bab 4 analisis dan pembahasan - institutional...

45
51 Bab 4 Analisis dan Pembahasan 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Responden Penelitian Untuk menunjang analisis kuantitatif secara statistik juga akan di lakukan analisis secara kualitatif dengan menganalisis karakteristik responden melalui informasi gambaran deskripsi dari obyek penelitian yang terdiri dari, jenis kelamin, umur, tahun angkatan, pekerjaan, keterangan karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik Kategori Jumlah Responden Presentase (%) Jenis kelamin Laki-laki 53 47,7 Perempuan 58 52,2 Pekerjaan Guru 69 62,1 Mahasiswa 42 37,8 Wiraswasta 5 4,5 Umur 20 tahun-30tahun 53 47,7 30tahun-40tahun 17 15,3 40tahun-50tahun 37 33,3 50tahun-60tahun 6 5,4 Sumber : Data primer yang diolah,2012

Upload: duongxuyen

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

51

Bab 4

Analisis dan Pembahasan

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.1 Profil Responden Penelitian

Untuk menunjang analisis kuantitatif secara statistik

juga akan di lakukan analisis secara kualitatif dengan

menganalisis karakteristik responden melalui informasi

gambaran deskripsi dari obyek penelitian yang terdiri dari,

jenis kelamin, umur, tahun angkatan, pekerjaan,

keterangan karakteristik responden dapat dilihat pada

tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Karakteristik Kategori Jumlah

Responden

Presentase

(%)

Jenis kelamin Laki-laki 53 47,7

Perempuan 58 52,2

Pekerjaan Guru 69 62,1

Mahasiswa 42 37,8

Wiraswasta 5 4,5

Umur 20 tahun-30tahun 53 47,7

30tahun-40tahun 17 15,3

40tahun-50tahun 37 33,3

50tahun-60tahun 6 5,4

Sumber : Data primer yang diolah,2012

Page 2: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

52

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui Jenis kelamin

menunjukan bahwa responden perempuan jumlahnya lebih

besar dibanding dengan responden laki-laki hal ini dapat

diartikan perbedaan bahwa niat mereferensi perempuan

lebih besar atau keinginan memilih jurusan MMP UKSW

lebih banyak wanita daripada yang laki-laki, koresponden

perempuan menujukan prosentase yang lebih besar

dibanding dengan yang lainnya, sebagai berikut 52,2%.

Usia seseorang berkaitan dengan perilaku dan cara

berfikirnya, karena dengan bertambahnya usia seeorang

maka akan mengalami perubahan dalam perilakunya.

Dalam penelitian ini usia ˃ 20 tahun merupakan

prosentase terbesar, yaitu 47,7%, sedangkan Pekerjaan

yang merupakan profesi dapat mempengaruhi tindakan

seseorang dalam mereferensikan. Diketahui bahwa

responden terbesar berprofesi sebagai guru 47,7%

dimungkinkan hal ini terjadi karena sesuai dengan bidang

minat mahasiswa terhadap jurusan yang diambil yaitu

program studi Magister Manajemen Pendidikan. Hal ini

Sejalan dari penelitian awal pada tahap penjajagan

menggunakan metode wawancara, bahwa niat atau

keinginan masuk program studi Magister Manajemen

UKSW karena adanya tindakan referensi seorang teman

yang berprofesi sebagai guru dan juga responden yang

lainnya, alasan mengapa memilih program studi Magister

Manajemen UKSW yaitu, berhubungan dengan profesinya

sebagai guru. Mahasiswa yang memiliki sikap positif dan

dorongan pertimbangan normatif serta memiliki

pengalaman proses sebagai mahasiswa Magister

Page 3: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

53

Manajemen Pendidikan Universitas Kriten Satya Wacana

Salatiga, telah memiliki kesan yang mendalam. Maka akan

memunculkan niat untuk merefrensikan yang berkorelasi

dengan tindakan merefrensikan, sedangkan tindakan

mereferensikan merupakan prilaku yang berupa ajakan

kepada fihak lain untuk melakukan tindakan yang sama

dengan dirinya bisa berupa ajakan positif maupuan ajakan

negatif yang berupa penolakan untuk tidak mereferensikan.

4.2 Statistik Deskriptif

Pemahaman deskriptif pada bagian ini merupakan

informasi gambaran tentang tanggapan responden

mengenai jawaban dari variabel penelitan tentang variabel

exogen yang terdiri dari sikap mereferensikan dan norma

subyektif mereferensikan, begitu juga variabel endogen

yaitu niat mereferensikan dan tindakan mereferensikan.

Pada analisis ini bertujuan mengetahui nilai rata-rata yang

menggambarkan persepsi responden atas item-item

pertanyaan yang direspon oleh responden.

4.2.1 Deskripsi Variabel Sikap

Hasil statistik diskripsi dari jawaban responsen

untuk variabel penelitian sikap mereferensi mahasiswa

pasca sarjana MMP UKSW yang diukur dengan

menggunakan 4 item pertanyaan. Dapat dipaparkan pada

Tabel 4.2.

Page 4: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

54

Tabel 4.2

Statistik Deskripsi Sikap Mereferensikan

Variabel

Indikator

Frekunsi jawaban responden

Total skor

Rata-rata

skor 1 2 3 4 5

Sikap Mereferensikan

Tindakan mereferensi Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa merupakan suatu yang baik

0 0 17 54 39 464*

4,18**

Tindakan mereferensi Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa merupakan suatu membanggakan

2 7 30 52 20 413 3,72

Tindakan mereferensi Pasca Sarjana Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa merupakan suatu tanggung jawab

5 13 28 43 22 393 3,54

Tindakan mereferensi Pasca Sarjana Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa merupakan suatu kepedulian

3 6 24 45 33 432 3,89

Rata –rata skor sikap mereferensi 3,83

Sumber : lampiran 3

Page 5: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

55

keterangan dari tabel 4.2 :

*) skor x jumlah masing-masing kategori jawaban, misal

(0x1)+(0x2)+(17x3)+(54x4)+(39x5)=464

**) total skor dibagi jumlah responden, misal 464/111 = 4,18

Dari tabel 4.2 tampak bahwa skor rata-rata secara

keseluruhan untuk dimensi sikap mereferensi mahasiswa

Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya

Wacana sebesar 3,83. ini dapat diartikan bahwa sikap

untuk mereferensi dipersepsikan pada kategori tinggi.

Dikarenakan secara dimensi per-indikator dari persepsi

individu kesemuanya diatas 3,50, bahwa sikap mereferensi

oleh individu dianggap sesuatu yang baik, sesuatu

tanggung jawab, membanggakan dan merupakan suatu

kepedulian, bahkan dari dimensi indikator sikap

mahasiswa untuk mereferensiakan dianggap sebagai sikap

yang baik dipersepsikan dalam kategori sangat tinggi

dengan skor 4,18 artinya bahwa mahasiswa memiliki sikap

untuk mereferensi sebagai dorongan dalam melakukan

tindakan mereferensi oleh mahasiswa dianggap suatu sikap

yang baik atau sikap yang terpuji.

4.2.2 Deskripsi Variabel Norma Subyektif

Mereferensikan

Hasil statistik diskripsi dari jawaban responsen

untuk variabel Norma Subyektif mereferensi mahasiswa

pasca sarjana Magister Manajemen Pendidikan Universitas

Kristen Satya Wacana yang diukur dengan menggunakan

4 item pertanyaan. Dapat dipaparkan pada Tabel 4.3

Page 6: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

56

Tabel 4.3

Statistik Deskripsi Norma Subyektif Mereferensikan

Variabel

Indikator

Frekunsi jawaban responden

Total Skor

Rata-

rata skor 1 2 3 4 5

Norma Subyektif Mereferensi

Kebanyakan mahasiswa dengan senang hati mengajak orang lain jika ingin melanjutkan studi pada program studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW

2 7 29 53 20 445 4,00

Dosen didalam kelas meminta mempromosikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa

5 24 36 39 7 352 3,17

Kebanyakan alumni memberikan informasi yang positif kepada orang lain mengenai Program Studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW

0 7 24 49 31 447 4,02

Staff administrasi dengan senang hati memberikan informasi tentang Program Studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa pada saat mendaftar

1 1 9 47 53 483 4,35

Rata –rata skor norma subyektif 3,88

Sumber : lampiran 3

Page 7: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

57

Tabel 4.3 menunjukan rata-rata skor norma

subyektif dari tindakan mereferensi mahasiswa Magister

Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

adalah sebesar 3,88 hal ini dapat diartikan bahwa

tanggapan orang lain atau pandangan seseorang terhadap

kepercayaan– kepercayaan orang lain yang akan

mempengaruhi niat untuk melakukan atau tidak

melakukan perilaku yang sedang dipertimbangakan sangat

tinggi dalam mempengaruhi niat berperilaku. Dalam

persepsi norma subyektif mahasiswa terdapat tiga indikator

yang menunjukan nilai rata-rata yang tinggi yaitu, staff

administrasi yang telah menunjukan dukungan normatif

kepada calon mahasiswa dengan perilaku memberikan

informasi secara senang hati tentang program studi

Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya

Wacana ditujukan dengan nilai sebesar 4,35. Kedua, para

alumi memiliki sikap yang positif dengan memberikan

informasi kepada calon mahasiswa dengan nilai sebesar

4,02 dan yang ketiga mahasiswa yang telah mengikuti

perkuliahan juga memberikan informasi kepada calon

mahasiswa dengan cara mengajak dan mengarahkan

untuk mendaftar pada program studi Magister Manajemen

Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, dengan nilai

rata-rata sebesar 4,00. Namun terdapat pula indikator yang

menunjukan bahwa responden dalam norma subyektif

tentang sikap dosen dalam mempromosikan program studi

Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya

Wacana kepada mahasiswa ketika dalm kelas, pada

kategori cukup dengan nilai rata-rata skor sebesar 3,17.

Page 8: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

58

4.2.3 Deskripsi Variabel Niat Mereferensikan

Hasil statistik diskripsi dari jawaban responsen

untuk variabel Niat mereferensi mahasiswa pasca sarjana

Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya

Wacana yang diukur dengan menggunakan 4 item

pertanyaan. Dapat dipaparkan pada Tabel 4.3

Tabel 4.4 Statistik Deskripsi Niat

Mereferensikan

Variabel

Indikator

Frekunsi jawaban responden

Total skor

Rata-rata skor

1 2 3 4 5

Niat Mereferensikan

Selama ini saya berkeinginan tinggi untuk mereferensikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa

1 5 34 60 11 408 3,67

Selama ini saya sangat berminat untuk mempromosikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa

3 8 29 55 16 406 3,65

Selama ini saya berkeinginan memberikan informasi yang

2 5 15 59 30 443 3,99

Page 9: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

59

positif Program Studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa

Selama ini saya sering memberikan informasi program studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa

2 9 14 45 41 447 4,02

Rata –rata skor niat mereferensi 3,83

Sumber : lampiran 3

Berdasarkan tabel 4.4, rata-rata skor keseluruhan

untuk variabel niat mereferensikan program studi Magister

Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

adalah sebesasr 3,83. ini berarti bahwa responden memiliki

niat mereferensi yang dikategorikan tinggi, kesemua

indikator menunjukan nilai skor rata-rata yang tinggi, pada

indikator pertama, inginan yang tinggi untuk

mereferensikan memiliki nilai sebesar 3,67. sedangkan niat

memberikan informasi dan keinginan berpromosi

mahasiswa kepada calon mahasiswa juga menunjukan

nilai yang tinggi dengan nilai sebesar 3,65 dan 3,99. dan

pada indikator keempat yaitu tingkat kontiuitas

penggunaan waktu pada indikator ini dikategorikan sangat

sering dengan skor nilai 4,02.

4.2.4 Deskripsi Variabel Perilaku Mereferensikan

Page 10: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

60

Hasil statistik diskripsi dari jawaban responsen

untuk variabel Perilaku Mereferensikan mahasiswa pasca

sarjana Magister Manajemen Pendidikan Universitas

Kristen Satya Wacana yang diukur dengan menggunakan

4 item pertanyaan. Dapat dipaparkan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.5 Statistik Deskripsi Variabel Perilaku

Mereferensikan

Variabel

Indikator

Frekunsi jawaban responden

Total Skor

Rata-rata skor 1 2 3 4 5

Perilaku Mereferensikan

Selama ini saya sering mereferensikan program studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa

2 20 39 41 9 428 3,85

Selama ini saya sering mempromosikan program studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa

3 19 34 46 9 372 3,35

Selama ini saya sering menyebar brosur program studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW kepada calon mahasiswa

21

23 32 26 9 313 2,81

Page 11: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

61

Selama ini saya tidak berkeberatan mengambilkan brosur Program Studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW jika ada fihak lain yang membutuhkan

4 18 30 47 12

382 3,44

Rata –rata skor tindakan mereferensi 3,36

Sumber : lampiran 3

Tabel 4.5 menujukan nilai skor rata-rata variabel

tindakan mereferensi sebesar 3,36. hal ini dapat diartikan

bahwa responden memiliki tindakan yang dikategorikan

cukup dalam melakukan tindakan mereferensikan program

studi magister Magister Manajemen Pendidikan Universitas

Kristen Satya Wacana kepada calon mahasiswa. Dalam

pengukuran tindakan mereferensi mahasiswa, terdapat tiga

indikator yang menunjukan nilai rata-rata yang tinggi.

Pertama, tindakan merupakan “action” nyata yang telah

dilakukan yaitu tindakan telah melakukan promosi,

tindakan mereferensi dengan intensitas waktu yang sering,

dan tindakan tidak berkeberatan mengambilkan brosur

kepada calon mahasiswa atau fihak lain yang

membutuhkan, masing-masing dengan rata-rata skor

sebesar 3,85, 3,35, dan 3,44. sedangkan pada indikator

tindakan menyebar brosur kepada calon mahasiswa

dikategorikan cukup dengan skor rata-rata 2,81.

Page 12: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

62

4.3 Asumsi Structural Equation Model

4.3.1 Identifikasi Model

Dalam analisis SEM model yang telah di analisis

dengan analisi factor atau analisis konfirmatori akan

menghasilkan analisis Df (degree of freedom). Yang dapat di

lihat pada out teks. Identifikasi berkaitan dengan apakah

tersedia cukup informasi untuk mengidentifikasi adanya

sebuah solusi dari persamaan structural, terdapa tiga jenis

identifikasi yang mungkin terjdi dalam analisis SEM,

antara lain: just identifikasi, under identifikasi dan over

identifikasi. Dalam SEM model yang just identifikasi

mempunyai Df sebesar 0 dalam terminology SEM disebut

saturated artinya model sudah teridentifikasi dengan jelas

maka persamaan tidak dapat salah lagi (can never be

wrong). Sedangkan under identifikasi jika Df dengan nilai

negative dalam SEM disebut can never be solved.

Selanjutnya over identifikasi bahwa nilai yang di harapkan

positif yang artinya dapat terdentifikasi dengan demikian

dapat dibuktikan kesalahannya (can be wrong ),sehingga

nilai dari degree of freedom perlu di ketahui apakah model

layak di diuji ataukah tidak layak diuji. Santosa (2011)

4.3.2 Uji Normalitas Data dan outlier

Sebelum data diolah menggunakan model SEM

seharusnya data dalam keadaan siap artinya data sudah

melalui uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji

outlier.

Page 13: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

63

Data yang diperoleh selanjutnya perlu diketahui

apakah berdistribusi normal atau tidak, apabila didapati

dalam pengujiannya tidak normal maka perlu outlier data.

Data outlier merupakan data yang mempunyai nilai diatas

atau nilai jauh dibawah rata-rata data, diuji dengan dua

tahap. Tahap pertama, menguji normalitas untuk setiap

variabel sedangkan tahap kedua menguji normalitas semua

variabel secara bersama-sama (multivariate normality). Hal

ini dikarenakan belum tentu jika data normal secara

individu apakah demikian juga dengan data secara

bersama (multivariate) apakah berdistribusi normal.

Sebuah distribusi dikatakan normal jika angka K.w

(kweness) kemencengan dan angka C.r (critical ratio)

kurtosis (keruncingan) ada diantara nilai -2,58 sampai

degan + 2,58, jika angka yang diperoleh setelah pengujian

terdapat dibawah atau diatas nilai yang telah ditentukan

maka distribusi dapat dikatakan tidak normal. Selanjutya

menggunakan data output asessment of normality lalu di

uji dengan normalitas mahalanois, yang tidak normal

berada pada nilai P1 dan P2 ≤ 0,05 dioutlier. Santoso

(2011).

Tabel 4.6

Assessment of normality sikap mereferensi

Variable Min Max Skew c.r. Kurtosis c.r.2

x4 1.000 5.000 -.814 -3.505 .428 .920

x3 1.000 5.000 -.555 -2.389 -.204 .439

x2 1.000 5.000 -.607 -2.611 .428 .921

x1 2.000 5.000 -.426 -1.833 -.443 -.954

Multiva

riate 2.634 2.003

Page 14: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

64

Tabel 4.7

Assessment of normality norma subjektif mereferensi

Variable Min Max Skew c.r. Kurtosis c.r.2

x8 1.000 5.000

-

1.326

-

5.705 2.814 6.053

x7 2.000 5.000 -.430

-

1.851 -.476 -1.024

X6 1.000 5.000 -.625

-

2.688 .427 .919

X5 1.000 5.000 -.814

-

3.505 .428 .920

Multiva

riate 7.900 6.007

Tabel 4.8

Assessment of normality Niat mereferensi

Variable Min Max Skew c.r. Kurtosis c.r.2

x12 1.000 5.000 -.993 -4.275 .498 1.072

x11 1.000 5.000 -1.069 -4.600 1.580 3.398

x10 1.000 5.000 -.800 -3.443 .957 2.058

x9 1.000 5.000 -.547 -2.355 .779 1.676

Multivariate 10.92 8.307

Page 15: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

65

Tabel 4.9

Assessment of normality norma subjektif mereferensi

Variable Min Max Skew c.r.

Kurto

sis c.r.2

x13 1.000 5.000 -.177 -.764 -.495 -1.065

x14 1.000 5.000 -.434 -1.870 -.278 -.599

x15 1.000 5.000 -.032 -.141 -.937 -2.01

x16 1.000 5.000 -.428 -1.843 -.433 -.933

Multivariat 2.499 1.900

Variabel sikap mereferensi dan variabel tindakan

mereferensi dalam keadaan normal dengan nilai Cr

diantara -2.58 s/d 2,58 yaitu, (2.003 ˂ 2,58) dan (1.900 ˂

2,58) sedangkan data yang telah di assessment normality

terdapat variabel Niat dan variabel Norma Subyetif dengan

nilai lebih besar yaitu (8.307 ˃ 2,58) dan (6.007 ˃ 2,58)

dari angka critical ratio atau C.r kurtosis (keruncingan) ada

diantara nilai -2,58 sampai dengan + 2,58. Yang berarti

data dari variabel tidak normal. Untuk itu perlu adanya uji

konfirmatori kontruk.

4.3.2 Uji Outliers

Dalam uji data outlier dikatakan signifikan apabila

probabilitas (p) p1 dan p2 memiliki nlai < 0,05. Data yang

tidak normal perlu adanya pembersihan data outlier dilihat

dari c.r multivariat dan univariat outlier. Ghozali (2004)

Data yang telah dioutput dapat dilihat pada tabel

4.10 dibawah ini:

Page 16: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

66

Tabel 4.11

Revisi Assessment of normality Niat mereferensi

Variable Min max Skew c.r.

Kurtos

is c.r.2

x12 1.000 5.000 -.993 -4.275 .498 1.072

x11 1.000 5.000 -1.069 -4.600 1.580 3.398

x10 1.000 5.000 -.800 -3.443 .957 2.058

x9 1.000 5.000 -.547 -2.355 .779 1.676

Multivariate 10.92 8.307

Data yang harus dioutlier adalah data yang memiliki

jarak yang semakin jauh dengan titik pusat (centroid), atau

data yang sangat berbeda dengan data lainnya. Pada data

diatas angka diurutkan dari hasil yang terbesar jika

mempunyai angka p1 dan p2 dibawah 0,05 maka harus

dioutlier. Dari 111 sampel data, data nomor 55, 103, 110,

44 dianggap outlier karena dibawah 0,05. Dengan demikian

data tersebut harus dihapus.

Page 17: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

67

Tabel 4.12

Revisi asessment of normality norma Subyektif

Sekarang angka C.r telah berada di bawah 2,58 yang

berarti data telah dalam distribusi normal baik secara

individu maupun secara multivariat atau bersama-

sama,pada indikator x8 menunjukan nilai cr 6,05 dan

indikator x11 3,39 keduanya diatas nilai yang

direkomendasikan hanya indikator x11 dibanding dengan

kelompok indikator yang lainya tidak begitu jauh sehingga

masih bisa dikategorikan normal.

4.4 Pengujian dan Analisis Data

Teknik SEM pada penelitian ini menggunakan dua

macam model, yaitu: 1. Analisis Faktor Konfirmatori

(Confirmatory Factor Analysis) Analisa ini digunakan untuk

mengkonfirmasi faktor yang paling dominan dalam satu

kelompok variabel. Pada penelitian ini analisis faktor

Variable Min Max Skew c.r. Kurtosis c.r.2

x13 1.000 5.000 -.177 .764 -.495 -1.065

x14 1.000 5.000 -.434 -1.870 -.278 -.599

x15 1.000 5.000 -.032 -.141 -.937 -2.01

x16 1.000 5.000 -.428 -1.843 -.433 -.933

Multivariat 2.499 1.900

Page 18: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

68

konfirmasi digunakan untuk uji indikator yang membentuk

faktor sikap mereferensikan, norma subyektif

mereferensikan, niat mereferensikan dan tindakan

mereferensikan. 2. Regression Weight Dalam SEM,

Regression Weight digunakan untuk meneliti seberapa

besar pengaruh: a. Variabel sikap mereferensi, norma

subyektif mereferensi terhadap niat mereferensi. b. Variabel

sikap mereferensi, norma subyektif mereferensi terhadap

tindakan mereferensi dan variabel niat merefereni terhadap

tindakan mereferensi.

Sebuah permodelan SEM yang lengkap pada dasarnya

terdiri dari Measurement Model dan Structural Model.

Measurement Model atau Model Pengukuran ditujukan

untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi yang

dikembangkan pada sebuah faktor. Sedang Structural

Model atau Model Struktural adalah model mengenai

struktur hubungan yang membentuk atau menjelaskan

kausalitas antar faktor yang pada prinsipnya yaitu

hubungan antara variabel laten.

4.4.2 Uji Measurement Model

Uji Measurement Model atau analisis faktor

konfirmatori karena pada tahap ini model akan

dikonfirmasi apakah variabel dapat mencerminkan faktor

yang sedang dalam analisis, merupakan uji

unidimensionalitas dari kontruk-kontruk eksogen dan

kontruk-kontruk endogen. Ferdinand (2002)

Page 19: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

69

4.4.2.1 Analisis Faktor Konfirmatori Variabel Eksogen

Dalam penelitian ini dua variabel kontruk eksogen siakap

mereferensi dan norma subyektif mereferensi mahasiswa

program studi Magister manajemen Pendidikan. Sedangkan

variabel eksogen menurut. Ghozali (2008), adalah variabel

yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainya dalam

rangkaian hubungan kausalitas antar variabel. Gambar

4.1. sedangkan hasil dari output analisis uji variabel

kontstruk eksogen niat mereferensi dan norma subyektif

mereferensi terdapat pada Tabel 4.1 dapat dilihat hasil chi

square, propabilitas, GFI, AGFI, TLI, yang menujukan hasil

tidak fit

Gambar 4.1 Analisis variabel konstruk eksogen

Page 20: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

70

Tabel 4.13

Hasil Kesesuaian Model Analisis Variabel Konstruk Eksogen

Goodness of Fit

Index

Cut of Value Hasil

analisis

Evaluasi

model

X² Chi Square

Statistics

≤ 30,14353 40.977 Marjinal

0,05;19

Significance

probability

≥ 0,05 0,002 Marjinal

CMIN/DF ≤ 2,00 0,2158 Marjinal

GFI ≥ 0,90 - Marjinal

RMSEA ≤ 0,08 0,103 Marjinal

AGFI ≥ 0,90 - Marjinal

TLI ≥ 0,95 0,717 Baik

Dalam Ghozali (2008) berdasar uji validitas konstruk,

suatu model akan akan memiliki convergen validity diatas

0,50 menunjukan indikator-indikator pembentuk konstruk

adalah valid. Sedangkan yang dibawah 0,50 dinyatkan

tidak valid sebagai pengukur sikap mereferensi dan norma

subyektif mereferensi mahasiswa, sehinga indicator yang

membentuk variabel sikap dan norma subyektif dibawah

0,50 harus didrop dari analisis. Tabel 4.13 menujukan

faktor loading dari masing-masing indikator pengukur niat

dan norma subyektif mereferensi.

Page 21: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

71

Tabel 4.14

Standardized Regression Weights: analisis konfirmatori

variabel eksogen

Estimate

x1 <--- sikap_mereferensi .372

x2 <--- sikap_mereferensi .585

x3 <--- sikap_mereferensi .724

x4 <--- sikap_mereferensi .625

x5 <--- norma s_ mererferensi .497

x6 <--- norma s_ mererferensi .420

x7 <--- norma s_ mererferensi .769

x8 <--- norma s_ mererferensi .500

Sumber ; data primer yang diolah,2012

Dari tabel 4.14 tampak ada tiga indicator yang harus

di drop karena memiliki nilai dibawah 0,50 yaitu indicator

x1= 0,37, x5= 0,49 dan x6=0,42. Hasil dari output untuk

revisi model tampak pada gambar 4.2.

Page 22: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

72

Gambar 4.2 Hasil Revisi Model Analisis Faktor

Konfirmatori Variabel Eksogen

Page 23: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

73

Tabel 4.15

Hasil Pengujian Revisi Model Analsis Faktor Variabel Eksogen

Goodness of Fit

Index

Cut of Value Hasil analisis Evaluasi

model

X² Chi Square

Statistics

≤ 30,14353

0,05;19

7,856 Baik

Significance

probability

≥ 0,05 097 Baik

CMIN/DF ≤ 2,00 1,964 Baik

GFI ≥ 0,90 - Marjinal

RMSEA ≤ 0,08 094 Baik

AGFI ≥ 0,90 - Marjinal

TLI ≥ 0,95 898 Baik

Hasil yang didapat dari uji kesesuaian model yang

telah di revisi menunjukan perubahan pada lima evaluasi

model menunjukan hasil baik dari delapan unsure criteria

evaluasi hal ini berarti model sudah dianggap fit. Oleh

karena itu perlu dilakukan modification indices, hasil dari

modifikasi model konfirmatori variabel eksogen dapat

dilihat pada gambar 4.2

4.4.1.2 Analisis Konfirmatori Variabel Endogen

Gozali (2008) menyatakan bahwa variabel atau

konstruk endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lain tetapi juga bisa saja variabel ini pada saat

bersamaan mempengaruhi variabel lain dalam suatu

hubungan kausalitas. Dalam penelitian ini terdapat dua

Page 24: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

74

variabel endogen yaitu, niat mereferensi dan tindakan

mereferensi mahasiswa Program Studi Magister Manajemen

Pendidikan UKSW.

Gambar 4.3 Analisis Konfirmatori Variabel Endogen

Page 25: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

75

Tabel 4.16

Hasil Uji Kesesuaian Model Analisis Konfirmatori Variabel Endogen

Goodness of Fit

Index

Cut of Value Hasil

analisis

Evaluasi model

X² Chi Square

Statistics

≤ 30,14353

0,05;19

31,711 Baik

Significance

probability

≥ 0,05 0,034 Baik

CMIN/DF ≤ 2,00 1.669 Baik

GFI ≥ 0,90 - Marjinal

RMSEA ≤ 0,08 0,076 Baik

AGFI ≥ 0,90 - Marjinal

TLI ≥ 0,95 0,958 Baik

Sumber: Data primer yang diolah,2012

Tabel 4.16 diatas menunjukan bahwa hasil uji

menunjukan model fit. Karena sebagian besar hasil evalusi

model dari delapan criteria lima diantaranya menujukan

hasil baik.

Tabel 4.17

Standardized Regression Weights Analisis Konfirmatori

Variabel Endogen

Estimate

x9 <--- niat_merefernsi .777

x10 <--- niat_merefernsi .875

x11 <--- niat_merefernsi .792

Page 26: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

76

Estimate

x12 <--- niat_merefernsi .467

x13 <--- tindakan_merefernsi .850

x14 <--- tindakan_merefernsi .874

x15 <--- tindakan_merefernsi .612

x16 <--- tindakan_merefernsi .802

Sumber: data primer yang diolah,2012

Data tabel 4.17 dari Standardized Regression Weights

menunjukan laoding faktor dari masing-masing indicator

pengukur kontstruk niat mereferensi dan tindakan

mereferensi, berada diatas 0,50. Kecuali indikator x12=467.

Page 27: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

77

Tabel 4.18

Revisi Modifikasi Model Analisis Faktor Konfirmatori variabel endogen

Goodness of Fit

Index

Cut of Value Hasil

analisis

Evaluasi

model

X² Chi Square

Statistics

≤ 30,14353

0,05;19

20.109 Baik

Significance

probability

≥ 0,05 093 Baik

CMIN/DF ≤ 2,00 1.547 Baik

GFI ≥ 0,90 - Marjinal

RMSEA ≤ 0,08 071 Baik

AGFI ≥ 0,90 - Marjinal

TLI ≥ 0,95 975 Baik

Sumber: Data primer yang diolah,2012

Tabel 4.18 menujukan hasil fit dari delapan criteria uji

terdapat lima dengan hasil baik, karena sebagian besar

telah memenuhi syarat pada goodness of fit index.

4.4.2 Full Structural Model

Setelah pengujian dengan menggunakan analisis

konfirmatori model, kemudian melakukan estimasi model

full structural, menggabungkan apa yang telah diperoleh

pada analisis sebelumnya. Sedangkan hasil dari analisis

fuul model dapat dilihat dalam gambar 4.5.

Page 28: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

78

Page 29: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

79

Tabel 4.19

Hasil uji kesesuaian full structural model

Goodness of Fit

Index

Cut of Value Hasil

analisis

Evaluasi

model

X² Chi Square

Statistics

≤ 30,14353

0,05;19

66.789 Baik

Significance

probability

≥ 0,05 025 Baik

CMIN/DF ≤ 2,00 1.452 Baik

GFI ≥ 0,90 - Marjinal

RMSEA ≤ 0,08 064 Baik

AGFI ≥ 0,90 - Marjinal

TLI ≥ 0,95 949 Baik

Sumber: Data primer yang diolah,2012

Dari tabel 4.19 tampak bahwa hanya ada dua marjinal

sehingga model memenuhi syarat index goodness of fit.

Modification Indices Covariances:

M.I. Par Change

e11 <--> sikap_mereferensi 11.851 -.132

e11 <--> norma subyektif_merefererensi 14.716 .101

e11 <--> e8 7.873 .100

e11 <--> e7 6.749 .098

e11 <--> e2 5.058 -.095

e10 <--> e8 5.101 -.072

e9 <--> sikap_mereferensi 7.403 .089

Page 30: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

80

M.I. Par Change

e9 <--> norma subyektif_merefererensi 6.667 -.058

e9 <--> e7 4.229 -.066

e9 <--> e2 4.756 .079

Gambar 4.6 Modifikasi Full Structural Mode

Page 31: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

81

Tabel 4.20

Hasil Modifikasi Analisis Full Structural Model

Goodness of Fit

Index

Cut of Value Hasil

analisis

Evaluasi

model

X² Chi Square

Statistics

≤ 30,14353

0,05;19

33.689 Baik

Significance

probability

≥ 0,05 753 Baik

CMIN/DF ≤ 2,00 840 Baik

GFI ≥ 0,90 - Marjinal

RMSEA ≤ 0,08 000 Baik

AGFI ≥ 0,90 - Marjinal

TLI ≥ 0,95 1.018 Baik

Dari tabel 4.20 diketahui bahwa dalam model

persamaan structural terdapat nilai marginal dalam AGFI

dan GFI, dan model ini sudah dianggap memenuhi

sebagian besar criteria goodness of fit index, sehingga

diangap fit.

4.5 Uji Reabilitas

Uji reabilitas pada hakekatnya ingin mengetahui

apakah data dan alat ukur dapat mengukur variabel

penelitian, baik itu variabel laten (manifes) ataupun

indikator-indikatornya.

Tabel 4.21 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.884 16

Page 32: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

82

Tabel 4.22

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

x1 54.62 74.146 .379 .883

x2 55.07 72.031 .434 .881

x3 55.27 69.521 .501 .879

x4 54.90 72.072 .377 .884

x5 55.07 71.132 .497 .879

x6 55.62 71.321 .423 .882

x7 54.85 70.994 .533 .877

x8 54.45 72.616 .484 .879

x9 55.12 70.307 .671 .873

x10 55.10 68.164 .713 .870

x11 54.79 68.736 .701 .871

x12 54.78 70.282 .484 .879

x13 55.47 68.490 .658 .872

x14 55.42 67.915 .659 .872

x15 56.06 68.904 .476 .881

x16 55.41 67.914 .636 .873

4.5.1 Output Hasil validitas dan Reabilitas

Uji validitas item dengan menggunakan analisis

reability dapat dilihat pada kolom correlated item total

correlation menurut Azwar (1999) dalam Priyatno (2012)

batas nilai minimal korelasi 0,30 bisa digunakan dan nilai

dibawah 0,30 dianggap tidak valid. Out put diatas dapat

disimpulkan sebagai berikut : Bahwa nilai total item diatas

0,30 sehingga keseluruhan item valid dan dianggap

memuaskan.

Dari hasil output SPSS Reliability Statistics dengan

teknik Cronbach Alpha untuk menentukan suatu

Page 33: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

83

instrument reliable atau tidak. Menggunakan batas nilai

alpha 0,6 dikategorikan kurang baik, diatas 0,7 dapat

diterima dan diatas 0,8 adalah baik menurut sekaran

(1992), dalam Priyatno (2012). Sedangkan dalam penelitian

ini diketahui nilai Cronbach Alpha sebesar 0,88 maka

dikatakan baik dan dapat disimpulkan bahwa instrumen

penelitian telah reliable.

4.6 Uji Hipotesis

Hipotesis atau anggapan sementara dalam penelitian

ini didasarkan pada hubungan yang erat antara variabel

independen dan variabel dependen sesuai dalam teori dan

model (Structural Equation Modeling).

Tabel 4.23

Regression Weights

Estim

ate S.E. C.R. P

niat_mereferensi <-- sikap_mereferensi .220 .439 .501 .615

niat_mereferensi <-- norma

s_mereferensi .974 .332 2.926 .003

tindakan_merefere

nsi <--

norma

s_mereferensi .602 .767 .784 .432

tindakan_merefere

nsi <-- sikap_mereferensi -.599 .546 -1.095 .273

tindakan_merefere

nsi <-- niat_mereferensi .731 .497 1.472 .140

Sumber : Data primer yang diolah,2012

Page 34: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

84

Tabel 4.24

Standardized Regression Weights

Estimate

niat_mereferensi <--- sikap_mereferensi .116

niat_mereferensi <--- norma s_mereferensi .791

tindakan_mereferensi <--- norma s_mereferensi .361

tindakan_mereferensi <--- sikap_mereferensi -.233

tindakan_mereferensi <--- niat_mereferensi .540

Sumber : Data primer yang diolah,2012

4.6.1 Pengujian Hipotesa 1

Pada hipotesis pertama menduga bahwa dimensi

sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat

mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression

Weights menunjukan (p) 0,61 > 0,05 ho diterima, sehingga

Tidak ada hubungan antara sikap dengan niat

mereferensikan mahasiswa Program Magister Manajeman

Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana kepada calon

mahasiswa.

4.6.2 Pengujian Hipotesis 2

Pada hipotesis kedua menduga bahwa dimensi norma

subyektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat

mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression

Weights menunjukan (p) 0,00 < 0,05 Ho ditolak, sehingga

ada hubungan antara norma subyektif dengan niat

Page 35: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

85

mereferensikan mahasiswa Program Magister Manajeman

Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana kepada calon

mahasiswa.

4.6.3 Pengujian Hipotesis 3

Pada hipotesis ketiga menduga bahwa dimensi norma

subyektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap

tindakan mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p

Regression Weights menunjukan (p) 0,43 > 0,05 Ho diterima,

sehingga tidak ada hubungan antara norma subyektif

dengan tindakan mereferensikan mahasiswa Program

Magister Manajeman Pendidikan Universitas Kristen Satya

Wacana kepada calon mahasiswa.

4.6.4 Pengujian Hipotesis 4

Pada hipotesis keempat menduga bahwa dimensi

sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap tindakan

mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression

Weights menunjukan (p) 0,27 > 0,05 Ho diterima, sehingga

tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan

mereferensikan mahasiswa Program Magister Manajeman

Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana kepada calon

mahasiswa.

4.6.5 Pengujian Hipotesis 5

Pada hipotesis kelima menduga bahwa dimensi niat

berpengaruh positif dan signifikan terhadap tindakan

mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression

Page 36: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

86

Weights menunjukan (p) 0,14 > 0,05 Ho diterima, sehingga

tidak ada hubungan antara niat dengan tindakan

mereferensikan mahasiswa Program Magister Manajeman

Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana kepada calon

mahasiswa.

Ringakasan hipotesis dari pertama sampai dengan

yang kelima dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5 Ringakasan Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Peryataan hipotesis Keputusan

H1 Menduga bahwa dimensi sikap berpengaruh

positif dan signifikan terhadap niat

mereferensi mahasiswa

Ho diterima

H2 Menduga bahwa dimensi norma subyektif

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

niat mereferensi mahasiswa

Ho ditolak

H3 Menduga bahwa dimensi norma subyektif

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

tindakan mereferensi mahasiswa

Ho diterima

H4 Menduga bahwa dimensi sikap berpengaruh

positif dan signifikan terhadap tindakan

mereferensi mahasiswa

Ho diterima

H5 Menduga bahwa dimensi niat berpengaruh

positif dan signifikan terhadap tindakan

mereferensi mahasiswa

Ho diterima

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan ingin mengetahui pengaruh

sikap mereferensi, norma subyektif mereferensi, niat

Page 37: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

87

mereferensi terhadap tindakan mereferensi mahasiswa

Program Magister Manajemen Pendidikan Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga.

4.7.1 Pengaruh sikap, norma subyektif mahasiswa

terhadap niat mereferensi Program Magister

Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga.

Dimensi variabel pertama Hasil analisis data dari

hubungan antara sikap dengan niat nilai Estimasi pada

nilai (p) Regression Weights 0,116 sedangkan bobot CR

0,501 dan menunjukan (p) 0,615 ˃ 0,05 Ho diterima

Artinya, bahwa tidak terdapat hubungan signifikan tetapi

ada hubungan yang positif antara sikap seseorang dengan

niat seseorang dalam mereferensikan program studi

Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga. berbeda dengan hasil penelitian Sigit

(2006) meneliti tentang pengaruh sikap, norma subyektif

terhadap niat beli menemukan bahwa sikap secara parsial

berpengaruh terhadap niat yang dilihat dari hasil nilai

propabilitas sebesar 0,000 jauh dibawah nilai level of

significan. hal ini mendukung teori yang diajukan oleh

Ajzen menurut Theory Of Reasoned Actiontindakan

seseorang adalah relisasi dari keinginan atau niat

seseorang untuk bertindak, faktor yang mempengaruhi niat

adalah sikap yang mengarah kepada tindakannya

(Dharmmesta, 1998)

Page 38: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

88

Dimensi variabel kedua Hasil analisis data dari

analisis hubungan diperoleh hanya dimensi hubungan

antara norma subektif dengan niat dengan nilai Estimasi

pada nilai (p) Regression Weights 0,791 sedangkan bobot

CR 2,926 dan menunjukan (p) 0,00 < 0,05 Ho ditolak.

Artinya, bahwa terdapat hubungan yang positif dan

signifikan, bahwa norma subyektif seseorang mempunyai

hubungan yang erat antara niat seseorang dalam

mereferensikan program studi Magister Manajemen

Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Temuan ini konsisten dengan hasil penelitian tentang

teori tindakan beralasan dari Ajen dan Fishbein ( 1975)

bahwa norma subyektif variabel sikap dan norma subyektif

yang mengarah kepada perilaku tindakan mereferensi

merupakan tindakan interaksi yang mengkomunikasikan

pengalaman dari pemberi informasi tentang apa yang telah

dialami kepada penerima pesan informasi sehingga

informsi yang disampaikan menjadi satu bentuk

mereferensikan secara efektif. Perilaku dapat berupa

referensi negatif dan referensi positif. Dari hasil nilai yang

diperoleh dalam penelitian ini ditemukan referensi yang

disampaikan berupa referensi positif kepada calon

mahasiswa.

Sependapat dalam Wijaya (2008) penelitiannya

tentang perilaku berwirausaha UKM menemukan pada

bobot regeresi uji kausalitas bahwa, hubungan norma

subyektif terhadap niat tidak signifikan ditunjukan dengan

hasil nilai evaluasi propabilitas 0,042. peran orang lain

terhadap niat mereferensi dapat mempengaruhi individu

Page 39: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

89

untuk mematuhi pandangan orang lain itu, maka semakin

tinggi dukungan orang lain atau dukungan sosial maka

semakin tinggi niat untuk mereferensi.

Dari hasil analisa deskriptif dapat diketahui sebesar

3,88 hal ini dapat diartikan bahwa tanggapan orang lain

atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan –

kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi niat

untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang

sedang dipertimbangakan sangat tinggi dalam

mempengaruhi niat berperilaku.

Dimensi variabel ketiga dari analisis hubungan

norma subektif dengan tindakan nilai Estimasi pada nilai

(p) Regression Weights 0,361 sedangkan bobot CR 0,784

dan menunjukan (p) 0,432 ˃ 0,05 Ho diterima. Artinya,

bahwa terdapat hubungan yang positif tetapi tidak

signifikan, bahwa norma subyektif seseorang mempunyai

hubungan tidak erat dengan tindakan seseorang dalam

mereferensikan program studi Magister Manajemen

Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Pekerjaan yang merupakan profesi dapat mempengaruhi

tindakan seseorang dalam mereferensikan. Diketahui

bahwa responden terbesar berprofesi sebagai guru 47,7%

dimungkinkan hal ini terjadi karena sesuai dengan bidang

minat mahasiswa terhadap jurusan yang diambil yaitu

program studi Magister Manajemen Pendidikan. Hal ini

tidak sejalan dalam penelitian awal pada tahap penjajagan

menggunakan metode wawancara, bahwa niat atau

keinginan masuk program studi Magister Manajemen

Page 40: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

90

UKSW dipengaruhi oleh sikap positif mahasiswa untuk

mereferensikan didapati dari hasil wawancara, alasan

mengapa memilih program studi Magister Manajemen

UKSW yaitu, karena adanya tindakan referensi seorang

teman yang berprofesi sebagai guru dan juga responden

yang lainnya, berbungan dengan profesinya sebagai guru.

Mahasiswa yang memiliki sikap positif dan dorongan

pertimbangan normatif serta memiliki pengalaman proses

sebagai mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan

Universitas Kriten Satya Wacana Salatiga, telah memiliki

kesan yang mendalam. Maka akan memunculkan niat

untuk merefrensikan yang berkorelasi dengan tindakan

merefrensikan, sedangkan tindakan mereferensikan

merupakan prilaku yang berupa ajakan kepada fihak lain

untuk melakukan tindakan yang sama dengan dirinya bisa

berupa ajakan positif maupuan ajakan negatif yang berupa

penolakan untuk tidak mereferensikan.

Data empirik dalam penelitian ini bisa jadi

berlawanan dengan hasil statistik yaitu norma subyektif

seseorang tidak selalu memiliki pengaruh terhadap

tindakan seseorang, sesuai dengan penelitian Zain dan

Ismail (2008) dalam penelitian yang berjudul “peranan

sikap, norma subyektif, dan perceived behavioral control

terhadap intensi pelajar SLTA untuk memilih fakultas

ekonomi YARSI” dari data responden yang menyatakan

bahwa ereka memiliki intensi yang kuat sangat mungkin

memilih fakultas ekonomi Yarsi dengan skor 3,2 %,

sementara yang menyatakan mereka tidak mempunyai

intensi untuk memilih fakultas ekonomi sebesar 11,3% dan

Page 41: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

91

yang terbesar 85,5% mungkin memilih fakultas ekonomi

Yarsi. Pada dasarnya responden dalam penelitian mereka

mempunyai intensi untuk memilih fakultas ekonomi Yarsi

walaupun tidak dalam kategori sangat kuat. sehingga

bertolak belakang dengan temuan dalam penelitian ini

bahwa norma subyektif atau pengaruh orang lain tidak

signifikan dikarenakan sikap orang lain belum tentu

digunakan sebagi refernsi untuk pengambilan tindakan

dan pengambilan sikap yang mempengaruhi tindakannya.

Yang sama dalam temuan mereka untuk norma subyektif

atau pengaruh orrang lain terhadap niat seseorang dalam

bertindak. karena menurut (Fishbein dan Ajzen, 1975)

norma subyektif adalah fihak-fihak yang dianggap berperan

dalam perilaku seseorang dan memiliki harapan pada

orang tersebut, sedangkan fihak-fihak yang mempengaruhi

antara lain: orang tua, guru, famili, teman, alumni, dan

kakak kelas, namun dari jawaban responden tidak ada

pilihan jawaban yang ber kontribusi dominan kesemuanya

hanya ada dalam rentang skor 2,93 saja.

kemungkinan lainya adanya pengaruh tidak

signifikan dikarenakan dalam penelitian ini keputusan

untuk mereferensi tidak dikontruksi lewat pertanyaan yang

menuju pengaruh eksternal (interpersonal influence) tetapi

lebih pada kontruk pengaruh internal (external influence)

seperti pendapat Bhattacherjee (2000).

Tan dan Teo (2000) tidak menemukan hubungan

antara norma subyektif dengan niat. Alasan yang mungkin

dapat diberikan untuk hasil yang tidak signifikan ini

Page 42: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

92

mungkin karena mereka memandang norma subyektif

hanya dari salah satu segi saja.

Dimensi variabel keempat Hasil analisis data dari

hubungan antara sikap dengan tindakan mereferensi nilai

Estimasi pada nilai (p) Regression Weights – 0,233

sedangkan bobot CR -1,095 dan menunjukan (p) 0,273 ˃

0,05 Ho diterima. Artinya, bahwa tanda – didepan nilai

adalah terdapat hubungan yang negatif dan tidak

signifikan, bahwa sikap tidak mempunyai hubungan yang

erat antara tindakan mereferensikan program studi

Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga.

Hasil dari penelitian ini bertentangan dengan

argumentasi Ajzen (1977) yaitu penelitiannya tentang

konsep korespondensi bahwa sikap- sikap mengenai

perilaku adalah spesifik, didalamnya terdapat tindakan dan

sasaran dari tindakan itu. Diharapkan agar dapat

menjelaskan hubungan yang kuat pada sikap-sikap dari

kinerja prilaku tertentu. dari beberapa hasil penelitian

tentang sikap terhadap perilaku (attitud toward behavior),

teori motivasi mengusulkan motivasi-motivasi intrinsik

merupakan faktor-faktor yang penting untuk menentukan

sikap perilaku individu (Davis et,al. 1992)

4.7.2 Pengaruh niat mahasiswa terhadap tindakan

mereferensi Program Magister Manajemen Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 43: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

93

Hasil analisis hubungan antara niat dengan perilaku

dengan nilai Estimasi pada nilai (p) Regression Weights

0,540 sedangkan bobot CR 1.472 dan menunjukan (p)

0,140 ˃ 0,05 Ho diterima. Artinya, bahwa terdapat

hubungan yang positif dan tidak signifikan, bahwa niat

seseorang mempunyai hubungan yang tidak erat antara

perilaku seseorang dalam mereferensikan program studi

Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga.

Hasil dari analisis diskripsi menunjukan bahwa niat

yang diukur dengan 4 indikator terdapat dimensi yang

hampir sama pada hasil skor sehingga niat dapat

mengukur tindakan. Sejalan dengan pendapat Yu dan

Dean (2001), bahwa niat yang besar untuk mereferensi

berhubungan positif dengan tindakan sehingga niat yang

besar berdapak besar pula terhdap tindakan mereferensi,

melalui kesediaan untuk mengambilkan brosur,

menceriterakan hal-hal positif tentang jurusan program

studi kepada calon mahasiswa. Sikap dan niat yang

diujudkan dalam tindakan mereferensi kepada orang lain

bersedianya untuk menceriterakan pengalamannya karena

adanya faktor puas dan faktor loyal ditemukan dalam

penelitian Zeihml dan Bitner (1996), gramler dan Brown

(1996), Oliver (1989), bahwa pemberian informasi kepada

orang lain yang berupa referensi. Dalam teori tindakan

beralasan atau theory reasoned action bahwa niat perilaku

mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan

suatu perilaku, sehingga perilaku merupakan prediksi

Page 44: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

94

akurat terhadap perilaku atau tindakan (action). Tetapi

temuan dalam penelitian ini tidaklah sejalan dengan teori.

Sekalipun analisis deskripsi mendapati skor rata-rata

tindakan mereferensikan dikategorikan tinggi yaitu sebesar

3,36.

Hal ini bisa saja terjadi karena niat perilaku mungkin

saja tidak menghasilkan perilaku yang diharapkan karena

perilaku harus diukur pada tingkat yang sama.

hhtp:/www.cios.org/encyclopedia/persuation/Gtheory

1reasoned.htm. juga dapat dipengaruhi oleh keyakinan

akan kemapuan untuk melakukannya atau juga disebut

sebagai keyakinan sendiri (self efficacy) Ajzen (2002 dalam

Jogiyanto, 2008). pendapat yang hampir sama dari

Bandura, 1986 individual-individual akan cenderung puas

dengan perilaku yang mereka rasa mampu melakukannya

dan cenderung tidak menyukainya untuk perilaku-perilaku

yang mereka tidak menguasainya.

Ajzen (1988) dalam Jogiyanto, 2008. Waktu juga

mempengaruhi seseorang pada awalnya dan pada akhir

suatu niat, seperti penelitian tentang niat memilih kandidat

dari partai Demokratik yang menurutnya setuju dengan

aborsi dipemilihan anggota senat Amerika Serikat, setelah

niatnya diukur dengan belajar melihat suatu wawancara

ditelevisi sebelum pemilihan ternyata kandidat tidak

menyetujui aborsi. Sebagai akibatnya dia berubah fikiranya

dan memutuskan untuk memilih kandidat dari partai

Republik. Pada awalnya ingin memilih yang setuju dengan

aborsi, tetapi setelah sekian waktu dan calon atau kandidat

Page 45: Bab 4 Analisis dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2975/5/T2_942009038_BAB IV.pdf · Bab 4 . Analisis dan Pembahasan. 4.1. Deskripsi Hasil

95

berubah pendirianya untuk menentang aborsi maka

tindakan untuk mendukung atau memilihh kandindat

akan berubah.

Mendukung hasil penelitian ini tentang hubungan

niat dengan tindakan, perilaku ibu tentang menyusui anak

nya yang dapat diprediksi dari metode menyusui, yaitu

dengan asi atau denga botol diperoleh skor korelasinya

0,82, sikap aborsi dengan tindakan aborsi berkorelasi

sebesar 0,96. (Ajzen 1988). bukti empiris hubungan yang

tidak signifikan antara niat terhadap perilakunya juga

diberikan oleh Shephard et. al yang melakukan analisis-

meta sebanya dua kali terhadap 86 penelitian yang

menggunakan TRA hasil menunjukan adanya korelasi rata-

rata sebesar 0,54 antara hubungan niat dengan

perilakunya.