bab 8 teori pemidanaan

11
TEORI-TEORI PEMIDANANAN Ardi Ferdian,SH.,MKn ardiferdian ardi ferdian

Upload: nuelimmanuel22

Post on 21-Jun-2015

3.136 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 8   teori pemidanaan

TEORI-TEORI PEMIDANANAN

Ardi Ferdian,SH.,MKn

ardiferdian ardi ferdian

Page 2: Bab 8   teori pemidanaan

dikelompokkan 3 golongan

1. Teori ABSOLUT atau teori Pembalasan

(vergeldings theorien);

2. Teori RELATIF atau teori Tujuan

(doel theorien);

3. Teori GABUNGAN (vernegings theorien).

Page 3: Bab 8   teori pemidanaan

1. Teori ABSOLUT (PEMBALASAN)

• JAWA:“Utang pati nyaur pati”• KITAB INJIL OEDE TESTAMENT:“oog om oog, tand om tand” (mata sama mata, gigi sama gigi)• ALQURAN surat AN NISAA ayat 93:“Dan barang siapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah Jahannam; kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya”

Page 4: Bab 8   teori pemidanaan

dasar atau alasan diadakannya pembalasan

a. Pertimbangan dari sudut Ketuhanan:Adanya pandangan dari sudut keagamaan bahwa hukum adalah suatu aturan yang bersumber pada aturan Tuhan. Pidana merupakan suatu penjelmaan duniawi dari keadilan Ketuhanan(Thomas Van Aquino, Stahlt, dan Rombonet)

b. Pandangan dari sudut EtikaMenurut Rasio, tiap kejahatan harus diikuti oleh suatu Pidana. Jadi dijatuhkan pada setiap pelanggar hukum walaupun tidak ada manfaat bagi masyarakat maupun yang bersangkutan. “de ethische vergeldings theorie”(Emmanuel Kant)

Page 5: Bab 8   teori pemidanaan

c. Pandangan Alam Pikiran Dialektika Pidana Mutlak harus ada sebagai reaksi dari setiap kejahatan “de dialektische vergeldeings theorie” (Hegel)d. Pandangan Aesthetica Apabila kejahatan tidak dibalas, maka akan menimbulkan ketidakpuasan pada masyarakat “de aesthetica theorie” (Herbart)

Page 6: Bab 8   teori pemidanaan

2. TEORI RELATIF atau TUJUANBerpangkal pada dasar bahwa pidana adalah alat untuk

menegakkan tata tertib (hukum) dalam masyarakat

a. Bersifat menakut-nakuti (afschrikking)b. Bersifat memperbaiki (verbetering/reclasering)c. Bersifat membinasakan (onshadelijk maken)

Sementara itu, sifat pencegahannya dari teori ini ada 2:1.Pencegahan Umum (general preventie); dan2.Pencegahan Khusus (speciale preventie)

Page 7: Bab 8   teori pemidanaan

1. Teori Pencegahan UmumMenurut teori ini, pidana yang dijatuhkan pada penjahat ditujukan agar orang-orang (umum) menjadi takut untuk

berbuat kejahatan

Di eropa barat seblm revolusi perancis (1789-1794) eksekusi dilakukan dimuka umum-kejam

Ditentang:Von Feuerbach (psychologische zwang) “sifat

menakut2i dari pidana itu bkn pada pemjatuhan pidana inkonkrito, ttp pada ancaman pidana yang ditentukan

dalam UU”

Page 8: Bab 8   teori pemidanaan

Kelemahan teori Von Feuerbach (psychologische zwang)a. Penjahat yang pernah/beberapa kali melakukan

kejahatan dan pernah dipidana perasaan takut thd ancaman pidana menjadi Tipis/hilang

b. Ancaman pidana yang ditetapkan terlebih dahulu tdk dpt sesuai dengan kejahatan yang dilakukan/tidak bisa mengikuti perkembangan jaman

c. Orang2 yang bodoh yang tidak mengetahui ancaman pidana itu, sifat menakut2inya menjadi tidak ada.

MULER: “pencegahan kejahatan bkn terletak pd eksekusi yang kejam maupun pd ancaman pidana, ttp

pada penjatuhan pidana inkokrito oleh hakim

Jd hakim boleh menjatuhkan pidana yang beratnya melebihi dari beratnya ancaman pidananya agar penjahat yang lainnya menjadi schook (terkejut)

Page 9: Bab 8   teori pemidanaan

2. Teori pencegahan Khusus

Lebih maju dr pencegahan Umum,diperkenalkan oleh

VAN HAMEL (1842-1917)

Tujuan Pidana adalah mencegah pelaku kejahatan yang telah dipidana agar ia tidak mengulangi lagi melakukan kejahatan, dan

mencegah agar orang yang telah berniat buruk untuk tidak mewujudkan niatnya itu ke dalam

bentuk perbuatan nyata.

Page 10: Bab 8   teori pemidanaan

Van Hamel membuat suatu gambaran berikut ttg pemidanaan yang bersifat pencegahan khusus:

a. Pidana selalu dilakukan untuk pencegahan khusus, yakni untuk menakut2i orang2 yang cukup dapat dicegah dengan cara menakut2inya melalui penjatuhan Pidana itu agar ia tidak melakukan niat jahatnya.

b. Akan tetapi, bila ia tidak dapat lg ditakut2i dengan cara menjatuhkan pidana, penjatuhan pidana harus bersifat memperbaiki dirinya (reclasering).

c. Apabila bg penjahat itu tidak dapat diperbaiki, penjatuhan pidana harus bersifat membinasakan atau membikin mereka tidak berdaya.

d. Tujuan satu2nya dari pidana adalah mempertahankan tata tertib hukum didalam masyarakat

Page 11: Bab 8   teori pemidanaan

3. Teori GabunganTeori gabungan ini berdasarkan pidana pd asas

pembalasan dan asas pertahanan tata tertib masyarakat, dengan kata lain dua alasan itu menjadi dasar dari penjatuhan pidana.

Teori gabungan ini dapat dibedakan menjadi 2:a.Teori gabungan yang mengutamakan pembalasan,

tetapi pembalasan itu tidak boleh melampaui batas dari apa yang perlu dan cukup untuk dapatnya dipertahankannya tata tertib masyarakat

b.Teori gabungan yang mengutamakan perlindungan tata tertib masyarakat, tetapi penderitaan atas dijatuhinya pidana tidak boleh lebih berat daripada perbuatan yang dilakukan terpidana