bab 4 analisis data dan pembahasanrepository.untag-sby.ac.id/3232/5/11. bab 4 .pdfbab 4 analisis...
TRANSCRIPT
BAB 4
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian yang dilakukan dengan material Sprocket Gear maka
didapatkan hasil penelitian antara lain nilai kekeresan dan struktur mikro setelah
mengalami perlakuan panas dengan temperatur 800° C dengan laju pendinginan
cepat menggunakan oli dan masing-masing perlakuan panas menggunakan waktu
penahan (holding time) selama 5 menit.
Tabel 4.1. Kodefikasi spesimen
Keterangan kodefikasi :
A = Tanpa Perlakuan
B1 = Spesimen di Pressing dengan tekanan sebesar 30 bar
B2 = Spesimen di Pressing dengan tekanan sebesar 30 bar
B3 = Spesimen di Pressing dengan tekanan sebesar 30 bar
C1 = Spesimen di Pressing dengan tekanan sebesar 60 bar
C2 = Spesimen di Pressing dengan tekanan sebesar 60 bar
C3 = Spesimen di Pressing dengan tekanan sebesar 60 bar
D1 = Spesimen di Pressing dengan tekanan sebesar 90 bar
D2 = Spesimen di Pressing dengan tekanan sebesar 90 bar
E = Spesimen di Pressing dengan tekanan sebesar 100 bar
4.1. Analisa Data dan Hasil Pembahasan Pengujian Perlakuan Panas
Pada perlakuan panas ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh setelah
diberi perlakuan panas terhadap nilai kekerasan pada material gear spraket. Adapun
parameter dan proses perlakuan panas di jelaskan pada tabel dibawah ini :
Tanpa Perlakuan A
30 Bar B1 B2 B3
60 Bar C1 C2 C3
90 Bar D1 D2
`100 Bar E
Pressing
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
28
Tabel 4.2. Data Perlakuan Panas Spesimen
Tempat Tungku
Temperatur Ruang 35°C
Temperatur Pemanasan 800°C
Holding Time 5 menit
Media Pendingin Oli
Jumlah Spesimen 9
Berat 100 gr
Gambar 4.1 Spesimen Gear Spraket
Merupakan gambar spesimen gear spraket sebelum dilakukan perlakuan
panas. Dalam pengamatan yang dilakukan bahwa pada spesimen sebelum diberi
perlakuan panas tidak ada kotoran dan karat yang menempel pada permukaan
spesimen.
4.1.1. Hasil Pengujian Perlakuan Panas dengan Temperatur 800°C
Pada gambar 4.2. Hasil proses perlakuan panas spesimen gear spraket
dengan temperatur 800°C menggunakan media pendingin oli dengan holding time 5
menit.
Gambar 4.2. Proses hardening pada spesimen dengan temperatur 800°C.
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
29
Gambar 4.3. Pencelupan menggunakan media oli
Gambar 4.4. Spesimen setelah proses Hardening dengan temperatur 800° C
langsung di Quenching menggunakan media pendingin oli dan
waktu penahan 5 menit
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
30
4.2. Analisa Data dan Hasil Pembahasan Pengujian Pressing
Dimana variasi menggunakan tekanan pressing pada ujung gigi spraket gear
ditujukan untuk mengetahui kekuatan tekan material dan perubahan bentuk yang
terjadi, dimana spraket gear selalu bergesekan dengan rantai sehingga menyebabkan
keausan pada ujung-ujung gigi dan tekanan press yang digunakan yaitu sebesar 30
Bar, 60 Bar, 90 Bar dan 100 Bar.
Gambar 4.5. merupakan hasil dan proses pressing dengan tekanan press 30
bar terhadap spesimen gear spraket dengan perlakuan panas 800°C menggunakan
media pendingin oli.
Gambar 4.5 Posisi spesimen pada saat proses Pressing
Gambar 4.6 Besar tekanan 30 bar pada Pressure Gauge saat proses Pressing
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
31
Gambar 4.7 Hasil ujung gigi pada spraket dengan tekanan press 30 bar
Gambar 4.8 Besar tekanan 60 bar pada Pressure Gauge saat proses Pressing
Gambar 4.9 Hasil ujung gigi pada spraket dengan tekanan press 60 Bar
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
32
Gambar 4.10 Besar tekanan 90 bar pada Pressure Gauge saat proses Pressing
Gambar 4.11 Hasil ujung gigi pada spraket dengan tekanan press 90 Bar
Gambar 4.12 Besar tekanan 100 bar pada Pressure Gauge saat proses Pressing
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
33
Gambar 4.13 Hasil ujung gigi pada spraket dengan tekanan press 100 Bar
4.3. Analisa Data dan Hasil Pembahasan Pengujian Kekerasan Rockwell
4.3.1. Hasil Pengujian Kekerasan
Pada pengujian kekerasan menggunakan pengujian kekerasan sistem
Rockwell dengan indentor yang terbuat dari bahan intan yang dibentuk menjadi bola
dengan ukuran 1/16” (HRB) dan beban uji 100 kg dengan waktu penekan 5 detik.
Pengujian kekerasan menggunakan satu buah spesimen dalam setiap kondisinya
dengan melakukan tiga kali pengambilan data atau indentasi yang bertujuan agar
mendapatkan data yang lebih akurat.
Gambar 4.14 Pengujian Kekerasan
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
34
Gambar 4.15 Spesimen dan Letak Titik-Titik Uji Kekerasan Rockwell
Tabel 4.3 Data Hasil Uji Kekerasan Rockwell
No Kode
Spesimen
HRB HRB rata - rata
Tengah Lubang Mata Ujung Gigi
A 75 75,5 73 74,5
B1 81,7 74,5 78,5 78,2
B2 85,5 85 86 85,5
B3 80 77 75,5 77,5
C1 77 78,5 76,5 77,3
C2 81,5 82 85,5 83
C3 76,5 79 76 77,2
D1 75 75,5 75 81,1
D2 76,5 78 78,2 77,6
E 82 80,7 80 80,9
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
35
Dari data pengujian kekerasan pada material spraket gear didapat grafik
ditunjukkan pada gambar 4.16 sebagai berikut :
Gambar 4.16 Diagram Batang Nilai Uji Kekerasan
Dari gambar 4.16 diatas dapat dilihat bahwa adanya peningkatan nilai
kekerasan mulai dari kondisi awal gear spraket tanpa perlakuan sampai dengan
adanya perlakuan mengalami peningkatan nilai kekerasannya terlihat setelah
dilakukannya proses hardening dengan temperatur 800°C dan variasi tekanan
pressing.
. Pada grafik terlihat bahwa pengaruh tanpa perlakuan dan diberi perlakuan
terhadap nilai kekerasan pada gear spraket pada kondisi awal dan hardening dengan
menggunakan media pendingin oli. Nilai kekerasan pada gear spraket mengalami
kenaikan nilai rata-rata kekerasan, dari grafik tersebut bahwa pada kondisi
hardening memiliki nilai kekerasan yang tertinggi adalah dengan temperatur 800°C
dengan variasi tekanan press 30 Bar yaitu memiliki nilai rata-rata kekerasan sebesar
85,5 HRB dan memiliki nilai rata-rata yang terendah adalah pada kondisi tanpa
perlakuan dengan nilai kekerasan 74,5 HRB.
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
36
4.3.2. Pengaruh Tekanan Pressing dengan Hasil Nilai Uji Kekerasan Rata-
Rata terhadap Spesimen Gear Spraket
Gambar 4.17 Hubungan Variasi Tekanan Pressing dengan nilai rata-rata Kekerasan
pada Gear Spraket
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variasi tekanan
pressing dengan hasil nilai uji kekerasan rockwell skala B. Hasil analisis pengaruh
dapat dilihat dalam grafik di atas dimana hasil nilai kekerasan tertinggi pada variasi
tekanan press sebesar 30 bar, sedangkan nilai terendah pada variasi tekanan press
sebesar 100 bar. Dimana semakin besar tekanan press yang diberikan maka nilai
kekerasannya akan menurun begitu sebaliknya. Hubungan variasi tekanan, dapat
mempengaruhi nilai kekerasan pada spesimen sehingga sifat mekaniknya akan
berubah atau menurun.
A B
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
37
C D
Gambar 4.18 Gambar hasil pada mata gigi spraket; (A) 30 bar; (B) 60 bar; (C) 90
bar; (D) 100 bar.
Dari setiap variasi tekanan pressing, dapat dilihat bahwa pada tekanan 30
bar atau sebesar 30 kg/cm2 kondisi permukaan mata gigi masih belum mengalami
perubahan atau masih utuh dan pada saat mulai ditekan sebesar 60 bar kondisi mata
gigi sudah mulai turun begitu seterusnya hingga 100 bar, sehingga kekuatan pada
tiap-tiap ujung mata gigi ketika diberi beban dikisaran 60 bar atau 60 kg/cm2
akan
mengalami penyusutan atau aus apabila penerapannya difungsikan atau dilakukan
pada kendaraan bermotor dimana peran spraket gear ini selalu berputar dan
bergesekan dengan rantai.
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
38
4.4. Analisa Data dan Hasil Pembahasan Pengujian Strukturmikro
Pada pengujian strukturmikro ini dilakukan untuk mengetahui struktur
mikro sebelum perlakuan panas dan sesudah perlakuan panas suatu material.
Pada pengujian strukturmikro ini menggunakan pemotretan pembesaran
gambar 500x. Sebelum melakukan pengujian strukturmikro spesimen dilakukan
pengetsaan proses pembersihan spesimen yang terkontrol yang bertujuan untuk
mendapatkan strukturmikro yang jelas. Campuran pelarut yang digunakan untuk
spesimen gear spraket yaitu Aquades, HCl, dan HNO3. Setelah melakukan proses
pengetsaan selanjutnya melakukan pemotretan strukturmikro.
4.4.1. Hasil Pengamatan Strukturmikro Terhadap Spesimen Kondisi Awal
Tanpa Perlakuan
Pada pengamatan strukturmikro ini dilakukan pada material uji kondisi
awal tanpa perlakuan dengan menggunakan perbesaran 500x. Hasil dari uji
strukturmikro material kondisi awal tanpa perlakuan seperti pada gambar 4.19
sebagai berikut :
Gambar 4.19 Hasil Pengamatan Strukturmikro kondisi awal tanpa perlakuan
Dari hasil pengamatan strukturmikro benda uji kondisi awal tanpa
perlakuan diatas didapatlah struktur fasa pearlite berbentuk bulat agak lonjong
berwarna gelap dengan ferrite berwarna putih yang mendominasinya. Pada
pengamatan gambar diatas jarak fasa ferrite dan pearlite lebih renggang sehingga
dapat mempengaruhi sifat kekerasan material. Diperoleh hasil nilai kekerasan
sebesar 74,5 HRB.
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
39
4.4.2. Hasil Pengamatan Strukturmikro Terhadap Spesimen Kondisi Setelah
diberi Perlakuan
Pada pengamatan strukturmikro ini dilakukan pada material uji kondisi
setelah di hardening dengan temperatur 800°C menggunakan media oli dengan
menggunakan perbesaran 500x. Hasil dari uji strukturmikro material kondisi setelah
diberi perlakuan seperti pada gambar 4.20 sebagai berikut :
Gambar 4.20 Hasil Pengamatan Strukturmikro kondisi setelah diberi perlakuan
Dari hasil pengamatan strukturmikro benda uji diatas yang telah di
hardening 800°C dan di quenching menggunakan media pendingin oli dengan
penahan waktu 5 menit terdapat perubahan fasa pearlite dari bentuk bulat menjadi
besar berbentuk memanjang dan lebih halus hampir menyeluruh didominasi oleh
struktur pearlite dan hasil dari uji kekerasan pada gambar diatas mempunyai nilai
yang tinggi yaitu sebesar 85,5 HRB.
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
40
~ halaman ini sengaja dikosongkan ~