bab 3 input /...

36
Bab 3 Input / Output Pokok Bahasan: 1. Definisi I/O FireWire HDMI D-Sub S-Video Network Interface Serial ATA Universal Serial Bus (USB) S/PDIF PS/2 Port Serial (COM) Port Parallel (LPT) 2. Merakit PC Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: memahami dan menjelaskan definisi I/O yang terdiri dari FireWire, HDMI, D-Sub, S-Video, network interface, serial ATA, universal serial bus (USB), S/PDIF, PS/2, port serial (COM), port paralel (LPT), dan merakit PC.

Upload: others

Post on 29-Jan-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Bab 3

Input / Output

Pokok Bahasan:

1. Definisi I/O

FireWire

HDMI

D-Sub

S-Video

Network Interface

Serial ATA

Universal Serial Bus (USB)

S/PDIF

PS/2

Port Serial (COM)

Port Parallel (LPT)

2. Merakit PC

Tujuan Belajar:

Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa

diharapkan mampu:

memahami dan menjelaskan definisi I/O yang terdiri dari

FireWire, HDMI, D-Sub, S-Video, network interface, serial

ATA, universal serial bus (USB), S/PDIF, PS/2, port serial

(COM), port paralel (LPT), dan merakit PC.

Bab 3. Input / Output 38

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

3.1 Definisi I/O

Definisi

Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan

data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk

diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Input

devices atau unit masukan yang umumnya digunakan personal

computer (PC) adalah keyboard dan mouse, keyboard dan

mouse adalah unit yang menghubungkan user (pengguna)

dengan komputer. Selain itu terdapat joystick, yang biasa

digunakan untuk bermain games atau permainan dengan

komputer. Kemudian scanner, untuk mengambil gambar

sebagai gambar digital yang nantinya dapat dimanipulasi.

Touch panel, dengan menggunakan sentuhan jari user dapat

melakukan suatu proses akses file. Microphone, untuk merekam

suara ke dalam komputer.

Input device berfungsi sebagai media untuk

memasukkan data dari luar sistem ke dalam suatu memori dan

processor untuk diolah dan menghasilkan informasi yang

diperlukan. Data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer

dapat berbentuk signal input dan maintenance input. Signal

input berbentuk data yang dimasukkan ke dalam sistem

komputer, sedangkan maintenance input berbentuk program

yang digunakan untuk mengolah data yang dimasukkan.

Jadi Input device selain digunakan untuk memasukkan data

dapat pula digunakan untuk memasukkan program.

Bab 3. Input / Output 39

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

Gambar 3.1 Port I/O

3.1.1 FireWire

FireWire adalah alat penghubung antara dua

perangkat teknologi dengan jenis berbeda untuk

memudahkan menerima dan mengirim data.

Contohnya, mengirim data dari kamera recorder ke

komputer desktop. FireWire tidak terlalu berbeda

dengan USB (Universal Serial Bus) tetapi FireWire

mempunya keunggulan pada kecepatan transfer data.

Gambar 3.2 Fireware

3.1.2 HDMI

High-Definition Multimedia Interface (HDMI)

salah satu peralatan audio visual digital tanpa kompresi.

Perangkat ini biasa digunakan untuk menyediakan

Bab 3. Input / Output 40

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

antarmuka antara beberapa sumber audio visual seperti

pemutar DVD dan televisi digital.

Gambar 3.3 Port HDMI

HDMI mendukung video standar ataupun

dengan kualitas yang lebih tinggi, tidak hanya pada

tampilan visual HDMI juga bertanggung jawab untuk

memberikan audio yang terbaik. Konektor HDMI Tipe

A standar mempunyai 19 pin, sedangkan versi resolusi

yang lebih tinggi Tipe B mempunyai 29 pin, yang

mampu membawa kanal video expanded untuk

digunakan dengan tampilan beresolusi tinggi. Tipe B

dirancang untuk mendukung resolusi yang lebih tinggi

dari 1080p.

3.1.3 D-Sub

D-sub merupakan standar output yang

menghubungkan video card ke monitor. Perangkat ini

mempunyai 15 pin dalam koneksinya. D-sub memiliki

output berupa data analog.

Bab 3. Input / Output 41

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

Gambar 3.4 Port D-Sub

3.1.4 S-Video

S-Video (singkatan dari separate video) adalah

jenis sambungan kabel dan konektor untuk peralatan

elektronik (TV, VCR, dan DVD - player) yang terdiri

dari 2 kabel sinyal: sinyal video/gambar analog, dan

sinyal audio/suara. Kadang-kadang S-Video diartikan

juga sebagai kabel Super-video atau sambungan S-

VHS. Untuk bagian sinyal video, jenis konektor yang

dipakai adalah Mini-DIN dengan menggunakan 4 pin:

sepasang pin untuk sinyal yang berkaitan dengan

intensitas gambar (brightness, intensity, atau

luminance), dan sepasang pin yang lain untuk sinyal

yang berkaitan dengan warna (color atau chrominance).

Gambar 3.5 Port S-Video

Bab 3. Input / Output 42

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

3.1.5 Network Interface

Network Interface atau dalam Bahasa Indonesia

biasa disebut Kartu Jaringan adalah sebuah kartu yang

berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah

jaringan komputer. Jenis Network Interface (NIC) yang

beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang

bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC

yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring,

dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis

(Network Adapter) adalah loopback adapter dan Dial-

up Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang

disebut sebagai MAC address yang dapat bersifat statis

atau dapat diubah oleh pengguna.

NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat

ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard

komputer, yang dapat berupa kartu dengan macam –

macam bus sepeti bus ISA, PCL, EISA, MCA, bus PCL

Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke

dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu

eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMIA,

bus serial, bus parallel danExpress card sehingga

meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile).

Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni:

Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik

(Media-specific NIC): yang membedakan kartu

NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media

jaringan yang digunakan. Contohnya adalah NIC

Ethernet, yang dapat berupa Twisted-Pair (UTP

atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan

tanpa kabel (Wireless Ethernet).

Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik

(architecture-specific NIC): yang membedakan

kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan

arsitektur jaringan yang digunakan. Contohnya

adalah Ethernet, Token ring, serta FDDI (Faber

Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu

menggunakan NIC yang berbeda-beda. Kartu NIC

Ethernet dapat berupa Ethernet 10 Megabit/detik,

Bab 3. Input / Output 43

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10

Gigabit/detik.

Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data

paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial

sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan.

Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel

UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e),

kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa kabel).

Komputer dapat berkomunikasi dengan NIC dengan

menggunakan beberapa metode, yakni I/O yang

dipetakkan ke memori, Direct Memory Access (DMA)

ataumemori yang digunakkan bersama. Sebuah aliran

data paralel akan dikirimkan kepada kartu NIC dan

disimpan terlebih dahulu di dalam memori dalam kartu

sebelum dipaketkan menjadi beberapa frame berbeda-

beda, sebelum akhirnya dapat ditransmisikan melalui

media jaringan. Proses pembuatan frame ini, akan

menambahkan header dan trailer terhadap data yang

hendak dikirimkan, yang mengandung alamat,

pensinyalan, atau informasi pengecekan kesalahan.

Gambar 3.6 NIC (Kartu Jaringan)

3.1.6 Serial ATA

Serial ATA, atau bus komputer SATA, adalah

sebuah antarmuka penyimpanan untuk menghubungkan

host bus adapter untuk perangkat penyimpanan massal

Bab 3. Input / Output 44

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

seperti hard disk drive dan optical drive. Mulai pada

tahun 2004, SATA host adapter terintegrasi ke hampir

semua motherboard modern, baik itu desktop maupun

laptop. Serial ATA ini dirancang untuk menggantikan

standar ATA (AT Attachment) yang lebih tua (juga

dikenal sebagai EIDE). SATA dapat menggunakan

perintah-perintah tingkat rendah yang sama, namun

SATA host-adapter dan perangkat yang terkoneksi

berkomunikasi melalui kabel serial kecepatan tinggi

melalui dua pasang kabel konduktor. Sebaliknya,

paralel ATA menggunakan 16 kabel konduktor data

yang masing-masing beroperasi pada kecepatan yang

jauh lebih rendah.

SATA menawarkan beberapa keunggulan

menarik dibandingkan antarmuka paralel ATA (PATA)

yang lebih tua: mengurangi kabel yang tebal dan

mengurangi biaya (berkurang dari delapan puluh kabel

ke tujuh), lebih cepat dan lebih efisien dalam hal

transfer data, dan fitur hot swapping.

Gambar 3.7 Kabel SATA

3.1.7 Universal Serial Bus (USB)

Penghubung antara perangkat keras seperti

mouse dan keyboard pada komputer ke komputer.

Tidak hanya pada komputer USB juga digunakan untuk

mengirim data dari dua perangkat teknologi yang

berbeda. Selain itu USB juga bisa digunakan untuk

mengirimkan tanga listrik sehingga USB digunakan

Bab 3. Input / Output 45

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

untuk mentrasnfer listrik untuk smartphone dan alat

elektronik lainnya.

USB 1.0 pertama kali muncul pada Januari

1996 dengan kecepatan data transfer 1.5 Mbits/s “Low

Speed” dan 12 Mbits/s” Full Speed”, setelah itu muncul

generasi kedua USB 2.0 kecepatan transfer 480 Mbits/s

“High Speed” dikembangkan lagi menuju generasi

ketiga USB 3.0 dengan kecepatan 5Gbits/s “Super

Speed” dan perkembangan yang terakhir untuk saat ini

adalah USB 3.5 dengan kecepatan 10 Gbits/s.

Gambar 3.8 Port USB

3.1.8 S/PDIF

S/PDIF (Sony/Philip Digital Interconnect

Format) adalah kabel penghubung digital audio yang

biasa digunakan untuk mengubungkan seperangkat

audio input maupun output dengan jarak yang tidak

terlalu jauh.

Bab 3. Input / Output 46

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

Gambar 3.9 S/PDIF

3.1.9 PS/2

Personal System ini adalah komputer personal

generasi ketiga dari IBM, diciptakan dengan arsitektur

yang sederhana dengan tujuan untuk mengambil alih

pasar komputer pada tahun 1987. Arsitektur dari PS/2

berbeda dengan yg lainnya, PS/2 mempunyai 2 BIOS

yg pertama adalah ABIOS (Advanced BIOS)

menyediakan mode protektif dan interface yang

digunakan pada OS/2 dan yang kedua adalah CBIOS (

Compatible BIOS) yang menjadi software dalam PS/2

bersama PC/AT/XT.

Gambar 3.10 Port PS2

Bab 3. Input / Output 47

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

3.1.10 Port Serial (COM)

Serial port merupakan salah satu sarana yang

digunakan oleh sebuah PC untuk berhubungan dengan

perangkat luar. Melalui port ini, semua peralatan luar

yang terkoneksi dengan PC dapat dikontrol atau

dikendalikan dengan memberikan sebuah perintah

melalui PC. Ada dua cara dalam komunikasi serial,

yaitu komunikasi data serial secara sinkron dan

komunikasi data serial secara asinkron. Pada

komunikasi data serial secara sinkron, sinyal clock

dikirimkan bersama-sama dengan data serial.

Sedangkan komunikasi data secara asinkron, sinyal

clock tidak dikirim bersama-sama dengan data serial,

melainkan dibangkitkan sendiri-sendiri oleh rangkaian

penerima data (receiver) maupun rangkaian pengirim

data (transmitter).

Gambar 3.11 Port Serial

3.1.11 Port Parallel (LPT)

Port parallel ialah port data di komputer untuk

mentransmisi 8 bit data dalam sekali detak. Port

Parallel merupakan satu jenis soket pada komputer

pribadi untuk berkomunikasi dengan peralatan luar

seperti pencetak model lama. Karena itu porta paralel

sering juga disebut porta pencetak. Perusahaan yang

memperkenalkan port ini adalah Centronic, maka port

ini juga disebut dengan porta Centronics.

Bab 3. Input / Output 48

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

Kesederhanaan port ini dari sisi pemrograman

dan antarmuka dengan hardware membuat port ini

sering digunakan untuk percobaan-percobaan sederhana

dalam perancangan peralatan elektronika.

Gambar 3.12 Port Parallel

3.2 Merakit PC

Dalam proses merakit sebuah computer ada beberapa

langkah yang perlu diperhatikan, terutama untuk beberapa

komponen-komponen utama beserta komponen-komponen

eksternal yang akan digunakan pada computer. Berikut ini

adalah langkah-langkah dalam proses merakit computer:

1. Memasang Processor ke Motherboard

Alangkah baiknya sebelum motherboard dipasang ke

casing, terlebih dahulu memasang processor karena

akan lebih mudah cara memasangnya.

2. Memasang RAM / Memori

Cara memasang Ram / modul memori yaitu: Buka dulu

tuas penguncinya, lalu sesuaikan posisi lekukan pada

modul memori dengan lekukan pada slot. Kalau sudah

pas lalu tekan dan pasang kembali tuas pengunci

RAM/memori.

3. Memasang Motherboard

Untuk memasang Motherboard pada casing yaitu

letakkan motherboard pada tray casing dan sesuaikan

lubang antara casing dan lubang motherboard, lalu

kunci dengan sekrup.

4. Memasang Power Supply

Setelah memasang MotherBoard, lalu pasang power

supply. Cara memasangnya sebagai berikut:

Bab 3. Input / Output 49

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

Letakkan power supply pada tempatnya yang ada

dibelakang casing, lalu kunci dengan sekrup.

Pasang konektor power dari power supply ke

motherboard berikut kabel-kabelnya.

5. Memasang Kabel Motherboard dan Casing

Langkah yang harus dilakukan adalah:

Pasang kabel konektor IDE primary dan secondary

pada motherboard.

Untuk motherboard non ATX, pasang kabel port

serial dan pararel pada konektor di motherboard.

Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk

memasang port tambahan jenis non slot. Buka

sekerup pengunci pelat tertutup lubang port

lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang

dan pasang sekerup kembali.

Hubungkan kabel konektor mouse dan keyboard

pada motherboard.

Hubungan kabel konektor yang lainnya seperti

LED, speaker internal dan port yang tersedia di

casing komputer.

6. Memasang Drive

Untuk memasang drive seperti harddisk CD-

ROM/DVD-ROM caranya yaitu:

Masukkan drive dari depan casing. Atur dulu

settingan jumper (sebagai master atau slave) pada

drive, lalu pasang sekrup supaya drive tidak lepas.

Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan

konektor di motherboard (konektor primer yang

dipakai lebih dulu)

Apabila kabel IDE terhubung pada 2 (dua) drive,

setting jumpernya yaitu drive pertama disetting

sebagai master dan satunya lagi sebagai slave.

Dan konektor IDE sekunder pada motherboard

dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive

tambahan.

Sambungkan kabel power dari catu daya pada

masing-masing drive.

Bab 3. Input / Output 50

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

7. Memasang Card Adapter

Untuk Card Adapter yang bisanya dipasang adalah

sound, video card, modem dan SCSI adapter. Cara

pemasangannya yaitu: masukkan Card Adapter pada

slot yang tersedia di motherboard, lalu tekan sampai

konektor benar-benar masuk, kemudian beri sekrup

sebagai penahan card.

8. Tahap terakhir perakitan computer

Kalau semua langkah-langkah perakitan komputer

sudah selesai, kini tutup dengan casing dan beri sekrup.

Hubungkan kabel dari catu daya ke soket dinding dan

juga hubungkan konektor monitor ke port video card,

konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port

mouse.

9. Pemeriksaan Hasil Perakitan Komputer

Setelah komputer selesai dirakit, kita lakukan

pemeriksaan dan pengetesan hasilnya dengan program

BIOS, caranya yaitu:

Nyalakan komputer dan monitor, lihat layar

monitor dan juga dengarkan suara dari speaker.

Nah program Fost dari Bios ini akan otomatis

mendeteksi hardware apa saja yang sudah dipasang

pada komputer.

Lakukan setting untuk nilai dari kapasitas hardisk

dan boot sequence.

Kalau sudah lalu simpan hasil settingan dan exit

dari setup BIOS, maka komputer meload system

operasi dengan urutan pencarian yang disesuaikan

dengan settingan boot sequence pada Bios.

Masukkan CD Bootable yang berisi sistem operasi

pada drive pencarian.

Peralatan:

- Vmware (sebagai mesin untuk menjalankan OS DOS)

- DOS image (.iso)

3.3 Studi Kasus

Bab 3. Input / Output 51

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

1. Tampilan awal VMware player

o Untuk membuka file image MS-DOS, klik Open a

Virtual Machine

o Pilih lokasi file - open – maka akan muncul tulisan MS-

DOS di kolom kiri VMware

o Klik dua kali untuk melakukan booting ke MS-DOS

2. Setelah masuk ke DOS , maka akan muncul tampilan awal

C:\> ( C prompt ), untuk masuk ke menu partisi harddisk

ketik “ fdisk “ lalu enter.

Bab 3. Input / Output 52

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

3. Di bawah ini merupakan tampilan menu FDISK, ada 5

menu yaitu:

Membuat partisi

Melihat harddisk yang sedang digunakan

Menghapus partisi

Melihat isi dari partisi

Pindah harddisk

Bab 3. Input / Output 53

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

4. Pertama lihatlah harddisk yang tersedia, dengan memilih

menu nomor 5, maka muncul tampilan seperti di bawah,

lalu pilih harddisk yang ingin kita pertisi, disini sebagai

contoh memilih harddisk yang ke 2.

5. Setelah selesai melakukan pemilihan harddisk maka akan

kembali ke menu awal, lalu cek sekali lagi apakah sudah

benar harddisk yang kita gunakan, dengan memilih menu

yang ke 2

Bab 3. Input / Output 54

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

6. Jika sudah benar , lalu lakukan pembuatan partisi, sebagai

contoh ketentuan sebagai berikut:

50 | 20 , 30

Artinya, buatlah partisi primary sebesar 50 %, dan

partisi extended 50% (20 + 30) dengan logical 20 dan

30.

Pertama buatlah partisi primary dengan memilih menu

nomor 1

Bab 3. Input / Output 55

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

7. Setelah pilih menu, maka akan muncul pertanyaan “apakah

kita akan menggunakan 100% dari harddisk untuk primary?

” , ketik “N” menyatakan tidak.

Bab 3. Input / Output 56

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

8. Kalau pilih N maka akan diminta untuk menentukan partisi

primarynya, maka isikan 50% , jangan lupa gunakan

symbol “%”

9. Setelah dibuat makan akan terlihat bahwar partisi C

menggunakan 50% dari total kapasitas harddisk

Bab 3. Input / Output 57

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

10. Ketik Esc maka akan kembali ke menu awal

Bab 3. Input / Output 58

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

11. Pilih kembali menu 1 , dan sekarang buatlah partisi

extended nya , pilih menu nomor 2

12. Sama seperti membuat partisi primary, inputkan partisi

extendednya sebesar 50% sesuai dengan ketentuan di atas

Bab 3. Input / Output 59

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

13. Ketik Esc

14. Lalu akan ditanyakan partisi logikalnya, untuk membuat

partisi logical, kita gunakan rumus

Logical =

Maka logicalnya adalah:

,

15. Setelah dihitung , inputkan logical pertamanya yaitu sebesar

40%

Bab 3. Input / Output 60

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

16. Setelah logical pertama, inputkan logical keduanya sebesar

60%

Bab 3. Input / Output 61

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

17. Setelah selesai dan 100% dari extended telah terpakai.

maka akan terlihat partisi logicalnya, seperti gambar

dibawah

18. Jika sudah selesai maka ketik Esc. sampai ke menu utama

Bab 3. Input / Output 62

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

19. Lalu pilih menu ke 4, untuk melihat pertisi harddisk yang

sudah dibuat tadi, pada tampilan pertamanya akan

memperlihatkan partisi primary dan extended, dan ketik Y

untuk melihat partisi logicalnya.

20. Ketik Y lalu enter, maka seperti gambar di bawah terlihat

partisi logicalnya

Bab 3. Input / Output 63

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

21. Kembali ke menu awal, pilih nomor 5. kita bisa melihat

perubahan dari harddisk yang telah dipartisi

Bab 3. Input / Output 64

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

Melakukan Penghapusan Partisi Harddisk

1. Untuk melakukan penghapusan harddisk, pilih lah menu ke

3, logika untuk menghapus harddisk adalah 3.3 , 3.2 , 3.1

2. Pilih menu yang ke 3, maka akan terlihat tampilan seperti

gambar di bawah, pertama hapus dulu pertisi logicalnya,

pilih nomor 3, enter

Bab 3. Input / Output 65

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

3. Selanjutnya akan ditanya, kita ingin menghapus partisi yang

mana, ketikkan hurufnya “E“

Bab 3. Input / Output 66

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

4. Setelah ketik drive nya, inputkan volume labelnya, maka

akan ditanya “anda yakin?” ketik “Y” enter

5. Terlihat pada gambar dibawah, bahwa partisi drive E sudah

terhapus, untuk partisi yang D langkah-langkah

menghapusnya sama seperti partisi E

Bab 3. Input / Output 67

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

6. Di bawah ini tampilan bahwa pertisi logical sudah terhapus

seluruhnya

7. Ketik Esc, sistem FDisk memberitahukan logical drive

sudah tidak ada

Bab 3. Input / Output 68

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

8. Kembali ke menu awal, pilih menu 3, dan pilih menu yang

ke 2 untuk menghapus partisi extended

9. Lalu akan terlihat 2 partisi primary dan extended, ketik “Y”

enter , maka partisi extended akan terhapus

Bab 3. Input / Output 69

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

10. Tampilan setelah dihapus

11. Kembali ke menu awal pilih menu nomor 3, lalu pilih menu

1 untuk menghapus partisi primary

12. Setelah pilih primary ketik nomor partitionnya, yaitu “1“

Bab 3. Input / Output 70

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

13. Masukkan volume labelnya, enter, ketik Y, untuk setuju

menghapus

14. Maka akan muncul dialog bahwa partisi primary telah

terhapus

Bab 3. Input / Output 71

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

15. Kembali ke menu awal , lalu pilih menu nomor 5 untuk

melihat harddisknya

16. Terlihat pada menu nomor 5 , bahwa harddisk sudah seperti

semula

Bab 3. Input / Output 72

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma