bab i - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ade...

48
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Menerjemahkan merupakan suatu kegiatan memindahkan maksud atau pesan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan padanan sedekat mungkin, sebagaimana dikemukakan oleh Nida dan Taber bahwa menerjemahkan berarti menciptakan padanan yang paling dekat dengan bahasa penerima terhadap bahasa sumber pertama dalam hal makna dan kedua dalam hal gaya bahasa. 1 Menerjemahkan tidak hanya memindahkan maksud atau pesan, akan tetapi juga mampu menyampaikan pesan secara tepat atau tidak. Sebagai seorang penerjemah harus pandai dalam memilih padanan, agar naskah yang diterjemahkan enak dibaca dan mudah dimengerti oleh pembaca. Apabila seorang penerjemah pandai dalam memilih padanan, maka naskah yang dihasilkan seolah-olah bukan terjemahan. Dalam sebuah penerjemahan, kita akan menjumpai banyaknya kendala dalam mencari padanan yang tepat dan benar. Kendala itu muncul ketika seorang penerjemah mempertahankan bentuk dan strukturnya dalam bahasa sumber, dengan tujuan untuk memindahkan bentuk dan struktur itu kedalam bahasa sasaran. Sedangkan bagi penerjemah yang baik yang mengerti tentang hakikat penerjemah, tentu seorang penerjemah akan memilih padanan yang tepat, benar dan tidak keluar dari konteks. Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi ﻠﻰ dalam bahasa Arab. Partikel ini mempunyai variasi makna yaitu: ﻠﻰ yang bermakna ء ا, ﻠﻰ yang bermakna , ﻠﻰyang bermakna , ا ﻠﻰ yang bermakna اك ر ا, ﻠﻰ yang bermakna /ﺎوزة اﻟ , ﻠﻰ yang bermakna , yang bermakna ط dan yang bermakna آ ﱠﻮﻟﺘ ا.Variasi makna ﻠﻰ tersebut memperlihatkan suatu perubahan pada ujud penggunaan makna sesuai dengan konteks. 1 Eugene A. Nida dan Charles R. Raber, The Theory and Practice of Translation, (Leiden: UBS, 1974), h. 1. 1

Upload: others

Post on 24-Sep-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Menerjemahkan merupakan suatu kegiatan memindahkan maksud atau pesan bahasa sumber

ke dalam bahasa sasaran dengan padanan sedekat mungkin, sebagaimana dikemukakan oleh

Nida dan Taber bahwa menerjemahkan berarti menciptakan padanan yang paling dekat dengan

bahasa penerima terhadap bahasa sumber pertama dalam hal makna dan kedua dalam hal gaya

bahasa.1

Menerjemahkan tidak hanya memindahkan maksud atau pesan, akan tetapi juga mampu

menyampaikan pesan secara tepat atau tidak. Sebagai seorang penerjemah harus pandai dalam

memilih padanan, agar naskah yang diterjemahkan enak dibaca dan mudah dimengerti oleh

pembaca. Apabila seorang penerjemah pandai dalam memilih padanan, maka naskah yang

dihasilkan seolah-olah bukan terjemahan. Dalam sebuah penerjemahan, kita akan menjumpai

banyaknya kendala dalam mencari padanan yang tepat dan benar. Kendala itu muncul ketika

seorang penerjemah mempertahankan bentuk dan strukturnya dalam bahasa sumber, dengan

tujuan untuk memindahkan bentuk dan struktur itu kedalam bahasa sasaran. Sedangkan bagi

penerjemah yang baik yang mengerti tentang hakikat penerjemah, tentu seorang penerjemah

akan memilih padanan yang tepat, benar dan tidak keluar dari konteks.

Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi على dalam bahasa Arab. Partikel ini

mempunyai variasi makna yaitu: على yang bermakna على , الإستعالء yang bermakna لىع , في yang

bermakna ,على حبة المصا yang bermakna على , الإستدراك yang bermakna yang على ,المجاوزة/ عن

bermakna على ,من yang bermakna على Variasi makna. التوآيد yang bermakna على dan شرط

tersebut memperlihatkan suatu perubahan pada ujud penggunaan makna sesuai dengan konteks. 1Eugene A. Nida dan Charles R. Raber, The Theory and Practice of Translation, (Leiden: UBS, 1974), h. 1.

1

Page 2: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Lihat contoh terjemahan partikel على pada kalimat berikut.

.1 در نسل ورجا فرج تحصين البصر غض النكاح فوائد

آذااستراحة العبادة على تقوية آذا القلب صفيةت

واآتف فراع النفس رياضة والتكلف المنزل تدبير من

الجنان إلى يشوقه الذي على اإلنسان والطالع ايضا والغني

حال آل في حقوقها وعن الحالل عن العجز آفاته

Beberapa kegunaan menikah adalah dapat memejamkan penglihatannya

Menjaga farji dan mengharap keturunan yang baik

Hati ini agar menjadi bersih dan kuat

Untuk ibadah, demikian juga beristirahat

Dari mengatur rumah tangga, sampai berusaha keras

Untuk melatih diri, agar hidup merasa puas

Kaya harta orang menjadi suka beramal

Melihat sesuatu menuju surga yang kekal

Bahaya menikah, orang lemah mencari yang halal

Lemah juga mendatangkan hak istri, dalam setiap permasalahan

Preposisi على pada contoh di atas diterjemahkan dengan ragam makna yang

berbeda. Preposisi pada bait kedua diartikan ”untuk” yang menentukan waktu. Dalam

bahasa Arab disebut isim zaman. Sedangkan pada bait keempat preposisi على tidak

diartikan.

Lihat contoh no.2 pada kalimat berikut.

.قال آما او العيال على السعى اال والجهاد ومص وال صالة ها يكفر ال الذنوب من وسلم عليه اهللا صلى وقال.2

2

Page 3: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

“ Rasullah saw bersabda: termasuk dosa-dosa yang tidak dapat ditebus dengan salat,

puasa dan berjihad, melainkan memberi nafkah (kehidupan) kepada keluarga. Atau

seperti sabda beliau”.

Makna preposisi على di atas diartikan sebagai kepada, yang menentukan sebuah

tujuan tertentu. Tujuan tertentunya adalah keluarga.

Bandingkan dengan contoh no.3 berikut.

آلها الدنيا ملكت امراة لوان يقول وسلم عليه اهللا صلى ىالنب سمعت عنه اهللا رضى عفان بن عثمان وقال .3

.فرعون مع وحشرها عملها اهللا احبط اال عليه بذلك منت ثم زوجها على وانفقتها

Usman bin Affan ra. Berkata: “aku mendengar Rasullah saw bersabda: “ Andai

seorang wanita memiliki dunia dan sesisinyadan ia menafkahkannya kepada

suaminya, kemudian ia mengungkit-ungkit itu terhadap suaminya, maka Allah

melebur amal dan menggiringnya bersama Fir’aun.

Makna preposisi على pada contoh no.3 di atas diartikan “kepada”, makna

gramatikal preposisi على sama dengan preposisi إلى yang menentukan sebuah tujuan.

Berdasarkan alasan di atas, penelitian tentang preposisi sangat menarik untuk dibahas.

Preposisi على ternyata tidak hanya diartikan dengan ”di atas”, ”atas” dan ”alasan”. Akan tetapi

memiliki variasi atau ragam makna yang lain. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “MAKNA PREPOSISI على DALAM BUKU TERJEMAHAN

QURRAH AL-‘UYÛN OLEH MOH. AFANDI”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Batasan penelitian adalah hanya pada bab muqodimah pada pasal-pasal:

3

Page 4: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

1. Beberapa hukum pernikahan

2. Kegunaan dan bahaya menikah,

3. Melangkah kejenjang pernikahan,

4. Waktu bersenggama,

5. Adab bersenggama dan cara yang lebih utama serta segala hal yang berhubungan erat

dengannya.

Sedangkan rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana variasi makna preposisi على dalam buku terjemahan Qurrah al- ’Uyûn?

2. Bagaimana jenis makna preposisi على dalam buku terjemahan Qurrah al-’Uyûn?

3. Apa metode yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan preposisi ىعل dalam

buku terjemahan Qurrah al-’Uyûn?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui variasi makna preposisi على dalam buku terjemahan Qurrah al-

’Uyûn.

2. Untuk mengetahui jenis makna preposisi على dalam buku terjemahan Qurrah al-

’Uyûn.

3. Untuk mengetahui metode yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan

preposisi على dalam buku terjemahan Qurrah al-‘Uyûn.

Sedangkan manfaatnya adalah:

Penelitian ini akan memberikan manfaat teoritis dan praktis. Secara teoritis

memberikan pengetahuan terhadap teori mengenai preposisi dalam bahasa Arab khususnya dan

4

Page 5: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

penerjemahan dalam bahasa Arab. Secara praktis dapat memberikan kekayaan, wawasan ilmu

pengetahuan bagi penerjemah, penulis, dan pengajar bahasa Arab.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian Siti Zahroh tentang padanan preposisi عن dalam bahasa Indonesia: Studi kasus

teks al-qur’an juz 30 dan terjemahannya, 2002. Penelitiannya ini menganalisis salah satu

preposisi bahasa Arab. Fokus عن dengan mengambil korpus al-qur’an.

Selain itu penelitian lain tentang preposisi Arab dilakukan oleh Ummu Salamah mengenai

padanan preposisi من dalam bahasa Indonesia: Studi kasus teks al-qur’an juz 30, 2002 dan Irfan

Suhada tentang preposisi فى dalam al-qur’an studi kasus semantis dan padanan dalam bahasa

Indonesia, 2005. Penelitian yang senada dilakukan oleh Arifin tentang preposisi Li dan

padanannya dalam bahasa Arab, 2005.

Penelitian terdahulu pada umumnya menganalisis jenis preposisi yang berbeda dengan

peneliti dan menjadikan penerjemahan al-qur’an sebagai korpus penelitian. Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada pilihan jenis preposisi yang diteliti, dimana

peneliti memilih preposisi على sebagai objek kajian. Perbedaan lainnya adalah pada korpus

penelitian. Bila peneliti terdahulu menggunakan terjemahan al-qur’an, dalam penelitian ini

peneliti mengambil buku terjemahan Qurrah al-’Uyûn oleh Moh.Afandi sebagai korpus

penelitian.

E. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semantik. Pengumpulan

data diambil dari buku terjemahan Qurrah al-’Uyûn dengan tahapan sebagai berikut. Pertama

5

Page 6: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Penulisan skripsi ini berdasarkan pada buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis,

dan Disertasi) yang disusun oleh Tim UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh

Center of Quality Development and Assurance (CEQDA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I merupakan bab yang memayungi topik

penelitian ini, dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat masalah, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II menyajikan teori penerjemahan yang terdiri dari variasi makna, preposisi على

dalam bahasa Arab, dan teori penerjemahan.

Bab III sekilas tentang buku terjemahan Qurrah al-’Uyûn.

Bab IV berupa analisis makna على dalam buku terjemahan Qurroh al-’Uyun secara

tepat dan benar.

Bab V merupakan bab terakhir berupa kesimpulan.

6

Page 7: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pengertian makna dalam semantik

Bidang yang mengkaji dan menganalisis tentang makna kata atau kalimat suatu bahasa

dikenal dalam ilmu semantik. Dalam bahasa Arab Umar mendefinisikan semantik sebagai

berikut

.المعنى نظرية يتناول الذي اللغة علم من الفرع كذل أو المعنى، يدرس الذي أوالعلم المعنى، دراسة إنه

7

Page 8: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Semantik adalah studi tentang makna atau ilmu yang mempelajari tentang makna atau

merupakan cabang linguistik yang mengkaji tentang teori makna.2

Dari sejumlah definisi semantik yang ditemukan, Verhaar mendefinisikan semantik sebagai

teori makna atau teori arti.3 Demikian juga Lyon mendefinisikan semantik dengan penyelidikan

makna.4 Sementara J.D. Parera juga mengemukakan bahwa semantik adalah ilmu tentang

makna.5

Menurut Frans Sayogie batasan-batasan makna terdiri dari tiga unsur, diantaranya: (1)

Makna ialah hasil hubungan antara bahasa dan dunia luar, (2) Penentuan hubungan terjadi karena

kesepakatan para pengguna bahasa, (3) Perwujudan makna itu dapat digunakan untuk

menyampaikan informasi sehingga dapat saling mengerti.6 Huford Heasley mengemukakan

bahwa pemahaman makna dan pengacuan adalah pada inti kajian makna itu sendiri. Ide

pengacuan mudah dimengerti, akan tetapi beda dengan ide makna yang sulit untuk dimengerti.7

Dalam Kamus linguistik, pengertian makna dijabarkan menjadi empat bagian.8

1. Maksud pembicara;

2. Pengaruh penerapan bahasa dalam pemakaian persepsi atau perilaku manusia atau

kelompok manusia;

2Umar Mukhtar, Ilmu al Dilâlâh, (Kuwait: Maktabah Dar al ‘Arabiyah li al-Nasri wa al-Tauzi’, 1987), h. 11. 3J.W.M. Verhaar, Pengantar Linguistik, (Yogyakarta: UGM Press, 1989), h.123. 4John Lyon, Pengantar Teori Linguistik, terj. 1 Soetikno, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995), h. 393. 5J.D. Parera, Teori Semantik, (Jakarta: Erlangga, 1991), h.14. 6Frans Sayogie, Penerjemahan Teks Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: Lembaga

Penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatuallah Jakarta, 2008), h. 130.

7Hufrod Heasley, Semantic a Coursebook, (Cambridge: University press, 2007), h. 304. 8Harimurti Kridalaksana, Kamus linguistik, (Jakarta: Gramedia, 1993), h. 132.

8

Page 9: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

3. Hubungan dalam arti kesepadanan atau ketidak sepadanan antara bahasa atau antara

ujaran dan semua hal yang ditunjukkannya, dan

4. Cara menggunakan lambang-lambang bahasa.

Mansur pateda mengemukakan bahwa pendekatan teori makna terdiri dari dua teori yaitu:

(1) Referensial (Analitik), dan (2) operasional.

Dari kedua teori tersebut dapat dipahami bahwa dalam pendekatan referensial (analitik) ini

ingin mencari makna dengan cara menguraikannya atas segmen-segmen utama. Sedangkan

pendekatan operasional lebih menekankan, bagaimana kata dioprasikan di dalam tindak fonasi

sehari-hari.9 Menurut Ogden dan Richard makna adalah suatu sifat intrinstik yang mempunyai

suatu hubungan khas yang tidak teranalisis dengan hal-hal atau benda-benda lain, dimana makna

itu sendiri mempunyai konotasi pada masing-masing kata.10

B. Jenis-jenis makna

1. Makna leksikal, makna gramatikal dan makna kontekstual

Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan makna referennya, makna yang sesuai

dengan hasil observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan

kita.11

9Mansur Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka cipta, 2001), h. 86. 10Ogden dan Richard, The Meaning of Meaning, (London: Broadway House, 1923), h. 193. 11Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995) cet. Kedua edisi revisi, h. 60.

9

Page 10: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya makna gramatika seperti

proses afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.

Makna kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di dalam satu

konteks.12

2. Makna referensial dan nonreferensial

Makna referensial adalah makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia

di luar bahasa, apakah objek atau gagasan yang dapat dijelaskan melalui analisis

komponen.Sedangkan nonreferensial adalah kata-kata itu tidak mempunyai referen.

3. Makna denotatif dan makna konotatif

Makna denotatif sering disebut dengan makna denotasional, makna konseptual, atau makna

kognitif karena dilihat dari sudut lain. Pada dasarnya makna denotatif sama dengan makna

referensial, sebab makna denotatif ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan

hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran , perasaan atau pengalaman lain.

Denotasi ini menyangkut informasi-informasi faktual objek. Makna denotatif sering disebut juga

makna sebenarnya atau makna kamus.

Makna konotatif disebut juga dengan makna konotasional, makna emotif, atau makna

evaluatif. Makna konotatif adalah suatu jenis makna dimana stimulus dan respon mengandung

nilai-nilai emosional.13 Makna konotatif yaitu makna yang mempunyai nilai rasa, baik positif

ataupun negatif.

4. Makna konseptual dan makna asosiatif

Makna konseptual adalah makna yang sesuai dengan kosepnya, makna yang sesuai dengan

referennya, dan makna yang bebas dari asosiasi atau hubungan apapun.

12Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 290. 13Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), cet. Ke-15, h. 29.

10

Page 11: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah kata berkenaan dengan adanya

hubungan kata itu dengan keadaan di luar bahasa.

5. Makna idiom dan makna pribahasa

Makna idiom adalah makna sebuah satuan bahasa (kata, frase, atau kalimat) yang

menyimpang dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya.

Makna pribahasa adalah semua bentuk bahasa yang (kata, frase, kalimat) yang tidak

merujuk pada arti sebenarnya (arti leksikal, arti konseptual, atau arti denotatif).14

6. Makna afektif

Dalam makna ini menjelaskan bahwa makna afektif yaitu makna yang muncul akibat reaksi

pendengar atau pembanca terhadap penggunaan kata atau kalimat.

7. Makna ekstensi

Jenis makna ini adalah makna yang mencakup semua ciri objek atau konsep. Dalam makna

ini meliputi semua konsep yang ada dan kemungkinan muncul dalam kata.

8. Makna itensi

Pada jenis makna ini mengartikan bahwa makna yang menekankan maksud pembicara.

9. Makna kiasan

Makna kiasan yaitu pemakaian kata yang yang maknanya tidak sebenarnya. Akan tetapi

kalau dipikir secara mendalam makna tersebut masih ada kaitan dengan makna sebenarnya.15

C. Perubahan makna

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan makna, yaitu:

1) Perkembangan dalam ilmu dan teknologi

14Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 60-77. 15Mansur Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 97,100,105,108.

11

Page 12: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Perkembangan dalam bidang ilmu dan kemajuan dalam bidang teknologi dapat

menyebabkan terjadinya perubahan makna sebuah kata. Sebuah kata yang tadinya mengandung

konsep makna mengenai sesuatu yang sederhana, tetap digunakan walaupun konsep makna yang

dikandung telah berubah sebagai akibat dari pandangan baru, atau teori baru dalam satu bidang

ilmu atau sebagai akibat dalam perkembangan teknologi. Perubahan makna kata sastra dari

makna ’tulisan’ sampai pada makna ’karya imaginatif’ adalah salah satu contoh perkembangan

bidang keilmuan. Akibat perkembangan teknologi kita lihat kata berlayar yang pada awalnya

bermakna ’perjalanan di laut (di air) dengan menggunakan perahu atau kapal yang bergerak

dengan tenaga layar’. Kapal-kapal besar tidak lagi menggunakan layar, tetapi sudah

menggunakan tenaga mesin, malah juga tenaga nuklir, namun kata berlayar masih digunakan.

Malah ada lagi bagi umat Islam di Indonesia kata berlayar diberi makna ’pergi menunaikan

ibadah haji ke Mekkah’. Meskipun perjalanan ke Mekkah sudah tidak menggunakan kapal laut,

sudah diganti dengan kapal terbang, masih terdengar ucapan’insaAllah tahun depan kami akan

berlayar’ belum terdengar ’insaAllah tahun depan kami akan terbang.16

2) Perkembangan sosial dan budaya

Perkembangan sosial dan budaya sama dengan yang terjadi sebagai akibat perkembangan

dalam bidang ilmu dan teknologi, sebuah kata mulanya bermakna ’A’, lalu berubah menjadi

bermakna ’B’, atau ’C’. Bentuk katanya tetap sama tetapi konsep makna yang dikandungnya

sudah berubah. Seperti kata saudara dalam bahasa sanskerta bermakna ’seperut’ atau ’satu

kandungan’. Kini kata saudara , walaupun masih digunakan dalam arti ’orang yang lahir dari

kandungan yang sama’ seperti dalam kalimat saya mempunyai saudara di sana, tetapi dapat

16Mansur Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 97,100,105,108.

12

Page 13: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

digunakan juga untuk menyebut atau menyapa siapa saja yang dianggap sederajat atau berstatus

sosial yang sama.

3) Perbedaan bidang pemakaian

Pada bagian di atas sudah dibicarakan bahwa setiap bidang kehidupan atau kegiatan

memiliki kosakata tersendiri yang hanya dikenal dan digunakan dengan makna tertentu dalam

bidang tersebut. Contohnya dalam bidang pertanian ada kata-kata benih, menuai, panen,

menggarap, membajak, menabur, menanam, pupuk, hama. Dalam bidang pendidikan formal di

sekolah ada kata-kata murid, guru, ujian menyalin, menyontek, membaca dan menghafal.

Dari contoh di atas kata-kata itu jadi mempunyai arti lain yang tidak sama dengan arti dalam

bidang atau lingkungan asli. Hanya perlu dilihat bahwa makna baru kata tersebut masih ada

kaitannya dengan makna asli yang digunakan dalam bidang asalnya. Kata-kata tersebut

digunakan dalam bidang lain secara metaforis, atau secara perbandingan. Seeperti kata

menggarap dalam frase menggarap skripsi adalah digunakan secara metaforis sedangkan

menggarap dalam frase menggarap sawah bukan secara metaforis. Jadi, makna kata yang

digunkan bukan dalam bidnagnya itu makna yang digunakan di dalam bidang asalnya masih

berada dalam poliseminya karenaa makna-makna tersebut masih saling berkaitan atau masih ada

persaman antara makna yang satu dengan makna yang lain.17

4). Adanya asosiasi

Kata-kata yang digunakan di luar bidangnya, seperti dibicarakan di atas masih ada

hubungannya atau pertautan maknanya dengan makna yang digunakan pada bidang asalnya.

Misalnya kata mencatut berasal dari bidang atau lingkungan perbengkelan dan pertukangan

mempunyai makna’bekerja dengan menggunakan catut’. Seperti mencabut paku dengan mudah.

Berbeda dengan perubahan makna yang terjadi sebagai akibat penggguna dalam bidang yang 17 Mansur Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h.135.

13

Page 14: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

lain, makna baru muncul adalah berkaitan dengan hal atau peristiwa lain yang berkaitan dengan

kata tersebut. Contoh kata amplop yang berasal dari bidang administrasi atau surat menyurat,

maka asalnya adalah ’sampul surat’. Amplop itu selain biasa dimasukkan tetapi bisa pula

dimasukkan benda lain, misalnya uang. Seperti dalam kalimat beri aja amplop maka urusan pasti

beres. Kata amplop disitu bermakna ’uang’ sebab kata amplop yang dimaksud bukan berisi surat

atau tidak berisi apa-apa, melainkan uang sebagai sogokan. Asosiasi antara amplop dengan uang

ini adalah berkenaan dengan wadah. Jadi menyebut wadahnya yaitu amplop tetapi yang

dimaksud adalah isinya, yaitu uang.

5) Pertukaran tanggapan indera

Dalam penggunaan bahasa banyak kasus pertukaran tanggapan antara indra yang satu

dengan indra yang lainya. Misalnya rasa pedas yang seharusnya ditanggap oleh alat perasa lidah,

tertukar menjadi ditanggap oleh alat indra pendengaran seperti tampak pada ujaran kata-katanya

cukup pedas. Pertukaran alat indra penanggap, biasa disebut dengan istilah sinestesia. Istilah ini

berasal dari bahasa yunani sun artinya’sama’ dan aisthetikas artinya ’tampak’.18

6) Perbedaan tanggapan

Unsur leksikal atau kata sebenarnya secara sinkronis telah mempunyai makna leksikal yang

tetap. Namun karena pandangan hidup dan ukuran dalam norma kehidupan di dalam masyarakat,

maka banyak kata yang memiliki nilai rasa rendah atau kurang mengenakan dan ada juga yang

memiliki nilai rasa tinggi atau mengenakan. Kata-kata yang nilainya merrosot menjadi rendah

biasanya disebut dengan penoratif, sedangkan kata-kata yang nilainya naik menjadi tinggi

disebut dengan amelioratif. Contoh kata bini dianggap peyoratif, sedangkan kata istri disebut

dengan amelioratif. Perkembangan pandangan hidup yang biasanya sejalan dengan

18 Mansur Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 137-138.

14

Page 15: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

perkembangan budaya dan kemasyarakatan dapat memungkinkan terjadinya perubahan nilai rasa

peyoratif atau amelioratif sebuah kata.

7) Adanya penyingkatan

Dalam bahasa Indonesia ada sejumlah kata atau ungkapan yang karena sering digunakan,

maka kemudian tanpa diucapkan atau dituliskan secara keseluruhan orang sudah mengerti

maksudnya. Contonhya kalau dikatakan ayahnya meninggal tentu maksudnya adalah meninggal

dunia. Bentuk meninggal merupakan singkatan dari ungkapan meninggal dunia. Penyingkatan ini

bukanlah peristiwa perubahan makna yang terjadi, sebab makna atau konsep itu tetap, yang

terjadi adalah perubahan bentuk kata.

8) Proses gramatikal

Terjadinya proses gramatikal yaitu dengan adanya afiksasi, reduplikasi dan komposisi

(gabungan kata) akan meyebabkan pula terjadinya perubahan makna. Akan tetapi dalam hal ini

yang terjadi sebenarnya bukan perubahan makna, sebab bentuk kata itu sudah berubah sebagai

hasil proses gramatikal.19

9) Pengembangan istilah

Salah satu upaya dalam pengembangan atau pembentukan istilah baru adalah dengan

memanfaatkan kosakta bahasa Indonesia yang ada dengan memberi makna baru, entah dengan

menyempitkan makna kata tersebut, meluaskan atau memberi makna baru. Contoh kata papan

19 Mansur Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 139-140.

15

Page 16: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

yang semula bermakna ’lempengan kayu (besi,dan sebagainya) tipis, kini diangkat menjadi

istilah untuk makna perumahan.20

Dari beberapa faktor di atas, secara sinkronis disebutkan bahwa makna kata tidak akan

berubah, sedangkan secara diakronis makna kata akan ada kemungkinan bisa berubah.

Di bawah ini akan disebutkan beberapa jenis perubahan makna, yaitu:

a. Meluas

Perubahan makna meluas adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata atau leksem yang

pada mulanya hanya memiliki sebuah makna, tetapi kemudian karena faktor menjadi memiliki

makna-makna lain.21

b. Menyempit

Perubahan menyempit adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang pada

mulanya mempunyai makna yang luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah

makna saja.

c. Perubahan total

Perubahan total adalah perubahan sebuah makna kata dari makna asalnya.

d. Penghalusan (eufemia)

Penghalusan terjadi ketika sebuah makna kata mengalami perubahan makna yang

meluas, menyempit, atau berubah secara total.

e. Pengasaran

Pengasaran yaitu usaha untuk mengganti kata yang maknanya halus atau bermakna

biasa dengan kata yang maknanya kasar.22

D. Preposisi على dalam Bahasa Arab

20 Mansur Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 140. 21 Mansur Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), 141-145.

22 Mansur Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), 145.

16

Page 17: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

1. Pengertian Preposisi

Preposisi adalah kategori yang terletak di depan kategori lain , terutama nomina

sehingga membentuk frase eksosentris direktif.23 Preposisi disebut juga dengan partikel yang

dalam bahasa tipe VO biasanya terletak di depan nomina dan menghubungkannya dengan kata

lain dalam ikatan eksosentris.24 Dari aspek semantisnya, preposisi disebut kata depan yaitu

menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan

konstituen di belakangnya. Preposisi dilihat dari sintaksisnya yaitu preposisi berada di depan

nomina, adjektifa, atau adverbia sehingga terbentuk frase yang dinamakan frase preposisional. 25

Preposisi juga disebut dengan partikel atau kata tugas yang hanya mempunyai makna gramatikal

tidak mempunyai makna leksikal. Oleh sebab itu preposisi tidak mempunyai fungsi dan makna

dalam struktur sintaksis.26

Preposisi (kata depan) dalam bahasa Arab disebut dengan harf jar. Harf jar istilah yang

dipergunakan untuk menggambarkan kata itu sebagai partikel atau kata tugas yang menyebebkan

munculnya bunyi kasroh ( -- ) karena dalam kasus genetif. Preposisi (kata depan) terbagi menjadi

dua, diantaranya:

a. Kata depan yang tak dapat dipisahkan

Kata depan yang tak dapat dipisahkan yaitu kata yang terdiri satu huruf yang selalu

terikat dengan kata berikutnya. Kata depan yang tak dapat dipisahkan yaitu:

الدين بذات فعليك :yang diatikan di, oleh, dengan. Contoh ب .1

diartikan demi hanya digunakan dalam sumpah dengan nama Allah ت .2

yang maha kuasa.

23Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik, (Bandung: Refika Aditama, 2006), h. 49. 24Harimurti kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), cet.3 h. 177.

25Hasan Alwi. dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 288. 26Sri Nardiati, dkk. Konjungsi Subordinatif dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1996), h.11.

17

Page 18: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

.diartikan demi untuk suatu sumpah dengan menyebutkan nama-nama biasa و .3

:diartikan untuk, karena kata depan yang digunakan untuk menyatakan milik. Contoh ل .4

فقر ومن تزوجها لما لها لم يجده اال

Barang siapa yang menikahi wanita karena hartanya, maka Allah tidak akan menambah

sesuatu padanya melainkan kefakiran.

البدر :diartikan seperti, bagaikan, contoh ك .5

ليلة آالقمر

Bagaikan rembulan di malam purnama

b. Kata depan yang terpisah

Kata depan yang terpisah yaitu kata yang berdiri sendiri, baik yang berupa partikel atau

kata benda dalam akusatif. Kata depan yang terpisah yaitu:

:yang bermakna ’ sampai’, ’kepada’, ’ke’ contoh إلى .1 اهللا عليه وسلم جاء رجل الى النبي صلى

Seorang lelaki datang kepada Rasulallah saw.

موارد يوردوه حتى الهلكة :hingga’ atau ’sampai’ contoh ’ حتى .2

Hingga mereka terjerumus ke tempat kehancuran

حجر المهردون فساد على :yang bermakna’ di atas’, ’atas’, ’kepada’ contoh على .3

Atas kerusakan maskawin, tak ada yang mencekalnya

عنها اهللا رضي ئشة عا عن :yang bermakna ’ dari’, ’tentang’, ’dengan’ contoh عن .4 قالت

Dari A’isyah ra berkata

حال لآ في حقوقها وعن :yang bermakna ’ di dalam’, ’pada’ contoh في .5

Lemah jua mendatangkan hak istri dalam setiap permasalahan

غيره من صالة اربعين من افضل المتزوج صالة :yang bermakna ’dari’ contoh من .6

18

Page 19: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Shalatnya seseorang yang telah menikah lebih utama dari empat puluh shalat yang

belum menikah

نر فع عملك فى عمل المجاهدين سبيل هللا منذ جمعة : yang bermakna ’sejak’ contoh منذ/ مذ .7

Kami diperintahkan agar mengangkat amal tuan bersama amal para pejuang demi

tegaknya agama Allah dan sejak jum’at ini.

’yang bermakna ’dengan’ atau ’dihadapan لدى, لدى , لدن .8

’yang bermakna ’bersama مع .9

:yang bermakna ’ di sisi’, ’di’, ’pada’ contoh عند .10 ال يكثر احدآم الكالم عند الجمام

Tidaklah salah seorang di antara kalian memperbanyak pembicaraan di saat

bersenggama berlangsung.

2. Jenis-jenis preposisi dalam bahasa Arab

Menurut Ghalayayni dalam buku jami’ al-durus al-’Arabiyyah terdapat 20 harf jarr atau

preposisi, yaitu:27

No Preposisi Arti

Dengan الباء 1

Dari من 2

لىإ 3 ke, kepada

Tentang عن 4

Di atas على 5

Di, pada, dalam فى 6

27 Mustafa al-Ghalayayni, Jâmi’ al-Durûs al-‘Arabiyyah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1981), h. 166.

19

Page 20: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Seperti 7 الكاف

Bagi, untuk الالم 8

Demi القسم واو 9

Demi القسم تاء 10

Sejak مذ 11

Sejak منذ 12

Banyak رب 13

Sehingga, sampai حتى 14

Selain خال 15

Selain عدا 16

Selain حاشا 17

Supaya آى 18

Kapan متى 19

Semoga لعل 20

dalam Preposisi bahasa Arab على .3

Preposisi على dalam bahasa Arab disebut juga dengan harf jarr. Pada kasus genetif kata

yang diawali dengan harf jarr, maka kata itu akan berharakat kasroh pada akhir kata tersebut.

Seperti دة العبا على

disebut juga dengan harf jar, harf jar yaitu huruf yang menjarkan (--) kata atau frase على

yang terdapat di depan huruf jar. على pada umumnya diartikan dengan di atas, atas, kepada. Akan

tetapi tidak semua على diartikan dengan di atas, atas, kepada. على itu sendiri mempunyai makna

yang berbeda-beda seperti yang akan disebutkan pada pembahasan selanjutnya.

20

Page 21: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

4. Variasi makna على dalam bahasa Arab

Ada beberapa pendapat tentang variasi makna على dalam bahasa Arab, yaitu: Menurut Juraz

Mitro Abdul Masih dalam kamus nahu saraf begitu juga menurut Mustafa al-Ghalayayni dalam

buku Jami’u al-durus al’Arabiyyah28 menyebutkan variasi makna على dalam bahasa Arab, yaitu:

المجاوزة yang bermakna على .(3) ,فى yang bermakna على .(2) ,الإستعالء yang bermakna على .(1)

atau لىع (4) ,عن yang bermakna على .(5) ,المصاحية yang bermakna على .(6) الإستدراك yang

bermakna 29.من Selain itu Menurut Martin J. Mc.Dermott dalam A Dictionary Arabic

Gramatical Nomenclature Arabic-English menyebutkan juga bahwa variasi makna ’ala ada yang

bermakna حرف توآيد dan شرط حرف .30

E. Teori Penerjemahan

1. Pengertian Penerjemahan

Kata dasar terjemah berasal dari bahasa Arab yaitu ترجمة_ يترجم _ ترجم yang maknanya

adalah ihwal pengalihan dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Penerjemahan adalah kegiatan

mengalihkan pesan secara tertulis dari teks satu bahasa (misalnya dari bahasa Arab) ke dalam

bahasa lain (misalnya bahasa Indonesia).31

Penerjemahan selama ini didefinisikan melalui berbagai cara dengan latar belakang teori dan

pendekatan yang berbeda. Meskipun tidak mewakili keseluruhan definisi yang ada dalam dunia

penerjemahan. Di bawah ini ada beberapa pendapat tentang penerjemahan.

Beberapa ahli berpendapat bahwa penerjemahan adalah sekedar pengalih bahasaan. Lebih

tepat bila dikatakan bahwa penerjemahan adalah pengalihan pesan (message) dari Tsu ke dalam

28 Mustafa al-Ghalayayni, Jâmi’ al-Durûs al-‘Arabiyyah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1981), h. 166. 29Juraz Mitro Abdul Masih, Mu’jam lughah Nahwi al Arabi, (Beirut: Libanon Nasirun, 1993), h. 379-380. 30Antonie El-dahda dan Martin J. Mc. Dermott, A Dictionary Arabic Gramatical Nomenckature Arabic-English, ( Beirut: Maktabah Libnan, 1993), h. 34-35. 31Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2006), h. 23.

21

Page 22: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Tsa. Dengan demikian, idealnya adalah Tsa yang disampaikan berisi pesan yang sepadan dengan

TSu.32

Menurut Nida dan Taber penerjemahan adalah suatu pengalihan yang terdapat dalam bahasa

sumber bahasa sasaran dengan mencari padanan yang terdekat, yaitu dari segi makna dan gaya.33

Catford berpendapat bahwa penerjemah adalah the reflacement of textual material in one

language (SL) by equivalent textual material in another language (TL) (mengganti bahan teks

dalam bahasa sumber dengan bahan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran.34 Sedamgkan

menurut Newmark penerjemahan adalah translation is a craft consisting in the attempt to reflace

a written message and/or statement in one language by the same message and/or statement in

another language (Penerjemahan adalah suatu kiat yang merupakan usaha untuk mengganti

suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan pesan atau pernyataan yang sama

dalam bahasa lain).35

Dari beberapa pendapat di atas tentang penerjemahan dapat disimpulkan bahwa

penerjemahan adalah pengalihan pesan dari bahasa satu kedalam bahasa lain dengan

mempertimbangkan aspek-aspek makna, gramatikal, gaya bahasa dan aspek sosial budaya.

2. Jenis-jenis penerjemahan

Menurut Roman Jakobson sebagaimana yang dikutip oleh Nurmufid penerjemahan menurut

bentuknya terbagi menjadi tiga, yaitu: (a) Penerjemahan inter bahasa, (b) Penerjemahan antar

bahasa,

(c) Penerjemahan antar simbol atau transferensi.

32 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2006), h. 24. 33Eugene A. Nida dan Charles R. Raber, The Theory and Practice of Translation, (Leiden: UBS, 1974), h. 1.

34J.c. Catford, A Linguistic Theory of Translation, (London: Oxford University Pres, 1965), h. 20.

35Peter Newmark, Approaches to Translation, (London: Pergamon Press, 1981), h.7.

22

Page 23: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Penerjemahan inter bahasa disebut juga dengan syighat bi alfadz ukhra (mengungkapkan

kalimat dengan redaksi yang berbeda) yaitu menjelaskan kata-kata dalam bahasa yang sama

akantetapi berbeda dalam pengungkapan.

Penerjemahan antar bahasa disebut juga dengan terjemah hakiki yaitu menjelaskan kata-kata

atau simbol-simbol bahasa dengan simbol lain dari bahasa yang berbeda. Penerjemahan antar

simbol atau transferensi yaitu menerjemahkan simbol bahasa yang berupa kata-kata dengan

simbol lain.36

Sebuah penelitian penerjemahan tidak akan terlepas dari metode yang telah ada, menurut

Newmark ada delapan metode penerjemahan, yaitu: (1). Penerjemahan kata demi kata, (2)

Penerjemahan harfiah, (3) Penerjemahan setia, (4) Penerjemahan semantis, (5) Penerjemahan

adaptasi (saduran), (6) Penerjemahan bebas, (7) Penerjemahan idiomatis, (8) Penerjemahan

komunikatif.37

Lebih jelas lagi di bawah ini akan di paparkan satu persatu tentang metode penerjemahan.

3. Metode Penerjemahan

(a) Penerjemahan kata demi kata

Penerjemahan kata demi kata adalah suatu jenis penerjemahan yang pada dasarnya masih

sangat terikat pada tataran kata. Dalam melakukan tugasnya, penerjemah hanya mencari padanan

kata bahasa sumber dalam bahasa sasaran, tanpa mengubah susunan kata dalam terjemahannya.

Metode penerjemahan ini lebih fokus kepada susunan kalimat Tsu.

(b) Penerjemahan harfiah

36 Nur Mufid, Kaserun As Rahman, Buku Pintar Menerjemahkan Arab Indonesia Cara Paling Tepat, Mudah, Kreatif, (Surabaya: Pustaka Progresif, 2007), cet.pertama, h. 9-10. 37 Nur Mufid, Kaserun As Rahman, Buku Pintar Menerjemahkan Arab Indonesia Cara Paling Tepat, Mudah, Kreatif, (Surabaya: Pustaka Progresif, 2007), cet.pertama, h.76.

23

Page 24: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Penerjemahan harfiah terletak antara penerjemahan kata demi kata dan penerjemahan bebas.

Penerjemahan harfiah hampir sama dengan penerjemahan kata demi kata, akan tetapi

penerjemahan harfiah lebih menyesuiakan dengan susuan kata dalam kalimat terjemahannya

yang sesuai dengan susunan kata dalam kalimat bahasa sasaran. Dalam metode ini,

penerjemahan harfiah masih mempertahankan kata-kata dan gaya bahasa Tsu dalam Tsa.

(c) Penerjemahan setia

Penerjemahan setia artinya penerjemahan yang dilakukan dengan mempertahankan aspek-

aspek yang ada, sehingga kita masih melihat kesetiaan pada segi bentuknya.

(d) Penerjemahan semantis

Penerjemahan semantis terfokus pada pencarian padanan pada tataran kata dengan tetap

terikat pada budaya bahasa sumber.

Berdasarkan teori diatas, maka penerjemahan yang sesuai untuk padanan preposisi ini

adalah penerjemahan semantis, karena penerjemahan memberikan kebebasan dalam makna yang

menyesuaikan dengan kalimat yang ada. Akan tetapi tidak terlepas dengan sumbernya.

(e) Penerjemahan adaptasi (saduran)

Metode adaptasi ini lebih mementingkan isi pesan, sedangkan bentuk disesuaikan dengan

kebutuhan pembaca dalam Bsa. Metode penerjemahan ini biasanya digunakan untuk

penerjemahan film, drama atau puisi.

(f) Penerjemahan bebas

Penerjemahan bebas ini biasanya berbentuk parafrase yang dapat lebih panjang atau lebih

pendek dari aslinya. Metode penerjemahan ini hampir sama dengan metode adaptasi, akan tetapi

metode ini lebih mementingan isi pesan agar pembaca mengerti tentang penerjemahan tersebut.

(g) Penerjemahan idiomatis

24

Page 25: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Penerjemahan idiom mengupayakan penemuan padanan istilah, ungkapan, dan idiom dari

pada yang tersedia dalam Bsa. Metode ini sering mengunakan kesan keakraban dan ungkapan

idomatik yang tidak didapati pada versi aslinya.

(h) Penerjemahan komunikatif

Penerjemahan komunikatif ini berupaya memberikan makna kontekstual yang sedemikian

rupa, agar dapat dimengerti oleh pembaca.

BAB III

SEKILAS TENTANG BUKU TERJEMAHAN QURRAH AL-’UYÛN

OLEH MOH.AFANDI

Dalam buku terjemahan Qurrah al-’Uyûn ini menarik untuk dibaca, dipelajari dan bahkan

dipraktekan ketika sudah berumah tangga. Dalam buku terjemahan Qurrah al-’Uyûn berisis

tentang suatu etika perkawinan, kitab ini sangat detail menyinggung masalah-masalah ’dalam’

dari hubungan suami-istri. Di dalam buku terjemahan ini ada beberapa etika dalam berhubungan

antara suami dan istri.

Qurrah al-‘Uyûn merupakan khazanah kitab kuning yang termasyhur di pesantren

tradisional, sebuah panduan untuk menakhodai bahtera rumah tangga dan menuntun langkah

dalam menelusuri lika-liku kehidupan seksual. Mulai dari keutamaan menikah, memilih jodoh

yang sesuai, adab bersetubuh dengan pasangan, posisi-posisi sanggama yang paling nikmat,

hingga pentingnya puncak kepuasan dicapai secara bersamaan oleh suami-istri.

Qurrah al-‘Uyûn juga membahas hal ihwal terkait walimah, waktu yang tepat untuk

melangsungkan pernikahan, saat paling pas untuk bersetubuh, nasihat agar suami-istri saling

menyayangi, serta tanggung jawab orangtua dalam mendidik anak. Dengan kandungan yang

25

Page 26: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

padat dan berharga, kitab ini telah dipraktikkan para kiai, santri, dan masyarakat Islam pada

umumnya berabad lamanya.

Fakta tentang Buku Ini: 1. Rujukan sebagian besar umat Islam tentang seksualitas Islam

selama berabad-abad. 2. Kitab tentang seks paling terkenal di dunia pesantren. 3. Edisi kitab

kuningnya telah terjual jutaan kopi. 4. Rujukan “wajib” umat Islam saat menjalani pernikahan. 5.

Rujukan penting para dai saat menyampaikan khotbah nikah.

BAB IV

ANALISIS MAKNA PREPOSISI على DALAM BUKU TERJEMAHAN QURROH AL-

‘UYUN

Setelah menelaah prepossi على dalam buku terjemahan Qurroh al-‘Uyun, peneliti

menemukan 41 preposisi على. Dari hasil telaah yang peneliti lakukan pada 41 preposisi itu,

peneliti menemukan 8 jenis klasifikasi makna yang berbeda. Oleh karena itu, bab ini akan

menguraikan dan menganalisis hasil temuan mengenai variasi dan jenis makna dalam buku

terjemahan Qurroh al-‘uyun.

A. Variasi Makna Preposisi dalam Buku Terjemahan Qurroh al-‘Uyun

Variasi makna preposisi dalam buku terjemahan Qurroh al-‘Uyun terdapat dalam 8

kelompok, yaitu preposisi yang memiliki makna شرط , اإلستعالء, الباء ,توآيد ,ظرفية مكانية ,ظرفية زمانية ,

, إلى , التعليل

1. Makna اإلستعالء

Makna ستعالء اإل adalah makna hakiki على yang menunjukkan posisi tinggi. Dalam bahasa

Indonesia اإلستعالء atau على diterjemahkan dengan ‘di atas’, ‘atas’, pada.38 Dalam buku

38Amin al-Syayyid, Fî ‘Ilmi al-Nahwî, (Kairo: Daarul Ma’arif, 1977), h. 356.

26

Page 27: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Tabel 1

Preposisi على dengan makna اإلستعالء

No Preposisi Makna Hal Baris ke

على فساد المهردون حجر .1 Atas kerusakan maskawin,

tak ada yang mencekalnya.

22 4

Di atas kening istri فندا ال فعه جنيبها على .2

peliharalah itu jangan

berdosa.

78 1

شعرة على منه الماء يجرى فما .3

.حسنة بها له اهللا آنب اال

Maka tiada air yang

mengalir pada satu

rambutpun, melainkan Allah

mencatat baginya satu

kebajikan.

90 9

Maka tiada air yang لم يجر الماء على شيئ من جسده .4

mengalir pada anggota

tubuh

92 6

27

Page 28: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Pada contoh no.1 على di atas bermakna ستعالء اإل atau bermakna hakiki yaitu

diterjemahkan dengan ‘atas’ karena maskawin merupakan persyaratan atau mempunyai posisi

tinggi dalam sebuah pernikahan. Contoh no.2 frase على جنيب diterjemahkan dengan ‘di atas

kening’ merupakan salah satu tempat tertinggi dari anggota tubuh. Pada no.3 ini على شعرة

diterjemahkan dengan ‘pada satu rambutpun’ karena posisi rambut berada pada posisi tinggi

dan ketika air mengalir pasti dari atas sampai ke ujung rambut. Sementara itu pada no.4

diterjemahkan dengan ‘pada’ karena ketika seseorang mandi dengan sendirinya air tersebut

mengalir atas tubuh sampai ke ujung kaki.

2. Makna شرط

Makna شرط adalah makna yang menghubungkan diantara dua kalimat ( جملة ), kalimat (

yang kedua adalah jawab syarat.39 Dalam ( جملة ) yang pertama adalah syarat dan kalimat ( جملة

buku terjemah Qurroh al-‘Uyun terdapat dua preposisi على yang memiliki makna شرط . Lihat

tabel di bawah ini.

Tabel 2

Preposisi على dengan makna شرط

No Preposisi Makna Hal Baris ke

barang siapa yang tidak ومن لم يستطع فعليه بالصوم. .1

mampu, maka sebaiknya ia

berpuasa.

23 4

barang siapa yang menikah 25 5 على فحق ف االعف يريد تزوج من .2

39Fuad Ni’mah, Mulahas Qowâid al-Lughah al-‘Arabiyyah, (Beirut: al-Tsiqafal al-Islamiyyah, 1973), h. 126.

28

Page 29: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

karena menjaga diri, maka

Allah pasti menolongnya.

Preposisi على pada no.1 bermakna sama dengan syarat, karena pada frase فعليه بالصوم

menjadi jawab syarat dari farse ستطعومن لم ي diterjemahkan dengan ‘barang siapa yang tidak

mampu’. Begitu juga pada no.2 preposisi على berposisi sebagai syarat karena pada kalimat من

.merupakan syarat bahwasannya kalimat tersebut membutuhkan jawab syarat تزوج يريد العفاف

Jawab syaratnya yaitu فحق على اهللا عونه.

Dari kedua contoh di atas dikategorikan kepada makna syarat, karena makna di atas

sangat jelas menunjukkan sesuatu yang mempunyai makna syarat dan jawab syarat.

3. Makna الباء

dalam bahasa Indonesia الباء .adalah hurf jar yang menunjukkan makna cara atau alat الباء

diterjemahkan dengan makna ‘dengan’ atau ‘menurut’.40 Dalam buku terjemahan Qurroh al-

‘Uyun terdapat 5 preposisi على yang memiliki arti .Lihat tabel berikut . الباء

Tabel 3

Prepoasisi على dengan makna الباء

No Preposisi Makna preposisi Hal Baris ke

على يقدر لم فإن بشاة ولو اولم .1

. الشاة

Adakanlah walimah meski dengan

seekor kambing.

67 6

Sesungguhnya tokoh-tokoh Yahudi dan 72 6 والرهبان اليهود من االخبار وان .2

40 Fuad Ni’mah, Mulahas Qowâid al-Lughah al-‘Arabiyyah, (Beirut: al-Tsiqafal al-Islamiyyah, 1973), h. 352.

29

Page 30: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

para pendeta nasrani tatkala

meninggalkan perintah kebaikan dan

meninggalkan kemungkaran, maka

Allah swt melaknat mereka melalui

ucapan para nabinya, maka

menjamurlah musibah itu

: وسلم عليه اهللا صلى النبى وقال .3

إن المعونة تأتى من اهللا على قدر

.المونة

Nabi saw bersabda : Sesungguhnya

akan datang pertolongan dari Allah

menurut kadar biaya (nafkah).

41 2

لىع اهللا من يأتي الصبر وان .4

البالء قدر

Sesungguhnya kesabaran datangnya

dari Allah menurut kadar cobaan (yang

diberikan Allah).

41 2

Datang dengan pembetulan arti secara الوالء على المعنى مهذب .5

berurutan.

57 1

Pada contoh no (1) preposisi على semakna dengan preposisi الباء karena على di atas

diterjemahkan dengan makna ‘meski dengan’ yang menunjukan sebuuah cara. Pada contoh

no.2 preposisi على diartikan dengan ‘melalui’ yang berarti mengandung makna الباء .

diterjemahkan demikian karena disesuaikan bahasa sasaran yang diinginkan oleh penerjemah.

Sementara pada no.3 dan no. 4 preposisi على diterjemahkan dengan ‘menurut’ yang bermakna

preposisi الباء . Diterjemahkan demikian karena kata itu merupakan padanan yang tepat dalam

30

Page 31: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

4. Makna توآيد

بع للمؤآد فى رفعه ونصبه وخفضه وتعريفيهالتوآيد تا

Taukid itu mengikuti kepada lafazh yang ditaukidkan dalam hal rafa’, nashab, khafadh, dan

ta’rif (kema’rifatannya).41 Dalam buku terjemahan Qurroh al-‘Uyun terdapat 2 preposisi على

yang bermakna توآيد . lihat tabel di bawah ini.

Tabel 4

Preposisi على dengan makna توآيد

No Preposisi Makna preposisi Hal Baris ke

وجمالها لمالها المرأة ينكح .1

الدين بذات فعليك ودينها ونسبها

يداك تربت

Seorang wanita wajib

dinikahi karena harta,

kecantikan, nasab dan

agamanya. Maka hendaknya

kamu menikahi wanita yang

beragama dengan demikian

berbahagialah kamu.

53 1

41Moch Anwar dan Anwar Abu Bakar, Ilmu Nahwu Terjemahan Matan al-jurumiyyah dan Imritithy (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1995), cet.6 h. 116.

31

Page 32: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

افواها اعذب فإنهن باالبكار عليكم

احالقا واحسن ارحاما واقبل

2. Hendaknya kalian menikah

dengan perempuan yang

masih gadis, karena

sesungguhnya mereka lebih

manis tutur katanya, lebih

produktif kandungannya dan

lebih baik budinya.

55 1

Preposisi pada no.1 dan 2 diartikan dengan ‘hendaknya’ bermakna taukid karena pada kalimat

tersebut lebih menekankan bahwa ketika seseorang menikah carilah perempuan yang baik dan

masih gadis.

5. Makna ظرفية مكانية

.adalah makna yang menunjukan keterangan tempat berada (فى preposisi) ظرفية مكانية

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan ‘ di’, ‘dalam’, dan pada. 42Dalam buku Qurroh

al-“Uyun terdapat 3 preposisi على yang memiliki makna ظرفية مكانية . Lihat tabel berikut ini.

Tabel 5

Preposisi على dengan makna ظرفية مكانية

No Preposisi Makna preposisi Hal Baris ke

42 Fuad Ni’mah, Mulahas Qowâid al-Lughah al-‘Arabiyyah, (Beirut: al-Tsiqafal al-Islamiyyah, 1973), h. 135.

32

Page 33: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Janganlah sekali-kali salah .1 امرأته على احدآم يقعن ال

seorang di antara kalian

bersenggama dengan istriya.

87 1

عنه اهللا رضى داء الدر ابو وقال .2

عليه اهللا صلى اهللا رسول سمعت

سر افشت امرأة ايما :يقول وسلم

القيامة يوم اهللا فضحها اال زوجها

فى وفضحها الخالئق رءوس على

.االخرة قبل الدنيا

Abu Dauda ra berkata: Aku

mendengar Rasulallah saw

bersabda: Perempuan mana

yang menyebarkan rahasia

suaminya, kecuali dihari kiamat

Allah akan mencemoohkan di

depan para makhluk, demikian

pula di dunia sebelum

datangnya hari akhir.

51 3

سمعت عنه اهللا رضى انس وقال .3

وسلم عليه اهللا صلى اهللا رسول

غير مع وقفت امرأة ايما :يقول

محرم ذيى غير ويكون زوجها

شفير على وقفها اال منها اال منها

الف آلمة بكل لها ويكتب جهنم

.سيئة

Anas ra berkata: aku

mendengar Rasullah saw

bersabda: Siapa saja wanita

yang berdiam diri bersama

selain dengan suaminya, juga

tidak mahramnya, melainkan

Allah mendiamkan di tepi

neraka jahannam, dan setiap

kalimat baginya akan ditulis

seribu kejelekan.

47 3

33

Page 34: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Pada kelompok ini kalimat no.1 preposisi على di atas bermakna sama dengan ظرفية مكانية, karena

pada frase على امرأته yang diterjemahkan dengan ‘ di antara kalian’ dalam kalimat tersebut

menunjukkan tentang sebuah tempat yang sedang digunakan. Pada kalimat no.2 على

diterjemahkan dengan ‘di depan makhluk’ karena pada kalimat tersebut makna yang dituju

adalah makna ‘di depan’, sedangkan pada no.3 preposisi diterjemahkan dengan ‘di tepi’ karena

berdasarkan konteks yang ada pada kalimat tersebut preposisi lebih tepat diterjemahkan dengan

‘di tepi’.

6. Makna ظرفية زمانية

رفية زمانيةظ (preposisi فى ( merupakan makna yang menunjukkan keterangan waktu yang

diterjemahkan menjadi preposisi ‘pada’ atau ‘dalam’. Dalam hal ini preposisi على yang bermakna

diikuti dengan nomina yang menunjukkan waktu tertentu, seperti hari, jam dan lain فى

sebagainya.43 Dalam buku Qurroh al-‘Uyun terdapat 2 preposisi على yang memiliki makna ظرفية

.Lihat tabel di bawah ini . زمانية

Tabel 6

Preposisi على dengan makna ظرفية زمانية

No Preposisi Makna preposisi Hal Baris ke

لزوجها مها وصيا تها صال آانت اال .1

. االثم عليهاو

melainkan shalat dan

pusanya milik suaminya

sedang ia berdoasa

50 4

Wahai kawan! Senggama 76 1 طهارة على صاح وآونه .2

43 Fuad Ni’mah, Mulahas Qowâid al-Lughah al-‘Arabiyyah, (Beirut: al-Tsiqafal al-Islamiyyah, 1973), h. 135.

34

Page 35: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

. sucikeadaanitu dalam

Pada contoh no.1 preposisi على diterjemahkan dengan ‘sedang’ yang menunjukkan suatu

keadaan. Sedangkan pada n.2 preposisi على diterjemahkan dengan ‘keadaan’. Diterjemahkan

demikian karena menunujukan makna hakiki.

7. Makna التعليل

Makna التعليل adalah makna yang menyatakan pengajuan, penjelasan sebab (alasan). Dalam

hal ini makna التعليل secara gramatikal bermakna لم. Dalam bahasa Indonesia diartikan dengan

‘karena’, ‘sebab’, atau ‘lantaran’.44 Dalam buku Qurroh al-‘Uyun terdapat 2 preposisi على yang

memiliki makna التعليل . lihat tabel berikut.

Tabel 7

Preposisi على dengan makna التعليل

No Preposisi Makna preposisi Hal Baris ke

ثبتا استطاع ما يصل ثم .1

النصف تمام على شكرا

الدين

Membaca shalawat apa saja

selagi bisa, Karena mensyukuri

setengah agama telah terlaksana

76 3

44Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), h.

967.

35

Page 36: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Untuk ibadah, begitu juga .2 على العبادة آذااستراحة

dengan istirahat

37 2

Pada contoh no.1 preposisi bermakna sama dengan karena pada frase yang bermakna

‘karena mensyukuri’ mengandung arti sebuah penjelasan dari kalimat sebelumnya. Sedangkan

pada contoh no.2 preposisi على diartikan dengan ‘untuk’ dalam kamus besar bahasa Indonesia

kata ‘untuk’ menunjukkan tujuan atau maksud.45 Maksud atau tujuan disini yaitu ibadah.

8. Makna إلى

Makna إلى adalah makna yang menunjukkan kepada tujuan tertentu. Dalam bahasa

Indonesia diterjemahkan dengan ‘kepada’, ‘terhadap’, dan frase preposisional ke dalam, ke luar,

dan lain sebagainya. Dalam buku Qurroh al-‘Uyun itu terdapat 21 preposisi على yang memiliki

arti إلى . lihat tabel berikut.

Tabel 8

Preposisi على dengan makna إلى

No Preposisi Makna preposisi Hal Baris ke

فى احمد الامام روى .1

لىع دخل رجال ان مسنده

عليه اهللا صلى النبى

وسلم

Imam Ahmad meriwayatkan dalam

musnadnya, bahwa seoarng lelaki

menghadap kepada nabi saw.

22 1

45Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia departeman Pendidikan dan Kebudayaan, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1988), cet.1.

36

Page 37: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

صلى اهللا رسول وقال

من وسلم عليه اهللا

صالة يكفرها ال الذنوب

اال جهاد وال صوم وال

اوآما العيال على السعى

.قال

2.

Rasulullah saw bersabda: termasuk

dosa-dosa yang tidak dapat ditebus

dengan shalat, puasa dan berjihad,

melainkan memberi nafkah

(kehidupan) kepada keluarganya atau

halnya seperti sabda beliau.

38 2

اهله على الرجل انفق .3

يحتسبها وهو نفقة

.صدقة آانت

Barang siapa memberi nafkah kepada

keluarganya dengan suatu nafkah ia

lakukan hanya karena Allah semata,

maka nafkah tersebut merupakan

sedekah baginya

39 4

عليه اهللا صلى وقال .4

ينفقه دينار ضلاف :وسلم

على ينفقه دينار الرجل

.عياله

Nabi saw bersabda: Harta dinar yang

paling utama adalah yang dinafkahkan

. keluarganyakepada) diberikan(

39 2

على النفقة اهللا رسول يا .5

النفقة ام اليك احب يالالع

اهللا؟ سبيل فى

Wahai Rasulallah apakah memberi

nafkah kepada keluarga lebih engkau

cintai atau memberi nafkah di jalan

Allah.

43 4

37

Page 38: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

الرجل ينفقه درهم قال .6

من الي احب عياله لىع

سبيل فى ينفقه دينار الف

.اهللا

Beliau menjawab: suatu dirhamnya

seorang lelaki yang ia nafkahkan

kepada keluarganya lebih aku cintai

dari seribu dirham yang dinafkahkan di

jalan Allah.

43 6

دابته على ينفقه ودينار .7

اهللا سبيل فى

Begitu juga dinar yang diberikan

kepada hewan piaraan di jalan Allah.

39 2

على ينفقه ودينار .8

هللا سبيل فى اصحابه

para kepada Dan dinar diberikan

sahabat di jalan Allah.

39 3

اهللا صلى النبى واولم .9

عليه وسلم على سفية

وهو بحيس خيى بنت

.واالقط والتمر السمن

Beliau juga mengadakan walimah

kepada Syafiah binti Huyai Bihais

sereal yaitu bubur samin, kurma dan

susu kental.

67 3

خيرها اسألك انى اللهم .10

وخيرما جبلتها عليه

Ya Allah aku memohon kepadamu atas

kebaikan istri dan kebaikan tabiat yang

79 1 dan 2

38

Page 39: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

telah engkau tabiatkan kepadanya, dan

aku berlindung kepadamu dari

keburukan istri dan kenurukan tabiat

yang telah engkau tabiatkan kepadanya.

طلب ويوم الخميس ويوم .11

الحوائج والدخول على

سلطان

hari kamis adalah hari mencari

kebutuhan hidup dan menghadap

kepada raja

65 5

عليه اهللا صلى وقال .12

على المتاهل فضل وسلم

.العازب

Beliau juga bersabda: keutaman orang

yang sudah berkeluarga terhadap

orang bujang.

26 6

عليه اهللا صلى وقال .13

الرجل انفقه ما :وسلم

وولده واهله نفسه على

وقرابته ورحمه وذوى

.صدقة له فهو

Nabi saw bersabda: sesuatu yang

dinafkahkan terhadap dirinya, keluarga,

sanak famili, dan kerabatnya. Maka hal

itu adalah merupakan sedekah baginya.

40 4

عليه اهللا صلى وقال .14

الدنيا طلب من :وسلم

عن فافاواستع حالال

Rasullah saw bersabda: Barang siapa

mencari harta halal, menjaga agar tidak

meminta-minta, bersungguh-sungguh

42 4

39

Page 40: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

terhadap keluarganya.

جاء جاره على وتعطفا .15

ههووج القيامة يوم

.البدر ليلة آالقمر

Dan berbelas kasih terhadap

tetangganya, maka dia datang pada hari

kiamat dengan wajah cemerlang

bagaikan rembulan di malam bulan

purnama.

42 4

عفان بن عثمان وقال .16

سمعت عنه اهللا رضى

عليه اهللا صلى ىالنب

امراة ان لو يقول وسلم

وانفقتها آلها الدنيا ملكت

منت ثم زوجها على

اهللا احبط اال عليها بذالك

مع وحشرها عملها

.فرعون

Usman bin Affan ra berkata: Aku

mendengar Rasulallah saw bersabda : “

Andai seorarng wanita memiliki dunia

dan seisinya dan ia menafkahkannya

kepada suami, kemudian mengungkit-

ngungkit hal itu terhadap suaminya,

maka Allah melebur amal dan

mengirimnya bersama fir’aun”.

45 3

Said bin Musayyab ra berkata: 48 3 المسيب بن سعد وقال .17

40

Page 41: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Rasulallah saw bersabda: wanita

manakah yang meminta sesuatu kepada

suaminya, sedang ia tahu sang suami

tidak mampu terhadap hal tersebut.

الجراح عبيدة عبو وقال .18

سمعت عنه اهللا رضى

عليه اهللا صلى اهللا لرسو

امرأة ايما: يقول وسلم

وهى زوجها اغضبت

ظالمة او غضبت عليه

Abu Ubaidilah Al Jarrah ra berkata:

aku mendengar Rasulullah saw

bersabda: perempuan manakah yang

memarahi suaminya sembari

menganiaya atau membencinya.

49 3

عليه اهللا صلى النبى .19

نسائه بعص على وسلم

شعير من بمدين

Nabi saw melaksanakan walimah

terhadap sebagian para istrinya dengan

dua mud gandum.

67 2

يقدر لم قإن بشاة لم او .20

من فمدين شاة على

به اولم ما اقل وهو شعير

النبي صلى اهللا عليه

وسلم على بعض

.ازواجه

Adakanlah walimah meski dengan

seekor kambing. Bila kamu tidak

mampu dengan dua mud dari biji

gandum, itu adalah walimah yang

paling sedikit yang dilakukan nabi saw

terhadap sebagian istrinya.

67 7

41

Page 42: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

اهللا رضى عائشة وقالت

جباهنا نضمد آنا نهاع

احدانا عرقت فاذا بالمسك

سال ذلك على وجهها.

21. Aisyah ra berkata: Kami membalut

kening kami dengan pembalut yang

diberi minyak kasturi, kemudian ketika

salah seorang diantara kami

berkeringat, maka mengalirlah keringat

itu ke wajahnya.

94 2

Pada contoh no.1 sampai no.11 preposisi diterjemahkan dengan ‘kepada’ karena bila dilihat

dari bahasa sumber terjemahan ‘kepada’ merupakan terjemahan yang paling tepat. Sedangkan

pada no.12 sampai no.20 preposisi diterjemahkan dengan ‘ terhadap ‘ karena bahasa sasaran

yang dikandung oleh teks bahasa sumber adalah bermakna terhadap dan perlu diketahui

bahwa kata terhadap merupakan varian dari preposisi kepada dan pada no.21 preposisi على

diterjemahkan dengan makna ke. karena ke merupakan frase preposisisonal yaitu ke

wajahnya.

B. Jenis dan perubahan makna

Berbicara tentang jenis makna, telah kita ketahui beberapa pendapat mengenai pengertian

makna itu sendiri. Makna diartikan dengan arti. Berdasarkan kepada analisis-analisis di atas,

maka hal ini yang perlu diketahui adalah jenis makna apakah yang digunakan oleh penerjemah

dalam menerjemahkan teks-teks di atas. Berikut jenis makna yang digunakan dalam

penerjemahan ini, terdapat dua jenis makna, yaitu:

1. Makna leksikal

Pada preposisi على yang memiliki makna اإلستعالء lebih kepada makna leksikal. Karena

preposisi على diterjemahkan sebagaimana referennya atau sesuai dengan makna aslinya.

42

Page 43: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

2. Makna kontekstual

Makna kontekstual yaitu makna sebuah leksem atau kata yang berada dalam satu

konteks. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa dari kelompok dua sampai delapan

makna preposisi على diterjemahkan dengan beragam makna. Oleh karena itu preposisi على pada

kelompok tersebut merupakan makna kontekstual. Karena preposisi diterjemahkan sesuai

dengan kontek yang ada.

Berdasarkan jenis makna di atas, maka terjadilah sebuah perubahan makna preposisi على

. terjadinya perubahan makna preposisi على disebabkan oleh beberapa faktor. Akan tetapi pada

analisis ini hanya terdapat satu faktor perubahan yaitu faktor perkembangan dalam ilmu.

Perkembangan dalam ilmu sangat mempengaruhi pada perubahan makna. Misalnya pada

preposisi على , على dalam kamus al-Munawwir diartikan dengan di atas, atas, dan alasan. Sebuah

kata yang awalnya mengandung konsep makna sederhana, tetap digunakan walaupun konsep

makna berubah sesuai dengan pandangan baru dan teori baru. Oleh karena itu analisis preposisi

.ini memiliki ragam makna على

C. Metode terjemahan Qurroh al-‘Uyun

Berdasarkan analisis preposisi على di atas pada kelompok اإلستعالء ini dapat dilihat bahwa

metode yang digunakan yaitu metode penerjemahan kata demi kata. Penerjemah lebih

menekankan kepada teks bahasa sumber dibandingkan dengan teks bahasa sasaran. Sedangkan

pada kelompok ظرفية زمانية، الباء، توآيد، ظرفية مكانية، التعليل، إلى, شرط penerjemahan menggunakan

metode semantis. Penerjemahan semantis adalah terjemahan yang mengakomodasi teks sumber,

baik dari segi maknanya maupun estetikanya, tetapi tidak serta merta menghilangkan nilai

estetikanya yang terdapat dalam teks sasaran. Artinya hasil penerjemahan yang diperoleh lebih

43

Page 44: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Variasi makna preposisi على dalam hasil penelitian ini beragam. Preposisi على tidak saja

diterjemahkan dengan atas, di atas, dan alasan. Akan tetapi memiliki 8 variasi makna yaitu: 1)

Makna 2 , اإلستعالء) Makna 3 , شرط) Makna فية زمانيةظر , 4) Makna 5 ,ظرفية مكانية) Makna 6 ,الباء)

Makna 7 , توآيد) Makna التعليل, dan 8) Makna إلى.

44

Page 45: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

Jenis makna yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan teks-teks tersebut

lebih kepada jenis makna kontekstual, walaupun ada sebagian yang menggunakan makna

leksikal. Makna kontekstual adalah makna yang muncul karena akibat hubungan antara ujaran

dengan konteks. Sedangkan makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna

yang sesuai dengan observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam

kehidupan kita. Seperti contoh berikut على جنيبها فعه ال فندا , على tersebut diterjemahkan dengan di

atas, makna على tersebut sesuai dengan referennya, berbeda dengan kalimat berikut اولم ولو بشاة فإن

preposisi , لم يقدر على شاة diterjemahkan dengan meski dengan, makna على tersebut tidak على

diterjemahkan di atas lagi tapi meski dengan. Karena preposisi itu mengikuti konteks yang على

ada sehingga terjemahannya tidak kaku ketika dibaca dan didengar.

Sedangkan metode yang digunakan dalam penerjemahan buku Qurroh al-’Uyun adalah

metode penerjemahan kata demi kata dan metode penerjemahan semantis. Pada tabel pertama

dari preposisi على bermakna اإلستعالء menggunakan metode penerjemahan kata demi kata. Karena

terjemahan tersebut lebih menekankan kepada teks bahasa sumber dibandingkan kepada teks

bahasa sasaran.

Sedangkan pada tabel شرط، الباء، توآيد، ظرفية مكانية، ظرفية زمانية، التعليل، إلى menggunakan

metode penerjemahan semantis. Karena penerjemahan semantis ini penerjemahaan yang

mengakomodasi teks sumber, baik dari segi maknanya maupun estetikanya, tetapi metode ini

tidak serta merta menghilangkan nilai estetika tersebut. Dalam metode semantis ini lebih

fleksibel dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga dalam pemaknaannyapun akan ada

perubahan. Entah perubahan makna tersebut dipengaruhi oleh perkembangan ilmu atau dengan

pengaruh yang lainnya. Seperti pada contoh على فساد المهردون حجر, preposisi على tersebut

diterjemahkan dengan di atas yaitu sesuai dengan referennya. Berbeda dengan preposisi pada

45

Page 46: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

B. Rekomendasi

Penelitian ini belum sempurna karena terbatas pada analisis makna preposisi على dalam

buku terjemahan Qurroh al-’Uyun. Oleh karena itu penelitian ini tidak untuk menjenderalisir

pada korpus-korpus lainnya. Penelitian ini menganalisis dengan pendekatan semantik dan tidak

diperkaya dengan analisis linguistik dan non linguistik lainnya. Oleh karena itu penelitian ini

perlu ditindak lanjuti, tertutama pada aspek sintaksis, fonologi, dan lain sebagainya sebagai

penelitian lanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Moh. Buku Terjemahan Qurrah al-‘Uyûn. Surabaya: Amelia, 2003.

Alwi, Hasan. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Abu Bakar, Moch Anwar. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan al-jurumiyyah dan imrithy.

Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1995.

Catford, J.C. A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford University pres, 1965.

Chaer, Abdul. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 1995.

----------------. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Djajasudarma, Fatimah. Metode Linguistik. Bandung: Refika Aditama, 2006.

El-Dahda, Antoni dan Dermott J. Martin. A Dictionary Arabic gramatical Nomenclature Arabic-

English. Beirut: Maktabah Libnan, 1993.

46

Page 47: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

al- Ghalayayni, Mustafa. Jami al-Durûs al-‘Arabiyyah. Beirut: Dar al-Fikr, 1981.

Heasley, Hufrod. Semantic a Coursebook. Cambridge: University press, 2007.

Hoed Benny, Hoedro. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya, 2006.

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik, Jakarta: Gramedia, 1993.

Lyon, Jhon. Pengantar Teori Linguistik, Jakarta: Gramedia, Pustaka Utama, 1995.

Mufid Nur,Rahman as Kaseurun. Buku Pintar Menerjemahakan Arab Indonesia Cara Paling

Tepat, Mudah, Kreatif. Surabaya: Pustaka Progresif, 2007.

Mukhtar, Umar. Ilmu al-Dilalah. Kuwait: Maktabah Dar al-‘Arabiyah li al-Nasri wa al-Tauzi,

1987.

Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif,

1997.

al-Masih, Jûroj Mitro Abdu. Mu’jam al-Lughah al-Nahwĭ al- Arabĭ. Beirut: Libanon Nasirun,

1993.

Nardiati, Sri. Konjungsi Subordinatif dalam Bahasa Idonesia. Jakarta: Pusat pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996.

Nida a Eguene dan Raber R Charles. The Theoryand Partice of Translation. Leiden: UBS, 1974.

Ni’mah, Fuad . Mulakhas Qowăid al-Lughah al-‘Arabiyah. Beirut: al-Tsiqafa al-Islamiyyah.

Newmark, Peter. Approaches to Translation. London: Pergamon Pres, 1981.

Parera, D.J. Teory Semantik. Jakarta: Erlangga, 1991.

Pateda, Mansur. Semantik Linguistik. Jakarta: Rineka Cipta, 2001.

Pengembangna Bahasa dan Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustka, 1998.

Richard dan Ogden. Meaning of Meaning. London: Broadway House, 1923.

47

Page 48: BAB I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5961/1/ADE ERNAWATI... · Misalnya saat menerjemahkan partikel preposisi َﻰﻠَﻋ dalam bahasa

48

Sayogi Frans. Penerjemahan Teks Bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Jakarta: Lembaga

Penelitian niversitas Islam Negri ( UIN) Syarif Hidayatuallah akarta, 2008.

al-Syayyid, Amin. Fĭ ‘Ilmi al-Nahwi. Kairo: Darul Ma’arif, 1977.

Verhaar, J.W.M. pengantar Linguistik. Yogyakarta: UGM Press, 1989.