bab i - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/laporan_akuntabilitas_kinerja... ·...

45
6

Upload: tranthien

Post on 10-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali dari sudut

perjalanan sejarah, keberadaannya telah diakui sejak adanya Kepala Perwakilan

Kementerian PP dan K Provinsi Nusa Tenggara kala itu sebagai pejabatnya

adalah Izac (Tjak) Huru Doko bertugas sampai 1 September 1959 selanjutnya

Periode 1959-1967 bernama Perwakilan Departemen P dan K Daswati I Bali

dengan Kepala Perwakilan I Made Mendre, periode berikutnya 1967-1974

bernama Perwakilan Departemen P dan K Provinsi Bali dengan Kepala

Perwakilan berturut-turut I Ketut Jingga (1967-1971) dan I Wayan Geredeg

(1971-1974). Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali mulai

dengan sebutan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

(Kanwil. Dep. P & K) Provinsi Bali tahun 1984 s.d 1995 dengan Ka.Kanwil

berurut-turut Drs. I Gusti Agung Gede Oka (1975-1984), Drs. I Gusti Lanang

Oka (1984-1987), I Nengah Mertha (1987-1991), Drs. Dewa Putu Tengah

(1991-1995), dan Drs. Beratha Subawa (1995-1996). Selanjutnya per tahun

1996-lah mulai dengan nama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi

Bali dan disingkat (Disdikpora) Provinsi Bali sampai sekarang.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali merupakan

Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali

yang bertanggungjawab langsung kepada Gubernur Bali. Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali memiliki tugas pokok sesuai Peraturan

Gubernur Bali Nomor : 67/2011, Bab II Pasal 2, yakni : “Melaksanakan

sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendidikan, pemuda dan

olahraga serta melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi

dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga” dan pada Bab III Pasal 3 -nya

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali harus mampu

melaksanakan fungsi-fungsi berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan, pemuda dan olahraga.

2. Pengelolaan sarana dan prasarana bidang pendidikan, pemuda dan olahraga.

3. Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai bidang

pendidikan, pemuda dan olahraga.

4. Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang pendidikan, pemuda

dan olahraga.

5. Pelaksanaan urusan tata usaha.

8

Untuk dapat terlaksananya tugas pokok dan fungsi-fungsi tersebut di

atas maka sangat penting adanya sistem tatalaksana kerja di lingkungan Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. Sehingga ada struktur dan

mekanisme pembagian tugas, tanggung jawab dan kewenangan ditubuh Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. Hal itu dapat dilihat jelas dari

susunan keorganisasian yang ada. (Lihat Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi).

Dari Gambar 1, dapat dijelaskan bahwa Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Provinsi Bali memiliki susunan organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris

3. Sub bagian umum, yang memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang

dalam urusan keuangan, urusan administrasi publik, perkantoran,

kepegawaian dan aset.

4. Bidang Pengkajian dan Pengembangan (Jibang) dengan tugas,

tanggungjawab dan wewenang terkait urusan data, pengembangan dan

evaluasi dan monitoring.

5. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) memiliki tugas,

tanggungjawab dan wewenang dalam urusan layanan pendidikan anak usia

dini (PAUD), pendidikan kesetaraan dan pendidikan masyarakat.

6. Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) memiliki tugas, tanggungjawab dan

wewenang dalam urusan layanan pendidikan dasar SD/MI dan SMP/MTs.

7. Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) memiliki tugas, tanggungjawab

dan wewenang dalam urusan layanan pendidikan menengah umum

(SMA/MA) dan pendidikan menengah kejuruan (SMK).

8. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK)

memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam urusan layanan

pendidikan luar biasa (PLB) termasuk SLB A, SLB B, SLB C dan terhadap

pendidikan layanan khusus seperti pendidikan untuk anak-anak inklusif,

anak-anak terlantar, anak-anak miskin, anak-anak pesisir, dan anak-anak

pedalaman.

9. Unit Pelayanan Teknis Badan Pengembangan Kegiatan Belajar (UPT-

BPKB) yang memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang atas usaha-

usaha mencari, menemukan dan mengembangkan hal-hal baru, kreatif,

inovatif dan produktif untuk mengatasi persoalan-persoapan dalam kegiatan

belajar.

9

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

Untuk dapat bergeraknya struktur organisasi tersebut di atas maka

sebagai satu-kesatuan cara pandang dan gerak langkah Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali mengusung Visi, Misi dan Tujuan sebagai

berikut :

VISI

Mewujudkan Insan Cerdas dan Kompetitif Berlandaskan Tri Hita

Karana Menuju Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

(Bali Mandara)

Kepala Dinas

TIA. Kusuma Wardhani, S.H., M.M

Sekretaris

I Wayan Serinah, S.Sos., M.Si

Kabid. Jibang

I Gede Ketut Seputera Aryadi, S.E.

Kasubag. Umum

A.A. Gde Rai Sujaya, S.S

Kasubag. Kepegawaian

A.A. Istri Mayun Narayani, S.IP

Kasubag. Keuangan dan

Penyusunan Program

Ni Ketut Yuliari, S.E

Kasi. Data dan Pengkajian

I Wayan Dwija, S.H.

Kasi. Pengembangan

Dra. Dewi Sekarini

Kasi. Monev dan Pelaporan

Dra. Ni Wayan Rasmini

Kabid. Dikdas

Drs. I Nyoman Subrata, M.Pd

Kasi. Kelembagaan dan Sarana

Pendidikan

I Gede Wirasuta, S.E

Kasi. Kurikulum dan

Pembelajaran

I Made Sutarjana, S.Sos

Kasi. Kesiswaan, Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

Dra. Ni Made Wintari Mahayasih

Kabid. Dikmen

Drs. I Wayan Susila, M.Si

Kasi. Kelembagaan dan Sarana

Pendidikan

I Komang Rutu, S.Sos.

Kasi. Kurikulum dan

Pembelajaran

I Gede Agus Rai, S.Sn

Kasi. Kesiswaan, Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

Drs. I Nyoman Tajem

Kabid. PKPLK

Drs. I Ketut Budiasa

Kasi. Kelembagaan dan Sarana

Pendidikan

Rusmaya Laksmi Wardani,

S.E Kasi. Kurikulum dan

Pembelajaran

Drs. I Wayan Gede Jagra, M.Pd

Kasi. Kesiswaan, Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

I Nyoman Suparta, S.Sos

Kabid. PNFI

Komang Merta Dana, S.H., M.H

Kasi. Kesetaraan

Dra. Ni Kompyang Artini

Kasi. PAUD

Md. Dharmayatni Dhyani, S.Pd.

Kasi. Dikmas

Drs. I Nyoman Ratmaja

Kabid. Kepemudaan

I Wayan Suarna, S.E., M.Si

Kasi. Pengembangan Kepemimpinan

Pemuda

Drs. I B Oka Windusara, M.Si

Kasi. Pengembangan Pemberdayaan

Pemuda

I Made Dana Tenaya, S.E., M.M

Kasi. Pengembangan Wawasan dan

Kewirausahaan

A.A.A. Ariani Wahyuningsih, S.H., M.Si

Kabid. Keolahragaan

Dra. Ni Made Suarti

Kasi. Olahraga Pendidikan dan

Rekreasi

I Made Sondra, S.Sos

Kasi. Pembibitan dan Peningkatan

Prestasi

A.A. Putu Sugestini, S.Sos.

Kasi. Sarana dan Ketenagaan Olahraga

Drs. I Made Ardana

UPT BPKB

Jabatan Fungsional

10

1.2. Isu-isu Strategis

Ada beberapa permasalahan utama muncul akhir-akhir ini sebagai

strategic issued yang dihadapi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi

Bali yaitu :

1. Pendidikan Anak Usia Dini dengan APK 67,92 % masih di bawah nasional

yang telah mencapai APK 69,40 %.

2. Pelaksanaan wajib belajar 9 tahun belum paripurna karena APM baik SD

maupun SMP baru mencapai 98,60 % (SD) dan 82,89 % (SMP) berarti

belum mencapai 100 %.

3. Penyelenggaraan pendidikan menengah universal 12 tahun karena

APK/APM SMA/SMK belum 100%.

4. Penyelenggaraan pendidikan inklusif baru sebatas gerakan provinsi belum

mengimbas sebagai gerakan Kabupaten/Kota.

5. Pengentasan buta aksara karena penduduk usia 15-59 tahun yang masih buta

aksara cukup tinggi 5,98% (sekitar 158.608 jiwa).

6. Bantuan siswa miskin bagi siswa putus sekolah yang berasal dari keluarga

miskin/kurang mampu.

7. Adanya ketidakseragaman dalam praktek pelaksanaan kurikulum di

sekolah-sekolah antara kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013.

8. Masih banyaknya sekolah dengan kondisi dibawah SNP (yakni dengan

sarana dan prasarana yang sangat tidak memadai).

9. Masih banyak guru dengan kualifikasi D4.

10. Adanya proyeksi guru-guru yang akan memasuki masa pensiun di tahun

2018 sebesar 30 %.

MISI

1. Mengembangkan sistem tata kelola pendidikan yang

memberdayakan masyarakat Bali seutuhnya.

2. Mengembangkan metode, sistem dan proses pendidikan

berpusat pada peserta didik.

3. Melaksanakan program-program kependidikan,

kepemudaan, dan keolahragaan yang berkelanjutan untuk

perkembangan, pengembangan, dan/atau pembangunan Bali

yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Mandara).

11

11. Masalah pelaksanaan UU No 23 tahun 2014 terkait pembagian kewenangan

atas pengelolaan satuan pendidikan dengan kententuan Provinsi untuk SMA

dan SMK dan Kabupaten/Kota untuk SD/MI dan SMP/MTs.

12

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Program dan Kegiatan

Secara organsatoris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali

menjabarkan kegiatannya kedalam 14 program terdiri dari 11 program Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan 3 program UPT BPKB yaitu :

1) Program pelayanan administrasi perkantoran, 2) Program peningkatan sarana dan

prasarana aparatur, 3) Program peningkatan kualitas dan penyebarluasan informasi,

4) Program peningkatan anak usia dini, 5) Program wajib belajar 9 (sembilan) tahun,

6) Program pendidikan menengah, 7) Program pendidikan non formal, 8) Program

pendidikan khusus dan layanan khusus, 9) Program peningkatan mutu pendidik dan

tenaga kependidikan, 10) Program manajemen pelayanan pendidikan, 11) Program

pemuda dan olahraga, dan Program-program UPT BPKB yaitu 12) Program

pelayanan administrasi perkantoran, 13) Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur dan 14) Program pendidikan nonformal.

Dari 14 program tersebut di atas dapat diuraikan lebih lanjut mengenai

kegiatan-kegiatan yang dapat diimplementasikan antara lain : (Lihat Tabel 1)

Tabel 1.

Matrik hubungan program dan jumlah kegiatan

yang dapat diimplementasikan

No Nama Program Jumlah kegiatan

Program-program Disdikpora.

1 Program pelayanan administrasi perkantoran 11

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 4

3 Program peningkatan kualitas dan penyebarluasan

informasi

4

4 Program peningkatan anak usia dini 3

5 Program wajib belajar 9 (sembilan) tahun 7

6 Program pendidikan menengah 20

7 Program pendidikan non formal 11

8 Program pendidikan khusus dan layanan khusus 14

9 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan

32

10 Program manajemen pelayanan pendidikan 31

11 Program pemuda dan olahraga 16

Sub (1) 153

Program-program UPT BPKB

12 Program pelayanan administrasi perkantoran 10

13 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 4

14 Program pendidikan nonformal 17

Sub (2) 31

Total kegiatan 183

1

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2014

Tabel 2

Rencana Kinerja Tahun 2014

KEGIATAN

PAGU

ANGGARAN

(Rp)

KETERANGAN

URAIAN INDIKATOR / OUTCOME

(1) (2) (3) (4)

PROGRAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI 131.827.591.825

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 4.285.884.900

1 Penyediaan Jasa Surat-Menyurat Meningkatnya kualitas layanan surat menyurat SKPD

Disdikpora. Prov. Bali

10.500.000 Sekretariat/Sub

bagian umum

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air

dan Listrik

Meningkatnya pelayanan jasa Komunikasi, listrik dan air 750.000.000 s.d.a

3 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perizinan

Kendaraan Dinas

Meningkatnya pemeliharaan kendaraan dinas/operasional 1.528.477.400 s.d.a

4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Meningkatnya kebersihan kantor 284.200.000 s.d.a

5 Penyediaan Alat Tulis Kantor Meningkatnya ketersediaan alat tulis kantor 145.500.000 s.d.a

6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Meningkatnya ketersediaan barang cetakan dan penggandaan 60.000.000 s.d.a

7 Penyediaan Peralatan Gedung Kantor Meningkatnya peralatan kantor dan rumah tangga 1.080.937.500 s.d.a

2

(1) (2) (3) (4)

8 Penyediaan Barang Bacaan dan Peraturan

Perundang-undangan

Meningkatnya ketersediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan

15.960.000 s.d.a

9 Penyediaan Makanan dan Minuman Meningkatnya ketersediaan makan dan minum untuk rapat-

rapat dan tamu

33.950.000 s.d.a

10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar

dan Dalam Daerah

Meningkatnya hasil rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke

luar daerah

320.360.000 s.d.a

11 Upacara Keagamaan Meningkatnya kualitas keagamaan 50.000.000 s.d.a

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.883.577.703 -

1 Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor Meningkatnya pemeliharaan gedung kantor 519.400.000 s.d.a

2 Pengadaan Peralatan/Perlengkapan SMAN Bali

Mandara

Meningkatnya mutu pendidikan dan pengelolaan pendidikan

pada SMAN Bali Mandara

1.305.297.703 s.d.a

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Meningkatnya pemeliharaan peralatan gedung kantor 60.000.000 s.d.a

4 Rehabilitasi Berat/Ringan Gedung Kantor Meningkatnya fungsi dan fasilitas gedung pada bidang

dikmen.

998.880.000 s.d.a

3 Program Peningkatan Kualitas dan Penyebarluasan Informasi 1.164.500.000

1 Peningkatan Kehumasan Meningkatnya kualitas pelayanan kehumasan Disdikpora.

Prov. Bali

192.200.000 Sub bagian Umum

2 Penyusunan Kalender Pendidikan dan PPDB Meningkatnya kualitas kalender pendidikan dan PPDB 150.000.000 Bidang Jibang

3 Profil dan Informasi Data Pendidikan Meningkatnya kualitas profil dan informasi data pendidikan 619.400.000 Bidang Jibang

4 Penyusunan Tabloid di Bidang Pendidikan Meningkatnya kualitas pelayanan informasi dibidang

pendidikan

202.900.000 Sub bagian Umum

3

(1) (2) (3) (4)

4 Program Pendidikan Anak Usia Dini 346.000.000 -

1 Temu Konsultasi dan Koordinasi Komponen

Mitra PAUD se Bali

Meningkatnya kualitas hasil konsultasi dan koordinasi mitra

PAUD se Bali

118.000.000 Bidang PNFI

2 Lomba Gugus PAUD Meningkatnya kualitas gugus TK untuk mengikuti kriteria

tingkat nasional

228.000.000 Bidang PNFI

3 Pengadaan Buku PAUD Meningkatnya sarana dan prasarana buku PAUD 0 Bidang PNFI

5 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 7.831.273.450 -

1 Lomba Klub Olahraga SD Meningkatnya kreativitas dan prestasi olahraga pada jenjang

SD

185.000.000 Bidang Dikdas

2 Pembinaan Olimpiade MIPA SD (OSN, O2SN,

FLS2N, Duta Seni Pelajar)

Meningkatnya kemampuan dan prestasi siswa SD peserta

Olimpiade MIPA SD (OSN, O2SN, FLS2N, Duta Seni

Pelajar)

2.969.790.000 Bidang Dikdas

3 Lomba Kinerja Gugus dan Perpustakaan SD Meningkatnya Kinerja Gugus dan Perpustakaan SD 256.000.000 Bidang Dikdas

4 Karya Ilmiah Remaja SMP Meningkatnya kualitas KIR yang disusun oleh siswa SMP

untuk dilomba ke tingkat nasional

152.099.950 Bidang Dikdas

5 Fasilitasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

SD dan SMP

Meningkatnya kelancaran penyaluran dana BOS reguler dan

BOS Pendamping APBD

245.850.500 Bidang Dikdas

6 Pengembangan SMPN 2 Semarapura Meningkatnya mutu pendidikan pada SMPN 2 Semarapura 1.845.600.000 Bidang Dikdas

7 Pengembangan SMPN 1 Bangli Meningkatnya mutu pendidikan pada SMPN 1 Bangli 2.176.933.000 Bidang Dikdas

4

(1) (2) (3) (4)

6 Program Pendidikan Menengah 36.845364.897 -

1 Lomba Peneliti Belia Meningkatnya kemampuan siswa dalam penelitian akademik 300.975.000 Bidang Dikmen

2 Debat Bahasa Indonesia SMA Meningkatnya prestasi siswa dibidang Bahasa Indonesia di

Tingkat Nasional

190.825.000 Bidang Dikmen

3 Lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMA/SMK Meningkatnya kemampuan remaja SMA/SMK berkarya

ilmiah

165.000.000 Bidang Dikmen

4 Debat Bahasa Inggris SMA Meningkatnya prestasi siswa dibidang Bahasa Inggris di

tingkat nasional

209.325.000 Bidang Dikmen

5 Pengembangan SMAN 1 Bangli Meningkatnya kualitas /mutu pendidikan pada SMAN 1

Bangli

1.236.800.000 Bidang Dikmen

6 Pembangunan Fisik SMAN 1 Bangli Meningkatnya kualitas mutu pendidikan pada SMAN 1

Bangli

1.794.400.000 Bidang Dikmen

7 Pengembangan SMA N 2 Semarapura Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan

mutu pendidikan pada SMAN 2 Semarapura

922.953.400 Bidang Dikmen

8 Pembangunan Fisik SMA N 2 Semarapura Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan

mutu pendidikan pada SMAN 2 Semarapura

2.392.646.600 Bidang Dikmen

9 Pengembangan SMAN Bali Mandara Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan

mutu pendidikan pada SMAN Bali Mandara

8.899.011.880 Bidang Dikmen

10 Pembangunan Fisik SMAN Bali Mandara Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan

mutu pendidikan pada SMAN Bali Mandara

8.503.948.291 Bidang Dikmen

11 Perekrutan dan Pengembangan Siswa SMAN

Bali Mandara

Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan

mutu pendidikan pada SMAN Bali Mandara

1.009.134.626 Bidang Dikmen

12 Pengembangan SMKN 1 Bangli Meningkatnya kualitas mutu pendidikan pada SMKN 1

Bangli

777.600.000 Bidang Dikmen

5

(1) (2) (3) (4)

13 Pembangunan Fisik SMKN 1 Bangli Meningkatnya kualitas mutu pendidikan pada SMKN 1

Bangli

2.380.000.000 Bidang Dikmen

14 Seleksi Peserta Festival dan Lomba Seni Siswa

Nasonal (FLS2N) SMA

Meningkatnya prestasi siswa dibidang seni di tingkat

nasional

1.047.825.000 Bidang Dikmen

15 Seleksi Peserta Olimpiade Olahraga Siswa

Nasional (O2SN) SMA

Meningkatnya prestasi siswa dibidang olahraga tingkat

nasional

1.107.325.000 Bidang Dikmen

16 Seleksi Peserta Olimpiade Sains Nasional

(OSN) SMA

Meningkatnya prestasi siswa dibidang sains di tingkat

nasional

862.325.000 Bidang Dikmen

17 Pelatihan Pendidikan Karakter SMA dan SMK Meningkatnya kemampuan siswa tentang pendidikan

karakter

180.770.100 Bidang Dikmen

18 Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)

SMK

Meningkatnya kualitas prestasi olahraga yang dimiliki 951.188.950 Bidang Dikmen

19 Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN)

SMK

Meningkatnya kualitas lulusan SMK sesuai kompetensi yang

dimiliki

254.082.950 Bidang Dikmen

20 Lomba Kompetensi Siswa SMK Meningkatnya kualitas lulusan SMK sesuai kompetensi yang

dimiliki

3.659.228.100 Bidang Dikmen

7 Program Pendidikan Nonformal 2.329.619.000

1 Bintek Penyelenggaraan Kelompok Belajar

Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Bagi

Masyarakat Miskin

Meningkatnya kompetensi penyelenggaraan kelompok

belajar pendidikan kecakapan hidup

130.000.000 Bidang PNFI

2 Pelatihan Tutor Keaksaraan Fungsional Meningkatnya kompetensi tutor keaksaraan fungsional 156.750.000 Bidang PNFI

3 Pendidikan dan Pelatihan Tutor Paket B, C dan

Penilik

Meningkatnya kualitas kompetensi tutor Paket B, C dan

Penilik

242.500.000 Bidang PNFI

4 Fasilitasi Penyelenggaraan Keaksaraan

Fungsional (KF) Tingkat Mandiri

Meningkatnya fasilitasi operasional dan penyelenggaraan

keaksaraan fungsional (KF) tingkat mandiri

51.850.000 Bidang PNFI

6

(1) (2) (3) (4)

5 Peningkatan Mutu Peserta Didik dan Apresiasi

PTK-PNF Berprestasi

Meningkatnya prestasi peserta didik dan PTK-PNF

berprestasi

785.215.000 Bidang PNFI

6 Bintek Pengelola Taman Bacaan Masyarakat Meningkatnya mutu layanan taman bacaan masyarakat 290.275.000 Bidang PNFI

7 BOP Penyelenggaraan Paket A, B, dan C Meningkatnya program pendidikan Paket A, B, dan C 36.910.000 Bidang PNFI

8 Workshop Persiapan Penyelenggaraan

Apresiasi PTK-PNF

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan apresiasi PTK-PNF 142.070.000 Bidang PNFI

9 Pelatihan Peningkatan Kompetensi

Penyelenggara PKBM Keaksaraan Fungsional

Meningkatnya kompetensi penyelenggaraan PKBM

keaksaraan fungsional

98.981.500 Bidang PNFI

10 Pengembangan Badan Akreditasi Nasional PNF

Provinsi Bali

Meningkatnya mutu program dan satuan pendidikan non

formal

167.500.000 Bidang PNFI

11 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Sepeda

Motor

Meningkatnya mutu pendidikan dan pelatihan keterampilan

sepeda motor

227.567.500 Bidang PNFI

8 Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus 7.408.060.000 -

1 Penyelenggaraan SLB C Negeri Denpasar Meningkatnya mutu pendidikan khusus di SLB C Negeri

Denpasar

362.000.000 Bidang PKPLK

2 Penyelenggaraan SLB C 1 Negeri Denpasar Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB C 1

Negeri Denpasar

318.000.000 Bidang PKPLK

3 Penyelenggaraan SLB N Jembrana Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N

Jembrana

359.800.000 Bidang PKPLK

4 Penyelenggaraan SLB C N Singaraja Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB C N

Singaraja

305.000.000 Bidang PKPLK

5 Penyelenggaraan SLB N Karangasem Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N

Karangasem

497.635.000 Bidang PKPLK

6 Penyelenggaraan SLB N Klungkung Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N

Klungkung

205.000.000 Bidang PKPLK

7

(1) (2) (3) (4)

7 Penyelenggaraan SLB N Bangli Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Bangli 255.000.000 Bidang PKPLK

8 Penyelenggaraan SLB B Sidakarya Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B

Sidakarya

305.000.000 Bidang PKPLK

9 Penyelenggaraan SLB N Gianyar Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Gianyar 1.342.500.000 Bidang PKPLK

10 Penyelenggaraan SLB B Tabanan Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B Tabanan 1.475.500.000 Bidang PKPLK

11 Penyelenggaraan SLB A N Denpasar Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB A N

Denpasar

355.000.000 Bidang PKPLK

12 Penyelenggaraan SLB B N Jimbaran Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B N

Jimbaran

698.600.000 Bidang PKPLK

13 Penyelenggaraan SLB B N Singaraja Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B N

Singaraja

206.200.000 Bidang PKPLK

14 Lomba Prestasi dan Kreatifitas Siswa PLB Meningkatnya kompetensi siswa dan kreatifitas siswa SLB 722.825.000 Bidang PKPLK

9 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 10.214.092.600

1 Pemberdayaan Tim Peneliti dan Pengembang

Kurikulum SD, SMP, SMA, SMK dan SLB

Meningkatnya ketersediaan model-model kurikulum dari

tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan SLB

356.720.000 Bidang Jibang

2 Lomba Menciptakan Bahan Ajar Berbasis ICT

Kompetensi

Meningkatnya kemampuan guru dalam menciptakan bahan

ajar berbasis ICT

337.372.000 Bidang Jibang

3 Olimpiade Sains Guru MIPA SMA dan SMK Meningkatnya prestasi dan kemampuan guru peserta

Olimpiade Sains MIPA, SMA dan SMK

420.885.750 Bidang Dikmen

4 Pelatihan Pemantapan Penggunaan Media

Pembelajaran Berbasis TIK

Meningkatnya kemampuan guru dalam penggunaan media

pembelajaran berbasis TIK

950.000.000 Bidang Jibang

5 Pelatihan Tenaga Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

Meningkatnya SDM dan kompetensi tenaga pendidik dan

pengelola pendidikan anak usia dini

684.865.900 Bidang Jibang

8

(1) (2) (3) (4)

6 Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Guru SD Meningkatnya pemahaman guru SD dalam penerapan

kurikulum 2013

370.000.000 Bidang Dikdas

7 Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Guru

SMP

Meningkatnya pemahaman guru SMP dalam penerapan

kurikulum 2013

339.933.000 Bidang Dikdas

8 Diklat Pengembangan Model Pembelajaran

Tematik SD Rintisan

Meningkatnya penguasaan guru tentang model pembelajaran

tematik SD Rintisan

125.000.000 Bidang Dikdas

9 Olimpiade Sains Guru MIPA SD dan SMP Meningkatnya prestasi dan kemampuan guru peserta

olimpiade sains MIPA SD dan SMP

162.900.000 Bidang Dikdas

10 Pelatihan Karakter Bangsa Guru SMP Meningkatnya pemahaman guru dalam menerapkan

pendidikan karakter bangsa di sekolah

267.652.200 Bidang Dikdas

11 Pelatihan Pendidikan Karakter Guru SD Meningkatnya pemahaman guru SD dalam menerapkan

pendidikan karakter bangsa di sekolah

330.240.000 Bidang Dikdas

12 Pelatihan Guru Bidang Studi yang di-UN-kan

pada SD dan SMP

Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar pada

bidang studi yang di-UN-kan

471.000.000 Bidang Dikdas

13 Pendidikan dan Pelatihan Asesor Pendidikan

Formal

Meningkatnya kemampuan tim asesor SD, SMP, SMA/SMK

se Bali

129.353.000 Bidang Jibang

14 Workshop Karya Tulis dan Penelitian Tindakan

Kelas Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK

Meningkatnya kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah

dan penelitian tindakan kelas

297.000.000 Bidang Jibang

15 Pengembangan Profesi Guru SMA Negeri Bali

Mandara

Meningkatnya mutu tenaga pendidik di SMAN Bali Mandara 576.207.500 Bidang Dikmen

16 Pelatihan Guru Bidang Studi yang di-UN-kan

pada SMA/SMK

Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar yang

bidang studi yang di-UN-kan

348.442.400 Bidang Dikmen

17 Bintek Penyelenggaraan Kurikulum Bagi Guru-

guru SMA

Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar 247.325.000 Bidang Dikmen

18 Pelatihan Kurikulum Bagi Guru-guru SMK Meningkatnya kemampuan kompetensi guru SMK 247.500.000 Bidang Dikmen

9

(1) (2) (3) (4)

19 Workshop Musyawarah Guru Mata Pelajaran Meningkatnya kemampuan dan pengetahuan guru dalam

keterlaksanaan standar pembelajaran

160.000.000 Bidang PKPLK

20 Workshop Guru Pembimbing Khusus (GPK) Meningkatnya kompetensi dan kinerja guru pembimbing

khusus (GPK)

197.700.000 Bidang PKPLK

21 Workshop Pembelajaran Karakter dan

Kepramukaan

Meningkatnya kemampuan karakter dan kepramukaan 143.214.600 Bidang PKPLK

22 Workshop Teknik Pembelajaran Individu dan

Bahan Ajar SLB

Meningkatnya tolok ukur tentang tingkat pemahaman

penguasaan teknik pembelajaran individu dan bahan ajar

SLB

`157.600.000 Bidang PKPLK

23 Workshop Kompetensi Guru PLB Meningkatnya kompetensi guru PLB 159.895.000 Bidang PKPLK

24 Workshop Manajemen Pembelajaran

Pendidikan Khusus

Meningkatnya pelayanan pembelajaran pendidikan khusus 133.662.000 Bidang PKPLK

25 Pendidikan Kompetensi Guru SLB Meningkatnya kompetensi guru SLB 689.128.750 Bidang PKPLK

26 Workshop Pengembangan Layanan Pendidikan

Khusus

Meningkatnya jenis layanan khusus 106.100.000 Bidang PKPLK

27 Pelatihan Penyusunan Kurikulum Mata

Pelajaran Muatan Lokal

Meningkatnya kualitas hasil penyusunan kurikulum mata

pelajaran muatan lokal

496.500.000 Bidang Jibang

28 Pelatihan Guru Pembina UKS Meningkatnya kualitas SDM dan kompetensi guru pembina

UKS TK, SD, SMP dan SMA/SMK

399.695.000 Bidang Pemuda

29 Kursus Mahir Dasar dan Kursus Mahir

Lanjutan

Meningkatnya keterampilan mahir dasar dan mahir lanjutan 266.921.500 Bidang Pemuda

30 Kursus Pelatih Tingkat Dasar (KPD) Meningkatnya keterampilan pelatih tingkat dasar 289.129.000 Bidang Pemuda

31 Penilaian Guru Pembina Pramuka Tingkat SD,

SMP dan SMA/SMK se Bali

Meningkatnya keterampilan guru pembina guru pramuka

tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK se Bali

290.500.000 Bidang Pemuda

10

(1) (2) (3) (4)

32 Pelatihan Guru Pembina KSPAN Meningkatnya pengetahuan dan jumlah pembina KSPAN di

sekolah

219.250.000 Bidang Pemuda

10 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 42.032.352.375

1 Rapat Koordinasi, Sinkronisasi dan

Perencanaan Program Tahunan

Meningkatnya hasil rakor, sinkronisasi dan perencanaan

program tahunan

492.579.150 Bidang Jibang

2 Penilaian Penetapan dan Penataran Angka

Kredit Guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB

dan Pamong Belajar di Provinsi Bali

Meningkatnya kualitas penilaian penetapan dan penerapan

angka kredit guru dan pamong belajar di Provinsi Bali

304.800.000 Bidang Jibang

3 Ujian Pemantapan SMP/MTs, SMA/MA/SMK

dan SLB

Meningkatnya hasil ujian nasional SMP/MTs,

SMA/MA/SMK dan SLB

3.545.709.500 Bidang Jibang

4 Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Tim

Pengembang Kurikulum

Meningkatnya kompetensi dan hasil koordinasi Tim

Pengembang Kurikulum

80.500.000 Bidang Jibang

5 Penyusunan Naskah Ujian dan Pemantapan

SMP, SMA, SMK dan SLB

Meningkatnya ketersediaan soal SMP, SMA, SMK dan SLB 911.156.500 Bidang Jibang

6 Cerdas Cermat 4 Pilar Kebangsaan Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap

4 pilar kebangsaan

386.326.500 Bidang Jibang

7 Pemilihan Siswa, Guru, Kepala Sekolah,

Pengawas Sekolah Berprestasi dan Guru

Berdedikasi

Meningkatnya prestasi mutu dan kompetensi siswa, guru,

kepala sekolah dan pengawas sekolah

888.049.000 Bidang Jibang

8 Penyelenggaraan Pendidikan Untuk Semua Tercapainya kualitas pelaksanaan program pendidikan untuk

semua di Provinsi Bali

181.160.000 Bidang PNFI

9 Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan

Program Pendidikan

Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program

dan kegiatan bidang pendidikan

313.075.100 Bidang Jibang

10 Pemberian Penghargaan Kepada Siswa

Berprestasi

Meningkatnya jumlah siswa berprestasi menerima

penghargaan

694.225.000 Bidang Jibang

11

(1) (2) (3) (4)

11 Pemberian Penghargaan Kepada Guru

Berprestasi

Meningkatnya jumlah guru berprestasi menerima

penghargaan

594.225.000 Bidang Jibang

12 Ujian Sekolah SD/MI/SDLB dan Paket A

Terkoordinasi Provinsi

Meningkatnya mutu pendidikan 3.249.151.725 Bidang Jibang

13 BOP Badan Akreditasi Pendidikan Terpetakannya standar sekolah/madrasah di Provinsi Bali 161.171.000 Bidang PKPLK

14 Manajemen Operasional Bantuan Sarana

Prasarana PAUD

Meningkatnya mutu lembaga PAUD 97.345.900 Bidang PNFI

15 Manajemen Operasional Penyelenggaraan

Bansos SD

Tersalurkannya bansos pada jenjang SD 109.912.000 Bidang Dikdas

16 Manajemen Operasional Penyelenggaraan

Bansos SMP

Tersalurkannya bansos pada jenjang SMP 78.000.000 Bidang Dikdas

17 Manajemen Operasional Bantuan Sarana dan

Prasarana SD dan SMP

Meningkatnya mutu siswa SD dan SMP 81.015.000 Bidang Dikdas

18 Pembinaan Olimpiade MIPA SMP (OSN) dan

Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD dan

SMP (O2SN)

Meningkatnya kemampuan dan prestasi siswa peserta

olimpiade MIPA SMP (OSN) dan olimpiade olahraga siswa

nasional (O2SN) SD dan SMP

2.790.660.000 Bidang Dikdas

19 Evaluasi dan Monev Bansos, Hibah Terseleksinya sekolah penerima bansos dan hibah 129.071.000 Bidang Jibang

20 Perencanaan dan Pembangunan Fisik SMKN

Bali Mandara

Terwujudnya dokumen perencanaan dan pembangunan fisik

SMKN Bali Mandara di Buleleng

23.510.000.000 Bidang Dikmen

21 Perencanaan Pembangunan Fisik SMKN Bali

Mandara Buleleng Tahap II

Terwujudnya dokumen perencanaan dan pembangunan fisik

SMKN Bali Mandara di Buleleng tahap II

505.700.000 Bidang Dikmen

22 Perencanaan Pembangunan SMA/SMK Negeri

Bali Mandara

Terwujudnya dokumen perencanaan dan pembangunan

SMA/SMKN Bali Mandara

700.000.000 Bidang Dikmen

23 Penyelenggaraan Pendidikan Tamatan SMP

Keluarga Tidak Mampu ke SMK

Meningkatnya jumlah siswa tamatan SMP dari keluarga

kurang mampu melanjutkan ke SMK

68.643.000 Bidang Jibang

12

(1) (2) (3) (4)

24 Manajemen Operasional Penyelenggaraan

Bansos SMA/SMK

Meningkatnya kelancaran penyaluran bansos pada jenjang

SMA/SMK

241.910.000 Bidang Dikmen

25 Pembinaan O2SN, FLS2N dan OSN ke Tingkat

Nasional

Meningkatnya kemampuan dan prestasi siswa peserta O2SN,

FLS2N dan OSN ke Tingkat Nasional

470.000.000 Bidang Dikmen

26 Pembinaan Pengembangan Pembelajaran

Kecakapan Hidup

Terwujudnya model pengembangan kecakapan hidup 188.500.000 Bidang PNFI

27 Pembinaan Sekolah Berkebutuhan Khusus Meningkatnya pelayanan sekolah terhadap anak-anak

berkebutuhan khusus

247.182.000 Bidang PKPLK

28 Perencanaan Pembangunan SLB C Negeri

Singaraja

Terwujudnya dokumen perencanaan pembangunan sarana

pendidikan pada SLB C N Singaraja

150.000.000 Bidang PKPLK

29 Perencanaan Pembangunan SLB C Negeri

Denpasar

Terwujudnya dokumen perencanaan pembangunan sarana

pendidikan pada SLB C N Denpasar

350.000.000 Bidang PKPLK

30 Manajemen Operasional Beasiswa Kepada

Mahasiswa

Meningkatnya motivasi mahasiswa untuk melanjutkan

pendidikan

75.820.000 Bidang Jibang

31 Seleksi dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah

di Provinsi Bali

Meningkatnya kompetensi calon pengawas sekolah di

Provinsi Bali

436.465.000 Bidang Jibang

11 Program Pemuda dan Olahraga

1 Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Meningkatnya kemampuan pelajar dibidang olahraga dan

seni

3.418.500.000 Bidang Olahraga

2 Pekan Olahraga Pelajar Tingkat Wilayah

(POPWIL)

Meningkatnya kemampuan olahraga pelajar di tingkat

wilayah

3.907.844.800 Bidang Olahraga

3 Seleksi Pertukaran Pemuda Luar Negeri, Kapal

Pemuda Nusantara, dan Pemilihan Pemuda

Pelopor

Terseleksinya pemuda yang berprestasi untuk mengikuti

program pertukaran pemuda luar negeri, kapal pemuda

nusantara dan pemuda pelopor

394.000.000 Bidang Pemuda

4 Pembinaan Pramuka Meningkatnya pembinaan kepramukaan dan tersedianya

sarana dan prasarana kegiatan kepramukaan

988.712.500 Bidang Pemuda

13

(1) (2) (3) (4)

5 Pembinaan Klub Olahraga Pelajar Meningkatnya pembinaan klub olahraga pelajar SMP dan

SMA/SMK

1.539.744.000 Bidang Olahraga

6 Seleksi Paskibraka Meningkatnya kualitas hasil seleksi Paskibraka 1.532.454.700 Bidang Pemuda

7 Lomba Wawasan Wiyata Mandala Meningkatnya wawasan lingkungan sekolah tingkat SMP

dan SMA/SMK se Bali

392.225.000 Bidang Pemuda

8 Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Meningkatnya prestasi atlet sepak bola 736.581.900 Bidang Pemuda

9 Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Meningkatnya keahlian pemuda dibidang kewirausahaan 237.500.000 Bidang Pemuda

10 Seleksi Wirausaha Muda Berprestasi dan SP-3

Berprestasi

Meningkatnya kemampuan wirausaha muda dan SP-3

berprestasi

375.000.000 Bidang Pemuda

11 Jambore Pemuda Daerah Bali Meningkatnya pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan 658.400.000 Bidang Pemuda

12 Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Bagi

Pemuda

Meningkatnya kemampuan pemuda dalam kepemimpinan 276.000.000 Bidang Pemuda

13 Pelatihan Pelatih dan Pembina Paskibraka

Provinsi Bali

Meningkatnya mutu pelatih dan pembina paskibraka

Provinsi Bali

199.799.000 Bidang Pemuda

14 Pelatihan Tenaga Teknis Olahraga Meningkatnya kemampuan tenaga teknis (guru olahraga

tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK)

951.947.000 Bidang Olahraga

15 Pengadaan Sarana Olahraga Untuk SLB se Bali Meningkatnya prestasi olahraga SLB Bali ditingkat

nasionaal dan internasional

275.003.000 Bidang Olahraga

16 Pemberian Penghargaan Kepada Siswa

Berprestasi Dicabang Olahraga

Meningkatnya prestasi olahraga Bali ditingkat nasionaal dan

internasional

453.555.000 Bidang Olahraga

14

(1) (2) (3) (4)

PROGRAM UPT BPKB 4.007.540.000 -

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 657.009.525 -

1 Belanja Jasa Surat-Menyurat Meningkatnya kualitas layanan surat menyurat UPT BPKB 360.000 UPT BPKB

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air

dan Listrik

Meningkatnya pelayanan jasa Komunikasi, listrik dan air 126.840.000 UPT BPKB

3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/Operasional

Meningkatnya pemeliharaan kendaraan dinas/operasional 166.569.525 UPT BPKB

4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Meningkatnya kebersihan ruang kantor dan penginapan 191.400.000 UPT BPKB

5 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Meningkatnya kondisi peralatan kantor yang tersedia di UPT

BPKB

55.790.000 UPT BPKB

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor Meningkatnya ketersediaan alat tulis kantor 15.000.000 UPT BPKB

7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Meningkatnya ketersediaan barang cetakan dan penggandaan 7.450.000 UPT BPKB

8 Penyediaan Barang Bacaan dan Peraturan

Perundang-undangan

Meningkatnya pelayanan bahan bacaan 3.600.000 UPT BPKB

9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar

Daerah

Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi program-program

pendidikan

75.000.000 UPT BPKB

10 Upacara Keagamaan Meningkatnya sradha bakti pegawai dalam pelayanan 15.000.000

UPT BPKB

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 812.234.700 -

1 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Meningkatnya sarana dan prasarana ruang asrama UPT

BPKB Bali

302.234.700 UPT BPKB

15

(1) (2) (3) (4)

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Meningkatnya kondisi gedung kantor yang ada di UPT

BPKB

90.000.000 UPT BPKB

3 Perencanaan Pembangunan Gedung Penginapan

di UPT BPKB Bali

Terwujudnya dokumen perencanaan pembangunan gedung

penginapan di UPT BPKB Bali

200.000.000 UPT BPKB

4 Pembangunan Tower Air dan Sumur Bor Tersedianya air bersih guna menunjang kegiatan pelayanan

terhadap peserta pelatihan

220.000.000 UPT BPKB

3 Program Pendidikan Nonformal 2.538.295.775 -

1 Model Pemberdayaan Pengantar Anak

Pendidikan Anak Usia Dini

Meningkatnya keterampilan pengantar anak PAUD 100.250.000 UPT BPKB

2 Model Bahan modul Paket C Setara Kelas 1 Meningkatnya pendidikan dan pengetahuan pembelajaran

paket C terintegrasi dengan kecakapan hidup

112.164.500 UPT BPKB

3 Pengkajian Program Pendidikan Anak Usia

Dini

Meningkatnya bahan masukan untuk penyempurnaan

program PAUD

75.431.100 UPT BPKB

4 Penyelenggaraan Pembelajaran Pendidikan

Kesetaraan Dasar Berbasis Keluarga

Meningkatnya kemampuan membaca, menulis, dan

berhitung masyarakat

126.201.500 UPT BPKB

5 Model Pelatihan Kewirausahaan Keterampilan

Pembuatan Dupa

Meningkatnya program wirausaha pembuatan dupa 139.000.000 UPT BPKB

6 Pembelajaran Program Kesetaraan Paket C Meningkatnya proses pembelajaran dan mutu pendidikan

kesetaraan paket C

127.500.000 UPT BPKB

7 Model Program Kewirausahaan Bidang

Pelayanan Jasa Pada Pendidikan Kesetaraan

Paket C

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada pendidikan

kesetaraan paket C

160.450.000 UPT BPKB

8 Model Pembentukan Kelompok Belajar Usaha

Keterampilan Ukir Kayu

Meningkatnya keterampilan kelompok belajar ukir kayu 116.864.300 UPT BPKB

9 Pelatihan Pemuda Produktif Berorientasi Pada

Kecakapan Hidup Bidang Pertukangan

Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pemuda

produktif berorientasi kecakapan hidup bidang pertukangan

189.902.800 UPT BPKB

16

(1) (2) (3) (4)

10 Model Pemberdayaan Perempuan Dalam

Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui

Keterampilan Menjahit Pakaian

Meningkatnya kemampuan perempuan dalam bidang

menjahit pakaian

139.700.000 UPT BPKB

11 Kegiatan Pengembangan Desa Vokasi Terbentuknya kelompok usaha pedesaan bagi masyarakat

kurang mampu

318.128.600 UPT BPKB

12 Model Pembelajaran Kewirausahaan

Masyarakat Dalam Bidang Pemanfaatan

Limbah Biogas Menjadi Pakan Ikan, Unggas,

Media Jamur dan Pupuk Organik

Meningkatnya keterampilan warga masyarakat dalam bidang

pengolahan limbah biogas menjadi pakan ikan, unggas,

media jamur dan pupuk organik

147.881.575 UPT BPKB

13 Penyelenggaraan PAUD Percontohan Meningkatnya kecerdasan anak usia dini 140.000.000 UPT BPKB

14 Diklat Tenaga Pendidik PAUD Meningkatnya pengetahuan pendidik PAUD 135.341.700 UPT BPKB

15 Model Pembelajaran Paket C Dibidang

Keterampilan Multi Media

Meningkatnya pengetahuan paket C bidang multi media 239.913.400 UPT BPKB

16 Model Pembelajaran Keterampilan Anyaman

Cili Melalui Janur Ibung

Meningkatnya keterampilan kelompok warga masyarakat

bidang anyaman

144.566.300 UPT BPKB

17 Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi

Permasalahan Program Tahunan PAUDNI

Meningkatnya program PAUDNI dan sinkronisasi dengan

SKB se- Bali

120.000.000 UPT BPKB

SUB TOTAL DISDIKPORA 131.827.591.825 -

SUB TOTAL UPT BPKB 4.007.540.000 -

TOTAL DISDIKPORA + UPT BPKB 135.835.131.825 -

23

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Prov. Bali

Mengukur prestasi kinerja dari organisasi Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Provinsi Bali diawali dari kerangka Misi, Tujuan dan Sasaran.

Lihat Tabel 3.

Tabel 3

Misi, Tujuan dan Sasaran

MISI TUJUAN SASARAN

1. Mengembangkan sistem

tata kelola pendidikan

yang memberdayakan

masyarakat Bali

seutuhnya

1. Meningkatkan akses

pendidikan berkualitas

untuk semua jenjang

dan jenis pendidikan

yang cerdas,

kompetitif dan non

diskriminatif menuju

Bali Mandara

1. Meningkatnya akses

pendidikan

berekualitas jenjang

PAUD

2. Meningkatnya akses

pendidikan berkualitas

jenjang Pendidikan

Dasar

3. Meningkatnya akses

pendidikan menengah

universal (Wajib

Belajar 12 tahun) yang

berkualitas

4. Meningkatnya mutu

pendidikan khusus dan

pendidikan layanan

khusus

5. Meningkatnya mutu

pendidikan nonformal

dan informal

6. Meningkatnya prestasi

peserta didik di

olimpiade sains/aneka

kejuaraan

MISI TUJUAN SASARAN

2. Mengembangkan

metode, sistem dan

proses pendidikan

berpusat pada peseerta

didik

1. Meningkatkan peserta

didik berkarakter

sesuai dengan nilai

budaya Bali

berlandaskan Tri Hita

Karana dan menguasai

IPTEK

1. Meningkatnya mutu

pendidikan karakter

2. Meningkatnya mutu

penguasaan IPTEK

MISI TUJUAN SASARAN

3. Melaksanakan program-

program pendidikan

berkelanjutan untuk

perkembangan,

pengembangan dan/atau

1. Meningkatkan

standarisasi dan

pengendalian mutu

pendidikan, pemuda

dan olahraga

1. Meningkatnya mutu

publikasi, informasi

dan manajemen

pendidikan

2. Meningkatnya kwalitas

24

pembangunan Bali yang

Maju, Aman, Damai

dan Sejahtera

(Mandara)

fasilitas gedung kantor

ditingkat satuan

pendidikan

3. Meningkatnya mutu

satuan pendidikan

4. Meningkatnya mutu

pendidik dan tenaga

kependidikan

5. Meningkatnya jumlah

sekolah per 10.000

penduduk

6. Meningkatnya jumlah

guru per 1000 murid

7. Meningkatnya kualitas

dan daya dukung pusat

administrasi

perkantoran

2. Meningkatkan kualitas

dan daya saing

pemuda

1. Meningkatnya jumlah

kegiatan kepemudaan

2. Meningkatnya daya

saing pemuda

3. Meningkatnya

wawasan kepemudaan

3. Meningkatkan kualitas

dan daya saing

keolahrgaan

pendidikan

1. Meningkatnya kegiatan

keolahragaan

2. Meningkatnya jumlah

gedung olahraga yang

refresentatif

3. Meningkatnya mutu

cabang olahraga

prestasi dan rekreasi

Dengan konsentrasi pada sasaran maka dapat diukur capaian prestasi

kerja melalui indikator isu-isu strategis yang telah dituangkan kedalam

Renacana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018.

Melalui beberapa terobosan yang terus menerus diupayakan, program Bali

Mandara yang pelaksanaannya telah memasuki Jilid II berhasil mengantarkan

dunia pendidikan meraih sederet prestasi gemilang, seperti dibidang PAUD,

Rata-rata Lama Sekolah, APK, APM, Anak Putus Sekolah, Buta Aksara,

Pembangunan Pendidikan SMA/SMK Bali Mandara, dan Indek Kebahagiaan

Pendidikan.

1. PAUD

Layanan PAUD dilaksanakan oleh berbagai institusi seperti : (1)

Taman Kanak-Kanak, (2) Raudhatul Athfal (RA), (3) Kelompok Bermain/Play

Group (KB), (4) Taman Penitipan Anak (TPA), (5) Taman Pendidikan Al

Qur’an (TPQ), dan (6) Satuan PAUD Sejenis (SPS) seperti PAUD Terintegrasi

Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB) dan PAUD Banjar.

Seiring perjalanan waktu untuk lima tahun terakhir periode tahun 2010

– 2014 pertumbuhan lembaga PAUD tergolong masih lambat dengan rata-rata

pertumbuhan 6,38 % pertahun. Tabel 4.

25

Namun angka partisipasi kasar (APK) PAUD dalam perkembangan

periode 5 tahun terkahir (2010-2014) cukup signifikan. Tabel 5.

Tabel 4

Pertumbuhan lembaga PAUD

Periode 2010-2014

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Angka pertumbuhan 2619 2706 3272 3343 3443

Persentase

Pertumbuhan (%)

- 3,21 17,29 2,12 2,90

Rata-rata pertumbuhan (%) 6,38

Tabel 5

Perkembangan APK PAUD

Tahun 2010-2014

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah anak yang

terlayani PAUD

(siswa)

215.972*) 148.816 184.520 190.067 199.678

Perkembangan APK

PAUD (%)

53,46 54,81 67,72 69,81 73,34

*) Keterangan :

jumlah anak-anak yang terlayani PAUD terhitung 0-6 tahun, sedangkan dari tahun

2011 data direkapitulasi dengan rentangan usia PAUD 3-6 tahun.

Tabel 5, menunjukkan bahwa capaian APK PAUD sebesar 73,34 % ternyata

mampu melampaui target RENSTRA tahun 2014 sebesar 64,5 % akan tetapi

masih berada dibawah APK PAUD Nasional sebesar 69,4 %.

2. APK dan APM

APK (Angka Partisipasi Kasar) adalah persentase dari perbandingan

jumlah keseluruhan murid pada jenjang satuan pendidikan tertentu dibagi

dengan jumlah penduduk usia sekolah menurut satuan jenjang pendidikan

dimaksud.

Formula :

APK SD = X 100%

Jumlah keseluruhan murid SD/SDLB/MI/Paket A

Jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun

26

APM (Angka Partisipasi Murni) adalah persentase dari perbandingan

jumlah murid usia satuan jenjang pendidikan tertentu dibagi dengan jumlah

penduduk kelompok usia satuan pendidikan termaksud.

Formula :

APM SD = X 100%

Dari formulasi APK dan APM di atas dapat dilaporkan target capaian kinerja

tahun 2014 sebagai berikut :

Tabel 6

APK/APM SD

Uraian Tahun 2014

Jumlah Lembaga

Sekolah Dasar/MI

2.478

Jumlah siswa SD/MI/SDLB/Paket A 423.354

APK (%) 107,97

APM (%) 97,21

Tabel 7

APK/APM SMP

Uraian Tahun 2014

Jumlah Lembaga SMP/MTs 429

Jumlah siswa SMP/MTs/SMPLB/Paket B 190.672

APK (%) 106,74

APM (%) 86,85

Tabel 8

APK/APM SMA/SMK

Uraian Tahun 2014

Jumlah Lembaga SMA/MA/SMK 343

Jumlah siswa SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C 87.893

APK (%) 101,40

APM (%) 76,13

Jumlah keseluruhan murid usia 7 – 12 tahun

dijenjang SD/SDLB/MI/Paket A

Jumlah seluruh penduduk kelompok usia

7 – 12 tahun

27

3. Angka Mengulang dan Putus Sekolah

Tabel 9

Angka mengulang dan putus sekolah

Satuan

Jenjang

Pendidikan

Jumlah siswa

Tahun

Pelajaran

2012/2013

Mengulang Putus Sekolah

Tahun

Pelajaran

2012/2013

% Tahun

Pelajaran

2012/2013

%

SD/MI 422.895 6.603 1,56 414 0,10

SMP/MTs 190.672 2.611 1,37 318 0,17

SMA/SMK 159.648 1.159 0,73 466 0,29

4. Buta Aksara

Berdasarkan data tahun 2010 ternyata jumlah penduduk yang berusia

15-59 tahun yang masih buta aksara sebanyak 158.608 jiwa atau rata-rata

sebesar 6,64 % dengan sebaran :

Tabel 10

Sebaran persentase buta aksara menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali

keadaan tahun 2014

Bll Jembr

.

Tbn Bdg. Gia. Klk Bangli K.ase

m

Dps

7,94% 3,75% 3,98% 2,75% 6,29% 15,06

%

11,38% 20,20

%

1,51%

5. SMA/SMK Bali Mandara

Sebagai langkah strategis untuk mewujudkan Visi BALI MANDARA

adalah membangun sekolah layanan khusus yang diperuntukkan bagi anak-anak

dari para keluarga miskin tetapi secara potensial memiliki kemampuan

intelektual yang baik. Untuk itu, target sampai tahun 2018 akan dibangun dan

dikembangkan 4 unit SMA/SMK NEGERI BALI MANDARA.

6. Rata-rata Lama Sekolah

Dengan menggunakan formula jumlah penduduk yang telah memiliki

ijazah pendidikan terakhir ditambah dengan jumlah penduduk yang masih

menempuh pendidikan dikurangi dengan penduduk yang tidak/belum pernah

sekolah kemudia dibagi dengan seluruh jumlah penduduk diperoleh hasil bahwa

rata-rata lama pendidikan penduduk Provinsi Bali yakni 8,4 tahun. Capaian ini

berada diatas rata-rata Nasional yakni sebesar 7,9 tahun.

28

3.2. Sasaran : Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan

Tabel 11. Pencapaian Sasaran Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan

No.

Indikator

Kinerja

Capaian

Tahun

2013

2014 Target

akhir

tahun

renstra

2018

Capaian

s/d 2014

trhdp

2018

(%)

Target

Realis

asi

%

1 2 3 4 5 6 7 8

1. APK SD

Sederajat

108,52% 108,95

%

107,9

7

99,10 112% 108,95

2. APM SD

Sederajad

98,60% 98,60% 97,21 98,59 100% 97,21

3. APK SMP

Sederajad

103,51% 104,25

%

106,7

4

102,38 110% 97,03

4. APM SMP

Sederajad

82,89% 83,90% 86,85 103,51 90% 96,5

5. APK SMA

Sederajad

87,44% 89% 101,4

0

113,93 95% 106,73

6. APM SMA

Sederajad

65,98% 67,20% 76,13 113,28 80% 95,16

7. Persentase

guru yang

sudah

memenuhi

kwalifikasi

S1/D4

70% 75% 78 104 95% 82,10

8. Angka Melek

Huruf

89,17% 89,42% 95,48 106,77 90,42 105,59

9. Angka rata-

rata lama

sekolah

8,62% 8,87% 8,4 94,70 9,87% 85,10

10. Persentase

Guru yang

sudah

mendapatkan

tunjangan

sertifikasi

59,51% 59,51% n/a n/a n/a n/a

11. Persentase

ketuntasan

buta aksara

penduduk di

atas usia 15

tahun.

n/a 8,61% 6,64 77,11 n/a n/a

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pemerataan

kesempatan belajar bagi masyarakat dan meningkatkan mutu pendidikan pada semua

jenjang, jalur dan jenis pendidikan. Upaya-upaya tersebut dilakukan karena

pendidikan merupakan salah satu usaha yang sangat strategis untuk mengembangkan

seluruh potensi peserta didik agar mampu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni, berahlak mulia, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kesehatan jasmani dan

rohani.

29

3.2.1. Indikator Pendidikan

Untuk melihat perkembangan tingkat kesejahteraan sosial di Provinsi Bali

khususnya terkait dengan pelayanan pendidikan, dapat dilakukan melalui analisa

kinerja terhadap indikator angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka

partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni sebagai

berikut:

3.2.1.1.Angka Melek Huruf (AMH)

Berdasarkan data BPS tahun 2011, perkembangan angka melek huruf

(AMH) di Provinsi Bali selama empat tahun terakhir terus meningkat dari 86,94

persen di tahun 2008, kemudian menjadi 89,27 persen di tahun 2012. Perkembangan

ini menunjukan keseriusan pemerintah Provinsi Bali dalam mengembangkan

program-program pendidikan agar menjadi lebih optimal dan tepat sasaran. Apabila

dibandingkan dengan rata-rata nasional maka angka melek huruf Bali tergolong

rendah sebab pencapaian nasional sudah menyentuh level 90 persen ke-atas.

Tabel 12. Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten/Kota se-Bali

No

Kabupaten/Kota

Tahun Reduksi shortfall

2008 2009 2010 2011 2008-

2010

2009-

2011

2008-

2011

1 Jembrana 88,96 89,60 89,82 90,69 2,80 3,24 2,50

2 Tabanan 89,15 89,31 89,62 90,82 2,07 3,76 2,49

3 Badung 92,16 92,29 92,92 92,96 3,11 2,95 2,17

4 Gianyar 85,00 85,40 85,72 86,81 2,20 3,10 2,29

5 Klungkung 80,98 81,10 82,09 82,39 2,42 2,61 1,95

6 Bangli 82,11 82,23 83,80 85,64 3,08 4,38 2,70

7 Karangasem 72,14 72,27 72,40 74,12 0,96 2,58 1,92

8 Buleleng 87,60 87,84 88,46 88,63 2,63 2,54 2,02

9 Kota Denpasar 97,14 97,27 97,33 97,49 2,56 2,85 2,31

Provinsi Bali 86,94 87,22 88,40 89,17 3,34 3,90 2,57

Indonesia 92,19 92,58 92,91 92,91 3,04 2,11 2,10

Sumber : BPS Provinsi Bali.

Secara nasional AMH Provinsi Bali menduduki peringkat ke-27, peringkat

ini masih cukup jauh dengan rata-rata nasional. Namun demikian jika dibandingkan

dengan Provinsi tetangga maka Provinsi Bali masih lebih tinggi dari Provinsi Jawa

Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Angka Melek Huruf

Provinsi NTT mencapai 88,59 persen, Jawa Timur (88,52 persen) dan NTB baru

mencapai 83,24 persen. Meskipun angka melek huruf di Provinsi Bali lebih rendah

dari nasional tetapi dari segi perkembangan kecepatan keberhasilan program

pendidikan masih lebih tinggi di Provinsi Bali. Hal ini dapat ditunjukan dengan

tingginya reduksi shortfall yang ada.

30

Pada periode 2008-2010, kecepatan pembangunan pendidikan dari sisi angka

melek huruf di Provinsi Bali mencapai 3,34 persen sedangkan nasional mencapai 3,04

persen. Begitu pula pada periode 2009-2011 dimana capaian Provinsi Bali sebesar

3,90 persen, sedangkan nasional sebesar 2,11 persen. Dengan melihat perkembangan

ini patutlah Provinsi Bali berbangga bahwa program-program pendidikan yang

dikembangan mampu memberikan kecepatan pembangunan dalam meningkatkan

angka melek huruf masyarakat Provinsi Bali.

3.2.1.2.Rata-Rata Lama Sekolah (MYS)

Tabel 13. Rata-Rata Lama Sekolah (MYS) Kabupaten/Kota se-Bali

No

Kabupaten/Kota

Tahun Reduksi shortfall

2008 2009 2010 2011 2008-

2010

2009-

2011

2008-

2011

1 Jembrana 7,60 7,65 7,80 7,81 1,61 1,45 1,40

2 Tabanan 7,78 7,84 8,00 8,37 1,74 2,73 2,02

3 Badung 9,11 9,18 9,38 9,45 2,13 2,15 1,79

4 Gianyar 7,94 8,03 8,07 8,37 1,38 2,20 1,82

5 Klungkung 7,02 7,03 7,11 7,35 1,02 1,99 1,59

6 Bangli 6,50 6,52 6,63 6,66 1,25 1,30 1,23

7 Karangasem 5,37 5,41 5,81 5,82 2,13 2,08 1,68

8 Buleleng 6,89 7,09 7,29 7,36 2,22 1,83 1,80

9 Kota Denpasar 10,47 10,49 10,65 10,70 1,96 2,16 1,71

Provinsi Bali 7,73 7,83 8,21 8,35 2,57 2,69 2,04

Indonesia 7,47 7,72 7,92 7,94 2,43 1,74 1,84

Sumber : BPS Provinsi Bali.

Pada tahun 2011 rata-rata lama sekolah di Provinsi Bali mencapai 8,35 tahun

atau setara dengan sekolah kelas tiga SLTP namun tidak tamat. Sedangkan untuk

rata-rata nasional pada tahun 2011 baru mencapai 7,94 tahun atau baru duduk dikelas

dua SLTP. Capaian yang cukup menggembirakan lainnya ditunjukan dengan

tingginya tingkat perkembangan (reduksi shortfall) rata-rata lama sekolah di Provinsi

Bali jika dibandingkan dengan nasional. Selama kurun waktu 2008-2011 tingkat

perkembangan rata-rata lama sekolah di Provinsi Bali mencapai 2,04 tahun

sedangkan untuk tingkat nasional mencapai 1,84 tahun.

Angka rata-rata lama sekolah di Provinsi Bali jika dibandingkan dengan

Provinsi tetangga yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

cukup jauh perbedaanya. Bahkan ketiga Provinsi tetangga masih dibawa nasional

sedangkan di Provinsi Bali sudah berada di atas nasional. Untuk Provinsi Jawa Timur

capaian angka rata-rata lama sekolah mencapai 7,34 tahun; NTB (6,99 tahun) dan

Provinsi NTT mencapai 6,97 tahun.

31

3.2.1.3.Angka Partisipasi Kasar

Angka partisipasi kasar (APK) merupakan salah satu indikator kinerja utama

dalam melihat keberhasilan program-program pendidikan yang telah dilakukan di

Provinsi Bali. Perkembangan pendidikan dipengaruhi beberapa faktor seperti adanya

sarana dan prasarana sekolah, kondisi ekonomi dan sosial budaya masyarakat. Sarana

dan prasarana sekolah yang memadai baik jumlah maupun kualitasnya serta lokasi

yang tepat akan memudahkan bagi masyarakat dalam mengakses layanan pendidikan.

Kondisi ekonomi yang baik akan berpengaruh pada kemampuan masyarakat sehingga

mampu menyekolahkan anaknya sampai jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Grafik Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni SD/MI/Paket A

Provinsi Bali 2009-2013.

Dari berbagai program dan kegiatan bidang pendidikan di Provinsi Bali

selama kurun waktu 5 (lima) tahun ini mencapai hasil cukup menggembirakan,

terindikasi dari capaian Angka partisipasi kasar (APK) tingkat SD/MI/Paket A,

SMP/MTs/Paket B, dan SMA/SMK/MA/Paket C, mendapat nilai yang positif dan

selalu lebih baik dari Target Nasional maupun dengan Provinsi lainnya.

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, Angka partisipasi kasar

(APK) untuk tingkat SD/MI/Paket A dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012

adalah sebesar 99,41; 110,81; 111,56; 118,96; dan 116,7.

Grafik APK dan APM SD Provinsi Bali 2009-2013

Sedangkan Angka partisipasi kasar (APK) untuk tingkat SMP/MTs/Paket B

dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 adalah sebesar 77,95; 77,78; 76,69;

108,54; dan 103,51.

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

APK DAN APM SD / MI / PAKET A

APK SD 114,09% 118,40% 118,96% 108,52% 107,89%

APM SD 101,67% 101,44% 102,19% 95,93% 95,29%

2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Prov. Bali 2013

32

Grafik 1. APK dan APM SMP/MTs/Paket B Provinsi Bali 2009-2013

Grafik di di bawah ini menunjukkan bahwa Angka partisipasi kasar (APK)

untuk tingkat SMA/SMK/MA/Paket C ada peningkatan capaian dari tahun 2008

sampai dengan tahun 2012 adalah sebesar 70,28; 82,18; 82,36; 85,31; dan 87,44.

Grafik 2. APK dan APM SMA/MA/SMK/Paket C Provinsi Bali 2009-2013

Kondisi Angka partisipasi kasar (APK) tingkat SD di Provinsi Bali dari

tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dikatakan sangat tinggi, rata-rata hampir

mendekati angka 100. Hal ini menunjukan bahwa aspek pemerataan dan peningkatan

akses pendidikan yang telah dilakukan selama ini berhasil dengan baik, sehingga

peningkatkan minat masyarakat Bali dalam menempuh pendidikan di tingkat

Sekolah Dasar menjadi sangat tinggi. Demikian pula dengan kondisi angka partisipasi

kasar di tingkat SMP dan SMA di Provinsi Bali dari tahun 2008 sampai dengan tahun

2012 menunjukan peningkatan yang signifikan.

Kondisi Angka partisipasi kasar (APK) tingkat SD di Provinsi Bali dari

tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dikatakan sangat tinggi, rata-rata hampir

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

APK DAN APM SMP / MTS / PAKET B

APK SMP 106,59% 106,80% 108,54% 103,51% 106,73%

APM SMP 78,73% 82,61% 84,88% 82,89% 85,24%

2009 2010 2011 2012 2013

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

APK DAN APM SMA/MA/SMK/PAKET C

APK SM 81,90% 77,18% 85,31% 87,44% 92,40%

APM SM 60,79% 57,08% 60,00% 65,98% 77,51%

2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Prov. Bali 2013

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Prov. Bali 2013

33

mendekati angka 100. Hal ini menunjukan bahwa aspek pemerataan dan peningkatan

akses pendidikan yang telah dilakukan selama ini berhasil dengan baik, sehingga

peningkatkan minat masyarakat Bali dalam menempuh pendidikan di tingkat

Sekolah Dasar menjadi sangat tinggi. Demikian pula dengan kondisi angka partisipasi

kasar di tingkat SMP dan SMA di Provinsi Bali dari tahun 2008 sampai dengan tahun

2012 menunjukan peningkatan yang signifikan.

3.2.1.4.Angka Partisipasi Murni

Angka partispasi murni (APM), merupakan salah satu indikator yang

digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan partisipasi masyarakat terhadap

pendidikan di tingkat tertentu. Seperti Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka

Partisipasi Murni (APM) juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah

di setiap jenjang pendidikan. Tetapi jika dibandingkan dengan APK, APM

merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena APM melihat partisipasi

penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar

tersebut.

Angka partisipasi murni (APM) di suatu jenjang pendidikan didapat dengan

membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan

jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut.

Berdasarkan data hasil evaluasi yang telah dilakukan, Angka partisipasi murni

(APM) untuk tingkat SD/MI/Paket A dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012

selalu meningkat secara signifikan, yaitu sebesar 94,82; 95,53; 95,53; 102,59; dan

98,50. Sedangkan Angka partisipasi murni (APM) untuk tingkat SMP/MTs/Paket B

dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 juga mengalami peningkatan secara

signifikan, yaitu sebesar 67,03; 67,83; 67,83; 84,88; dan 82,89 serta selanjutnya untuk

Angka partisipasi murni (APM) tingkat SMA/SMK/MA/Paket C dari tahun 2008

sampai dengan tahun 2012 juga selalu mengalami menunjukan tren uang meningkat

yaitu dari 55,04 pada tahun 2008, menjadi 57,14, pada tahun 2009, demikian

seterusnya sampai dengan tahun 2012, yaitu sebesar 65,98.

Angka Partisipasi Kasar untuk SD, SMP dan SMA dibandingkan capaian

Angka Partisipasi Kasar pada tingkat Nasional Tahun 2014, secara rinci terpapar pada

grafik berikut ini.

34

Grafik 3. Angka Partisipasi Kasar tahun 2014

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali 2014, data diolah

Angka Partisipasi Murni Provinsi Bali untuk SD, SMP dan SMA

dibandingkan capaian Angka Partisipasi Murni pada tingkat Nasional Tahun 2014,

secara rinci terpapar pada grafik berikut ini.

Grafik 4. Anka Partisipasi Kasar tahun 2014

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali 2014, data diolah

PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/MA/SMK

NASIONAL 63,01 95,00 79,53 77,10

BALI 67,92 108,31 106,62 101,40

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

APK 2014

SD/MI SMP/MTS SMA/MA/SMK

Target Nas 83,57 58,17 75,00

BALI 98,20 87,66 76,13

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

APM 2014

35

3.3. Aspek Fokus Capaian Kinerja Sesuai Permendagri 54/2010

Tabel 14

Aspek Fokus Sesuai Lampiran I Permendagri 54 Tahun 2010

Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan

Urusan Pemerintahan Provinsi Bali

No ASPEK/FOKUS/BIDANG

URUSAN/INDIKATOR

KINERJA

PEMBANGUNAN

DAERAH

Kondisi

Kinerja

Awal

Periode

RPJMD*

Capaia

n 2013

Target Capaian

Kinerja Tahun

2014

Target Realisas

i

A. ASPEK KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT

A.1 Fokus Kesejahteraan

Masyarakat

A.2.1 Bidang Urusan Pendidikan

1. Angka Melek Huruf 89,17 97,03 89,42 95,48

2. Angka rata-rata lama

sekolah

8,62 8,58 8,87 8,4

3. Angka Partisipasi

Kasar

a. SD/MI/Paket A 108,52 107,89 108,95 107,97

b. SMP/MTs/Paket B 103,51 106,73 104,25 106,74

c.

SMA/SMK/MA/Paket

C

87,44 92,4 89,00 101,40

4. Angka pendidikan yang

ditamatkan

a. SD/MI/Paket A 93,93 100 94,75 96,50

b. SMP/MTs/Paket B 100,00 99,61 100,00 99,84

c.

SMA/SMK/MA/Paket

C

94,84 99,65 95,66 96,12

5. Angka Partisipasi

Murni

a. SD/MI/Paket A 98,50 95,29 98,60 97,21

b. SMP/MTs/Paket B 82,89 85,24 82,90 86,85

c.

SMA/SMK/MA/Paket

C

65,98 77,11 66,00 76,13

A.3.2 Bidang Urusan Pemuda dan

Olahraga

1. Jumlah Klub Olahraga 2.059 120 2.059 2.059

2. Jumlah Gedung

Olahraga

69 61 69 69

B ASPEK PELAYANAN

UMUM

B.1 Fokus Pelayanan Urusan

Wajib

B.1.1 Bidang Urusan Pendidikan

Pendidikan Dasar

1. Angka Partisipasi

Sekolah

a. SD/MI/Paket A 98,50 99,27 98,60 92,69

b. SMP/MTs/Paket B 82,89 95,83 83,04 95,26

2. Rasio Ketersediaan

Sekolah

a. SD/MI (per 10.000

jml penduduk)

62,00 64,57 62,15 65,59

36

b. SMP/MTs (per

10.000 jml penduduk)

24,00 22,87 24,10 25,15

3. Rasio guru-murid

a. SD/MI (per 1.000

murid)

27,41 17,19 27,56 26,47

b. SMP/MTs (per

10.000 jml penduduk)

13,87 10,65 13,97 12,17

Pendidikan Menengah

1. Angka Partisipasi

Sekolah

65,98 70,98 66,08 69,10

2. Rasio Ketersediaan

Sekolah (per 10.000

jml penduduk)

10,00 19,46 20,00 20,05

3 Rasio guru-murid

a. SMA/MA (per 1.000

murid)

78,18 104,52 78,28 80,84

b. SMK (per 1.000

murid)

68,35 101,28 66,50 71,59

4. Fasilitas Pendidikan

(%)

a. Sekolah pendidikan

SD/MI kondisi

bangunan baik

56,03 91,86 61,63 74,36

b. Sekolah pendidikan

SMA/MA/SMK

kondisi bangunan

baik

50,58 72,34 55,63 90,29

Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) (%)

1. Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD)

58,64 - 64,50 67,92

Angka Putus Sekolah (%)

1. Angka putus sekolah

SD/MI

0,12 0,098 0,10 0,09

2. Angka putus sekolah

SMP/MTs

0,31 0,23 0,30 0,16

3. Angka putus sekolah

SMA/SMK/MA

0,23 0,56 0,22 0,18

Angka Kelulusan (%)

1. Angka kelulusan

SD/MI/Paket A

100 100 100 100

2. Angka kelulusan

SMP/MTs

99,75 - 99,75 99,80

3. Angka kelulusan

SMA/SMK/MA

99,95 - 99,95 99,70

4. Angka melanjutkan

SD/MI ke SMP/MTs

80,00 78,14 80,50 90,26

5. Angka melanjutkan

SMP/MTs ke

SMA/SMK/MA

70,00 97,19 70,00 72,75

Guru yang memenuhi

kualifikasi S1/D-IV

70,00 74,00 75 78

B.1.1

9

Bidang Urusan Kepemudaan

dan Olahraga

1. Jumlah organisasi

pemuda

4.451 - 4.451 4.451

2. Jumlah organisasi

olahraga

50 120 50 50

3. Jumlah kegiatan

kepemudaan

39 19 45 45

37

4. Jumlah kegiatan

olahraga

62 30 65 65

5. Jumlah

lapangan/gelanggang

olahraga

69 - 69 69

3.4. Analisis Kondisi dan Pemecahan Masalah

1. PAUD

Capaian kinerja di atas hendaknya terus didorong dengan

peningkatan mutu PAUD. Mengingat ada beberapa hal yang menjadi

’Pekerjaan Rumah (PR)’ Disdikpora. Prov. Bali untuk PAUD antara lain : 1)

Jumlah tenaga pendidik PAUD, 2) Kualifikasi tenaga pendidik PAUD, 3)

Manajemen pelayanan PAUD, 4) Sarana dan prasarana PAUD.

Atas kondisi tersebut maka Disdikpora. Prov. Bali sangat

membutuhkan kerjasama lintas SKPD, seperti :

1. Antara Dinas Kebudayaan dengan Disdikpora. Prov. Bali dalam hal

program bantuan Desa Pakraman yang sebagiannya bisa dialokasikan

untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan pembinaan dan pengembangan

PAUD.

2. Antara BPMPD dengan Disdikpora Prov. Bali melalui program-program

pemberdayaan Desa-Desa Gerbangsadu hendaknya perlu memikirkan

program layanan pendidikan PAUD di Desa-desa Gerbangsadu.

Misalnya, adanya gerakan 1 banjar 1 PAUD.

3. Antara Dinas Sosial dengan Disdikpora. Prov. Bali dalam hal

implementasi Program Keluarga Harapan (PKH). Seyogyanya Dinas

Sosial bisa mengimplementasikan gerakan PAUD Sejenis melalui

Posyandu, seperti gerakan ibu sehat, bayi sehat, anak-anak 0-3 tahun

mulai belajar.

2. APK/APM SD dan SMP

Secara ffaktual APK SD dan SMP telah melampui 100% namun

disisilain APM-nya masih dibawah 100%. Beberapa penyebab terjadinya

kondisi tersebut antara lain : 1) Sebaran penduduk kelompok usia 7-15

tahun beerada di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau, 2) Banyak

sekolah dasar dengan kondisi kekurangan murid, 3) Keberadaan sekolah-

sekolah dasar SD/SMP tidak proporsional dalam 1 wilayah kecamatan atau

pun desa. Disatu tempat ada yang lebih sedangkan ditempat lain ada yang

kurang.

Terhadap kondisi tersebut maka Disdikpora. Prov. Bali akan

mencoba mengatasi persoalan dimaksud dengan langkah-langkah berikut :

38

1. Mengembangkan sistem pendidikan layanan khusus yang lebih kredibel

dan bertanggungjawab.

2. Membuat terobosan baru dengan pendirian sekolah-sekolah SD Filial

dan SMP Terbuka.

3. Meningkatkan peran serta lembaga-lembaga pendidikan nonformal

seperti Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB); Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat (PKBM); Sanggar Kegiatan Belajar (SKB); dan

Pasraman-pasraman Desa Pakraman.

4. Membangun sinergisitas antar SKPD untuk urusan layanan pendidikan

dalam sistem tata kelola pendidikan yang terintegratif.

3. APK/APM SMA/SMK

Secara faktual APK SMA/SMK telah melebihi 100% namun APM –

nya masih dibawah 100% yakni sebesar 76,13%. Ada beberapa faktor

penyebab terjadinya kondisi ini, diantaranya : 1) Rendahnya pemahaman

keluarga terhadap pentingnya pendidikan menengah baik SMA amupun

SMK, 2) Adanya pendangan para kepala rumah tangga bahwa pendidikan

anak-anak cukup tamat SMA/SMK saja dan langsung kerja, 3) Adanya bias

gender, dimana anak wanita tidak peerlu disekolahkan tinggi-tinggi, tamat

SMP saja cukup. Anak wanita dipandang tidak akan memberikan kontribusi

terhadap keluarga karena akan menjadi hak orang lain, 4) Sinyalemen

banyaknya tamatan SMA/SMK kembali sebagai petani bahkan sebagai

pengangguran, 5) Keberadaan sekolah-sekolah SMA/SMK baik negeri

maupun swasta umumnya masih terpusat di wilayah perkotaan sehingga

sulit dijangkau, 6) Ketidakberdayaan masyarakat untuk menyekolahkan

anak-anaknya sampai tamat SMA/SMK karena faktor biaya ataupun

kemiskinan.

Terhadap kondisi tersebut beberapa alternatif pemecahan masalahnya,

antara lain :

1. Membangun sekolah-sekolah SMA/SMK baru dengan format layanan

biaya pendidikan murah.

2. Menjamin terselenggaranya layanan pendidikan SMK dengan visi tamat

langsung kerja.

3. Memperbanyak tumbuhnya sekolah-sekolah SMA Negeri dengan

konsep boarding school (sekolah berasrama).

4. Meningkatkan peran lembaga-lembaga pendidikan nonformal untuk

menggarap kelompok belajar (Kejar) Paket C secara intensif dan

berkesinambungan dengan integrasi life skill.

39

5. Memberi ruang yang seluas-luasnya bagi pengembangan pendidikan

layanan khusus dengan sistem pendidikan SMA/SMK terintegrasi pada

desa-desa terpencil dan tertinggal.

6. Meningkatkan peran perguruan tinggi untuk mencegah terjadinya

pengangguran intelektual (sarjana).

7. Membuat standarisasi kebutuhan tenaga kerja baik swasta maupun

negeri sipil (PNS) dengan kualifikasi minimal tamat SMA untuk

pekerjaan cleaning service, security, gardener, dan sejenisnya.

8. Memasyarakatkan slogan-slogan yang menggugah masyarakat untuk

menyekolahkan anak-anak sampai tamat SMA/SMK.

4. Mengulang dan putus sekolah

Siswa mengulang/putus sekolah secara persentase tergolong sangat

kecil rata-rata 1,22% siswa yang mengulang dan yang putus sekolah rata-rata

0,18% untuk semua jenjang pendidikan. Kondisi ini tentu masalah dalam kontek

prestasi kerja Disdikpora. Prov. Bali. Beberapa hal yang diduga sebagai

penyebab terjadinya peristiwa mengulang atau putus sekolah antara lain :

1) Perpindahan tempat tugas para orang tua murid yang tidak dibarengi dengan

prosedur administrasi yang benar, 2) Akibat pindah sekolah, 3) Kurangnya

perhatian kalangan pendidik di sekolah terhdap anak-anak yang potensial gagal

sekolah, 4) Akibat terjadinya peristiwa perkawinan usia dini, 5) Akibat

terjadinya peristiwa kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan terjadinya

gangguan fisik permanen, 6) Akibat terjadinya pemutusan hubungan kerja

(PHK) para orang tua murid, 7) Akibat terjadinya disharmonisasi keluarga

(broken home), 8) Akibat tidak ada minat untuk meneruskan sekolah, 9) Akibat

ketidakberdayaan para orang tua untuk membiayai pendidikan anaknya.

Adanya kondisi tersebut diatas maka Disdikpora. Prov. Bali

mencoba mengatasinya dengan langkah-langkah berikut :

1. Meningkatkan fungsi-fungsi administrasi sekolah untuk melakukan

pencatatan penting terhadap setiap peristiwa yang dialami peserta didik

(siswa).

2. Meningkatkan peran guru BK dan para walikelas terhadap anak-anak

potensial gagal sekolah.

3. Membangun komunikasi yang intensif antara Kepala Sekolah, guru kelas,

wali kelas dan orang tua murid dalam upaya mencegah peristiwa anak putus

sekolah/mengulang.

5. Buta Aksara

Program pemberantasan buta aksara di Provinsi Bali dari tahun ke

tahun menunjukkan prestasi kerja yang baik dengan rata-rata per

40

kabupaten/kota penduduk yang masih buta aksara 4,47%. Beberapa faktor yang

diduga penyebab antara lain : 1) Sisa sasaran pendidikan keaksaraan adalah

kelompok masyarakat sulit baik ekonomi, fisik geografis maupun sosial budaya,

2) Hasil pelaksanaan program pendidikan keaksaraan kurang mendapatkan

pembinaan tindaklanjut (lebih bersifat ’konotasi projek’ artinya tidak ada

projek, tidak jalan), 3) Data sasaran dan informasi pendidikan keaksaraan belum

tersusun secara lengkap dan akurat (terkait dengan by name by address), 4)

Kapasitas lembaga penyelenggara dan kompetensi pendidik maupun tenaga

kependidikan cendrung lemah (apa adanya), 5) Sarana dan prasarana pendukung

pendidikan keaksaraan masih terbatas, 6) Anggaran penyelenggaraan

pendidikan keaksaraan relatif sedikit, dan 7) Koordinasi perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi program pendidikan keaksaraan kurang efektif.

Adanya kondisi tersebut di atas maka Disdikpora. Prov. Bali

berupaya mengatasinya dengan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Membangun komitmen pemerintah baik pusat, daerah dan kabupaten/kota

yang dituangkan dalam keputusan bersama untuk menuntaskan

kebutaaksaraan.

2. Mendorong tumbuhnya semangat volunteerisme dan partisipasi masyarakat

dalam penyelenggaraan pendidikan keaksaraan.

3. Adanya metode dan sistem pembelajaran yang berpihak pada masyarakat

sasaran.

4. Adanya sisem evaluasi dan sertifikasi serta pengendalian program yang

akurat dan kredibel.

5. Adanya dukungan anggaran yang memadai baik berupa blocgrant melalui

APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten/Kota.

6. Kerjasama dan kemitraan yang terjalin baik antara Direktorat Pendidikan

Masyarakat, Direktorat Pendidikan Nonformal dan Informal Kemendikbud

dengan LSM, organisasi keagamaan, organisasi wanita, perguruan tinggi,

dan lain-lain.

6. Rata-rata Lama Sekolah

Adanya asumsi, bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang

berbanding lurus dengan nilai kebahagiaan yang dirasakan orang tersebut.

Asumsi itu, mengindikasikan bahwa tingkat kebahagiaan penduduk Bali

jauh lebih tinggi dibanding tingkat kebahagiaan rata-rata penduduk

Indonesia. Hal itu didasarkan atas kenyataan bahwa rata-rata lama sekolah

penduduk Bali sebesar 8,4 tahun lebih tinggi dari rata-rata nasional. Hal itu

pula, Bali tinggal selangkah lagi mampu mencapai tuntas wajib belajar

sembilan tahun. Namun, perlu disadari bahwa angka 0,6 tahun itu sangatlah

41

sulitlah dicapai karena banyak faktor yang mesti disikapi untuk sukses

tersebut.

3.6. Realisasi Anggaran

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diubah

beberapa kali terkahir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 Tahun

2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah maka Laporan

mengenai realisasi anggaran 2014 merupakan perwujudan pertanggungjawaban

atas penggunaan anggaran pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Provinsi Bali. Untuk itu dapat dilaporkan realisasi anggaran tahun 2014 sebagai

berikut : (Lihat Tabel 12).

Tabel 15

Realisasi Anggaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Tahun Anggaran 2014

No Realisasi Anggaran Besarnya Anggaran

(Rp)

Persentase

Capaian

(%)

1 Realisasi Pendapatan 478.160.000,00 119,06

2 Realisasi Belanja 200.054.745.408,41 87,31

3 Realisasi Belanja Tidak

Langsung

85.400.981.659,00 91,52

4 Realisasi Belanja Langsung 114.653.763.749,41 84,41

Total 400.587.650.816,82 -

Dapat dilaporkan pula bahwa dari 183 kegiatan yang dibiayai dengan

Anggaran Biaya Langsung Tahun Anggaran 2014 secara umum dapat

dilaksanakan sesuai target kinerjanya atau merealisasikan anggaran 100 %,

kecuali ada beberapa program kegiatan yang tidak dapat merealisasikan

anggaran 100 %. Lihat Tabel 16.

42

Tabel 16

Persentase realisasi anggaran kegiatan

No Program Kegiatan Persentase

Realisasi

(%)

Hambatan Pencapaian Target

1. Program Wajib Belajar

Pendidikan Sembilan

Tahun

86,36 a. Efisiensi perjalanan dinas

dalam daerah.

b. Adanya pembayaran

honorarium juri sesuai Pergub.

2. Program Pendidikan

Menengah

85,75 a. Jumlah peserta tidak sesuai

kuota.

b. Efisiensi akomodasi dan uang

saku.

c. Perpindahan kegiatan.

d. Efisiensi perjalanan dinas luar

daerah.

e. Biaya lomba disesuaikan

dengan hasil lomba nasional

f. Batalnya kegiatan pertukaran

pelajar ke luar negeri karena

ijin dari Pusat tidak turun.

g. Pembayaran projek gedung

terealisasi sesuai pekerjaan

yang diselesaikan.

h. Tidak dapat dikerjakannya

perencanaan jaringan air

limbah dan air minum di

SMA/SMKN Bali Mandara

3 Program Pendidikan

Khusus dan Pendidikan

Layanan Khusus

83,68 a. Efisiensi belanja percetakan

modul.

b. Efisiensi perjalanan dinas luar

daerah.

c. Tidak dibayarkannya uang

saku dan transportasi karena

peserta dalah guru provinsi.

d. Anggaran perjalanan dinas luar

daerah dan peserta lomba

O2SN, FLS2N dan OSN

tingkat nasional sepenuhnya

telah ditanggung Pusat.

e. Perubahan lokasi pembangunan

SLB C Negeri Denpasar.

4 Program Peningkatan

Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

42,62 a. Efisiensi perjalanan luar daerah

dan honorarium narasumber

pusat.

b. Jumlah peserta lomba tidak

sesuai dengan kuota.

c. Ada kegiatan yang tidak bisa

dilaksanakan karena kepastian

pelaksanaan kurikulum 2013.

d. Ada kegiatan yang sebagiannya

difasilitasi Pusat.

5. Program Manajemen

Pelayanan Pendidikan

69,19 a. Efisiensi perjalanan dinas luar

daerah.

43

b. Sisa hasil pelelangan pekerjaan

ujian pemantapan.

c. Jumlah peserta tidak sesuai

kuota.

6. Program Pemuda dan

Olahraga

88,21 a. Efisiensi honorarium

narasumber dan belanja cetak.

b. Kegiatan lanjutan LPI tidak

dilaksanakan.

c. Efisiensi uang saku,

transportasi, akomodasi dan

konsumsi karena jumlah

peserta tidak memenuhi kuota.

44

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Provinsi Bali Tahun 2014 sesungguhnya merupakan bahan evaluasi

sekaligus pijakan strategis untuk penyusunan program dan kegiatan tahun

selanjutnya. Adanya LAKIP ini, dapat diketahui beberapa persoalan terkait

perencanaan dan capaian kinerja serta realisasi anggaran. Beberapa persoalan yang

hendaknya menjadi bahan pemikiran dan tindakan di tahun berikutnya antara lain :

1. Masih terlihatnya capaian kinerja terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU)

seperti APK PAUD, APK SMA/SMK, APM SD, APM SMP dan APM

SMA/SMK yang masih dibawah 100%.

2. Keberadaan tenaga administrasi/pegawai sekolah yang belum tersentuh program

atau kegiatan.

3. Belum tuntasnya masalah kebutaaksaraan.

4. Masih adanya siswa mengulang dan putus sekolah.

5. Adanya realisasi anggaran yang tidak terserap 100% karena persoalan kegiatan

tidak bisa dilaksanakan, kekurangan peserta, dan duplikasi anggaran.

Untuk itulah, ada harapan kedepannya agar kegiatan lebih menukik lagi

pada upaya dan usaha meningkatkan APK PAUD, APK SMA/SMK, APM SD, APM

SMP, dan APM SMA/SMK, pendidikan dan pelatihan tenaga administrasi sekolah,

penuntasan buta aksara, akses PAUD, dan mereview system penyusunan rencana

kegiatan.