bab i karya tulis
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belangkang Penelitian
Lingkungan merupakan suatu tempatasal kitahidup yang di dalamnya terdapat
komponen biotik dan abiotik.Komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa
seperti tumbuhan,hewan,manusia,dan mikroorganisme (virus dan
bakteri).Sedangkan komponen abiotik adalah segakla sesuatu yang tidak bernyawa
seperti tanah,udara,air,iklim,kelembaban,cahaya dan bunyi.Lingkungan hidup juga
dapat diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda,daya ,keadaan,dan
makhluk hidup termasuk manusiadan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Hakikatnya,lingkungan harus selalu kita lestarikan ,agar tetap terjaga
kelestariannya.Apabila hal itu tidak kita lakukan maka akan menimbulkan dampak
yang negative bagi lingkungan termasuk komponen -komponen yang ada di
dalamnya.seperti halnya pencemaran air,udara,tanah,dan lain sebagainya.Padahal
dapat kita ketahui bahwa unsur-unsur tersebut merupakan hal-hal pokokbagi
kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.
Di satu pihak,pencemaran dapat disebabkan oleh beberapa factor,yaitu faktor
alam dan faktor manusia.Adapun contoh pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh factor alam seperti pencemaran tanah yang disebabkan oleh lahar yang
dikeluatkan dari letusan gunung berapi. Selain itu, manusia menjadi salah satu
faktor penyebab pencemaran lingkungan. Misalnya, pencemaran terhadap air
1
sebagai akibat dari pembuangan zat-zat sisa yang di keluarkan oleh pabrik. Air yang
tercemar dapat berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup manusia, misalnya
di lihat dari segi ekonomi upaya pemulihan kondisi air yang tercemar akan
memerlukan biaya yang relativ besar dibanding dengan kondisi air yang masih
alami. Sedangkan jika di lihat dari segi ekologi,air yang tercemar dapat berpengaruh
terhadap lingkungan disekitar aliran air tersebut. Maka dari itu, air sebagai salah
satu komponen lingkungan harus kita jaga dengan baik agar terjaga kegunaannya
baik dari segi ekonomi maupun segi ekologinya.
PT Krakatau steel satu perusahaan merupakan salah baja terbesar di Indonesia, dari
sekian banyak baja yang mereka produksi pasti mengeluarkan zat-zat berupa limbah yang dapat
mencemari lingkungan. Dalam hal ini PT Krakatau Steel mengolah limbah menjadi salah satu
yang bermanfaat. Sehingga dapat di katakana, PT Krakatau Steel mampu meminimalisir
pencemaran lingkungan dan mampu mengubah limbah tersebut menjadi suatu hal yang
bermanfaat bagi kelestarian lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat judul mengenai pengolahan “Proses
Pengolahan Limbah PT. Krakatau Steel”.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, kami merumuskan permasalahan-
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagiamana sejarah berdirinya PT. Krakatau Steel?
2. Apa Produksi dan limbah yang dihasilkan di PT. Krakatau Steel?
3. Bagaimana pemanfaatan limbah di PT. Krakatau Steel?
C. Tujuan Penenlitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan gambaran hasil observasi di PT. Krakatau Steel, Cilegon Banten yang
dilaksanakan oleh Siswa Siswi kelas XI SMA Negeri Rancakalong pada tanggal 27-29
April 2011.
b. Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
a. Memaparkan sejarah berdirinya PT. Krakatau Steel.
b. Untuk mengetahui produksi dan limbah yang dihasilkan di PT. Krakatau Steel.
c. Untuk mengetahui pemanfaatan limbah di PT. Krakatau Steel.
3
D. Kegunaan Penelitian
Karya tulis ini dibuat dengan harapan dapat dijadikan sebagai studi pustaka yang bias
memberikan pengetahuan bagi penulis maupun bagi pembaca. Selain itu, lebih memahami ilmu
yang diterima di sekolah dan melihat langsung penerapannya juga dapat diharapkan menjadi
sumbangan ilmiah yakni dapat menjabarkan sejarah berdirinya, produksi dan limbah yang
dihasilkan di dan pemanfaatan limbah di PT. Krakatau Steel.
E. Kajian Pustaka
4
F. Metode Penelitian
Karya tulis ini kami susun dengan menggunakan metode kualitatif. Adapun
teknik-teknik pengumpulan data yang kami lakukan yaitu:
1. Observasi
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Observasi adalah
peninjauan secara cermat. Observasi juga diartikan sebagai pengamatan langsung
suatu kegiatan yang sedang berjalan. Dalam penelitian ini, kami melakukan
observasi langsung ke tempat penelitian sesuai dengan tema yang dipilih.
Objek Observasi kami diantaranya:
a. Kantor humas PT. Krakatau Steel
b. PT KHI Pipe Industry
c. PT Krakatau Wajatama
d. PT Krakatau Engineering
e. PT Krakatau Bandar Samudra
f. PT Krakatau Information Technology
g. PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
h. PT Krakatau Daya Listrik
i. PT Krakatau Tirta Industri
j. PT Krakatau Medika
k. PT Meratus Jaya Iron & Steel
5
2. Wawancara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) wawancara adalah Tanya jawab
dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu
hal untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio atau ditayangkan pada layar televise.
Kami melakukan wawancara kepada bidang Humas PT. Krakatau Steel.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang
dilakukan dengan cara:
a. Mencari data melalui buku sumber.
b. Mencari data melalu website.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah PT. Krakatau Steel
PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia. BUMN yang berlokasi
di Cilegon,
Banten ini berdiri pada tanggal 31 Agustus 1970. Produk yang dihasilkan adalah baja lembaran
panas, baja lembaran dingin, dan baja batang kawat. Hasil produk ini pada umumnya merupakan
bahan baku untuk industri lanjutannya. Bertepatan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
RI No. 35 tahun 1970 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Krakatau Steel.
Pembangunan industri baja ini dimulai dengan memanfaatkan sisa peralatan Proyek Baja
Trikora, yakni untuk Pabrik Kawat Baja, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik Baja Profil. Pabrik-
pabrik ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1977.
Pada tahun 1979 dilangsungkan peresmian penggunaan fasilitas-fasilitas produksi seperti
Pabrik Besi Spons dengan kapasitas 1,5 juta ton/tahun, Pabrik Billet Baja dengan kapasitas
500.000 ton/tahun, Pabrik Batang Kawat dengan kapasitas 220.000 ton/tahun serta fasilitas
infrastruktur berupa Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap 400 MW, Pusat Penjernihan Air,
Pelabuhan Cigading serta sistem telekomunikasi.
Pada tahun 1983 diresmikan beroperasinya Pabrik Slab Baja dan Pabrik Baja lembaran
Panas.
7
Pada tahun 1991 Pabrik Baja Lembaran Dingin yang merupakan pabrik baja perusahaan
patungan yang berada di kawasan industri Cilegon bergabung menjadi unit produksi PT
Krakatau Steel, melengkapi pabrik-pabrik baja lain yang telah ada.
B. Proses Produksi Di PT. Krakatau Steel
Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai pada pabrik pembuatan besi yang
menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam. Hasil produksi yang berupa
besi spons ini selanjutnya dilebur bersama dengan besi bekas (scrap) pada proses pembuatan baja
yaitu pabrik baja slab dan pabrik baja billet. Proses pembuatan baja tersebut menggunakan
teknologi dapur busur listrik yang dilanjutkan dengan proses pengecoran kontinu menjadi baja
slab dan baja billet.
Baja slab dicanai dalam kondisi panas pada pabrik baja lembaran canai panas menjadi
baja lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat. Sebagian baja lembaran panas ini langsung
dijual ke konsumen atau diproses lebih lanjut di fasilitas produksi lainnya yaitu pabrik baja
lembaran canai dingin. Pabrik ini menghasilkan produk baja lembaran dingin berupa baja
lembaran panas yang dipickling, maupun baja lembaran dingin dengan perlakukan anil atau
temper. Produk baja lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet.
Baja billet yang dihasilkan sebagian dijual ke konsumen namun pada umumnya diproses
lebih lanjut di pabrik baja batang kawat menjadi batang kawat.
8
C. Produk yang dihasilkan PT. Krakatau Steel
1. Baja Lembaran Canai Panas (Hot Rolled Coil/ Plate)
Baja lembaran panas yang berupa coil dan pelat adalah jenis produk baja yang dihasilkan
dari proses pengerolan panas. Pabrikan dan para pengguna jenis baja ini umumnya menyebut
produk ini baja hitam sebagai pembeda terhadap produk baja lembaran dingin yang juga biasa
dikenal sebagai baja putih.
Krakatau Steel juga memproduksi baja plain carbon dan baja micro-alloyed yang dapat
digunakan untuk berbagai penggunaan, dari kualitas umum atau komersial hingga kualitas
khusus, seperti struktur rangka baja, komponen dan rangka kendaraan bermotor, tiang
pancang, komponen alat berat, fabrikasi umum, pipa dan tabung umum, pipa dan tabung
untuk jalur pipa dan casing, tabung gas, baja tahan korosi cuaca, bejana bertekanan, boilers,
dan konstruksi kapal.
Ketebalan pelat baja lembaran panas berkisar antara 0,18 hingga 25 mm, sedangkan
lebarnya antara 600 hingga 2060 mm. Produk baja lembaran panas dapat diberikan dalam
bentuk coil dan pelat. Kondisinya dapat berupa gulungan atau sebagai produk yang melalui
proses pickling dan oiling (hot rolled coil-pickled oiled atau HRC-PO).
Krakatau Steel mampu menghasilkan baja lembaran panas berkualitas tinggi untuk
penggunaan khusus karena Krakatau Steel telah menjalankan proses kontrol thermomekanik
dan proses desulfurisasi menggunakan ladle furnace.
Penggunaan baja lembaran panas meliputi aplikasi-aplikasi seperti yang tercantum di
bawah ini:
Konstruksi Umum & Las
Pipa & Tabung
9
Komponen & Rangka Otomotif
Jalur Pipa untuk Minyak & Gas
Casing & Tubing Pipa Sumur Minyak
Tabung Gas
Baja Tahan Korosi Cuaca
Rerolling
Konstruksi Kapal
Boiler & Pressurized Container
2. Baja Lembaran Canai Dingin (Cold Rolled/ Sheet)
Baja lembaran dingin yang banyak dikenal dengan nama baja putih adalah salah satu bentuk
produk baja yang dihasilkan dari proses pengerolan dingin. Baja putih ini memiliki sifat tipikal
yang berbeda secara signifikan dengan baja hitam atau baja lembaran panas. Baja lembaran
dingin memiliki kualitas permukaan yang lebih baik, lebih tipis dan dengan ukuran yang lebih
presisi, serta mempunyai sifat mekanis yang baik dan formability yang sangat bagus.
Baja dalam kategori ini umumnya dimanfaatkan dalam proses pembentukan karena material
ini memiliki formability, weldability, dan kualitas roughness yang lebih baik. Baja putih ini juga
dipakai untuk aplikasi dalam industri galvanizing (zinc-coating), enamelware (porcelain-
coating), dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaleng makanan berlapis timah (tin mill-
black plate) dalam industri makanan dan minuman. Untuk lembaran baja yang dikuatkan
(annealed sheet), kisaran ketebalan baja putih yang dihasilkan Krakatau Steel adalah 0,20 hingga
3,00 mm, sedangkan untuk unannealed (dalam bentuk gulungan) ketebalan maksimumnya adalah
2,00 mm.
10
Krakatau Steel memiliki fasilitas vacuum degasser dan ladle metallurgy untuk menghasilkan
baja dengan kualitas khusus, seperti baja karbon sangat rendah dan Interstitial Free Steel (IF
Steel) yang cocok digunakan untuk menghasilkan produk dengan kualitas extra deep drawing.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan baja lembaran dingin dengan formability dan kualitas
permukaan yang tinggi, Krakatau Steel menggunakan fasilitas batch annealing furnace khusus
dengan atmosfer hidrogen murni.
Aplikasi baja lembaran dingin yang diproduksi Krakatau Steel antara lain dalam bidang-
bidang sebagai berikut:
Penggunaan Umum
Otomotif
Galvanized Sheet
Pipa & Tabung
Porcelain Enamelware
Tin Mill Black Plate
3. Batang Kawat (Wire Rod)
Batang kawat dibuat dari baja billet, oleh sebab itu batang kawat dikategorikan sebagai
produk batangan, untuk membedakannya dari baja lembaran panas dan baja lembaran dingin
yang dibuat dari baja slab. Batang kawat biasanya dikelompokkan berdasarkan kandungan
karbonnya, yaitu batang kawat dengan karbon rendah, sedang, atau tinggi. Selain itu batang
kawat juga dikategorikan berdasarkan aplikasinya.
11
Batang kawat karbon rendah dan sedang memiliki kandungan karbon kurang dari 0,25%.
Baja jenis ini umumnya digunakan untuk kawat, paku, wire mesh, dan sebagai bahan baku
untuk welded fabrication (kisi-kisi jendela atau pintu, pagar, dan jeruji).
Aplikasi khusus seperti untuk kawat elektroda berlapis untuk keperluan pengelasan,
memerlukan kontrol yang sangat ketat dalam hal kandungan alloy seperti yang diinginkan
oleh pelanggan.
Aplikasi-aplikasi lainnya memerlukan kuat tarik yang lebih tinggi. Aplikasi tersebut
memerlukan kandungan karbon yang tinggi (biasanya lebih dari 0,40%) dengan tambahan
beberapa alloy seperti Nb, V, dan Cr, sehingga dapat dihasilkan baja batangan yang memiliki
kuat tarik dan formability yang lebih baik. Batang kawat karbon tinggi umumnya
dimanfaatkan untuk spring bed, jari-jari roda sepeda (motor), rangka payung, dan konstruksi-
konstruksi lainnya.
Aplikasi batang kawat meliputi:
Kawat, Paku, dan Mesh
Batang kawat baja karbon rendah dan sedang memiliki kandungan karbon kurang dari
0,25%. Produk jenis ini umumnya digunakan untuk kawat, paku, wire mesh, dan sebagai
bahan baku untuk welded fabrication (kisi-kisi jendela atau pintu, pagar, dan jeruji). Aplikasi
khusus seperti untuk kawat elektroda berlapis untuk keperluan pengelasan, memerlukan
adanya kontrol yang sangat ketat dalam hal kandungan alloy seperti yang diinginkan oleh
pelanggan.
Mur & Baut
Spring Bed, Spoke, dll.
12
Beberapa penggunaan produk batang kawat baja memerlukan kuat tarik yang lebih tinggi.
Aplikasi tersebut memerlukan kandungan karbon yang tinggi (biasanya lebih dari 0,40%) dengan
tambahan beberapa alloy seperti Nb, V, dan Cr, sehingga dapat dihasilkan baja batangan yang
memiliki kuat tarik dan formability yang lebih baik. Batang kawat karbon tinggi umumnya
dimanfaatkan untuk spring bed, jari-jari roda sepeda (motor), rangka payung, dan konstruksi-
konstruksi lainnya.
Kawat Elektroda
Baja jenis ini digunakan sebagai filler metal wire. Spesifikasi: JIS G 3523 SWRY 11, 21 atau
ekuivalennya.
D. Pemanfaatan Limbah PT. Krakatau Steel
PT Krakatau Steel terus berupaya meminimalkan limbah bahan berbahaya dan beracun
dengan mengolahnya menjadi bahan campuran bagi industri lain.
Limbah yang dihasilkan tidak berbahaya bagi lingkungan setelah melalui proses pengolahan,
dalam menghasilkan produk lembaran dan batang kawat, limbah yang dihasilkan juga beragam
tetapi sejumlah limbah berhasil dimanfaatkan bagi industri lain.
Limbah pembakaran dalam bentuk zat CO2 kini dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan tanaman
yang dibudidayakan di sekitar pabrik.
Kemudian "slag" yang merupakan sisa pembakaran dari bijih besi kini berhasil diubah dari
abu menjadi butiran yang dapat dimanfaatkan bagi industri semen.
Banyak manfaat dari limbah yang dihasilkan PT Krakatau Steel hanya saja banyak
perusahaan yang tidak memiliki izin untuk membawa limbah tersebut ke industri yang akan
memanfaatkan.
13
PT Krakatau Steel dalam upaya memperkecil dampak limbah yang dihasilkan secara
bertahap telah mengganti bahan bakar pabrik yang semula batu bara menjadi gas. Biaya selain
lebih murah juga gas yang dihasilkan lebih bersih untuk diterima lingkungan di sekitar pabrik.
Terkait dengan upaya melestarikan lingkungan, PT Krakatau Steel juga terus menambah areal
hijau yang berada di lokasi pabrik, sehingga komposisi 20 persen tetap terjaga.
Dia mengatakan, PT Krakatau Steel telah mengalokasikan lahan seluas 523 hektare untuk
ditanami pohon mahoni, trembesi, dan tanaman keras lainnya. PT. Krakatau Steel berusaha
untuk mempertahankan karakter alam sehingga pengembangan kawasan industri tetap
berpedoman kepada tata ruang kota Cilegon dan tata ruang Provinsi Banten
akan terus menjaga sabuk hijau yang saat ini sudah ada di sekitar areal pabrik yang dimiliki PT
Krakatau Steel, termasuk menjaga kualitas air yang dihasilkan PT Krakatau Tirta Industri dalam
memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Cilegon.
14
15