bab 5
DESCRIPTION
kesimpulanTRANSCRIPT
BAB V
KESIMPULAN
Telah dilaporkan seorang anak Laki- laki, 1 tahun 11 bulan, dengan diare akut
tanpa tanda dehidrasi paska diare akut dehidrasi tak berat. Keluhan utama penderita
adalah adanya diare cair selama kurang lebih 2 hari, frekuensi 3x/ hari, @¼ gelas
belimbing, warna kuning, cair, ampas sedikit, bau sedikit asam, nyemprot, tidak
keluar lendir, tidak keluar darah, BAK tidak ada keluhan. Anak juga muntah ± 5x
sehari, @ 1/8 gelas belimbing, isi seperti yang diminum. Saat pasien datang di IGD
didapatkan tanda – tanda dehidrasi tak berat seperti anak tampak rewel dan
kehausan, mata tampak cowong. Di IGD anak direhidrasi dengan cairan ringer laktat
sebanyak 75 cc/kgBB/4 jam, dan per oral diberikan oralit 100-200 cc tiap
mencret/muntah, zinc 20 mg/hari, dan sekaligus dilakukan pengambilan darah untuk
pemeriksaan darah rutin. Anak datang di bangsal tanpa disertai tanda – tanda
dehidrasi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak laki-laki, 1 tahun 11 bulan, berat
badan 10 kg, dengan panjang badan 88 cm. Kesan umum anak: sadar, kurang aktif,
napas spontan adekuat, anak tidak tampak kehausan. Tidak ditemukan mata cowong,
atau gelisah, turgor kulit kembali cepat, bising usus normal. Pada pemeriksaan
antropometri didapatkan: WAZ: -1,67 SD, HAZ: - 0,36 SD, WHZ: -2,78 SD, dengan
kesan pertumbuhan cross sectional: gizi kurang, perawakan normal, berat badan
cukup namun untuk arah garis pertumbuhan longitudinal setelah diplotkan pada
kurva, berdasarkan berat badan bulan lalu dan berat badan saat ini didapatkan arah
garis pertumbuhan loss of growth.
Pada pemeriksaan penunjang pemeriksaan penunjang pada feses rutin
didapatkan warna kuning, konsistensi lembek, sisa lemak (+), dan bakteri (+).
Berdasarkan data-data tersebut di atas, pasien didiagnosis dengan diare akut tanpa
52
53
tanda dehidrasi pasca dehidrasi tidak berat et causa infeksi rotavirus. Anak dirawat
selama 3 hari di bangsal C1L1 RSDK. Selama dirawat mendapatkan pengelolaan baik
medikamentosa dengan pemberian infuse maintenance dengan D5 ½ NS
480cc/24jam, oralit 100 – 200 cc setiap muntah dan diare, dan zinc oral 20mg/hari
sampai hari ke 14, dietetik dengan pemberian diet biasa 3x nasi, 3x susu 200cc serta
keperawatan.
Pada keluarga dijelaskan tentang diare akut dengan dan tanpa dehidrasi,
penyebab, penatalaksanaan dan prognosisnya. Menjelaskan kepada keluarga peranan
penting menjaga kebersihan dan kebiasaan cuci tangan sebagai tindakan pencegahan
diare. Menjelaskan kepada keluarga tentang cara penyajian makanan yang sehat dan
bersih serta pembuatan susu formula yang benar. Menjelaskan kepada keluarga untuk
selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dan pentingnya pemberian
imunisasi booster pada anak.
Penderita dipulangkan karena sudah tidak didapatkan diare dan muntah, anak
sudah terehidrasi dengan baik ditandai dengan air kemih yang jumlahnya cukup dan
warnanya jernih, nafsu makan anak sudah kembali baik dan anak sudah tampak aktif.
Prognosis pada penderita ini untuk kehidupan (quo ad vitam), kesembuhan (quo ad
sanam), dan untuk fisiologis tubuh (quo ad fungsionam) adalah baik (ad bonam).