bab i ah silat lunang

8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda baik adat istiadat, tradisi, logat dan gaya bahasanya. Masing-masing daerah memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Keanekaragaman budaya ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Kebudayaan Indonesia sangat kompleks dan merupakan cermin kepribadian bangsa yang harus dilestarikan. Untuk melestarikan serta mempertahankan kebudayaan tersebut pemerintah telah menggariskan dalam GBHN yang berbunyi : “Budaya bangsa sebagai perwujudan, cipta rasa karsa dan karya bangsa Indonesia, yang dilandasi oleh nilai-nilai leluhur bangsa berdasarkan Pancasila berciri Bhineka Tunggal Ika dan berwawasan Nusantara harus diupayakan agar senantiasa menjiwai prilaku masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan serta membangkitkan sikap keistimewaan, tanggung jawab sosial dan disiplin serta semangat pantang menyerah (TAP MPR. 2004) Berdasarkan kutipan di atas menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional sangat berintegrasi dengan pembangunan kebudayaan bangsa yaitu menciptakan masyarakat yang aman, adil dan makmur. Dari sekian banyak unsur kebudayaan Nasional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, diantaranya adalah pecak silat. Pecak Silat adalah seni bela diri bangsa Indonesia yang telah membudaya, secara turun temurun dari nenek moyang sampai sekarang, selalu berkembang secara kuantitas dan kualitas. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya perguruan pencak silat yang 1

Upload: udo-firman

Post on 20-Jul-2015

24 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i ah silat lunang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan mempunyai

kebudayaan yang berbeda-beda baik adat istiadat, tradisi, logat dan gaya

bahasanya. Masing-masing daerah memiliki kebudayaan yang beraneka

ragam. Keanekaragaman budaya ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki

kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Kebudayaan Indonesia sangat

kompleks dan merupakan cermin kepribadian bangsa yang harus dilestarikan.

Untuk melestarikan serta mempertahankan kebudayaan tersebut pemerintah

telah menggariskan dalam GBHN yang berbunyi :

“Budaya bangsa sebagai perwujudan, cipta rasa karsa dan karya bangsa Indonesia, yang dilandasi oleh nilai-nilai leluhur bangsa berdasarkan Pancasila berciri Bhineka Tunggal Ika dan berwawasan Nusantara harus diupayakan agar senantiasa menjiwai prilaku masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan serta membangkitkan sikap keistimewaan, tanggung jawab sosial dan disiplin serta semangat pantang menyerah (TAP MPR. 2004)

Berdasarkan kutipan di atas menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan

pembangunan nasional sangat berintegrasi dengan pembangunan kebudayaan

bangsa yaitu menciptakan masyarakat yang aman, adil dan makmur. Dari

sekian banyak unsur kebudayaan Nasional yang dimiliki oleh bangsa

Indonesia, diantaranya adalah pecak silat. Pecak Silat adalah seni bela diri

bangsa Indonesia yang telah membudaya, secara turun temurun dari nenek

moyang sampai sekarang, selalu berkembang secara kuantitas dan kualitas.

Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya perguruan pencak silat yang

1

1

Page 2: Bab i ah silat lunang

berkembang di seluruh nusantara bahkan sudah berkembang ke berbagai

pelosok dunia. Pecak Silat merupakan olahraga bela diri tradisional yang

berfungsi sebagai pembelaan diri dari bahaya yang mengancam dirinya.

Berkenaan dengan hal tersebut, Depdikbud dalam Zulman (1995 : 13)

menjelaskan sebagai berikut :

“Pencak mempunyai pengertian gerak dasar bela diri yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukkan. Silat mempunyai pengertian sebagai gerak bela diri yang sempurna, bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama dari bala atau bencana (perampok, penyakit, tenung, dan segala sesuatu yang jahat atau merugikan masyarakat)”.

Mengacu dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa pencak silat

merupakan gerak bela diri yang bertujuan untuk menjaga diri dari hal-hal yang

membahayakan dan dapat mengancam keselamatan. Pencak silat juga

berfungsi sebagai seni pertunjukkan, sebagai olahraga untuk kesegaran

jasmani, pertandingan dan prestasi, dan sebagai pengendalian diri, yaitu

pembentukan kepribadian, akhlak, berbudi pekerti, beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Di Sumatera Barat terdapat berbagai aliran silat yang sudah lama

berkembang. Salah satunya Silat Tradisional Lunang yang berkembang di

Kecamatan Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan. Silat Tradisional Lunang

ini berdasarkan informasi orang tua silat dan para pemuka masyarakat

setempat, serta dari IPSI dahulunya Silat Tradisional Lunang berkembang

dengan baik di Kecamatan Pancung Soal yang sekarang Kecamatan Lunang

Silaut. Hampir seluruh pelosok kampung berdiri sasaran Silat Tradisional

2

Page 3: Bab i ah silat lunang

Lunang, dan kebanyakan sasaran terdapat dilapangan terbuka, di depan rumah,

di dalam maghong (tenda yang dijadikan sasaran latihan) dan ada juga di

dalam rumah.

Pada zaman kejayaan kerajaan-kerajaan di Indonesia, khususnya

kerajaan-kerajaan yang terdapat di Nagari Tigo Lurah seperti kerajaan Indojati

atau sering juga disebut dengan kerajaan Pagar Dewa yang berpusat di

Kampung Dalam Nagari Lunang, dilingkungan komplek rumah gadang

Mandeh Rubiah VII penerus kebesaran Bundo Kandung, kerajaan pagar dewa

ini mengingatkan kita dengan kerajaan pagar dewa yang terdapat di

palembang yang dikembangkan melalui perjalanan silat. Pencak silat

merupakan keterampilan yang paling diandalkan untuk mempertahankan dan

memperluas daerah kerajaan. Pencak silat berkembang dengan pesat dan para

prajurit kerajaan digembleng/dilatih untuk memiliki kemampuan dan

keterampilan pencak silat yang tinggi.

Didalam kehidupan masyarakat Nagari Lunang, Silat tradisional

Lunang bukan hanya berfungsi sebagi alat untuk membela diri. Silat

Tradisional Lunang juga berfungsi sebagai seni pertunjukkan dalam berbagai

acara kemasyarakatan seperti acara memperingati hari raya Idul Fitri dan pada

hari raya yang kedua dilakukan pengarakan kepala kaum penghulu suku nan

salapan berangkat ke istana kerajaan yang sekarang Rumah Gadang Mandeh

Rubiah VII, Hari Raya Idul Adha pengukuhan pengurus masjid dilingkungan

pemakaman Cindua Mato, alek nagari/acara kaum, perkawinan, sunnah rasul

dan lain-lain.

3

Page 4: Bab i ah silat lunang

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Silat

Tradisinonal Lunang kaya dengan nilai-nilai budaya dan bermanfaat bagi

perwujudan manusia yang berkepribadian, berakhlak mulia dan beriman

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian sewajarnya silat tradisional

Lunang ini dilestarikan dan dikembangkan agar senantiasa tetap terjaga

kaasliannya, kemudian dapat dicintai dan dihormati sebagai milik masyarakat

Nagari Lunang Kecamatan Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan pada

umumnya. Sehingga apa yang diharapkan dari keberadaan silat tradisional

Lunang ini ditengah-tengah masyarakat dapat dipertahankan.

Pada era globalisasi dan pembangunan yang begitu pesat

mengupayakan pengembangan dan pemeliharaan Silat Tradisional Lunang.

Dengan adanya hal tersebut berarti secara langsung telah menunjang program

yang dicanangkan pemerintah dan sekaligus membina kebudayaan bangsa

kearah yang lebih baik.

Namun di sisi lain, silat Lunang sebagai salah satu kebudayaan daerah

Nagari Lunang dan orang Lunang berkeyakinan menganggap sebagai salah

satu sumber pencak silat, perkembangannya tidak begitu menggembirakan.

Dahulunya silat menjadi salah satu bekal anak muda Nagari Lunang dalam

mengarungi Samudera kehidupan (bekal yang dibawa untuk pergi merantau).

Pada saat sekarang, anak muda Lunang telah banyak yang menganggap bahwa

belajar silat tidak merupakan suatu kebutuhan hidup sehingga mereka tidak

tertarik untuk belajar silat. Ada juga yang lebih tertarik untuk belajar bela diri

4

Page 5: Bab i ah silat lunang

asing seperti Karate, Tae Kwon Do, Kungfu, dan juga disebabkan karena

kesibukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan sebagainya.

Tetapi melihat kenyataan yang ada pada saat ini, silat tradisional

Lunang ini sudah mulai berangsur-angsur hilang dari tengah-tengah

masyarakat, baik tempat/sasaran latihan, bahkan cerita-cerita tentang silat

tradisional ini telah berkurang ditengah-tengah masyarakat, dan juga tidak

seberapa lagi guru silat yang mengembangkan aliran-aliran silat tersebut.

Perguruan silat yang banyak berkembang hanyalah berorientasi kepada pencak

silat olahraga. Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai macam faktor

diantaranya: generasi muda sekarang banyak yang tidak mengetahui tentang

sejarah/asal-usul Silat Tradisional Lunang, persyaratan belajar silat, bentuk

gerakan pokok silat tradisional Lunang, sarana dan prasarana, minat dan

motivasi, peranan pemerintah setempat dalam memberi dukungan untuk

mengembangkan pencak silat tradisional Lunang, kemudian peranan

pemerintah daerah, pengaruh perkembangan zaman yang begitu maju, dan

faktor ekonomi. Selanjutnya sejak masuknya investor-investor asing yang

membuka lahan usaha sejak tahun 1996 membuat masyarakat mulai lupa

dengan silat dan bahkan adat tradisi leluhur yang telah dijaga dari sekian lama

sudah mulai berangsur hilang di Nagari Lunang.

Berdasarkan kenyataan, Silat Tradisional Lunang tersebut perlu adanya

wadah pelestarian silat Lunang agar dapat dipertahankan dan dikembangkan

sesuai dengan tuntutan zaman, dengan cara melakukan penelitian studi tentang

5

Page 6: Bab i ah silat lunang

pencak silat tradisional Lunang ini dapat dikenal, dipelajari berkembang dan

dipelihara dalam masyarakat untuk dapat memastikan langkah selanjutnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sejarah/asal-usul silat tradisional Lunang?

2. Bagaimanakah persyaratan belajar silat tradisional Lunang?

3. Bagaimanakah bentuk gerakan pokok silat tradisional Lunang?

4. Bagaimanakah pengadaan sarana dan prasarana penunjang untuk latihan

silat tradisinol Lunang?

5. Bagaimanakah pengaruh perkembangan zaman yang begitu maju dalam

mengembangkan silat tradisional Lunang?

6. Bagaimankah minat dan motivasi masyarakat untuk belajar silat

tradisional Lunang?

7. Bagaimanakah peranan pemerintah setempat dalam mengembangkan silat

tradisional Lunang?

8. Bagaimanakah peranan pemerintah daerah dalam mengembangkan silat

tradisional Lunang?

9. Bagaimankah pengaruh investor asing terhadap silat tradisional Lunang?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan dalam penelitian ini, maka atas dasar itu

penulis perlu membuat batasan masalah, sebagai berikut:

1. Sejarah (asal-usul) silat tradisional Lunang

6

Page 7: Bab i ah silat lunang

2. Syarat menjadi anak sasian

3. Bentuk gerakan pokok silat tradisional Lunang.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi, pembatasan masalah,

maka secara spesifik dapat dikemukakan rumusan masalah yang diteliti

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sejarah asal-usul silat tradisional Lunang yang terdapat di

Kecamatan Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat?

2. Bagaimanakah persyaratan dalam belajar silat tradisional Lunang yang

terdapat di Kecamatan Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera

Barat?

3. Bagaimanakah bentuk gerakan pokok dari silat tradisional Lunang yang

terdapat di Kecamatan Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera

Barat?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui tentang:

1. Sejarah asal-usul silat tradisional Lunang

2. Persayaratan belajar silat tradisional Lunang

3. Bentuk gerakan pokok silat tradisional Lunang

4. Untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

7

Page 8: Bab i ah silat lunang

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak dan

instasi yang terkait, seperti:

1. Memberikan sumbangan dalam melengkapi dan memperkaya hasil karya

ilmiah, terutama dibidang pencak silat tradisional.

2. Bagi pemerintahan daerah setempat, sebagai masukan dalam

mengembangkan silat tradisional Lunang.

3. Sebagai pedoman bagi masyarakat dalam memotivasi diri untuk

mempelajari silat tradisional Lunang.

4. Hasil penelitian ini dapat memperkaya bagi peneliti tentang ilmu

pengetahuan olahraga tradisional dan sebagai pedoman nantinya untuk

mengembangkan lebih jauh silat tradisional Lunang.

8