bab 4 hasil dan pembahasan - uksw
TRANSCRIPT
18
Bab 4
Hasil dan Pembahasan
4.1. Studi Pustaka
Penelitian tentang perencanaan strategi SI/TI sudah sering
dikembangkan salah satunya penelitian yang berjudul
Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi Pada St.
Ignatius Education Center Palembang. Penelitian tersebut
membahas tentang bentuk perencanaan strategis sistem informasi
menggunakan metodologi Ward and Peppard, dengan masukan
berupa analisis lingkungan bisnis internal, analisis lingkungan
bisnis eksternal, analisis lingkungan SI/TI internal, analisis
lingkungan SI/TI eksternal.Hasil dari penelitian tersebut
mendefinisikan perencanaan strategis sistem informasi berupa
strategi manajemen SI/TI, penerapan dan pemilihan teknologi
informasi yang selaras dengan strategi bisnis St.Ignatius
Education Center (Sensuse & Supryadi, 2008).
Penelitian lain yang berjudul “Perencanaan Strategi
Sistem Informasi Berbasis TOGAF ADM Pada Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kota Yogyakarta”. Penelitian tersebut
membahas tentang penggunaan TOGAF ADM yang mengacu
pada peraturan hokum yang berlaku, visi, misi dan aktivitas
bisnis yang dijalankan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
19
Kota Yogyakarta. Penelitian tersebut adalah berupa rancangan
implementasi sistem informasi Disparbud kota Yogyakarta yang
disusun secara berjangka sehingga pelaksanaan fungsi Disparbud
dapat dioptimalkan (Gandhi & Kurniati).
Perbedaan dengan penelitian terdahulu yang berjudul
Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi Pada St.
Ignatius Education Center Palembang dan berjudul Perencanaan
Strategi Sistem Informasi Berbasis TOGAF ADM Pada Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta adalah penelitian
ini lebih difokuskan pada satu perusahaan yang bertujuan untuk
merancang implementasi sistem informasi dan infrastruktur pada
PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung menggunakan TOGAF
Framework guna mendukung dan meningkatkan proses bisnis
perusahaan. Berdasarkan penelitian di atas, maka akan menjadi
sebuah acuan yang mendasar dalam penerapan metode, kasus dan
hasil yang berbeda. Metode yang digunakan adalah TOGAF
ADM yang memberikan tahapan enterprise architecture secara
rinci dan spesifik terhadap proses bisnis.
Tata kelola teknologi informasi adalah keterkaitan
tanggung jawab dewan direksi dan manajemen eksekutif
organisasi yang merupakan bagian terintegrasi dari pengelolaan
perusahaan yang mencakup kepemimpinan, struktur serta proses
organisasi yang memastikan bahwa teknologi informasi (TI)
perusahaan dapat dipergunakan untuk mempertahankan dan
memperluas strategi dan tujuan organisasi. Tata kelola juga
20
menyangkutbagaimana penanggulangan tata kelola dalam
menangani sumber daya, risiko, pemecahan masalah dan
tanggung jawab untuk pembagian fungsi TI di antara mitra bisnis,
manajemen TI, penyedia layanan, pemilihan proyek dan isu-isu
prioritas TI yang ada pada organisasi (Ward & Peppard, 2002).
Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi
portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung
organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan
tujuan bisnisnya. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari
pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi
organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu,
perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai tools,
teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan
strategi SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan
baru melalui penerapan teknologi yang inovatif (Ward &
Peppard, 2002)
4.2. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, diketahui
bahwa PT. Sinar Waluyo belum menerapkan sistem informasi.
Proses bisnis yang ada masih belum maksimal terutama
kaitannya pada proses administrasi dan keuangan, akibatnya data
yang ada pada perusahaan tidak dapat diolah dengan baik dan
tidak menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Saat ini
kegunaan pada bagian Operator Komputer hanya
21
mendokumentasikan data namun belum dilakukan pengolahan
data lebih lanjut. PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung belum
dapat mengoptimalkan proses bisnis yang ada dengan sistem
informasi berbasis komputerisasi, karena hal tersebut, maka
proses bisnis yang terjadi sebagian besar masih belum
terintegrasi, belum terotomatisasi dan belum optimal informasi
yang diperoleh. Oleh sebab itu, dirancang suatu sistem informasi
yang dinamis, cepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Dibutuhkan sebuah framework untuk merancang sebuah
enterprise architecture.Model ini nantinya akan menghasilkan
blueprint yang dapat dijadikan acuan dalam perancangan sistem
informasi.
4.2.1 Preliminary Phase
Pada tahapan ini berisi langkah-langkah persiapan
perencanaan arsitektur enterprise yaitu penentuan framework
arsitektur, metodologi, scoopeenterprise organisasi, dan tools
arsitektur dalam pemanfaatan penggunaan prinsip-prinsip EA.
Pendefinisian proses bisnis pada PT. Sinar Waluyo Bandar
Lampung digambarkan dengan menggunakan analisis value chain
pada Gambar 4.1 :
22
Gambar 4.1.Value Chain PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung
Berdasarkan Gambar 4.1, maka aktivitas-aktivitas yang
terjadi di PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung dapat dibagi
menjadi dua (2) jenis aktivitas yaitu : (1) Proses utama yang
merupakan aktivitas-aktivitas utama dalam mencapai tujuan
organisasi meliputi : manajemen administrasi, manajemen
keuangan, manajemen proyek, dan manajemen pemasaran. (2)
Proses pendukung sebagai aktivitas-aktivitas pendukung proses
utama antara lain : manajemen sumber daya proyek, manajemen
operasional, manajemen kepegawaian, manajemen pelaksanaan
proyek, dan manajemen hubungan pelanggan.
Framework yang digunakan untuk perencanaan arsitektur
enterprise sistem informasi pada PT. Sinar Waluyo Bandar
Lampung adalah TOGAF dengan metodologi yang mengacu pada
5 dari 8 tahapan TOGAF ADM, yaitu : (1)Phase A : Architecture
Vision, (2)Phase B : Business Arsitecture, (3)Phase C :
Information System Architecture, (4)Phase D : Technology
Architecture, (5)Phase E : Oppurtinities and Solution.
23
Scoope enterprise pada penelitian ini, yang akan dianalisa
dan dilakukan permodelan arsitektur adalah 5 (lima) proses bisnis
utama pada PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung, yaitu mencakup
: Manajemen Administrasi, Manajemen Keuangan, Manajemen
Proyek, dan Manajemen Pemasaran. Proses bisnis utama tersebut
akan diproses dan dikelola sedemikian rupa dengan mengacu
kepada Requirement Management yang berguna untuk
memberikan gambaran kebutuhan EA yang efektif bagi
perusahaan. Toolsdalam perancangan EA merupakan hasil dari
identifikasi permasalahan aktual pada proses bisnis utama dan
pendukung yang teridentifikasi dalam Requirement Management.
Prinsip-prinsip EA pada tahapan awal pengembangan
EAyang dapat digunakan adalah prinsip yang sifatnya umum
namun memiliki hubungan dengan enterprise yang
dikembangkan. Prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut:
(1) penyeragaman penggunaan teknologi, (2) Penerapan open
source software, (3) modularisasi komponen-komponen sistem,
dan (4) penggunaan konsep reuse dan penggunaan bersama
(sharing).
4.2.2. Requirement Management
Tujuan utama dari requirement management adalah
mengidentifikasi kebutuhan proses EA yang sesuai dalam setiap
proses ADM. Skenario bisnis menjadi hal utama dalam
pengembangan tahapan ini. Skenario bisnis mencakup core
business, proses bisnis, dan permasalahan bisnis organisasi.
24
4.3. Phase A. Architecture Vision
Tahap architecture visionakan dijelaskan mengenai
kebutuhan terkait visi dan misi perusahaan, profil organisasi,
sasaran organisasi, struktur organisasi, arsitektur dan kondisi
penggunaan SI/TI organisasi saat ini di PT. Sinar Waluyo Bandar
Lampung.
4.3.1 Visi & Misi Organisasi
- Membangun dengan kondisi ideal penuh harmoni,
stabilitas dan kebahagiaan.
- Membangun perumahan yang tidak hanya berfungsi
sebagai tempat tinggal, namun sebagai tempat yg
mendatangkan kebahagiaan dan kedamaian.
- Menyediakan perumahan yang asri dengan berbagai
fasilitas pada kawasan yang kondusif, nyaman dan
terjangkau bagi masyarakat luas.
4.3.2. Sasaran Organisasi
Sasaran PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung sebagai
pengembang perumahan dan penyedia sarana prasarana tempat
tinggal adalah masyarakat luas dan investor.
25
4.3.3. Profil Organisasi
Sejarah Singkat PT. KASSA berdiri sejak tanggal 17
April 1973 berdasrkan keputusan ketua Pengadilan Negeri
tertanggal 14 Maret 1964 No.U.P.1/N.T/1964 dengan pimpinan
Tuan Onggo Hartono sebagai Direktur Utama dan Tuan Sunyoto
Sebagai Direktur Perusahaan.
Perusahaan ini bertempat tinggal di Yogyakarta dengan
nama perusahaan PT. KASSA tetapi tanggal 1 Agustus 1973
perusahaan ini mengalami perubahan nama sesuai keputusan
ketua Pengadilan Negeri Jogyakarta tertanggal 14 Maret 1964
menjadi PT. ONGGO HARTONO juga bertempat tinggal di
Jogyakarta. Dengan pimpinan Tuan Onggo Hartono.
Untuk ketiga kalinya perusahaan ini mengalami
perubahan nama yaitu pada tanggal 6 Oktober 1979, PT.
ONGGO HARTONO diganti menjadi PT. Sinar Waluyo, adapun
pemegang saham PT. Sinar Waluyo adalah Tuan Onggo Hartono
sekaligus sebagai Direktur Utama PT. Sinar Waluyo. Perusahaan
ini berpusat di Yogyakarta dengan alamat : Jl. Kemetrian kidul
No. 70-72 telp (0274) 515386 telex 25162 YPP Fax. 515385
PT. Sinar Waluyo juga membuka cabang di delapan
daerah terbesar di Indonesia, yaitu :
26
a. Jakarta : Jl. Gajah Mada No. 29 (021)6294055
b. Semarang : Jl. Tri Lombajuang No. 07 (024)317402
c. Lampung : Jl. Jendral Sudirman No. 94(0721)253800
d. Bogor : Jl. Sri Gunting No. 01(0251)334258
e. Purwokerto : Jl. Perum KPR BTN (0725) 21972
f. Padang : Jl. M. Hatta No. 437 Lubuk Basung
(0274) 773428
g. Wates : Jl. Ruko Wates (0274) 76243
h. Pekan Baru : Jl. Riau No. 129A (0761) 22374
4.3.4. Struktur Organisasi
Pelaksanaan aktivitas yang diperlukan dalam fungsi
manajemen yaitu mencapai tujuan melalui orang lain, maka
diperlukan kerja sama dengan orang-oramg yang berada didalam
perusahaan serta mereka yang tetlibat secara langsung dalam
maupun diluar perusahaan. Untuk itu perlu membentuk suatu
wadah yang dikenal dengan istilah organisasi.
Organisasi adalah suatu kelompok orang-orang yang
bekerja secara teratur dan terus menerus untuk mencapai tujuan
bersama. Suatu perusahaan dapat mencapai tujuan dengan efektif
27
dan efisien, maka diperlukan suatu pengelolaan yang baik.
untukpengelolaan yang baik diperlukan suatu organisasi yang
baik serta kerja sama dengan baik pula.
Struktur organisasi PT. Sinar Waluyo dapat dilihat dari
adanya garis wewenang langsung dari atasan sampai
bawahan.Hubungan antara atasan dan bawahan bertanggung
jawab kepada atasan.
Struktur organisasi PT. Sinar Waluyo di kota Bandar
Lampung sebagai berikut :
28
Gambar 4.2. Struktur Organisasi PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung
(Sumber : PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung, 2014)
Adapun tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
1. Kepala Perwakilan
Kepala Perwakilan adalah orang yang mendapatkan
mandat dari Direktur Perusahaan untuk melaksanakan
aktifitas perusahaan di tiap cabang. Pimpinan juga
29
mendelegasikan wewenangnya kepada kepala proyek
untuk menangani proyek yang ada.
2. Manager Proyek
Tugas Manager Proyek adalah mengelola manajemen
perusahaan serta semua kegiatan manajemen perusahaan.
3. Pimpinan Proyek
Tugas Pimpinan Proyek adalah mengawasi dan
menangani jalannya proyek yang sedang dilaksanakan.
4. Administrasi Keuangan
Tugas Administrasi Keuangan adalah bertanggung jawab
dan mengawasi pembukuan yang berhubungan dengan
pemasukan dan pengeluaran perusahaan serta
bertanggung jawab mengatasi keseluruhan pembukuan
perusahaan.
5. Administrasi Proyek
Tugas Administrasi Proyek adalah bertanggung jawab
mengawasi segala macam administrasi yang berhubungan
dengan pelaksanaan proyek.
6. Departemen Proyek
30
Tugas Departemen Proyek adalah mengepalai dan
bertanggung jawab terhadap departemen urusan teknik.
7. Logistik
Mengepalai dan bertanggung jawab terhadap segala
urusan yang berhubungan dengan persediaan material
proyek.
8. Marketing
Mengepalai dan bertanggung jawab terhadap pemasaran
dan segala permasalahan yang terjadi dalam angsuran
kredit rumah.
9. Pengawas Lapangan
Mengepalai dan bertanggung jawab terhadap segala
permasalahan yang terjadi langsung di lapangan.
10. Bagian Umum
Mengepalai dan bertanggung jawab pada pimpinan harian
bidang bagian umum.
11. Operator Komputer
31
Bertanggung jawab dalam hal yang berhubungan dengan
surat terima, dan pendataan.
12. Operator Air
Bertanggung jawab terhadap pengadaan air bersih untuk
perumahan.
13. Operator Alat
Bertanggung jawab dalam pengadaan alat-alat yang
berhubungan dengan proyek rumah.
14. Mandor Tenaga
Bertanggung jawab terhadap para pekerja harian serta
mengawasi pekerjaan harian di lapangan.
4.4. Phase B. Business Architecture
Tahap business architectureakan dilakukan analisa pada
proses bisnis secara lebih dalam, pada tahapan ini stakeholder
pada bagian informatika akan mengidentifikasi dan menganalisa
proses bisnis agar relevan terhadap perancangan yang akan
dibuat. Permodelan tahapan ini dikelompokkan menjadi dua yaitu
manajemen utama dan manajemen pendukung digambarkan
menggunakan use case diagram yang menjelaskan fungsi tiap
manajemen yang ada pada PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung.
32
Fungsi use case diagram pada tahapan ini adalah untuk
memetakan aktifitas pada tiap fungsi manajemen. pada Gambar
4.3 sebagai berikut :
Gambar 4.3.Use Case PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung
Berdasarkan uraian usecasediatas maka dapat diketahui
bahwa setiap manajemen pada proses utama memiliki
keterkaitan, dan manajemen utama terdiri dari aktifitas yang
saling terkait dengan proses pendukung, maka keterkaitan proses
tersebut dipetakan melalui arsitektur bisnis pada Gambar 5
sebagai berikut :
33
Manajemen
Pemasaran
Manajemen
Kepegawaian
Manajemen
Proyek
Manajemen
Keuangan
Manajemen
Administrasi
Manajemen
Hubungan
Pelanggan
Manajemen
Pelaksanaan
Proyek
Manajemen
Sumber Daya
Proyek
Gambar 4.4. Arsitektur Bisnis PT. Sinar Waluyo Bandar
Lampung
Berdasarkan pemetaan arsitektur bisnis yang digambarkan
pada Gambar 4.4, maka dapat dilihat bahwa manajemen
pemasaran berhubungan langsung dengan manajemen
administrasi, manajemen administrasi berhubungan lagsung
dengan manajemen keuangan, dan manajemen keuangan
berhubungan langsung dengan manajemen proyek. Sedangkan
setiap manajemen pada proses utama didukung oleh manajemen
pada proses pendukung, antara lain adalah manajemen pemasaran
yang didukung oleh manajemen hubungan pelanggan,
manajemen keuangan yang didukung oleh manajemen
kepegawaian, serta manajemen proyek yang didukung oleh
manajemen sumber daya proyek, manajemen operasional, dan
manajemen pelaksanaan proyek yang saling berkoordinasi dalam
penanganan proyek.
34
4.5. Phase C. Information System Architecture
Tahapan information system architecture dilakukan untuk
membangun sistem informasi dari perancangan arsitektur data
yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan data yang akan
digunakan pada arsitektur aplikasi.Tahap ini juga mengharuskan
kombinasi dari beberapa entitas data dan arsiktektur aplikasi.Dua
tahapan dalam membuat arsitektur data yaitu: (1) Pendefinisian
entitas berdasarkan pada fungsi bisnis. (2) Pembuatan model
konsep dengan menggunakanClass Diagram. Model konseptual
merupakan pendefinisian sekumpulan entitas, atribut dan relasi
yang digambarkan menggunakan Class
Diagram.Mengidentifikasi arsitektur aplikasi berdasarkan : (1)
Kebutuhan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan
pada setiap fungsi bisnis. (2) Kebutuhan pertukaran informasi
antar fungsi bisnis. (3) Kebutuhan alat bantu di tiap fungsi bisnis.
Tahapan ini dilakukan dengan mengidentifikasi aplikasi-
aplikasi yang diperlukan untuk mengelola dan mendukung fungsi
bisnis. Pada tahapan ini dilakukan pendefinisisan mengenai apa
saja yang harus dilakukan aplikasi untuk mengelola dan
menyediakan informasi agar dapat mendukung fungsi bisnis. Dari
hasil identifikasi fungsi bisnis dapat ditentukan daftar kandidat
modul aplikasi yang diperlukan untuk mendukung fungsi proses
utama PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung.
35
Berdasarkan observasi dan analisis, maka sistem
informasi dan kandidat aplikasi yang sesuai dan dapat dibangun
dapat dilihat pada Tabel 4.1:
No. Kelompok Sub nomor
Kandidat
Aplikasi
1
Sistem Informasi
Administrasi 1.1
Aplikasi
pengarsipan
data pelanggan
1.2
Aplikasi
pengarsipan
sertifikat rumah
2
Sistem Informasi
Keuangan 2.1
Aplikasi
pembukuan
keuangan
3 Sistem Informasi Proyek 3.1
Aplikasi
pengelolaan
kalkulasi biaya
proyek
4
Sistem Informasi
Pemasaran 4.1
Aplikasi
website
pemasaran
5
Sistem Informasi
Penggajian 5.1
Aplikasi
pengelolaan
gaji karyawan
6
Sistem Informasi
Hubungan Pelanggan 6.1
Aplikasi forum
komentar
pelanggan
6.2
Aplikasi
informasi
terbaru
6.3
Aplikasi rating
pelayanan
6.4
Aplikasi rating
kualitas rumah
36
Tabel 4.1.Daftar Sistem Informasi & Kandidat AplikasiPT. Sinar
Waluyo Bandar Lampung
Kebutuhan dan pertukaran informasi secara umum sudah
dijelaskan pada uraian tentang pemodelan proses bisnis, sehingga
penentuan arsitektur aplikasi yang digunakan untuk membantu
fungsi bisnis utama dan pendukung organisasi dapat definisikan
menggunakan Application Portfolio pada Tabel 4.2 sebagai
berikut:
Strategic High Potential
Pembukuan Keuangan Pengelolaan Gaji Karyawan
Pengarsipan Data Pelanggan
Website Pemasaran
Pengarsipan Sertifikat
Rumah
Forum Komentar Pelanggan
Pengelolaan Kalkulasi Biaya
Proyek Informasi Terbaru
Rating Pelayanan
Rating Kualitas Rumah
Key Operational Support Tabel 4.2.Application Portofolio PT. Sinar Waluyo Bandar
Lampung
Berdasarkan application portfolio tersebut, maka
pendefinisian entitas aplikasi berdasarkan fungsi bisnis dan solusi
struktur aplikasi pada fungsi bisnis utama dan pendukung dapat
dipetakan ke dalamclass diagram seperti terlihat pada Gambar
4.5 berikut:
37
Katalog_boundary
Nama pengembang : String
Alamat kantor pengembang : String
Nomor telepon kantor pengembang : String
Type tanah : String
Harga jual : String
Maksimal KPR : String
Uang muka : String
Suku bunga : String
Angsuran KPR 5th : String
Angsuran KPR 10th : String
Angsuran KPR 15th : String
Angsuran KPR 20th : String
Persyaratan pemohon (PNS) : String
Persayratan pemohon(swasta) : String
Gambar denah tipe rumah 80 : Object
Gambar denah tipe rumah 55 : Object
Gambar denah tipe rumah 48-45 : Object
Gambar denah tipe rumah 36-40 : Object
Gambar denah tipe rumah 36 : Object
Denah perumahan : Object
Blok : Integer
Nomor rumah : Integer
Katalog_control ler
viewKatalog()
addData
addData()
deleteData
deleteData()
updateData
updateData()
Administrasi_boundary
Nama lengkap pemohon : String
Tempat tanggal lahir : String
Nomor KTP/SIM : String
Alamat rumah sesuai KTP : String
Nomor telepon rumah : String
Nomor handphone : String
Status perkawinan : String
E-mail : String
Pekerjaan : String
Surat Pernyataan Penghasilan : Object
Surat Pernyataan Pembelian : Object
Surat Pernyataan Kepemilikan Rumah : Object
Surat Pernyataan Verifikasi Debitur Individual : Object
Surat Pernyataan dan Kuasa : Object
Surat Keterangan Gaji : Object
Surat Pernyataan Disiplin Angsuran : Object
Surat Pernyataan dan Kuasa Pemotongan Gaji/Pensiun : Object
Lampiran Kuasa Pemotongan Gaji/Pensiun : Object
Lembar Wawancara Permohonan Kredit BTN : Object
Surat BTN : Data Kepegawaian dan Rincian Gaji : Object
Form Apliasi Consumer Loan BTN : Object
Berita Acara Serah Terima Rumah Sederhana Sehat : Object
Blok : Integer
Nomor rumah : Integer
Sertifikat Rumah : Object
Administrasi_control ler
viewDataPemohon()
addData
addData()
deleteData
deleteData()
updateData
updateData()
AngsuranTunaiBertahap_boundary
Nama lengkap pemohon : String
Tipe rumah : Integer
Blok : Integer
Nomor rumah : Integer
Luas tanah : String
Uang muka : String
Angsuran KPR : String
AngsuranTunaiBertahap_controller
viewAngsuranKPR()
deleteData
deleteData()
addData
addData()
updateData
updateData()
GajiPegawai_boundary
Jabatan pegawai : String
Absen pegawai : String
Gaji pegawai : String
GajiPegawai_control ler
viewGajiPegawai()
Adminstrasi_entity
Nama lengkap pemohon : String
Tempat tanggal lahir : String
Nomor KTP/SIM : String
Alamat rumah sesuai KTP : String
Nomor telepon rumah : String
Nomor handphone : String
Status perkawinan : String
E-mail : String
Pekerjaan : String
Surat Pernyataan Penghasilan : Object
Surat Pernyataan Pembelian : Object
Surat Pernyataan Kepemilikan Rumah : Object
Surat Pernyataan Verifikasi Debitur Individual : Object
Surat Pernyataan dan Kuasa : Object
Surat Keterangan Gaji : Object
Surat Pernyataan Disiplin Angsuran : Object
Surat Pernyataan dan Kuasa Pemotongan Gaji/Pensiun : Object
Lampiran Kuasa Pemotongan Gaji/Pensiun : Object
Lembar Wawancara Permohonan Kredit BTN : Object
Surat BTN : Data Kepegawaian dan Rincian Gaji : Object
Form Apliasi Consumer Loan BTN : Object
Berita Acara Serah Terima Rumah Sederhana Sehat : Object
Blok : Integer
Nomor rumah : Integer
Sertifikat Rumah : Object
viewDataPemohon()
addData()
updateData()
deleteData()
deleteData
deleteData()
addData
addData()
updateData
updateData()
Katalog_enti ty
Nama pengembang : String
Alamat kantor pengembang : String
Nomor telepon kantor pengembang : String
Type tanah : String
Harga jual : String
Maksimal KPR : String
Uang muka : String
Suku bunga : String
Angsuran KPR 5th : String
Angsuran KPR 10th : String
Angsuran KPR 15th : String
Angsuran KPR 20th : String
Persyaratan pemohon (PNS) : String
Persayratan pemohon(swasta) : String
Gambar denah tipe rumah 80 : Object
Gambar denah tipe rumah 55 : Object
Gambar denah tipe rumah 48-45 : Object
Gambar denah tipe rumah 36-40 : Object
Gambar denah tipe rumah 36 : Object
Denah perumahan : Object
Blok : Integer
Nomor rumah : Integer
Informasi terbaru pengembang : String
Komentar Pelanggan : String
Rating pelayanan : Integer
Rating kualitas rumah : Integer
viewKatalog()
viewForumPelanggan()
addData()
updateData()
deleteData()
ForumPelanggan_controller
viewForumPelanggan()
ForumPelanggan_boundary
Informasi terbaru pengembang : String
Komentar Pelanggan : String
Rating pelayanan : Integer
Rating kualitas rumah : Integer
deleteData
deleteData()
addData
addData()
updateData
updateData()
Keuangan_enti ty
Nama lengkap pemohon : String
Blok : Integer
Tipe rumah : Integer
Nomor rumah : Integer
Luas tanah : String
Uang muka : String
Angsuran KPR : String
Biaya operasional proyek : String
Biaya sumber daya proyek : String
Biaya pelaksanaan proyek : String
Jabatan pegawai : String
Absen pegawai : String
Gaji pegawai : String
viewGajiPegawai()
viewTotalBiayaProyek()
viewAngsuranKPR()
addData()
updateData()
deleteData()
Proyek_controller
viewTotalBiayaProyek()
Proyek_boundary
Biaya operasional proyek : String
Biaya sumber daya proyek : String
Biaya pelaksanaan proyek : String
addData
addData()
updateData
updateData()
deleteData
deleteData()
Gambar 4.5.Class DiagramPT.Sinar Waluyo Bandar Lampung
Berdasarkan class diagram tersebut dapat diketahui relasi
entitas-entitas berdasarkan fungsi bisnis yang ada dan pertukaran
informasi untuk mendukung setiap fungsi bisnis. Definisi class
diagram tersebut meliputi 6 boundaryyaitu gaji pegawai,
38
angsuran tunai bertahap, proyek, administrasi, katalog,dan forum
pelanggan.6 controllerpada setiap boundary untuk mengelola
entitas yang ada.3 entityyaitu katalog, administrasi dan keuangan,
pada setiap entity mengelola entitas dari beberapa aplikasi fungsi
bisnis.
Sedangkan untuk arsitektur sistem aplikasi dapat
dimodelkan menggunakan application landscape, dimana
arsitektur sistem aplikasi tersebut menggambarkan hubungan
kedekatan antar sistem aplikasi yang dapat terlihat pada Gambar
4.6berikut :
39
Gambar 4.6.Arsitektur Sistem Aplikasi
Berdasarkan gambar arsitektur sistem aplikasi pada
Gambar 4.6, maka dapat dilakukan proses pemetaan terhadap
komponen infrastruktur yang mengacu pada Technical Reference
Model (TRM) TOGAF seperti terlihat pada Gambar 4.7berikut :
40
SistemAplikasi Arsitektur Teknologi
Gambar 4.7.Pemetaan Arsitektur Sistem Aplikasi terhadap
Arsitektur Teknologi
Komponen infrastruktur yang digunakan dalam pemetaan
arsitektur sistem aplikasi dengan arsitektur teknologi terlihat
seperti Gambar 4.8berikut :
41
Gambar 4.8.Komponen Infrastruktur Pemetaan
Berdasarkan pemetaan arsitektur sistem aplikasi terhadap
arsitektur teknologi yang terlihat pada Gambar 8 dan mengacu
kepada komponen infrastruktur yang digunakan dalam pemetaan
seperti terlihat pada Gambar 9, maka dapat dibuat arsitektur
secara keseluruhan (Overall Architecture) yang dapat dilihat pada
Gambar 4.9 berikut:
42
Gambar 4.9.Overall Architecture
4.6. Phase D. Technology Architecture
Tahapan technology architecturemerupakan tahapan
pengembangan arsitektur teknologi terkait dengan logika dan
bentuk nyata aplikasi serta infrastruktur yang direkomendasikan.
Berdasarkan kondisi teknologi saat ini, maka arsitektur teknologi
yang diusulkan adalah sebagai berikut :
43
Aliran informasi antara sistem aplikasi merupakan sebuah
model yang menggambarkan proses transformasi informasi antara
sistem aplikasi yang telah dirancang pada Gambar 4.6 yaitu
arsitektur sistem aplikasi, aliran informasi antara sistem aplikasi
dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut:
Gambar 4.10.Aliran Informasi Antar Sistem Aplikasi
Gambar 4.10 menjelaskan bahwa sistem informasi yang
ada saling berhubungan menciptakan aliran informasi, dapat
dilihat bahwa sistem informasi hubungan pelanggan dan sistem
informasi pemasaran terhubung dengan portal web.Sistem
informasi administrasi, sistem informasi proyek, sistem informasi
44
keuangan, dan sistem informasi penggajian terhubung dengan
client aplication.
Skema infrasktruktur jaringan di kantor pusat PT. Sinar
Waluyo Bandar Lampung dapat dilihat pada Gambar 4.11
berikut:
Server
Firewall
Internet
Server Gateway
Modem
Switch
Proxy
Router
NOC
Bagian KeuanganBagian AdministrasiBagian Pemasaran
Server Bank BTN
Router
Bagian Bank
Gambar 4.11.Skema Jaringan Kantor Pusat PT. Sinar Waluyo Bandar
Lampung
Skema jaringan kantor pusat yang ada pada Gambar 4.11
merupakan skema jaringan yang sesuai dengan kondisi kantor
PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung, karena letak tiap unit bagian
45
terpisah-pisah maka infrastruktur yang sesuai untuk koneksi antar
bagian adalah menggunakan wireless.
Skema untuk tiap bagian yang terkoneksi dengan
menggunakan wireless dapat di lihat pada Gambar 4.12 berikut:
Switch
Wireless Radio
Printer
Gambar 4.12.Skema Jaringan Setiap Bidang yang Menggunakan
Wireless
Gambar 4.12 menjelaskan skema jaringan setiap bidang
dengan menggunakan wireless.Skema ini menjadi standar atau
acuan mendasar dalam membangun infrastruktur antar bagian
pada PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung.
4.7. Phase E. Opportunities and Solution
46
Tahapan opportunities and solution bertujuan
mengidentifikasi parameter strategis.Pada fase architecture vision
dilakukan analisis terhadap kondisi saat ini. Sedangkan pada fase
information system architecture dan technology architecture
dilakukan pemodelan kebutuhan sistem informasi yang akan
datang. Dari hasil analisis yang telah dilakukan terdapat
kesenjangan (gap)antara kondisi saat ini dengan usulan untuk
mencapai kondisi yang akan datang. Analisis kesenjangan
dilakukan untuk melihat perbandingan kondisi saat ini dengan
setelah penerapan arsitektur yang akan datang. Setelah itu dari
hasil evaluasi kesenjangan dapat dibuat strategi untuk
penyelesaian permasalahan dengan perencanaan pembangunan
sistem informasi dan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan.
Solusi rekomendasi untuk PT. Sinar Waluyo Bandar
Lampung dilihat dari kondisi yang ada saaat ini dan permodelan
sistem informasi yang akan datang, berdasarkan tahapan TOGAF
mulai dari architecture vision sampai technology architecture
dapat didefinisikan melalui renstra pembangunan sistem
informasi yang dapat dilihat pada Tabel 4.3 :
Tahun
ke- Pembangunan Sistem Informasi
1 Sistem Informasi Administrasi dan Sistem Informasi Pemasaran
2 Sistem Informasi Keuangan
3 Sistem Informasi Proyek
4 Sistem Informasi Penggajian
5 Sistem Informasi Hubungan Pelanggan
Tabel 4.3.Renstra PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung
47
Pemilihan pembangunan berdasarkan renstra pada Tabel 2
didasarkan pada kebutuhan mendasar dan derajat kepentigan
sistem informasi. Pada tahun pertama sistem informasi
administrasi dan sistem informasi pemasaran menjadi sistem
informasi yang harus dibangun terlebih dahulu karena kebutuhan
akan pemasaran dan administrasi pada perusahaan merupakan
kebutuhan dasar. Sistem informasi keuangan, sistem informasi
proyek, dan sistem informasi penggajian dibangun berurutan
masing-masing pada tahun ke-2 sampai tahun ke-4, pembangunan
sistem informasi didasarkan kepada pengembangan terhadap
sistem informasi yang sudah ada sebelumnya dan berdasarkan
kebutuhan internal perusahaan dari yang paling penting. Sistem
informasi hubungan pelanggan merupakan sistem informasi
pendukung yang dibangun pada tahun ke-5.
48