bab 3 penanggulanagan kelongsoran

Upload: wahyudi-s

Post on 03-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    1/12

    18

    BAB 3 PENANGGULANAGAN KELONGSORAN

    3.1 Pola pengendalian longsor di Sulawesi utara

    Kondisi topografi Sulawesi Utara yang berbukit bukit dimana cukup

    banyak kemiringan lereng diatas 15% menyebabkan Sulawesi Utara

    berpotensi besar mengalami bahaya longsor hal ini dibuktikan

    dimana hampir setiap tahun selalu terjadi longsor dan telah

    meminta korban baik jiwa maupun materil yang tidak sedikit.

    Khususnya pada tahun ini tercatat korban jiwa cukup banyak itu

    berarti tanda waspada bagi kita semua bahwa kedepan bukan

    tidak mungkin akan lebih parah lagi dimana kita tidak

    menginginkan bersama kondisi longsor yang terjadi bersamaan di

    Filipina yang menelan korban jiwa sekitar 1000 orang . Kenapa

    kondisi ini masih terus berlangsung dari tahun ketahun ini

    disebabkan Pemerintah dalam penanganan masalah longsor

    masih secara Parsial maksudnya nanti ada kejadian baru terlihat

    keseriusan kalaupun ada proyek-proyek penanggulangan

    bencana longsor masih bersifat Projek Oriented (yang penting ada

    dana kong so dapa lia ada pembangunan dengan tidak

    mengoptimalkan maksud dan tujuan pembangunan proyek

    tersebut apalagi kalau ditanya pasca pembangunan proyek

    berupa parawatan) jadi dimana daerah yang longsor disitudilakukan penanganan. Padahal untuk memitigasi/meminimalkan

    bahaya yang diakibatkan oleh tanah longsor harus secara

    Holistic/Komprehensif atau berkesinambungan dan menyeluruh

    dengan menggunakan kajian-kajian ilmiah yang baik serta

    melibatkan seluruh stakeholder. Keadaan ini kalau terus dibiarkan

    tanpa adanya upaya-upaya penanggulangan secara Holistic/

    Komprehensif atau dengan kata lain terpola dengan baik maka

  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    2/12

    19

    bahaya longsor akan terus terjadi. Pola yang bagaimana yang

    dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Sulawesi Utara.Berikut ini penjelasan mengenai Pengertian Longsor, Cara-Cara

    Memprediksi Terjadinya Longsor, Metode Pengendalian Longsor

    serta Pola Pengendalian Bencana Tanah Longsor :

    1. Definisi longsoran adalah perpindahan massa

    tanah/batuan pada arah tegak, mendatar atau miring

    dari kedudukan semula, termasuk juga deformasi lambat

    atau jangka panjang dari suatu lereng yang biasa disebut

    rayapan (creep). Tapi tidak termasuk aliran lahar dan

    amblasan/penurunan tanah (subsidence) akibat proses

    konsolidasi atau perbedaan kekuatan dari pondasi

    bangunan.

    2. Tipe dan jenis tanah longsoran menurut klasifikasi Highway

    Research

    Board 1978 dibagi menjadi lima kelompok utama yaitu :

    - Runtuhan

    Merupakan gerakan tanah yang disebabkan keruntuhan tarik

    yang diikuti dengan gerakan jatuh bebas akibat gravitasi. Padatipe runtuhan ini massa tanah atau batuan lepas dari suatu

    lereng atau tebing curam dengan sedikit atau tampa terjadi

    pergeseran (tanpa bidang longsoran). Runtuhan dapat terjadi

    apabila material yang dibawahnya lebih lemah (antara lain oleh

    karena erosi atau penggalian) dari lapisan diatasnya

  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    3/12

    20

    - Jungkiran

    Merupakan jenis gerakan memutar kedepan dari satu atau

    beberapa blok tanah/batuan terhadap titik pusat putaran

    dibawah massa batuan oleh gaya gravitasi dan atau gaya

    dorong dari massa batuan dibelakannya atau gaya yang

    ditimbulkan oleh tekanan air yang mengisi rekahan batuan.

    Jungkiran ini biasanya terjadi pada tebing-tebing yang curam

    dan tidak mempunyai bidang longsoran.

    - Longsoran

    Gerakan yang terdiri dari regangan geser dan perpindahan

    sepanjang bidang longsoran dimana massa erpindah melongsor

    dari tempat semula dan terpisah dari massa tanah yang

    mantap.

    - Penyebaran Lateral

    Gerakan menyebar kearah lateral yang ditimbulkan oleh retak

    geser atau retak tarik. Tipe gerakan ini dapat terjadi pada

    batuan ataupun tanah.

    - Aliran

    Gerakan tanah yang disebabkan oleh adanya aliran air

    permukaan (air runoff) yang debitnya cukup besar dimana

    ikatan kohesi tanah telah mengalami titik jenuh. Dari kelima tipe

    gerakan tanah atau longsoran diatas hasil pantauan penulis tipe

    longsoran diSulut yang banyak terjadi adalah kombinasi antara

    3 dan 4 .

  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    4/12

    21

    3. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor

    adalah,

    - Tidak adanya tanaman pelindung lereng menyebabkan kaki

    lereng tererosi oleh aliran air sungai atau aliran air hujan yang

    menyebabkan tegangan horizontal turun,

    - Adanya galian galian tanah

    - Pembongkaran sheet pile atau tembok penahan tanah serta

    salah desain

    - Peningkatan tegangan vertikal akibat air hujan tertahan diatas

    lereng

    - Timbunan deposit halus

    - Timbunan tanah

    - Berat bangunan

    - Jalan dan kendaraan

    - Pergerakan tektonik dan gempa bumi.

    4. Cara-cara Memprediksi Terjadinya Tanah Longsor

    a. Secara Visual Dengan Mata

    - Sebelum terjadinya longsor besar terjadi longsor kecil

    berupa jatuhan tanah dari tebing

    - Timbulnya mata air yang keluar dari tebing longsor yang

    sebelumnya tidak ada

  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    5/12

    22

    - Terjadinya pergeseran tanah

    b. Dengan Perhitungan Menggunakan Teori Longsor

    - Pemeriksaan sifat-sifat fisik dan mekanika tanah seperti shear

    streng/kuat geser tanah, soil classification/klasifikasi tanah

    dengan alat-alat laboratorium mekanika tanah (Boring,

    Sondir, Triaxial, Konsolidasi, Permiabiliti Test, SPT, UCT, Direct

    Shear, dll)

    - Analisa kestabilan lereng dengan menggunakan Komputer

    (Teori Fellenius, Bishop, Jambu, dll)

    - Menggunakan Grafik (Teori Cousins, Janbu, Duncan, Hoek &

    Bray, dll

    c. Pemasangan Alat/Instrumen Di Daerah Longsor

    - Pengamatan Dipermukaan Tanah (Patok Geser,

    Strainmeter)

    - Gerakan Dibawah Permukaan (Inklinometer, Deflektometer,

    Shear Strip Indicator, Accoustical Emission)

    d. Pengukuran Beban dan Tekanan Pada Tanah

    - Pisometer

    - Strainmeter

  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    6/12

    23

    5. Metode Penanggulangan Tanah Longsor

    Prinsip dasar pada suatu lereng bekerja gaya-gaya yang terdiri dari

    gaya pendorong dan gaya penahan. Suatu lereng akan longsor

    bila keseimbangan gaya-gaya yang bekerja terganggu, yaitu gaya

    pendorong melampaui gaya penahan. Oleh karena itu prinsip

    penanggulangan longsoran adalah mengurangi gaya pendorong

    atau menambah gaya penahan. Beberapa metode

    penanggulangan longsor seperti :

    1. Mengubah Geometri LerengCara ini adalah dengan melakukan pemotongan dan

    penimbunan pada ujung kaki. Metode ini umumnya

    dilakukan untuk tipe longsoran rotasi

    2. Mengendalikan Air PermukaanCara ini untuk mencegah masuknya atau mengurangi

    rembesan air permukaan kedaerah longsoran, misalnya

    dilakukan dengan cara menanam tumbuhan, menutup

    retakan, tata salir dan perbaikan lereng (regarding).

    3. Mengendalikan Air RembesanKegiatan ini dimaksudkan untuk menurunkan muka air tanah

    didaerah longsoran, metode yang sering dilakukan antara

    lain sumur dalam (deep well), penyalir tegak (vertikal drain),

    pelantar (drainase gallery), sumur pelega (reliefwell),

    penyalir parit pencegat (interceptor drain), penyalur liput

    (blangket drain) dan elektro osmosis.

  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    7/12

    24

    4. Penambatan dan Tindakan Lain, cara ini untuk menahanmassa tanah dengan membangun bronjong, sheet pile,tembok penahan, stabilisasi tanah, pemasangan geotekstil,

    bangunan silang (jembatan talang), penggunaan bahan

    ringan dan relokasi

    6. Pola Pengendalian Bencana Tanah Longsor

    Untuk menanggulangi dan menentukan cara yang tepat dalam

    menangani suatu kelongsoran tanah/batuan, maka perlu

    memahami terjadinya longsoran. Penyelidikan dan instrumentasi

    geoteknik perlu dilakukan untuk memperoleh data/parameter

    tanah/batuan guna memantapkan analisis perhitungannya. Cara

    analisis kestabilan lereng tergantung dari tipe longsoran dan

    sejarah geologinya.

    Dengan memahami masalah longsor dan metode

    penanggulangannya maka pemerintah dalam hal ini perlu

    membuat Master Plan Pola Penanggulangan Bencana Tanah

    Longsor diSULUT yang berisi :

    - Pemetaan daerah rawan longsor (harus dibuat baru karena

    telah terjadi banyak perubahan lahan) yang mengklasifikasi

    atau rekomendasi tentang daerah-daerah mana yang boleh

    menjadi daerah yang bisa dibangun bangunan seperti

    kantor, serta daerah mana yang harus menjadi hutan kota,

    dll

    - Hasil pemetaan ini harus diperkuat dengan landasan hukum

    seperti Peraturan daerah (Perda) dan di tuangkan dalam

  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    8/12

    25

    Rencana Tata Ruang Kota/Kabupaten dan harus dievaluasi

    minimal sekali setahun.

    - Hasil pemetaan ini harus disosialisasikan kepada masyarakat

    Demikianlah tulisan ini dibuat dengan maksud untuk dapat

    memitigasi/memperkecil bahaya bencana tanah longsor dimana

    upaya-upaya ini harus ditambah lagi dengan peningkatan iman

    masyarakat Sulawesi Utara.

    Sumber : www.kompasiana.com oleh Dr. Fabian J. Manoppo

    3.2 Pencegahan Terjadinya Bencana Tanah Longsor

    Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng

    bagian atas di dekat pemukiman (gb. Kiri) Buatlah terasering

    (sengkedan) [ada lereng yang terjal bila membangun permukiman(gb. kanan)

    http://www.kompasiana.com/http://www.kompasiana.com/
  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    9/12

    26

    Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak

    masuk ke dalam tanah melalui retakan. (gb. kiri) Janganmelakukan penggalian di bawah lereng terjal. (gb. kanan)

    Jangan menebang pohon di lereng (gb. kiri) Jangan membangun

    rumah di bawah tebing. (gb. kanan)

    Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal (gb.kiri)

    Pembangunan rumah yang benar di lereng bukit. (gb.kanan)

    Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal. (gb.kiri)

    Pembangunan rumah yang salah di lereng bukit. (gb.kanan)

  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    10/12

    27

    Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. (gb.kiri) Jangan

    mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi. (gb.kanan)

    TAHAPAN MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR

    Pemetaan

    Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana

    alam geologi di suatu wilayah, sebagai masukan kepada

    masyarakat dan atau pemerintah kabupaten/kota dan provinsi

    sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar

    terhindar dari bencana..

    Pemeriksaan

    Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana,

    sehingga dapat diketahui penyebab dan cara

    penaggulangannya.

    Pemantauan

    Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah

    strategis secara ekonomi dan jasa, agar diketahui secara dini

    tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat

    tinggal di daerah tersebut.

    Sosialisasi

    Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten

  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    11/12

    28

    /Kota atau Masyarakat umum, tentang bencana alam tanah

    longsor dan akibat yang ditimbulkannnya. Sosialisasi dilakukandengan berbagai cara antara lain, mengirimkan poster, booklet,

    dan leaflet atau dapat juga secara langsung kepada masyarakat

    dan aparat pemerintah

    Pemeriksaan bencana longsor

    Bertujuan mempelajari penyebab, proses terjadinya, kondisi

    bencana dan tata cara penanggulangan bencana di suatu

    daerah yang terlanda bencana tanah longsor.

    Sumber : http://piba.tdmrc.org/content/pencegahan-terjadinya-

    bencana-tanah-longsor

    3.3 Tips Menghadapi Longsor

    Ciri Daerah Rawan Longsor

    1. Daerah berbukit dengan kelerengan lebih dari 20derajat

    2. Lapisan tanah tebal di atas lereng3. Sistem tata air dan tata guna lahan yang kurang baik4. Lereng terbuka atau gundul5. Terdapat retakan tapal kuda pada bagian atas tebing6. Banyaknya mata air/rembesan air pada tebing disertai7. longsoran-longsoran kecil8. Adanya aliran sungai di dasar lereng9. Pembebanan yang berlebihan pada lereng seperti

    adanya bangunan rumah atau saranan lainnya.

    http://piba.tdmrc.org/content/pencegahan-terjadinya-bencana-tanah-longsorhttp://piba.tdmrc.org/content/pencegahan-terjadinya-bencana-tanah-longsorhttp://piba.tdmrc.org/content/pencegahan-terjadinya-bencana-tanah-longsorhttp://piba.tdmrc.org/content/pencegahan-terjadinya-bencana-tanah-longsor
  • 7/28/2019 Bab 3 Penanggulanagan Kelongsoran

    12/12

    29

    10. Pemotongan tebing untuk pembangunan rumah ataujalan

    Upaya mengurangi tanah longso

    1. Menutup retakan pada atas tebing dengan materiallempung.

    2. Menanami lereng dengan tanaman serta memperbaikitata air dan guna lahan.

    3. Waspada terhadap mata air/rembesan air pada lereng.4. Waspada padsa saat curah hujan yang tinggi pada

    waktu yang lama

    Yang dilakukan pada saat dan setelah longsor

    11.Karena longsor terjadi pada saat yang mendadak,evakuasi penduduk segera setelah diketahui tanda-

    tanda tebing akan longsor.

    12.Segera hubungi pihak terkait dan lakukan pemindahankorban dengan hati-hati.

    13.Segera lakukan pemindahan penduduk ke tempat yangaman.