bab 4 hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil penelitian · 4.1 hasil penelitian 4.1.1 sejarah...
TRANSCRIPT
33
Universitas Muhammadiyah Riau
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sejarah Tari Makan Sirih
O. K Nizami Jamil (2009) Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
Merdeka menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pulau Sumatera
sejak tahun 1945 sampai tahun 1957 terbagi 3 (tiga) Provinsi yaitu Provinsi
Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan. Riau merupakan
sebuah Keresidenan yang disebut Residen Riau, dibawah Provinsi Sumatera
Tengah yang terdiri 4 (empat) Kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Riau,
Kabupaten Kampar, Kabupaten Indragiri dan Kabupaten Bengkals.
Sedangkan Pekanbaru merupakan Kota Praja setingkat Kewedanaan.
Pada tanggal 09 Agustus 1957 Pemerintah Republik Indonesia di
Jakarta menetapkan Riau menjadi Provinsi sendiri lepas dari Provinsi
Sumatera Tengah yang diundangkan dalam lembaran Negara no 75 dengan
Undang-undang no 19 Tahun 1957, untuk sementara waktu kedudukan Ibu
Kota Provinsi Riau berkedudukan di Tanjung Pinang, karena Pekanbaru
masih di bawah kekuasaan Pemerintah PRRI, sehingga di Riau terjadi
dualisme pemerintahan. Dalam situasi yang tidak menentu itu kaum muda
dyang tergabung dalam kesatuan Badan Kongres, mengadakan sebuah
kongres supaya Pemerintahan yang terjadi dualisme ini segera berakhir.
Pada tanggal 17-19 Oktober 1957 diadakan Kongres Pemuda, Pelajar,
Mahasiswa dan Masyarakat Melayu Riau di Pekanbaru. Dalam menghadapi
Kongres tersebut, O. K. Nizami Jamil di tunjuk sebagai ketua kesenian
menggarap sebuah Tari Adat Melayu bersama Johan Syariffuddin yang
34
Universitas Muhammadiyah Riau
diberi nama “Tari Makan Sirih’ . Untuk dipersembahkan pada upacara
pembukaan Kongres tersebut.
4.2 Analisis Data
1. Gerakan Sembah
Gambar 4.1. Gerakan Sembah. Sumber: Arsip Lembaga Adat Melayu Riau
Sign Object Interpretant
Gerakan Sembah
Penari
Gerakan Sembah merupakan
gerakan menemukan kedua
telapak tangan degan
menundukkan badan. Pesan dari
gerakan ini untuk memberikan
salam dan penghargaan kepada
tamu serta memberi tahu kepada
tamu bahwa orang Melayu sopan
dan santun.
Secara keseluruhan komunikasi non verbal dari gerakan diatas
menginterpretasikan bahwa penari melakukan gerakan sembah dengan
menemukan kedua telapak tangannya dengan membungkukkan badan. Sign dari
gerakan ini adalah Gerakan Sembah, Object dari gerakan ini adalah penari yang
melakukan gerakan, Interpretant dari gerakan ini adalah gerakan yang dilakukan
penari dalam bentuk menyembah dan menundukkan badan terhadap tamu.
Pesan non verbal dalam Gerakan Sembah tersebut adalah untuk
memberikan salam hormat kepada tamu yang datang dan penghargaan kepada
35
Universitas Muhammadiyah Riau
tamu yang hadir serta memberi tahu kepada tamu bahwa orang Melayu sopan dan
santun.
2. Gerakan Silat Selembayung
Gambar 4.2. Gerakan Silat Selembayung. Sumber: Arsip Lembaga Adat Melayu Riau
Sign Object Interpretant
Gerakan Silat
Selembayung
Penari
Gerakan Silat Selembayung
merupakan bagian dari gerakan
silat Melayu dengan tangan
diangkat kesamping sambil
memutar badan. Pesan dari
gerakan tersebut merupakan
sebagai pertanda kepada tamu
bahwa dia aman selama berada
diacara tersebut.
Secara keseluruhan komunikasi non verbal dari gerakan di atas
menginterpretasikan bahwa penari melakukan Gerakan Silat Selembayung dengan
tangan diangkat kesamping dan memutar badan. Sign dari gerakan ini merupakan
Gerakan Silat Selembayung, Object dari gerakan ini adalah penari yang
melakukan gerakan, Interpretant dari gerakan ini adalah gerakan yang dilakukan
penari dalam bentuk mengangkat tangan kesamping sambil memutar badan.
36
Universitas Muhammadiyah Riau
Pesan non verbal dalam gerakan tersebut adalah sebagai pertanda yang
dilakukan oleh penari untuk mengkomunikasikan kepada tamu bahwa dia akan
aman selama berada diacara tersebut sehingga tidak perlu ada kekhawatiran.
3. Gerakan Petik Daun Sirih
Gambar 4.3. Gerakan Petik Daun Siirih. Sumber: Arsip Lembaga Adat Melayu Riau
Sign Object Interpretant
Gerakan Petik Daun
Sirih
Penari
Gerakan Petik Daun Sirih
merupakan gerakan tangan
didepan dada dan digerakan dari
samping kiri ke kanan. Pesan dari
gerakan tersebut ingin
menyampaikan bahwa sajian yang
diberikan oleh orang Melayu hasil
tanaman orang Melayu yang baik
dan bersih.
Secara keseluruhan komunikasi non verbal dari gerakan diatas
menginterpretasikan bahwa penari melakukan Gerakan Petik Daun Sirih dengan
tangan didepan dada dan digerakkan dari samping kiri ke kanan dengan jari
melengkung keatas menyerupai memetik. Sign dari gerakan ini adalah Gerakan
Petik Daun Sirih, Object dari gerakan ini adalah penari yang melakukan gerakan,
Interpretant dari gerakan ini adalah gerakan yang dilakukan penari dalam bentuk
37
Universitas Muhammadiyah Riau
tangan didepan dada dan digerakkan dari samping kiri ke kanan dengan jari
melengkung ke atas menyerupai memetik daun sirih.
Pesan non verbal dalam gerakan tersebut adalah ingin menyampaikan
kepada tamu bahwa setiap sajian yang diberikan oleh orang melayu merupakan
dari hasil bumi Melayu yang baik dan bersih.
4. Gerakan Mengelap Daun Sirih
Gambar 4.4. Gerakan Mengelap Daun Sirih. Sumber: Arsip Lembaga Adat Melayu Riau
Sign Object Interpretant
Gerakan Mengelap
Daun Sirih
Penari
Gerakan Mengelap Daun Sirih
merupakan gerakan dengan posisi
duduk dan tangan digerakkan
mengusap kedua telapak tangan
saling bertemu. Pesan dari
gerakan tersebut ingin
menyampaikan kebersihan orang
Melayu dalam melakukan segala
hal.
Secara keseluruhan komunikasi non verbal dari gerakan diatas
menginterpretasikan bahwa penari melakukan Gerakan Mengelap Daun Sirih
dengan posisi penari duduk bersimpuh dan tangan digerakkan mengusap kedua
telapak tangan saling bertemu seperti mengusap sesuatu. Sign dari gerakan ini
adalah Gerakan Mengelap Daun Sirih, Object dari gerakan ini adalah penari yang
38
Universitas Muhammadiyah Riau
melakukan gerakan, Interpretant dari gerakan ini adalah gerakan yang dilakukan
penari dengan posisi bersimpuh dengan tanggan mengusap kedua telapak tangan
yang saling bertemu.
Pesan non verbal dalam gerakan tersebut adalah ingin menyampaikan
kebersihan orang Melayu dalam melakukan segala hal sehingga tamu merasa
senang apabila bertamu ketanah Melayu.
5. Gerakan Mengapur Sirih
Gambar 4.5. Gerakan Mengapur Sirih. Sumber: Arsip Lembaga Adat Melayu Riau
Sign Object Interpretant
Gerakan Mengapur Sirih
Penari
Gerakan Mengapur Daun Sirih
merupakan gerakan dengan posisi
berjongkok dan tangan digerakkan
mengusap kedua telapak tangan
kearah bawah. Pesan dari gerakan
tersebut menandakan sebagai
perisai bahwa setiap yang
dimakan bebas dari bahaya.
Secara keseluruhan komunikasi non verbal dari gerakan diatas
menginterpretasikan bahwa penari melakukan Gerkan Mengapur Daun Sirih
dengan posisi penari berjongkok tangan digerakkan mengusap dengan telapak
tangan kearah bawah menyerupai mengoles sesuatu. Sign dari gerakan ini adalah
Gerakan Mengapur Sirih, Object dari gerakan ini adalah penari yang melakukan
39
Universitas Muhammadiyah Riau
gerakan, Interpretant dari gerakan ini adalah gerakan yang dilakukan penari
dengan posisi berjongkok dan tangan digerakkan mengusap kedua telapak tangan
kearah bawah menyerupai mengoles.
Pesan non verbal dalam gerakan tersebut adalah menandakan sebagai
perisai dan memebritahukan kepada tamu bahwa setiap yang disajikan dan
diberikan kepada tamu yang sifatnya untuk dimakan terbebas dari bahaya dan
racun.
6. Gerakan Melipat Daun Sirih
Gambar 4.6. Gerakan Melipat Daun Sirih. Sumber: Arsip Lembaga Adat Melayu Riau
Sign Object Interpretant
Gerakan Melipat Daun
Sirih
Penari
Gerakan Melipat Daun Sirih
merupakan gerakan dengan posisi
duduk dan membungkuk tangan
digerakkan memutar kedua
pergelangan tangan kearah bawah
dan atas. Pesan dari gerakan
tersebut menandakan orang
Melayu selalu rapi dalam
melakukan apapun.
Secara keseluruhan komunikasi non verbal dari gerakan diatas
menginterpretasikan bahwa penari melakukan Gerkan Melipat Daun Sirih dengan
posisi penari duduk dan badan membungkuk tangan digerakkan memutar
40
Universitas Muhammadiyah Riau
pergelangan kearah bawah dan atas menyerupai melipat sesuatu. Sign dari gerakan
ini adalah Gerakan Melipat Sirih, Object dari gerakan ini adalah penari yang
melakukan gerakan, Interpretant dari gerakan ini adalah gerakan yang dilakukan
penari dengan posisi duduk dan membungkuk tangan digerakkan memutar kedua
pergelangan tangan kearah bawah dan atas menyerupai melipat.
Pesan non verbal dalam tersebut adalah menandakan bahwa orang Melayu
selalu rapi dalam melakukan segala hal untuk memberikan kesan yang baik
terhadap semua orang yang melihat.
7. Gerakan Memakan Sirih
Gambar 4.7. Gerakan Memakan Sirih. Sumber: Arsip Lembaga Adat Melayu Riau
Sign Object Interpretant
Gerakan Memakan Sirih
Penari
Gerakan Memakan Sirih
merupakan gerakan dengan posisi
duduk bersimpuh tangan kanan
seperti memegang sesuatu tangan
digerakkan ke kiri dan kanan
wajah. Pesan dari gerakan tersebut
ingin menyampaikan kepada tamu
bahwa orang Melayu melayai
dengan baik tamunya hingga
memperhatikan makan dan
minumnya.
41
Universitas Muhammadiyah Riau
Secara keseluruhan komunikasi non verbal dari gerakan diatas
menginterpretasikan bahwa penari melakukan Gerkan Memakan Sirih dengan
posisi penari duduk bersimpuh tangan kanan diangkat sejajar muka dan tangan
seperti memegang sesuatu lalu tangan digerakkan ke kiri dan kanan wajah. Sign
dari gerakan ini adalah Gerakan Memakan Sirih, Object dari gerakan ini adalah
penari yang melakukan gerakan, Interpretant dari gerakan ini adalah gerakan yang
dilakukan penari dengan posisi duduk bersimpuh tangan kanan seperti memegang
sesuatu tangan digerakkan ke kiri dan kanan wajah
Pesan non verbal dalam gerakan tersebut adalah ingin menyampaikan
kepada tamu bahwa orang Melayu melayani tamu dan menjamu dengan baik tamu
tersebut.
8. Gerrakan Menyuguhkan Tepak
Gambar 4.8. Gerakan Menyuguhkan Tepak. Sumber: Arsip Lembaga Adat Melayu Riau
Sign Object Interpretant
Gerakan Menyuguhkan
Tepak
Penari
Gerakan Menyuguhkan Tepak
merupakan gerakan dengan posisi
jongkok sambil membawa tepak
sirih dan menyorongkan ke
hadapan tamu. Pesan dari gerakan
tersebut ingin menyampaikan
kepada tamu bahwa acara siap
dimulai dengan memakan isi
42
Universitas Muhammadiyah Riau
dalam tepak sebagai pembuka
bicara.
Dari hasil wawancara dengan beberapa Narasumber didapat hasil sebagai
berikut:
A. Sign
Sebelumnya peneliti telah memberikan beberapa pertanyaan yang
mengarah pada Sign dalam Tari Makan Sirih, dari wawancara yang telah
digagbungkan oleh peneliti didapat hasil sebagai berikut:
1. Koreografer
Iwan Irawan Permadi yang dalam hal ini merupakan Narasumber
Koreografer mengatakan bahwa.
”Menurut saya gerakan yang dilakukan oleh penari Tari Makan Sirih
merupakan media penyampai pesan kepada tamu yang hadir di acara-
acara, dari gerakan tersebut dapat kita lihat bahwa dia melakukan
gerakan bagai mana tata cara memakan sirih dan dari gerakan tersebut
dapat menyampaikan kepada tamu bahwa dia sangat di hargai diacara
tersebut”.(wawancara senin, 08 Agustus 2018)
2. Akademisi Tari
Dra. Hj. Tengku Rahimah sebagai Akademisi Tari juga
menyebutkan bahwa.
43
Universitas Muhammadiyah Riau
“ Kita dapat melihat gerakan yang dilakukan oleh penari tersebut
mengendung arti dan hal dilihat oleh tamu yang datang dan merasa
bahwa dia sangat dihargai diacara tersebut. Dari gerakannya Tari Makan
Sirih lah dapat kita mengangkat arti dari semua yang disampaikan.
Gerakan yang dilakukan penari merupakan tata cara memakan sirih dan
orang Melayu setiap menyambut tamu selalu menyuguhkan
sirih”.(wawancara senin, 10 Agustus 2018)
3. Akademisi Tari dan Pengamat Tari
Muslim, S. Kar, M. Sn dalam hal ini sebagai Akademisi Tari dan
Pengamat Tari menyampaikan hal senada bahwa.
“Dalam Tari Makan Sirih terdapat komunikasi yang mana disini sebagai
media nya adalah tubuh si penari, dalam artian gerakan yang dilakukan
oleh tubuh penari dan ditunjukkan kepada tamu yang datang. Dari
gerakan yang dilakukan penari terdapat komunikasi disana yang mana
penari melakukan gerakan tata cara memakan sirih, dan tamu
menyaksikan sehingga tamu mengerti bahwa orang Melayu memberikan
sirih tersebut untuk menyabut tamu”.(wawancara, minggu 16 Agustus
2018)
4. Penari
Vera Yuniwati Soermin, S. Pd dalam hal ini merupakan penari
Melayu juga menyampaikan bahwa.
”Saya sebagai penari melihat gerakan yang dilakukan oleh penari
merupakan sebagai penanda untuk tamu dan menyampaikan pesan bahwa
Tari Makan Sirih disuguhkan untuk menyampaikan kepada tamu bahwa
orang Melayu ramah dan sopan dalam meyambut tamu”.(wawancara
selasa 25 Agustus 2018)
Dari wawancara diatas yang telah digabungkan peneliti bahwa yang
menjadi Sign dalam Tari Makan Sirih merupakan gerakan tubuh penari yang
44
Universitas Muhammadiyah Riau
ditampilkan dengan indah dan dari hal tersebut terdapat komunikasi antara penari
dan tamu yang datang menyaksikan Tari Makan Sirih tersebut. Dari setiap
gerakan yang dilakukan oleh penari merupakan komunikasi non verbal yang dapat
mebuat tamu mengerti maksud dan tujuan dari tarian tersebut.
B. Object
Setelah mengetahui Sign dalam Tari Makan Sirih dari wawancara yang
dilakukan, peneliti menggali lagi mengenai Object dalam wawancara yang
telah digabungkan peneliti didapat hasil sebagai berikut:
1. Koreografer
Iwan Irawan Permadi selaku Koreografer mengatakan dalam
wawancara bahwa.
“Sebenarnya kita sudah tau bahwa dalam Tari Makan Sirih yang menjadi
pemberi pesan adalah penarinya sendiri, karna dari tubuh sipenari
gerakan terjadi. Penari Tari Makan Sirih melakukan gerakan yang mana
gerakan tersebut tata cara memakan sirih yang sudah diperindah dan
gerakan itu terjadi dari tubuh penari maka dari itu yang menjadi Pemberi
Pesan dari Tari makan sirih adalah penarinya. Dalam setiap pesan yang
diangkat berdasarkan gerakan tari tentunya yang menjadi titik fokusnya
adalah penari, karna tanpa penari tentunya tidak akan ada gerakan dan
tidak ada penampilan tari”. (wawancara senin, 08 Agustus 2018)
2. Akademisi Tari
Dra. Hj. Tengku Rahimah juga mengatakan hal yang sama dalam
wawancara bahwa.
45
Universitas Muhammadiyah Riau
“Dari tubuh penari terjadi gerakan yang mana terdapat pesan yang ingin
disampaikan kepada tamu yang datang dan tanpa adanya penari tentunya
tidak ada gerakan dan tidak ada pesan yang di sampaikan. Setiap
pertunjukan yang mengacu pada gerakan, tentunya menggunakan Object
yaitu manusia dan dalam pesan yang mengacu pada gerakan atau non
verbal tentunya yang melakukan semuanya adalah manusia, dan dalam
Tari Makan Sirih tersebut manusia yang melakukan gerakan tersebut
adalah penari. Dalam Tari Makan Sirih penari melakukan gerakan tata
cara memakan sirih dan hal tersebut mengandung arti yang ingin
disampaikan kepada tamu yang dituju dan dari itu tentunya kita
mengetahui yang melakukan gerakannya adalah manusia dan manusia
dalam tari ini adalah penari Tari Makan Sirih”. (wawancara senin, 10
Agustus 2018)
3. Akademisi Tari dan Pengamat Tari
Muslim, S. Kar, M. Sn menyampaikan hal senada dalam
wawancara bahwa.
“Dalam Tari memperlihatkan gerakan yang indah yang di lakukan oleh
penari dan tentunya dalam Tari Makan Sirih hal yang sama dimana yang
melakukan gerakan adalah penarinya maka disini yang menjadi Object
adalah penarinya. Melalui tubuh penari dalam Tari Makan Sirih penari
memperlihatkan gerakan tata cara memakan sirih, namu gerakan
terseebut sudah di stilir didalam seni tari stilir tersebut adalah gerkan
yang sebenarnya diperindah dan menjadi gerakan tari yang indah tidak
terlihat seperti gerakan sebenarnya. Dalam Tari Makan Sirih bisa kita
lihat bahwa yang melakukan gerakan tersebut adalah penari, dan untuk
mendapatkan tanda tentunya dari gerakan penari dan dari hal tersebut
bahwa penari adalah Object yang menyampaikan pesan melalui
gerakannya untuk menyampaikan pesan”. (wawancara minggu, 16
Agustus 2018)
4. Penari
46
Universitas Muhammadiyah Riau
Vera Yuniwawti Soermin, S. Pd juga menyampaikan dalam
wawancara bahwa.
“Tentunya yang melakukan gerakan dalam tari tersebut adalah penari
yang mana saya sebagai penari melakukan gerkan yang telah ditata oleh
koreografer dan dalam gerkan tersebut ada pesan yang ingin kami
sampaikan kepada tamu, disini sangat jelas bahwa Object dalam tari
adalah penari atau manusia yang melakukan gerakan yang indah. Dalam
Tari Makan Sirih penari melakukan gerakan tata cara memakan sirih
yang mana sering dilakukan oleh orang Melayu dalam setiap menyambut
tamu menyuguhkan sirih namun disini di implementasikan dalam gerakan
tari”. (wawancara selasa, 25 Agustus 2018)
Dari hasil wawancara yang telah dirangkum oleh peneliti ditarik
kesimpulan bahwa dalam Tari Makan Sirih yang menjadi Object adalah penari
Melayu atau penari Tari Makan Sirih dimana semua gerakan berasal dari tubuh
penari. Tubuh penari yang melakukan gerakan tata cara makan sirih yang mana
mengandung pesan yang ingin disampaikan kepada tamu yang datang dan hal itu
dilakukan oleh penari.
C. Interpretant
Setelah mengetahui Sign dan Object selanjutnya peneliti menggali lagi
lebih dalam tentang Interpretant dalam Tari Makan Sirih setelah
menggabungkan hasil wawancara mendalam didapat hasil sebagai berikut.
1. Koreografer
Iwan Irawan Permadi mengatakan pesan yang terkandung dalam
Tari Makan Sirih adalah.
“Dari gerakan yang telah kita kaji bersama di Lembaga Adat Melayu
Riau dalam Tari Makan Sirih terdapat beberapa gerakan yaitu, Gerakan
47
Universitas Muhammadiyah Riau
Sembah. Gerakan Sembah merupakan gerakan menemukan kedua telapak
tangan dengan menundukkan badan. Pesan dari gerakan ini untuk
memberikan penghormatan kepada tamu agar tamu merasa dihargai.Silat
Selembayung. Gerakan yang merupakan bagian dari salah satu gerakan
silat dengan tangan kesamping. Pesan dari gerakan tersebut merupakan
sebagai pertanda kepada tamu bahwa lingkungan sekitar aman dan dia
akan aman selama dilokasi. Gerakan Petik Daun Sirih. Gerkan
mengambil daun sirih dari batangnya. Pesan dari gerak tersebut
menandakan bahwa segala hal yang disajikan kepada tamu sehat dan
alami.Gerakan Mengelap Daun Sirih. Gerakan mengelap daun sirih
sebelum dimakan. Pesan dari gerakan tersebut menandakan bahwa orang
Melayu selalu bersih dalam melayani tamu. Gerakan Mengapur Sirih.
Gerakan mengapur daun sirih merupakan gerakan mengoleskan kapur
kedaun sirih. Pesan dari gerakan tersebut menandakan sebagai penangkal
bahwa tamu terjamin makan minumnya bebas bahaya. Gerakan Melipat
Daun Sirih. Gerakan melipat daun sirih merupakan gerakan melipat daun
sirih. Pesan dari gerakan tersebut menandakan orang Melayu selalu rapi
dan sopan dalam menghadapi tamu. Gerakan Memakan Sirih. Gerakan
memakan sirih merupakan gerakan bagaimana memakan sirh. Pesan dari
gerakan tersebut menyampaikan kepada tamu bahwa dia tidak akan
kelaparan kalau berada ditanah Melayu. Gerakan Menyuguhkan Tepak.
Gerakan menyuguhkan tepak merupakan gerakan memberikan tepak
kepada tamu dengan tepak terbukan untuk memakan isi didalamnya.
Pesan dari gerakan tersebut menandakan penghargaan yang besar
kepada tamu yang datang dengan memakan sirih sebagai pembuka bicara.
Dari hal diatas bisa di tarik kesimpulan bahwa dalam Tari Makan Sirih
menyampaikan memakan sirih merupakan cara orang Melayu untuk
memulai pembicaraan dan menyambut tamu yang datang, dari hal itu
menyampaikan bahwa orang Melayu sangat ramah dan sopan terhadap
tamunya. Tari Makan Sirih juga menyampaikan bahwa orang yang datang
ketanah Melayu terjamin keselamatannya dan Insya Allah akan selalu
sehat Wal Afiat selama dia bertamu dikalangan orang Melayu. Dalam
48
Universitas Muhammadiyah Riau
artian lain Tari Makan Sirih sebagai simbol penyambutan tamu oleh
orang Melayu dengan memuliakan tamu dengan tampilan yang baik dan
memberikan kesan kelemah lembutan orang Melayu yang menjamin
tamunya selamat datang dan selamat kembali ketempat asalnya”.
(wawancara senin, 08 Agustus 2018)
2. Akademisi Tari
Dra. Hj .Tengku Rahimah juga menyampaikan bahwa pesan yang
terkandung dalam Tari Makan Sirih adalah.
“Untuk gerakan sudah dibakukan bersama dan kebetulan saya termasuk
didalam anggota pembakuan yaitu, Gerakan Sembah. Pesan dari gerakan
ini untuk memberikan salam kepada tamu agar tamu mengetahui orang
Melayu sopan dan santun serta menghargai tamu. Silat Selembayung.
Pesan dari gerakan tersebut merupakan sebagai pertanda kepada tamu
bahwa dia aman selama ditanah Melayu. Gerakan Petik Daun Sirih.
Pesan dari gerak tersebut menandakan bahwa yang diberikan oleh orang
Melayu hasil dari tanaman yang baik dan bersih. Gerakan Mengelap
Daun Sirih. Pesan dari gerakan tersebut menandakan orang Melayu
selalu bersih dalam menyajikan segala sesuatu. Gerakan Mengapur Sirih.
Pesan dari gerakan tersebut menandakan sebagai perisai dari makanan
dan terbebas dari racun. Gerakan Melipat Daun Sirih. Pesan dari
gerakan tersebut menandakan bahwa orang Melayu selalu rapi dalam
berbuat. Gerakan Memakan Sirih. Pesan dari gerakan tersebut
menyampaikan kepada tamu bahwa selama dia berada ditanah Melayu
terjamin makan minumnya. Gerakan Menyuguhkan Tepak. Pesan dari
gerakan tersebut menandakan penghargaan yang besar kepada tamu yang
datang dengan memakan sirih sebagai pembuka bicara. Bisa disimpulkan
bahwa pesan yang terkandung dalam Tari Makan Sirih bagaimana kita
49
Universitas Muhammadiyah Riau
selaku orang Melayu menyambut tamu dan menghargai tamu agar setiap
tamu yang datang ketanah Melayu merasa nyaman dan aman dengan
lingkungan sekitar. Orang Melayu selalu ramah dan sopan dengan semua
tamu-tamu yang datang dan selalu menjamu tamunya dengan baik. Dalam
Tari Makan Sirih juga menyampaikan pesan bahwa dalam penyambutan
tamu ditanah Melayu selalu menyuguhkan sirih sebagai pembuka bicara.
Dalam Tari Makan Sirih terdapat pesan yang menandakan orang Melayu
tidak kasar dan arogan dan orang Melayu identik dengan nilai-nilai
keagamaan yang menandakan orang Melayu itu bersifat baik dan sopan
dalam bertingkah laku, begitu juga dalam menyambut tamu”. (wawancara
senin, 10 Agustus 2018)
3. Akademisi Tari dan Pengamat Tari
Muslim, S. Kar, M. Sn juga menyampaikan bahwa pesan yang
terdapat dalam Tari Makan Sirih adalah.
“Saya ketahui dari buku yang dikeluarkan Lembaga Adat Melayu Riau
yaitu, Gerakan Sembah. Pesan dari gerakan ini memberikan salam
kepada tamu dengan wajah yang bersih dan hati yang jernih. Silat
Selembayung. Pesan dari gerakan tersebut memberitahu kepada tamu
bahwa dia akan aman selama berada ditanah Melayu. Gerakan Petik
Daun Sirih. Pesan dari gerak tersebut menandakan bahwa yang diberikan
oleh orang Melayu hasil dari Bumi Melayu yang baik. Gerakan Mengelap
Daun Sirih. Pesan dari gerakan tersebut menandakan kebersihan orang
Melayu dalam melakukan sesuatu hal. Gerakan Mengapur Sirih. Pesan
dari gerakan tersebut menandakan sebagai obat untuk segala macam
yang dimakan dan aman. Gerakan Melipat Daun Sirih. Pesan dari
gerakan tersebut menandakan bahwa orang Melayu selalu rapi dalam
berbuat. Gerakan Memakan Sirih. Pesan dari gerakan tersebut
menyampaikan kepada tamu bahwa selama dia berada ditanah Melayu
terjamin makan minumnya. Gerakan Menyuguhkan Tepak. Pesan dari
gerakan tersebut menandakan penghargaan yang besar kepada tamu yang
50
Universitas Muhammadiyah Riau
datang dengan memakan sirih sebagai pembuka bicara. Saya simpulkan
berdasarkan gerakan bahwa pesannya adalah sebuah sikap keramah
tamahan bagaimana orang Melayu memberikan penghargaan kepada
tamu yang datang dengan muka yang jernih dan hati yang bersih sehingga
tamu yang datang merasa aman dan nyaman. Dengan Tari Makan Sirih
tersebut menyampaikan kepada tamu yang datang bahwa tamu tersebut
sangat di hargai dan dihormati. Dengan gerakan dari tubuh penari yang
lembut bisa menyampaikan bahwa kedatangannya di tanah Melayu akan
aman dan terjaga hingga dia kembali ketempatnya dan orang Melayu itu
sangat ramah dan sopan terhadap tamunya”. (wawancara minggu, 16
Agustus 2018)
4. Penari
Vera Yuniwati Soermin, S. Pd mengatakan bahwa pesan yang
terdapat dalam Tari Makan Sirih adalah.
“Dari pelajaran yang telah saya tempuh dan seminar dari Lembaga Adat
Riau yang telah saya ikuti bahwa ada beberapa geerakan dalam Tari
Makan Sirih yaitu, Gerakan Sembah. Pesan dari gerakan ini memberikan
sembah salam sebagai tanda selamat datang dan penghargaan terhadap
tamu. Silat Selembayung. Pesan dari gerakan tersebut merupakan
pertanda lingkungan aman dan nyaman untuk tamu. Gerakan Petik Daun
Sirih. Pesan dari gerak tersebut menandakan bahwa yang diberikan oleh
orang Melayu merupakan hasil tanaman orang Melayu yang baik.
Gerakan Mengelap Daun Sirih. Pesan dari gerakan tersebut menandakan
orang Melayu selalu bersih dan baik dalam segala hal. Gerakan
Mengapur Sirih. Pesan dari gerakan tersebut merupakan penangkal untuk
segala hal yang tidak baik dalam makanan. Gerakan Melipat Daun Sirih.
Pesan dari gerakan tersebut menandakan bahwa orang Melayu selalu
rapi dalam berbuat. Gerakan Memakan Sirih. Pesan dari gerakan tersebut
menyampaikan kepada tamu bahwa selama dia berada ditanah Melayu
terjamin makan minumnya. Gerakan Menyuguhkan Tepak. Pesan dari
51
Universitas Muhammadiyah Riau
gerakan tersebut menandakan penghargaan yang besar kepada tamu yang
datang dengan memakan sirih sebagai pembuka bicara. Jadi inti dari Tari
Makan Sirih ini ingin menunjukkan bahwa orang Melayu itu lembut,
ramah dan sopan dalam memperlakukan tamunya, setiap tamu yang
datang ketanah Melayu terjamin keselamatannya serta makan dan
minumnya. Dari gerakan Tari Makan Sirih saja tidak ada gerakan keras,
dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa orang Melayu sangat ramah dan
sopan terhadap tamu”. (wawancara selasa, 25 Agustus 2018)
Dari rangkuman hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa
Tari Makan Sirih memiliki pesan bahwa setiap orang yang datang ketanah Melayu
akan terjaga keamanannya dan segala kebutuhannya, orang Melayu sangat baik
dan ramah dalam memperlakukan tamu serta sopan dalam bersikap. Setiap tamu
yang datang ketanah Melayu akan terjamin keselamatannya hingga kembali ke
tempat asalnya.
Dalam gerakan Tari Makan Sirih memperlihatkan kesopanan dan kelemah
lembutan orang Melayu ditandai dengan semua gerakan dilakukan dengan
gerakan lembut sehingga yang menyaksikan merasa tenang dan nyaman selama
pertunjukan. Begitu tata cara oeng Menyambut tamu dengan lembut dan tenang.
4.3. Pembahasan
A. Sign
Dalam setiap pertunjukan tari tentunya menapilkan gerakan dan
gerakan tersebut yang membangun komunikasi antara penari dan penonton
sehingga penonton mengerti maskud dan tujuan dari gerakan yang dilakukan
penari. Dalam Tari Makan Sirih merupakan gerakan tubuh penari yang
ditampilkan dengan indah dan dari hal tersebut terdapat komunikasi antara
penari dan tamu yang datang menyaksikan Tari Makan Sirih tersebut. Dari
setiap gerakan yang dilakukan oleh penari merupakan komunikasi non verbal
yang dapat mebuat tamu mengerti maksud dan tujuan dari tarian tersebut.
52
Universitas Muhammadiyah Riau
Jika dikaji dalam teori semoitika Charles Sanders Pierce Sign
merupakan tanda yang berbentuk fisik dan visual yang dapat ditangkap panca
indera manusia. Disini gerakan Tari Makan Sirih bisa dilihat dalam bentuk
fisik dan dapat ditangkap oleh panca indera manusia, setiap penari melakukan
gerakan yang tentunya dilihat oleh penonton dalam hal ini adalah tamu. Dari
berbagai unsur yang telah memenuhi tersebut maka Sign dalam Tari Makan
Sirih tersebut adalah gerakan yang dilakukan oleh penari.(Sobur Alex, 2009)
B. Object
Dari setiap tanda yang tercipta tentu ada media yang membuat tanda
tersebut, sehingga tanda itu bisa tersampaikan kepada penikmat yang dalam
hal ini tamu. Dalam Tari Makan Sirih yang menjadi Object adalah penari
Melayu atau penari Tari Makan Sirih dimana semua gerakan berasal dari
tubuh penari. Tubuh penari yang melakukan gerakan tata cara makan sirih
yang mana mengandung pesan yang ingin disampaikan kepada tamu yang
datang. Tanpa adanya penari tentunya tidak ada gerakan yang terjadi dan tidak
ada pesan yang akan disampaikan.
Jika dikaji dalam teori semiotika Charles Sanders Pierce Object adalah
konteks yang menjadi aspek pemaknaan atau yang dirujuk oleh tanda tersebut.
Dalam Tari Makan Sirih yang menghasilkan tanda atau gerakan adalah penari,
dapat dikatakan bahwa yang menjadi Object adalah penari karna penari yang
menghasilkan gerakan dari pertunjukan tersebut, apabila tidak ada penari
tentunya tidak ada gerakan dan tidak ada tanda atau komunikasi serta tidak
ada penampilan. (Sobur Alex, 2009)
C. Interpretant
Dari setiap gerakan yang dilakukan oleh penari, Tari Makan Sirih
memiliki pesan bahwa setiap orang yang datang ketanah Melayu akan terjaga
keamanannya dan segala kebutuhannya, orang Melayu sangat baik dan ramah
dalam memperlakukan tamu serta sopan dalam bersikap. Setiap tamu yang
53
Universitas Muhammadiyah Riau
datang ketanah Melayu akan terjamin keselamatannya hingga kembali ke
tempat asalnya. Dalam gerakan Tari Makan Sirih memperlihatkan kesopanan
dan kelemah lembutan orang Melayu ditandai dengan semua gerakan
dilakukan dengan gerakan lembut.
Jika dikaji dalam teori semiotika Charles Sanders Pierce interpretant
merupakan sebuah makna yang dihasilkan oleh penggunanya. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan dengan mewawancarai 4 (empat) orang narasumber
bahwa pesan yang terdapat dalam Tari Makan Sirih untuk menyampaikan
kepada tamu bahwa orang Melayu ramah dan sopan terhadap tamu nya serta
setiap tamu yang datang akan dilayani dengan baik. Setiap tamu yang datang
ketanah Melayu dijamin keamanannya dengan lingkungan yang aman dan
ramah, sehingga membarikan kesan yang baik terhadap tamu hingga dia
kembali ketempat asalnya. (Sobur Alex, 2009)