bab 3 metodologi penelitian · uji fisis (sni 01-4449-2006): 1. kerapatan 2. kadar air. uji mekanik...
TRANSCRIPT
12
Universitas Muhammadiyah Riau
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap pembuatan dan tahap
pengujian. Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu, dari bulan Juli
sampai dengan Desember 2019 di Laboratorium Fisika Universitas
Muhammadiyah Riau dan Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Kampar.
3.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Bahan Penelitian
No Bahan Fungsi
1 Serat Kenaf Filler (Pengisi) komposit
2 Cangkang Biji Karet Filler (Pengisi) komposit
3 Resin Epoxy Pelapis atau Perekat
4 NaOH (Natrium Hidroxide) Menghilangkan kandungan lignin pada
serat kenaf
5 Aquades Pelarut
3.3. Alat
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan papan komposit dapat dilihat
pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Alat Penelitian
No Alat Fungsi
1 Gelas Beker Alat yang berfungsi untuk mengukur volume
bahan
2 Saringan 100 mesh Alat yang berfungsi untuk penyaring Cangkang
biji karet
3 Jangka Sorong Alat yang berfungsi untuk mengukur panjang,
lebar dan tinggi sampel
13
4 Cutter Alat yang berfungsi untuk memotong bahan
5 Spatula Alat yang berfungsi untuk mengaduk bahan
6
7
7
Lumpang dan Alu
Sarung tangan
Blender
Alat berfungsi untuk menumbuk cangkang biji
karet
Alat yang berfungsi untuk melindungi tangan
pada saat proses pencetakan
Alat yang berfungsi menghaluskan cangkang
biji karet
8
9
10
11
12
13
Greending Machine
Cetakan (20x15x1) cm
Cold Press
Mesin Gerinda
Alat Uji HUNG TA HT-
8503 ASTM D 638)
Alat Uji HUNG TA HT-
8503 (ASTM D 256)
Alat yang berfungsi untuk menghaluskan serat
sekaligus penyaring 10 mesh
Alat yang berfungsi untuk mencetak bahan
komposit
Alat untuk mencetak sampel
Alat untuk pemotongan sampel
Alat untuk uji tarik
Alat uji impak
14
3.4. Diagram Alir Penelitian
Adapun diagram alir penelitian ini sebagai berikut :
Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Penelitian
Studi Literatur
Persiapan Bahan
Kenaf :
1. Dipisahkan
berdasarkan variasi
waktu perendaman.
2. Pengeringan
3. Penggilingan
4. Penyaringan 10 mesh
Cangkang Biji Karet :
1. Dibersihkan dan
direbus suhu 100ºC
2. Dikeringkan
3. Penggilingan
4. Penyaringan 100 mesh.
Penimbangan dan
Pencampuran Bahan
Pencetakan (Cold Press)
Uji Fisis (SNI 01-4449-2006):
1. Kerapatan
2. Kadar air.
Uji Mekanik :
1. Uji Tarik (ASTM D 256)
2. Uji Impak (ASTM D 638)
Analisis Data
Alkalisasi serat kenaf 5% NaOH
dengan variasi waktu
perendaman 0 jam, 4 jam, 12
jam dan 24 jam
Kesimpulan
Resin Epoxy
15
3.4.1 Studi Literatur
Dalam melakukan penelitian ini perlu diadakan studi literatur ialah mencari
dan mepelajari jurnal-jurnal tentang penelitian yang berkaitan dengan komposit
serat kenaf dan cangkang biji karet, dengan penambahan larutan NaOH serta
penelitian tentang metode pembuatan komposit.
3.4.2. Persiapan Bahan
Adapun persiapan bahan sebelum proses pembuatan papan komposit
sebagai berikut :
1. Larutan 5% NaOH (Natrium Hidroxide)
a. Hitung jumlah padatan NaOH yang dibutuhkan, yaitu sebanyak 5%
NaOH dan 95% aquades dari jumlah total massa serat kenaf dengan
perbandingan 1: 10 zat terlarut dan pelarut.
b. Larutkan padatan NaOH yang ditimbang menggunakan gelas kimia,
dengan diaduk menggunakan spatula dan ditambahkan aquades sedikit
demi sedikit hingga larut.
2. Serat Kenaf
a. Kenaf direndam dengan larutan 5 % NaoH dengan masing-masing variasi
waktu perendaman 0 jam, 4 jam, 12 jam dan 24 jam. Setelah itu kenaf
dikeringkan dengan cara menjemurnya ±1 hari (Catur, 2012).
b. Serat kenaf dihaluskan menjadi serbuk menggunakan cutter milling.
c. Serbuk kemudian diayak dengan ukuran 10 mesh (Prastito dkk,2016).
3. Cangkang Biji Karet
a. Cangkang biji karet dicuci menggunakan air bersih, kemudian ditumbuk
menggunakan lumpang alu untuk memisahkan cangkang dan biji buah
karet.
b. Cangkang biji karet direbus dengan suhu 100℃ dan direndam
menggunakan air bersih selama 7 hari dan setiap hari dilakukan
pergantian air, kemudian dikeringkan dengan sinar matahari ±1 hari.
c. Kemudian biji karet dihaluskan dengan blender dan diayak dengan cutter
milling 100 mesh (Banon, 2016).
16
3.4.3. Penimbangan dan Pecampuran Bahan Baku
Penimbangan adalah proses menghitung massa bahan yang dilakukan
sebelum pencampuran bahan baku. Pecampuran bahan baku papan komposit serat
kenaf dan cangkang biji karet serta epoxy dengan perbandingan 30:70% dapat
dilihat pada Tabel 3.2. Tahapan yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Serat kenaf dan cangkang biji karet ditimbang sesuai dengan Tabel 3.3. dan
masing-masing dimasukkan kedalam wadah.
2. Resin epoxy yang telah ditimbang dimasukkan kedalam wadah.
3. Serat kenaf dan cangkang biji karet kemudian dimasukkan dalam satu
wadah, setelah itu ditambahkan resin dan diaduk menggunakan spatula
sehingga homogen.
4. Dilakukan step 1 sampai 4 untuk masing-masing serat kenaf dengan variasi
waktu perendaman sesuai Tabel 3.3. menggunakan cetakan yang sama.
3.4.4. Proses Pencetakan Sampel
Tahapan yang akan dilakukan dalam proses pencetakan sampel adalah
sebagai berikut :
1. Sampel yang telah dicampur homogen kemudian dimasukkan kedalam
cetakan yang berukuran 20 x 15 x 1,5 cm.
2. Sampel kemudian ditekan menggunakan cetakan dengan diberi beban
konstan dan sampel dibiarkan kering selama lebih kurang 1 hari.
3. Kemudian dilakukan pemotongan sampel uji dapat dilihat pada Gambar 3.2.
4. Dilakukan step 1 sampai 3 untuk masing-masing serat kenaf dengan variasi
waktu perendaman sesuai Tabel 3.3. menggunakan cetakan yang sama.
(a)
UK
UDSA
UI
UT
15 cm
20 cm
17
(b)
(c)
Gambar 3.2 (a) Pola Spesimen, (b) Ukuran Spesimen Uji Kerapatan (UK) dan
Uji Daya Serap Air (UDSA) dan (c) Ukuran Spesimen Uji Impak (UI) dan Uji
Tarik (UT)
Tabel 3.3. Kadar Perbandingan Bahan
Alkalisasi
Serat
Kenaf 5%
NaOH
(jam)
Serat
Kenaf +
Cangkang
biji karet
(%)
Serat Kenaf +
Cangkang biji
karet (gram)
Total massa bahan
dan resin
Kode
Sampel
Serat
Kenaf +
Cangkang
biji karet
(gram)
Epoxy
(gram)
A 0 jam 75 : 25 67.5 22.5 90 210
B 4 jam 75 : 25 67.5 22.5 90 210
C 12 jam 75 : 25 67.5 22.5 90 210
D 24 jam 75 : 25 67.5 22.5 90 210
Proses pengujian yang dilakukan adalah pengujian fisis yaitu uji kerapatan,
dan uji kadar air, serta pengujian mekanis uji tarik dan uji impak.
3.4.5. Proses Pengujian Sifat Fisis
1) Uji Kerapatan
a) Sampel UK (A,B,C,D) disiapkan dengan ukuran (10x10) cm.
b) Sampel uji terlebih dahulu ditimbang massa (B). Kemudian diukur serta
rata-ratakan nilai panjang (p) dengan dua titik pengukuran, arah lebar
(l) dengan dua titik pengukuran dan tebal (t) dengan empat titik
pengukuran untuk menghitung volume (I).
UT 1,9
cm
16,5 cm
UI 1
cm
5,5 cm
UK
DSA KA
10 cm
10 cm
UDS 10 cm
10 cm
18
c) Kemudian dihitung kerapatan (K) menggunakan rumus persamaan 2.1.
2) Uji Daya Serap Air
a) Sampel uji UDS (A,B,C,D) disiapkan dengan ukuran (10x10) cm.
b) Sampel uji ditimbang untuk mengetehui nilai massa (B1) sebelum
melakukan perendaman.
c) Contoh uji direndam dengan posisi tegak (vertikal) sekitar 2 cm
dibawah permukaan air selama 24 jam.
d) Contoh uji dikeluarkan dan diletakkan di atas 10 lembar kertas hisap
berukuran 120 mm2 untuk membuang atau menyingkirkan kelebihan
air yang masih melekat pada permukaan. Kemudian beri pemberat
(3kg) di atas contoh uji papan serat tersebut selama 30 detik.
e) Sampel uji ditimbang kembali untuk mengetahui nilai massa (B2)
setelah melakukan perendaman.
f) Kemudian dihitung daya serap air (PA) menggunakan rumus
Persamaan 2.2.
3.4.6. Proses Pengujian Sifat Mekanik
1) Uji Tarik
Pengujian dilakukan dengan alat uji HUNG TA HT-8503 buatan jepang.
Spesimen pengujian tarik di bentuk menurut standar ASTM D 638 yang
ditunjukkan pada Gambar 3.3.
A = LO = Panjang keseluruhan (Length Overral) = 165 mm
B = WO = Lebar keseluruhan (Width Overral) = 19 mm
C = L = Panjang bagian sempit (Length of narrow section) = 57 mm
D = WC = Lebar bagian sempit (Width of narrow section) = 13 mm
E = R = (Radius of fillet) = 76 mm
F = T = Ketebalan (Thickness) = 3 mm
G = G = Mengukur panjang (Gage length) = 50 mm
H = D = Jarak antar gengaman (Distance between grips) = 115 mm
Gambar 3.3 Contoh Spesimen Uji Tarik
19
Langkah-langkah pengujian tarik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Sampel UT (A,B,C,D) disiapkan dengan ukuran (16,5x1,9) cm.
2. Menghidupkan mesin uji tarik yang digunakan dan pemasangan pencekam
(gripp holder)
3. Memastikan data spesimen uji yang telah diukur pada komputer dan
menetapkan kecepatan pengujian.
4. Memastikan jarak pencekam sesuai dengan panjang minimal daerah
cekaman (gripped length).
5. Pemasangan spesimen uji, dan memastikan tercekam.
6. Jalankan mesin uji tarik dan setelah patah, hentikan proses penarikan.
7. Ambil hasil rekaman nilai gaya (F) untuk memutuskan serat pada mesin
plotter dari proses penarikan.
8. Kemudian dihitung tegangan tarik menggunakan rumus persamaan 2.3.
2) Uji Impak
Uji impact digunakan dalam dunia industri khususnya uji impact charphy.
Dasar pengujian ini adalah penyerapan energi potensial dari beban yang
mengayun dari suatu ketinggian tertentu dan menumbuk material uji sehingga
terjadi deformasi. Spesimen pengujian impak dibentuk menurut standar ASTM D
256 dengan menggunakan alat uji HUNG TA HT-8503 pada Gambar 3.2 dapat
dilihat bentuk spesimen uji impak. Langkah-langkah pengujian adalah:
1. Sampel uji UI (A,B,C,D) disiapkan dengan ukuran (5,5x1) cm.
2. Mempersiapkan alat uji impact Charphy sebelum digunakan.
3. Mengukur tebal lebar dan panjang, kemudian memberi nomor spesimen
yang akan diuji.
4. Meletakan spesimen pada tumpuan dengan bantuan penjepit
5. Melepaskan palu dengan cara menekan tombol dan menarik handel-nya.
6. Palu akan jatuh dan memukul spesimen secara otomatis.
7. Mencatat energi serap (E) yang ditunjukan jarum pada alat uji impact izod.
8. Kemudian dihitung harga impak menggunakan rumus persamaan 2.4.
20
Gambar 3.4 Contoh Spesimen Uji impak
3.4.7. Analisis Hasil Pengujian
Pada tahap ini membahas tentang analisa karakterisasi nilai sifat fisis dan
mekanik dari serat kenaf dan cangkang biji karet terhadap variasi waktu lama
perendaman 5% NaOH untuk memperoleh kualitas papan komposit yang lebih
baik dengan standar uji SNI-01-4449-2006.