bab i lagi

9

Click here to load reader

Upload: munggaran-agung

Post on 13-Aug-2015

45 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I lagi

BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia saat ini masih merupakan

hal yang perlu diperhatikan, karena penyakit gigi dan mulut masih diderita

oleh 90% dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia. Penyakit gigi dan mulut

bersifat progresif. Bila tidak dirawat/diobati akan semakin parah. Penyakit

tersebut juga bersifat irreversible, yaitu jaringan yang sudah rusak tidak

dapat utuh kembali (Departemen Kesehatan, 1999).

Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilakukan

Depkes menyebutkan, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama

dengan jumlah 60 % dari 10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat

(Malik, 2008). Selain itu berdasarkan hasil riset kesehatan dasar nasional

yang dilakukan Departemen Kesehatan pada tahun 2008 diketahui bahwa

prevalensi nasional masalah gigi-mulut sebesar 23,5%, dan berdasarkan

data dari Riset Kesehatan Dasar (Rikesda) 2008 ditemukan prevalensi

sebesar 72,1% penduduk di Jawa Barat mengalami masalah gigi,

sementara itu data Dinas Kesehatan Bandung tahun 2009 menunjukkan

231.227 (21.78%) dari total 1.061.440 penduduk Kota Bandung menderita

penyakit gigi dan mulut. Permasalahan gigi dan mulut tersebut banyak

1

Page 2: BAB I lagi

2

dialami pada usia 10-24 tahun atau dapat dikategorikan sebagai anak dan

remaja tidak terkecuali anak jalanan.

Anak jalanan adalah anak yang sebagian besar menghabiskan

waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan dan tempat-

tempat umum lainnya dengan batas usia 6-18 tahun (Departemen Sosial,

1999). Anak jalanan kerap sekali mengalami masalah kesehatan

dikarenakan berbagai faktor seperti lingkungan yang tidak sehat,rendahnya

pengetahuan mereka dalam menjaga kebersihan, ditambah anak jalanan

kurang mendapatkan perhatian dalam masalah kebersihan gigi dan mulut

dari pemerintah, padahal sudah tertera dengan jelas sesuai UU No 36

tahun 2009 tentang Kesehatan, setiap warga Negara berhak mendapat

akses kesehatan yang sama. Bahkan di pasal 16 UU tersebut jelas

dinyatakan bahwa “Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan

sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh

masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya”.

Diberlakukannya hak anak universal di Jawa Barat berwujud Perda

Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2006 adalah salah satu cara memastikan

terpenuhinya kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang,

mengeskpresikan diri dan berpartisipasi dalam lingkungan sekitar yang

pastinya akan berpengaruh juga pada diri anak termasuk anak jalanan.

Pertumbuhan fisik anak berkaitan dengan asupan gizi dan lingkungan yang

sehat serta cara anak tersebut dalam menjaga kesehatannya. Dalam hal ini

Page 3: BAB I lagi

3

anak jalanan bermasalah dengan kebersihan dan cara mereka menjaga

kesehataannya.

Sidharta (2000), menyatakan keadaan tersebut juga diakibatkan

karena perilaku penanganan kebersihan gigi dan mulut yang kurang.

Perilaku kesehatan gigi dan mulut seseorang dipengaruhi oleh faktor yang

ada dalam diri individu dan faktor yang ada di luar individu. Faktor dari

dalam individu antara lain pengetahuan dan sikap. Sementara faktor dari

luar individu yang mengenai kurangnya pendidikan kesehatan gigi yang

pernah diterima seseorang. (Budiharto, 2000).

Menurut Bloom (1908, cit. Astoeti dan Boesro, 2003), perilaku

dibagi menjadi 3 ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Ketiganya dapat diukur melalui pengetahuan, sikap, serta praktek atau

tindakan yang dilakukan seseorang. Pengetahuan adalah hasil tahu yang

terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.

Budiharto (2000) menyatakan bahwa perilaku kesehatan gigi dan mulut

berpengaruh terhadap status kesehatan gigi dan mulut seseorang. Perilaku

kesehatan gigi yang positif misalnya kebiasaan menggosok gigi secara

teratur akan memberikan kontribusi terhadap kesehatan gigi dan mulut.

Sebaliknya perilaku kesehatan gigi negatif, misalnya seseorang tidak

menggosok gigi secara teratur, maka kondisi kesehatan gigi dan mulut

menurun dengan dampak gigi mudah berlubang dan radang gusi.

Penelitian tentang pengetahuan dan sikap anak jalanan dengan

kebersihan gigi dan mulut dapat di lakukan dimana saja, akan tetapi

Page 4: BAB I lagi

4

peneliti tertarik melakukan penelitian di pesantren kolong nurul hayat

Cihampelas Bandung. Hal ini di karenakan dari hasil studi pendahuluan

yang telah dilakukan bahwa kebanyakan dari anak jalanan yang berada di

sekitar kolong jembatan Cihampelas bermasalah dengan kebersihan gigi

dan mulut, kurangnya pengetahuan mereka akan pentingnya menggosok

gigi dan tidak adanya motivasi ataupun dukungan dari keluarga untuk

menjaga kebersihan gigi dan mulut berdampak buruk terhadap kebersihan

gigi dan mulut pada anak jalanan tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dan melihat fenomena

yang terjadi pada anak jalanan, maka peneliti merumuskan adakah

hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kebersihan gigi dan

mulut anak jalanan di pesantren kolong nurul hayat gang bongkaran

Cihampelas Bandung?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan

dan sikap dengan perilaku kebersihan gigi dan mulut anak jalanan di

pesantren kolong nurul gang bongkaran Cihampelas Bandung.

Page 5: BAB I lagi

5

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan anak jalanan tentang kebersihan gigi

dan mulut.

b. Mengidentifikasi sikap anak jalanan tentang kebersihan gigi dan

mulut.

c. Mengidentifikasi perilaku anak jalanan tentang kebersihan gigi dan

mulut.

d. Untuk mengetahui adakah hubungan pengetahuan dengan perilaku

kebersihan gigi dan mulut anak jalanan.

e. Untuk mengetahui adakah hubungan sikap dengan perilaku

kebersihan gigi dan mulut anak jalanan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi tenaga Kesehatan

Penelitian ini berguna untuk memberikan masukan bagi instansi tenaga

kesehatan atau lembaga sosial Kota Bandung mengenai fenomena anak

jalanan di Kota Bandung sehingga dapat dilakukan upaya untuk

mengatasi permasalahan sosial serta kesehatan anak jalanan terutama

dalam masalah kebersihan gigi dan mulut pada anak jalanan.

2. Bagi Institusi Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta ilmu

khususnya bagi mahasiswa StiKep PPNI Jawa Barat untuk dijadikan

Page 6: BAB I lagi

6

bahan atau riset penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan

masalah kesehatan di komunitas anak jalanan.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini berguna dalam memberikan informasi kepada

masyarakat bahwa jumlah anak jalanan terus meningkat dengan segala

permasalahannya.

4. Bagi Peneliti selanjutnya

Sebagai informasi data dan acuan dasar bagi peneliti yang berminat

meneliti hal-hal yang berhubungan dengan anak jalanan.