bab i motor diesel ( diesel engine ) -...

6
1 BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada : a. Motor Diesel Putaran Rendah ( Low Speed Engine ) dimana putarannya dari 0 130 RPM, kebanyakan jenis motor ini untuk 2 takt disebut juga Crosshead Type. b. Motor Diesel Putaran Menengah ( Medium Speed Engine ) dimana putarannya berkisar antara 130 RPM-600 RPM, kebanyakan jenis motor ini untuk 2 takt dan 4 takt ( Trunk Piston Type ). c. Motor Diesel Putaran Tinggi ( High Speed Engine ) dimana putarannya berkisar dari 600 - 1500 RPM kebanyakan jenis ini untuk 4 takt ( Trunk Piston Type ). Yang dimaksud dengan Crosshead Type adalah mesin - mesin yang menggunakan kepala silang ( Crosshead ) sebagai engsel putarnya untuk melayani gerakan batang penggerak ( Connecting Rod ) secara mengayun ke kanan dan ke kiri, jenis pistonnya pendek saja, dimana ukuran panjang piston lebih besar dari pada diameternya. Sedangkan yang dimaksud dengan Trunk Piston Type adalah mesin-mesin yang tidak dilengkapi dengan kepala silang, sebagai engsel putar untuk melayani batabg penggerak yg bergerak mengayun (Ossilasi) terdapat pada piston pim bearingnya. Pada motor 2 takt kebanyaka langkah toraknya panjang sehingga banguna motor lebih besar dibandingkan dengan motor 4 takt pada daya yang sama, hal tersebut mengakibatkan pistonnya dilengkapi dengan batang torak (Piston Rod) dalam hubungannya dengan kepala silang, sedangkan pada motor 4 takt, tidak dilengkapi Piston Rod, kedua langkah toraknya pendek saja. Bagian - bagian utama dan fungsi motor diesel 2 takt Low Speed Engine (Crosshead Type), lihat gambar 1. 1. Cylinder Liner berfungsi sebagai tempat bergeraknya torak bekerja keatas dan kebawah. 2. Cylinder Head berfungsi sebagai penutup Cylinder liner, supaya terjadi ruang kedap didalam silinder.

Upload: phamdieu

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/620/motor diesel bab 1.pdf · tersebut mengakibatkan pistonnya dilengkapi dengan batang

1

BAB I

MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE )

Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada : a. Motor Diesel Putaran Rendah ( Low Speed Engine ) dimana putarannya dari 0

– 130 RPM, kebanyakan jenis motor ini untuk 2 takt disebut juga Crosshead Type.

b. Motor Diesel Putaran Menengah ( Medium Speed Engine ) dimana putarannya

berkisar antara 130 RPM-600 RPM, kebanyakan jenis motor ini untuk 2 takt dan 4 takt ( Trunk Piston Type ).

c. Motor Diesel Putaran Tinggi ( High Speed Engine ) dimana putarannya

berkisar dari 600 - 1500 RPM kebanyakan jenis ini untuk 4 takt ( Trunk Piston Type ).

Yang dimaksud dengan Crosshead Type adalah mesin - mesin yang

menggunakan kepala silang ( Crosshead ) sebagai engsel putarnya untuk melayani gerakan batang penggerak ( Connecting Rod ) secara mengayun ke kanan dan ke kiri, jenis pistonnya pendek saja, dimana ukuran panjang piston lebih besar dari pada diameternya.

Sedangkan yang dimaksud dengan Trunk Piston Type adalah mesin-mesin yang tidak dilengkapi dengan kepala silang, sebagai engsel putar untuk melayani batabg penggerak yg bergerak mengayun (Ossilasi) terdapat pada piston pim bearingnya.

Pada motor 2 takt kebanyaka langkah toraknya panjang sehingga banguna motor lebih besar dibandingkan dengan motor 4 takt pada daya yang sama, hal tersebut mengakibatkan pistonnya dilengkapi dengan batang torak (Piston Rod) dalam hubungannya dengan kepala silang, sedangkan pada motor 4 takt, tidak dilengkapi Piston Rod, kedua langkah toraknya pendek saja.

Bagian - bagian utama dan fungsi motor diesel 2 takt Low Speed Engine (Crosshead Type), lihat gambar 1. 1. Cylinder Liner berfungsi sebagai tempat bergeraknya torak bekerja keatas dan

kebawah. 2. Cylinder Head berfungsi sebagai penutup Cylinder liner, supaya terjadi ruang

kedap didalam silinder.

Page 2: BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/620/motor diesel bab 1.pdf · tersebut mengakibatkan pistonnya dilengkapi dengan batang

2

3. Working Piston berfungsi sebagai torak yang melakukan proses kerja

berhubungan dengan panas pembakaran bahan bakar dalam silinder saat proses pembakaran.

4. Piston Rod berfungsi sebagai memindahkan gerakan piston diteruskan ke

Crank Shafe melalui Crosshead. 5. Connecting Rod berfungsi sebagai penerus gerakan dari Piston Rod ke

Crank Shafe untuk memutar. 6. Crank Shafe berfungsi sebagai Out Put hasil proses pembakaran dalam

bentuk tenaga yang diginakan dalam berbagai keterkaitan(memutar baling tenaga penggerak tenaga listrik, dll).

7. Crank Pin & Bearing berfungsi sebagai unit Crank Sheft dan peralatan metal-

metal jalannya. 8. Main Bearing berfungsi sebagai metal duduk pendukung Crank Sheft di

jurnalnya. 9. Nozzle Injector berfungsi sebagai penyabut bahan bakar untuk proses

pembakaran dalam silinder. 10. Piston Ring berfungsi sebagai pengedap silinder sehingga kompresi udara

dihasilkan. 11. Crosshead & Pin berfungsi sebagai engsel untuk menerima gerakan lurus

dan merubahnya menjadi gerakan ayunan mengikuti irama gerakan putar proses engkel (Crank Shafe) dan Pin adalah penanya.

12. Exhaust Valve adalah batup buang yang banyak dijumpai pada pembilasan

memanjang motor diesel 2 takt. 13. Cam Shaft berfungsi sebagai poros berhubungan untuk pembaturan

penutupan dan pertukaran katup-katup, dan pompa bahan bakar BOSCH. 14. Push Rod berfungsi sebagai pemindah gerakan Cam Shaft ke katup-katup

melalui Rocker arus. 15. Rocker arus berfungsi sebagai penghubung dalam gerakan untuk

pembukaan dan penutupan katup - katup. 16. Guide Shoes berfungsi sebagai pembaur untuk gerakan Crosshead.

Page 3: BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/620/motor diesel bab 1.pdf · tersebut mengakibatkan pistonnya dilengkapi dengan batang

3

17. Fundation adalah fundasi mesin. 18. Crank Case adalah bak poros engkel yang dibawahnya terdiri pelumas

(Carted) untuk pelumasan. 19. Inlet Manifold adalah saluran udara masuk ke silinder melalui inlet port. 20. Exhaust Manifold adalah saluran gas buang menampung gas untuk di

ledaskan ke Coroboy. 21. Inlet Port adalah cabang-cabang udara bilas untuk menyalurkan udara

masuk silinder. 22. Exhaust Valve Spring adalah pegas katup berfungsi sebagai mengembalikan

gerakan katup oleh Push Rod. MOTOR DIESEL 2 TAKT Gambar 1

Page 4: BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/620/motor diesel bab 1.pdf · tersebut mengakibatkan pistonnya dilengkapi dengan batang

4

MOTOR DIESEL 4 TAKT Gambar 2

Bagian - bagian utama dan fungsi motor diesel 4 takt medium speed /high speed. (Trunk Piston Type), gambar 2. 1. Cylinder Liner berfungsi sebagai tempat bergeraknya torak bekerja keatas

dan kebawah. 2. Cylinder Head berfungsi sebagai penutup Cylinder liner, supaya ruang kedap

didalam silinder. 3. Piston berfungsi sebagai penampung proses kerja termasuk proses

pembakaran bahan bakar di dalam silinder.

Page 5: BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/620/motor diesel bab 1.pdf · tersebut mengakibatkan pistonnya dilengkapi dengan batang

5

4. Connecting Rod berfungsi sebagai penerus gerakan ke Crank Sheft dalam merubah gerakan lurus menjadi gerakan ayun.

5. Crank Sheft berfungsi sebagai penerima gerakan putar untuk produk (Out

Put) berbagai keperluan (penggerak baling-baling, penggerak Tenaga listrik). 6. Crank Pin adalah luit Crank Sheft untuk dudukan nutal jalan. 7. Crank Pin Beading adalah nutal jalan dudukan Conecting Rod. 8. Main Beading adalah nutal duduk mendukung dudukan Crank Sheft. 9. Nozzle Injector adalah pengabut bahan bakar leburan dimasukan ke ruang

pembakaran. 10. Conpression Ring adalah berfungsi sebagai Ring pengedap silinder untuk

tujuan proses komprensi. 11. Oil Scraaped Ring berfungsi sebagai ring pelumas untuk melimasi secara di

skrap silinder liner yang dilumas, untuk tidak terikut keruang pelumas pembakaran (keakurasikan saat pemasangannya).

12. Piston Pin berfungsi sebagai hubungan gerakan piston ke Connecting Rod. 13. Inlet Valve berfungsi sebagai pembuka dan penutup pintu / lubang masuk

udara silinder. 14. Exhaust Valve berfungsi sebagai pembuka dan penutup pintu / lubang buang

mengeluarkan gas. 15. Caim Sheft berfungsi sebagai pengaturan pembukaan dan penutupan katup-

katup dan pompa bahan bakar Boseh. 16. Push Rod berfungsi sebagai pemindah gerakan Caim Sheft ke Volve melalui

Rocker arm. 17. Finolation adalah fondasi mesin. 18. Crank Case adalah bak poros engkol menampung pelumas di bawahnya (Oil

Puy). 19. Inlet Rocker Arm adalah penghubung gerakan pembukaan dan penutup Inlet

Valve oleh Push Rod. 20. Exhaust Rocker Arm adalah penghubung gerakan pembukaan dan

penutupan exhaust volve oleh Push Rod.

Page 6: BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) - bp3ipjakarta.ac.idbp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/620/motor diesel bab 1.pdf · tersebut mengakibatkan pistonnya dilengkapi dengan batang

6

21. Inlet Volve Spring berfungsi sebagai mengembalikan gerakan oleh gerakan inlet volve oleh Push Rod.

22. Exhaust Volve Spring berfungsi sebagai mengembalikan gerakan exhaust

volve oleh Push Rod. 23. Pada halaman berikut diperlihatkan jenis motor-motor 2 takt yang besar

untuk perkapalan. Gambar Mitsubishi Diesel Engine