bab 8 mekanisme pendorong reservoir (ok)
DESCRIPTION
Ini merupakan bidang Teknik ReservoirTRANSCRIPT
BAB VIII
MEKANISME PENDORONG RESERVOIR
Di dalam sistem reservoir dikenal beberapa mekanisme pendorong fluida di
dalam reservoir. Setiap reservoir mempunyai mekanisme pendorong yang
memungkinkan fluida di dalam reservoir terdesak dan terproduksi keluar dari
reservoir.
Secara umum pergerakan fluida atau produksi fluida dapat berasal dari
beberapa cara antara lain:
- Ekspansi dari minyak jenuh diatas titik gelembung,
- Ekspansi dari gas bebas yang berasal dari minyak di bawah titik
gelembung,
- Ekspansi dari batuan dan connate water,
- Invasi berasal dari reservoir minyak mula-mula oleh ekspansi gas yang
berasal dari free gas cap (tudung gas cap),
- Invasi dari reservoir minyak oleh ekspansi air yang berasal dari aquifer
yang berdekatan atau aquifer yang berada di bawahnya.
Secara keseluruhan mekanisme pendorong dalam suatu reservoir dibagi
atas:
a. Mekanisme pendorong gas terlarut,
b. Mekanisme pendorong tudung gas (gas cap),
c. Mekanisme pendorong air,
Contoh dari mekanisme pendorong ini ditunjukkan oleh Gambar 8.1
Dengan mengetahui beberapa mekanisme pendorong reservoir diharapkan
kita dapat:
a. Menyederhanakan persamaan material balance (Havlena dan Odeh) sesuai
dengan keadaan atau performa reservoir,
b. Menentukan karakteristik produksi, GOR, maupun water cut,
c. Memperkirakan penurunan tekanan reservoir,
d. Memperkirakan faktor perolehan minyak,
e. Memberikan masukan untuk menentukan metode pengangkatan buatan
yang tepat untuk meningkatkan perolehan minyak,
BAB VIII VIII-1
1. Mekanisme Pendorong Gas Terlarut
Prinsip dari mekanisme ini adalah gas terlarut yang berasal dari minyak
mengalami penurunan tekanan sehingga membentuk gelembung-gelembung yang
tersebar merata dan mendorong fluida lain yang ada di dalam sistem reservoir untuk
keluar dari reservoir.
Ciri-ciri dari mekanisme ini antara lain :
- Tekanan reservoir turun secara cepat dan kontinu,
- GOR di permukaan pertama-tama rendah lalu naik dengan cepat
kemudian turun lagi.
Ada dua jenis gas terlarut yang ada di dalam mekanisme ini yaitu:
1.1 Gas Terlarut di atas Tekanan Gelembung (P>Pb)
Pada keadaan ini, gas bersatu dengan minyak dan adanya perbedaan
kompresibilitas memungkinkan gas mendorong minyak untuk bergerak keluar dari
reservoir.
Beberapa asumsi yang digunakan antara lain:
a) Tidak ada gas cap, sehingga m = 0,
b) cf 0
reservoir pada kondisi ini sifat fisik fluidanya antara lain:
a) Bg = Bg’ ( Bg setelah terjadi perubahan kondisi )
b) Rs = Rsi = Rp
Dengan berbagai kondisi dan asumsi di atas menghasilkan persamaan
untuk menentukan produksi kumulatif minyak yang merupakan turunan dari
persamaan material balance yang dikembangkan oleh Havlena dan Odeh:
dimana:
Gambaran bentuk reservoir dengan kondisi di atas ditunjukkan pada Gambar 8.2
1.2 Gas Terlarut dibawah atau Sama dengan Tekanan Gelembung (P Pb)
Pada kondisi ini gas bebas keluar dari larutan minyak akibat tekanannya
kurang dari atau sama dengan tekanan gelembung sehingga mampu mendorong
minyak keluar dari reservoir. Pada kondisi ini nilai kompresibilitas minyak
berbanding terbalik dengan tekanan. ( ).
BAB VIII VIII-2
Dengan kondisi di atas maka menghasilkan persamaan yang berasal dari
penurunan persamaan material balance (Havlena - Odeh):
Gambaran reservoir pada kondisi di atas ditunjukkan pada Gambar 83
Sementara itu, skematik sejarah produksi pada mekanisme gas terlarut ditunjukkan
pada Gambar 8.4
2. Mekanisme Pendorong Tudung Gas (Gas Cap)
Adanya tudung gas dalam reservoir antara lain disebabkan oleh adanya
gravitional segregational dari minyak dan fasa gas bebas dibawah tekanan titik
gelembung. Dalam kondisi ini tudung gas ikut berperan sewaktu reservoir
diproduksikan dan tekanan reservoir mengalami penurunan sehingga tudung gas
akan menekan minyak kebawah dan menggerakkan minyak menuju sumur
produksi. Di dalam kondisi ini water influx/rembesan air tidak ada sehingga minyak
hanya terdorong oleh fluida gas. Perolehan minyak secara volumetrik dari
mekanisme ini berkisar 20-40%.
Dengan keadaan di atas maka dapat ditentukan persamaan untuk
menghitung produksi kumulatif minyak yang berasal dari penurunan persamaan
material balance yang dikembangkan oleh Havlena - Odeh:
Persamaan di atas dapat disimbolkan:
dimana,
Dari persamaan di atas kita dapat menentukan kisaran keakuratan nilai m dengan
memplot antara F vs (Eo + mEg) yang akhirnya kita dapat memperkirakan besarnya
tudung gas yang ada di dalam reservoir yang ditunjukkan pada Gambar 8.5
Bentuk reservoir dengan mekanisme pendorong tudung gas dapat dilihat
pada Gambar 8.6
BAB VIII VIII-3
Sementara itu skematik sejarah produksi pada mekanisme tudung gas
ditunjukkan pada Gambar 8.7
3. Mekanisme Pendorong Air
Prinsip dari mekanisme ini adalah air yang ada di lapisan air atau aquifer
yang merembes ke dalam lapisan minyak mendorong fluida lain yang ada didalam
sistem reservoir untuk keluar dari reservoir. Air yang berasal dari aquifer masuk
kedalam lapisan fluida yang ada di dalam reservoir diakibatkan oleh tekanan
reservoir yang berkurang yang disebabkan terproduksinya fluida keluar dari
reservoir sehingga air masuk dan mengekspansi fluida lain yang ada di dalam
reservoir. Untuk menentukan besarnya aquifer digunakan persamaan:
apabila bentuk aquifernya radial maka persamaan yang dihasilkan:
dimana f adalah fraksi batas reservoir yang besarnya dari 0 – 1.
Persamaan yang dihasilkan untuk menentukan besarnya produksi kumulatif
minyak yang diturunkan dari persamaan material balance oleh Havlena – Odeh:
dimana,
Untuk mengetahui perkiraan keakuratan volume aquifer pada reservoir tanpa
tudung gas maka diplot antara yang diekspresikan dalam bentuk grafik
yang ditunjukkan pada Gambar 8.8
Sedangkan apabila ada tudung gas profil grafiknya sama dengan yang di atas
dengan plot antara
Sementara itu, skematik sejarah produksi pada reservoir dengan mekanisme
pendorong air ditunjukkan pada Gambar 8.9
BAB VIII VIII-4
Gambar 8.1 Perangkap Struktur dengan Tenaga Dorong Air Dari Bawahdan Gas Dari Atas, Serta Gas Terlarut
Gambar 8.2 Gambaran reservoir pada kondisi P > Pb
BAB VIII VIII-5
Well
Water Zone
OWC
Sealing Fault
Oil Zone
Gas
Air
Minyak Gas Terlarut
Gambar 8.3 Gambaran reservoir pada kondisi P Pb
Gambar 8.4 skematik sejarah produksi pada mekanisme gas terlarut
BAB VIII VIII-6
Time
(Water Cut (%))
Pressure Decline
Rs
pi
pb
Rsi
Well
OWC
Sealing Fault
Gas
Minyak
Air(Aquifer)
Batuan Kedap
Batuan Sumber
Sumur
Reservoir Minyak Bumi
Gambar 8.5 Kurva kisaran keakuratan nilai m
Gambar 8.6 Bentuk reservoir dengan mekanisme pendorong tudung gas
BAB VIII VIII-7
F
(Eo + mBg)
m – too small
Correct value of m
m – too large
Gambar 8.7 Skematik sejarah produksi pada mekanisme tudung gas
Gambar 8.8 Kurva perkiraan keakuratan volume aquifer pada reservoirtanpa tudung gas
BAB VIII VIII-8
N
45o
We – too small
We – too large
Correct Geometry
Incorrect Geometry
pi
Rsi
Waktu
Pressure
Producing GOR
(Water Cut (%))
Gambar 8.9 skematik sejarah produksi pada reservoir dengan mekanisme pendorong air
BAB VIII VIII-9
pi
Rsi
Pressure
GOR ()
Water Cut