bab 3 inti penelitian 3.1. bhakti investama …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00390-mc...

44
62 BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama 3.1.1 Sejarah PT Bhakti Investama Tbk didirikan di Surabaya pada tanggal 2 November 1989 dan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta pada bulan Februari 1990. Pada awalnya, perusahaan hanya terfokus pada kegiatan usaha pasar modal terkait yang sebelumnya diaktifkan kembali oleh pemerintah melalui serangkaian deregulasi dan fasilitas dengan harapan bahwa pasar modal bisa menjadi salah satu tulang punggung untuk membiayai pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 1994, perusahaan telah berkembang dengan pesat dalam semua aspek kegiatan pasar modal, mulai dari perdagangan dan broker surat berharga, penasihat investasi, manajemen investasi, underwriting, originasi dan sindikasi, penasehat keuangan dan jasa penelitian. Perusahaan juga telah dipercaya oleh tidak hanya basis investor dalam negeri tetapi juga oleh investor internasional yang meliputi individu dan institusi seperti dana pensiun, bank, asuransi dan Pengelolaan Dana. Pada tahun 1995, PT Bhakti Investama Tbk mulai ekspansi ke merger dan akuisisi dan meluncurkan beberapa reksa dana pada tahun

Upload: dokhue

Post on 06-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

62

BAB 3

INTI PENELITIAN

3.1. Bhakti Investama

3.1.1 Sejarah

PT Bhakti Investama Tbk didirikan di Surabaya pada tanggal 2

November 1989 dan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta pada bulan

Februari 1990. Pada awalnya, perusahaan hanya terfokus pada kegiatan

usaha pasar modal terkait yang sebelumnya diaktifkan kembali oleh

pemerintah melalui serangkaian deregulasi dan fasilitas dengan harapan

bahwa pasar modal bisa menjadi salah satu tulang punggung untuk

membiayai pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada tahun 1994, perusahaan telah berkembang dengan pesat

dalam semua aspek kegiatan pasar modal, mulai dari perdagangan dan

broker surat berharga, penasihat investasi, manajemen investasi,

underwriting, originasi dan sindikasi, penasehat keuangan dan jasa

penelitian. Perusahaan juga telah dipercaya oleh tidak hanya basis

investor dalam negeri tetapi juga oleh investor internasional yang

meliputi individu dan institusi seperti dana pensiun, bank, asuransi dan

Pengelolaan Dana.

Pada tahun 1995, PT Bhakti Investama Tbk mulai ekspansi ke

merger dan akuisisi dan meluncurkan beberapa reksa dana pada tahun

Page 2: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

63

1997 yang dikelola oleh perusahaan. Pada tahun yang sama, Perseroan

secara resmi menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di

Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang "Bursa Efek

Indonesia").

PT Bhakti Investama Tbk telah tumbuh menjadi perusahaan

investasi terbesar di seluruh Indonesia yang memiliki kegiatan usaha di

berbagai bidang usaha. Banyak anak yang dimiliki yang mencakup

beragam dan berbagai sektor usaha, antara lain bidang Media dan Jasa

Keuangan dan Portofolio Investasi. Beberapa anak perusahaan dalam PT

Bhakti Investama Tbk juga telah mendirikan diri mereka sebagai

perusahaan publik

3.1.2. Strategi Perusahaan

Perusahaan akan terus mengambil langkah-langkah strategis

antara lain: berfokus pada media dan telekomunikasi dan jasa keuangan

dan investasi berkembang di bisnis dan industri yang dimiliki tingkat

pertumbuhan yang tinggi.

Di masa mendatang, Perseroan berencana untuk menerapkan

strategi sebagai berikut:

1. Berfokus pada kegiatan usaha terdiri dari konten dan iklan media

berbasis dan media berbasis pelanggan melalui PT Global

Mediacom Tbk. Memperluas usaha ke dalam Sumber Daya Alam

dan sektor Energi, terutama minyak & gas, dan pertambangan.

Page 3: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

64

2. Mengembangkan dan mempertahankan pertumbuhan jangka

panjang Jasa Keuangan untuk mencapai sinergi melalui kombinasi

dari pertumbuhan organik dan akuisisi melalui PT Bhakti Capital

Indonesia Tbk.

3. Memperluas di daerah lain investasi dengan pertumbuhan tinggi

dan pro bisnis yang kuat

3.1.3 Struktur Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Perusahaan Bhakti Investama

Page 4: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

65

3.2. MNC Group

3.2.1. Sejarah

Dengan operasional yang meliputi dari produksi konten, distribusi

konten, jaringan televisi nasional, saluran program televisi, surat kabar,

tabloid, dan jaringan radio, kami adalah terintegrasi terbesar dan satu-

satunya perusahaan media di Indonesia. Pembangunan masa depan akan

meliputi akuisisi dan konsolidasi bisnis TV berbayar..

Perpustakaan konten kami adalah yang terbesar di Indonesia,

terdiri dari konten hiburan dan berita, yang meningkat lebih dari 10.000

jam setiap tahun. Konten tersebut diakumulasikan dari produksi in-house,

outsourcing dan dari operasi kami platform multi-media.

3.2.1 Visi dan Misi

3.2.2.1Visi

Dengan operasional yang meliputi dari produksi konten,

distribusi konten, jaringan televisi nasional, saluran program

televisi, surat kabar, tabloid, dan jaringan radio, kami adalah

terintegrasi terbesar dan satu-satunya perusahaan media di

Indonesia. Pembangunan masa depan akan meliputi akuisisi dan

Page 5: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

66

konsolidasi bisnis TV Pay untuk melengkapi kegiatan distribusi

acara.

3.2.2.2. Misi

Perpustakaan konten kami adalah yang terbesar di

Indonesia, terdiri dari konten hiburan dan berita, yang meningkat

lebih dari 10.000 jam setiap tahun. Konten tersebut

diakumulasikan dari produksi in-house, outsourcing dan dari

operasi kami platform multi-media.

3.2.3. Struktur Perusahaan

Gambar 3.2 Struktur Perusahaan MNC

Page 6: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

67

3.2.4. Komitmen Sosial

Filosofi Perusahaan adalah untuk selalu menjaga keseimbangan

yang baik antara kepentingan komersial dan tanggung jawab sosial yang

tercermin dalam isi pemrograman perusahaan dan kegiatan usaha.

Perusahaan ini berkomitmen penuh dalam melestarikan kekayaan

dan kekayaan budaya bangga Indonesia dan warisan dengan berfokus

pada konten lokal dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan

industri konten lokal melalui penciptaan konten menggunakan

keterampilan lokal. Perusahaan juga melakukan self-sensor yang

bijaksana untuk memastikan bahwa konten kita akan sama sekali tidak

merugikan masyarakat. Sebaliknya konten kami akan memberikan

kontribusi yang berarti bagi perkembangan positif bangsa, masyarakat

Indonesia, dan negara.

Selain kegiatan konten dan bisnis, MNC juga berkomitmen untuk

kegiatan tanggung jawab sosial lainnya dalam bentuk sumbangan dan

untuk memberikan bantuan kepada korban bencana miskin, dan lain-lain.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh MNC di bawah lima program sosial

terpisah:

1. RCTI Peduli

2. TV MNC Peduli

3. Global TV Peduli

Page 7: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

68

4. Jalinan Kasih

5. Seputar Indonesia Peduli

3.2.5. Distribusi Program

MNC berusaha keras untuk mendistribusikan content library besar

perushaan ini untuk pemirsa internasional lokal maupun Nasional. Bagian

dari strategi distribusi MNC adalah untuk menerbitkan izin untuk

menyiarkan konten kami kepada lembaga penyiaran lain dan juga untuk

membuat saluran program yang dapat ditayangkan di Pay TV.

3.2.6. Media MNC Group

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, MNC Group membawahi

beberapa media besar di Indonesia, antara lain;

Tabel 3.1 Pembagian Media MNC

Program Channel

Genre Coverage

MNC Entertainment

24 hours Program Channel: local drama series, local movies,sitcoms, reality shows.

Nationwide by satellite or cable

MNC News Channel

24 hours Program Channel: general news, Infotainment, sport news, lifestyle news

Nationwide by satellite or cable

MNC Music Channel

24 hours Music ChannelNationwide by satellite or cable

MNC International

24 hours Indonesian Channel: local content such as dramas, sitcoms, variety shows, reality shows, news,

International coverage targeted at overseas distribution.

Page 8: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

69

3

2.7 Konten Program

Keahlian kami dalam program televisi telah membawa kita untuk menjadi

perusahaan terkemuka dalam hal pangsa pemirsa televisi yang telah

memungkinkan kami untuk menghasilkan konten berkualitas yang menarik bagi

selera Indonesia dan kepentingan. Kami terlibat dalam produksi konten yang

terdiri dari film, drama-series, reality show, komedi situasional, dan film

TV.Selain produksi di-rumah, kami juga aktif mendapatkan konten yang

dihasilkan oleh pihak ketiga untuk memperkuat content library yang signifikan

dari kami.

3.2.8. Jajaran Komisaris

1. ROSANO BARACK (Presiden Komisaris)

Lahir di Jakarta pada tahun 1953. Menjabat sebagai Komisaris

Utama MNC sejak Maret 2004 dan sekaligus menjabat sebagai

Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk. sejak tahun 2000.

Selain itu, sejak tahun 2000, ia telah Direksi dan Komisaris

infotainment, lifestyle.

MNC Lifestyle24 hours Indonesian Channel: infotainment and lifestyle news.

Nationwide by satellite or cable.

MNC Business24 hours Indonesian Channel: news, business and economy.

Nationwide by satellite or cable.

Page 9: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

70

beberapa perusahaan afiliasi PT Global Mediacom Tbk., yang

mencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia

lulus dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang pada tahun 1979

2. BAMBANG RUDJIANTO TANOESOEDIBJO (Komisaris)

Lahir di Surabaya pada tahun 1964. Menjabat sebagai Komisaris

MNC sejak Maret 2004. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil

Presiden Komisaris PT Global Mediacom Tbk. sejak tahun 2002

dan sebagai anggota Dewan Komisaris RCTI, TPI, dan Global

TV. Di luar dari Grup MNC, beliau menempati posisi sebagai

Direktur Utama PT MNC Sky Vision (Indovision) dan sebagai

Komisaris PT Bhakti Investama Tbk. Dia lulus dari Universitas

Carleton, Ottawa, Kanada pada tahun 1987 dan memperoleh gelar

MBA dari Universitas San Francisco, San Francisco, Amerika

Serikat pada 1989.

3. LUCAS CHOW (Komisaris)

Lahir di Hong Kong pada tahun 1953. Menjabat sebagai

Komisaris MNC sejak April 2008. Ia bergabung dengan Media

Corp sebagai CEO pada bulan Desember 2005 dan juga duduk di

Dewan Direksi. Dia memulai karirnya dengan Hewlett Packard

(HP) dan menghabiskan hampir 20 tahun di HP memegang

beberapa posisi senior manajemen. Beliau bergabung SingTel

pada tahun 1998 sebagai CEO (SingTel Mobile), Eksekutif Wakil

Page 10: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

71

Presiden (Konsumen Bisnis), dan Executive Vice President

(Corporate Bisnis). Dia berperan dalam meningkatkan pangsa

pasar broadband SingTel dan mendorong perluasan daerah dalam

bisnis mobile. Di bawah kepemimpinannya, inisiatif utama dalam

ruang digital diluncurkan oleh MediaCorp, termasuk sangat

sukses on-line baris, internet televisi-on-demand, dan High

Definition siaran TV. Penekanan yang lebih besar juga telah

ditempatkan di format konten yang baru serta produksi konten

bersama dengan negara tetangga. Ia lulus dengan gelar Bachelor

of Science (Honors) dari University of Aston, Birmingham,

Inggris

4. DJOKO LEKSONO SUGIARTO (Komisaris Independen)

Lahir di Jakarta pada tahun 1949. Menjabat sebagai Komisaris

MNC sejak April 2008. Sebelum bergabung dengan MNC, beliau

menjabat sebagai Direktur PT Global Mediacom Tbk. sejak April

2004. Di luar dari Grup MNC, beliau menjabat sebagai Direktur

Utama PT Hyundai Mobil Indonesia. Beliau memperoleh gelar

Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Munich, Jerman pada

tahun 1971.

5. IRMAN GUSMAN (Komisaris Independen)

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPD RI) selama

periode 2004-2009, dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPD RI.

Page 11: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

72

Sebelumnya dia adalah seorang anggota Fraksi Utusan Daerah

(FUD) MPR RI (1999-2004) dan Wakil Ketua FUD untuk periode

2002-2004. Dia adalah Ketua Komite Indonesia Regional

Investment Forum (IRIF) pada tahun 2006 dan 2008 serta Ketua

SC untuk Dunia Islam 5 Economic Forum (ISTRI) pada tahun

2009. Dia lulus dari Universitas Kristen Indonesia pada tahun

1985 dan memperoleh gelar MBA dari University of Bridgeport,

USA pada tahun 1987.

3.2.9. Jajaran Direksi

1. HARY TANOESOEDIBJO (Presiden Grup & CEO)

Lahir di Surabaya pada tahun 1965. Menjabat sebagai Group

President & CEO MNC sejak Maret 2004. Dia adalah pemegang

saham pendiri dan Ketua Eksekutif PT Bhakti Investama Tbk.

sejak tahun 1989. Saat ini, menjabat di beberapa perusahaan

lainnya, termasuk sebagai Presiden Grup dan CEO PT Global

Mediacom Tbk. sejak 2002, Komisaris Utama RCTI sejak 2008,

Presiden Komisaris PT MNC Sky Vision (Indovision), Presiden

Komisaris Media Nusantara Informasi sejak 2008, Presiden

Komisaris MNC Networks sejak 2008, Presiden Komisaris MNC

Pictures sejak 2007, dan perusahaan lainnya dalam Grup

Mediacom dan Bhakti Investama Group. Beliau meraih gelar

Page 12: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

73

Bachelor of Commerce (Honors) gelar dari Carleton University,

Ottawa, Kanada, pada tahun 1988 dan gelar MBA dari Ottawa

University, Ottawa, Kanada, pada tahun 1989. Beliau juga

menjabat sebagai Bendahara Umum Komite Olahraga Nasional

(KONI) dan menjadi pembicara di berbagai seminar serta

pengajar di program pasca sarjana di berbagai universitas untuk

mata pelajaran tentang keuangan perusahaan, investasi, dan

manajemen strategis. Dengan latar belakang sebagai bankir

investasi terkemuka, ia mengembangkan model bisnis MNC

seperti saat ini melalui berbagai akuisisi dan mendirikan beberapa

unit usaha baru, termasuk akuisisi PT Global Mediacom Tbk.,

RCTI, TPI, serta pengembangan cetak dan konten bisnis dalam

MNC dan banyak lainnya.

2. AGUS MULYANTO (Direktur)

Lahir di Surabaya pada tahun 1948. Menjabat Direktur MNC

sejak tahun 2006 dan sebagai anggota Dewan Komisaris RCTI

sejak tahun 2008. Dia adalah seorang Eksekutif Senior dan

anggota Dewan Direksi PT Surya Citra Televisi (1989-2003)

dengan posisi terakhir sebagai Direktur Utama. Meraih gelar

Sarjana Teknik Elektro jurusan Telekomunikasi dari Sepuluh

Nopember Institute of Technology (ITS), Surabaya, pada tahun

1972 dan menyelesaikan Program Pasca Sarjana di bidang

Telekomunikasi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung,

Page 13: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

74

pada tahun 1976. Beliau meraih gelar Master of Science di bidang

Teknik Telekomunikasi dengan Minor di Manajemen Bisnis tahun

1978 dan meraih gelar Doktor dalam bidang Teknik

Telekomunikasi pada tahun 1982, baik dari University of

Wisconsin, Madison, AS

3. OERIANTO GUYANDI (Direktur)

Lahir di Jember pada tahun 1966. Menjabat sebagai Direktur

sejak tahun 2009 MNC juga sebagai Chief Financial Officer PT

Global Mediacom Tbk. Sebelumnya, beliau menjabat beberapa

posisi penting seperti Direktur / Wakil Presiden Direktur di PT

MNC Sky Vision, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, dan PT

Global Informasi BERMUTU. Sebelumnya menjabat sebagai

Direktur di PT Bhakti Investama Tbk. (2004-2008) dan PT Bhakti

Capital Indonesia Tbk. (2000-2002). Memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia dan gelar Sarjana

Teknik Pertanian dari Institut Pertanian Bogor di Indonesia.

Beliau memulai karirnya di Kantor Akuntan Publik Prasetio

Utomo & Co (Arthur Andersen) serta Salim Groupk.

4. NANA PUSPA DEWI (Direktur)

Nana bergabung MNC tahun 2007 setelah menghabiskan 21 tahun

di industri barang konsumen, termasuk perusahaan FMCG besar

seperti Procter & Gamble, Mars Inc, Mayora dan Cadbury. Dia

Page 14: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

75

memegang posisi yang berbeda dari Management Trainee, Brand

Manager, GM Marketing, Country Manager dan posisi terakhir

sebelum bergabung dengan MNC adalah sebagai Managing

Director di Cadbury Indonesia. Meskipun dia adalah baru untuk

industri media, tahun-tahun pengalaman dalam riset pasar,

penjualan & pemasaran dan manajemen umum telah sangat

membantu dalam memimpin Programming, Produksi dan Divisi

Promosi di TPI. Meraih gelar sarjana Ekonomi Manajemen dari

Universitas Udayana, Indonesia

3.3. RCTI

3.3.1. Sejarah RCTI

Tanggal 24 Agustus 1989, RCTI sebagai stasiun televisi swasta

pertama di Indonesia mulai mengudara secara terrestrial di Jakarta.

Menayangkan berbagai macam program acara hiburan, informasi dan

berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh dengan cepat

menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika sosial

masyarakat di Indonesia.

Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jaringan

terluas di Indonesia. Melalui 48 stasiun relay-nya program-program RCTI

disaksikan oleh sekitar 180 juta pemirsa yang tersebar di 302 kota di

seluruh Nusantara, atau kira-kira 80 % dari jumlah penduduk Indonesia.

Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik

Page 15: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

76

diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan

promo mereka di RCTI.

Sejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara

unggulan dalam satu saluran, yang memungkinkan para pengiklan

memilih RCTI sebagai media iklan-iklan mereka. Cita-cita itu menjadi

nyata karena sejak berdiri hingga saat ini RCTI senantiasa menjadi

market leader. Hingga tahun 2007, RCTI tetap mempertahankan posisi

market leader deangan pangsa pemirsa mencapai 17,9 % (ABC 5+) dan

17,5% (all demo). RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa

periklanan televisi tertinggi sebesar 15,2 % seperti dilaporkan oleh AGB

Nielsen Media Research.

Di RCTI, kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan

harmonisasi dari kreatifitas, idealisme, kesungguhan, kerja keras,

kebersamaan, dan do’a. Enam (6) aspek tersebut tercermin dan mewarnai

program-program RCTI yang mengusung motto “Kebanggaan Bersama

Milik Bangsa” namun tampil dalam kemasan yang “oke”. Kualitas

Program-program RCTI pada akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu

menjadi yang terdepan dalam industri penyiaran TV di Indonesia.

Page 16: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

77

3.3.2. Visi dan Misi RCTI

3.3.2.1.Visi RCTI

Visi Rajawali Citra Televisi Indonesia adalah: “Media

Utama Hiburan dan Informasi” Visi tersebut jika dijabarkan

sebagai berikut:

1 Perkataan “Utama” mengandung makna lebih dari yang

“pertama” karena kata “pertama” hanya mencerminkan

hierarki pada dimensi tertentu. Sedangkan kata “utama”

mengandung unsur kemuliaan karena melibatkan aspek

kualitas, integritas dan dedikasi.

2 Media utama hiburan dan informasi memiliki makna:

a. RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan

penyajian program hiburan dan informasi.

b. RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis

dan tanggung jawab sosial atas sajian program-

programnya.

c. RCTI menjadi pilihan yang utama dari para

“Stakeholder” (karyawan, pemirsa, pengiklan,

pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan

afiliasi, mitra strategis, masyarakat, dan

penyelenggara Negara).

Page 17: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

78

3.3.2.2. Misi RCTI

Adapun misi dari RCTI yaitu :“ Bermanfaat bagi bangsa

dan negara dalam bersama menyediakan layanan prima interaksi

kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan

sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan

seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai

dengan level terbawah mampu bersama-sama terstimulasi,

terkoordinasi dan tersistemasi memberikan karya terbaiknya demi

mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada “Stakeholder”.

Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada 3 (tiga) nilai

sebagai pilar utama yang menjadi motivasi, inspirasi dan

semangat juang insan RCTI. Ketiga pilar utama tersebut yakni:

3.3.3. Logo RCTI

Logo berupa tanda yang berfungsi dan memiliki aspek kunci yaitu

reputasi. Logo pada jasa dan produk sebagai merek dagang memberikan

jaminan kepada pemakainya tentang kualitas yang spesifik dan konsisten

dari jasa dan produk tersebut. Reputasi bagi konsumen dan kalangan

komersial sangat berarti dan merupakan asset yang berharga. Selama

kemunculannya, RCTI telah menggunakan 2 Logo sebagai identitasnya,

diantaranya:

Page 18: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

79

Gambar.3.3 Logo RCTI yang lama (Sudah tidak digunakan)

Sumber : Company Profile RCTI Jakarta, 2009

Gambar.3.4 Logo RCTI yang baru (Digunakan hingga sekarang)

Sumber : Company Profile RCTI Jakarta, 2009

3.3.3.1. Definisi

Yang dimaksud dengan Logo dan nama RCTI harus dijaga

dan penggunannya memerlukan kewenangan yang jelas sehingga

dapat memberikan imbalan moril dan materil.

Page 19: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

80

3.3.3.2. Arti dan Falsafah

Logo RCTI sendiri merupakan singkatan dari Rajawali

Citra Televisi Indonesia. Arti dan falsafahnya yakni:

1. Huruf “R” Diambil dari Nama PT. RAJAWALI WIRA

BAKTI UTAMA sebagai stakeholder Pertama pada saat itu.

2. Kepala Burung Rajawali dalam Huruf “R” melambangkan

burung Rajawali yang menjadi lambang dari nama

Rajawali Citra Televisi Indonesia.

3. Huruf “C” berasal dari kata Citra yang diambil dari

singakatan : PT. BIMANTARA CITRA

4. Huruf “T” merupakan singakatan dari kata Televisi,

5. Huruf “I” merupakan singkatan dari kata Indonesia,

dimana RCTI merupakan televisi swasta pertama yang

mengudara Di Indonesia. Setelah TVRI yang merupakan

stasiun televisi negeri pertama yang mengudara di

Indonesia.

3.3.4. Slogan RCTI

Slogan Rajawali Citra Televisi Indonesia yakni: “Kebanggaan

Bersama Milik Bangsa”. Makna Perkataan tersebut berartikan bahwa

RCTI mengeluarkan seluruh kemampuan dan keahliannya untuk

menghasilkan suatu produk yang dihasilkan dari penelitian-penelitian.

Page 20: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

81

Kemudian hasil riset tersebut diaplikasikan atau diterapkan guna

membangun Indonesia ke arah yang lebih maju.

Tabel 3.2

Slogan RCTI

NoSlogan

Start usage End usage

1Menghadirkan Pentas Dunia Di Rumah Anda

(Brings the world to your home)1989 1990

2

Saluran Informasi & Hiburan

(A Channel for information and

Entertainment)

1990 1991

3"RCTI OKE"

("More and more OK")1991 Present

4Kebanggaan Bersama Milik Bangsa

(With pride of ownership)1991 Present

Sumber: Wikipedia Indonesia

Page 21: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

82

3.3.4. STRUKTUR RCTI

Dalam dunia usaha dan bisnis sudah tidak dapat lagi dipisahkan

dari apa yang disebut organisasi. Maka dari itu organisasi mempunyai arti

yang sangat besar dalam suatu instansi/lembaga. Hal ini disebabkan

karena adanya organisasi tujuan dan sasaran dari instansi dapat ditempuh

secara efektif dan efisien melalui tindakan yang dilakukan bersama-sama.

Suatu instansi yang melibatkan banyak orang dalam menangani

setiap kegiatan, haruslah memiliki organisasi yang berstruktur dan

menggambarkan setiap pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap

bagian. Struktur organisasi sebuah instansi harus memungkinkan dengan

menghadirkan adanya koordinasi usaha diantara semua satuan dan

jenjang, untuk kemudian mengambil tindakan-tindakan yang dapat

mencapai suatu tujuan umum. Setiap satuan organisasi harus mengerti

tanggungjawab dan bagaimana masing-masing satuan saling

berhubungan dan kewenangan apa yang telah didelegasikan kepada

masing-masing satuannya.

Adapun struktur organisasi PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (

RCTI ) dilihat pada susunan dibawah ini :

Page 22: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

83

Su

mb

er:C

ompa

ny

Pro

file

RC

TI

2009

Gam

bar

3.6

Str

uk

tur

Org

anis

asi R

CT

I 20

09

Page 23: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

84

Seorang President Director membawahi sekaligus dibantu oleh

bagian Audit. Dibawah itu terdapat Programming Director, Corporate

Affair Director, Sales & Marketing Director dan Finance Administration

Director.

Setiap Director membawahi bagian Divisi & Departmentnya

masing masing seperti yang dijelaskan di bawah ini :

1. Program Director membawahi bagian Programming Division,

Acquisition Departement, Program Planning & Scheduling

Departement, Program Research & Development Departement

dan Programming Operation Departement.

2. Production Division membawahi bagian Production Office

Department, Production Support Department dan Production

Operation Department.

3. News & Feature Division Division membawahi 4 bagian setiap

bagian di bawahi oleh setiap department yakni: News Deputy,

Features Deputy, Infotainment Deputy dan General Secretariat.

News Deputy membawahi News Gathering Department, News

Production Department Sedangkan Feature Deputy membawahi

Features Department.

4. Enginerring & IT Division membawahi Master Control

Deparment, Studion & Outside Broadcasting Department,

Page 24: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

85

Techical Facility Department,Transmission Department, IT

Department.

5. Corporate Affair Director membawahi bagian Corporate

Secretary dan Legal Department.

6. Sales & Marketing Director membawahi Sales & Marketing

Division, Sales Adm.Support Department, Marketing

Communication Deepartment, Promotion Division.Sedangkan

Salaes & Marketing membawahi Sales Department dan

Marketing Research & Analysis Department.

7. Finance and Administration Director membawahi Finance and

Accounting Division, Purchasing Department, Corporate Policy

& Procedure Improvement, HR & GA Department dan Safety

Security Section.Sedangkan Finance Accounting Division

membawahi bagian Accounting & Tax Department, Bidget

Control Department, Finance Department.

3.3.6. DIVISI DAN DEPARTMENT RCTI

3.3.6.1.Divisi RCTI

Seperti terlihat dalam stukturisasi organisasi RCTI, divisi

dalam Struktur pun terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

1. Programming Division

2. Production Division

3. News and Feature Division

4. Sales and Marketing Division

Page 25: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

86

5. Finance and Accounting Division

6. Promotion Division

3.3.6.1.1.Divisi Promosi

Divisi Promosi adalah divisi yang menangani bagian

promosi yang akan dijalankan oleh RCTI. Divisi Promosi secara

garis besar dibagi menjadi dua bagian, antara lain ;

1. Divisi Promosi On Air

Divisi Promosi On Air adalah divisi promosi yang

menangani promosi yang dilakukan RCTI melalui iklan

TVC. Anggota dari Divisi Promosi On Air adalah;

a. Produser

Produser bertanggung jawab atas segala konsep

dan segala kelancaran kegiatan promosi dalam

Divisi Promosi On Air RCTI

b. Asisten Produser

Asisten Produser bertanggung jawab untuk

membantu Produser untuk menangani seluruh

kegiatan promosi dalam Divisi Promosi On Air

RCTI

c. Motion Designer

Motion Designer bertanggung jawab atas

pembuatan gerakan – gerakan animasi dan visual

Page 26: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

87

abstrak dalam sebuah tampilan visual sebuah iklan

atau kegiatan promosi On Air RCTI

d. Graphic Designer

Graphic Designer bertanggung jawab atas

pembuatan gambar gambar dan bentuk serta

kemasan sebuah iklan atau kegiatan promosi On

Air RCTI

e. Library

Library staff bertanggung jawab untuk

mendokumentasikan segala kegiatan promosi

dalam Divisi Promosi On Air RCTI

f. Script Writter

Script Writter bertanggung jawab untuk membuat

atau menulis naskah yang akan digunakan dalam

kegiatan promosi dalam Divisi Promosi On Air

RCTI

2. Divisi Promosi Off Air

Divisi Promosi Off Air biasa disebut bagian

Marketing Communication atau Marcom, yang menangani

promosi RCTI dengan menggunakan acara acara yang

diadakan di luar studio seperti roadshow dan jumpa fans.

Page 27: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

88

Divisi Promosi Off Air dibagi menjadi beberapa

bagian, antara lain;

a. Marketing Communication

Sebuah tim kecil yang bertanggung jawab

untuk melakukan kerja sama dengan pihak luar,

menjalin hubungan dan membentuk relasi dengan

pihak pihak di luar RCTI untuk tujuan Promosi Off

Air RCTI. Tim ini dikepalai oleh seorang Marcom

Manager dan memiliki beberapa anggota.

b. Publicity

Tim kecil yang bertanggung jawab untuk

membuat dokumentasi dari seluruh kegiatan

promosi Off Air dan membuat Press Release untuk

semua kegiatan promosi Off Air RCTI. Tim ini

berisikan beberapa anggota dan dikepalai langsung

oleh Kepala Divisi Promosi RCTI (seluruh divisi

promosi RCTI).

c. Merchandiser

Tim Kecil yang bertanggung jawab untuk

menyediakan berbagai macam merchandise atau

hadiah hadiah yang diperlukan untuk tujuan

promosi Off Air RCTI. Tim ini berisikan beberapa

Page 28: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

89

anggota yang dikepalai langsung oleh kepala divisi

seluruh tim promosi RCTI.

d. Website Maintenance

Beriksikan beberapa orang yang bertugas

untuk mengurus dan mengawasi website yang

dimiliki oleh RCTI dan juga dikepalai langsung

oleh kepala divisi seluruh tim promosi RCTI.

4. Metodologi Penelitian

4.1 Metode Penelitian

Peneliti menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang

berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial

dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu

gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan

responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell,

1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa

metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat

penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci.

Page 29: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

90

Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang

luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang

diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna

dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas,

untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi

sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data,

dan meneliti sejarah perkembangan.

Menurut Strauss dan Corbin (2003) penelitian kualitatif dimaksud

sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui

prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Selanjutnya, dipilihnya

penelitian kualitatif karena kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman

penelitiannya dan metode kualitatif dapat memberikan rincian yang lebih

kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode

kuantitatif.

Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yang terdiri dari :

1 Biografi

Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan

pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan

dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah

mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman

menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup

Page 30: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

91

seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut

memposisikan dirinya sendiri.

2 Fenomenologi

Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau

mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang

didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.

Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak

ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang

dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi

menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai

ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche

(jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data

(subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi

pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan

awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang

dikatakan oleh responden.

3 Grounded theory

Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari

suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan

grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan

suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di

mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam

Page 31: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

92

suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari

pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori

yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.

4 Etnografi

Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau

sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan

mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi

adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai

proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang

terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut

peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui

wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut.

Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa,

dan interaksi dalam kelompok.

5 Studi kasus

Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi

suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan

data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber

informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan

kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau

individu.

Page 32: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

93

Metode deskriptif adalah suatu metode di dalam meniliti

status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang.Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Menurut Whitney (1960 ) definisi dari metode deskriptif

adalah pencarian fakta dengan intrepretasi yang tepat. Penelitian

deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta

tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi

tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-

sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang

berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

Dalam metode penelitian deskriptif, bisa saja

membandingkan fenomena – fenomena tertentu sehingga

merupakan suatu studi komparatif adakalanya penelitian

mengadakan klasifikasi, serta penelitian terhadap fenomena –

fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma

tertentu sehingga banyak ahli menamakan metode deskriptif ini

dengan nama survei normatif ( normative survey ). Dengan

metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan ( status )

Page 33: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

94

fenomena atau faktor dan melihat hubungan antara satu faktor

dengan faktor yang lain.

Alasan saya menggunakan metode penelitian deskriptif

adalah karena saya dapat mempelajari masalah – masalah apa saja

yang ada di dalam topik penelitian saya serta menemukan

penyelesaian masalahan melalui proses pencarian fakta dengan

menggunakan teknik pengumpulan data.

4.2. Metode Pengumpulan data

4.2.1 Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam ialah temu muka berulang antara

peneliti dan subyek penelitian, dalam rangka memahami

pandangan subyek penelitian mengenai hidupnya,

pengalamannya, ataupun situasi sosial sebagaimana diungkapkan

dalam bahasanya sendiri (Taylor dan Bogdan, 1984). Wawancara

mendalam adalah percakapan dua arah dalam suasana kesetaraan,

akrab dan informal.

Teknik ini sesuai pada situasi:

1 aspek yang menjadi perhatian penelitian sudah jelas dan

dirumuskan dengan tepat.

Page 34: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

95

2 ajang dan orang-orang yang menjadi subyek penelitian

tidak terjangkau, misalnya menyangkut peristiwa masa

lalu.

3. peneliti menghadapi kendala waktu, sehingga tidak

mungkin melakukan pengamatan berpartisipasi penuh.

4. penelitian tergantung pada ajang atau orang-orang dalam

skala luas/besar.

5. peneliti ingin menjelaskan pengalaman subyek manusia:

riwayat hidup memungkinkan peneliti mengenal subyek

penelitian secara akrab, melihat dunia lewat mata mereka

dan masuk lewat pengalaman mereka.

Wawancara mendalam bersifat luwes, terbuka, tidak

terstruktur, dan tidak baku. Intinya ialah pertemuan berulang kali

secara langsung antara peneliti dan subyek penelitian. Tujuannya

untuk memahami pandangan subyek penelitian tentang

kehidupan, pengalaman, atau situasi subyek penelitian,

sebagaimana diungkapkan dalam bahasanya sendiri. Dalam status

sebagai teknik metodologis, maka pewawancara dituntut untuk

memenuhi dua hal sekaligus:

1 mempelajari pertanyaan yang ditanyakan, dan bagaimana

menjawabnya.

Page 35: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

96

2 memperoleh jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

Tidak ada gunanya

mengajukan pertanyaan yang peneliti sendiri tidak mengerti

bagaimana harus menjawabnya. Berdasarkan substansinya, wawancara

mendalam dibedakan menjadi tiga jenis:

1. wawancara untuk menggali riwayat hidup sosiologis.

Riwayat hidup menyajikan pandangan orang mengenai

kehidupannya dalam bahasanya sendiri. Peneliti berupaya

menangkap pengalaman penting dalam kehidupan

seseorang menurut definisi orang tersebut.

2. wawancara untuk mempelajari kejadian dan kegiatan,

yang tak dapat diamati secara langsung. Orang yang

diwawancarai ialah responden/informan yang hidup di

lingkungan sosial yang diteliti. Mereka bertindak sebagai

“pengamat” bagi peneliti, mata dan telinganya di

lapangan. Responden/informan tidak saja mengungkapkan

pandangannya, tetapi juga menjelaskan apa yang terjadi

dan bagaimana orang lain memandang.

3. wawancara untuk menghasilkan gambaran luas mengenai

sejumlah ajang, situasi atau orang. Wawancara lebih tepat

untuk mempelajari sejumlah besar orang dalam waktu

relatif singkat dibandingkan pengamatan berpartisipasi.

Page 36: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

97

Dari segi jumlah orang yang diwawancarai, wawancara

mendalam dibedakan menjadi dua jenis, yaitu wawancara

perorangan dan wawancara kelompok. Riwayat hidupindividu

lazimnya dikumpulkan melalui wawancara perorangan.

Beberapa kelemahan dalam wawancara mendalam:

1. Sebagai suatu percakapan, wawancara terbuka akan

kemungkinan pemalsuan, penipuan, pelebih-lebihan, dan

penyimpangan (distorsi). Dapat terjadi kesenjangan besar

antara yang dikatakan dan dilakukan responden/informan.

2. Sebagian orang mengatakan dan melakukan hal yang

berbeda dalam situasi yang berbeda. Tidak dapat dianggap

bahwa apa yang dikatakan seseorang pada saat wawancara

adalah apa yang diyakini dan dikatakannya dalam situasi

lain.

3. Sejauh pewawancara tidak mengamati langsung orang-

orang dalam kehidupan mereka sehari-hari, maka

pewawancara terjauhkan dari konteks yang penting guna

memahami banyak pandangan yang disorotinya.

4.2.2 Wawancara Mendalam

Terutama dalam penelitian besar yang melibatkan

sejumlah pewawancara, suatu pedoman pertanyaan

Page 37: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

98

memungkinkan pewawancara untuk menggali topik-topik konci

yang sama dari responden/informan. Pedoman pertanyaan

bukanlah daftar pertanyaan terstruktur, melainkan berupa aspek-

aspek yang hendak digali dari responden/informan. Bagaimana

aspek tersebut ditanyakan perlu diputuskan oleh peneliti sendiri di

lapangan. Syarat penyusunan pedoman wawancara mendalam

ialah: pengetahuan awal perihal topic wawancara (misalnya dari

literatur), dan orang yang hendak diwawancarai.

4.2.2.1 Memulai Wawancara

Pertemuan pertama sebaiknya diarahkan pada

pembinaan rapport yang baik. Pada tahap ini pertanyaan

bersifat umum saja. Jangan langsung masuk pada inti

persoalan, sehingga bisa merepotkan responden/informan

yang belum siap diwawancarai. Pewawancara harus

menemukan cara terbaik untuk menuntun

responden/informan menjadi terbuka. Terbuka berarti

mereka bersedia mengungkapkan pandangannya dan

pengalamannya secara “lepas”. “Lepas” ditunjukkan

dengan tidak membakukan percakapan dan membatasi

hal-hal yang harus mereka katakan. Untuk itu ada

sejumlah cara (Taylor dan Bogdan, 1984):

Page 38: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

99

1. pertanyaan deskriptif. Wawancara sebaiknya

dimulai dengan meminta responden/ informan

untuk menjelaskan, mendaftar atau menguraikan

ragam kejadian, pengalaman, tempat, dan orang-

orang yang memiliki arti penting dalam

kehidupannya. Pertanyaan deskriptif

memungkingkan orang untuk menceritakan secara

bebas apa yang dianggapnya penting.

2. meminta responden/informan untuk menuliskan

kisahnya atau riwayat hidupnya. Peneliti memberi

petunjuk penulisan. Setelah selesai tulisan itu

dibicarakan bersama untuk melengkapinya.

3. Wawancara berdasarkan catatan kegiatan harian.

Responden/informan diminta untuk membuat

catatan selengkap mungkin tentang kegiatan

mereka dalam periode waktu tertentu. Catat

tersebut perlu dilengkapi perihal siapa, apa, kapan,

di mana dan bagaimana kegiatan tersebut. Catatan

ini kemudian dijadikan dasar atau acuan untuk

melakukan wawancara mendalam.

4. Dokumen pribadi, seperti diari, surat, potret atau

gambar, rekaman, kenang-kenangan. Benda-benda

Page 39: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

100

ini dapat digunakan untuk menuntun wawancara

tanpa memaksakan suatu struktur pembicaraan

terhadap responden/informan.

4.2.2.2.Situasi Wawancara

Situasi wawancara akan mempengaruhi derajat

keumuman informasi yang diperoleh dari

responden/informan. Semakin formal, maka semakin

tinggi derajat keumuman informasi.

Berdasarkan derajat keumuman, informasi yang

terdapat dalam masyarakat dapat terbagi dalam empat

jenis (Wolters, 1979):

1. informasi umum, yaitu informasi yang diketahui

dan dapat dibicarakan oleh siapapun, misalnya

berita surat kabar.

2. informasi kepercayaan, yaitu informasi yang

diberikan atas dasar kepercayaan, misalnya tentang

konflik di desa. Jika peneliti memperoleh informasi

ini, maka ia harus melindungi identitas

responden/informannya.

3. informasi rahasia, yaitu informasi yang hanya

diketahui oleh anggota suatu kelompok eksklusif,

Page 40: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

101

sehingga sukar diperoleh. Untuk memperoleh

informasi rahasia, peneliti harus mampu masuk ke

dalam lingkaran kelompok eksklusif tersebut.

4. Informasi pribadi, yaitu rahasia pribadi yang sangat

jarang dibicarakan. Peneliti harus memperlakukan

informasi ini dengan hormat. Petunjuk untuk

membangun situasi wawancara yang kondusif:

1. tidak menghakimi. Pewawancara harus

menahan diri untuk menilai

responden/informan secara negatif, dan

menerima mereka apa adanya.

Tenteramkanlah hati mereka saat

mengungkapkan informasi yang bersifat

personal atau memalukan. Sampaikan

pengertian dan empati, misalnya “Saya

dapat memakluminya”, sehingga mereka

bersedia mengungkapkannya informasi

secara terbuka.

2. biarkan mereka bicara. Ketika

responden/informan berbicara panjang

lebar tentang hal- hal yang tidak bersangkut

paut dengan topik penelitian, peneliti perlu

Page 41: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

102

berusaha untuk tidak memotongnya,

apalagi pada wawancara pendahuluan.

Mereka dapat diarahkan dengan cara,

misalnya peneliti berhenti manggut-

manggut, atau mengalihkan topic

pembicaraan pada waktu jeda bicara.

Sebaliknya, ketika responden/informan

mulai bicara tentang hal penting bagi studi,

biarkan pembicaraan mengalir. Berikan

respons positif lewat gerakan tubuh atau

pertanyaan yang relevan.

3. berikan perhatian. Pewawancara harus

menunjukkan perhatian serius kepada apa

saja yang dikatakan responden/informan.

Peneliti juga harus mengetahui kapan dan

bagaimana menggali maupun

mengemukakan pertanyaan yang mengena.

4.2.2.3. Menggali Informasi Lebih Jauh

Salah satu kunci keberhasilan wawancara

mendalam ialah mengetahui kapan dan bagaimana cara

Page 42: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

103

menggali informasi lebih jauh (probing), artinya peneliti

menindaklanjuti topik yang terungkap dengan cara:

1. menanyakan pertanyaan spesifik

2. mendorong responden/informan untuk

menerangkan rincian pengalaman

3. meminta penjelasan lanjut mengenai ucapan

responden/informan Pedoman pokok dalam

penggalian informasi (Taylor dan Bogdan, 1984):

4.2.2.4. Cek Silang

Cek silang penting untuk memastikan ketepatan

data, dengan menerapkan teknik triangulasi. Caranya

dengan mewawancarai “pihak ketiga” yang menguasai

topik yang sedang diteliti.

4.2.2.5. Catatan Harian

Setiap kali selesai wawancara dengan subyek

penelitian, peneliti harus meluangkan waktu untuk

menuliskan kembali hasil wawancara tersebut dalam

bentuk catatan harian.

Page 43: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

104

4.3. Metode Pengolahan Data

Dalam Penelitian ini, metode pengolahan data yang digunakan adalah

Triangulasi Data

4.3.1. Triangulasi

Triangulasi ialah kombinasi beragam sumber data, tenaga

peneliti, teori, dan teknik metodologis dalam suatu penelitian atas

gejala sosial. Triangulasi diperlukan karena setiap teknik memiliki

keunggulan dan kelemahannya sendiri. Dengan demikian

triangulasi memungkinkan tangkapan realitas secara lebih valid.

Terdapat empat tipe triangulasi (Denzin, 1978):

1 triangulasi data: penggunaan beragam sumber data dalam

suatu penelitian

2 triangulasi peneliti: penggunaan beberapa peneliti yang

berbeda disiplin ilmunya dalam suatu penelitian

3 triangulasi teori: penggunaan sejumlah perspektif dalam

menafsir satu set data

4 triangulasi teknik metodologis: penggunaan sejumlah

teknik dalam suatu penelitian

Dalam penelitian ini, saya akan memfokuskan metode

penelitian data pada Triangulasi Data, dimana saya akan

Page 44: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1. Bhakti Investama …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00390-mc 3.pdfmencakup Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Dia lulus dari Universitas

105

menggunakan beberapa sumber yang berbeda untuk mencocokan

kebenaran atau validitas data yang didapat dari sumber yang satu

dengan cara membandingkan data yang diberikan oleh sumber

yang lain