bab 9 dampak manusia terhadap laut 1. wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/e-book/biologi...

16
Dampak Manusia Terhadap Laut BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah-wilayah Perikanan Utama Secara geografik, daerah perikanan utama terpusat di perairan yang terhampar di paparan benua disekeliling dunia. Perikanan utama yang hanya beroperasi di wilayah-wilayah lautan terbuka adalah tuna dan paus. Dalam hal ini ada beberapa alasan terjadinya pemusatan perikanan di perairan neritik. Pertama, perairan pesisir mempunyai produktivitas primer dihampir seluruh perairan lautan terbuka sehingga mendukung populasi yang besar dari ikan-ikan disemua trofik. Kedua, dasar paparan benua pada umumnya dangkal dan mudah dicapai oleh berbagai macam jaring dan perangkap-perangkap yang digunakan oleh manusia untuk menangkap ikan. Dilain pihak, dasar lautan dalam, sangat jauh dicapai dari permukaan walaupun dengan mekanisme alat-alat tangkap canggih masa kini; secara ekonomis kita mendapatkan ikan disini. Terakhir, kurangnya bahan makanan di lautan-lautan merintangi perkem- bangan populasi ikan disini nampaknya tidak mendukung usaha perikanan untuk jangka waktu yang lama. Walaupun perikanan terpusat diwilyah-wilayah paparan benua, terdapat distribusi tonase hasil tangkapan yang tidak merata diberbagai tempat. Daerah paparan benua dibarat laut Eropa, disepanjang pantai upwelling dibagian barat Amerika Selatan dan juga di Jepang menghasilkan penangkapan ikan terbesar. Lautan di 193

Upload: duongdung

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

BAB 9

DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT

1. Wilayah-wilayah Perikanan Utama

Secara geografik, daerah perikanan utama terpusat di

perairan yang terhampar di paparan benua disekeliling dunia.

Perikanan utama yang hanya beroperasi di wilayah-wilayah lautan

terbuka adalah tuna dan paus. Dalam hal ini ada beberapa alasan

terjadinya pemusatan perikanan di perairan neritik. Pertama,

perairan pesisir mempunyai produktivitas primer dihampir seluruh

perairan lautan terbuka sehingga mendukung populasi yang besar

dari ikan-ikan disemua trofik. Kedua, dasar paparan benua pada

umumnya dangkal dan mudah dicapai oleh berbagai macam jaring

dan perangkap-perangkap yang digunakan oleh manusia untuk

menangkap ikan.

Dilain pihak, dasar lautan dalam, sangat jauh dicapai dari

permukaan walaupun dengan mekanisme alat-alat tangkap canggih

masa kini; secara ekonomis kita mendapatkan ikan disini. Terakhir,

kurangnya bahan makanan di lautan-lautan merintangi perkem-

bangan populasi ikan disini nampaknya tidak mendukung usaha

perikanan untuk jangka waktu yang lama.

Walaupun perikanan terpusat diwilyah-wilayah paparan

benua, terdapat distribusi tonase hasil tangkapan yang tidak merata

diberbagai tempat. Daerah paparan benua dibarat laut Eropa,

disepanjang pantai upwelling dibagian barat Amerika Selatan dan

juga di Jepang menghasilkan penangkapan ikan terbesar. Lautan di

193

Page 2: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

bagian selatan dan tropik kecuali pesisir barat Amerika Selatan,

sangat sedikit menyumbang perikanan dunia.

Gambar 65 Keragaman produktivitas primer lautan-lautan di dunia

2. Spesies Niaga Utama

Binatang-binatang laut yang secara niaga sangat penting,

berasal dari empat kelompok yaitu :

a. ikan bertulang keras

b. ikan bertulang rawan

c. mamalia laut

d. moluska dan krustasea

Dari kelompok-kelompok ini, berbagai macam ikan

merupakan bagian yang terbesar tonasenya. Diantara ribuan jenis

ikan laut diseluruh dunia, hanya sedikit sekali yang merupakan

bagian dari ikan-ikan utama yang tertangkap. Kesemuanya dapat

dikumpulkan menjadi beberapa kelompok utama saja. Ikan-ikan

haring, sardin, dan teri terhitung sebagai ikan-ikan yang mempunyai

194

Page 3: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

tonase yang terbesar. Dari kelompok tersebut jenis teri dari Peru

mencapai hampir setengah hasil perikanan dunia dan merupakan

basis perikanan jenis tunggal yang terbesar di dunia.

Ikan-ikan haring, teri, dan anchoveta, umumnya disebut

sebagai ikan-ikan klupeiod, berukuran kecil, bersifat pelagik dan

merupakan pemangsa pada tingkat trofik yang rendah baik lansung

memangsa fitoplankton atau herbivora seperti kopepoda. Hampir

semuanya tidak dikonsumsi manusia langsung sebagai makanan

manusia, tetapi diolah menjadi protein kasar untuk makanan hewan.

Kelompok terbesar kedua dari ikan-ikan yang terkumpul di

tempat pendaratan adalah ikan gadoid yang terdiri atas ikan kod,

haddock, pollock dan hake. Kelompok ikan ini merupakan penghuni

dasar dan daerah perikanan utamanya adalah di ujung dangkal

lautan Atlantik Utara dan Pasifik Utara.

Kelompok ketiga terbesar adalah ikan-ikan yang umumnya

dikenal dengan nama mackerel. Ikan-ikan ini umumnya terdapat

diperairan ugahari dan tropik sebagai ikan-ikan karnivora pelagik

yang bergerak cepat diperairan-perairan dangkal.

Kelompok ikan yang dekat sekali dengan mackerel adalah jenis-

jenis tuna. Tuna merupakan salah satu di antara ikan-ikan terbesar

dalam perikanan niaga. Ikan-ikan ini juga merupakan basis utama

perikanan samudra. Ikan-ikan ini tersebar luas, merupakan karnivora

perenang cepat dari lautan tropik dan laut ugahari hangat. Meskipun

tonasenya tidak sebesar ikan-ikan yang lain, namun sangat berarti

karena memiliki harga tinggi sebagai produk ikan kalengan.

195

Page 4: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

Redfish, rockfish, dan sea bass adalah ikan-ikan demersal,

ikan-ikan perairan dingin yang terutama dimanfaatkan sebagai

makanan manusia.

Ikan-ikan sebelah, seperti halibut, sole, plaice, dan flounder

merupakan ikan-ikan yang terkenal mempunyai makna ekonomi

yang berarti karenanya kelompok ikan ini amat tinggi harganya.

Semua ikan tersebut benar-benar ditangkap diperairan dangkal dan

banyak yang telah dieksploitasi secara intensif selama tahun-tahun

terakhir ini.

Ikan hiu dan ikan-ikan yang bertulang rawan lainnya pada

umumnya tidak dikonsumsi secara langsung karena kandungan urea

yang tinggi pada daging segarnya.

Kelompok ikan salem merupakan bagian paling kecil dari

tempat pendaratan didunia, sehingga sulit sekali menemukan nya,

tetapi ikan ini mempunyai makna ekonomi yang besar di Amerika

Utara dan Eropa karena dagingnya yang lembut.

Kelompok krustasea utama dalam perikanan dunia adalah

udang-udangan. Berbagai jenisnya telah lama ditangkap diseluruh

lautan baik diwilayah perairan hangat dan dingin. Krustasea lainnya

yang bermakna pula adalah berbagai jenis kepiting-kepitingan dan

udang karang (lobster). Kesemuanya secara ekonomis bernilai tinggi

dan patut dihargai mahal untuk dikonsumsi manusia.

Kelompok moluska utama yang didasarkan pada jumlah

tonasenya adalah cumi-cumi. Penangkapan cumi-cumi yang

jumlahnya berarti dilakukan di Jepang, Eropa, dan Kalifornia.

196

Page 5: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

Kelompok moluska utama lainnya yang dipungut secara niaga

meliputi bivalvia seperti misalnya tiram dan simping.

Perikanan mamalia laut utama yang telah lama dikenal

yaitu berbagai paus. Eksploitasi yang terus berlanjut terhadap stok

paus selama abad ini telah menghancurkan perikanan tersebut.

Mamalia yang layak dipanen terutama adalah anjing laut dan singa

laut.

Usaha perikanan kecil-kecilan lainnya berupa jenis alga

laut. Beberapa diantaranya di Jepang diambil untuk dikonsumsi

manusia, tetapi hampir semuanya dikumpulkan untuk diekstrak

menjadi berbagai macam produk yang digunakan dalam industri.

3. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut

Di Wilayah pesisir terdapat beraneka ragam sumberdaya

yang memungkinkan pemanfaatan secara berganda. Pengelolaan

harus diarahkan kepada pemanfaatan bermacam sumberdaya

wilayah pesisir secara terpadu dan berkesinambungan (sustainable).

Setiap pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir dapat

menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem dengan skala tertentu.

Pemanfaatan dengan tidak mempertimbangkan prinsip-prinsip

ekologi dapat menurunkan mutu lingkungan dan berlanjut dengan

terjadinya kerusakan ekosistem wilayah pesisir yang bersangkutan.

Dengan demikian masalah utama dalam pengelolaan dan

pengembangan sumberdaya wilayah pesisir adalah pemanfaatan

ganda daripada sumberdaya tanpa adanya koordinasi.

197

Page 6: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan wilayah

pesisir, khususnya di Indonesia yaitu Pemanfaatan ganda,

pemanfaatan tak seimbang, pengaruh kegiatan manusia, dan

pencemaran wilayah pesisir.

Pemanfaatan Ganda

Konsep pemanfaatan ganda perlu memperhatikan

keterpaduan dan keserasian berbagai macam kegiatan. Sementara

itu batas kegiatan perlu ditentukan. Dengan demikian pertentangan

antar kegiatan dalam jangka panjang dapat dihindari atau diperkecil.

Salah satu contoh penggunaan wilayah untuk pertanian, kehutanan,

perikanan, alur pelayaran, rekreasi, pemukiman, lokasi industri dan

juga sebagai tempat pembuangan sampah dan air limbah.

Pemanfaatan ganda wilayah pesisir yang serasi dapat

berjalan untuk jangka waktu tertentu, kemudian persaingan dan

pertentangan mulai timbul dengan berjalannya waktu, pemanfaatan

telah melampaui daya dukung lingkungan. Untuk beberapa hal,

keadaan ini mungkin dapat diatasi dengan teknologi mutakhir.

Akan tetapi perlu dijaga agar cara pemecahan itu tidak

mengakibatkan timbulnya dampak negative atau pertentangan baru.

4. Pemanfaatan Tak Seimbang

Masalah penting dalam pemanfaatan dan pengembangan

wilayah pesisir di Indonesia adalah ketidakseimbangan pemanfaatan

sumberdaya tersebut, ditinjau dari sudut penyebarannya dalam tata

ruang nasional. Hal ini merupakan akibat dari ketimpangan pola

198

Page 7: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

penyebaran penduduk semula disebabkan oleh perbedaan

keunggulan komparatif (comparative advantages) keaadaan

sumberdaya wilayah pesisir Indonesia.

Pengembangan wilayah dalam rangka pembangunan

nasional harus juga memperhatikan kondisi ekologis setempat dan

faktor-faktor pembatas. Melalui perencanaan yang baik dan cermat,

serta dengan kebijaksanaan yang serasi, perubahan tata ruang

tentunya akan menjurus kearah yang lebih baik.

5. Pengaruh Kegiatan Manusia

Pemukiman disekitar pesisir menghasilkan pola-pola

penggunaan lahan dan air yang khas, yang berkembang sejalan

dengan tekanan dan tingkat pemanfaatan, sesuai dengan keaadaan

lingkungan wilayah pesisir tertentu. Usaha-usaha budidaya ikan,

penangkapan ikan, pembuatan garam, eksploitasi hutan rawa,

pembuatan perahu, perdagangan dan industri, merupakan dasar bagi

tata ekonomi masyarakat pedesaan wilayah pesisir.

Tekanan penduduk yang besar sering mengakibatkan

rusaknya lingkungan, pencemaran perairan oleh sisa-sisa rumah

tangga, meluasnya proses erosi, kesehatan masyarakat yang

memburuk dan terganggunya ketertiban dan keamanan umum. Oleh

karena itu perlu diperoleh pengertian dasar tentang proses perubahan

yang terjadi di wilayah pesisir. Dengan demikian pemanfaatan

sumberdaya yang terkandung di dalamnya dapat dikelola dengan

baik. Perlu dihayati pula bahwa sekali habitata atau suatu ekosistem

rusak maka sukar untuk diperbaiki kembali.

199

Page 8: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

6. Pencemaran Wilayah Pesisir

Perairan wilayah pesisir umumnya merupakan perangkap

zat-zat hara maupun bahan-bahan buangan. Oleh karena itu

pemanfaatan ganda yang tidak direncanakan dengan cermat akan

menimbulkan masalah lingkungan yang berhubungan dengan bahan

buangan. Sampah organic dari kota, sisa-sisa pestisida dan pupuk

pertanian, bahan buangan industri dan sebagainya, akan terbawa

aliran air sungai dan pada akhirnya akan mencapai perairan wilayah

pesisir.

Jika dilihat dari sumber (asal) kejadiaanya, jenis kerusakan

lingkungan ada yang dari luar system wilayah pesisir dan juga dari

dalam wilayah pesisir itu sendiri. Pencemaran berasal dari limbah

yang dibuang oleh berbagai kegiatan pembangunan (seperti tambak,

perhotelan, pemukiman dan industri) yang terdapat di dalam

wilayah pesisir, dan juga berupa kiriman dari berbagai kegiatan

pembangunan di daerah lahan atas.

Secara garis besar gejala kerusakan lingkungan yang

mengancam kelestarian sumberdaya pesisir dan lautan di Indonesia

yaitu : pencemaran, degradasi fisik habitat, over eksploitasi

sumberdaya alam, abrasi pantai, konservasi kawasan lindung

menjadi peruntukan pembangunan lainnya dan bencana alam.

Sumber pencemaran perairan pesisir biasanya terdiri dari

limbah industri, limbah cair pemukinan (sewage), limbah cair

perkotaan (urban stormwater), pelayaran (shipping), pertanian, dan

perikanan budidaya. Bahan pencemar utama yang terkandung

dalam buangan limbah tersebut berupa: sediment, unsure hara

200

Page 9: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

(nutriens), logam beracun (toxic metals), pestisida, organisme

eksotik, organisme pathogen, sampah dan oxygen depleting

substances (bahan-bahan yang menyebabkan oksigen yang terlarut

dalam air laut berkurang).

Bahan pencemar yang berasal dari berbagai kegiatan

industri, pertanian, rumah tangga di daratan akhirnya dapat

menimbulkan dampak negatif bukan saja pada perairan sungai

tetapi juga perairan pesisir dan lautan. Dampak yang terjadi

kerusakan ekosistem bakau, terumbu karang, kehidupan dari jenis-

jenis biota (ikan, kerang, keong), terjadi abrasi, hilangnya benih

banding dan udang.

Perlu juga diperhatikan kemungkinan terjadinya proses

saling menunjang atau proses saling menetralkan antara dampak

bahan pencemar yang telah ada dengan bahan pencemar yang masuk

kemudian. Oleh karena itu penting diketahui sifat fisik kimia bahan

pencemar maupun perairan, dan kemungkinan terjadinya

peningkatan pencemaran serta perusakan lingkungan.

Untuk mempertahankan kelestarian daya guna perairan

wilayah pesisir, kebiasaan menggunakan perairan sebagai tempat

pembuangan sampah dan bahan buangan industri perlu diatur

berdasarkan peraturan perundangan. Bahan buangan yang beracun

perlu diberi perlakuan (treatment) terlebih dahulu sebelum dibuang

ke perairan, dan perairan tempat pembuangan harus mempunyai

kondisi oseanografi yang memadai,. Industri-industri yang mutlak

harus didirikan di wilayah pesisir wajib memproses bahan-bahan

201

Page 10: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

buangan untuk keperluan lain, sehingga dengan demikian dampak

terhadap lingkungan dapat dibatasi.

Pemburu-pemburu ikan membinasakan spesies ikan paus

besar. Anjing laut dan penyu ditangkapi serampangan. Terumbu

karang dirusak untuk dibuat cendera mata. Nelayan bahkan sering

menangkap ikan yang berharga mahal, seperti kerapu. Padahal, ikan

tersebut merupakan predator yang sangat dibutuhkan agar rantai

makanan tetap berlangsung. Bila predator menghilang, rantai

makanan akan terganggu.

Kapal tanker minyak juga selalu seenaknya membuang

limbah yang dapat mencemari lingkungan laut. Minyak dapat

menghilangkan daya apung ikan-ikan dan binatang laut sehingga

mereka akan mati. Namun, pencemaran akibat minyak bukanlah

ancaman paling serius bagi laut kita. Tindakan lain, seperti

penangkapan ikan secara berlebihan dan cara menangkap ikan yang

merusak, jauh lebih berbahaya bagi kelangsungan hidup biota laut.

Nelayan komersial sering melemparkan jaring dengan

sengaja atau tidak sehingga banyak ikan dan binatang laut lainnya

yang terperangkap didalamnya. Beberapa akan mati serta yang lain

terjerat dan mati.

Di beberapa bagian dunia, nelayan menggunakan cara yang

merusak untuk meningkatkan pendapatan mereka. Penangkapan

ikan dengan bahan peledak dapat menghancurkan terumbu karang.

Di Kepulauan Bahama, karang dan rumput laut rusak ketika para

pengeruk mengaduk endapan lumpur laut sehingga mengurangi

202

Page 11: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

persediaan oksigen dalam laut. Akibatnya, tindakan itu dapat

membunuh sebagian besar ekosistem laut.

Dua pertiga penduduk dunia hidup di pantai. Dengan

tumbuhnya populasi pantai, aktivitas pembangunan akan meningkat,

namun juga merusak habitat yang dapat mengurangi produktivitas

laut. Pariwisata menjadi penyebab utama kerusakan pantai.

Mengapa? Sebab, pembangunan hotel-hotel dan sarana wisata di

pantai-pantai yang buruk perencanaannya dapat merusak pantai.

Misalnya, mengurangi tempat bertelur kura-kura. Lalu, apa alternatif

solusinya? Berbagai macam. Misalnya, memberikan peringatan

kepada masyarakat tentang bahaya pencemaran dan eksploitasi laut

secara berlebihan, mengusulkan perubahan kebijakan perdagangan

dan pembangunan, pengelolaan hutan secara baik, pengenalan

metode penangkapan ikan yang aman dan berkelanjutan, serta

membantu memasarkan hasil tangkapan nelayan melalui koperasi.

Pemerintah negara-negara di dunia juga harus mematuhi

Konvensi PBB tentang Hukum Laut yang memberikan perlindungan

dan yurisdiksi zona ekonomi eksklusif sampai 200 mil laut (322

kilometer) dari lepas pantai. Salah satu alternative terbaik adalah

pengelolaan pantai terpadu yang memandang pantai sebagai satu

kesatuan dengan laut dan memperhitungkan dampak-dampak dari

segala aktivitas di daerah tersebut.

7. Kelestarian Hasil dan Masa Depan

Jumlah ikan yang ditangkap untuk dikonsumsi manusia

mungkin mewakili 1 persen saja dari seluruh jumlah pangan

203

Page 12: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

manusia, tetapi bernilai 10 persen dari kebutuhan protein sehingga

usaha perikanan tersebut mempunyai arti.

Menyimak situasi umum perikanan laut dunia saat ini, walaupun

diusahakan secara intensif dan menggunakan alat-alat modren

secara luas ternyata hasil tangkapannya terbatas di sekitar 60 – 65

juta metrik ton. Oleh karena itu hendaknya hati-hati menerima batas

sekitar 100 juta metrik ton sebagai hasil maksimum yang lestari.

8. Eksploitasi Berlebihan

Pada tahun terakhir ini sangat banyak dijumpai

menurunnya stock berbagai jenis ikan diberbagai wilayah didunia.

Beberapa kemunduran tersebut secara jelas disebabkan oleh

eksploitasi berlebihan.

Semua menunjukan kita telah mencapai atau melampaui

jumlah maksimum ikan-ikan yang kita ambil dari laut. Tanda-tanda

pungut lebih biasanya terlihat pada menurunnya ukuran rata-rata

ikan dan untuk mengambil ikan-ikan dalam jumlah yang sama

dibutuhkan upaya yang lebih besar.

9. Peraturan

Penurunan berbagai perikanan didunia yang disebabkan

oleh tragedi pemanfaatan bersama dan tekanan-tekanan peningkatan

permintaan pangan oleh populasi manusia yang terus meningkat.

Perjanjian-perjanjian internasional antara negara-negara

untuk mengontrol perikanan ternyata lebih sulit dilaksanakan dan

bekerjanya tidak efektif. Walaupun demikian komisi-komisi yang

204

Page 13: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

mengatur peraturan-peraturan perikanan akan memperluas daerah

kekuasannya dengan memasukan semua jenis ikan yang ada.

Daerah-daerah semacam ini, terutama yang terdapat diwilayah

belahan bumi selatan yang tidak mempunyai badan-badan hukum

akan dimasukan dibawah pengawasannya.

10. Perikanan Baru

Perikanan baru telah dikembangkan yaitu krill yang tadinya

merupakan bagian makanan paus. Krill tak terhingga jumlahnya

dilaut-laut sekitar antarktika dan berukuran cukup besar. Sehingga

dapat ditangkap tanpa harus memisahkanya dengan jaring plankton

berukuran sangat kecil. Pendugaan yang paling konservatif terhadap

stok krill yaitu 50 ton. Barangkali setiap tahun sebanyak 50 juta ton

krill dapat dipanen. Dengan demikian potensi perikanannya besar

sekali. Jelas sekarang potensi perikanan ini lebih besar.

11. Pencemaran

a. Minyak

Minyak mentah yang ada di laut biasanya terapung

walaupun beberapa komponen mungkin tenggelam. Apabila jauh

dari daratan, minyak-minyak yang terapung tersebut mungkin

sedikit sekali pengaruhnya terhadap sebagian besar jasad hidu

plankton dan nektonik. Kecuali terhadap burung-burung laut dan

beberapa mamalia seperti misalnya jelarang laut. Apabila burung-

burung menyentuh minyak mereka akan dilapisi minyak dan bulu-

bulu kehilangan daya penyekatannya. Akibatnya hampir semua mati

205

Page 14: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

ketika terkena air atau mungkin tidak mampu mencari makan. Oleh

karenanya minyak membinasakan burung-burung laut dan

menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Bencana minyak menjadi lebih besar lagi sejalan dengan

meningkatnya permintaan minyak oleh dunia industri yang harus

diangkut dari sumbernya yang cukup jauh dan juga karena

meningkatnya sejumlah anjungan-anjungan pengeboran minyak

lepas pantai.

2. Limbah dan Sampah

Membuang limbah dan sampah ke perairan pesisir telah

dipraktekkan oleh manusia di seluruh dunia. Limbah mungkin

diolah atau tidak diolah dahulu sebelum dibuang. Limbah akan

menambah partikel-partikel kecil dan unsur hara air dalam jumlah

besar. Limbah yang jumlahnya kecil dan dibuang melalui pipa

pengencer yang memadai, pengaruh jangka panjangnya terhadap

komunitas-komunitas pesisir sulit dideteksi. Dalam volume yang

besar dan dalam teluk yang agak tertutup pengaruhnya dapat

membinasakan.

3. Bahan-bahan Kimia

Zat yang lebih berbahaya daripada minyak dan sampah

adalah berbagai macam bahan kimia yang beracun yang tidak

tampak yang dihasilkan oleh negara-negara industri yang akhirnya

memasuki ekosistem bahari. Bahan-bahan kimia ini sering kali

memasuki rantai makanan di laut dan berpengaruh pada hewan-

206

Page 15: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

hewan serta dari waktu ke waktu dipindah-pindahkan dari

sumbernya.

Karena keadaan demikian maka sulit sekali untuk

memperkecil pengaruh bahan kimia yang ada terutama apabila

pengaruh terulang kembali pada tahun berikutnya.

4. Masalah-masalah Pencemaran Lain

Dalam menunjang fasilitas docking kapal-kapal niaga dan

pesiar, manusia telahn mengubah secara besar-besaran muara-muara

dan teluk-teluk dengan cara mengeruknya. Aktivitas-aktivitas

semacam ini merusak wilayah luas yang merupakan habitat-habitat

biota bahari yang produktif dan dapat juga menimbulkan pengaruh

ke wilayah yang lebih jauh apabila merusak tempat pemijahan jenis-

jenis niaga yang ditangkap dilepas pantai.

12. Kesimpulan

Untuk waktu yang lama, laut-laut didunia telah dipandang

sebagai sumber pangan yang tidak akan habis, mempunyai kapasitas

yang tak terbatas untuk menyerap dan membersihkan limbah kita,

dan juga sebagai sumber dari semua bahan-bahan dasar yang

diperlukan untuk memelihara suatu masyarakat industri.

Pada saat sekarang ini nampaknya semua asumsi tersebut

diatas tidak ada yang benar dan populasi manusia pada tingkat

perkembangan teknologi sekarang ini mempunyai kemampuan

untuk merusak laut dengan mudah seperti halnya yang diperbuat

didaratan. Pada waktu sekarang ini laut dalam kondisi yang relatif

207

Page 16: BAB 9 DAMPAK MANUSIA TERHADAP LAUT 1. Wilayah …fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-book/Biologi Laut Jilid 2... · Gambar 65 Keragaman ... juga sebagai tempat pembuangan sampah

Dampak Manusia Terhadap Laut

baik daripada daratan dan kita tidak dapat membenarkan manusia

untuk merusaknya denga jalan serupa apabila kita menghendaki

kelestarian milik kita sebagai suatu jenis diplanet ini. Kita harus

menerapkan prinsip-prinsip ekologi untuk meyakinkan bahwa

potensi lautan dapat direalisasikan tanpa harus merusak atau

melahirkan tragedi lain bagi umat manusia.

208