bab i makhluk hidup - suyatmanblog.files.wordpress.com · makhluk hidup adalah makhluk yang...

23
1 BAB I MAKHLUK HIDUP Perhatikanlah makhluk hidup berikut ini! Apakah ciri yang dimiliki makhluk hidup..? Coba amatilah! Gambar 1.1. Beraneka bunga Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup tersebut. Makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan lingkungan. Semua makhluk menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya semuanya memerlukan lingkungan. Renungkanlah firman Allah Ta’ala berikut ini!

Upload: lyxuyen

Post on 02-Mar-2019

306 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

MAKHLUK HIDUP

Perhatikanlah makhluk hidup berikut ini! Apakah ciri yang dimiliki makhluk

hidup..? Coba amatilah!

Gambar 1.1. Beraneka bunga

Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti

bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada

makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu

terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup tersebut.

Makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan lingkungan. Semua makhluk

menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan.

Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk

hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya semuanya memerlukan

lingkungan. Renungkanlah firman Allah Ta’ala berikut ini!

2

Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu

Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. dan

di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka

macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. (QS: Faathir : 27)

Kemudian masih dalam surat yang sama pada ayat 28 Allah berfirman:

Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-

binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah

ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS: Faathir :

28)

Dari kedua ayat tersebut ditunjukan sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah

yaitu diturunkannya hujan, ditumbuhkannya tumbuh-tumbuhan yang

menghasilkan buah-buahan yang beraneka ragam. Demikian juga manusia,

binatang-binatang diciptakan Allah bermacam-macam warna dan jenisnya sebagai

tanda kekuasaanNya.

Dalam ayat di atas telah memberikan gambaran adanya makhluk hidup

diantaranya tumbuhan, manusia, dan binatang, dan juga memberikan gambaran

tentang tentang lingkungan yaitu air hujan, gunung-gunung, dan yang lainnya

seperti udara, tanah, suhu. Tentu Allah ciptakan itu semua bukan tanpa hikmah,

tapi dengan hikmah yang besar diantaranya agar saling ketergantungan satu sama

lain.

Makhluk hidup adalah suatu organisme yang mempunyai ciri–ciri

bernapas, bergerak, selain begerak dan bernapas, mahkluk hidup juga

membutuhkan makanan. Bagi makhluk hidup makanan itu brfungsi sekali karena

dapat menghasilkan energi dan energi itu penting bagi makhluk hidup untuk

membantu mereka dalam beraktifitas.

Selain itu, ciri yang lain adalah respirasi, menerima dan peka terhadap

rangsang. Kemampuan makhluk hidup untuk menerima dan menanggapi

rangsangan ini disebut Iritabilitas. Manusia dan hewan menanggapi rangsang

3

dengan cara menggunakan alat indera. Sedangkan tumbuhan memiliki kepekaan

terhadap rangsangan tertentu, seperti peka terhadap rangsangan cahaya, air dan

sentuhan.

Makhluk hidup juga mempunyai ciri mengeluarkan zat sisa yang disebut

ekskresi. Pada hewan dan manusia yang dimaksud dengan zat–zat sisa, misalnya

karbon dioksida atau sisa respirasi yang dikeluarkan melalui alat–alat pernapasan.

Makhluk hidup juga mengalami pertumbuhan, dan berkembang biak. Berkembang

biak dilakukan untuk menghasilkan keturunan. Renungkanlah firman Allah dalam

surat Al-An’am berikut ini!

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan

air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-

tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang

menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-

tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun

dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu

pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada

yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang

beriman. (QS: Al-An’am : 99).

Diantara bunyi ayat di atas yaitu: Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan

itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu

4

butir yang banyak. Ayat di atas menerangkan proses penciptaan buah yang

tumbuh berkembang. Hal ini menunjukan adanya perkembangbiakan yang Allah

kehendaki yang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Dan ciri yang lebih

detail diuraikan di bawah ini!

A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Semua makhluk hidup memiliki persamaan ciri-ciri yang dapat

membedakannya dengan benda tak hidup. Ciri-ciri makhluk hidup adalah :

a. Bernafas (bernafas)

Perhatikanlah gambar berikut ini!

Gambar 1.2. Sistem pernafasan manusia

Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen dari lingkungan untuk bernafas.

Bernafas atau respirasi adalah proses pengambilan oksigen dari luar tubuh untuk

proses pembakaran bahan makanan di dalam tubuh. Proses pembakaran tersebut

akan menghasilkan energi atau tenaga. Energi yang dihasilkan untuk digunakan

untuk kegiatan atau aktivitas tubuh. Selain menghasilkan energi, pernafasan juga

menghasilkan zat sisa yaitu karbon dioksida (CO2) dan uap air akan dikeluarkan

dari tubuh makhluk hidup ke lingkungannya.

Semua makhluk hidup memiliki perbedaan bernafas, seperti halnya manusia.

Manusia bernafas dengan paru-paru sedangkan ikan bernafas dengan insang,

tetapi ada juga ikan yang bernafasan dengan paru-paru contohnya paus dan

lumba-lumba karena paus dan lumba-lumba merupakan mamalia yang hidup di

dalam air.

5

Tumbuhan juga merupakan sebagai mahkluk hidup dan juga melakukan

pernafasan. Tumbuhan tidak memiliki paru-paru atau insang sebagai alat

pernafasan. Tumbuhan mengambil oksigen untuk respirasi melalui lubang-lubang

kecil pada daun yang disebut dengan stomata atau mulut daun. Selain melalui

stomata oksigen juga dapat masuk melalui lubang-lubang kecil yang terdapat pada

permukaan kulit batang yang disebut lentisel.

b. Bergerak

Perhatikanlah gambar berikut ini!

Gambar 1.3. Bergeak

Untuk melakukan gerak berpindah tempat, makhluk hidup memiliki alat

gerak tertentu. Gerak yang dilakukan bukan hanya berpindah tempat. Sapi atau

kerbau yang menggerak-gerakkan ekornya untuk mengusir lalat yang yang ada di

tubuhnya juga merupakan gerak. Semua aktivitas yang dilakukan manusia dan

sebagian besar hewan, umumnya merupakan gerak.

Apakah tumbuhan juga bergerak ?

Seperti manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerak. Akan tetapi,

gerak tumbuhan sangat lambat sehingga gerakannya tidak terlihat oleh mata kita.

Tumbuhan bergerak ketika tumbuh, misalnya gerak membukanya kelopak

bunga ketika mekar, gerak akar menembus tanah, dan gerak batang serta ujung

tunas kearah datangnya cahaya matahari

6

Jadi, semua makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak. Gerak

pada makhluk hidup dapat terjadi karena dilakukan oleh makhluk hidup itu

sendiri.

c. Memerlukan makanan

Perhatikanlah gambar berikut ini!

Gambar 1.4. Memerlukan makanan

Tumbuhan sebagai mahkluk hidup juga memerlukan makanan.

Tumbuhan memperoleh makanan melalui proses fotosintesis. Untuk proses

fotosintesis, tumbuhan mengambil air dan zat mineral dari dalam tanah serta

karbon dioksida dari udara untuk diolah menjadi makanan. Proses fotosintesis

hanya terjadi pada tumbuhan hijau, yaitu tumbuhan yang memiliki klorofil (zat

hijau daun)

Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan diperlukan oleh

mahkluk hidup untuk memperoleh energi (tenaga). Energi digunakan untuk

aktivitas tubuhnya. Makanan bagi makhluk hidup juga diperlukan untuk

membangun tubuhnya dan untuk mengganti bagian-bagian tubuh atau sel-sel

tubuh yang rusak.

d. Tumbuh

Perhatikanlah gambar berikut ini!

7

Gambar 1.5. Pertumbuhan manusia

Dalam pertumbuhan terjadi penambahan ukuran tubuh mahkluk hidup.

Artinya, dari ukuran tubuh yang semula kecil menjadi lebih besar. Hal tersebut

dapat terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan ukuran sel yang

membangun tubuh mahkluk hidup.

Pertumbuhan pada mahkluk hidup dipengaruhi oleh faktor dalam, yaitu

faktor dalam tubuh makhluk hidup itu sendiri, misalnya adanya zat tubuh

(hormon) dan faktor keturunan. Sedangkan faktor luar misalnya faktor

lingkungan.

e. Berkembang biak (reproduksi)

Perhatikanlah gambar berikut ini!

Gambar 1.6. Berkembangbiak

Makhluk hidup berkembang biak secara seksual (kawin) atau secara

aseksual (tak kawin). Hewan umumnya berkembangbiak secara seksual. Hewan

bertulang belakang seperti ikan, katak, kura-kura dan tikus berkembangbiak

secara seksual, beberapa hewan tidak bertulang belakang dapat berkembangbiak

secara aseksual, yaitu dengan membentuk tunas seperti hydra dan ubur-ubur.

Perkembangbiakan seksual dilakukan dengan biji misalnya pada tanaman

8

mangga, sedangkan perkembangbiakan aseksual seperti pembentukan tunas pada

pisang dan bambo.

Bila suatu jenis mahkluk hidup sudah tidak mampu berkembangbiak,

makhluk hidup itu akan punah. Dalam proses perkembangbiakan, keturunan yang

dihasilkan tetap memiliki ciri yang menjadi ciri jenisnya.

f. Peka terhadap rengsangan (iritabilita)

Semua mahkluk hidup peka terhadap rangsangan, karena kemampuan

mahkluk hidup menerima dan menanggapi suatu rangsangan atau disebut juga

iritabilita. Misalnya tumbuhan putri malu akan mengatupkan daunnya bila

disentuh.

Gambar 1.7. Daun putri malu

g. Mengeluarkan zat-zat sisa (ekskresi)

Urin yang diproduksi didalam ginjal dialirkan ke kantung air seni atau

kantung kemih, kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui saluran kencing. Urin

yang mengandung urea dan karbokdioksida hasil pernapasan harus dikeluarkan

dari tubuh kita karena dapat bersifat racun bagi tubuh. Zat-zat tersebut merupakan

zat sisa dari proses metabolisme tubuh.

Metabolisme adalah proses pertukaran zat yang terjadi didalam tubuh

mahkluk hidup, misalnya proses pernapasan dan pencernaan makanan.

Seperti halnya manusia, hewan dan tumbuhan juga mengeluarkan zat sisa

metabolisme. Pada hewan sisa zat metabolisme dapat bersifat racun sehingga

harus dikeluarkan melalui saluran tertentu. Sedangkan pada tumbuhan zat sisa

9

berupa karbondioksida sebagai sisa proses pernapasan dan oksigen sebagai sisa

proses fotosintesis, zat sisa tersebut dikeluarkan melalui stomata yang terdapat

pada daun atau melalui lentisel yang terdapat pada batang.

Jadi, setiap mahkluk hidup memerlukan proses pengeluaran zat-zat sisa

metabolisme dari tubuhnya dan proses pengeluaran zat-zat sisa atau disebut juga

ekskresi.

B. Bentuk-Bentuk Adaptasi

a. Adaptasi Morfologi

Tujuan Adaptasi pada Hewan

1) Untuk mencari makan

a. Burung

Setiap jenis burung makanannya berbeda-beda. Ada yang berupa cairan

madu (nektar), biji-bijian, atau daging. Oleh karena itu, bentuk paruh setiap jenis

burung juga berbeda-beda. Bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.

Perhatikan gambar berikut!

Gambar 1.8. Berbagai bentuk paruh burung

Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh

burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon,

dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.

Burung kalibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk

paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar.Burung

10

pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkannya

untuk menangkap ikan dalam air.

Burung elang memiliki paruh yang besar dan runcing untuk merobek

mangsanya. Ujung paruhnya berbentuk seperti kait yang tajam. Bentuk

paruh tersebut sesuai untuk burung pemakan daging.

Burung pipit memiliki paruh yang pendek dan kuat. Bentuk paruh tersebut

sesuai untuk memecah biji-bijian.

Burung bangau memiliki paruh panjang dan besar. Bentuk tersebut

memudahkannya untuk mencari ikan di rawa-rawa atau daerah lumpur.

Bebek memiliki paruh berbentuk pipih dan lebar. Bentuk ini sesuai untuk

mencari makanan di dalam lumpur. Bebek biasanya mencari makanan

berupa cacing di dalam lumpur.

Berbagai bentuk kaki burung merupakan salah satu bentuk penyesuaian

terhadap cara memperoleh makanan. Bentuk kaki burung sesuai dengan

lingkungan tempat hidupnya (habitat) dan makanannya. Perhatkan berbagai

bentuk kaki burung berikut ini!

Gambar 1.9. Berbagai bentuk kaki burung

Kaki elang (c) memiliki empat jari. Setiap jari memiliki kuku yang sangat

kuat. Fungsi bentuk kaki seperti ini untuk mencengkeram mangsanya dan

untuk bertengger di pohon. Burung elang digolongkan ke dalam burung

pencengkeram.

Bebek (e) memiliki kaki yang berselaput. Bentuk kaki seperti ini

memudahkannya untuk berjalan di atas tanah berlumpur. Selain itu, kaki

berselaput berfungsi untuk berenang. Bebek termasuk ke dalam burung

perenang.

11

Kaki burung kakatua (a) untuk memanjat. Selain itu, juga untuk

memegang makanan.

Kaki ayam (b) untuk mengais tanah saat mencari makanan.

Burung pelatuk (f) pandai memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk

memanjat.

Kaki burung pipit (d) mempunyai jari-jari yang panjang, terletak dalam

bidang datar, dan berfungsi untuk untuh hinggap pada ranting-ranting

pohon.

b. Serangga

Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang berbeda-

beda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang

dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut

pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap. Perhatikan gambar

berikut!

Gambar 1.10. Berbagai bentuk mulut serangga

Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat

digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap

adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk

mengisap madu dari bunga.

Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang

tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan

penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk

12

menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya

berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.

Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang

dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh

serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.

Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap

yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan

terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut

penyerap adalah lalat.

c. Unta

Unta hidup di daerah padang pasir yang kering, gersang, dan panas.

Bentuk dan susunan tubuh unta sesuai dengan keadaan alam di padang pasir. Pada

saat minum, unta mampu meneguk air dalam jumlah banyak. Air tersebut

disimpan sebagai cairan tubuh. Unta memiliki punuk. Punuk unta berisi makanan

cadangan. Makanan cadangan tersebut berupa lemak. Jika tidak memperoleh

makanan, unta akan menggunakan makanan cadangan tersebut. Dengan demikian,

unta dapat tetap hidup meskipun kekurangan makanan. Perhatikan gambar

berikut!

Gambar 1.11. Unta

d. Landak

13

Landak memiliki kulit berduri dan kaku yang berfungsi untuk melindungi

diri dari musuhnya. Saat terancam bahaya landak akan mengembangkan durinya.

Musuh akan terkena duri tersebut ketika menyerang landak. Perhatikan gambar

berikut!

Gambar 1.12. Landak

e. Trenggiling

Trenggiling menggulung tubuhnya jika mendapat gangguan dari luar. Saat

menggulung, perut trenggiling akan terlindungi oleh bagian punggung yang

bersisik keras. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 1.13. Trenggiling

f. Kalajengking, Lebah, dan Kelabang

Ketiga hewan ini mempunyai sengat. Sengat ini digunakan untuk melukai

musuh saat hewan tersebut diserang atau terancam bahaya.

g. Belalang daun

14

Belalang daun mempunyai warna tubuh hijau mirip daun. Keadaan

tersebut berguna untuk menyamarkan diri dari musuh.

h. Bunglon

Bunglon mampu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan warna

lingkungannya. Dengan demikian bunglon dapat menyamarkan dirinya sehingga

dapat terhindar dari serangan pemangsa. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 1.14. Trenggiling

Tujuan Adaptasi pada Tumbuhan

Adaptasi pada tumbuhan dapat menyebabkan perbedaan yang sangat nyata

pada tumbuhan. Berdasarkan morfologi tubuhnya, tumbuhan dibagi menjadi tiga

macam, antara lain tumbuhan hidrofit, higrofit, dan xerofit.

1) Tumbuhan hidrofit

Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air dalam waktu yang

lama. Tumbuhan ini mengapung di permukaan air, berdaun lebar dan tipis,

memiliki lapisan kutikula yang tipis dan mudah ditembus air. Contohnya adalah

teratai dan enceng gondok.

a) Teratai

Bunga teratai memiliki daun yang lebar-lebar dan tipis. Daun teratai yang

tipis berguna untuk mengapung di permukaan air, sedangkan daunnya yang lebar

berfungsi menangkap cahaya matahari lebih banyak sehingga penguapan air lebih

15

banyak. Teratai juga memiliki akar panjang dan melekat di dasar air. Bentuk akar

ini membantu teratai memperoleh mineral dari dasar air dan memancangkan

dirinya agar tidak lepas.

Gambar 1.15. Teratai

b) Eceng gondok

Tumbuhan eceng gondok akarnya tidak menancap di dasar perairan. Akar

tumbuhan ini sangat lebat dan berguna untuk menjaga keseimbangan agar tidak

terbalik. Eceng gondok dapat terapung di atas air karena tangkai daunnya yang

menggembung berisi udara. Selain untuk mengapungkan tubuhnya, rongga udara

tersebut juga berfungsi untuk bernapas.

Gambar 1.16. Enceng Gondok

2) Tumbuhan higrofit

Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan yang

basah. Contohnya adalah keladi. Tumbuhan ini memiliki ciri daun yang lebar

untuk mempercepat penguapan.

16

Gambar 1.17. Tumbuhan hidrofit

3) Tumbuhan xerofit

Tumbuhan xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah yang sedikit air,

seperti gurun pasir. Contohnya adalah kaktus. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah

berdaun tebal dan berduri untuk mengurangi penguapan. Tumbuhan xerofit

memiliki jaringan penyimpan air di dalam batangnya yang tebal dan dilapisi oleh

lapisan lilin. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 1.18. Tumbuhan hidrofit

Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang

kering seperti gurun. Tumbuhan kaktus menyesuaikan diri dengan memiliki daun

yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air,

batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan

cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air.

b. Adaptasi Fisiologi

17

Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh.

Adaptasi fisiologi (fungsi organ tubuh) merupakan penyesuaian fungsi alat-alat

tubuh organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang

dihasilkan suatu organisme. Adapun contohnya sebagai berikut:

Bunga raflesia mengeluarkan zat yang berbau busuk/bangkai untuk menarik

serangga.

Kantong semar mengeluarkan enzim untuk membunuh serangga.

Unta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan

tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama.

Anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di

daerah dingin dengan menahan panas tubuh tetap tertahan.

Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat

pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor.

Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga

yang berbau khas dengan corolla menyolok.

Jumlah Hemoglobin pada sel darah merah orang yang tinggal di

pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di

pantai/ dataran rendah mengingat semakin tinggi tempat semakin menurun

kadar oksigennya.

Ikan air laut yang hidupnya pada lingkungan berkedar garam tinggi, ikan

akan kehilangan air secara osmosis. Untuk mengganti cairan tubuh yang

hilang ia banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku.

Dengan kata lain adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap

lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Perhatikan contoh berikut!

Ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil

udara.

18

Bunglon merubah warna kulitnya menyerupai tempat yang dihinggapi

(mimikri).

Cecak memutuskan ekornya saat ditangkap musuh (aoutotomi).

Putri malu mengatupkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang

mengancamnya.

Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk

suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di

permukaan tanah.

Pada musim kemarau, tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu

menggugurkan daunnya.

Putri malu mengatupkan daunnya bila disentuh.

Hewan yang bertahan hidup pada musim dingin dengan terlelap dalam

suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi (beruang, ular, kura-kura,

ikan).

Hewan yang bertahan hidup pada musim panas dengan tidur khusus yang

dinamakan Estivasi (kelelawar, lemur kerdil, beberapa jenis tupai).

Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit

mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata

turut terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali flagellata, rayap

biasa memakan kembali kelupasan kulitnya sedangkan rayap yang baru

menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata.

Pada walang sangit, musang, dan hewan-hewan yang mengeluarkan bau,

untuk menghindarkan diri dari musuhnya.

Ketika musim kemarau kerbau akan mencari kubangan lumpur untuk

mengurangi dehidrasi.

C. Daur Hidup Hewan

Perhatikanlah berbagai hewan di sekitar kita! Kita akan mendapati hewan

seperti nyamuk, kecoa, kupu-kupu, katak, burung, kucing dan lain-lain. Kamu

juga mungkin sering melihat jentik-jentik nyamuk, kecoa kecil, ulat, kecebong,

19

anak burung dan anak kucing. Dapatkah kamu membedakan bentuk muda dan

dewasa dari hewan-hewan tersebut? Ya, sebagian hewan memiliki bentuk yang

serupa ketika muda dengan dewasa, sebagian hewan lainnya memiliki bentuk

muda yang sangat berbeda dengan ketika dewasa. Sekarang akan kita pelajari daur

hidup hewan yaitu tahapan perubahan bentuk tubuh hewan sepanjang hidupnya.

1. Daur hidup serangga

Serangga memiliki tahap-tahap pertumbuhan yang berbeda dari makhluk

hidup lain. Setiap tahap pertumbuhannya memiliki bentuk yang berbeda. Tahap-

tahap pertumbuhan itu disebut metamorfosis. Pada serangga, metamorfosis terdiri

atas 2 jenis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 4 tahap

pertumbuhan. Tahapan tersebut, yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa. Adapun

metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 3 tahap

pertumbuhan, yaitu telur, nimfa, dan dewasa.

a. Metamorfosis Sempurna

Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna ialah serangga yang

memiliki empat tahap pertumbuhan dalam daur hidupnya. Tahap metamorfosis

sempurna adalah sebagai berikut:

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-

kupu. Kalian pernah melihat kupu-kupu? Di manakah kalian mendapatkan kupu-

kupu? Amati gambar daur hidup kupu-kupu di bawah ini.

20

Gambar 1.19. Daur hidup kupu-kupu

Coba kamu perhatikan kupu-kupu yang hinggap di bunga! Ketika kupu-

kupu dewasa bertelur, telurnya akan menetas menjadi larva yang berbentuk ulat,

ulat menjadi kepompong dan kepompong kemudian berubah menjadi kupu-kupu

dewasa. Kupu-kupu mengalami tahap kepompong sehingga dikatakan kupu-kupu

melakukan metamorfosis sempurna.

b. Metamorfosis Tidak Sempurna

Tahap petumbuhan pada kecoak termpada metamorfosis tidak

sempurna. Kecoak mengalami tahap larva dan pupa. Tahap metamorfosis tidak

sempurna adalah sebagai berikut:

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah

kecoa. Apakah kamu mengetahui bagaimana daur hidup kecoa? Coba perhatikan

gambar berikut ini.

21

Gambar 1.20. Daur hidup kecoa

Kecoa atau lipas betina bertelur dalam jumlah banyak yang diletakkan di

permukaan tanah atau pada tumpukan sampah. Telur kecoa menetas menjadi anak

kecoa yang disebut nimfa. Nimfa memiliki bentuk yang mirip dengan induknya.

Kemudian nimfa menjadi kecoa dewasa.

Karena perubahan bentuknya tidak mengalami tahap kepompong, maka

kecoa disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna. Serangga lain yang

mengalami metamorfosis tidak sempurna antara lain rayap, belalang, dan walang

sangit.

2. Daur hidup katak

Katak merupakan hewan yang mengalami metamorfosis. Katak memiliki

tahap pertumbuhan pada katak muda yang berbeda dengan katak dewasa. Pada

katak muda, setelah menetas dari telur, katak muda hidup di air, memiliki ekor

dan tidak memiliki kaki. katak muda disebut berudu.

Menjelang dewasa, berudu mulai tumbuh kaki dan masih berekor, serta

masih hidup di air. Setelah dewasa, kaki katak tumbuh sempurna dan ekor pun

menyusut hingga tidak memiliki ekor lagi. Pada tahap katak dewasa, katak lebih

sering berada di darat dan kembali lagi ke air untuk bertelur.

Coba perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 1.21. Daur hidup katak

22

3. Daur Hidup Unggas

Apakah kamu pernah makan telur? Dari mana kah asal telur? Telur

merupakan salah satu tahap pada perkembangbiakan hewan dari kelompok

unggas.

Contohnya adalah ayam. Ayam merupakan hewan yang termasuk dalam

kelompok unggas. Ayam adalah hewan yang berkembang biak dengan cara

bertelur. Dalam telur ini, anak ayam tumbuh hingga siap keluar dari telur dan

dapat hidup di alam bebas. Setelah keluar dari telur (menetas), anak ayam tumbuh

menjadi ayam muda, kemudian menjadi ayam dewasa. Setelah dewasa, ayam siap

untuk menghasilkan telur kembali. Berikut adalah daur hidup unggas:

Gambar 1.22. Daur hidup unggas

4. Daur hidup kucing

Apakah kamu memelihara kucing di rumah? Kucing termasuk hewan yang

berkembang biak dengan cara melahirkan anak. Anak kucing dapat terus tumbuh

jika induknya me nyusuinya. Jika anak kucing ter sebut dapat bertahan hidup,anak

kucing akan tumbuh dewasa dan dapat menghasilkan keturunan (anak) kembali.

Berikut adalah daur hidup kucing:

23

Gambar 1.23. Daur hidup kucing