bab 3 analisis dan perancangan sistem 3.1 riwayat …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2006-2-01255-if-bab...
TRANSCRIPT
30
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Riwayat Perusahaan
PT Jasnita Telekomindo didirikan pada tahun 1996 oleh beberapa profesional
muda dengan fokus pada jasa nilai tambah di bidang teknologi informasi guna
mempercepat pembangunan dan perkembangan bidang teknologi informasi di Indonesia.
Sampai saat ini PT Jasnita Telekomindo telah mengembangkan sayapnya di berbagai
kota besar di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri seperti Jakarta, Bogor, Bandung,
Surabaya, Mojokerto, Denpasar , Singapura dan Taiwan.
PT Jasnita Telekomindo yang beralamat di Gedung E-Trade lantai 5 Jl. KH.
Wahid Hasyim 55 Jakarta 10350, telah menjadi salah satu pemimpin pasar industri
telekomunikasi.
3.1.1 Visi dan misi
Visi dari PT Jasnita Telekomindo adalah menjadi pemimpin di bidang pelayanan
telekomunikasi dengan menambahkan nilai – nilai pelayanan dalam bidang teknologi
informasi di Indonesia serta mampu bersaing dengan perusahaan lain di seluruh wilayah
Indonesia, dengan melakukan pengontrolan pada infrastruktur perusahaan dan
sistemnya.
Misi dari PT Jasnita Telekomindo adalah :
1. Menyediakan pelayanan terbaik dalam bidang teknologi informasi demi
mencapai kepuasan pelanggan.
31
2. Memperoleh laba yang optimal untuk membiayai pertumbuhan perusahaan.
3. Memperluas perusahaan di masa yang akan datang.
3.2 Pelayanan PT Jasnita Telekomindo
3.2.1. Internet Service Provider ( JasNet )
JasNet telah memberikan pelayanan kepada publik sejak bulan Juli 1998 dan
menyediakan cakupan penuh untuk pelayanan Internet, antara lain :
• Membership Services
o Access service, ada dua macam access service :
Communication service, pelayanan ini menyangkut layanan terhadap
mail, news.
Conferencing network access service, pelayanan ini menyangkut
layanan terhadap akses Virtual Private Network ( VPN ), akses dial
dan pelayanan roaming ( Dial access dan Roaming services ), dan
pelayanan hosting ( hosting services ). JasNet menyediakan layanan
lengkap terhadap pelayanan hosting ( hosting services ) dimulai dari
pelayanan hosting situs pribadi sampai dengan situs – situs perusahaan
besar.
o Aplikasi Domain Name Services ( DNS ) dan hosting
Pelayanan ini membantu pelanggan untuk mengkonfigurasi dan
mengintegrasi nama domain dengan IDNIC, lembaga pemerintah yang
menyediakan nama domain.
32
o Network Integration Services
Tambahan dari layanan – layanan diatas, JasNet juga menyediakan jasa
konsultasi integrasi jaringan dan Internet.
• Wireless Data Infrastructure ( Infrastruktur Data Jaringan Nirkabel )
Teknologi nirkabel sekarang ini telah berkembang pesat, dengan meningkatnya
mobilitas dari pelaku bisnis menyebabkan kebutuhan akan jaringan nirkabel
yang mantap.
3.2.2 Audiotex / Premium Call ( JasFun )
Premium Call adalah layanan informasi yang disediakan oleh penyedia jasa
informasi kepada pemanggil sebagai pengguna jasa, dimana biaya pemakaian pulsa
premium seluruhnya dibebankan kepada pemanggil.
Audiotex / premium call merupakan salah satu aplikasi integrasi komputer dan
telepon yang populer. Teknologi ini mengkombinasikan teknologi dari komputer dan
telepon yang dikonfigurasi untuk memperbolehkan interaksi personal yang didirikan
secara instan antara komputer dan pengguna. Ketika melakukan dial terhadap premium
call, pelanggan mendapatkan nilai tambah berupa informasi dan hiburan yang terdapat
pada basis data komputer kapanpun melalui telepon.
Pelayanan premium call ini mempunyai cakupan antara lain; jaringan telepon,
polling, kuis atau games, ramalan bintang, chatting, dan hingga tingkat tinggi berupa
televisi interaktif.
Manfaat dari pelayanaan ini agar masyarakat mendapatkan jasa informasi seperti
konsultasi kesehatan, infotainment, party line, dan lain – lain. Bagi service provider
33
yang bekerja sama akan memperoleh pembagian pendapatan pulsa atas layanan
informasi yang disediakan.
3.2.3 Call Center ( JasInfo )
Call center adalah media tingkat tinggi yang menyediakan informasi yang
berguna melalui telepon dan mesin fax ( fax on demand ). Pelayanan ini memiliki
cakupan dimulai dari menyediakan informasi mengenai suatu produk yang diiklankan,
infotainment dan tips – tips pelanggan.
Dasar dari visi PT Jasnita Telekomindo pada pelayanan premium call dan call
center adalah untuk menyediakan pelayanan yang variatif, inovatif, kreatif, dan
pelayanan infotainment yang cepat dan mudah di dalam industri.
PT Jasnita Telekomindo mengadakan kerjasama dengan Telkomsel. Kerjasama
yang dilakukan berupa mengadakan pelayanaan telepon pintar ( 13 TYP ). Dengan
layanan ini pelanggan Telkomsel bisa menikmati berbagai macam informasi seperti
situasi lalu lintas, mobil derek, apotik 24 jam, ambulans, gaya hidup, kurs mata uang,
dan beragam informasi yang lain.
Selain bekerjasama dengan Telkomsel, PT Jasnita Telekomindo juga bekerja
sama dengan operator telepon selular yang lain seperti Exelcomindo Pratama dan
Indosat dalam pelayanan call center ini.
34
3.2.4 Calling Card ( JasCall )
Pelayanan ini memungkinkan para pelanggan untuk membayar tagihan telepon
internasional melalui jaringan calling card Jasnita. Layanan ini di desain untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam kemudahan, fleksibilitas, dan komunikasi
sederhana dari manapun mereka berada. Layanan ini bisa di kombinasikan dengan
JasNet untuk menyediakan Internet Pre-paid Calling Card .
Kartu panggil hemat yang bisa digunakan untuk melakukan panggilan SLJJ,
telepon seluler dan SLI dengan berbasis teknologi VOIP ( Voice Over IP ). Bekerjasama
dengan Telkom dalam penggunaan akses dan jaringan PSTN di seluruh Indonesia. Saat
ini untuk JasCall dapat digunakan dari 6 kota di Indonesia ( Jakarta, Surabaya, Bogor,
Bandung, Denpasar, Mojokerto / Jombang ) dan dua kota di luar negeri ( Singapura dan
Taiwan ).
Keunggulan dari calling card ini adalah :
• Tersedia dalam bentuk Prabayar dan Pasca Bayar
• Tagihan disertai dengan detail pemakaian ( print out ) tanpa biaya tambahan.
• Diskon sampai 49% untuk SLJJ dan 86% untuk SLI dari tarif normal
• Diskon 10% dari jam 21.00 – 06.00 untuk SLI
• Diskon 5% ( khusus pasca bayar ) ke tiga nomor tujuan yang didaftarkan
• Bisa digunakan di Jakarta ( 021 ), Surabaya ( 031 ), Bogor ( 0251 ), Bandung (
022 ), Mojokerto / Jombang ( 0321 ) dan Denpasar ( 0361 )
35
3.3 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Jasnita Telekomindo
3.3.1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian dari struktur organisasi adalah
sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris
• Bertanggung jawab memilih dan mengangkat direktur utama.
• Menilai prestasi kerja direktur utama.
• Merumuskan tujuan dan kebijaksanaan perusahaan secara keseluruhan.
• Mengawasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
• Mengadakan rapat secara berkala.
36
2. Direktur Utama
• Merumuskan dan menetapkan strategi perusahaan.
• Membuat perencanaan jangka panjang.
• Menjaga perkembangan perusahaan dengan mengusahakan peningkatan
kegiatan usaha
3. Finance Manager ( Manajer Keuangan )
• Bertanggung jawab atas pengeluaran keuangan perusahaan yang
menyangkut penggunaan dana antar segala kegiatan usaha.
• Mengatur pengalokasian dan penggunaan dana.
• Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi penyajian laporan
keuangan.
4. Marketing Manager ( Manajer Pemasaran )
• Bertanggung jawab dalam pemasaran layanan – layanan ( termasuk
didalamnya JasNet, JasFun, JasCall ) kepada para pelanggannya.
• Memastikan bahwa pelanggan puas terhadap layanan yang diberikan.
5. IT Manager ( Manajer TI )
• Bertanggung jawab dalam jalannya pelayanan – pelayanan ( termasuk
didalamnya JasNet, JasFun, serta JasCall ) dengan baik.
• Memastikan bahwa jaringan dalam perusahaan berada dalam kondisi
yang baik.
37
3.4 Sistem Jaringan Komputer Yang Sedang Berjalan
Berikut ini adalah gambaran secara umum dari jaringan komputer yang sedang
berjalan pada PT Jasnita Telekomindo.
Gambar 3.2 Jaringan PT Jasnita Telekomindo
Secara garis besar jaringan komputer pada PT Jasnita Telekomindo dapat dibagi
menjadi dua, yaitu :
• Jaringan LAN ( Local Area Network )
• Jaringan WAN ( Wide Area Network )
38
3.4.1 Jaringan LAN ( Local Area Network )
Jaringan LAN pada PT Jasnita Telekomindo terdiri dari beberapa area dimana
masing – masing area dihubungkan oleh satu switch utama ( core switch ), yaitu switch
utama yang digunakan sebagai backbone ( tulang punggung ) jaringan PT Jasnita
Telekomndo. Switch utama pada jaringan PT Jasnita Telekomindo menghubungkan
jaringan – jaringan lokal, jaringan lokal ke Internet, server – server publik, dan jaringan
lokal ke WAN ( Wide Area Network ).
Gambar 3.3 Jaringan Lokal PT Jasnita Telekomindo
PT Jasnita Telekomindo memiliki dua jaringan lokal yang masing – masing
jaringan lokal tersebut adalah jaringan lokal PT Jasnita Telekomindo dan jaringan lokal
pelanggan PT Jasnita Telekomindo yang berada di lantai yang berbeda. Pada masing –
masing jaringan terdapat konektivitas antar PC dan konektivitas PC dengan server lokal
39
yang tidak dapat diakses dari luar jaringan tersebut. Server lokal dalam jaringan ini
bertugas sebagai penyedia data bagi para pengguna internal yang membutuhkan.
Gambar 3.4 Jaringan Lokal PT Jasnita Telekomindo dan akses Internet
Jaringan akses Internet pada PT Jasnita Telekomindo dibagi menjadi dua.
Jaringan akses Internet menggunakan layanan dari penyedia jasa layanan Internet
Exelcomindo Pratama dan jaringan ini merupakan jaringan akses Internet utama yang
digunakan oleh PT Jasnita Telekomindo. Jaringan akses Internet yang kedua
menggunakan jasa dari penyedia jasa layanan internet PT Starcall, dan digunakan
sebagai jalur backup apabila akses melalui jalur pertama yang menggunakan jasa
Exelcomindo Pratama gagal. Strategi routing yang digunakan berupa static route
menuju ke provider Internet.
Untuk akses ke Internet, masing – masing jaringan lokal dihubungkan ke
gateway server, dimana pada gateway server diberi firewall dan proxy server. Firewall
40
pada jaringan PT Jasnita Telekomindo berperan sebagai pengatur traffic ( lalu lintas )
yang keluar masuk jaringan lokal, firewall juga berperan sebagai pencatat aktivitas user
di Internet, memastikan agar user tidak mendatangi situs – situs yang akan membawa
pengaruh buruk pada jaringan lokal. Proxy server berperan sebagai jembatan antara
jaringan lokal dan jaringan luar. Pada prinsipnya proxy server adalah penyedia pertama
akan permintaan pengguna sebelum permintaan pengguna itu diteruskan ke Internet,
dalam hal ini jika proxy server tidak dapat memenuhi permintaan pengguna maka
permintaan tersebut akan langsung diteruskan ke server yang sebenarnya. Proxy server
juga berperan dalam penerjemahan alamat lokal ke alamat publik. Hal ini dilakukan
karena alamat lokal tidak akan digunakan dalam penyampaian paket – paket di Internet.
Selain itu penerjemahan alamat memungkinkan pihak – pihak yang berada di luar
jaringan tidak mengetahui keberadaan jaringan tersebut.
Gambar 3.5 Demilitarized Zone
41
Pada jaringan lokal PT Jasnita Telekomindo, terdapat area DMZ ( Demilitarized
Zone ), dimana area ini terletak diantara jaringan eksternal dan lokal PT Jasnita
Telekomindo. DMZ digunakan untuk server agar dapat diakses oleh Internet sehingga
proses pengaksesan yang terjadi adalah firewall mengontrol lalu lintas dari Internet
menuju DMZ dan dari DMZ menuju LAN. Dalam hal ini, DMZ memberikan layer
proteksi tambahan jika sewaktu – waktu ada penyerangan ke DMZ Server. Dalam DMZ
terdapat server – server yang digunakan untuk berbagai keperluan publik yang memang
khusus disediakan bagi kepentingan PT Jasnita Telekomindo dan pelanggannya.
Server – sever publik yang di sediakan antara lain :
• Web server : server ini bertugas menyediakan layanan hosting situs bagi para
pelanggan PT Jasnita Telekomindo.
• DNS server : server ini bertugas menyediakan layanan penerjemahan nama
domain ( domain name ).
• RADIUS ( Remote Authentication Dial In User Server ) server VOIP ( Voice
over Internet Protocol ) : server ini bertugas memberikan pelayanan autentikasi
username dan password bagi para pelanggan yang menggunakan pelayanan
VOIP maupun dialup user.
• Mail server : server ini bertugas sebagai server surat yang bisa dianalogikan
dengan kantor pos bagi para pelanggan PT Jasnita Telekomindo.
Router WAN ( Wide Area Network ) menghubungkan antar POP ( Point of
Present ) PT Jasnita Telekomindo Jakarta dimana pada masing – masing POP terdapat
voice gateway dan Remote Access Server untuk akses dial up.
42
3.4.2 Jaringan WAN ( Wide Area Network )
Gambar 3.6 Wide Area Network PT Jasnita Telekomindo
Hubungan antar POP ( Point Of Present ) dalam jaringan WAN PT Jasnita
Telekomindo menggunakan dua media, POP yang berada di Jakarta menggunakan
Leased Line dari PT Telkom.Untuk POP yang di Singapura dan Taiwan menggunakan
43
media VSAT ( Very Small Aparture Terminal ). Strategi routing yang digunakan berupa
static route.
3.5 Analisa dan Usulan Pemecahan Masalah
3.5.1 Analisa Masalah
Dari analisa yang dilakukan terhadap jaringan PT Jasnita Telekomindo yang
sedang berjalan, terdapat beberapa masalah yang harus diatasi agar tercapai optimasi
jaringan yang akan memperlancar kinerja perusahaan.
Pada jam – jam tertentu koneksi jaringan lokal ke Internet sangat lambat, dimana
hal itu mengganggu kinerja dan pelayanan PT Jasnita Telekomindo. Permasalahan yang
mengganggu antara lain : pegawai bagian keuangan sangat sulit untuk melakukan
pembayaran pada jam – jam tersebut, kadang kala halaman situs perbankan yang
dimaksud sangat sulit untuk dibuka, email – email yang berupa pertanyaan – pertanyaan
pelanggan tidak dapat direspons secara cepat. Hal – hal tadi tentunya sangat
mengganggu kinerja PT Jasnita Telekomindo.
Kecepatan dalam mendownload suatu aplikasi dari Internet dirasakan sangat
lama dan sangat terbatas. Hal ini mengakibatkan keterlambatan administrator dalam
mengupdate aplikasi – aplikasi yang signifikan terhadap perusahaan seperti patch
antivirus , service pack, dan lain – lain.
Saat ini administrator jaringan tidak mengetahui penyebab dari lambatnya
koneksi Internet. Aplikasi – aplikasi apa saja yang menyebabkan lambatnya koneksi
Internet ini penting untuk diketahui agar dapat diambil suatu keputusan untuk mengatasi
masalah – masalah yang terjadi dalam jaringan PT Jasnita Telekomindo.
44
3.5.2 Usulan Penyelesaian masalah
Untuk memecahkan masalah – masalah tersebut diatas, maka dirasakan perlu
untuk mengimplementasikan suatu sistem pemantauan jaringan, yang mampu
memberikan informasi kepada administrator jaringan PT Jasnita Telekomindo mengenai
karakteristik lalu lintas yang keluar masuk jaringan lokal PT Jasnita Telekomindo.
Dengan tersedianya informasi semacam ini, maka memungkinkan administrator jaringan
untuk mengambil keputusan dalam penerapan peraturan pemakaian bandwidth di
jaringan sehingga pemakaian bandwidth di jaringan dapat lebih dioptimalkan.
Sistem aplikasi pemantauan jaringan yang diimplementasikan juga diharapkan
dapat memberikan kemudahan bagi administrator jaringan dalam mengakses serta
menganalisa informasi tersebut.
Oleh sebab itu, maka dikembangkan suatu aplikasi berbasis web sebagai
pendukung sistem pemantauan jaringan FlowScan, yang memungkinkan administrator
untuk melakukan konfigurasi serta mengendalikan sistem FlowScan lewat web browser,
yang dilengkapi dengan graphical user interface yang memberi kemudahan kepada
administrator jaringan dalam menggunakan dan mengambil manfaat dari sistem
pemantauan jaringan FlowScan.
45
3.6 Perancangan model sistem
3.6.1 Perancangan model sistem
Berikut adalah gambaran perancangan FlowScan System.
PHP Script
Web Browser
Apache Web Server
MySQLDatabase
Client ClientClient
FlowScan
Linux Server
Gambar 3.7 Perancangan Model Sistem FlowScan System
Gambar 3.7 dapat dijelaskan sebagai berikut :
46
• Client berhubungan dengan sistem melalui web browser. Semua aktivitas,
seperti autentikasi User Name serta Password, pengendalian FlowScan sampai
perubahan konfigurasi dilakukan melalui perantara web browser.
• Web browser berhubungan dengan FlowScan server melalui Apache Web
Server yang dilayani dengan script PHP.
• Script PHP berhubungan langsung dengan MySQL database untuk operasi
autentikasi, administrasi dan memperoleh hasil query.
• Server Linux menjalankan pemantauan jaringan dengan FlowScan, yang
bekerja secara transparent. Transparent disini berarti client tidak menyadari
keberadaan server tapi tetap mendapatkan layanan dari server.
• Router merupakan peralatan jaringan yang akan dipantau.
Perancangan untuk sistem ini meliputi tahap – tahap sebagai berikut :
• Perancangan struktur menu
• Perancangan State Transition Diagram ( STD)
• Perancangan layar
• Perancangan database
• Perancangan modul
3.6.2 Perancangan struktur menu
Untuk merancang menu ini, maka dilakukan analisa terhadap kebutuhan
pengguna untuk melakukan administrasi pemantauan jaringan. Adapun modul – modul
yang sekiranya dibutuhkan oleh pengguna adalah sebagai berikut : User ( Add, Edit,
47
Delete ), Controller, Configuration, dan Log Out. Pada gambar berikut digambarkan
struktur menu dari program FlowScan Administration.
Gambar 3.8. Struktur menu program FlowScan System
Berikut penjelasan dari perancangan masing – masing menu tersebut :
• User : Menu ini akan digunakan oleh pengguna untuk mengelola siapa saja
yang berhak menggunakan program ini, yang disertai oleh password. Adapun
submenu yang dirancang adalah : Add, Edit, dan Delete.
o Menu Add akan digunakan untuk menambah pengguna yang berhak
menggunakan program ini.
o Menu Edit akan digunakan untuk mengadakan perubahan nama user
maupun password.
o Menu Delete akan digunakan untuk menghapus pengguna yang sudah
tidak digunakan.
48
• Controller : Menu ini akan digunakan oleh pengguna untuk mengendalikan
jalannya aplikasi FlowScan, yaitu memulai jalannya aplikasi ( Start ) serta
menghentikan jalannya aplikasi ( Stop ).
• Configuration : Menu ini akan digunakan oleh pengguna untuk mengadakan
perubahan terhadap konfigurasi aplikasi FlowScan. Adapun parameter –
parameter yang dapat diedit adalah Subnet, Network, Router, Services,
Protocol, TOS, AS.
o Menu Add akan digunakan untuk menambah parameter ke dalam
konfigurasi.
o Menu Edit akan digunakan untuk mengadakan perubahan parameter.
o Menu Delete akan digunakan untuk menghapus parameter yang sudah
tidak digunakan.
• Reports : Menu ini akan digunakan untuk menampilkan grafik hasil
pemantauan jaringan.
• Help : Menu ini akan digunakan untuk memberikan bagi pengguna agar dapat
menggunakan program FlowScan Administration dengan baik.
• Log Out : Menu ini akan digunakan oleh pengguna untuk keluar dari program
FlowScan Administration.
3.6.3 Perancangan State Transition Diagram
Gambar 3.9 dibawah adalah gambaran State Transition Diagram program
FlowScan System untuk Layar Utama.
49
Gambar 3.9 State Transition Diagram Layar Utama
Pada gambar 3.9 ini, sebelum masuk ke state Layar Utama, terdapat state
Autentikasi. Apabila autentikasi berhasil dilewati, maka proses akan berlanjut ke
state Layar Utama sedangkan apabila autentikasi masih gagal, maka state
autentikasi akan terus diulangi. Ada 6 state yang dapat dituju dari Layar Utama,
yaitu : User, Controller, Configuration, Reports, Help dan Log Out. Masing –
masing state dapat kembali ke Layar Utama.
50
Layar Utama
Layar User
Pilih Menu UserTampilkan Layar User
Layar Add User
Layar Edit User
Pilih DeleteSimpan ke database
Pilih Menu EditTampilkan Layar Edit User
Pilih Menu AddTampilkan Layar Add User
Proses SelesaiKembali Ke Layar User
Data Tersimpan
Gambar 3.10 State Transition Diagram Layar User
Pada Gambar 3.10, dari state Layar Utama, pengguna dapat menuju ke state
User. Dari state User ini, pengguna dapat menuju ke tiga state lainnya, yaitu Add User,
Edit User dan Delete User. Masing – masing state tersebut akan kembali ke state User
setelah proses selesai.
51
Gambar 3.11 State Transition Diagram Layar Add User
Pada gambar 3.11 ditampilkan detail state Add User. Pada state ini, pengguna
dapat memasukkan input berupa User Name, Password, dan RePassword. Pengguna
dapat membersihkan Layar Add User dengan memilih tombol Reset. Tombol Cancel
dapat dipilih untuk membatalkan penambahan user dan kembali ke state User. Setelah
pengguna memilih tombol OK, maka data akan disimpan ke dalam database setelah itu
kembali ke state User.
Gambar 3.12 State Transition Diagram Layar Edit User
52
Pada Gambar 3.12 ditampilkan detail state Edit User. Pada state ini, pengguna
dapat mengubah User Name, Password, dan RePassword yang telah disimpan
sebelumnya. Pengguna dapat membersihkan Layar Edit User dengan memilih tombol
Reset. Tombol Cancel dapat dipilih untuk membatalkan pengeditan user dan kembali ke
state User. Setelah pengguna memilih tombol OK, maka data akan diupdate ke dalam
database setelah itu kembali ke state User.
Gambar 3.13 State Transition Diagram Layar Controller
Pada Gambar 3.13, dari state Layar Utama, pengguna dapat menuju ke state
Controller. Dari state Controller ini, pengguna dapat mengendalikan jalannya aplikasi
53
FlowScan. Pengguna dapat memilih tombol Start untuk memulai jalannya FlowScan,
dan Stop untuk menghentikan jalannya FlowScan.
Gambar 3.14 State Transition Diagram Layar Configuration
Pada Gambar 3.14, dari state Layar Utama, pengguna dapat menuju ke state
Configuration. Dari state Configuration ini, pengguna dapat menuju ke tiga state
lainnya, yaitu Add Parameter, Edit Parameter dan Delete Parameter. Masing – masing
state tersebut akan kembali ke state Configuration setelah proses selesai. Terdapat
beberapa parameter yang dapat ditambahkan, diubah maupun dihapus oleh pengguna :
• Subnet : parameter ini digunakan untuk menentukan jaringan lokal yang akan
dipantau. Parameter ini dinyatakan dalam format IP/Length :
54
Subnet x.x.x.x/y
dimana x.x.x.x merupakan alamat IP dari jaringan lokal yang akan dipantau,
dan y merupakan jumlah bit yang merupakan network portion dari alamat IP
tersebut.
• Network : parameter ini digunakan untuk menentukan kelompok – kelompok
jaringan, yang merupakan bagian dari jaringan lokal yang didefinisikan dalam
parameter Subnet, yang akan dipantau secara terpisah. . Parameter ini
dinyatakan dalam format IP/Length :
Network x.x.x.x/y label
dimana x.x.x.x merupakan alamat IP dari kelompok jaringan yang akan
dipantau, y merupakan jumlah bit yang merupakan network portion dari alamat
tersebut, dan label akan digunakan sebagai nama rrd file yag dihasilkan.
• Router : parameter ini digunakan untuk menentukan router yang akan dipantau.
Parameter ini dinyatakan dalam format seperti di bawah ini :
Router x.x.x.x label
dimana x.x.x.x merupakan alamat IP dari router yang akan dipantau, dan label
menyatakan nama dari router tersebut.
• Services : parameter ini digunakan untuk menentukan port atau layanan yang
akan dipantau. Parameter ini dinyatakan dalam format seperti di bawah ini :
Services no/protocol label
dimana no menyatakan nomor port yang akan dipantau, protocol menyatakan
protokol yang digunakan oleh port tersebut ( misalnya TCP atau UDP ) dan
55
label merupakan nama layanan port tersebut, yang akan ditampilkan dalam
grafik hasil pemantauan.
• Protocol : parameter ini digunakan untuk menentukan protokol yang akan
dipantau. Parameter ini dinyatakan dalam format seperti di bawah ini :
Protocol no label
dimana no menyatakan nomor protokol yang akan dipantau, serta label
merupakan nama dari protokol tersebut.
• TOS : parameter ini digunakan untuk menentukan type of service yang akan
dipantau. Parameter ini dinyatakan dalam format seperti di bawah ini :
TOS start-end label
dimana start dan end ( opsional ) menyatakan type of service yang akan
dipantau dan label merupakan nama dari TOS tersebut.
• AS Number : parameter ini digunakan untuk menentukan Autonomous System
yang akan dipantau. ini dinyatakan dalam format seperti di bawah ini :
ASNumber no label
dimana no merupakan nomor autonomous system yang akan dipantau, dan
label merupakan nama dari AS tersebut.
56
Gambar 3.15 State Transition Diagram Layar Add Subnet
Pada gambar 3.15 ditampilkan detail state Add Subnet. Pada state ini, pengguna
dapat memasukkan input berupa Subnet dan Length. Pengguna dapat membersihkan
Layar Add Subnet dengan memilih tombol Reset. Tombol Cancel dapat dipilih untuk
membatalkan penambahan subnet dan kembali ke state Configration. Setelah pengguna
memilih tombol OK, maka data akan disimpan ke dalam database setelah itu kembali ke
state Configuration.
57
Gambar 3.16 State Transition Diagram Layar Edit Subnet
Pada gambar 3.16 ditampilkan detail state Edit Subnet Pada state ini, pengguna
dapat mengubah Subnet dan Length yang telah disimpan sebelumnya. Pengguna dapat
membersihkan Layar Edit Subnet dengan memilih tombol Reset. Tombol Cancel dapat
dipilih untuk membatalkan pengeditan subnet dan kembali ke state Configuration.
Setelah pengguna memilih tombol OK, maka data akan diupdate ke dalam database
setelah itu kembali ke state Configuration.
58
Gambar 3.17 State Transition Diagram Layar Add Network
Pada gambar 3.17 ditampilkan detail state Add Network. Pada state ini, pengguna
dapat memasukkan input berupa Network, Mask dan Label. Pengguna dapat
membersihkan Layar Add Network dengan memilih tombol Reset. Tombol Cancel dapat
dipilih untuk membatalkan penambahan network dan kembali ke state Configration.
Setelah pengguna memilih tombol OK, maka data akan disimpan ke dalam database
setelah itu kembali ke state Configuration.
Gambar 3.18 State Transition Diagram Layar Edit Network
59
Pada gambar 3.18 ditampilkan
detail state Edit Network. Pada state ini, pengguna dapat mengubah Network, Mask dan
Label yang telah disimpan sebelumnya. Pengguna dapat membersihkan Layar Edit
Network dengan memilih tombol Reset. Tombol Cancel dapat dipilih untuk
membatalkan pengeditan network dan kembali ke state Configuration. Setelah pengguna
memilih tombol OK, maka data akan diupdate ke dalam database setelah itu kembali ke
state Configuration.
60
Gambar 3.19 State Transition Diagram Layar Add Router
Pada gambar 3.19 ditampilkan detail state Add Router. Pada state ini, pengguna
dapat memasukkan input berupa IP Address dan Router Name. Pengguna dapat
membersihkan Layar Add Router dengan memilih tombol Reset. Tombol Cancel dapat
dipilih untuk membatalkan penambahan router dan kembali ke state Configuration.
Setelah pengguna memilih tombol OK, maka data akan disimpan ke dalam database
setelah itu kembali ke state Configuration.
Gambar 3.20 State Transition Diagram Layar Edit Router
61
Pada gambar 3.20 ditampilkan detail state Edit Router. Pada state ini, pengguna
dapat mengubah IP Address dan Router Name yang telah disimpan sebelumnya.
Pengguna dapat membersihkan Layar Edit Router dengan memilih tombol Reset.
Tombol Cancel dapat dipilih untuk membatalkan pengeditan router dan kembali ke state
Configuration. Setelah pengguna memilih tombol OK, maka data akan diupdate ke
dalam database setelah itu kembali ke state Configuration.
62
Gambar 3.21 State Transition Diagram Layar Add Protocol
Pada gambar 3.21 ditampilkan detail state Add Protocol. Pada state ini,
pengguna dapat memasukkan input berupa Protocol No dan Label. Pengguna dapat
membersihkan Layar Add Protocol dengan memilih tombol Reset. Tombol Cancel dapat
dipilih untuk membatalkan penambahan protocol dan kembali ke state Configuration.
Setelah pengguna memilih tombol OK, maka data akan disimpan ke dalam database
setelah itu kembali ke state Configuration.
63
Gambar 3.22 State Transition Diagram Layar Edit Protocol
Pada gambar 3.22 ditampilkan detail state Edit Protocol. Pada state ini,
pengguna dapat mengubah Protocol No dan Label yang telah disimpan sebelumnya.
Pengguna dapat membersihkan Layar Edit Protocol dengan memilih tombol Reset.
Tombol Cancel dapat dipilih untuk membatalkan pengeditan protocol dan kembali ke
state Configuration. Setelah pengguna memilih tombol OK, maka data akan diupdate ke
dalam database setelah itu kembali ke state Configuration.
64
Gambar 3.23 State Transition Diagram Layar Add Service
Pada Gambar 3.23 ditampilkan detail state Add Service. Pada state ini, pengguna
dapat memasukkan input berupa TCP dan UDP Status, TCP dan UDP Start dan End,
serta Service Name. Pengguna dapat membersihkan Layar Add Service dengan memilih
tombol Reset. Tombol Cancel dapat dipilih untuk membatalkan penambahan service dan
kembali ke state Configuration. Setelah pengguna memilih tombol OK, maka data akan
disimpan ke dalam database setelah itu kembali ke state Configuration.
65
G
ambar 3.24 State Transition Diagram Layar Edit Service
Pada Gambar 3.24 ditampilkan detail state Edit Service. Pada state ini, pengguna
dapat mengubah berupa TCP dan UDP Status, TCP dan UDP Start dan End, serta
Service Name yang telah disimpan sebelumnya. Pengguna dapat membersihkan Layar
Edit Service dengan memilih tombol Reset. Tombol Cancel dapat dipilih untuk
membatalkan pengeditan service dan kembali ke state Configuration. Setelah pengguna
memilih tombol OK, maka data akan diupdate ke dalam database setelah itu kembali ke
state Configuration.
66
Gambar 3.25 State Transition Diagram Layar Add TOS
Pada Gambar 3.25 ditampilkan detail state Add TOS. Pada state ini, pengguna
dapat memasukkan input berupa TOS Start, TOS End dan Label. Pengguna dapat
membersihkan Layar Add TOS dengan memilih tombol Reset. Tombol Cancel dapat
dipilih untuk membatalkan penambahan TOS dan kembali ke state Configuration.
Setelah pengguna memilih tombol OK, maka data akan disimpan ke dalam database
setelah
i
67
tu kembali ke state Configuration.
Gambar 3.26 State Transition Diagram Layar Edit TOS
Pada Gambar 3.26 ditampilkan detail state Edit TOS. Pada state ini, pengguna
dapat mengubah TOS Start, TOS End dan Label yang telah disimpan sebelumnya.
Pengguna dapat membersihkan Layar Edit TOS dengan memilih tombol Reset. Tombol
Cancel dapat dipilih untuk membatalkan pengeditan TOS dan kembali ke state
Configuration. Setelah pengguna memilih tombol OK, maka data akan diupdate ke
dalam database setelah itu kembali ke state Configuration.
Gambar 3.27 State Transition Diagram Layar Add AS
68
Pada Gambar 3.27 ditampilkan detail state Add AS. Pada state ini, pengguna
dapat memasukkan input berupa AS No dan Label. Pengguna dapat membersihkan Layar
Add TOS dengan memilih tombol Reset. Tombol Cancel dapat dipilih untuk
membatalkan penambahan AS dan kembali ke state Configuration. Setelah pengguna
memilih tombol OK, maka data akan disimpan ke dalam database setelah itu kembali ke
state Configuration.
69
Gambar 3.28 State Transition Diagram Layar Edit AS
Pada Gambar 3.28 ditampilkan detail state Edit AS. Pada state ini, pengguna
dapat mengubah AS No dan Label yang telah disimpan sebelumnya. Pengguna dapat
membersihkan Layar Edit AS dengan memilih tombol Reset. Tombol Cancel dapat
dipilih untuk membatalkan pengeditan AS dan kembali ke state Configuration. Setelah
pengguna memilih tombol OK, maka data akan diupdate ke dalam database setelah itu
kembali ke state Configuration.
70
Gambar 3.29 State Transition Diagram Layar Reports
Pada Gambar 3.29 ditampilkan detail state Reports. Pengguna dapat melihat
grafik hasil pemantauan jaringan dengan menekan tombol Show Reports. Tombol
Cancel dapat dipilih untuk kembali ke Layar Utama.
71
Gambar 3.30 State Transition Diagram Layar Help
Pada Gambar 3.30 ditampilkan detail state Help. Pengguna dapat melihat
informasi seputar versi program FlowScan System, serta informasi penggunaan program.
Setelah pengguna memilih tombol OK, maka akan kembali ke Layar Utama.
72
Gambar 3.31 State Transition Diagram Layar Log Out
Pada gambar 3.31, dari state Layar Utama, pengguna keluar dari sistem dengan
memilih menu Log Out. Dari state Log Out ini, pengguna dapat menuju state Log In dan
melakukan autentikasi ulang dengan memilih tombol Log In.
73
3.6.4 Perancangan Layar
Gambar 3.32 Rancangan Layar Log In
Layar Log In merupakan layar pertama yang ditampilkan ketika program
dijalankan. Layar ini digunakan sebagai autentikasi pemakai untuk menjaga keamanan
sistem yang sedang berjalan. Layar ini terdiri dari logo perusahaan Jasnita, tulisan
FlowScan System, text box User Name serta Password. Apabila log in gagal, maka akan
ditampilkan halaman Invalid Log In ( Gambar 3.33 ), dan pengguna akan diminta untuk
melakukan log in ulang. Tetapi, jika log in berhasil, maka akan ditampilkan Layar
Utama ( Gambar 3.34 ).
74
Gambar 3.33 Rancangan Layar Invalid Log In
Layar Invalid Log In ditampilkan apabila pengguna gagal melakukan autentikasi
User Name atau Password mereka. Pengguna diminta untuk melakukan autentikasi
ulang. Dan layar ini akan tetap keluar sampai pengguna berhasil melakukan autentikasi
User Name serta password mereka.
75
Gambar 3.34 Rancangan Layar Utama
Gambar 3.35 Rancangan Layar User
76
Layar User merupakan layar yang akan ditampilkan apabila pengguna memilih
menu User. Menu ini hanya akan ditampilkan apabila pengguna berstatus sebagai
Administrator. Pada Layar User ini ditampilkan daftar pengguna yang tersimpan dalam
database, yaitu User Name serta Status. Untuk melakukan penambahan pengguna yang
dapat memiliki hak akses terhadap FlowScan System, dapat dilakukan dengan memilih
tombol Add yang terdapat pada bagian bawah layar, dan akan ditampilkan layar Add
User ( Gambar 3.36 ). Sedangkan untuk mengadakan perubahan terhadap data
pengguna, dapat dilakukan dengan menekan tombol Edit pada bagian kanan, dan akan
ditampilkan layar Edit User ( Gambar 3.37 ). Tombol Delete berguna untuk menghapus
data pengguna yang sudah tidak digunakan lagi. Apabila tombol Delete ditekan maka
akan ditampilkan kotak pesan untuk konfirmasi penghapusan data pengguna ( Gambar
3.38 ). Apabila pengguna menekan tombol OK maka data pengguna akan dihapus dari
database.
77
Gambar 3.36 Rancangan Layar Add User
Layar Add User ( Gambar 3.36 ) berguna untuk menambahkan data pengguna
baru. Layar ini terdiri dari 3 buah textbox dan 1 buah combo box untuk menginput data
pengguna baru, yaitu User Name, Password, RePassword, dan Status. Terdapat tiga
buah tombol, yaitu Add, Cancel dan Reset. Tombol Add digunakan untuk menyimpan
data pengguna baru ke database, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan
penambahan pengguna dan kembali ke layar User, sedangkan tombol Reset digunakan
untuk membersihkan layar Add User.
78
Gambar 3.37 Rancangan Layar Edit User
Layar Edit User ( Gambar 3.37 ) berguna untuk mengubah data pengguna. Layar
ini terdiri dari 3 buah textbox dan 1 buah combo box berisi data pengguna yang
tersimpan dalam database, serta dapat digunakan untuk memasukkan perubahan data,
yaitu User Name, Password, RePassword, dan Status. Terdapat tiga buah tombol, yaitu
Edit, Cancel dan Reset. Tombol Edit digunakan untuk menyimpan data pengguna yang
sudah diedit ke database, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan pengubahan
data pengguna dan kembali ke layar User, sedangkan tombol Reset digunakan untuk
membersihkan layar Edit User.
79
Gambar 3.38 Rancangan Kotak Pesan Konfirmasi Penghapusan User
Gambar 3.39 Rancangan Layar Controller
Layar Controller ( Gambar 3.39 ) merupakan layar yang ditampilkan apabila
pengguna memilih tombol Controller pada menu. Layar ini menampilkan status dari
FlowScan, apakah dalam keadaan running atau stop. Terdapat dua buah tombol, yaitu
Start dan Stop. Tombol Start berguna untuk memulai jalannya FlowScan, yaitu
80
FlowScan memasuki keadaan running, sementara tombol Stop berguna untuk
menghentikan jalannya FlowScan, sehingga FlowScan memasuki status stop.
Gambar 3.40 Rancangan Layar Configuration
Layar Configuration ( Gambar 3.40 ) merupakan layar yang ditampilkan apabila
pengguna memilih tombol Configuration pada menu. Menu ini hanya akan ditampilkan
apabila pengguna berstatus sebagai Administrator. Pada Layar Configuration ini,
ditampilkan konfigurasi yang saat ini tersimpan di database. Pada layar ini, terdapat
tombol Edit, Delete dan Add pada tiap – tiap sub bagian yang menampilkan parameter –
parameter yang dapat ditambahkan, diubah, maupun dihapus oleh pengguna. Pada
bagian bawah layar, terdapat tombol Save, yang akan digunakan untuk menyimpan data
konfigurasi ke database.
81
Gambar 3.41 Rancangan Layar Add Subnet
Layar Add Subnet ( Gambar 3.41 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Add Subnet pada Layar Configuration. Pada Layar Add Subnet, terdapat dua
buah textbox yang berguna untuk memasukkan data Subnet serta Length dari jaringan
lokal yang akan dipantau. Subnet merupakan alamat jaringan dari jaringan lokal yang
akan dipantau, sementara Length merupakan jumlah bit yang merupakan network
portion dari alamat tersebut. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu
Add, Cancel, dan Reset. Tombol Add digunakan untuk menyimpan data Subnet baru,
tombol Cancel digunakan untuk membatalkan penambahan Subnet dan kembali ke layar
Configuration, sementara tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Add
Subnet.
82
Gambar 3.42 Rancangan Layar Edit Subnet
Layar Edit Subnet ( Gambar 3.42 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Edit Subnet pada Layar Configuration. Pada Layar Edit Subnet, terdapat satu
buah label serta satu buah textbox yang berguna untuk mengedit data Subnet serta
Length dari jaringan lokal yang dipantau. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah
tombol, yaitu Edit, Cancel, dan Reset. Tombol Edit digunakan untuk menyimpan data
Subnet yang telah diedit, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan perubahan
Subnet dan kembali ke layar Configuration, sementara tombol Reset digunakan untuk
membersihkan layar Edit Subnet.
83
Gambar 3.43 Rancangan Layar Add Network
Layar Add Network ( Gambar 3.43 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Add Network pada Layar Configuration. Pada Layar Add Network, terdapat tiga
buah textbox yang berguna untuk memasukkan data Subnet, Length, serta Label. Subnet
merupakan alamat jaringan dari kelompok jaringan yang akan dipantau, Length
merupakan jumlah bit yang merupakan network portion dari alamat tersebut, sementara
Label digunakan untuk penamaan kelompok jaringan yang dipantau. Pada bagian bawah
layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel, dan Reset. Tombol Add digunakan
untuk menyimpan data Network baru, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan
penambahan Network dan kembali ke layar Configuration, sementara tombol Reset
digunakan untuk membersihkan layar Add Network.
84
Gambar 3.44 Rancangan Layar Edit Network
Layar Edit Network ( Gambar 3.44 ) akan ditampilkan apabila pengguna
memilih tombol Edit Network pada Layar Configuration. Pada Layar Edit Network,
terdapat satu buah label serta dua buah textbox yang berguna untuk mengubah data
Subnet, Length, serta Label. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu
Edit, Cancel, dan Reset. Tombol Edit digunakan untuk menyimpan data Network yang
telah diedit, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan perubahan data Network dan
kembali ke layar Configuration, sementara tombol Reset digunakan untuk
membersihkan layar Edit Network.
85
Gambar 3.45 Rancangan Layar Add Router
Layar Add Router ( Gambar 3.45 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Add Router pada Layar Configuration. Pada Layar Add Router, terdapat dua
buah textbox yang berguna untuk memasukkan data Router IP Address dan Router
Name. Router IP Address merupakan alamat IP dari router yang akan dipantau,
sementara Router Name merupakan nama dari router tersebut. Pada bagian bawah layar,
terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel, dan Reset. Tombol Add digunakan untuk
menyimpan data Router baru, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan
penambahan Router dan kembali ke layar Configuration, sementara tombol Reset
digunakan untuk membersihkan layar Add Router.
86
Gambar 3.46 Rancangan Layar Edit Router
Layar Edit Router ( Gambar 3.46 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Edit Router pada Layar Configuration. Pada Layar Edit Router, terdapat satu
buah label serta satu buah textbox yang berguna untuk mengubah data Router IP
Address dan Router Name. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu
Edit, Cancel, dan Reset. Tombol Edit digunakan untuk menyimpan data Router yang
telah diedit, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan perubahan data Router dan
kembali ke layar Configuration, sementara tombol Reset digunakan untuk
membersihkan layar Edit Router.
87
Gambar 3.47 Rancangan Layar Add Service
Layar Add Service ( Gambar 3.47 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Add Service pada Layar Configuration. Pada Layar Add Service, terdapat lima
buah textbox untuk menginput data Service Name, TCP Start dan End dan UDP Start
dan End. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel, dan
Reset. Tombol Add digunakan untuk menyimpan data Service baru, tombol Cancel
digunakan untuk membatalkan penambahan data Service dan kembali ke layar
Configuration, sementara tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Add
Service.
88
Gambar 3.48 Rancangan Layar Edit Service
Layar Edit Service ( Gambar 3.48 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Edit Service pada Layar Configuration. Pada Layar Edit Service, terdapat satu
buah label serta empat buah textbox untuk mengedit data Service Name, TCP Start dan
End dan UDP Start dan End. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu
Edit, Cancel, dan Reset. Tombol Edit digunakan untuk menyimpan data Service yang
baru diedit, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan perubahan data Service dan
kembali ke layar Configuration, sementara tombol Reset digunakan untuk
membersihkan layar Edit Service.
89
Gambar 3.49 Rancangan Layar Add Protocol
Layar Add Protocol ( Gambar 3.49 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Add Protocol pada Layar Configuration. Pada Layar Add Protocol, terdapat dua
buah textbox yang berguna untuk memasukkan data Protocol No serta Protocol Name.
Protocol No merupakan nomor protokol yang akan dipantau, sementara Protocol Name
merupakan nama dari protokol yang akan dipantau tersebut. Pada bagian bawah layar,
terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel, dan Reset. Tombol Add digunakan untuk
menyimpan data Protocol baru, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan
penambahan Protocol dan kembali ke layar Configuration, sementara tombol Reset
digunakan untuk membersihkan layar Add Protocol.
90
Gambar 3.50 Rancangan Layar Edit Protocol
Layar Edit Protocol ( Gambar 3.50 ) akan ditampilkan apabila pengguna
memilih tombol Edit Protocol pada Layar Configuration. Pada Layar Edit Protocol,
terdapat satu buah label serta satu buah textbox yang berguna untuk mengubah data
Protocol No serta Protocol Name. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol,
yaitu Edit, Cancel, dan Reset. Tombol Edit digunakan untuk menyimpan data Protocol
yang telah diedit, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan perubahan data
Protocol dan kembali ke layar Configuration, sementara tombol Reset digunakan untuk
membersihkan layar Edit Protocol.
91
Gambar 3.51 Rancangan Layar Add TOS
Layar Add TOS ( Gambar 3.51 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Add TOS pada Layar Configuration. Pada Layar Add TOS, terdapat tiga buah
textbox yang berguna untuk memasukkan data TOS Start, TOS End serta Label. TOS
Start dan TOS End merupakan nomor type of service yang akan dipantau, sementara
Label merupakan penamaan dari type of service yang dimaksud. Pada bagian bawah
layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel, dan Reset. Tombol Add digunakan
untuk menyimpan data TOS baru, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan
penambahan TOS dan kembali ke layar Configuration, sementara tombol Reset
digunakan untuk membersihkan layar Add TOS.
92
Gambar 3.52 Rancangan Layar Edit TOS
Layar Edit TOS ( Gambar 3.52 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Add TOS pada Layar Configuration. Pada Layar Edit TOS, terdapat dua buah
label serta satu buah textbox yang berguna untuk melakukan perubahan terhadap data
TOS Start, TOS End serta Label. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol,
yaitu Edit, Cancel, dan Reset. Tombol Edit digunakan untuk menyimpan data TOS yang
telah diubah, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan perubahan data TOS dan
kembali ke layar Configuration, sementara tombol Reset digunakan untuk
membersihkan layar Edit TOS.
93
Gambar 3.53 Rancangan Layar Add AS
Layar Add AS ( Gambar 3.53 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Add AS pada Layar Configuration. Pada Layar Add AS, terdapat dua buah
textbox yang berguna untuk melakukan penambahan data AS No serta AS Name. AS No
merupakan penomoran dari Autonomous System yang akan dipantau, sedangkan AS
Name adalah dari Autonomous System tersebut. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga
buah tombol, yaitu Add, Cancel, dan Reset. Tombol Add digunakan untuk menyimpan
data AS baru, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan penambahan AS dan
kembali ke layar Configuration, sementara tombol Reset digunakan untuk
membersihkan layar Add AS.
94
Gambar 3.54 Rancangan Layar Edit AS
Layar Edit AS ( Gambar 3.54 ) akan ditampilkan apabila pengguna memilih
tombol Edit AS pada Layar Configuration. Pada Layar Edit AS, terdapat dua buah
textbox yang berguna untuk melakukan perubahan terhadap data AS No serta AS Name.
Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Edit, Cancel, dan Reset.
Tombol Edit digunakan untuk menyimpan data AS yang telah diubah, tombol Cancel
digunakan untuk membatalkan perubahan data AS dan kembali ke layar Configuration,
sementara tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Edit AS.
95
Gambar 3.55 Rancangan Layar Reports
Layar Reports ( Gambar 3.55 ) berguna untuk link ke halaman – halaman hasil
pemantauan, yaitu layar grafik hasil pemantauan oleh FlowScan, serta layar Top Talkers,
yang menampilkan pengguna jaringan terbanyak. Terdapat tombol Graph, untuk link ke
halaman grafik FlowScan, Top Talkers untuk link ke halaman Top Talkers, serta OK
untuk kembali ke halaman utama.
96
Gambar 3.56 Rancangan Layar Help
Layar Help ( Gambar 3.56 ) berguna untuk menampilkan keterangan seputar
program FlowScan, serta keterangan cara penggunaan FlowScan System. Ditampilkan
keterangan untuk setiap menu yang terdapat dalam FlowScan System, serta istilah –
istilah yang digunakan dalam FlowScan.
97
Gambar 3.57 Rancangan Layar Log Out
Layar Log Out ditampilkan apabila pengguna memilih menu Log Out untuk
keluar dari sistem. Pengguna dapat melakukan log in ulang dengan memilih tombol Log
In.
3.6.5 Spesifikasi Tabel
Spesifikasi tabel pada basis data Flowscan Administration menggunakan
MySQL. Berikut ini spesifikasi dari tabel – tabel yang digunakan sebagai basis data
FlowScan Administration.
Nama tabel : user_profile
Keterangan : Digunakan untuk menyimpan username dan password operator FlowScan.
98
Tabel 3.1 Spesifikasi tabel user_profile
Nama field Tipe Data Panjang Keterangan
user_id Varchar 8
Password Varchar 8
Status Int Status “1” menyatakan pengguna
mempunyai hak untuk menambah,
mengubah serta menghapus user, status
“0” menyatakan pengguna tidak
mempunyai hak – hak tersebut.
Nama tabel : Subnet
Keterangan : Digunakan untuk menyimpan parameter Subnet dari konfigurasi
FlowScan.
Tabel 3.2 Spesifikasi tabel subnet
Nama field Tipe Data Panjang Keterangan
Subnet Varchar 15
Mask Int
99
Nama tabel : Network
Keterangan : Digunakan untuk menyimpan parameter Network dari konfigurasi
FlowScan.
Tabel 3.3 Spesifikasi tabel Network
Nama field Tipe Data Panjang Keterangan
Network Varchar 15
Mask Int
Label Varchar 30
Nama tabel : Router
Keterangan : Digunakan untuk menyimpan parameter Router dari konfigurasi FlowScan.
Tabel 3.4 Spesifikasi tabel Router
Nama field Tipe Data Panjang Keterangan
ipAddress Varchar 15
Label Varchar 30
100
Nama tabel : Services
Keterangan : Digunakan untuk menyimpan parameter Services dari konfigurasi
FlowScan.
Tabel 3.5 Spesifikasi tabel Services
Nama field Tipe Data Panjang Keterangan
tcpStatus Int
tcpStart Int
tcpEnd Int
udpStatus Int
udpStart Int
udpEnd Int
serviceName Varchar 30
Nama tabel : Protocol
Keterangan : Digunakan untuk menyimpan parameter Protocol dari konfigurasi
FlowScan.
Tabel 3.6 Spesifikasi tabel Protocol
Nama field Tipe Data Panjang Keterangan
protocol_No Int
protocol_Name Varchar 15
101
Nama tabel : TOS
Keterangan : Digunakan untuk menyimpan parameter TOS dari konfigurasi FlowScan.
Tabel 3.7 Spesifikasi tabel TOS
Nama field Tipe Data Panjang Keterangan
TOS_Start Int
TOS_End Int
Label Varchar 30
Nama tabel : ASNumber
Keterangan : Digunakan untuk menyimpan parameter AS dari konfigurasi FlowScan.
Tabel 3.8 Spesifikasi tabel ASNumber
Nama field Tipe Data Panjang Keterangan
AS_No Int
Label Varchar 30
Keterangan :
Varchar
Field penampung tipe data alfanumerik
dengan besar 255 byte. Berbeda dengan
tipe Char, Varchar mengkonsumsi tempat
fisikal tergantung data yang dimasukkan.
Int Field untuk menampung bilangan bulat.
Tempat yang dikonsumsi adalah sebesar
32 bit atau 4 byte.
102
3.7 Perancangan modul
Modul : login.php
Fungsi : Modul untuk autentikasi pemakai
Memanggil modul : index.php
Dipanggil modul : logout.php
Parameter input : userName
password
userStatus
Parameter output : -
Membuka koneksi ke database user Membuka session user Tampilkan layar untuk autentikasi Jika userName = execQuery Tampilkan layar index.php Else Tampilkan pesan kesalahan End Jika
End Modul login.php
Modul : index.php
Fungsi : Modul tampilan layar pembuka pengguna yang telah
diautentikasi
Memanggil modul : user.php
controller.php
configuration.php
reports.php
help.php
103
logout.php
Dipanggil modul : login.php
Parameter input : -
Parameter output : -
Modul : user.php
Fungsi : Modul untuk menambah, mengubah dan menghapus pengguna
program FlowScan System
Memanggil modul : addUser.php
editUser.php
Dipanggil modul : addUser.php
editUser.php
Parameter input : userName
userStatus
Parameter output : -
Membuka koneksi ke database user Menampilkan user yang ada Case User menekan tombol Add Memanggil modul addUser.php User menekan tombol Edit Memanggil modul editUser.php User menekan tombol Delete Tampikan pesan konfirmasi Jika pengguna memilih OK Hapus data user dari database End Jika End Case Menutup koneksi ke database user End modul user.php
104
Modul : addUser.php
Fungsi : Modul untuk menambah pengguna baru program FlowScan
System
Memanggil modul : user.php
Dipanggil modul : user.php
Parameter input : -
Parameter output : userName
password
userStatus
Membuka koneksi ke database user Tampilkan layar untuk mengisi Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul user.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Masukkan userName, password dan userStatus ke database
user Kembali ke modul user.php End Jika End Case Menutup koneksi database user End modul addUser.php
Modul : editUser.php
Fungsi : Modul untuk mengubah User Name, password, dan status dalam
105
database user
Memanggil modul : user.php
Dipanggil modul : user.php
Parameter input : userName
password
userStatus
Parameter output : userName
password
userStatus
Membuka koneksi ke database user Tampilkan layar untuk mengedit Tampilkan nilai userName, password, serta userStatus Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul user.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Ubah userName, password dan userStatus ke database user Kembali ke modul user.php End Jika End Case Menutup koneksi database user End modul editUser.php
Modul : controller.php
Fungsi : Modul untuk mengendalikan jalannya aplikasi FlowScan, yaitu
memulai jalannya aplikasi dan menghentikan jalannya aplikasi
Memanggil modul : -
Dipanggil modul : -
106
Parameter input : -
Parameter output : -
Tampilkan layar controller Jika user memilih tombol Start Jika aplikasi FlowScan tidak berjalan
Start FlowScan End Jika
Else Jika user memilih tombol Stop Jika aplikasi FlowScan berjalan
Stop FlowScan End Jika End Jika End Modul controller.php
Modul : configure.php
Fungsi : Modul untuk menampilkan konfigurasi serta parameter –
parameter yang digunakan dalam pemantauan jaringan, serta
menambah, mengubah dan menghapus konfigurasi.
Memanggil modul : addSubnet.php addProtocol.php
editSubnet.php editProtocol.php
addNetwork.php addTOS.php
editNetwork.php editTOS.php
addRouter.php addAS.php
editRouter.php editAS.php
addService.php
editService.php
Dipanggil modul : -
Parameter input : -
Parameter output : -
107
Membuka koneksi ke database Membuka session untuk tiap parameter
Menampilkan konfigurasi yang tersimpan Jika user memilih tombol Add Subnet Tampilkan halaman Add Subnet Else Jika user memilih tombol Edit Subnet Tampilkan halaman Edit Subnet Else Jika user memilih tombol Delete Subnet Tampilkan konfirmasi penghapusan Subnet Jika user memilih OK Hapus Subnet dari session End Jika Else Jika user memilih tombol Add Network Tampilkan halaman Add Network Else Jika user memilih tombol Edit Network Tampilkan halaman Edit Network Else Jika user memilih tombol Delete Network Tampilkan konfirmasi penghapusan Network Jika user memilih OK Hapus Network dari session End Jika
Else Jika user memilih tombol Add Router Tampilkan halaman Add Router Else Jika user memilih tombol Edit Router Tampilkan halaman Edit Router Else Jika user memilih tombol Delete Router Tampilkan konfirmasi penghapusan Router Jika user memilih OK Hapus Router dari session End Jika
Else Jika user memilih tombol Add Service Tampilkan halaman Add Service Else Jika user memilih tombol Edit Service Tampilkan halaman Edit Service Else Jika user memilih tombol Delete Service Tampilkan konfirmasi penghapusan Service Jika user memilih OK Hapus Service dari session End Jika
Else Jika user memilih tombol Add Protocol Tampilkan halaman Add Protocol Else Jika user memilih tombol Edit Protocol Tampilkan halaman Edit Protocol Else Jika user memilih tombol Delete Protocol Tampilkan konfirmasi penghapusan Protocol Jika user memilih OK Hapus Protocol dari session
108
End Jika Else Jika user memilih tombol Add Type Of Service
Tampilkan halaman Add Type Of Service Else Jika user memilih tombol Edit Type Of Service Tampilkan halaman Edit Type Of Service Else Jika user memilih tombol Delete Type Of Service Tampilkan konfirmasi penghapusan Type Of Service Jika user memilih OK Hapus Type Of Service dari session End Jika
Else Jika user memilih tombol Add Autonomous System Tampilkan halaman Add Autonomous System Else Jika user memilih tombol Edit Autonomous System
Tampilkan halaman Edit Autonomous System Else Jika user memilih tombol Delete Autonomous System Tampilkan konfirmasi penghapusan Autonomous System Jika user memilih OK Hapus Autonomous System dari session End Jika End Jika Jika user memilih tombol Save Menyimpan konfigurasi baru End Jika End modul configure.php
Modul : addSubnet.php
Fungsi : Modul untuk menambahkan Subnet yang akan dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : -
Parameter output : subnet
prefixLength
Tampilkan layar untuk mengisi Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK
109
Validasi input Jika tidak ada kesalahan Masukkan subnet dan prefixLength ke session
session_subnet Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul addSubnet.php
Modul : editSubnet.php
Fungsi : Modul untuk mengubah Subnet yang dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : subnet
prefixLength
Parameter output : subnet
prefixLength
Tampilkan layar untuk mengedit Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Ubah data subnet dan prefixLength ke session
session_subnet Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul editSubnet.php
Modul : addNetwork.php
110
Fungsi : Modul untuk menambahkan Network yang akan dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : -
Parameter output : network
prefixLength
label
Tampilkan layar untuk mengisi Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Masukkan network, prefixLength dan label ke session
session_network Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul addNetwork.php
Modul : editNetwork.php
Fungsi : Modul untuk mengubah Network yang dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : network
prefixLength
label
111
Parameter output : network
prefixLength
label
Tampilkan layar untuk mengedit Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Ubah data network, prefixLength dan label ke session
session_network Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul editNetwork.php
Modul : addRouter.php
Fungsi : Modul untuk menambahkan Router yang akan dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : -
Parameter output : routerIPAddress
routerName
Tampilkan layar untuk mengisi Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input
112
Jika tidak ada kesalahan Masukkan routerIPAddress dan routerName ke session
session_router Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul addRouter.php
Modul : editRouter.php
Fungsi : Modul untuk mengubah Router yang dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : routerIPAddress
routerName
Parameter output : routerIPAddress
routerName
Tampilkan layar untuk mengedit Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Ubah data routerIPAddress dan routerName ke session
session_router Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul editRouter.php
Modul : addServices.php
113
Fungsi : Modul untuk menambahkan Service yang akan dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : -
Parameter output : tcpStatus udpStatus
tcpStart udpStart
tcpEnd udpEnd
serviceName
Tampilkan layar untuk mengisi Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Masukkan tcpStatus, tcpStart, tcpEnd, udpStatus, udpStart ,
udpEnd dan serviceName ke session session_services
Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul addServices.php
Modul : editServices.php
Fungsi : Modul untuk mengubah Service yang dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : tcpStatus udpStatus
114
tcpStart udpStart
tcpEnd udpEnd
serviceName
Parameter output : tcpStatus udpStatus
tcpStart udpStart
tcpEnd udpEnd
serviceName
Tampilkan layar untuk mengedit Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Ubah data tcpStatus, tcpStart, tcpEnd, udpStatus, udpStart ,
udpEnd dan serviceName ke session session_services
Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul editServices.php
Modul : addProtocol.php
Fungsi : Modul untuk menambahkan Protocol yang akan dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : -
Parameter output : protocolNo
115
protocolName
Tampilkan layar untuk mengisi Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Masukkan protocolNo dan protocolName ke session
session_protocol Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul addProtocol.php
Modul : editProtocol.php
Fungsi : Modul untuk mengubah Protocol yang dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : protocolNo
protocolName
Parameter output : protocolNo
protocolName
Tampilkan layar untuk mengedit Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Ubah data protocolNo dan protocolName ke session
116
session_protocol Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul editProtocol.php
Modul : addTOS.php
Fungsi : Modul untuk menambahkan Type of Service yang akan dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : -
Parameter output : tosStart
tosEnd
label
Tampilkan layar untuk mengisi Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Masukkan tosStart, tosEnd dan label ke session
session_tos Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul addTOS.php
Modul : editTOS.php
Fungsi : Modul untuk mengubah Type of Service yang dipantau.
117
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : tosStart
tosEnd
label
Parameter output : tosStart
tosEnd
label
Tampilkan layar untuk mengedit Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Ubah data tosStart, tosEnd dan label ke session
session_tos Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul editTOS.php
Modul : addAS.php
Fungsi : Modul untuk menambahkan Autonomous System yang akan
dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : -
118
Parameter output : asNumber
asName
Tampilkan layar untuk mengisi Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input Jika tidak ada kesalahan Masukkan asNumber dan asName ke session
session_as Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul addAS.php
Modul : editAS.php
Fungsi : Modul untuk mengubah Type of Service yang dipantau.
Memanggil modul : configure.php
Dipanggil modul : configure.php
Parameter input : asNumber
asName
Parameter output : asNumber
asName
Tampilkan layar untuk mengedit Case User menekan tombol Cancel Kembali ke modul configure.php User menekan tombol Reset Seluruh textbox dibersihkan User menekan tombol OK Validasi input
119
Jika tidak ada kesalahan Ubah data asNumber dan asName ke session
session_as Kembali ke modul configure.php End Jika End Case End modul editAS.php
Modul : reports.php
Fungsi : Modul untuk menampilkan grafik hasil pemantauan jaringan
serta
top ten talkers.
Memanggil modul : -
Dipanggil modul : -
Parameter input : -
Parameter output : -
Tampilkan halaman reports Jika user memilih tombol Graph Tampilkan halaman FlowScan Graph Else Jika user memilih tombol Top Talkers Tampilkan halaman Top Talkers End Jika End modul reports.php
Modul : help.php
Fungsi : Modul untuk memberikan panduan bagi pengguna agar dapat
menggunakan sistem dengan baik.
Memanggil modul : -
Dipanggil modul : -
120
Parameter input : -
Parameter output : -
Tampilkan halaman bantuan End modul help.php
Modul : logout.php
Fungsi : Modul untuk keluar dari sistem
Memanggil modul : login.php
Dipanggil modul : -
Parameter input : -
Parameter output : -
Mematikan session user Jika user memilih tombol Log In Tampikan halaman Log In End Jika End modul logout.php
121
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1 Spesifikasi sarana yang diperlukan
Untuk menjalankan FlowScan System, dibutuhkan sarana pendukung, yaitu
perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut akan dijelaskan spesifikasi yang
dibutuhkan.
4.1.1 Spesifikasi kebutuhan perangkat keras
Terbagi atas dua bagian, yaitu :
1. Perangkat keras untuk server FlowScan
Kebutuhan minimum :
• Prosesor : Intel Pentium II 400 MHz
• Memori : 64 MB
• VGA Card : 4 MB
• NIC : 10/100 Mbps ( 2 buah )
2. Perangkat keras untuk komputer client
Kebutuhan minimum :
• Prosesor : Intel 486-66 Mhz atau sebanding
• Memori : 16 MB
• VGA Card : 4 MB
• NIC / Modem : 10 Mbps / 28.8 Kbps
122
4.1.2 Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun FlowScan System terbagi
atas dua bagian, yaitu :
1. Perangkat lunak untuk server FlowScan :
Sistem Operasi Linux
Program Web Server Apache 1.3.12
Program PHP PHP-4.0.2
Program MySQL MySQL 3.23.30-1
Program FlowScan rrdtool-1.0.49.tar.gz
flow-tools-0.66.tar.gz
pdksh-5.2.14.tar.gz
flowScan-1.006.tar.gz
CUFlow-1.5.tar.gz
Tabel 4.1 Spesifikasi perangkat lunak server FlowScan
2. Perangkat lunak untuk komputer client :
Sistem Operasi Semua jenis sistem operasi
Web browser Semua jenis web browser ( disarankan yang
mendukung grafik )
Tabel 4.2 Spesifikasi perangkat lunak komputer client
123
4.2 Persiapan awal
4.2.1 Instalasi program server
Pada tahap implementasi ini, digunakan komputer dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Prosesor Pentium III -500 Mhz
Memori 256 MB
Harddisk 10 GB
VGA Card 4 MB
NIC 10/100 Mbps
Tabel 4.3 Spesifikasi komputer implementasi
Persiapan pertama yang perlu diambil untuk komputer server adalah instalasi
sistem operasi Linux RedHat 9.0. Setelah intalasi sistem operasi Linux selesai, maka
dilakukan instalasi program – program yang dibutuhkan oleh sistem.
4.2.1.1 Instalasi FlowScan
Dalam menginstalasi aplikasi pemantauan jaringan FlowScan diperlukan
beberapa paket software agar FlowScan dapat berjalan dengan baik. Adapun paket
software yang harus diinstal adalah :
• Apache : paket software ini akan berperan sebagai web server , dimana tugas
dari web server adalah memperlihatkan laporan dan grafik.
• Perl 5 : paket software ini secara default telah terinstal pada sistem operasi
Linux, paket software ini berisi library yang dibutuhkan oleh FlowScan.
124
• RRDTool : paket software ini yang akan menerjemahkan flow ( aliran data di
jaringan ) menjadi format rrd yang akan ditampilkan menjadi grafik. Cara
instalasi :
o [localhost@localdomain root]# tar –zxvf rrdtool-
1.0.49.tar.gz
o [localhost@localdomain root]# cd rrdtool-1.0.49/
o [localhost@localdomain rrdtool-1.0.49]#
./configure –enable-shared -
prefix=/usr/local/rrdtool
o [localhost@localdomain rrdtool-1.0.49]# make
o [localhost@localdomain rrdtool-1.0.49]# make
install
o [localhost@localdomain rrdtool-1.0.49]# make
site-perl-install
o [localhost@localdomain rrdtool-1.0.49]# cd
/usr/local/rrdtool/bin
o [localhost@localdomain bin]#cp rrdtool
/usr/local/bin
• flow-tools : paket software ini bertugas sebagai pengumpul flow yang akan
diterjemahkan ke grafik dan laporan. Cara instalasi :
o [localhost@localdomain root]# tar –zxvf flow-
tools-0.66.tar.gz
o [localhost@localdomain root]# cd flow-tools-0.66/
125
o [localhost@localdomain flow-tools-0.66]#
./configure
o [localhost@localdomain flow-tools-0.66]# make
o [localhost@localdomain flow-tools-0.66]# make
install
• Modul – modul perl :
o HTML::Table, cara instalasi :
[localhost@localdomain root]# tar –zxvf
HTML-Table-2.02.tar.gz
[localhost@localdomain root]# cd HTML-Table-
2.02/
[localhost@localdomain HTML-Table-2.02]#
perl Makefile.pl
[localhost@localdomain HTML-Table-2.02]#
make
[localhost@localdomain HTML-Table-2.02]#
make install
o Net::Patricia, cara instalasi :
[localhost@localdomain root]# tar –zxvf Net-
Patricia-1.010.tar.gz
[localhost@localdomain root]# cd Net-
Patricia-1.0.10/
126
[localhost@localdomain Net-Patricia-1.010]#
perl Makefile.pl
[localhost@localdomain Net-Patricia-1.010]#
make
[localhost@localdomain Net-Patricia-1.010]#
make install
o Boulder::Stream, cara instalasi :
[localhost@localdomain root]# tar –zxvf
Boulder-1.30.tar.gz
[localhost@localdomain root]# cd Boulder-
1.30/
[localhost@localdomain Boulder-1.30]# perl
Makefile.pl
[localhost@localdomain Boulder-1.30]# make
[localhost@localdomain Boulder-1.30]# make
install
o ConfigReader-0.5, cara instalasi :
[localhost@localdomain root]# tar –zxvf
ConfigReader-0.5.tar.gz
[localhost@localdomain root]# cd
ConfigReader-0.5/
[localhost@localdomain ConfigReader-0.5]#
mkdir –p
/usr/lib/perl5/site_perl/5.8.0/ConfigReader
127
[localhost@localdomain ConfigReader-0.5]# cp
*
/usr/lib/perl5/site_perl/5.8.0/ConfigReader
• CFlow, cara instalasi :
o [localhost@localdomain root]# cd flow-tools-
0.66/contrib/
o [localhost@localdomain root]# tar –zxvf Cflow-
1.051.tar.gz
o [localhost@localdomain root]# cd Cflow-1.051/
o [localhost@localdomain Cflow-1.051]# perl
Makefile.pl
o [localhost@localdomain Cflow-1.051]# make
o [localhost@localdomain Cflow-1.051]# make install
• Korn Shell, cara instalasi :
o [localhost@localdomain root]# tar –zxvf pdksh-
5.2.14.tar.gz
o [localhost@localdomain root]# cd pdksh-5.2.14/
o [localhost@localdomain pdksh-5.2.14]# ./configure
o [localhost@localdomain pdksh-5.2.14]# make
o [localhost@localdomain pdksh-5.2.14]# make
install
128
• FlowScan : paket software ini melekatkan seluruh paket software yang sudah
diinstal diatas dan menjadikannya satu kesatuan. Cara instalasi :
o [localhost@localdomain root]# tar –zxvf
flowScan-1.006.tar.gz
o [localhost@localdomain root]# cd FlowScan-1.006/
o [localhost@localdomain FlowScan-1.006]#
./configure –prefix=/var/netflow
o [localhost@localdomain FlowScan-1.006]# make
o [localhost@localdomain FlowScan-1.006]# make
install
o [localhost@localdomain FlowScan-1.006]# cd cf/
o [localhost@localdomain FlowScan-1.006]# cp
FlowScan.cf /var/netflow/bin
• CUFlow : software paket ini bertugas sebagai modul report dan graph
generator, cara instalasi :
o [localhost@localdomain root]# tar –zxvf CUFlow-
1.5.tar.gz
o [localhost@localdomain root]# cd CUFlow-1.5/
o [localhost@localdomain CUFlow-1.5]# cp CUFlow.pm
/var/etflow/bin/
o [localhost@localdomain CUFlow-1.5]# cp CUFlow.cf
/var/netflow/bin/
129
o [localhost@localdomain CUFlow-1.5]# cp
CUGrapher.pl /var/www/cgi-bin
o [localhost@localdomain CUFlow-1.5]# vi
/var/www/cgi-bin/CUGrapher.pl
$rrddir /var/netflow/rrds/
$Organization PT.Jasnita Telekomindo
Setelah paket – paket software tersebut sukses diinstal, beberapa langkah lebih
lanjut diperlukan dalam menangani paket software yang sudah terinstalasi :
• Buat direktori – direktori yang akan mendukung kinerja Flowscan yang berada
di dalam direktori /var/netflow:
o [localhost@localdomain root]# mkdir –p
/var/netflow/ft
o [localhost@localdomain root]# mkdir –p
/var/netflow/rrds
o [localhost@localdomain root]# mkdir –p
/var/netflow/scoreboard
• Buat sebuah file yang berisi script – script yang akan digunakan dalam
menangkap flow, setelah dibuat file ini harus diletakan didalam direktori
/usr/local/netflow/bin/ bersama dengan file – file execute yang lain, dan beri
nama file ini linkme
o [localhost@localdomain root]#vi
/usr/local/netflow/bin/linkme
o Tulis script :
130
#!/usr/bin/perl
$base=”/var/netflow”;
if ($ARGV[0]=~/.*[\/]*(ft-v05[^\/]*$)/) {
$fileName = $1;
} else {
print “Must specify file\n”;
exit 1;
}
unless (
symlink(“$base/ft/$fileName”,”$base/$fileNam
e”)) {
print “Unable to create symbolic link:
$base/$fileName\n”;
exit 1;
}
dengan skrip ini maka, flow-capture dapat memelihara ukuran
dari direktori /var/netflow/ft.
o Pastikan skrip ini bisa dieksekusi
[localhost@localdomain root]#chmod 755
/usr/local/netflow/bin/linkme
• Edit file /var/netflow/bin/Flowscan.cf
o ReportClasess CUFlow
o FlowFileGlob /var/netflow/ft-v05.*
131
• Konfigurasi CUFlow.cf, dalam mengkonfigurasi file ini perlu diperhatikan
beberapa parameter yang diperlukan dalam mengawasi sebuah jaringan,
parameter – parameter tersebut adalah sebagai berikut :
o Subnet : parameter ini digunakan untuk menentukan jaringan lokal yang
akan dipantau. Parameter ini dinyatakan dalam format IP/Length :
Subnet x.x.x.x/y
dimana x.x.x.x merupakan alamat IP dari jaringan lokal yang akan
dipantau, dan y merupakan jumlah bit yang merupakan Network portion
dari alamat IP tersebut. Contoh : Subnet 172.16.0.0/16
o Network : parameter ini digunakan untuk menentukan kelompok –
kelompok jaringan, yang merupakan bagian dari jaringan lokal yang
didefinisikan dalam parameter Subnet, yang akan dipantau secara
terpisah. . Parameter ini dinyatakan dalam format IP/Length :
Network x.x.x.x/y label
dimana x.x.x.x merupakan alamat IP dari kelompok jaringan yang akan
dipantau, y merupakan jumlah bit yang merupakan Network portion dari
alamat tersebut, dan label akan digunakan sebagai nama rrd file yag
dihasilkan. Contoh : Network 172.18.0.0/16
o Router : parameter ini digunakan untuk menentukan Router yang akan
dipantau. Parameter ini dinyatakan dalam format seperti di bawah ini :
Router x.x.x.x label
132
dimana x.x.x.x merupakan alamat IP dari router yang akan dipantau, dan
label menyatakan nama dari router tersebut. Contoh : JKTDST1
x.x.x.x
o Services : parameter ini digunakan untuk menentukan port atau layanan
yang akan dipantau. Parameter ini dinyatakan dalam format seperti di
bawah ini :
Services no/protocol label
dimana no menyatakan nomor port yang akan dipantau, protocol
menyatakan protokol yang digunakan oleh port tersebut ( misalnya TCP
atau UDP ) dan label merupakan nama layanan port tersebut, yang akan
ditampilkan dalam grafik hasil pemantauan.
o Protocol : parameter ini digunakan untuk menentukan protokol yang akan
dipantau. Parameter ini dinyatakan dalam format seperti di bawah ini :
Protocol no label
dimana no menyatakan nomor protokol yang akan dipantau, serta label
merupakan nama dari protokol tersebut.
o TOS : parameter ini digunakan untuk menentukan type of Service yang
akan dipantau. Parameter ini dinyatakan dalam format seperti di bawah
ini :
TOS start-end label
dimana start dan end ( opsional ) menyatakan type of Service yang akan
dipantau dan label merupakan nama dari TOS tersebut.
133
o AS Number : parameter ini digunakan untuk menentukan Autonomous
System yang akan dipantau. ini dinyatakan dalam format seperti di bawah
ini :
ASNumber no label
dimana no merupakan nomor autonomous system yang akan dipantau,
dan label merupakan nama dari AS tersebut.
o OutputDir, parameter ini digunakan untuk menyimpan file rrd yang
dihasilkan oleh flow.
Contoh : OutputDir /var/netflow/rrds/
o Scoreboard, parameter ini berguna untuk menampilkan urutan – urutan
teratas pemakai jaringan. Jadi dapat diketahui IP mana yang paling sering
menggunakan jaringan.
Contoh : ScoreBoard 25 /var/netflow/scoreboard
/var/netflow/scoreboard/toptalkers.html
• Agar rrdtool dan netflow dapat langsung berjalan saat server booting maka
perlu dilakukan hal sebagai berikut :
o [localhost@localdomain root]#vi /etc/profile/
o Tambahkan baris berikut dibawah baris “pathmunge /usr/local/sbin”
Pathmunge /usr/local/rrdtool/bin
Pathmunge /usr/local/netflow/bin
• Nyalakan flow-capture dengan mengetikkan perintah :
134
o /usr/local/bin/flow-capture –w /var/netflow/ft
0/0/2055 –S5 –V5 –E1G –n 287 –N 0 –R
/usr/local/netflow/bin/linkme
• Nyalakan FlowScan dengan mengetikan perintah :
o [localhost@localdomain
root]#/var/netflow/bin/FlowScan
4.2.1.2 Konfigurasi Cisco Router
Router yang dapat mendukung aplikasi FlowScan adalah router yang telah
mendukung protokol Netflow versi 5. IOS versi 12 keatas sudah mendukung protokol
Netflow versi 5. Sebelum menggunakan aplikasi FlowScan pastikan Router telah
mendukung protokol Netflow versi 5.
Berikut adalah cara implementasi protokol Netflow versi 5 pada router yang
mendukung aplikasi FlowScan :
• Pada global configuration mode ketikan perintah :
o Router(config)# ip flow-export version 5 peer-as
o Router(config)# ip flow-export source-interface
xxx
dimana xxx adalah interface router yang paling dekat dengan pengumpul
flow.
o Router(config)# ip flow-export destination
x.x.x.x y
dimana x.x.x.x adalah alamat IP pengumpul flow dan y adalah nomor
port yang biasa digunakan adalah 2055.
135
o Router( config )# ip flow-cache timeout active 1
• Pada interface configuration mode ketikkan perintah :
o Router( config-if )# ip route-cache flow
4.2.1.3 Instalasi MySQL
Program MySQL 3.23.47-5 dapat didownload gratis di http://www.mysql.com
dan program hasil download berupa file dengan nama :
• MySQL-3.23.47-5.i386.rpm
• MySQL-client-3.23.47-5.i386.rpm
• MySQL-devel -3.23.47-5.i386.rpm
• MySQL-shared-3.23.47-5.i386.rpm
Langkah – langkah instalasi dilakukan dengan cara sebagai berikut :
• rpm –ivh MySQL-3.23.47-5.i386.rpm
• rpm –ivh MySQL-client-3.23.47-5.i386.rpm
• rpm –ivh MySQL-devel-3.23.47-5.i386.rpm
• rpm –ivh MySQL-shared-3.23.47-5.i386.rpm
4.2.1.4 Instalasi Apache dan PHP
Program Apache 1.3.23-4 dapat didownload gratis di http://www.apache.org.
Program Apache tersebut didownload dalam bentuk file yang terkompresi. Program
PHP-4.1.2 juga dapat didownload gratis di http://www.php.net. PHP merupakan salah
satu program yang menjadi modul dari program Apache sehingga dalam instalasinya
harus dilakukan bersamaan dengan Apache.
136
Langkah – langkah yang dilakukan dalam instalasi Apache dan PHP dapat
dijabarkan sebagai berikut :
• tar –zxvf apache_1.3.23-4.tar.gz
• tar –zxvf php-4.1.2.tar.gz
• cd apache_1.3.23-4
• ./configure
• cd ../php-4.1.2
• ./configure –with-mysql –with-apache =
../apache_1.3.23-4 –enable-track-vars
• make
• make install
• cd ../php-4.1.2
• cp php.ini-dist /usr/local/lib/php.ini
Kemudian tambahkan pada file http.conf pada direktori /usr/local/apache/conf
dengan perintah berikut :
• AddType application/x-http-php .php
Untuk menjalankan program web server Apache, ketikkan perintah
• /etc/init.d/htthpd start
137
4.2.2 Jaringan
Pada distribusi Linux saat ini, biasanya secara otomatis pada saat instalasi sistem
operasi Linux, NIC ( Network Interface Card ) akan dideteksi oleh Linux. Untuk melihat
konfigurasi jaringan dan pengalamatannya dapat menggunakan perintah ifconfig, dan
untuk mengubahnya dapat menggunakan perintah netconf atau linuxconf ( mandrake /
redhat ).
Perangkat keras yang dipakai untuk menjalankan sistem ini sebagian besar
terhubung dalam jaringan PT Jasnita Telekomindo. Server FlowScan terhubung ke core
switch, dan digunakan untuk memantau lalu lintas jaringan yang keluar masuk jaringan
LAN PT Jasnita Telekomindo, yaitu lalu lintas atau traffic jaringan yang melewati
router, yaitu router JKTDST dan IDC ( lihat Gambar 4.1 ).
138
Gambar 4.1 Jaringan PT Jasnita Telekomindo dengan FlowScan System
139
4.3 Gambaran Penggunaan Program
4.3.1 Pengoperasian Program Client
• Jalankan komputer
• Hubungkan ke jaringan LAN atau Internet
• Jalankan program web browser
• Ketik alamat yang dituju pada URL textbox. http://202.146.129.50/
4.3.1.1 Memulai Program
Gambar 4.2 Layar Log In
140
Untuk menjalankan program, pertama-tama pengguna akan diminta untuk
memasukkan User Name dan Password ( Gambar 4.2 ). Hanya beberapa User Name yang
dapat diterima oleh program ini sesuai dengan User Name yang terdaftar dalam database
user_profile. Log In User Name ini akan menentukan status pengguna, apakah sebagai
Administrator atau sebagai Operator yang akan berpengaruh pada kewewenangan dalam
membuat perubahan data pengguna. Jika User Name dan Password salah, maka akan
ditampilkan layar Invalid Login ( Gambar 4.3 ). Akan tetapi, jika User Name dan
Password benar, maka akan ditampilkan Layar Utama ( Gambar 4.4 ).
Gambar 4.3 Layar Invalid Log In
141
Gambar 4.4 Layar Utama
Halaman pada gambar 4.3 ini berisi menu utama dari sistem. Pada bagian atas
layar, terdapat menu Home, User, Controller, Configuration, Report, Help, dan Log Out,
yang jika ditekan akan menampilkan layar yang sesuai. Pada Layar Utama ini, akan
ditampilkan salam pembuka serta keterangan singkat mengenai penggunaan sistem serta
fungsi dari menu – menu yang terdapat pada bagian atas layar.
4.3.1.2 Mengatur User
Untuk melakukan pengaturan terhadap pengguna, dapat dilakukan dengan
menekan tombol User pada menu ( Gambar 4.5 ).
142
Gambar 4.5 Layar Utama
143
Gambar 4.6 Layar User
Pada layar User ini, administrator dapat mengatur hak dan wewenang dari tiap
pengguna yang dapat log in ke sistem, wewenang unutk mengadakan perubahan maupun
pengoperasian sistem. Pada sebelah kanan terdapat dua tombol, yaitu tombol Edit dan
tombol Delete. Edit digunakan untuk melakukan perubahan data pengguna, sedangkan
Delete digunakan untuk menghapus pengguna yang sudah tidak digunakan. Pada bagian
bawah layar, terdapat satu tombol yaitu tombol Add, yang berguna untuk menambah
pengguna baru pada database.
144
4.3.1.3 Menambah User
Untuk menambah pengguna, dapat dilakukan dengan menekan tombol Add yang
terdapat pada layar User ( Gambar 4.7 ).
Gambar 4.7 Layar User
145
Gambar 4.8 Layar Add User
Pada layar Add User ini terdapat 3 buah textbox dan 1 buah combo box untuk
memasukkan data pengguna, yaitu User Name, Password, RePassword, serta Status yang
dapat dipilih, yaitu Administrator, atau Operator. Pengguna dengan status Administrator
memiliki hak untuk melakukan penambahan, perubahan atau penghapusan pengguna,
sementara Operator tidak memiliki hak – hak tersebut. Pada bagian bawah layar, terdapat
tombol Add untuk menyimpan data pengguna ke database user_profile, tombol Cancel
untuk membatalkan penambahan pengguna dan kembali ke layar User, serta tombol
Reset untuk membersihkan layar Add User.
146
4.3.1.4 Mengubah User
Untuk mengubah data pengguna, yaitu perubahan Password dan Status, dapat
dilakukan dengan menekan tombol Edit yang terdapat pada layar User ( Gambar 4.9 ).
Gambar 4.9 Layar User
147
Gambar 4.10 Layar Edit User
Pada layar Edit User ini terdapat satu buah textbox yang menampilkan data User
Name serta tiga buah textbox dan 1 buah combo box untuk mengEdit data pengguna, yaitu
User Name, Old Password , New Password, RePassword, serta Status yang dapat dipilih,
yaitu Administrator, atau Operator. Pada bagian bawah layar, terdapat tombol Edit untuk
menyimpan perubahan data pengguna ke database user_profile, tombol Cancel untuk
membatalkan perubahan data pengguna dan kembali ke layar User, serta tombol Reset
untuk membersihkan layar Edit User.
148
4.3.1.5 Menghapus User
Untuk menghapus pengguna yang sudah tidak digunakan, dapat dilakukan dengan
menekan tombol Delete yang terdapat pada layar User ( Gambar 4.11 ).
Gambar 4.11 Layar User
Akan ditampilkan message box untuk konfirmasi penghapusan pengguna (
Gambar 4.12 ). Untuk menghapus pengguna dari database, dapat ditekan tombol OK.
149
Gambar 4.12 Konfirmasi penghapusan pengguna
150
4.3.1.6 Start / Stop FlowScan
Untuk melakukan pengendalian terhadap jalannya aplikasi FlowScan dapat
dilakukan dengan menekan tombol Controller pada menu ( Gambar 4.13 ).
Gambar 4.13 Layar Utama
151
Gambar 4.14 Layar Controller
Pada layar Controller ini, terdapat dua buah tombol, yaitu : tombol Start dan
tombol Stop. Tombol Start berfungsi untuk mengubah status dari FlowScan dari stop
menjadi running, sedangkan tombol Stop berfungsi untuk mengubah status dari FlowScan
dari running menjadi stop.
152
4.3.1.7 Mengatur konfigurasi FlowScan
Untuk melakukan pengaturan konfigurasi, dapat dilakukan dengan menekan
tombol Configuration pada menu ( Gambar 4.15 ).
Gambar 4.15 Layar Utama
153
Gambar 4.16 Gambar Layar Configuration
Pada layar Configuration ini, ditampilkan konfigurasi FlowScan yang tersimpan.
Pengguna dapat menambahkan, mengubah dan menghapus parameter – parameter dalam
konfigurasi ini. Terdapat beberapa parameter yang dapat ditambahkan, diubah maupun
dihapus oleh pengguna, yaitu Subnet, Network, Router, Services, Protocol, Type Of
Service, serta Autonomous System.
Pada sebelah kanan terdapat dua tombol, yaitu tombol Edit dan tombol Delete.
Edit digunakan untuk melakukan perubahan parameter, sedangkan Delete digunakan
untuk menghapus parameter yang sudah tidak digunakan. Pada sub bagian tiap – tiap
parameter yang ditampilkan terdapat tombol Add yang terhubung dengan layar Add
154
parameter. Pada bagian bawah layar, terdapat satu tombol yaitu tombol Save, yang
berguna menyimpan data konfigurasi baru
4.3.1.8 Menambah Subnet
Untuk menambahkan jaringan lokal yang akan dipantau, dapat dilakukan dengan memilih
tombol Add Subnet pada layar Configuration ( Gambar 4.17 ).
Gambar 4.17 Layar Configuration
155
Gambar 4.18 Layar Add Subnet
Pada layar Add Subnet, terdapat dua buah textbox untuk memasukkan data Subnet
baru. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel, serta Reset.
Tombol Add digunakan untuk menyimpan data Subnet baru ke database, tombol Cancel
digunakan untuk membatalkan penambahan Subnet baru dan kembali ke layar
Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Add
Subnet.
156
4.3.1.9 Mengubah Subnet
Untuk mengubah Subnet yang dipantau, dapat dilakukan dengan menekan tombol
Edit Subnet pada layar Configuration ( Gambar 4.19 ).
Gambar 4.19 Layar Configuration
157
Gambar 4.20 Layar Edit Subnet
Pada layar Edit Subnet, terdapat satu buah label yang menampilkan Subnet, serta
satu buah textbox untuk mengEdit Length dari Subnet yang ditampilkan. Pada bagian
bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Edit, Cancel, serta Reset. Tombol Edit
digunakan untuk menyimpan perubahan data Subnet ke database, tombol Cancel
digunakan untuk membatalkan perubahan data Subnet dan kembali ke layar
Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Edit
Subnet.
158
4.3.1.10 Menghapus Subnet
Untuk menghapus Subnet, dapat dilakukan dengan menekan tombol Delete yang terdapat
pada layar Configuration ( Gambar 4.21 ).
Gambar 4.21 Layar Configuration
Akan ditampilkan message box untuk konfirmasi penghapusan Subnet ( Gambar 4.12 ).
Untuk menghapus pengguna dari database, dapat ditekan tombol OK.
159
Gambar 4.22 Konfirmasi penghapusan Subnet
160
4.3.1.11 Menambah Network
Untuk menambahkan kelompok jaringan yang akan dipantau, dapat dilakukan
dengan memilih tombol Add Network pada layar Configuration ( Gambar 4.23 ).
Gambar 4.23 Layar Configuration
161
Gambar 4.24 Layar Add Network
Pada layar Add Network, terdapat tiga buah textbox untuk memasukkan data
Network baru. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel,
serta Reset. Tombol Add digunakan untuk menyimpan data Network baru ke database,
tombol Cancel digunakan untuk membatalkan penambahan Network baru dan kembali ke
layar Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Add
Network.
162
4.3.1.12 Mengubah Network
Gambar 4.25 Layar Configuration
163
Gambar 4.26 Layar Edit Network
Pada layar Edit Network, terdapat satu buah label yang menampilkan Network,
serta dua buah textbox untuk mengEdit data Length serta Label sesuai Network yang
ditampilkan. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Edit, Cancel,
serta Reset. Tombol Edit digunakan untuk menyimpan perubahan data Network ke
database, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan perubahan data Network dan
kembali ke layar Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan
layar Edit Network.
164
4.3.1.13 Menghapus Network
Untuk menghapus Network, dapat dilakukan dengan menekan tombol Delete
Network yang terdapat pada layar Configuration ( Gambar 4.27 ).
Gambar 4.27 Layar Configuration
Akan ditampilkan message box untuk konfirmasi penghapusan Network ( Gambar
4.28 ). Untuk menghapus Network dari database, dapat ditekan tombol OK.
165
Gambar 4.28 Konfirmasi penghapusan Network
166
4.3.1.14 Menambah Router
Untuk melakukan penambahan data Router, dapat dilakukan dengan menekan tombol
Add Router pada layar Configuration ( Gambar 4.29 ).
Gambar 4.29 Layar Configuration
167
Gambar 4.30 Layar Add Router
Pada layar Add Router, terdapat dua buah textbox untuk memasukkan data Router
baru. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel, serta Reset.
Tombol Add digunakan untuk menyimpan data Router baru ke database, tombol Cancel
digunakan untuk membatalkan penambahan Router baru dan kembali ke layar
Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Add
Router.
168
4.3.1.15 Mengubah Router
Untuk melakukan perubahan data Router, dapat dilakukan dengan menekan
tombol Edit Router pada layar Configuration ( Gambar 4.31 ).
Gambar 4.31 Layar Configuration
169
Gambar 4.32 Layar Edit Router
Pada layar Edit Router, terdapat satu buah label yang menampilkan IP Address
dari Router serta satu buah textbox untuk mengEdit data Router Name. Pada bagian
bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Edit, Cancel, serta Reset. Tombol Add
digunakan untuk menyimpan perubahan data Router ke database, tombol Cancel
digunakan untuk membatalkan perubahan data Router dan kembali ke layar
Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Edit
Router.
170
4.3.1.16 Menghapus Router
Untuk melakukan menghapus Router, dapat dilakukan dengan menekan tombol
Delete Router pada layar Configuration ( Gambar 4.33 ).
Gambar 4.33 Layar Configuration
Akan ditampilkan message box untuk konfirmasi penghapusan Router ( Gambar
4.34 ). Untuk menghapus Router dari database, dapat ditekan tombol OK.
171
Gambar 4.34 Konfirmasi penghapusan Router
172
4.3.1.17 Menambah Service
Untuk menambahkan Service yang akan dipantau, dapat dilakukan dengan
memilih tombol Add Service pada layar Configuration ( Gambar 4.35 ).
Gambar 4.35 Layar Configuration
173
Gambar 4.36 Layar Add Service
Pada layar Add Service, terdapat lima buah textbox untuk memasukkan data
Network baru, yaitu Service Name, TCP Start dan End, serta UDP Start serta End. Pada
bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel, serta Reset. Tombol
Add digunakan untuk menyimpan data Service baru ke database, tombol Cancel
digunakan untuk membatalkan penambahan Service baru dan kembali ke layar
Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Add
Service.
174
4.3.1.18 Mengubah Service
Untuk mengubah Service, dapat dilakukan dengan menekan tombol Edit Service
yang terdapat pada layar Configuration ( Gambar 4.37 ).
Gambar 4.37 Layar Configuration
175
Gambar 4.38 Layar Edit Service
Pada layar Edit Service, terdapat lima buah textbox untuk memasukkan data
Network baru, yaitu Service Name, TCP Start dan End, serta UDP Start serta End. Pada
bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Edit, Cancel, serta Reset. Tombol
Edit digunakan untuk menyimpan perubahan data Service ke database, tombol Cancel
digunakan untuk membatalkan perubahan data Service dan kembali ke layar
Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Edit
Service.
176
4.3.1.19 Menghapus Service
Untuk menghapus Service, dapat dilakukan dengan menekan tombol Delete yang
terdapat pada layar Configuration ( Gambar 4.39 ).
Gambar 4.39 Layar Configuration
Akan ditampilkan message box untuk konfirmasi penghapusan Service ( Gambar
4.34 ). Untuk menghapus Service dari database, dapat ditekan tombol OK.
177
Gambar 4.40 Konfirmasi Penghapusan Service
178
4.3.1.20 Menambah Protocol
Untuk menambahkan Protocol yang akan dipantau, dapat dilakukan dengan
memilih tombol Add Protocol pada layar Configuration ( Gambar 4.41 ).
Gambar 4.41 Layar Configuration
179
Gambar 4.42 Layar Add Protocol
Pada layar Add Protocol, terdapat dua buah textbox untuk memasukkan data
Protocol baru. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel,
serta Reset. Tombol Add digunakan untuk menyimpan data Protocol baru ke database,
tombol Cancel digunakan untuk membatalkan penambahan Protocol baru dan kembali ke
layar Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Add
Protocol.
180
4.3.1.21 Mengubah Protocol
Untuk mengubah data Protocol, dapat dilakukan dengan memilih tombol Edit
Protocol pada layar Configuration ( Gambar 4.43 ).
Gambar 4.43 Layar Configuration
181
Gambar 4.44 Layar Edit Protocol
Pada layar Edit Protocol, terdapat satu buah label yang menampilkan Protocol No
serta satu buah textbox untuk mengedit data Protocol. Pada bagian bawah layar, terdapat
tiga buah tombol, yaitu Edit, Cancel, serta Reset. Tombol Edit digunakan untuk
memgEdit data Protocol ke database, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan
perubahan Protocol dan kembali ke layar Configuration, sedangkan tombol Reset
digunakan untuk membersihkan layar Edit Protocol.
182
4.3.1.22 Menghapus Protocol
Untuk menghapus Protocol, dapat dilakukan dengan memilih tombol Delete
Protocol pada layar Configuration ( Gambar 4.45 ).
Gambar 4.45 Layar Configuration
Akan ditampilkan message box untuk konfirmasi penghapusan Protocol ( Gambar
4.46 ). Untuk menghapus protocol dari database, dapat ditekan tombol OK.
183
Gambar 4.46 Konfirmasi Penghapusan Protocol
184
4.3.1.23 Menambah Type Of Service
Untuk menambahkan type of Service yang akan dipantau, dapat dilakukan dengan
memilih tombol Add TOS pada layar Configuration ( Gambar 4.17 ).
Gambar 4.47 Layar Configuration
185
Gambar 4.48 Layar Add TOS
Pada layar Add TOS, terdapat tiga buah textbox untuk memasukkan data TOS
baru. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel, serta Reset.
Tombol Add digunakan untuk menyimpan data TOS baru ke database, tombol Cancel
digunakan untuk membatalkan penambahan TOS baru dan kembali ke layar
Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Add TOS.
186
4.3.1.24 Mengubah Type Of Service
Untuk mengubah data Type of Service yang dipantau, dapat dilakukan dengan
memilih tombol Edit TOS pada layar Configuration ( Gambar 4.49 ).
Gambar 4.49 Layar Configuration
187
Gambar 4.50 Layar Edit TOS
188
4.3.1.25 Menghapus Type Of Service
Untuk menghapus TOS dapat dilakukan dengan memilih tombol Delete TOS
pada layar Configuration ( Gambar 4.51 ).
Gambar 4.51 Layar Configuration
Akan ditampilkan message box untuk konfirmasi penghapusan TOS ( Gambar
4.12 ). Untuk menghapus TOS dari database, dapat ditekan tombol OK.
189
Gambar 4.52 Konfirmasi Penghapusan TOS
190
4.3.1.26 Menambah Autonomous System
Untuk menambahkan Autonomous System, dapat dilakukan dengan memilih
tombol Add AS pada layar Configuration ( Gambar 4.53 ).
Gambar 4.53 Layar Configuration
191
Gambar 4.54 Layar Add AS
Pada layar Add AS, terdapat dua buah textbox untuk memasukkan data AS baru.
Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel, serta Reset.
Tombol Add digunakan untuk menyimpan data AS baru ke database, tombol Cancel
digunakan untuk membatalkan penambahan AS baru dan kembali ke layar Configuration,
sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Add AS.
192
4.3.1.27 Mengubah Autonomous System
Untuk mengubah AS, dapat dilakukan dengan memilih tombol Edit AS pada layar
Configuration ( Gambar 4.55 ).
Gambar 4.55 Layar Configuration
193
Gambar 4.56 Layar Edit AS
Pada layar Edit AS, terdapat satu buah label yang menampilkan AS Numberserta
satu buah textbox untuk mengEdit data AS. Pada bagian bawah layar, terdapat tiga buah
tombol, yaitu Edit, Cancel, serta Reset. Tombol Edit digunakan untuk menyimpan
perubahan data AS ke database, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan perubahan
data AS dan kembali ke layar Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk
membersihkan layar Edit AS.
194
4.3.1.28 Menghapus Autonomous System
Untuk menghapus AS, dapat dilakukan dengan memilih tombol Delete AS pada
layar Configuration ( Gambar 4.57 ).
Gambar 4.57 Layar Configuration
Akan ditampilkan message box untuk konfirmasi penghapusan AS ( Gambar 4.58
). Untuk menghapus AS dari database, dapat ditekan tombol OK.
195
Gambar 4.58 Konfirmasi Penghapusan AS
196
4.3.1.29 Menyimpan konfigurasi
Untuk menyimpan konfigurasi baru, klik tombol Save pada bagian bawah layar
Configuration ( Gambar 4.59 ).
Gambar 4.59 Layar Configuration
Konfigurasi baru akan disimpan ke database, dan akan ditulis ke file konfigurasi
bernama CUFlow.cf yang disimpan di /var/netflow/bin.
197
4.3.1.30 Menampilkan Report
Untuk menampilkan grafik hasil pemantauan jaringan, dapat dilakukan dengan
menekan tombol Report pada menu ( Gambar 4.60 ).
Gambar 4.60 Layar Utama
198
Gambar 4.61 Layar Reports
Pada layar Reports ini terdapat tiga buah tombol, yaitu tombol Graph, Top
Talkers, serta tombol OK. User dapat memilih tombol Graph untuk menampilkan
halaman CUGrapher.pl yang menampilkan grafik hasil pemantauan jaringan. Tombol
Top Talkers dapat digunakan untuk menampilkan halaman Top Talkers, yaitu halaman
yang menampilkan user – user yang paling banyak menggunakan jaringan. Tombol OK
dapat dipilih untuk kembali ke Layar Utama.
199
Gambar 4.62 Layar CUGrapher.pl
Gambar 4.63 Layar Top Talkers
200
4.3.1.31 Menu Help
Untuk menampilkan layar Help, dapat dilakukan dengan menekan tombol Help
pada menu ( Gambar 4.64 ).
Gambar 4.64 Layar Utama
201
Gambar 4.65 Layar Help
Layar Help ini akan menampilkan keterangan – keterangan tentang istilah yang
digunakan dan instruksi yang berhubungan dengan pengoperasian sistem ini, serta cara
penggunaan FlowScan System.
4.3.1.32 Log Out dari FlowScan
Untuk melakukan log out dari FlowScan System dapat dilakukan dengan
menekan tombol Log Out yang terdapat pada menu ( Gambar 4.66 ).
202
Gambar 4.66 Layar Utama
203
Gambar 4.67 Layar Log Out
Layar Log Out ( Gambar 4.67 ) ini adalah layar yang ditampilkan ketika pengguna
menekan tombol Log Out dan dinyatakan telah berhasil melakukan logout. Pada bagian
bawah layar, terdapat tombol Log In untuk melakukan autentikasi ulang.
4.4 Hasil pemantauan jaringan dengan FlowScan
Hasil pemantauan jaringan dengan FlowScan menunjukkan informasi mengenai
lalu lintas jaringan yang terjadi dalam satu hari. Aplikasi FlowScan digunakan untuk
memantau kedua router utama pada PT.Jasnita Telekomindo, yaitu, router JKTDST dan
204
router IDC. Kedua router ini menjadi jalan keluar masuk traffic pada PT Jasnita
Telekomindo .
Pada aplikasi FlowScan ini traffic-traffic diperlihatkan dengan terperinci, masing
– masing layanan ditampilkan dengan warna tersendiri sehingga para administrator
jaringan dapat dengan cepat melihat karakteristik traffic yang keluar masuk jaringan.
Pemantauan port dan protokol dilakukan dengan pembatasan pada port dan
protokol yang biasa digunakan secara umum dan port – port yang sering digunakan oleh
perusahaan. Sementara nomor – nomor port dan protokol yang tidak disertakan dalam file
konfigurasi akan masuk ke dalam kategori Other Services dan Other Protocols.
Pemantauan yang dicantumkan dibawah ini merupakan hasil pemantauan pada
hari Jumat, tanggal 2 Desember 2005, sekitar pukul 21.00.
4.4.1 Traffic pada router JKTDST
Router JKTDST merupakan router yang menangani traffic dari jaringan lokal ke
jaringan WAN. Router ini menghubungkan kantor PT Jasnita Telekomindo yang berada
di Gedung E trade lantai 5 Jl. KH. Wahid Hasyim 55 Jakarta dengan rekan – rekannya
yang berada di daerah Gambir, Taiwan, dan Singapura.
205
Gambar 4.68 Traffic berdasarkan protokol yang dipantau pada router JKTDST
Pada hasil pantauan berdasarkan protokol pada router JKTDST dapat dilihat
bahwa layanan - layanan yang didasari oleh protokol UDP lebih dominan dengan
persentase rata – rata 62,1% untuk traffic keluar dan 97,1% untuk traffic masuk.
Persentase rata – rata layanan yang didasari protokol TCP sebesar 34,6% untuk traffic
keluar dan 2,9% untuk traffic masuk. Sementara persentase rata – rata layanan yang
didasari dengan protokol ICMP sebesar 3,3% untuk traffic keluar.
Dari sini dapat disimpulkan protokol UDP mendominasi lalu lintas jaringan yang
keluar masuk dari router JKTDST. Hal ini dikarenakan router JKTDST berfungsi untuk
menangani traffic VOIP PT Jasnita Telekomindo.
206
Gambar 4.69 Traffic berdasarkan layanan yang dipantau pada router JKTDST
Dilihat dari grafik diatas, sekitar pukul 08.00 sampai pukul 20.00 traffic jaringan
terlihat sangat ramai dan mencapai puncaknya pada pukul 10.00 sampai pukul 12.00.
Traffic jaringan kembali ke titik minimum setelah jam 8 malam. Grafik menunjukan
persentase pemakaian port yang dipantau, traffic yang dominan adalah SMTP port (
nomor port 25 ) dengan persentase sebanyak 16,2% untuk traffic keluar dan 0,4% untuk
traffic masuk. Sedangkan persentase pemakaian port yang tidak dipantau mencapai
71,9% untuk traffic keluar dan 83,2% untuk traffic yang masuk.
207
4.4.2 Analisa traffic pada Router IDC
Router IDC merupakan router yang menangani traffic dari jaringan lokal ke
Internet dan sebaliknya.
Gambar 4.70 Traffic berdasarkan protokol dipantau pada Router IDC
Dilihat dari grafik harian yang didapat dalam satu hari menunjukkan bahwa traffic
yang menggunakan protokol TCP ( Transport Control Protocol ) lebih dominan dari pada
protokol lain. Dapat dilihat dalam satu hari rata – rata penggunaan layanan dengan
protokol TCP pada router IDC sebesar 86,6% untuk traffic keluar dan 93,6% untuk
traffic masuk ke jaringan. Rata – rata penggunaan layanan dengan protokol UDP sebesar
12,4% untuk traffic keluar dan 6,2% untuk traffic masuk. Rata – rata penggunaan
protokol ICMP yang biasa digunakan untuk aplikasi ping sebesar 0,9% untuk traffic
keluar dan 0,3% untuk traffic masuk.
208
Gambar 4.71 Traffic berdasarkan port dipantau pada Router IDC
Dilihat dari grafik harian, didapat informasi bahwa mulai dari pukul 08.00
sampai pada jam 21.00 traffic jaringan berada pada level maksimum. Pada sekitar jam
14.30 siang terlihat traffic POP3 melonjak cukup tinggi dalam kurun waktu yang singkat.
Traffic yang dominan adalah traffic HTTP dan SMTP, hal ini disebabkan oleh
aktivitas browsing di Internet dan aktivitas mengirim email. Aktivitas browsing biasanya
dilakukan oleh para pegawai untuk mencari pengetahuan baru yang berguna bagi
perusahaan atau untuk mengusir kebosanan, sedangkan aktivitas mengirim email
dilakukan para pegawai untuk membalas email para pelanggan yang masuk setiap
harinya, di samping untuk kebutuhan personal.
209
4.5 Evaluasi
4.5.1 Evaluasi dari Sisi Utilisasi CPU dan Memori
Setelah melakukan pengamatan pada peak time, server FlowScan menunjukkan
bahwa sekitar 0,0% dari resource CPU dan sekitar 9,7 % memori server terpakai untuk
proses FlowScan System. Berikut perincian penggunaan resources pada server :
Aplikasi Utilisasi CPU Utilisasi Memori
flow-capture 0,0% 0,3%
flowscan 0,0% 9,7%
Tabel 4.4 Tabel penggunaan resource FlowScan server
Setelah melakukan pengamatan per jam, Cisco Router yang
mengimplementasikan Netflow rata – rata menggunakan sekitar 28% resource CPU,
sementara Cisco Router yang tidak mengimplementasikan Netflow rata – rata
menggunakan 24% resource CPU. Dapat ditarik kesimpulan bahwa router yang
mengimplementasikan Netflow menggunakan lebih banyak resource CPU, yaitu
sebanyak 2-8%. Pada pukul 13.00, yang merupakan peak time pada saat pengamatan,
maka didapat bahwa penggunaan CPU pada router mencapai selisih sebesar 20%.
Dengan memori router sebesar 64.290.272 byte maka didapat kesimpulan
penggunaan memory pada router yang mengimplementasikan Netflow sebesar 10,56 %
dari total memori router, sedangkan router yang tidak mengimplementasikan Netflow
menggunakan sebesar 10,07 % dari total memori router.
210
Berikut perincian perbandingan penggunaan resource pada Cisco Router yang
mengimplementasikan Netflow dan Cisco Router yang tidak mengimplementasikan
Netflow, pada perincian ini waktu pengambilan contoh adalah per 1 jam. Pengamatan ini
dimulai pada pukul 10.00 – 17.00 dan dilakukan pada hari – hari sibuk.
Jam / Utilisasi cpu Router dengan Netflow Router tanpa Netflow 10.00 28% 20% 11.00 27% 25% 12.00 36% 32% 13.00 41% 21% 14.00 32% 37% 15.00 29% 25% 16.00 20% 23% 17.00 11% 9%
Rata – rata pemakaian CPU 28% 24 % Tabel 4.5 Tabel penggunaan resource CPU Cisco router
Waktu/Total penggunaan memori
Router tanpa Netflow Router dengan Netflow
10.00 6.447.172 6.504.404 11.00 6.632.616 6.460.612 12.00 6.648.352 6.504.152 13.00 8.161.820 6.504.752 14.00 6.636.312 6.457.780 15.00 6.617.440 6.456.972 16.00 6.608.112 6.459.584 17.00 6.601.360 6.459.484
Total penggunaan memori/jam
6.794.148 6.475.967,5
Tabel 4.6 Tabel penggunaan resource memori Cisco router
211
4.5.2 Evaluasi dari Sisi Teknis dan Kelebihan
Pada Tabel 4.6 berikut, disajikan tabel perbandingan dari 3 buah contoh tools
pemantauan jaringan yang ada di pasaran dengan FlowScan System, yaitu MRTG ( Multi
Router Traffic Graph ), PRTG Traffic Grapher, dan Caligare.
( tabel pada halaman berikut )
212
Feature MRTG PRTG Traffic
Grapher
Caligare FlowScan System
Protokol SNMP SNMP, Netflow v5 Netflow v1 Netflow v5
Sistem Operasi Windows, Linux Windows Linux Linux
Grafik Bits per second Bits per second,
packets per second,
flows per second
Bytes per second,
packets per second
Bits per second,
packets per second,
flows per second
Web based configuration - √ √ √
User management - √ √ √
Pemantauan per interface √ √ - -
Pemantauan per port - √ √ √
Utilisasi rata – rata √ √ √ √
Biaya Free $1250 Tergantung
spesifikasi jaringan
Free
Tabel 4.6 Evaluasi perbandingan
213
4.5.3 Evaluasi Penggunaan FlowScan System
Untuk melihat tingkat kepuasan serta ketertarikan administrator jaringan PT
Jasnita Telekomindo untuk mengimplementasikan FlowScan System secara permanen,
maka dilakukan wawancara terahadap Bapak Fransiskus, S.kom selaku administrator
jaringan pada PT Jasnita Telekomindo.
Hasil wawancara menyatakan bahwa FlowScan System mudah digunakan, serta
mampu memenuhi kebutuhan PT Jasnita Telekomindo untuk memantau utilisasi jaringan.
Untuk hasil evaluasi tingkat kepuasan dari sistem ini, administrator jaringan PT Jasnita
Telekomindo menyatakan sistem ini memuaskan untuk digunakan dengan tingkat
kepuasan 8 dari skala 10.
4.5.4 Keterbatasan Sistem
FlowScan System masih memiliki beberapa keterbatasan, seperti :
• FlowScan System mendukung pemantauan jaringan pada alat – alat jaringan yang
menggunakan protokol Netflow versi 5, akan tetapi tidak mendukung protokol
Netflow versi lain.
• FlowScan System tidak menampilkan grafik aktivitas traffic per interface dari
router melainkan menampilkan total traffic yang melewati semua interface pada
router tersebut.
• FlowScan System tidak menampilkan alamat IP asal dan tujuan data pada grafik
hasil pemantauan.
• Router yang mengimplementasikan Netflow akan menggunakan lebih banyak
resource CPU dan memori. Pada umumnya, selisih persentase penggunaan
214
resource oleh router yang mengimplementasikan Netflow dengan router yang
tidak mengimplementasikan Netflow berkisar antara 2 - 8%, akan tetapi pada jam
– jam yang sibuk, selisih persentase ini cukup besar, sehingga dapat disimpulkan
pada jaringan yang traffic yang padat, Netflow menggunakan resource CPU dan
memori yang cukup besar.
215
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah dilakukan analisis dan evaluasi sistem maka didapat kesimpulan sebagai
berikut :
1. FlowScan System ini sangat berguna bagi administrator jaringan karena memiliki
kemampuan sebagai berikut :
a. Dapat digunakan untuk memantau traffic yang keluar masuk jaringan
berdasarkan protokol, port, type of service, autonomous system, dan kelompok
jaringan untuk setiap router yang dipantau, sehingga dapat memberikan
informasi aplikasi – aplikasi apa saja yang sekiranya memberatkan jaringan.
b. Dapat digunakan untuk memantau user yang paling banyak mengakses
jaringan, sehingga dapat diketahui kinerja dari masing – masing pegawai, dan
komputer mana yang paling memberatkan jaringan.
c. Dapat digunakan oleh administrator jaringan untuk mengevaluasi kinerja
jaringan, dan sebagai bahan analisis bagi administrator jaringan dalam
mengambil keputusan sehubungan optimasi jaringan.
2. Dengan berbasis web, maka FlowScan System dapat diakses secara remote dari
komputer workstation dimanapun tanpa harus menginstal program client.
3. Pada sistem ini terdapat fasilitas yang sangat berguna dalam pemantauan jaringan,
sebagai berikut :
216
a. Klasifikasi traffic jaringan berdasarkan router, protokol, port, dan parameter –
parameter lainnya, sehingga dapat diketahui karakteristik jaringan dan aplikasi
apa yang lalu lalang dalam jaringan.
b. Visualisasi data hasil pemantauan dalam bentuk grafik yang ditampilkan
dalam halaman web, sehingga memudahkan administrator jaringan dalam
meneliti informasi tersebut.
c. Fasilitas web based configuration, dengan GUI ( Graphical User Interface )
yang mudah dipahami. Pengguna FlowScan System dapat mengubah
konfigurasi parameter – parameter pemantauan dan kontrol lainnya dengan
mudah dari komputer workstation.
d. Fasilitas user management, dimana hanya orang yang memiliki hak akses
yang dapat menggunakan FlowScan System. Pengguna dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu administrator dan operator. Pengguna dengan status
administrator berhak menambah, mengedit, serta menghapus pengguna –
pengguna yang berhak atau tidak berhak mengakses FlowScan System. Di lain
pihak, pengguna dengan status operator tidak memiliki hak ini.
5.2 Saran
Adapun saran untuk meningkatkan kinerja jaringan berdasarkan hasil pemantauan
FlowScan System :
1. Menerapkan aplikasi spam blocker untuk mencegah masuknya spam ke dalam
jaringan PT Jasnita Telekomindo.
217
2. Menerapkan user restriction rule, dimana staf – staf yang tidak membutuhkan
koneksi Internet untuk keperluan pekerjaan tidak memperoleh akses ke Internet atau
dibatasi hak aksesnya.
3. Melakukan block terhadap situs – situs download yang populer untuk mencegah staf
PT Jasnita Telekomindo untuk mendownload untuk keperluan pribadi.