bab 5 new analisis metode galian perbaikan

19
Laporan Kerja Praktek Pembangunan Condotel Mercure dan Hotel Ibis (Sun Premira) Yogyakarta BAB 5 TINJAUAN KHUSUS PROYEK 5.1. Analisis Pekerjaan Galian Pekerjaan tanah dalam suatu proyek jalan merupakan salah satu bagian yang sangat vital. Pekerjaan tanah di sini meliputi pekerjaan galian, pengangk pemadatan tanah. Pada umumnya pekerjaan tanah dikerjakan dengan bantuan a berat. Tujuan dari penggunaan alat – alat berat tersebut adalah untuk mem manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dap tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Manaje alat berat sangat diperlukan, sehingga dapat menunjang kelancaran dari pe tersebut. 5.1.1. Pekerjaan galian Pekerjaan pengerukan tanah yang pada proyek Condotel Mercure dan otel !b "ogyakarta ini dibagi menjadi dua tahap. #edalaman galian adalah $% m, penggalian ini dibagi kedalam & tahap, dengan durasi '( hari. Tahap $ dil pada bulan )uli * +eptember denah galian yang dapat dilihat pada ambar Gamar 5.1 . enah alian tahap pertama /0

Upload: galih-setyo-hadi

Post on 06-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perhitungan plat

TRANSCRIPT

BAB I

Laporan Kerja PraktekPembangunan Condotel Mercure dan Hotel Ibis (Sun Premira)Yogyakarta

98Laporan Kerja PraktekPembangunan Condotel Mercure dan Hotel Ibis (Sun Premira)Yogyakarta

BAB 5TINJAUAN KHUSUS PROYEK

5.1. Analisis Pekerjaan GalianPekerjaan tanah dalam suatu proyek jalan merupakan salah satu bagian yang sangat vital. Pekerjaan tanah di sini meliputi pekerjaan galian, pengangkutan, dan pemadatan tanah. Pada umumnya pekerjaan tanah dikerjakan dengan bantuan alat berat. Tujuan dari penggunaan alat alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Manajemen alat berat sangat diperlukan, sehingga dapat menunjang kelancaran dari pekerjaan tersebut.

5.1.1. Pekerjaan galian

Pekerjaan pengerukan tanah yang pada proyek Condotel Mercure dan Hotel Ibis Yogyakarta ini dibagi menjadi dua tahap. Kedalaman galian adalah 14 m, penggalian ini dibagi kedalam 3 tahap, dengan durasi 60 hari. Tahap 1 dilakukan pada bulan Juli - September denah galian yang dapat dilihat pada Gambar 5.1

Gambar 5.1. Denah Galian tahap pertamaBisa dilihat pada gambar tersebut, luasan total pada gambar tersebut adalah 2599.5 m3.Dengan kedalaman 14 m ,maka volume total galian adalah 36.393 m3. Pada pekerjaan galian tanah tahap 1 dibagi menjadi 2 section yaitu section A dan section B. Pertama mengerjakan galian pada section A hingga selesai kemudian dilanjutkan pada section B dapat dilihat pada Gambar 5.2

Gambar 5.2. Denah Galian

5.1.3Metode Galian

secara umum, pekerjaan ini dibagi menjadi 3 tahap, di antara tahap 1 dan dua dipasang angkur, agar stabilitas tanah terjaga dan mencegah kelongsoran. Metode yang dipakai adalah metode Open Cut. Metode ini biasa disebut juga metode konvesional dan merupakan metode yang paling sederhana. Pada metode ini, dilakukan penggalian dari permukaan tanah hingga ke dasar galian dengan sudut lereng galian tertentu (slope angel) dan digunakan diaprahm wall. Selanjutnya pekerjaan konstruksi basement akan dikerjakan dari dasar galian berlanjut ke atas (bottom-up). Setelah pekerjaan basement selesai, maka lubang galian dapat ditimbun atau diurug kembali (back fill).

Gambar 5.3. Renaca kerja galian section A

Gambar 5.4. Rencana galianSection B

Keterangan :: Pergerakan Dump Truck: Pergerakan Galian : Tramp: Kolam Pencucian Truck

Tanda panah pada gambar diatas menunjukkan arah galian, serta jalur masuk dan keluar dump truck juga posisi ramp.ramp dibuat agar dump truck maupun excavator bisa masuk dan keluar dalam site galian. Manajemen jalur masuk dan keluar dump truck juga diperhatikan agar tidak terjadi traffic saat pekerjaan dilakukan

1. Tahap 1Pada tahap ini dilakukan pekerjaan galian pertama sejauh 3,5 meter.

Gambar 5.5. Proses galian tahap 1

gambar diatas menunjukkan secara sekilas bagaimana galian tahap 1 dilakukan dari tanah . setelah galian tahap 1 selesai, pekerjaan angkur tahap 1 pin dilakukan untuk menahan keruntuhan tanah. berikut potongan melintang tahap 1 :

5.2. Pengendalian Mutu5.2.1. Pengendalian Mutu Bahan

Gambar 5.6. Potongan melintang tahap 12. Tahap 2Pada tahap 2, galian dilanjutkan sedalam 7 meter,dengan menggunakan sistem terassering. Selama pekerjaan galian basement, pekerjaan galian pile cap juga masih dikerjakan oleh excavator lainnya seperti pada Gambar 5.7

Gambar 5.7. Proses Galian tahap 2Potongan dari galian tahap 2 dapat dilihat dalam Gambar 5.8

Gambar 5.8. Potongan Melintang Tahap 23. Tahap 3Tahapan ini melanjutkan galian dari tahap 2, galian dilakukan sedalam 3.5 meter hinga mencapai kedalaman 14 meter dari permukaan tanah. Berikut ini adalah gambar dari poses galian tahap 3 dan potongan melintang

Gambar 5.9. Proses galian tahap 3

Gambar 5.10. Potongan Melintang Tahap 3

5.1.4.Analisis Kapasitas Alat Berat

Alat-alat berat yang digunakan dalam proyek Condotel Mercure dan Hotel Ibis Yogyakarta dapat dilihat pada Tabel 5.1

Tabel 5.1 Daftar alat beratNo.Alat yang digunakanDeskripsijumlahSatuan

1.Excavator BackhoeDigunakan untuk menggali tanah, dan memindahkan tanah galian ke dalam dump truck2 m3

2.Dump TruckUntuk memindahkan dan membuang tanah galian ke tempat lain20m3

Perhitungan kapasitas alat

1. Excavator Backhoe Jadwal Pelaksanaan= 60 hari jam kerja efektif harian = 6 jam Volume total galian = 36.393 m3

Perhitungan produksi per jam excavator

Keterangan: Q= produksi per jam (m3/jam) q= produksi per siklus (m3) q= q1*k q1= kapasitas penuh (1,2 m3) k= factor bucket (0.7) E= efesiensi kerja (alat masih baik diambil 0.75) Cn= waktu siklus

Waktu siklus :

Pengisian bucket= 7 detikAngkat beban & swing= 10 detikDumping (pembuangan)= 5 detikSwing kembali= 5 detikWaktu tetap, percepatan= 5 detik

Total waktu siklus= 32 detik

q= 1,2 x 0,7 = 0, 84 m3

target produksi =

kebutuhan alat = = 1.4258 2 buah

2. Dump Truck

Funsi dumptruck adalah sebagai pengangkut tanah dari lokasi royek ke lokasi yang telah dizinkan yaitu di jl.cangkringan Kalasan Sleman, Yogyakarta yang berjarak 10.5 km dari lokasi proyek

Perhitungan produksi dumptruck

Keterangan:Q= produksi per jam (m3/jam)q0= kapasitas dump truk (m3)Cmt= waktu siklus dump trukE= Faktor Efesiensi (0.8)Cm= Cm= waktu siklus dump truk

D= Jarak angkut (10.5 km)V1 = Kec rata-rata saat kosong (30 km/jam karena dalam kota)V2 = kec rata-rata saat isi (20 km/ jam)q0 = 10 m3T1= dumping & maneuver 5 menit

Waktu tempuh saat kosong ( = 0.35 jam= 21 menitWaktu tempuh saat isi ( = 0.525 jam= 31.25 menit 32 menitWaktu siklus loading = 0.1058 jam= 6.35 menit 7 menitWaktu dumping & maneuver (t1)t1 = 5 menit

Waktu siklus (cm)Cm = = 21 + 32 + 7 + 5 = 65 menit

Produksi per jam (Q)

= 7.39 m3/jam 7 m3/jam

Produksi Dump Truck per Hari= 7 m3/jam x 6 jam = 36 m3/hari

Side output = target produksi excavator x jam operasi = 101.091 m3/jam x 6 jam = 606.546 m3

Kebutuhan Dump Truck untuk melayani excavator= 606.546 m3 / 36 m3/hari= 16.8485 unit 17 unit

5.2. Perhitungan Perencanaan Pelat Basement 1Pada bagian ini akan dibahas dan ditinjau masalah hitungan perencanaan elemen struktur yaitu pelat. Di mana hasil perhitungan akan dibandingkan dengan hasil pelaksanaan di lapangan. Dari hasil perbandingan ini kemudian dilakukan pembahasan sesuai dengan kondisi di proyek.

5.2.1 Dasar Perencanaan

Sebagai dasar perencanaan digunakan standar tata cara yang berlaku di Indonesia, antara lain :a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (SK SNI T-15-1991-03-3) untuk Pelaksanaan Struktur Beton.b. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI 03-2847-2002).c. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1987.d. Peraturan Pembebanan Tahan Gempa Indonesia (SK SNI 03-1726-200x).e. Peraturan Pembebanan Bangunan Baja Indonesia (SK SNI 03-1729-2002).

5.2.2 Data Perencanaan Pelat

Pelat lantai yang ditinjau pada proyek ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Tebal pelat lantai: 0,15 m Tebal spesi: 0,02 m Berat jenis beton: 2400 kg/m3 Berat jenis pasir: 1600 kg/m3 Berat jenis spesi: 2100 kg/m3 Fc: 24,9 MPa Fy: 400 MPa : 0,85

5.2.3 Perhitungan Pelat Lantai

Pelat lantai konvensional ukuran 3,75 m x 3,75 mseperti yang terlihat pada Gambar 5.11

Ly = 3,75 m Keterangan : : Tumpuan jepit Lx = 3,75 m Gambar 5.11. Pelat Lantai Konvensional

Kontrol arah penulangan :

< 2,0

< 2,01 < 2,0 maka termasuk pelat dua arah.

Perhitungan PembebananSesuai Tabel 2.1 Peraturan PPIUG 1987, dapat dihitung besarnya beban mati dan beban hidup sebagai berikut :Beban Mati (qD)Beban pelat sendiri: 0,18 x 2400 = 432 kg/m2Beban spesi bangunan: 0,02 x 2100= 42 kg/m2Beban pasir: 0,016 x 2100= 33,6 kg/m2Penutup lantai= 24 kg/m2Berat plafond dan penggantung= 25 kg/m2 + qD = 556,6 kg/m2

Beban hidup (qL)Dari Tabel 3.1 Peraturan PPIUG 1993, untuk tempat parkir ditentukan sebesar, qL = 400 kg/m2 Beban berfaktor (qU)Untuk tinjauan 1m lebar qD = 556,6 kg/m2 dan qL = 400 kg/m2qU = 1,2 x qD + 1,6 qL= (1,2 x 556,6) + (1,6 x 400)= 1307,92 kg/m2= 1.30792 t/m2

Pembatasan tulangan pelatPembatasan tulangan pelat didasarkan pada teori kekuatan batas :

b =

= = 0,02698

max = 0,75 b = 0,75 x 0,02698 = 0,02024min = 0,0025 (berlaku untuk plat)

Perhitungan Momen PelatNilai momen pelat diperoleh dari Tabel 4.2 b, Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang (SKSNI T 15-03-1991). Pada kasus ini tumpuan jepit. Adapun data sebagai berikut :

Tebal pelat (h): 150 mmTebal selimut beton (p): 20 mmTulangan rencana: 10 mmLy: 3750 mmLx: 3750 mmLy / Lx: 1,00Momen pelat dihitung berdasarkan harga perbandingan Ly /Lx dan interpolasi koefisien-koefisien pengali pada tabel perhitungan beton bertulang (Gideon H Kusuma, hal 25) :M1x = 0,001.qU.Lx2= 0,001 x 1307,92 x 3,752 = 1685,06 kgmM1y = 0,001.qU.Lx2 = 0,001 x 1307,92 x 3,752 = 1685,06 kgmMtx = 0,001.qU.Lx2= -0,001 x 1307,92 x 3,752= -3.536,61 kgmMty = 0,001.qU.Lx2 = -0,001 x 1307,92 x 3,752= -3.536,61 kgm

Perhitungan penulangan pelat

Tinggi efektif pelat :dx = h-p-0,5.tulangan = 150-20-(0,5x10) = 125 mmdy = h-p-tulangan-0,5.tulangan = 150-20-10-(0,5x10) = 115 mmDimana =tulangan: diameter tulangan arah x dan yh: tebal pelat (180 mm)p : tebal selimut beton (20 mm)

h = 150 mm dy = 115 mm dx = 125 mmp = 20 mmGambar 5.12. Penulangan Pelat

Tulangan Lapangan Arah Xb = 1000 mm; dx = 125 mmMu = M1x =1685,06 kgm = 1,685.107 Nmm

Mn = = = 2,106.107 Nmm

Rn = = = 0,87659 N/mm2

m = = = 18,899

=

= = 0,00224 < max < min (0,0025) digunakan minAs perlu = .b.d = 0,0025 x 1000 x 125 = 312,5 mm2

ntulangan = = = 3,98 4 buah

jarak tulangan = S = = 250 mm S max = 2.h = 2 x 150 = 300 mmAs yang timbul = 4. ..(10)2= 314 mm2 > 312,55 mm2 (memenuhi syarat)Dipakai tulangan 10 mm 250 mm

Tulangan Lapangan Arah Yb = 1000 mm; dx = 115 mmMu = M1y =1685,06 kgm = 1,685.107 Nmm

Mn = = = 2,106.107 Nmm

Rn = = = 1,00166 N/mm2

m = = = 18,899

=

= = 0,002566 < max > min (0,0025) digunakan = 0,002566As perlu = .b.d = 0,002566 x 1000 x 115 = 295,09 mm2

ntulangan = = = 3,76 4 buah

jarak tulangan = S = = 250 mm S max = 2.h = 2 x 150 = 300 mmAs yang timbul = 5. ..(10)2= 314 mm2 > 295,09 mm2 (memenuhi syarat)

Dipakai tulangan 10 mm 250 mm

Tulangan Tumpuan Arah Xb = 1000 mm; dx = 125 mmMu = Mtx = 3.536,61 kgm = 3,537.107 Nmm

Mn = = = 4,421.107 Nmm

Rn = = = 1,840 N/mm2

m = = = 18,899

=

= = 0,004819 < max > min (0,0025) digunakan = 0,004819As perlu = .b.d = 0,004819 x 1000 x 125 = 602,375 mm2

ntulangan = = = 7,67 8 buah

jarak tulangan = S = = 125 mm S max = 2.h = 2 x 150 = 300 mmAs yang timbul = 8. ..(10)2= 628 mm2 > 602,375 mm2 (memenuhi syarat)

Dipakai tulangan 10 mm 125 mm

Tulangan Tumpuan Arah Yb = 1000 mm; dy = 115 mmMu = Mty = 3.536,61 kgm = 3.537.107 Nmm

Mn = = = 4,421.107 Nmm

Rn = = = 2,103 N/mm2

m = = = 18,899

=

= = 0,00555 < max > min (0,0025) digunakan = 0,00555As perlu = .b.d = 0,00555 x 1000 x 115 = 638,25 mm2

ntulangan = = = 8,13 9 buah

jarak tulangan = S = = 100 mm S max = 2.h = 2 x 150 = 300 mmAs yang timbul = 9. ..(10)2= 706,5 mm2 > 638,25 mm2 (memenuhi syarat)

Dipakai tulangan 10 mm 100 mm

5.3. KesimpulanDari analisi metode pekerjaan galian tanah, dapat diketahui bahwa di proyek Condotel Mercure dan Hotel Ibis Yogyakarta masih menggunakan metode konvensional yaitu metode open cut. Analisis perhitungan jumlah kapasitas alat berat yang digunakan dalam proyek untuk pekerjaan galian tanah periode juli-september dapat dilihat dalam Tabel 5.2Tabel 5.2 perbandingan hasil analisis jumlah alat berat yang dibutuhkan dengan yang dilapanganAlat BeratJumlah dilapanganHasil analisi perhitungan

Excavator Backhoe 2 unit2 unit

Dump Truck20 unit17 unit

Dari analisis hitungan tulangan pelat pada sub bab 5.2 kemudian dibandingkan dengan pelaksanaan di lapangan seperti pada tabel berikut :

Tabel 5.3. Perbandingan antara pelaksanaan di lapangan dengan hasil hitungan analisis pelatJenis penulanganPelaksanaan di lapanganHasil hitungan

Lapangan arah xLapangan arah yTumpuan arah xTumpuan arah y 10-200 10-200 10-200 10-200 10-250 10-250 10-125 10-100

Dari tabel 5.2 kita dapat mengetahui bahwa jumlah alat berat dalam proses galian tanah periode juli-september yang tersedia di proyek Condotel Mercure dan Hotel Ibis sudah mencukupi dan diperkirakan dapat mencapai batas waktu yang ditetukan.Sedangkan setelah membandingkan hasil perhitungan pelat lantai dengan pelaksanaan dilapangan seperti yang ditunjukan pada tabel 5.3, didapatkan hasil yang berbeda antara hasil perhitungan dengan pelaksanaan dilapangan namun masih memenuhi syarat dengan tidak melebihi S maksimal yaitu 300mm .82

Galih Setyo HadiI 0111044