metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (astm c...

20
Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012 Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C 597 - 02, IDT) ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional ” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Upload: doannhu

Post on 01-May-2019

505 views

Category:

Documents


103 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

Standar Nasional Indonesia

SNI ASTM C597:2012

Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton

(ASTM C 597 - 02, IDT)

ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 2: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

© BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin, menggandakan dan mengumumkan sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: [email protected] www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 3: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

i © BSN 2012

Daftar isi Daftar isi ..................................................................................................................................... i

Prakata ..................................................................................................................................... ii

Pendahuluan............................................................................................................................ iii

1 Ruang lingkup .................................................................................................................... 1

2 Acuan normatif ................................................................................................................... 1

3 Terminologi ........................................................................................................................ 1

4 Ringkasan metode uji ........................................................................................................ 1

5 Arti dan kegunaan .............................................................................................................. 1

6 Peralatan ........................................................................................................................... 3

7 Cara uji .............................................................................................................................. 5

8 Perhitungan ....................................................................................................................... 6

9 Laporan .............................................................................................................................. 6

10 Ketelitian dan penyimpangan ............................................................................................ 6

11 Kata Kunci ......................................................................................................................... 7

Lampiran A (normatif) Istilah dan definisi ................................................................................ 8

Lampiran B (normatif) Contoh formulir uji kecepatan rambat gelombang melalui beton ......... 9

Lampiran C (informatif) Contoh formulir isian uji kecepatan rambat gelombang melalui beton ......................................................................................................................... 10

Gambar 1 - Skematik peralatan untuk pengujian .................................................................... 3

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 4: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

ii © BSN 2012

Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton adalah revisi dari SNI 03-4802-1998, Metode pengujian kecepatan pulsa melalui beton. Standar ini merupakan hasil adopsi dari ASTM C597-02, Standard Test Method for Pulse Velocity Through Concrete, dengan penambahan Istilah dan definisi dan pembuatan contoh formulir. SNI ini dipersiapkan oleh Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis Rekayasa Jalan dan Jembatan 91-01-S2 melalui Gugus Kerja Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional dan dibahas dalam rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 22 Maret 2010 di Bandung oleh Subpanitia Teknis, yang melibatkan para narasumber, pakar dan lembaga terkait.

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 5: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

iii © BSN 2012

Pendahuluan

Metode uji ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian kecepatan rambat gelombang melalui beton. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui keseragaman dan mutu beton relatif, mengindikasi adanya lubang atau retak pada beton dan untuk evaluasi agar dapat dilakukan perbaikan retak secara efektif. Pengujian dilakukan dengan cara identifikasi benda uji, penetapan koreksi kalibrasi alat, penetapan waktu tempuh dan perhitungan kecepatan rambat gelombang. Hasil pengujian dinyatakan dalam indeks kecepatan perambatan yang mencerminkan kualitas beton sebagai bahan bangunan.

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 6: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 7: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

1 dari 10 © BSN 2012

Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton

1 Ruang lingkup 1.1 Metoda uji ini mencakup penentuan kecepatan rambat gelombang longitudinal melalui beton. Metode uji ini tidak dapat diterapkan untuk rambat gelombang jenis lain yang melalui beton. 1.2 Satuan yang digunakan dalam standar ini adalah SI. 1.3 Standar ini tidak mencantumkan semua yang berkaitan dengan keselamatan kerja, bila ada menjadi tanggung jawab pengguna standar ini untuk menentukan keselamatan dan kesehatan serta menentukan aplikasi batasan-batasan regulasi/ketentuan sebelum digunakan.

2 Acuan normatif 2.1 Standar ASTM

C 125, Terminology Relating to Concrete and Concrete Aggregates.

C 215, Test Method for Fundamental Transverse, Longitudinal, and Torsional Frequencies of Concrete Specimens.

C 823, Practice for Examination and Sampling of Hardened Concrete in Construction.

E 1316, Terminology for Nondestructive Examinations.

3 Terminologi 3.1 Definsi – Definisi yang digunakan dalam standar ini mengacu kepada istilah yang ada dalam ASTM C 125, dan bagian ini berhubungan dengan pemeriksaan ultrasonik yang ada dalam terminologi ASTM E 1316 untuk definisi yang digunakan dalam metode uji ini. 4 Ringkasan metode uji 4.1 Rambat gelombang dari gelombang longitudinal dipancarkan oleh tranduser elektro akustik yang berhubungan dengan salah satu permukaan dari beton yang diuji. Setelah melalui beton, rambat gelombang diterima dan dikonversikan menjadi energi listrik oleh tranduser kedua yang berjarak L dari tranduser pemancar. Waktu tempuh T diukur secara elektronik. Kecepatan rambat gelombang V dihitung dengan membagi L dengan T. 5 Arti dan kegunaan 5.1 Kecepatan rambat gelombang, V, dari gelombang longitudinal dalam suatu massa beton berhubungan dengan sifat elastisitas dan kerapatan, sesuai persamaan (1).

........................................…………………… (1)

Keterangan :

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 8: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

2 dari 10 © BSN 2012

E adalah modulus elastisitas dinamis; µ adalah rasio Poisson dinamis; ρ adalah kerapatan beton.

5.2 Metode uji ini dapat digunakan untuk menilai atau mengetahui keseragaman dan mutu relatif beton, mendeteksi adanya rongga dan retak, dan untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan retak. Pengujian ini juga dapat digunakan untuk mengetahui adanya perubahan sifat – sifat beton, dan pada pemeriksaan suatu struktur, untuk memperkirakan tingkat kerusakan atau retakan pada beton. Apabila digunakan untuk mengamati perubahan – perubahan kondisi pada periode tertentu, lokasi uji harus diberi tanda pada struktur untuk memastikan pengujian dapat diulang pada posisi yang sama. 5.3 Tingkat kejenuhan beton mempengaruhi kecepatan rambat gelombang, dan faktor ini harus dipertimbangkan jika mengevaluasi hasil uji (Catatan1). Sebagai tambahan, kecepatan rambat gelombang pada beton yang jenuh air kurang sensitif terhadap perubahan - perubahan mutu beton relatif. CATATAN 1 – Kecepatan rambat gelombang pada beton yang jenuh air dapat mencapai 5 % lebih tinggi daripada beton yang kering. 5.4 Kecepatan rambat gelombang tidak tergantung pada ukuran obyek pengujian, pantulan gelombang dari sisi benda uji tidak berpengaruh pada waktu tiba dari kecepatan rambat gelombang yang dipancarkan langsung. Dimensi terkecil dari objek pengujian harus lebih besar dari panjang gelombang getaran ultrasonik (Catatan 2). CATATAN 2 – Panjang gelombang getaran sama dengan kecepatan rambat gelombang dibagi dengan frekuensi getaran. Sebagai contoh, untuk frekuensi 54 kHz dan kecepatan rambat gelombang

3500 m/s, panjang gelombang adalah 350054000

0,065

5.5 Ketelitian pengukuran bergantung dari kemampuan operator dalam menentukan jarak yang tepat antara transduser pengirim dan transduser penerima dan kemampuan peralatan untuk mengukur dengan tepat waktu tempuh kecepatan rambat gelombang. Kuat sinyal yang diterima dan waktu tempuh yang terukur dipengaruhi oleh penempatan pasangan tranduser pada permukaan beton. Bahan perantara (coupling agent) dan tekanan yang cukup harus diaplikasikan pada tranduser untuk menjamin waktu tempuh yang stabil. Kuat sinyal yang diterima juga dipengaruhi oleh jarak tempuh serta tingkat keretakan atau penurunan mutu beton yang diuji. CATATAN 3 – Pemasangan pasangan tranduser yang tepat dapat diverifikasi dengan melihat bentuk dan besarnya gelombang yang diterima. Bentuk gelombang harus memiliki bentuk sinusoidal yang amplitudonya makin mengecil. Bentuk gelombang dapat dilihat dari tampilan osiloskop atau layar digital yang ada pada perangkat. 5.6 Hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode uji ini tidak boleh dianggap sebagai pengukur kekuatan beton ataupun pengujian yang memadai untuk menentukan kesesuaian modulus elastisitas beton di lapangan dengan yang diasumsikan dalam perancangan. Metode resonan longitudinal pada Uji Method ASTM C 215 dianjurkan untuk menentukan modulus elastisitas dinamis benda uji yang diperoleh dari beton di lapangan karena rasio Poisson tidak perlu diketahui. CATATAN 4 – Bila keadaan mengizinkan, hubungan kekuatan-kecepatan (atau modulus-kecepatan) dapat ditetapkan dengan penentuan kecepatan rambat gelombang dan kekuatan tekan (atau modulus elastisitas) pada sejumlah contoh uji beton. Hubungan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan kekuatan (atau modulus elastisitas) melalui pengujian lanjutan kecepatan rambat gelombang pada beton tersebut. Panduan merujuk ke ACI 228.1R5 mengenai prosedur untuk pengembangan dan penggunaan hubungan seperti ini.

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 9: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

3 dari 10 © BSN 2012

5.7 Prosedur pengujian dapat digunakan baik di lapangan maupun di laboratorium, tanpa memperhatikan ukuran atau bentuk dari benda uji dalam batasan sumber kecepatan rambat gelombang yang tersedia. CATATAN 5 – alat uji yang tersedia saat ini membatasi panjang lintasan sekitar minimum 50 mm dan maksimum 15 m, tergantung pada frekuensi dan intensitas dari sinyal yang dihasilkan. Batas atas dari panjang lintasan tergantung sebagian pada kondisi permukaan dan sebagian pada karakteristik bagian dalam beton yang diuji. Preamplifier pada tranduser penerima dapat digunakan untuk meningkatkan panjang lintasan maksimum yang dapat diuji. Panjang lintasan maksimum diperoleh dengan menggunakan tranduser dari frekuensi resonan relatif rendah (20 kHz sampai dengan 30 kHz) untuk meminimalkan perlemahan dari sinyal pada beton. (Frekuensi resonansi dari susunan tranduser menentukan frekuensi getaran dalam beton.) Untuk panjang lintasan yang lebih pendek dimana kehilangan sinyal bukan merupakan faktor dominan, adalah lebih baik untuk menggunakan frekuensi resonan 50 kHz atau yang lebih tinggi untuk mencapai pengukuran yang lebih akurat dan lebih sensitif. 5.8 Kecepatan rambat gelombang melalui baja dapat mencapai dua kali pada beton, kecepatan rambat gelombang yang diukur di sekitar baja tulangan akan lebih tinggi daripada beton tanpa tulangan dengan komposisi yang sama. Oleh karena itu apabila memungkinkan, hindari pengukuran di dekat baja yang sejajar dengan arah perambatan pulsa.

6 Peralatan 6.1 Peralatan untuk pengujian, ditunjukkan secara skematik pada gambar 1, terdiri dari generator kecepatan rambat gelombang, sepasang alat tranduser (pengirim dan penerima), amplifier, sirkuit pengukur waktu, unit untuk menampilkan waktu, dan kabel penghubung.

Catatan: Penting untuk menggabungkan generator gelombang, sirkuit pengukur waktu, amplifier penerima, dan unit penampil waktu.

Gambar 1 - Skematik peralatan untuk pengujian

Beton

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 10: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

4 dari 10 © BSN 2012

6.1.1 Generator kecepatan rambat gelombang dan tranduser pengirim

Generator kecepatan rambat gelombang harus terdiri dari sirkuit untuk membangkitkan tegangan kecepatan rambat gelombang (Catatan 6). Tranduser untuk mengubah gelombang pulsa elektronis menjadi pancaran gelombang energi mekanis harus memiliki frekuensi resonan dalam rentang 20 kHz sampai dengan 100 kHz (Catatan 7). Generator kecepatan rambat gelombang harus menghasilkan kecepatan rambat gelombang yang berulang pada tingkat tidak kurang dari 3 kecepatan rambat gelombang per detik. Alat tranduser dibuat dari piezoelectric, magnetostrictive, atau bahan yang sensitif terhadap tegangan (voltage-sensitive material) lainnya (Rochelle salt, kuarsa, barium titanate, lead zirconate-titante (PZT), dan sebagainya) dan terlindung. Suatu kecepatan rambat gelombang pemicu harus dibuat untuk memulai sirkuit pengukur waktu.

CATATAN 6 – Tegangan kecepatan rambat gelombang mempengaruhi daya keluaran dari alat tranduser dan penetrasi maksimal dari gelombang longitudinal. Tegangan kecepatan rambat gelombang 500 V sampai dengan 1000 V telah digunakan dengan baik.

CATATAN 7 – Tranduser dengan frekuensi resonan lebih tinggi telah digunakan dengan baik pada benda uji laboratorium yang relatif kecil.

6.1.2 Tranduser penerima dan penguat (Amplifier) Tranduser penerima harus sesuai/cocok dengan tranduser pengirim. Tegangan yang dihasilkan oleh penerima harus diperkuat seperlunya untuk menghasilkan kecepatan rambat gelombang pemicu pada sirkuit pengukur waktu. Penguat (Amplifier) harus mempunyai respon rata antara setengah dan tiga kali frekuensi resonan dari tranduser penerima.

6.1.3 Sirkuit pengukur waktu

Sirkuit pengukur waktu dan pemicu gelombang harus mampu memberikan ketepatan resolusi pengukuran seluruh waktu minimal 1 mikrosekon. Pengukuran waktu dimulai dari dilepaskannya tegangan pemicu dari generator kecepatan rambat gelombang, dan sirkuit pengukuran waktu harus beroperasi pada frekuensi berulang dari generator kecepatan rambat gelombang. Sirkuit pengukur waktu harus memberikan hasil/keluaran apabila gelombang penerima terdeteksi, dan hasil ini harus digunakan untuk menentukan waktu tempuh yang ditampilkan pada unit penampil. Sirkuit pengukur waktu tidak boleh sensitif terhadap temperatur pengoperasian pada rentang 0 °C sampai dengan 40 °C dan perubahan tegangan listrik dalam sumber daya sebesar kurang lebih 15 %. 6.1.4 Unit penampil

Terdapat 2 tipe unit penampil yang tersedia. Unit yang modern menggunakan pengukur selang waktu dan penampil digital pembacaan langsung dari waktu tempuh. Unit yang lama menggunakan tabung sinar katoda (CRT) dimana pulsa yang dikirim dan diterima, ditampilkan sebagai penyimpangan jejak yang berhubungan dengan skala waktu yang ditetapkan. 6.1.5 Batang kalibrasi

Sebuah batang logam atau bahan lainnya yang awet/tahan lama yang waktu tempuh gelombang longitudinalnya telah diketahui. Waktu tempuh harus dicatat secara permanen pada batang kalibrasi.

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 11: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

5 dari 10 © BSN 2012

6.1.6 Kabel penghubung

Apabila pengukuran kecepatan–pulsa pada struktur besar memerlukan penggunaan kabel interkoneksi yang panjang, gunakan kabel koaksial dengan kapasitan rendah dan terbungkus. 6.1.7 Bahan perantara (coupling agent)

Bahan kental (seperti oli, jeli larut dalam air, karet lunak (moldable rubber), atau gemuk (grease)) untuk menjamin efisiensi transfer energi antara beton dan tranduser. Fungsi bahan perantara (Coupling agent) adalah untuk menghilangkan udara antara permukaan kontak dari tranduser dengan beton. Air dapat digunakan sebagai bahan perantara bila dapat tergenang pada permukaan atau pada pengujian di dalam air.

7 Cara uji 7.1 Pemeriksaan fungsi peralatan dan pengaturan waktu nol (zero –time) Periksa peralatan apakah telah berfungsi dengan benar dan lakukan pengaturan waktu nol. Gunakan bahan perantara pada ujung batang kalibrasi, kemudian lakukan penekanan pada kedua transduser dengan baik pada masing-masing ujung batang kalibrasi sampai waktu tempuh yang stabil ditampilkan pada unit penampil waktu. Atur waktu nol sampai ditampilkan waktu tempuh sesuai dengan nilai yang ditandai pada batang kalibrasi. Untuk beberapa instrumen, pengaturan waktu nol dibuat dengan mengaplikasikan bahan perantara (coupling agent) dan menekan permukaan kedua transduser secara bersamaan. Peralatan seperti ini menggunakan mikroprosesor untuk merekam waktu tunda, yang secara otomatis mengurangi pengukuran waktu tempuh berikutnya. Untuk peralatan seperti ini, ukur waktu tempuh melalui batang kalibrasi untuk memastikan bahwa pengaturan waktu nol telah dilakukan secara benar. Periksa pengaturan nol pada setiap jam selama pengoperasian alat secara terus-menerus, dan setiap kali kabel penghubung atau transduser diganti. Jika waktu yang ditampilkan tidak sesuai dengan waktu tempuh dari batang kalibrasi, tidak diperbolehkan menggunakan alat tersebut, dan kembalikan batang serta alat tersebut kepada pembuatnya.

7.2 Penentuan waktu singgah 7.2.1 Untuk melakukan pengujian terhadap konstruksi yang ada, pilih lokasi pengujian sesuai dengan ASTM C 823 atau mengikuti persyaratan dari pihak yang meminta pengujian. 7.2.2 Untuk mendapatkan hasil terbaik, letakan tranduser berlawanan arah secara langsung satu sama lainnya. Oleh karena lebar pancaran/rambatan dari gelombang getaran yang dipancarkan oleh tranduser adalah besar, maka diperbolehkan untuk mengukur waktu singgah untuk melintasi sudut/pojok struktur tetapi dengan resiko kehilangan sensitivitas dan keakuratan. Pengukuran disepanjang permukaan yang sama tidak boleh digunakan kecuali hanya satu permukaan struktur yang terjangkau, mengingat pengukuran seperti itu mungkin hanya menunjukan hasil untuk lapisan permukaan, dan kecepatan pulsa yang dihitung tidak sesuai dengan yang diperoleh melalui transmisi (Catatan 8). CATATAN 8 - Salah satu sumber ketidakpastian pengujian di permukaan adalah panjang lintasan aktual dari pulsa. Oleh karena itu, pembacaan secara individual kurang teliti. Pengujian permukaan bagaimanapun, telah digunakan untuk memperkirakan kedalaman lapisan permukaan dengan kualitas yang lebih rendah dengan membuat beberapa pengukuran waktu tempuh dengan jarak yang bervariasi antara tranduser. Dari grafik waktu tempuh terhadap jarak, memperkirakan kedalaman beton dengan kualitas yang lebih rendah.

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 12: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

6 dari 10 © BSN 2012

7.2.3 Gunakan bahan perantara (coupling agent) yang sesuai [seperti air, pelumas, petroleum jelly, gemuk (grease), karet lunak (moldable rubber), atau bahan kental lainnya] ke permukaan tranduser atau permukaan pengujian, atau keduanya. Tekan permukaan tranduser secara mantap terhadap permukaan beton sampai waktu tempuh yang stabil ditampilkan, dan ukur waktu tempuh (Catatan 9). Tentukan jarak garis lurus antara pusat permukaan tranduser. CATATAN 9 – Kualitas pelekatan (coupling), penting bagi akurasi dan rentangan maksimum (maximum range) dalam metode ini. Pelekatan (coupling) yang tidak memadai akan menyebabkan pengukuran waktu yang tidak stabil dan tidak akurat, dan akan secara signifikan mengurangi rentangan efektif dari alat. Pengukuran ulang pada lokasi yang sama harus dilakukan untuk meminimalkan salah pembacaan karena pelekatan (coupling) yang kurang baik. 8 Perhitungan 8.1 Kecepatan rambat gelombang dihitung sebagai berikut :

.............................................................................................. (2)

Keterangan : V adalah kecepatan rambat gelombang, meter per sekon (m/s); L adalah jarak antara pusat permukaan tranduser, meter (m); T adalah waktu tempuh, sekon (s).

9 Laporan 9.1 Laporan harus berisi sedikitnya informasi di bawah ini: 9.1.1 Lokasi pengujian atau identifikasi benda uji; 9.1.2 Lokasi kedua tranduser; 9.1.3 Jarak antara pusat permukaan tranduser dengan ketelitian sedikitnya 0,5 % dari jarak; 9.1.4 Waktu tempuh yang dinyatakan dengan ketelitian sedikitnya 0,5 % dari waktu tempuh; 9.1.5 Kecepatan pulsa yang dinyatakan sampai 10 m/s terdekat. 10 Ketelitian dan penyimpangan 10.1 Ketelitian 10.1.1 Pengulangan hasil telah diinvestigasi dengan menggunakan peralatan dengan tampilan CRT. Diharapkan bahwa pengulangan dengan peralatan tampilan digital akan lebih baik daripada pernyataan yang disebut di bawah ini.

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 13: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

7 dari 10 © BSN 2012

10.1.2 Pengujian yang menggunakan tiga peralatan uji dan lima operator telah menunjukkan bahwa untuk panjang lintasan 0,3 m sampai dengan 6 m melalui beton yang baik (sound concrete), operator berbeda menggunakan peralatan yang sama atau satu operator menggunakan berbagai peralatan akan memperoleh pengulangan hasil tes dalam batas ketelitian 2 %. Untuk lintasan lebih panjang melalui beton yang baik (sound concrete), perlemahan sinyal akan menurunkan kemampuan pengulangan mutlak dari pengukuran waktu tempuh, tetapi waktu tempuh yang lebih panjang akan menghasilkan perhitungan kecepatan yang memiliki tingkat akurasi yang sama. 10.1.3 Dalam kasus pengujian melalui beton yang retak, variasi dari hasil meningkat dengan cepat. Perlemahan dipengaruhi oleh sifat kerusakan dan frekuensi resonan dari tranduser. Perbedaan antara operator atau peralatan dapat menyebabkan perbedaan dalam hasil uji sebesar 20 %. Dalam kasus tersebut, bagaimanapun, perhitungan kecepatan akan cukup rendah sehingga menunjukkan dengan jelas kerusakan dalam beton yang diuji. 10.2 Penyimpangan – Penyimpangan metode uji ini belum dapat ditentukan.

11 Kata Kunci

11.1 Beton; gelombang longitudinal; pengujian tidak merusak; kecepatan rambat gelombang; pengujian ultrasonik.

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 14: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

8 dari 10 © BSN 2012

Lampiran A (normatif)

Istilah dan definisi A.1

alat pengubah sinyal (tranduser)

memindahkan pulsa elektronik ke dalam pancaran gelombang energi mekanis harus memiliki frekuensi resonansi batasan 10 kHz sampai dengan 150 kHz. A.2

beton

mengacu pada istilah dalam ASTM C 125 dan ASTM E 1316 (untuk bagian yang berhubungan dengan pemeriksaan ultrasonik). A.3

gelombang

bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. A.4

kecepatan rambat

jarak tempuh oleh perambatan gelombang tekan dalam beton pada waktu tertentu. A.5

waktu tempuh

waktu yang diperlukan oleh pulsa untuk merambat dalam beton yang diukur mulai saat gelombang tekan dipancarkan oleh alat pengubah sinyal pemancar gelombang sampai dengan diterima oleh alat pengubah sinyal penerima.

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 15: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

9 dari 10 © BSN 2012

Lampiran B (normatif)

Contoh formulir Pengujian kecepatan rambat gelombang melalui beton

Kop instansi laboratorium penguji

Pengujian kecepatan rambat gelombang melalui beton

Nama kegiatan : .............................. Elemen Struktur : .............................. Angka kalibrasi : .............................. Diuji oleh : .............................. Diperiksa oleh : ..............................

No Panjang (L)

m

Waktu Tempuh (T)

s

Kecepatan rambat gelombang (m/s)

Lokasi Pengujian

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 Sketsa Gambar : Diperiksa oleh penyelia Diuji oleh teknisi Tanggal : Tanggal :

( ....................................... ) ( ....................................... )

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 16: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

SNI ASTM C597:2012

10 dari 10 © BSN 2012

Lampiran C (informatif)

Contoh formulir isian Pengujian kecepatan rambat gelombang melalui beton

Pengujian kecepatan rambat gelombang melalui beton

Nama kegiatan : Pemeriksaan Jembatan Elemen struktur : Gelagar Lokasi Pengujian : Jembatan Sei Gambus Arah Pemeriksaan : Medan – Aceh Timur Diuji oleh : Rubby Mastra, ST Diperiksa oleh : Setyo Hardono, ST, MT

No Panjang (L)

m

Waktu Tempuh (T)

s

Kecepatan rambat gelombang (m/s)

Lokasi Pengujian

1 0,5 130,6 3830 G1

2 0,5 130,7 3830 3 0,5 132,0 3790

G2 4 0,5 135,8 3680 5 0,5 135,9 3680

G3 6 0,5 133,8 3740 7 0,5 137,9 3630

G4 8 0,5 139,6 3580 9 0,5 135,9 3680

G5 10 0,5 131,5 3800 Sketsa gambar:

Diperiksa oleh penyelia Diuji oleh teknisi

Tanggal : 14 Agustus 2009 Tanggal : 14 Agustus 2009

(Setyo Hardono, ST, MT)

(Rubby Mastra, ST)

B A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A N P U S A T P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G AN J A L A N D A N J E M B A T A N B A L A I J E M B A T A N D A N B A N G U N A N P E L E N G K A P J A L A N Jalan A.H Nasution No.264 Kotak Pos 2 Ujungberung Telp. (022) 7811884 Fax. (022) 7811884 Bandung 40294 e-mail:[email protected]

L

Lintasan pulsa

Batang penguat

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 17: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

 

© BSN 2012

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 18: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

 

© BSN 2012

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 19: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

 

© BSN 2012

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

Page 20: Metode uji kecepatan rambat gelombang melalui beton (ASTM C …nspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/TahapPelaksanaan/... · 2018-12-05 · Standar Nasional Indonesia SNI ASTM C597:2012

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3,4,7,10 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270

Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : [email protected]

© BSN 2012

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “