bab i kompre

Download BAB I Kompre

If you can't read please download the document

Upload: nabel-nabilah

Post on 25-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kkom

TRANSCRIPT

3

1

BAB IPENDAHULUANLatar Belakang

Masyarakat Indonesia telah lama mengenal serta menggunakan obat-obatan alami atau yang dikenal dengan obat tradisional. Obat tradisional lebih mudah diterima oleh masyarakat karena selain telah akrab dengan masyarakat, obat ini lebih murah dan mudah didapat1.Terlebih lagi saat ini di masyarakat berkembang isu back to nature membuat penggunaan obat tradisional cenderung semakin meningkat. Sementara itu banyak orang beranggapan bahwa penggunaan tanaman obat atau obat tradisional relatif lebih aman dibandingkan obat sintesis. Walaupun demikian bukan berarti tanaman obat atau obat tardisional tidak memiliki efek samping yang merugikan bila penggunaannya kurang tepat. Ketepatan itu menyangkut tepat dosis, cara dan waktu penggunaan serta pemilihan bahan ramuan yang sesuai dengan indikasi penggunaannya2.Obat tradisional biasanya digunakan untuk memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengobati penyakit maupun memulihkan kesehatan3. Misalanya, minyak atsiri herbal nilam (Pogostemon cablin Benth).Minyak atsiri herbal nilam (MAHN) yang telah banyak dimanfaatkan oleh manusia, diduga memiliki efek samping. Berdasarkan penelitian Rahma (2013), minyak atsiri herbal nilam dosis 12% memberikan efek samping berupa diare, penurunan nafsu makan, perubahan perilaku dan kematian pada seluruh hewan coba4. Minyak atsiri herbal nilam yang mengandung senyawa Patchouli alcohol telah terbukti secara per oral diserap oleh sistem gastrointestinal dan terdistribusi ke aliran darah hingga ke berbagai organ tikus wistar jantan pada penelitian Zaky, 20135.Berdasarkan uji toksisitas akut yang dilakukan oleh Yu-Cui Li et al (2011), Patchouli Alcohol yang diisolasi dari tanaman nilam memiliki nilai LD50 sebesar 4693 mg/kgBB dan mampu menyebabkan penurunan mobilitas, gangguan pernapasan (gasping) yang berakhir pada kematian hewan coba yaitu mencit dan tikus6. Menurut Hodgson dan Levi (2000) untuk menilai efek bahaya suatu zat/senyawa/bahan maka satu hal yang perlu diperhatikan adalah dosis, karena bahan uji tersebut pada dosis tertentu tidak berbahaya tetapi pada dosis yang tinggi mungkin berbahaya7. Herbal nilam merupakan jenis minyak atsiri yang sulit larut dalam air, sehingga diperlukan pengemulsi yang tepat. Pada penelitian Rahma diduga memiliki kelemahan, yaitu kesalahan dalam penentuan dosis MAHN terhadap hewan coba oleh karena itu Wijaya 2014 melakukan eksplorasi dan penelitian pendahuluan. Pada dosis 0,001 % tidak menyebabkan kematian pada seluruh populasi. Bedasarkan hal tersebut peneliti menggunakan Carboxy Methyl Cellulosum (CMC) sebagai pengemulsi MAHN (proses publikasi).Penelitian-penelitian tentang minyak nilam menunjukkan bahwa minyak nilam mempunyai beberapa aktivitas farmakologi seperti sifat antiemetik, aktivitas tripanosidal, anti bakterial, anti fungal dan aktivitas antagonis kalsium. Dilaporkan juga bahwa tanaman nilam mengandung seskuiterpen, cytotoxic chalcones, dan antimutagenik8,9. Dengan demikian peneliti ingin mengatahui efek MAHN tehadap denyut jantung. Denyut jantung merupakan parameter untuk mengetahui fungsi dari jantung dan hubungannya dengan cardiotoxicity pada manusia10. Terdapat banyak kesamaan antara jantung manusia dengan jantung ikan yaitu berfungsi memompa darah dengan arah dan ritme yang sama serta dibentuk oleh sel myosit yang terkonservasi11. Berdasarkan hal tersebut diperlukan hewan coba yang sesuai yaitu ikan zebra.Ikan zebra (Danio rerio) merupakan model hewan coba yang sesuai untuk melihat efek suatu senyawa tertentu yang dapat diaplikasikan pada manusia12. Pada penelitian ini menggunakan embrio ikan zebra. Embrio ikan zebra memiliki tubuh yang transparan sehingga dapat dilakukan pengamatan dan penghitungan denyutan embrio secara langsung dibawah mikroskop stereo saat embrio berusia 48 jam setelah fertilisasi (hpf)10,13. Hal tersebut dilakukan karena pada saat usia embrio berusia 48 hpf denyut jantung dapat terlihat dengan jelas dan iramanya reguler13,14. Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk pengamatan cukup singkat. Selain itu pembiakan dan perawatannya sangan mudah12. Ikan zebra yang tergolong vertebra ini memiliki berbagai macam organ dan tipe sel yang serupa dengan mamalia14. Proses organogenesis terjadi relatif cepat yaitu organ-organ utama telah terbentuk setelah 5-6 hari setelah fertilisasi. Tingkat konservasi yang tinggi antara genom ikan zebra dengan manusia (persamaannya sekitar 75%)15.Rumusan MasalahBagaimanakah pengaruh minyak atsiri herbal nilam (Pogostemon cablin Benth) terhadap denyut jantung embrio ikan zebra?

Tujuan PenelitianMengetahui efek minyak atsiri herbal nilam (Progestemon cablin Benth) terhadap denyut jantung embrio ikan zebra menggunakan pada dosis 10 ppm, 20 ppm, dan 40 ppm ?

Manfaat Penelitian1.4.1.Manfaat Ilmiah Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai dosis dan efek minyak atsiri herbal nilam yang berpengaruh pada denyut jantung dan sebagai landasan teori untuk penelitian berikutnya.

1.4.2.Manfaat PraktisMemberikan informasi kepada masyarakat dan menambah pengetahuan tentang dosis yang aman minyak atsiri herbal nilam (Progestemon cablin Benth) dalam kehidupan sehari-hari.

Mangun, H.M.S., 2006. Nilam. Penebar Swadaya, JakartaChachalow, N. 2002. Production of Aromatic Plant in Asia- An Overviem. Assumption University. Bangkok, Thailand