6.sanitasi pembuangan tinja

10
SANITASI PEMBUANGAN TINJA Pembuangan tinja yang tidak saniter kontaminasi dari air tanah dan sumber–sumber air bersih status kesehatan dari penduduk. Transmisi Penyakit Dari Tinja Faecal borne infection salah satu penyebab kematian maupun cacat. penyakit–penyakit tsb dapat dikendalikan melalui sanitasi pembuangan tinja yang saniter Transmisi penyakit dari orang sakit atau carier ke manusia sehat melalui suatu mata rantai tertentu. Transmisi penyakit dapat berlangsung diperlukan faktor–faktor sebagai berikut : 1) agen penyebab ; 2) reservoir atau sumber infeksi ;3) cara menghindar dari reservoir; 4) cara transmisi dari reservoir ke pejamu baru yang potensial; 5) cara masuk ke pejamu baru; 6) pejamu

Upload: daniel-denny

Post on 29-Jun-2015

640 views

Category:

Art & Photos


2 download

DESCRIPTION

hai

TRANSCRIPT

Page 1: 6.sanitasi pembuangan tinja

SANITASI PEMBUANGAN TINJA

Pembuangan tinja yang tidak saniter kontaminasi dari air tanah dan sumber–sumber air bersih status kesehatan dari penduduk.

Transmisi Penyakit Dari Tinja

Faecal borne infection salah satu penyebab kematian maupun cacat. penyakit–penyakit tsb dapat dikendalikan melalui sanitasi pembuangan

tinja yang saniter

Transmisi penyakit dari orang sakit atau carier ke manusia sehat melalui suatu mata rantai tertentu.

Transmisi penyakit dapat berlangsung diperlukan faktor–faktor sebagai berikut :

1) agen penyebab ; 2) reservoir atau sumber infeksi ;3) cara menghindar dari reservoir; 4) cara transmisi dari reservoir ke

pejamu baru yang potensial; 5) cara masuk ke pejamu baru; 6) pejamu yang rentan.

Page 2: 6.sanitasi pembuangan tinja

Mata Rantai Transmisi Tinja

Page 3: 6.sanitasi pembuangan tinja

Pola Pencemaran Air Bersih

• Pengetahuan tentang pola pencemaran air dan tanah oleh tinja informasi penting dalam mendesain fasilitas pembuangan.

• Hal yg penting lokasi kakus jarak terhadap sumber air minum sehingga mencegah terjadinya kontaminasi sumber air minum.

• Faktor yang terpenting dalam penempatan lokasi kakus lubang gali adalah pada daerah yang lebih rendah atau paling tidak sama dengan lokasi sumber air.

• Bila lokasi sumur yang lebih tinggi dapat dicapai maka jarak 15 meter akan dapat mencegah pencemaran bakterial terhadap sumur.

Page 4: 6.sanitasi pembuangan tinja

Pembuangan Tinja yang Sehat

• Tidak mengkontaminasi permukaan tanah.

• Tidak mengkomtaminasi sumber air tanah.

• Tidak mengkontaminasi air permukaan.

• Tidak dapat dicapai oleh lalat atau binatang lainnya, misalnya : tikus, kecoa dan lain–lain.

• Tidak boleh berbau serta menimbulkan pandangan yang tak sedap.

• Penerapan teknologi tepat guna yaitu penggunaan mudah, konstruksi murah, pemeliharaan mudah

Page 5: 6.sanitasi pembuangan tinja

Cara Pembuangan Tinja a. Pembuangan tinja diatas permukaan tanah.

Cara ini tidak sehat

1) Menyebar kemana–mana sambil membawa bibit penyakit seperti bakteri, telur cacing, kista amoeba, dll.

2) Dari segi esthetis cara ini menimbulkan bau dan tidak esthetis dipandang mata.

b. Kakus lubang gali = kakus cubluk (pit privy)

Page 6: 6.sanitasi pembuangan tinja

Kakus cair = Jamban Air (aqua privy)(1)

Page 7: 6.sanitasi pembuangan tinja

Kakus cair = Jamban Air (aqua privy)(2)

• Fungsi tangki : untuk menerima, menyimpan, mencernakan tinja serta melindunginya dari lalat dan serangga lainnya.

• Bentuk tangki : bulat, bujur sangkar atau empat persegi panjang, diletakkan vertikal dengan diameter antara 90–120 cm.

• Cara kerja : bentuk peralihan kakus cubluk dengan septic tank . Tinja masuk ke dalam tangki dan memungkinkan bahan–bahan padat untuk mengendap dalam bentuk lumpur (sludge) dan terjadi proses digesti secara anaerobik didasar tangki. Cairan diatasnya yang relatif jernih (effluent) dialirkan keluar melalui pipa ke lapangan perembesan (soil absorbsion field).

Page 8: 6.sanitasi pembuangan tinja

Septic Tank

Page 9: 6.sanitasi pembuangan tinja

Pembuangan Tinja Pada Alat Transportasi

e. Dengan Zat Kimia

Penggunaannya : pada kereta api, pesawat udara dan kapalPrinsip kerja : menggunakan larutan akali (NaOH dan KOH), tinja akan hancur dan tidak berbau.

Lapangan Perembesan • Lapangan perembesan dapat berbentuk sumur peresapan, terdiri dari :

lubang bulat • Dalam tanah yang digali cukup dalam, menembus sekitar 1.8 m atau

lebih ke lapisan tanah yang berpori. • Diameter lubang 1- 2.5 m dan kedalaman 2-5 meter tergantung

kebutuhannya. • Dinding lubang diperkuat dengan pasangan bata atau batu kali tanpa

adukan semen dibawah ketinggian pipa inlet.• Sumur peresapan harus ditutup dengan penutup yang rapat sehingga

mencegah masuknya vektor serta air permukaan.

Page 10: 6.sanitasi pembuangan tinja

Sumur Perembesan

Syarat tanah untuk sumur perembesan : 1) Harus berpori sehingga effluent dapat meresap dengan

baik 2) Sumur perembesan dibangun pada tanah yang lebih

rendah dan berjarak minimal 15 cm dari sumber air tanah

Kegagalan sumur perembesan : 1) Tanah kurang berpori sehingga effluent akan

terakumulasi meluap.2) Pori-pori sumur perembesan tersumbat oleh butir-butir

halus yang ada pada effluent maupun aktivitas mikroorganisme yang tumbuh dengan sumur