bab 3 penelitian 3.1 profil perusahaan 3.1.1. sejarah pt...
TRANSCRIPT
45
BAB 3
PENELITIAN
3.1 Profil Perusahaan
3.1.1. Sejarah PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk.
Antam merupakan perusahaan pertambangan yang
terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi
ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia
yang kaya akan bahan mineral, kegiatan Antam mencakup eksplorasi,
penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral
yang dimiliki.
Antam memiliki arus kas yang solid dan manajemen keuangan
yang berhati-hati. Antam didirikan sebagai Badan Usaha Milik
Negara pada tahun 1968 melalui merjer beberapa perusahaan
pertambangan nasional yang memproduksi komoditas tunggal. Untuk
mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997
Antam menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di
Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1999, Antam mencatatkan
sahamnya di Australia dengan status foreign exempt entity dan pada
tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang
memiliki ketentuan lebih ketat.
46
Tujuan perusahaan saat ini berfokus pada peningkatan nilai
pemegang saham. Hal ini dilakukan melalui penurunan biaya seiring
usaha bertumbuh guna menciptakan keuntungan yang berkelanjutan.
Strategi perusahaan adalah berfokus pada komoditas inti nikel, emas,
dan bauksit melalui peningkatan output produksi untuk meningkatkan
pendapatan serta menurunkan biaya per unit. Antam berencana untuk
mempertahankan pertumbuhan melalui proyek ekspansi terpercaya,
aliansi strategis, peningkatan kualitas cadangan, serta peningkatan nilai
melalui pengembangan bisnis hilir.
Sebagai perusahaan pertambangan, kegiatan operasi
perusahaan Antam memiliki dampak secara langsung terhadap
lingkungan dan masyarakat sekitar. Antam menyadari bahwa aspek
lingkungan hidup dan khususnya pengembangan masyarakat tidak
sekedar tanggung jawab sosial tetapi merupakan bagian dari risiko
perusahaan yang harus dikelola dengan baik. Karakteristik industri
pertambangan di Indonesia sebagai industri pembuka daerah
tertinggal dan terisolir juga menjadikan peran perusahaan tambang untuk
berperan aktif dalam pengembangan masyarakat sekitar dan beroperasi
sebagai good corporate citizen sangat penting.
47
3.1.2 Visi dan Misi PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk.
Visi Antam 2020:
"Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan
sehat dan standar kelas dunia"
Arti Visi Antam
Global
Menerapkan praktik manajemen bisnis bertaraf internasional serta
meningkatkan skala usaha dan/atau memperluas wilayah operasi ke
luar negeri untuk menjadi pelaku bisnis kelas dunia.
Berbasis Pertambangan
Berbasis sumberdaya mineral dan batubara dengan diversifikasi dan
integrasi terkait dalam bisnis pertambangan.
Pertumbuhan Sehat
Pertumbuhan berkesinambungan di atas rata-rata industri
pertambangan.
Standar Kelas Dunia
Kemampuan dan budaya organisasi berkinerja tinggi dan penerapan
praktik-praktik terbaik kelas dunia.
Misi Antam 2020:
Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk
menjadikan Antam sebagai pemain global.
48
Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi
tepat guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan hidup.
Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif.
Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis
berbasis pertambangan, diversifikasi dan integrasi selektif untuk
memaksimalkan nilai pemegang saham.
Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta
mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi.
Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar
wilayah operasi, khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
3.1.3 Logo PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk.
Konsep brand ‘Tiga Gunung’
Logo Antam terdiri dari tiga gunung yang merepresentasikan
sumber daya mineral dari produk-produk Antam. Logo ini
merepresentasikan ‘sumber mineral dan produk yang
terdiversifikasi’
49
Gambar 3.1 Logo Antam
Penjelasan:
Ketiga gunung tersebut muncul dari sebuah lengkungan, yang
merepresentasikan planet bumi atau alam. Dibawah lengkungan tersebut
terdapat refleksi dari ketiga gunung yang menggambarkan sumber daya
mineral yang terdapat di perut bumi. Logo ini merepresentasikan
Antam, yang memiliki kompetensi penambangan di dalam perut bumi
dan membawanya ke permukaan untuk diolah menjadi logam
yang berharga. Bentuk logo yang simetris dan corak huruf logo dengan
huruf ‘T’ kapital di tengah menggambarkan stabilitas, kekuatan,
soliditas, bahkan harmoni.
Logo Antam mencakup atribut brand:
1. Pilar: Pertambangan, diversifikasi, terkemuka, besar.
2. Atribut rasional: Profesional, kehati-hatian, tanggung jawab,
terpercaya.
3. Atribut pribadi: Progresif, dinamis, terbuka.
50
3.1.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Aneka Tambang, Tbk. Dapat dilihat
pada gambar sebagai berikut:
G
ambar 3.2 Struktur Organisasi (sumber: buku annual report Antam 2010)
51
3.1.5 Job Description
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris sebagai organ Perusahaan bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa
Perusahaan melaksanakan GCG. Namun demikian, Dewan Komisaris
tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan operasional. Kedudukan masing-masing Komisaris
termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama
sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Peran
dan tanggung jawab Dewan Komisaris selaras dengan Anggaran Dasar
Perusahaan dan dirinci lebih lanjut dalam piagam yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris, dengan perubahan terakhir
dilakukan pada bulan Desember 2008, dan termasuk di dalamnya:
1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perusahaan oleh
Direksi serta memberikan persetujuan atas rencana pengembangan
Perusahaan, Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), RKAP,
serta pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan
RUPS serta perundang-undangan yang berlaku;
52
2. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut
Anggaran Dasar, peraturan perundangan-undangan yang berlaku
dan/ atau berdasarkan keputusan RUPS;
3. Melakukan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan ketentuan peraturan
perundanganundangan, serta wajib melaksanakan prinsip
profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban serta kewajaran;
4. Melakukan tindakan untuk kepentingan Perusahaan dan bertanggung
jawab kepada RUPS;
5. Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang dipersiapkan oleh
Direksi serta menandatangani laporan tersebut;
6. Mengawasi pelaksanaan RkAP serta menyampaikan hasil penilaian
serta pendapatnya kepada RUPS;
7. Mengesahkan RkAP dalam waktu selambatnya 30 (tiga puluh) hari
sebelum tahun anggaran baru Perusahaan berjalan. Dalam hal RKAP
tidak diformalkan dalam jangka waktu tersebut di atas, maka akan
berlaku RKAP tahun yang lampau;
8. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, dan segera
melaporkan kepada RUPS apabila Perusahaan menunjukkan gejala
kemunduran yang mencolok disertai saran mengenai langkah
perbaikan yang harus ditempuh;
9. Memberikan pendapat dan saran yang sesuai dengan tugas
pengawasan Dewan Komisaris kepada RUPS mengenai setiap
53
persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan
Perusahaan;
10. Mengusulkan kepada RuPS penunjukan Akuntan Publik yang akan
melakukan pemeriksaan atas buku-buku Perusahaan;
11. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditetapkan oleh RUPS;
12. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi (triwulan,
tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai
perkembangan Perusahaan dan melaporkan hasil pelaksanaan
tugasnya kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna tepat pada
waktunya;
13. Memantau efektivitas praktik GCG dan pelaksanaan CSR yang
diterapkan Perusahaan dan melakukan penyesuaian;
14. Menetapkan key Performance Indicator (kPI) Direksi setiap awal
tahun kerja;
15. Melakukan evaluasi terhadap kinerja Direksi;
16. Menentukan dan melaksanakan sistem nominasi, evaluasi, dan
remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi
setelah mempertimbangkan hasil kajian Komite Nominasi,
Remunerasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk
selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS, dan juga
Manajemen Senior; dan
17. Meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara
berkesinambungan untuk menjalankan Perusahaan dengan
profesional.
54
Untuk dapat menjalankan fungsi pengawasannya secara
efektif, Dewan Komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dalam
melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban
Perusahaan jika diperlukan.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dapat dilakukan dengan
menggunakan sistem penilaian mandiri, penilaian rekan sekerja, atau
dengan sistem lain yang diputuskan oleh rapat Dewan Komisaris.
Kriteria penilaian yang digunakan telah tercantum pada Piagam
Dewan Komisaris, seperti kehadiran pada rapat Dewan Komisaris;
kehadiran pada rapat Komite; dan faktor lainnya seperti integritas;
pengetahuan dan pemahaman anggota Dewan Komisaris atas nilai- nilai,
visi, misi, RJPP; kemampuan para Komisaris dalam mengikuti isu-isu
yang berpengaruh terhadap Perusahaan; hubungan Komisaris dengan
sesama Komisaris, Direksi, dan pihak lain; serta hasil evaluasi atas KPI
Direksi. Penilaian aktual kinerja Dewan Komisaris untuk tahun 2009
telah dilakukan melalui penilaian mandiri, walaupun belum mencakup
seluruh kriteria yang dimuat dalam Piagam Dewan Komisaris.
Direksi
Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung
jawab secara kolegial dalam mengelola perusahaan. Setiap Direktur
dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan
pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh
55
setiap Direktur tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan
setiap Direktur termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas
Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan
kegiatan Direksi. Direksi bertanggung jawab kepada RUPS.
Peran dan tanggung jawab Direksi sesuai dengan Anggaran
Dasar Perusahaan dan dirinci lebih lanjut dalam piagam yang
ditandatangani oleh seluruh Direktur, dengan perubahan terakhir
dilakukan pada bulan Desember 2008, termasuk di dalamnya:
1. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan Perusahaan sesuai
dengan tujuan Perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan
efisiensi perusahaan.
2. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan;
3. Menyiapkan pada waktunya rencana pengembangan Perusahaan,
RKAP, serta rencana lainnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan usaha dan kegiatan Perusahaan dan menyampaikannya
kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan pengesahan;
4. Menyiapkan pada waktunya RJPP Perusahaan guna mendapatkan
persetujuan Dewan Komisaris;
5. Melaksanakan prinsip GCG dan menyelenggarakan CSR;
6. Menyelenggarakan suatu sistem pengendalian internal yang efektif
untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan;
56
7. Menjaga informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat
sebagai anggota Direksi dan harus tetap dirahasiakan sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
8. Menjaga informasi penting dan dilarang menyalahgunakan
informasi tersebut yang berkaitan dengan Perusahaan untuk
keuntungan pribadi, terutama berkaitan dengan insider trading;
9. Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta wajib menaati
Standar Etika Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan
pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan
Perusahaan selain gaji berikut fasilitas dan tunjangan lainnya,
termasuk santunan purna jabatan yang diterimanya sebagai anggota
Direksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
10. Meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara
berkesinambungan untuk menjalankan Perusahaan dengan
profesional.
Sebagai tambahan dari tanggung jawab kolektif diatas, setiap
Direktur memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing.
3.1.6 Alur Kerja Antar Sub-Unit
Dalam Proses bisnisnya para Direktur dibantu oleh sub unit yang dimana
sub-unit kerja itu dikepalai oleh seorang SM (senior manager). Yang
dimana sub unit tersebut membantu para Dewan Direksi Dalam
Melaksanakan fungsi pengelolaannya, dan sub unit kerja tersebut
57
melaksanakan fungsi yang lebih spesifik dalam pengelolaan perusahaan.
Di dalam PT Antam, ada 5 satuan kerja/sub unit yang memiliki fungsi
vital dalam pengelolaan perusahaan yaitu:
Corporate secretary /Sekertaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan memiliki 5 (lima) fungsi utama dalam
rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai compliance officer,
liaison officer (corporate communication), investor relations, GCG
implementation, serta administrasi dokumen kebijakan dan notulensi
rapat.
Berdasarkan Kebijakan Pengungkapan Informasi, informasi atau
fakta material harus diungkapkan ke publik. Namun sebelum
diungkapkan ke publik, baik media, analis, ataupun pihak lainnya,
informasi atau fakta material tersebut harus terlebih dahulu
diinformasikan melalui Otoritas Pasar Modal, dengan mekanisme Press
Release. Informasi atau fakta material yang belum diungkapkan ke Publik
adalah suatu bentuk informasi rahasia dan harus dilindungi melalui
penjagaan kerahasiaan yang ketat.
Risk Management / Manajemen Resiko
Antam memiliki Satuan Kerja Risk Management (RM) yang
dibentuk pada tahun 2007. Pada tahun 2009, Satuan Kerja RM Antam
bertugas untuk identifikasi penaggulangan dan pengukuran risiko
58
sehingga diperoleh risiko kunci korporat (key risk) sebanyak 296 risiko
dan telah ditetapkan 19 risiko sebagai Risk That Matter 2009. Risk That
Matter Antam ditetapkan melalui melalui pendekatan Top Down/
Helicopter View dan Bottom Up. Beberapa risiko yang merupakan Risk
That Matter diantaranya: Potensi kehilangan peluang dalam
pengembangan inisiatif dan usaha bisnis Antam, Potensi kesalahan dalam
menetapkan atau memilih partner dalam pengembangan usaha Antam
(JVCo) dan akuisisi perusahaan pertambangan/industri, Terjadinya cash
cost melebihi harga jual komoditi Antam., Ketidakcukupan atau
ketidaktersediaannya sumber daya (finansial, alam, manusia) yang
dibutuhkan untuk operasional maupun pengembangan usaha Antam ke
depan., Potensi tidak dapat terealisasinya pembebasan lahan di lokasi
proyek dan lahan Kuasa Pertambangan, Potensi ketidakcukupan suplai
bahan baku (feed emas, wet ore), pendukung pabrik, dan bahan material
strategis lainnya seperti batubara, antrasit, dan bahan bakar minyak.
Internal Audit
Satuan Kerja Audit Internal Antam berfungsi membantu
Perusahaan dalam mencapai tujuannya secara sistematis dan disiplin
melalui evaluasi dan perbaikan keefektifan pengendalian, manajemen
risiko, dan proses yang baik, bersih, serta transparan. Selain itu,
Satuan Kerja Audit Internal juga memberikan jasa konsultasi dan
sebagai katalisator untuk membantu manajemen dan audite dalam
mencapai sasarannya serta menjadi mitra kerja yang kompeten bagi
59
Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasan. Satuan Kerja
Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama,
dan independen dari auditor eksternal.
Learning and Development
Merupakan bagian penting dari tim pelatihan internal
perusahaan dan juga menajemen sumber daya manusia di dalam
perusahaan . Pelatihan yang melatih tim populasi besar dan yang
mengelola beberapa kurikulum sangat bergantung pada koordinator.
Pekerjaan ini merupakan campuran dari tugas-tugas pelatihan,
perencanaan acara dan pekerjaan administratif.
Tanggung jawab utama dari Divisi Learning and Development
ini termasuk membuat pengaturan pelatihan untuk para pegawai,
pelatihan pra-kerja kontrak pengarsipan data pegawai, mengelola
Learning Management System (LMS), serta mengumpulkan dan
menganalisis evaluasi program dan data kehadiran karyawan.
Corporate Social Responsibility
Yaitu satuan tugas perusahaan yang bertanggungjawab atas
terlaksananya pengelolaan sosial dan lingkungan termasuk pasca
tambang yang baik, sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, serta
merekomendasikan untuk melakukan pendekatan kepada stakeholder
tentang paradigma baru dan kunci sukses pelaksanaan CSR yang
60
mengedepankan dukungan dan peranan yang seimbang dari Tiga Pilar
pelaku CSR (Tri-sector Partnership) yaitu perusahaan-masyarakat-
pemerintah yang selama ini cenderung diartikan sebagai tanggung jawab
dan kewajiban perusahaan semata. Sehingga perusahaan dapat
berkembang dengan baik dan pesat.
3.2 Kegiatan Perusahaan
Pada penelitian ini akan memfokuskan kinerja humas di dalam perusahaan
dimana kedudukan PR pada PT. Aneka Tambang berada pada Corporate Secretary
(sekretariat perusahaan) yang dipimpin langsung oleh sekretaris perusahaan dan
kedudukannya langsung dibawah Direksi Antam.
Corporate Secretary seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, memiliki lima
fungsi dalam rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai compliance officer,
liaison officer (corporate communication), investor relations, GCG
implementation, serta administrasi dokumen kebijakan dan notulensi rapat.
Tanggung Jawab Utama:
1. Terlaksananya penyusunan strategi dan Rencana jangka Panjang
Corporate secretary Antam.
2. Terlaksananya pengkoordinasian dan pengarahan perencanaan
operasional Corporate secretary.
3. Terlaksananya penyusunan kebijakan program, sistem dan prosedur.
61
4. Terlaksananya pengkoordinasian dan pengendalian operasional
Corporate secretary.
5. Terlaksananya proses evaluasi kinerja Corporate secretary dan perbaikan
kinerja Corporate secretary secara berkelanjutan
Pada Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.5, No.2 yang disusun oleh Heri
Setyawan dan rekannya Faisal Slamet Riyadi dengan judul Perbedaan Fungsi
dan Tugas Public Relations Pada Perusahaan-Perusahaan Milik Negara
(2006:112-115) mengemukakan bahwa PR pada PT. Aneka Tambang
memiliki empat bagian yang yang saling berhubungan dalam publik internal
dan publik eksternal. Bagian-bagian tersebut adalah:
a. Ahli Kehumasan
b. Ahli Keuangan dan Hubungan Investor
c. Ahli Hukum dan Pemrosesan Dokumen Pasar Modal
d. Administrasi kesekertariatan, Dokumen sekretariat perusahaan dan
kehumasan.
Pada PT. Aneka Tambang, humas merupakan pusat informasi yang
berperan sebagai humas internal dan eksternal. Oleh karena itu bagian humas
pada PT. Aneka Tambang Tbk berfungsi sebagai penengah antara
perusahaan dengan publik.
62
Fungsi Humas PT. Aneka Tambang Tbk
Beberapa fungsi Humas Sekretaris Perusahaan secara garis besar dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan penylenggaraan kegiatan pengelolaan informasi
keuangan dan hubungan investor:
a. Membina hubungan baik dengan kalangan pengamat
keuangan atau pasar modal serta lembaga-lembaga keuangan
lain.
b. Mengkoordinasikan penyelenggaraan layanan informas i atas
company profile dan informasi strategi korporat.
2. Mengkoordinasikan penyelenggaran kegiatan aktivitas layanan
hukum dan pengelolaan korporasi korporat:
a. Membinan hubungan baik dengan regulator pasar modal,
lembaga penunjang, kalangan media dan segenap organisasi
lainnya.
b. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan compliance
affarirs; media affairs; external action dan penerbitan media.
c. Mengkoordinasikan penyelenggaraan corporate action.
3. Mengkoordinasikan penyelenggaraan keadministrasian yang
berhubungan dengan aktivitas sekretaris perusahaan:
a. Mengkoordinasikan penyelenggaraan hubungan baik dan
menjadi wakil perseroan dalam berhubungan dengan
stakeholders (spokesman).
63
b. Mengkoordinasikan kegiatan keadministrasian yang
mencakup kesekretariatan, informasi korporat, dan
komunikasi korporat.
Tugas Humas PT. Aneka Tambang Tbk
Dalam melaksanakan fungsinya Humas sekretaris perusahaan memiliki
tugas di bidang pembuatan perencanaan, serta melaksanakan dan
mengevaluasi semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya yang meliputi:
a. Membuat rencana, melaksanakan dan mengevaluasi semua tugas dan
tanggung jawabnya dalam pengelolaan informasi keuangan dan
hubungan investor, pelayanan hukum, dan pengelolaan komunikasi
perusahaan serta aktivitas keadministrasian yang berhubungan dengan
segenap pelaksanaan tugasnya.
b. Aktivitas pengelolaan informasi keuangan dan hubungan investor
1. Menyelenggarakan layanan informasi atas company profile termasuk
financial aspect secara aktual, akurat, terpercaya, dan tepat waktu
atas dasar “management of market expectation” yang bertujuan untuk
menunjang peningkatan corporate value.
2. Membinan hubungan secara baik dengan kalangan pengamat
keuangan atau pasar modal serta lembaga-lembaga keuangan lain.
3. Mengelola pengaksesan, menganalisis dan membuat laporan
mengenai segenap informasi Antam terutama dalam bidang
64
perekonomian dan keuangan yang berkaitan dengan lingkungan
bisnis Antam.
4. Menyelenggarakan compliance segenap dokumen pelaporan
keuangan yang berkaitan dengan transparansi Antam sebagaimana
dipersyaratkan oleh regulasi pasar modal dan instansi lainnya.
c. Aktivitas pelayanan hukum dan pengelolaan komunikasi korporat
1. Menyelenggarakan layanan hukum dan kegiatan compliance affairs
terhadap segenap dokumen keterbukaan perusahaan sebagaimana
dipersyaratkan regulator pasar modal dan instansi terkait lainnya
dengan mengacu kepada prinsip “good corporate governance”
2. Menyelenggarakan fungsi komunikasi korporat secara efektif dengan
tujuan untuk menunjang peningkatan corporate value dalam bentuk
pengelolaan media affairs, external actions, dan penerbitan media.
3. Membina hubungan secara baik dengan pihak regulator pasar modal,
semua lembaga penunjang pasar modal, kalangan media dan segenap
organisasi yang berkaitan dengan lingkungan bisnis Antam, serta
menyelenggarakan liaisons guna pengkasesan informasi strategis.
4. Menganilis, membuat laporan dan mendokumentasikan segenap legal
issues yang berkaitan dengan pasar modal serta lingkungan bisnis
Antam.
5. Mengelola corporate action atas penyelenggaran RUPS dan
pembuatan Annual Report agar memenuhi standar yang ditetapkan
oleh regulasi pasar modal.
65
d. Aktivitas tata usaha kesekretariatan
1. Menyelenggarakan kegiatan external affairs di lingkungan sekretaris
perusahaan.
2. Menyelenggarakan kegiatan home affairs di lingkungan sekretaris
perusahaan.
3. Membantu pelaksanaan corporate action di lingkungan sekretaris
perusahaan, membantu pada saat penyelenggaran RUPS, analyst
meeting, media affairs, dan external action.
e. Aktivitas tata usaha informasi korporat
1. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan data informasi dan
pengarsipan di lingkungan sekretaris perusahaan.
2. Mengadministrasikan kegiatan pengelolaan informasi keuangan dan
hubungan investor, mengelola proses administrasi dan dokumen
kegiatan pengelolaan informasi keuangan dan hubungan investor.
3. Membantu pelaksanaan corporate action di lingkungan sekretaris
perusahaan.
f. Aktivitas tata usaha komunikasi korporat
1. Membantu menyelenggarakan kegiatan komunikasi korporat dan
mengadministrasikan segenap dokumen yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut.
66
2. Mengadministrasikan kegiatan layanan hukum dan compliance affairs
segenap dokumen keterbukaan perusahaan, mengelola proses
administrasi dan dokumen layanan hukum dan compliance affairs.
3. Membantu pelaksanaan corporate action di lingkungan sekretaris
perusahaan dengan membantu pada saat penyelenggaraan RUPS,
analyst meeting, pembuatan Annual Report serta pengelolaan media
internal dan eksternal.
g. Menyelenggarakan hubungan baik dengan semua kalangan pemerintah,
baik tingkat nasional maupun lokal, yang terkait dengan lingkungan
bisnis Antam.
h. Menyelenggarakan hubungan baik dengan segenap unsur LSM, serta
lembaga-lembaga non-government lain yang terkait dengan lingkungan
bisnis Antam.
i. Mengelola penyelenggaraan community development bagi masyarakat
lokal yang berada di sekitar lokasi tambang Antam.
j. Mengelola penyelenggaraan program pembinaan usaha kecil menengah
dan koperasi.
Selain tugas-tugas internal, Humas sekretaris perusahaan juga mengemban
tugas-tugas eksternal yang lebih dikenal dengan pelayanan “media relations”,
ia juga menjadi juru bicara resmi (spokesmen) perusahaan atau emiten untuk
publik, media massa serta otoritas pasar modal/bursa, terutama yang
berkaitan dengan pasar modal/bursa efek.
67
3.3 Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar 3.3 Struktur Tata Kelola
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (UU PT), organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Kepengurusan perseroan terbatas
di Indonesia menganut sistem dua badan, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang
memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-
68
masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab
untuk memelihara kesinambungan usaha Perusahaan dalam jangka panjang. Oleh
karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi
terhadap visi, misi, dan nilai-nilai Perusahaan. Berdasarkan kerangka hukum yang
berlaku, fungsi direktur independen pada sistem satu badan terwakili oleh Dewan
Komisaris pada sistem dua badan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Wawancara Semistruktur (Semistructured Interview)
Rachmat Kriyantono di dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi
(2006:101-102) menjelaskan bahwa pada wawancara semistruktur ini,
pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis tapi
memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara
bebas, yang terkait dengan permasalahan. Wawancara ini dikenal pula
dengan nama wawancara terarah atau wawancara bebas terpimpin.
Artinya, wawancara dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap
berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan
telah disiaplan terlebih dahulu.
69
2. Observasi
Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik
kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain
yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.
Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti
mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap
selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu
mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga
peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang
terus menerus terjadi. Jika hal itu sudah diketemukan, maka peneliti
dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti (Sarwono, 2006:224).
3. Kajian Dokumen
Kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam
mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat,
pengumuman, ikhtisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu
dan bahan-bahan tulisan lainnya (Jonathan Sarwono, 2006:225).
Metode onservasi, kuesioner atau wawancara sering dilengkapi
dengan kegiatan penelusuran dokumentasi. Tujuannya untuk
mendapatkan informasi yang mendukung analisa dan interpretasi data
(Rachmat Kriyantono, 2006:120)
3.4.2 Jenis Data
Dilihat dari jenisnya, data kualitatif dapat dibedakan menjadi data
primer dan data sekunder, yaitu:
70
a. Data Primer
Data ini berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui
wawancara dengan informan yang sedang dijadikan sampel dalam
penelitiannya. Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti (Jonathan
Sarwono, 2006:209). Berikut Informan-informan dalam penelitian ini:
1. ASM Ahli Kehumasan
Resna Handayani
Ibu Resna adalah assistant senior manager yang posisinya
berada di bawa SPV dan bertugas langsung dalam kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan kehumasan.
2. Staff Ahli Kehumasan
Firman Surya
Bapak Firman Surya merupakan staff pada Ahli Kehumasan
yang sama bekerja di bawah pengawasan ibu Resna
Handayani dan sama-sama memiliki tugas dalam melakukan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kehumasan.
3. Wartawan Majalah Tambang
Alamsyah Pua Saba
Majalah Tambang merupakan majalah yang memfokuskan
kepada pemberitaan mengenai perusahaan tambang.
Dimana perusahaan Antam tentunya perlu menjalin
hubungan baik dengan rekan-rekan media yang ada pada
majalah ini. Oleh karena itu akan dilakukan wawancara
71
dengan wartawan pada majalah Tambang untuk melihat
keberhasilan media relations PT Antam.
4. Wartawan Surat Kabar Bisnis Indonesia
Vega Aulia Pradipta
Surat kabar Bisnis Indonesia merupakan surat kabar harian
dengan segmentasi pemberitaan bisnis dan ekonomi
berbahasa indonesia yang diterbitkan di Jakarta. Karena
Antam merupakan perusahaan tambang yang berorientasi
pada penjualan hasil tambang juga perkembangan investor
dan penanam saham, maka melakukan hubungan media
dengan surat kabar ini sangat diperlukan. Karena untuk
mencapai publik yang memiliki keterkaitan dengan bisnis
dan ekonomi dan dapat dilihat bagaimana keberhasilan PR
Antam dalam melakukan kegiatan media relations dengan
surat kabar ini.
b. Data sekunder
Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat
diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau
mendengarkan. Data ini biasanya berasal dari data primer yang sudah
diolah oleh peneliti sebelumnya. Termasuk dalam kategori data
tersebut adalah data bentuk teks, data bentuk teks, data bentuk suara,
dan kombinasi teks (Jonathan Sarwono, 2006:209-210)
72
3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk yang
dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober 2011 sampai dengan 31 Desember
2011.
3.4.4 Subjek Penelitian
Subjek utama dalam penelitian ini adalah perusahaan PT. Aneka
Tambang (Persero) Tbk dengan melihat kegiatan media relations yang
dilakukan oleh PR di dalam perusahaan tersebut.
3.4.5 Teknik Validitas Data
Setiap riset harus bisa dinilai. Ukuran penilaian berbeda antara riset
kualitatif dan kuantitatif. Ukuran kualitas sebuah riset terletak pada
kesahihan atau validitas data yang dikumpulkan selama riset (dikutip dari
Kriyantono, 2006:70)
Pada penelitian ini akan menggunakan teknik validitas data
trustworthiness yang mengerucut pada analisis Triangulasi yaitu
Triangulasi Metode. Dimana pengertian Triangulasi Metode menurut
Dwidjowinoto yang dikutip oleh Rachmat Kriyantono (2006:73), adalah
usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset.
Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu
teknik pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama.
3.4.6 Teknik Analisis Data
Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-
dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini tidak
73
mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau
samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam,
maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Di sini yang lebih ditekankan
adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas)
data (Rachmat Kriyantono, 2006:57). Dengan menggunakan riset
kualitatif maka analisis data yang akan digunakan adalah data deskriptif
yaitu data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif lebih mengambil
bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian
tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan
menyediakan bukti presentasi. Data tersebut mencakup transkrip
wawancara, cataatan lapangan, fotografi, video tape, dokumen pribadi,
memo, rekaman-rekaman resmi lainnya.Untuk pemahaman, peneliti
kualitatif tidak mereduksi halaman-demi halaman dari narasi dan data
lain ke dalam simbol-simbol numerik, tetapi mereka mencoba
menganalisis data dengan segala kekayaannya dan sedekat mungkin
dengan bentuk rekaman dan transkripnya (Elvinaro Ardianto, 2010:219).
Jenis data ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan
akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.
Periset sudah mempunyai konsep (biasanya satu konsep) dan kerangka
konseptual. Melalui kerangka konseptual (kerangka teori), periset
melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variable
beserta indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang
sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel (Rachmat
Kriyantono, 2006:69).