bab i evan
DESCRIPTION
sipilTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu gugusan kepulauan
yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera tepatnya di Provinsi Sumatera Barat.
Kabupaten ini sendiri dibentuk berdasarkan UU Republik Indonesia No. 49 Tahun
1999 yang terdiri dari 4 pulau utama, yaitu Pulau Sipora, Pulau Siberut, Pulau
Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan, serta beberapa gugusan pulau kecil lainnya.
Dikarenakan kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai yang
berkarakteristik kepulauan serta jauh dari pusat ibukota provinsi Sumatera Barat
yaitu Kota Padang, maka akses transportasi umum menuju Kepulauan Mentawai
atau antar pulau hanya bisa digunakan transportasi air dan transportasi udara.
Transportasi air untuk sebuah daerah yang keadaan geografisnya
berkarakteristik kepulauan sangatlah penting keberadaannya dalam memfasilitasi
pergerakan masyarakat menuju ke suatu daerah yang dibatasi oleh perairan
tersebut. Dalam pengoperasinalnya, suatu transportasi air hendaknya memberikan
pelayanan yang cepat, aman, nyaman, murah, dan efisien.
Kondisi transportasi menuju dan dari Kapulauan Mentawai sendiri saat ini
masih minim sarana dan prasarananya. Itu terlihat dari masih belum optimalnya
jumlah armada kapal yang melayani transportasi menuju dan dari Kepulauan
Mentawai. Akses menuju Kepulauan Mentawai sendiri jika dari Kota Padang
terdapat 2 pelabuhan di Kota Padang, yaitu Pelabuhan Bungus dan Pelabuhan
Muaro. Khusus untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai sendiri memiliki 4
pelabuhan di masing-masing pulau utamanya. Dalam kasus ini, penulis
mengambil contoh akses menuju Kepulauan Mentawai melalui Pelabuhan Muaro
Padang, khususnya menggunakan angkutan kapal M.V Mentawai Fast.
Setiap penyedia barang atau jasa pasti mendapatkan nilai timbal balik atau
bisa dikatakan biaya dari suatu barang atau jasa yang disediakan. Biaya tersebut
dikenal dengan istilah tarif. Dalam penentuan tarif angkutan umum yang sekarang
dilakukan oleh beberapa penyedia barang atau jasa, ditemukan beberapa
perbedaan pendapat, dimana masyarakat sebagai pengguna barang atau jasa
umumnya berpendapat bahwa tarif yang berlaku sekarang lebih memihak pada
penyedia barang atau jasa tanpa melihat pada daya beli masyarakat itu sendiri.
Pada masa sekarang dengan kondisi perubahan ekonomi global yang
cenderung meningkat, Indonesia secara tidak langsung menetapkan perubahan
harga-harga di berbagai sektor, tanpa terkecuali berdampak pada sektor
transportasi khususnya angkutan umum. Dengan naiknya harga bahan bakar, suku
cadang, serta barang-barang pendukung operasional kendaraan lainnya
mengakibatkan kenaikan pada biaya operasional kendaraan dan secara tidak
langsung akan menaikkan tarif angkutan umum tersebut.
Untuk itu perlu dilakukan suatu evaluasi tarif angkutan umum untuk
mengetahui tarif yang berlaku tersebut telah sesuai atau masih berada di atas/di
bawah tarif yang semestinya berlaku. Selain itu, perlu juga diperhatikan tarif yang
akan diberlakukan kedepannya dapat memperhatikan kepentingan penyedia
barang atau jasa (dalam hal ini operator kapal M.V Mentawai Fast) dan juga
kepentingan masyarakat pengguna barang atau jasa tersebut (daya beli
masyarakat).
Dalam pengoperasiannya sendiri, kapal M.V Mentawai Fast menerapkan
jadwal dan tarif operasional sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jadwal dan Tarif Operasional Angkutan Kapal M.V Mentawai Fast
(untuk Tanggal 10 Desember 2014)
Pelabuhan Pelabuhan Jam JamKeberangkatan Tujuan Keberangkatan Kedatangan
Muara, Padang Tua Peijat, Mentawai 6.00 9.00 Rp 250.000Tua Peijat, Mentawai Muara, Padang 15.00 18.00 Rp 250.000
Muara, Padang Sikabaluan, Mentawai 7.00 10.00 Rp 250.000Sikabaluan, Mentawai Siberut, Mentawai 12.00 13.30 Rp 250.000Maileppet, Mentawai Muara, Padang 15.00 18.00 Rp 250.000
Muara, Padang Tua Peijat, Mentawai 7.00 10.00 Rp 250.000Tua Peijat, Mentawai Muara, Padang 15.00 18.00 Rp 250.000
Muara, Padang Tua Peijat, Mentawai 7.00 10.00 Rp 250.000Tua Peijat, Mentawai Muara, Padang 15.00 18.00 Rp 250.000
Muara, Padang Siberut, Mentawai 7.00 10.00 Rp 250.000Sikabaluan, Mentawai Siberut, Mentawai 12.00 13.30 Rp 250.000Maileppet, Mentawai Muara, Padang 15.00 18.00 Rp 250.000
Sabtu
Hari Tarif
Senin
Selasa
Rabu
Jumat
Sumber : www.mentawai-travel.com
2
Berdasarkan kondisi yang terpaparkan di atas, penulis melakukan penelitian
untuk mengevaluasi tarif angkutan kapal M.V Mentawai Fast tersebut.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui tarif yang paling sesuai dengan kemampuan
pengguna angkutan kapal M.V Mentawai Fast.
b. Untuk mengetahui apakah tarif yang telah ditetapkan sebelumnya dapat
memenuhi pendapatan yang diterima oleh operator penyedia jasa
angkutan kapal M.V Mentawai Fast.
c. Untuk mengetahui nilai tarif dilihat dari kemampuan (Ability To Pay)
dan kemauan (Willingness To Pay) membayar penumpang angkutan
kapal M.V Mentawai Fast.
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah untuk dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan mengenai tarif angkutan kapal M.V
Mentawai Fast, sehingga baik pengguna maupun penyedia jasa angkutan kapal
M.V Mentawai Fast tidak merasa dirugikan oleh pihak manapun.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan tidak menyimpang dari tujuan
masalah yang telah ditinjau penulis, batasan-batasan masalah yang diambil dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Angkutan kapal yang diamati adalah M.V Mentawai Fast.
b. Pelabuhan laut Kota Padang yang ditinjau adalah Pelabuhan Muara
Padang.
c. Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan hasil survey
penumpang di atas kapal M.V Mentawai Fast selama perjalanan
berlangsung.
d. Penelitian dilakukan sebelum adanya kenaikan BBM, yaitu ketika harga
premium masih Rp 6.500,- dan solar masih Rp 5.500,-.
3