bab 3 tehnik sampling
DESCRIPTION
Bab 3 Tehnik SamplingTRANSCRIPT
-
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis / Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan
untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara
objektif, setelah itu peneliti mencari hubungan antar variabel. Peneliti
mendiskripsikan dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku
seksual pranikah pada remaja laki-laki serta dukungan keluarga kemudian
mencari hubungan antar variabel (Ahmadi, 2007).
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional.
Penelitian cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel yang
termasuk faktor risiko dan variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus
pada waktu yang bersamaan (Ahmadi, 2007). Penelitian ini, faktor dukungan
keluarga serta faktor perilaku dilakukan observasi pada waktu yang sama.
B. Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian (Arikunto,
2006). Pada penelitian ini yang digunakan sebagai populasi adalah
semua siswa laki-laki yang menjadi siwa SMA 1 Wirosari. Jumlah
populasi dalam penelitian ini adalah 253 siswa.
-
2
2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti (Arikunto,
2006).
Baik tidaknya penentuan sampel akan berpengaruh terhadap
validitas penelitian. Untuk mendapatkan sampel yang baik dan
representatif, digunakan teknik sampling (Udiyono, 2007).
Tiap anggota populasi yaitu setiap siswa laki-laki di SMA 1
Wirosari memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai
sampel. Oleh sebab itu, pengambilan sampel dilakukan secara acak atau
random. Populasi terdiri dari beberapa sub populasi, yakni terbagi
dalam beberapa kelas yaitu kelas X, XI, dan XII. Jadi, teknik sampling
yang digunakan adalah purposive random sampling. Purposive random
sampling merupakan tehnik pengambilan sampel dengan
memperhatikan pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh peneliti
(Hadi, 2004).
Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat
mewakili dalam sampel penelitian yang mempunyai syarat menjadi
sampel (Hidayat, 2007).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
a. Siswa laki-laki yang bersedia menjadi responden.
b. Siswa laki-laki yang pernah berpacaran.
-
3
Kriteria ekslusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak
dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian (Hidayat, 2007).
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah
a. Siswa laki-laki yang pada saat penelitian tidak hadir pada saat
pengisian kuesioner.
b. Siswa laki-laki yang belum pernah berpacaran.
Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 120 remaja.
-
3
C. Definisi Operasional, Variable dan Skala Penelitian 1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur dan
Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1. Variabel bebas : Dukungan keluarga
dukungan keluarga yang dapat mencegah terjadinya praktek seksual pranikah pada remaja berupa dukungan informasional, dukungan instrumental, dukungan penilaian dan dukungan emosional.
Pengukuran menggunakan kuesioner terdiri dari 14 pernyataan. Menggunakan skala likert. Bila responden menyatakan sering skor : 4, selalu skor : 3, jarang skor : 2, dan tidak pernah skor : 1.
Skor tertinggi: 56, Skor terendah: 14 Guna kepentingan deskriptif, data selanjutnya dikategorikan menjadi: o Dukungan keluarga
baik dengan skor 43-56,
o Dukungan keluarga cukup dengan skor 28-42,
o Dukungan keluarga kurang dengan skor 14-27
Interval
2. Variabel terikat: Perilaku seksual pra nikah pada remaja laki-laki
Perilaku remaja laki-laki dalam mengekspresikan seksualnya
Pengukuran menggunakan kuesioner tentang praktek seksual pada saat berpacaran yang terdiri dari 5 pernyataan dengan menggunakan pilihan jawaban pernah dan tidak pernah.
Data selanjutnya dikategorikan menjadi: o Dikatakan
melakukan penyimpangan seksual bila menjawab pernah pada salah satu atau beberapa pernyataan tentang prerilaku seksual
o Dikatakan tidak melakukan bila tidak melakukan perilaku seksual sama sekali
Ordinal
-
3
D. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber data
Menurut Udiyono (2007), data berdasarkan sumbernya, dibagi menjadi
data primer dan data sekunder .
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari responden
penelitian, yakni diperoleh melalui kuesioner. Data primer meliputi
dukungan keluarga dan perilaku seksual pra nikah pada remaja laki-
laki.
b. Data Sekunder
Data sekunder meliputi data jumlah remaja laki-laki yang menjadi
siswa SMA 1 Wirosari dari data induk siswa.
2. Alat pengumpulan data
Alat pengumpulan data atau instrumen penelitian berupa daftar
pertanyaan atau kuesioner yang dapat diisi oleh responden dengan
mencantumkan tanda tertentu. Kuesioner dalam penelitian ini terbagi
dalam 3 bagian:
a. Kuesioner A
Kuesioner A digunakan untuk mengetahui data demografi responden,
meliputi kelas dan umur.
b. Kuesioner B
Kuesioner B digunakan untuk mengetahui tingkat dukungan keluarga
yang terdiri dari 14 pernyataan. Bila responden menyatakan selalu
-
3
mendapat dukungan keluarga mendapat skor: 4, sering skor: 3, jarang
skor: 2, dan tidak pernah skor: 1.
c. Kuesioner C
Kuesioner C digunakan untuk mengetahui perilaku seksual pra nikah.
Terdiri dari 5 pernyataan perilaku seksual pada saat berpacaran dengan
pilihan jawaban Pernah dan Tidak Pernah. Dikatakan melakukan
perilaku seksual pranikah bila menjawab pernah pada salah satu atau
beberapa perilaku seksual dan dikatakan tidak melakukan perilaku
seksual pranikah bila tidak pernah melakukan perilaku seksual sama
sekali.
3. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam mendapatkan data
penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
a. Peneliti mengajukan surat ijin kepada institusi untuk melakukan
penelitian, setelah mendapat ijin dari institusi.
b. Peneliti mengajukan ijin kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Dinas P dan K) Kabupaten Grobogan dan yang terakhir diberikan
kepada Kepala Sekolah SMA 1 Wirosari Setelah mendapatkan ijin,
peneliti langsung melaksanakan penelitian di tempat tersebut. Sebelum
pengisian kuesioner peneliti memberikan informasi singkat tentang
tujuan, manfaat dan peran serta responden dalam penelitian. Bagi
siswa yang bersedia menjadi responden diminta untuk menandatangani
lembar persetujuan menjadi responden.
-
3
c. Peneliti meminta kepada responden yang setuju dalam penelitian ini
untuk mengisi seluruh pertanyaan yang tersedia dalam kuesioner.
Peneliti menunggu pengisian kuesioner sampai selesai. Peneliti
memeriksa kelengkapan data di tempat pengambilan data yang
bertujuan agar bila ada kekurangan dapat segera dilengkapi.
E. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti dan belum pernah
diujicobakan, maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya.
Tujuan dari uji ini adalah untuk melihat sejauh mana alat ukur dapat
dipercaya dan dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data (Arikunto, 2006).
a. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan
valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,
2006).
Validitas dilakukan pada siswa SMA 1 Kradenan. Untuk
mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan dengan cara
melakukan korelasi antara skor masing-masing item (pertanyaan)
dengan skor totalnya. Suatu variabel tersebut berkorelasi secara
-
3
signifikan dengan skor totalnya (Notoatmodjo, 2005). Teknik korelasi
yang digunakan untuk uji validitas adalah korelasi product moment
yaitu:
{ }{ }
--=
2222 )()(
))((
YYNXXN
YXXYNRxy
Dimana :
R : korelasi antara variabel x dan y
X : skor pertanyaan
Y: skor total
Keputusan uji ;
Bila r hitung > dari r tabel maka dikatakan valid
Bila r hitung < dari r tabel maka dikatakan tidak valid
Berdasarkan hasil pemeriksaan jawaban yang diberikan responden
terhadap kuesioner dukungan keluarga didapatkan bahwa terdapat 13
soal yang memiliki nilai korelasi bervariasi antara 0.309 0.548.
Terdapat 1 soal (soal nomor 13) yang memiliki nilai korelasi 0.178
sehingga dinyatakan tidak valid dan dihapus. Dengan demikian
kategori penilaian untuk kuesioner dukungan berubah menjadi :
1) Baik (nilai 44 56)
2) Cukup (nilai 27 43)
3) Kurang (nilai 13 26)
-
3
Adapun pemeriksaan jawaban dari kuesioner perilaku seksual
didapatkan hasil bahwa seluruh item memiliki korelasi antara 0.277
0.955 dengan demikian seluruh item dinyatakan valid.
b. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
pengukur dapat dipercaya atau sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten walaupun digunakan berkali-kali (Notoatmodjo, 2005).
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan one shot
atau pengukuran sekali saja. Teknik uji reliabilitas menggunakan uji
statistik Cronbach Alpha (Sugiono, 2005).
-
-= 2
1
2
11 11 ss
kkr
Keterangan:
r11 : reabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
sb2 : jumlah varians butir
s12 : varians total
Keputusan uji :
Instrumen dikatakan reliabel bila r alpha > 0,6 atau mendekati 1. Uji
reliable dilakukan dengan teknik komputerisasi menggunakan SPSS
versi 15,0.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kuesioner dukungan keluarga
didapatkan hasil Cronbach Alpha = 0.682 sedangkan kuesioner
-
3
perilaku seksual didapatkan hasil Cronbach Alpha = 0.808. Dengan
demikian seluruh item pertanyaan dari kedua kuesioner dinyatakan
reliabel.
2. Pengolahan Data
a. Mengedit (editing)
Editing dimaksudkan untuk meneliti tiap daftar pertanyaan yang
diisi agar lengkap. Editing dilakukan di lapangan, sehingga jika terjadi
kesalahan atau kekurangan data dapat diperbaiki.
b. Pengkodean (coding)
Setelah data terkumpul dan selesai diedit di lapangan, tahap
berikutnya adalah mengkode data, yaitu melakukan pemberian kode
untuk setiap pertanyaan untuk memudahkan dalam pengolahan data.
c. Tabulasi (tabulating)
Tabulasi dilakukan dengan menggunakan SPSS yaitu
memasukkan data ke dalam tabel yang tersedia, sehingga sifat data
akan tampak.
3. Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan teknik sebagai berikut :
a. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk analisis deskriptif. Analisis
deskriptif untuk data kategorik digunakan untuk menyajikan distribusi
frekuensi. Sedangkan analisis deskriptif untuk data numerik adalah
analisis yang digunakan untuk menampilkan nilai-nilai sentral
-
3
meliputi nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean, median, modus,
dan ukuran variasi seperti nilai range, standar deviasi, varians
(Arikunto, 2006).
b. Analisis Bivariat
Digunakan untuk menghubungkan variabel bebas (independent)
dengan variabel terikat (dependent). Uji statistik yang digunakan
adalah Chi Square. Chi Square/Chi Kuadrat untuk mengetahui
hubungan antara variabel kategorik dengan variabel kategorik
(Hastono, 2001).
Rumus :
=
-=
k
i fhfhfox
1
22 )(
Keterangan:
2x = Chi Square/Chi Kuadrat
fo = Frekuensi yang diobservasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
Bila P value 0,05 Ho ditolak, dan Ha diterima berarti ada hubungan
antara variabel independen (dukungan keluarga) dengan variabel dependen
(perilaku seksual pranikah pada remaja laki-laki). Sedangkan bila P value >
0,05, Ho diterima, dan Ha ditolak berarti tidak ada hubungan antara variabel
independen (dukungan keluarga) dengan variabel dependen (perilaku seksual
pranikah pada remaja laki-laki). Dalam melakukan analisis bivariat, peneliti
menggunakan bantuan komputerisasi program SPSS 15,0.
-
3
F. Etika Penelitian
Etika yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah
1. Informed consent
Lembar persetujuan yang diberikan kepada responden, peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika
mereka setuju maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan
tersebut dan jika mereka menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan
memaksa dan tetap dihormati hak-haknya (Hidayat, 2007).
2. Confediality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi-informasi dijamin oleh peneliti hanya
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai
hasil riset sesuai dengan tujuan yang diteliti (Hidayat, 2007).
3. Anonimity (Tanpa Nama)
Peneliti akan menjaga dan memperhatikan dengan baik serta tidak
akan memberikan identitas dan permasalahan responden kepada orang lain
(Hidayat, 2007).