bab 5

1
73 BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Berdasar hasil analisis SWMM, terdapat 16 node yang melebihi kapasitas tampungan yaitu - J4 pada area pengamatan151 167 m, - J10 di 355 - 366 m, - J11 pada area pengamatan 366 - 403 m, - J13 pada area pengamatan 440 - 531 m, - J17 pada area pengamatan 651- 677 m , - J18 pada area pengamatan 677 - 707 m, - J19 pada area pengamatan 707 - 727 m, - J26 pada area pengamatan Roxy, - J36 pada area pengamatan 1292 -1432 m, - J43-J46 pada area pengamatan 119 - 250 m, - J50 pada area pengamatan 822,5 972,5, - J63 pada area pengamatan 1041 1182 m, - J71-J72 pada area pengamatan 1742 2014 m dan - Div1 pada area pengamatan 939 m. 2. Perencanaan ulang dengan simulasi SWMM meliputi perubahan dimensi, pembagian aliran, dan pembuatan saluran baru. Perubahan dimensi meliputi C4, C11, C10, C76, C21,C22 ,C23,C24 ,C25 ,C26 ,C27 ,C28 ,C40, C46 - C50,C54, C55, C65dan C66. Pembagian aliran di C73, perubahan bentuk saluran di C49, dan pembuatan saluran baru untuk menghubungkan saluran irigasi yang tidak memiliki outlet di C79. 5.2 Saran 1. Usulan penelitian selanjutnya hasil running SWMM dikomparasikan dengan program yang sejenis.

Upload: septian-rizki-pramono

Post on 08-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

METODE PEKERJAAN BORE PILE Dalam melaksanakan pekerjaan bore pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah :1. Jenis tanah Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan dalam pengeboran. Jika tipe tanah pada lokasi yang berpasir atau tanah basah maka akan sangat mudah longsor sehingga sangat sulit dalam proses pengangkatan mata bor setelah pengeboran. Salah sedikit bisa mengakibatkan kelongsoran pada lubang yang telah dibuat.2. Level muka air tanah Level muka air tanah sangat menentukan tekanan terhadap mata bor dan dinding sumuran.Jika level air tanah sangat dangkal maka sumuran yang dibuat akan sering mengalami kebanjiran yang akan berakibat sumuran akan mudah longsor dan mata bor sulit menekan akibat tekanan air menuju arah keatas.3. Kondisi area pengeboran Untuk area yang tergenang air, sangat tidak disarankan untuk menggunakan pondasi sistem bore pile. Hal tersebut diakibatkan karena berpengaruh terhadap faktor air semen pondasi bore pile. Penempatan mesin bor juga sangat sulit pada posisi genangan.Proses pelaksanaan pengeboran :1. Pek.Persiapan a. Marking dan penomeran pengeboran b. Pembuatan bak penampungan yang berfungsi sebagai tepat penyimpanan sementara air buangan dan tempat pencampuran air dengan tanah liat sebagai media pembantu dalam proses pengeboran. c. Pompa air kotor. d. Material pendukung (tanah liat dan beton readymix). e. Perakitan tulangan baja. 2. Pengeboran Berdasarkan kondisi tanah, system pengeboran basah diusulkan untuk pekerjaan pengeboran dalam proyek ini. Air digunakan untuk menghancurkan material tanah dan mengurangi gesekan dalam lubang.Langkah – langkah pengeboran dijelaskan sebagai berikut :I. Pekerjaan Pengeboran. Pengeboran menggunakan cross drill dibantu dengan semprotan air (air berlumpur) yang mengalir melalui lubang batang yang difungsikan untuk menghancurkan tanah sehingga tanah dapat diangkut keluar lubang. Pembersihan tahap pertama dilakukan dengan penyemprotan air selama±10 menit setelah kedalaman perencanaan tercapai. Untuk memastikan kondisi lubang telah bersih digunakan bor spiral yang berfungsi untuk membawa dan memotong tanah sisa yang tidak dibawa oleh air. Dengan system ini, diharapkan bahwa semua sisa pengeboran bias terangkat. Tahap ini adalah langkah terakhir dari pengeboran.II. Pekerjaan Pasangana. Pemasangan pipa trime sesuai dengan kedalaman lubang yang diborb. Pasang baja tulangan yang dirakitc. Pembersihan akhir dengan menyemprotkan air bertekanan selama ± 10 menit melalui pipa trime untuk membersihkan lubang dari endapan lumpur.III. Pekerjaan Cor Sistem pengecoran bore pile setelah pekerjaan pembersihan terakhir dilakukan, mengikuti langkah – langkah sebagaiberikut :a. Langkah pertama dilakukan dengan kantong plastik yang diisi dengan campuran beton untuk memisahkan campuran beton dari endapan lumpur di dalam pipa trime.b. Kantong plastic dimasukkan pada kedalaman 1 meter dari corong trime sampai tenaga pengecoran siap untuk melakukan pengecoran secara konstan.c. Setelah tenaga pengecoran siap, campuran beton diisi kedalam lubang pipa sampai kepermukaan saluran dan kemudian tas plastic bias dilepas. Pada saat yang sama, campuran beton yang dimasukkan mendorong air lumpur di luar pipa trime keluar.d. Pengecoran dilakukan dengan bantuan vibrator untuk membantu aliran campuran beton kedalam lubang agar tidak ada udara yang terjebak dalam campuran beton.e. Jika campuran tidak bias turun lebih jauh, dengan kata lain permukaan campuran beton di dalam lubang bor telah meningkat cukup jauh. Maka pipa trime bias ditarik perlahan-lahan sambil terus menuangkan campuran beton.f. Penarikan pipa trime harus dijaga sehingga ujung bawah pipa tetap terendam 1 meter di dalam campuran beton. Pipa trime bias diangkat jika campuran beton telah naik lebih dari 3 meter di bawa

TRANSCRIPT

  • 73

    BAB 5. PENUTUP

    5.1 Kesimpulan1. Berdasar hasil analisis SWMM, terdapat 16 node yang melebihi kapasitas tampungan

    yaitu- J4 pada area pengamatan151 167 m,- J10 di 355 - 366 m,- J11 pada area pengamatan 366 - 403 m,- J13 pada area pengamatan 440 - 531 m,- J17 pada area pengamatan 651- 677 m ,- J18 pada area pengamatan 677 - 707 m,- J19 pada area pengamatan 707 - 727 m,- J26 pada area pengamatan Roxy,- J36 pada area pengamatan 1292 -1432 m,- J43-J46 pada area pengamatan 119 - 250 m,- J50 pada area pengamatan 822,5 972,5,- J63 pada area pengamatan 1041 1182 m,- J71-J72 pada area pengamatan 1742 2014 m dan- Div1 pada area pengamatan 939 m.

    2. Perencanaan ulang dengan simulasi SWMM meliputi perubahan dimensi, pembagianaliran, dan pembuatan saluran baru. Perubahan dimensi meliputi C4, C11, C10, C76,C21,C22 ,C23,C24 ,C25 ,C26 ,C27 ,C28 ,C40, C46 - C50,C54, C55, C65dan C66.Pembagian aliran di C73, perubahan bentuk saluran di C49, dan pembuatan saluranbaru untuk menghubungkan saluran irigasi yang tidak memiliki outlet di C79.

    5.2 Saran

    1. Usulan penelitian selanjutnya hasil running SWMM dikomparasikan dengan programyang sejenis.