bab 4 k
DESCRIPTION
tugas kuhususTRANSCRIPT
BAB IV
TUGAS KHUSUS
CARA KERJA MESIN PEMISAH BUAH DARI JANJANGAN (THRESER)
DAN PERAWATANNYA
4.1 Cara Kerja Mesin Threser
Cara kerja Threser dengan membanting tandan masak pada tromol yang
berputar (dibantu siku penahan) akibat gaya sentrifugal putaran tromol, pada
ketinggian maksimal tandan jatuh ke as threshing akibat gaya gravitasi. Alat
threshing dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.1. Threser
80
81
4.2 Bagian bagian umum Threser
1. Body
Bodynya terdiri dari plate dan dilengkapi dengan pintu-pintu berengsel
Pintu - pintu berengsel ini gunanya sebagai
a. Mengarahkan brondolan tersebut. jatuh tepat ke below conveyor dan
dibawa ke digester melalui beberapa conveyor maupun fruit elevator.
b. Memudahkan inspeksi maupun maintenance drum stripper dan below
conveyor.
c. Memudahkan kegiatan pembersihan body bagian dalam, hanger bushing
maupun kisi-kisi drum steripper dari serat-serat tandan maupun benda
asing yang mengganggu kelancaran operasional.
Gambar 4.2. Body Threser
82
2. Drum Stripper
Drum inilah alat utama untuk melakukan pemipilan/pelepasan brondolan
dari janjangannya. Pemipilan berlangsung di dalam drum thresher oleh shaft drum
yang berputar sehingga bantingan terjadi dari plate stripper 6 sampai 7 kali dari
ketinggian optimalnya. Target kegagalan pemipilan sesuai Standard Operation
Procedure management hanya maksimal 5%, bila diatasnya harus dilakukan suatu
pemeriksaan terhadap stasiun perebusan, peralatan Threshing maupun kualitas
Tandan Buah Segar itu sendiri. Pada drum thresher dipasang pelat pelempar
(stripper) yang berfungsi mengangkat cook fruit bunch untuk proses bantingan
Gambar 4.3. Drum Stripper
83
4.3. Langkah-langkah pengoprasian mesin threser
1. Sebelum Operasi :
a. Periksa peralatan Auto Feeder berikut :
1. Level oli pada gear box dan kebocoran-kebocoran.
2. Baut rantai, Gearbox dan Coupling.
b. Periksa thresher drum berikut :
1. Pastikan thresher drum, plate kisi-kisi, pisau pengangkat pada drum dalam
keadaan baik/bersih.
2. Periksa level oli pada gearbox
c. Periksa under thresher conveyor :
1. Sebelum operasi, pastikan tidak terdapat janjangan kosong atau kotoran
yang menumpuk pada hanger bearing.
d. Lakukan pembersihan pada celah-celah drum dan periksa spider-nya.
2. Operasional :
a. Thresher harus dioperasikan bersamaan dengan peralatan stasiun fruit
conveyor berikut :
1. Jalankan inclined dan horizontal empty bunch conveyor
2. Jalankan fruit elevator dan under thresher conveyor
3. Jalankan thresher drum.
4. Mulai pengisian lori TBS ke Hopper tippler dan jalankan Auto-feeder
84
b. Putaran Auto-feeder (spike shaft) harus dipergunakan untuk
mempertahankan kapasitas pabrik,atau pengaturan waktu tuang buah dalam
lori yang memakai tippler.
c. Perhatikan pembacaan beban pada ampere-meter untuk memastikan tidak
terjadinya kelebihan muatan pada thresher.
d. Pengumpanan mengikuti siklus pouring / tuang.
e. Tempatkan satu operator untuk recycle USB agar direbus kembali.
3. Setelah Operasional :
a. Untuk menghentikan stasiun threshing, lakukan prosedur operasi secara
berlawanan dengan prosedur start
b. Hopper harus selalu kosong sebelum dimatikan & thresher drum harus dalam
keadaan kosong.
c. Matikan semua instalasi listrik dan lakukan pembersihan stasiun &
sekitarnya.
d. Lakukan pembersihan celah-celah drum dan pemeriksaan spider.
e. Periksa kembali bahwa semua instalasi listrik telah dimatikan
4. Threser ( pemisah buah dari janjangan)
a. Sfesifikasi Thresser
1. Jumlah : 3 unit
2. Diameter : 2.366 mm
3. Panjang : 5600 mm
85
4. Type Pulley Electro motor : y2 180 L-4
5. Houshing Bearing : FYH F213
6. Electro motor
a. Merk : Electrim Motor
b. Jumlah : 3 Unit
c. Daya : 22 kw
d. Rpm : 1470 Rpm
4.4 Perawatan dan perbaikan mesin Threser
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan
yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai
aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan
sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan. Secara umum, ditinjau dari saat
pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:
86
Gambar 4.4 Diagram proses perawatan secara umum
4.5 Bentuk-bentuk Perawatan
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif).
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil,
pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama
beroperasi terhindar dari kerusakan.
87
2. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat
diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian
rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan
menjadi lebih baik.
3.Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang
harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan
atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor
yang canggih.
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan,
dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan
tenaga kerjanya.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga. Disamping jenis-jenis perawatan
88
yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang
bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:
a. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan
perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan
dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan
teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau
banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.
b. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan
yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan
perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti
pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telamenurun kondisinya langsung
diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan
antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.
Istilah-istilah yang umum dalam perawatan:
1. Availability: Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap
untuk dipakai/dioperasikan.
2. Downtime: Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak
dipakai/dioperasikan.
3. Check: Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.
89
4. FacilityRegister: Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga
disebut inventarisasi peralatan/fasilitas.
5. Maintenance management: Organisasi perawatan dalam suatu kebijakan
yang sudah disetujui bersama.
6. Maintenance Schedule: Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan
perawatan dan kejadian-kejadian yang menyertainya.
7. Maintenance planning: Suatu perencanaan yang menetapkan suatu
pekerjaan serta metoda, peralatan, sumberdaya manusia dan waktu yang
diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan datang.
8. Overhaul: Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu
fasilitas atau bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat
diterima.
9. Test: Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang
dapat diterima.
10. User: Pemakai peralatan/fasilitas.
11. Owner: Pemilik peralatan/fasilitas.
12. Vendor: Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/ perlengkapan,
pabrik-pabrik dan bangunan-bangunan
13. Trip: Mati sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik).
14. Shutin: Sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran
minyak).
90
15. Shut down: Mendadak mati sendiri /sengaja dimatikan.
4.6 Strategi Perawatan
Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan
produktivitas produksi pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat
mengenai bentuk perawatan yang akan digunakan terutama berkaitan dengan
kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga perawatan dan kondisi
peralatan yang dikerjakan. Dalam menentukan strategi perawatan, banyak ditemui
kesulitan-kesulitan diantaranya:
1. Tenaga kerja yang terampil
2. Ahli teknik yang berpengalaman
3. Instrumentasi yang cukup mendukung
4. Kerja sama yang baik diantara bagian perawatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:
1. Umur peralatan/mesin produksi
2. Tingkat kapasitas pemakaian mesin
3. Kesiapan suku cadang
4. Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat
5. Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.
Perawatan mesin pemisah buah dari janjangan (Threser)
I. Penangung jawab : Maintenance Assistant
II. Pelaksana : Tim bengkel
III. Alat dan bahan : 1.Tool
91
2.Grease Shell Darina
3.Minyak Pelumas Omala 320
VI. Urutan pekerjaan :
A Persiapan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Koordinasi dengan bagian proses
B. Pelaksanaan
1. Perawatan Harian
a. Bersihkan bagian luar
b. Periksa minyak pelumas gear box
2. Perawatan mingguan ( 1 minggu , 2 minggu )
a. Periksa kisi-kisi dan jari-jari Threser
b. Periksa tegangan balting
c. Periksa baut-baut pengikat
3. Perawatan bulanan ( 1 bulan , 2 bulan , 3 bulan )
a. Periksa minyak koplingPeriksa grease pada planner block
b. Periksa bush only caupling
c. Periksa pelumasan pada bearing plumber block
4. Perawatan tahunan
92
a. Periksa bearing dan elactromotor, lakukan pemeriksaan / pergantian
bila rusak
b. Lakukan pergantian minyak pelumas
C. Aspek penting lingkungan
Sampah organik di bersihkan dan dikumpulkan di tempat sampah organik ,
grease dibersihkan dan dikumpulkan di tempat sampah B3.