bab 3 analisis dan perancangan 3.1 gambaran umum …thesis.binus.ac.id/asli/bab3/2008-1-00072-if bab...
TRANSCRIPT
27
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Gambaran Umum Studi Kasus
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Studi Kasus
PT. Indonesia Comnets Plus atau lebih dikenal dengan trade name nya
ICON+, didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000 sebagai anak perusahaan dari PT.
PLN (Persero). PT. Indonesia Comnets Plus didirikan untuk mendukung
perkembangan teknologi telekomunikasi dan Informasi di Indonesia. Untuk
menunjang bisnisnya sebagai perusahaan listrik, PLN telah membangun,
mengoperasikan, memelihara infrastruktur telekomunikasi sendiri, yang terdiri
dari kabel bertegangan, jaringan microwave, dan sejak 1994 mengembangkan
jaringan broadband fiber optik backbone.
Sistem telekomunikasi ini digunakan untuk komunikasi internal dan
transmisi data bagi keperluan tenaga listrik PLN di Pulau Jawa. Saat ini
komunikasi data dan internet memainkan peranan penting dalam bisnis maupun
kegiatan masyarakat luas. Perkembangan teknologi dan besarnya permintaan
menuntut kapasitas yang lebih besar dan transmisi yang lebih cepat. Kenyataan
tersebut di atas menjadi dasar didirikannya PT. Indonesia Comnets Plus,
memberdayakan kapasitas jaringan telekomunikasi internal PLN, terutama
jaringan fiber optic, untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi, selanjutnya
mengembangkan pemanfaatan Right of Ways yang dimiliki, jaringan kabel
bertegangan dan database pelanggan di seluruh Indonesia.
28
Saat ini PT. Indonesia Comnets Plus berkembang menjadi mitra yang
terpercaya dengan pelanggan perusahaan besar seperti PLN (dengan 32 juta
pelanggan), Telkom, Indosat Group, Bank Mandiri, Bank BRI, dll. PT. Indonesia
Comnets Plus selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggannya dengan cara
menjaga pelayanan agar tetap maksimal. Untuk merealisasikan ini, PT. Indonesia
Comnets Plus mempunyai 2 bagian yang mempunyai tugas untuk menjaga
pelayanan yang baik, Bagian Service Operation and Maintenance dan Customer
Loyalty.
Para pelanggan bisa mengadukan keluhannya melalui bagian Customer
Loyalty, kemudian bagian Customer Loyalty akan melaporkan keluhan tersebut
ke bagian Service Operation and Maintenance yang lebih mengerti terhadap
keluhan-keluhan teknis. Kedua bagian ini saling bekerja sama agar tercapai
pelayanan yang maksimal. Pada bagian Customer Loyalty, ada sebuah sistem
untuk membantu kerja bagian ini. Sistem tersebut dinamakan Call Center.
Namun sistem ini sedang dalam tahap pembangunan.
Sistem ini dibangun dengan tujuan agar semua keluhan-keluhan para
pelanggan dapat dengan cepat disampaikan. Dan pada bagian Service Operation
and Maintenance akan diadakan peningkatan pelayanan dengan
disempurnakannya Pendeteksian Dini atau System FMS (Fault Management
System).
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
29
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi PT. INDONESIA COMNETS PLUS
30
Berdasarkan struktur organisasi tersebut terdapat tanggung jawab dan
wewenang masing-masing unsur organisasi dan keterkaitannya antara tingkat
atas dengan tingkat dibawahnya :
1. Direktur Utama / President Director
Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris atas keseluruhan aktifitas
perusahaan yang dibantu oleh empat orang direktur yang masing-masing
memimpin Direktorat Planning and Operations, Direktorat Business
Development, Direktorat Customer Interface, dan Direktorat Finance and
Administration.
2. Direktur Utama / President Director
Membawahi langsung Regional Offices dan Business Unit.
3. Direktur Utama / President Director
Membawahi langsung Internal Audit, Expert Group to President
Director, dan Risk Management.
4. Internal Audit
Membawahi Management Audit, Financial and Support System Audit,
dan Standart Operation Procedure Audit.
5. External Relation / Corporate Secretary
Membawahi Construction Planning and Control, dan Corporate
Planning bertanggung jawab ke Dewan Direksi.
6. External Relation
Membawahi Divisi Legal, Divisi Government Relations, Divisi
Communication / Public Relations, dan Divisi Corporate Branding.
7. Direktorat Planning and Operations
31
Membawahi Divisi Network Planning and Development, Divisi Network
Operation and Maintenance, Divisi Service Operation and Maintenance,
dan Divisi Logistic.
8. Direktorat Business Development
Membawahi Divisi Partnership Management, Divisi Bandwith Backbone
and Access, Divisi Telecommunication and Services, Divisi Information
Technology and Content, dan Divisi Product Bundling.
9. Direktorat Customer Interface
Membawahi Divisi Customer Interface Management Internal, Divisi
Customer Interface Management External, Divisi Customer Loyalty, dan
Divisi Billing and Collection.
10. Direktorat Finance and Administration
Membawahi Divisi Budget, Analysis and Reporting, Divisi Treasury,
Divisi Accounting, Divisi Human Resources Management, dan Divisi
Administration.
3.2 Analisis Permasalahan
3.2.1 Analisis Proses Berjalan
Pada tabel dibawah ini terdapat proses yang sedang berjalan pada
organisasi terutama pada bagian penanganan ganguan. Tabel tersebut berisi nama
proses, aktor yang terlibat di dalamnya, dan data atau dokumen yang terdapat
dalam tiap proses.
32
Tabel 3.1 Tabel Proses Berjalan
Tujuan dari tabel ini agar terlihat dalam proses bisnis yang sedang
berjalan pada organisasi , terutama pada bagian penanganan ganguan, siapa saja
aktor yang terlibat di dalamnya dan data apa yang dialirkan dari proses tersebut.
Untuk memperjelas alur proses dari tabel diatas maka akan digambarkan
diagram aliran dokumen dari masing-masing proses bisnis berikut:
No. Nama Proses Aktor Dokumen Pelanggan 1. Proses Pelaporan
Gangguan Operator Posko
Data Pelanggan dan Data Gangguan
Kepala Posko 2. Proses Penanganan Gangguan
Regu Kerja
Surat Perintah Kerja dan Laporan Hasil Kerja
Supervisor 3. Proses Evaluasi Kinerja Kepala Posko
Kumpulan Laporan Hasil Kerja dan Laporan Evaluasi Kerja
33
Proses Pelaporan Gangguan
PelangganOperator Posko
Mulai
Melaporkan Gangguan
Data Pelanggan dan Data
Gangguan
Memproses Laporan
Pelaporan Gangguan
1
Gambar 3.2 DAD Proses Pelaporan Gangguan
Proses Pelaporan Gangguan dimulai dengan pelanggan menghubungi
Posko didaerahnya untuk melaporkan gangguan yang sedang terjadi. Operator
Posko akan meminta data pelanggan dan juga gangguan yang dilaporkan. Setelah
data terkumpul, pelaporan gangguan bisa diproses lebih lanjut.
34
Proses Pelaporan Gangguan
PelangganOperator Posko
Mulai
Melaporkan Gangguan
Data Pelanggan dan Data
Gangguan
Memproses Laporan
Pelaporan Gangguan
1
Gambar 3.3 DAD Proses Pelaporan Gangguan
Proses Pelaporan Gangguan dimulai dengan pelanggan menghubungi Posko
didaerahnya untuk melaporkan gangguan yang sedang terjadi. Operator Posko akan
meminta data pelanggan dan juga gangguan yang dilaporkan. Setelah data terkumpul,
pelaporan gangguan bisa diproses lebih lanjut.
35
Gambar 3.4 DAD Proses Penanganan Gangguan
Proses Penanganan Gangguan dimulai dengan Operator Posko
mengirimkan data gangguan kepada Kepala Posko. Setelah diproses, Kepala
Posko akan mengeluarkan Surat Perintah Kerja untuk regu kerja yang tersedia.
Lalu regu kerja segera menangani gangguan. Setelah selesai menangani
gangguan, Regu kerja akan menyerahkan Laporan Hasil Kerja kepada Kepala
Posko. Laporan Hasil Kerja akan dikumpulkan menjadi satu.
36
Proses Evaluasi Kerja
Supervisor Kepala Posko
mulai
Meminta Laporan Hasil Kerja tiap
Posko
Mengirimkan kumpulan Laporan
Hasil Kerja
Kumpulan Laporan Hasil Kerja
Mengevaluasi Kinerja tiap Posko
Laporan Evaluasi Kerja
selesai
Gambar 3.5 DAD Proses Evaluasi Kerja
37
Proses Evaluasi Kinerja dimulai dengan Supervisor yang meminta
kumpulan Laporan Hasil Kerja dari tiap Posko. Setelah itu Supervisor akan
mengevaluasi kinerja dari masing – masing Posko dan akan mengeluarkan
Laporan Evaluasi Kerja.
3.2.2 Wawancara
Untuk mendukung analisis pada studi kasus ini penulis melakukan
wawancara dengan Supervisor Unit Bisnis Power IT PT. Indonesia Comnets
Plus. Wawancara yang dilakukan untuk mendukung analisis penulis adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.2 Draft Wawancara Nama : Ir. Subyaatmadja Jabatan : Supervisor Unit Bisnis Power IT PT. ICON+ Tanggal Wawancara : 2 November 2007 Jam Wawancara : 13.00 WIB Tempat : Kantor ICON+ Mampang
Daftar Pertanyaan :
1. Bagaimana sistem kinerja di PT. PLN yang sedang berjalan ?
Kinerja PLN masih menggunakan cara yang menurut kami kurang efektif,
terutama dalam masalah penanganan gangguan yang diadukan pelanggan dan
masalah evaluasi kinerja bagi pihak manajemen.
2. Hambatan apa yang dihadapi dalam penanganan gangguan pelanggan di PT.
PLN?
Sulitnya komunikasi antara pihak agent call center dengan posko penanganan
gangguan karena harus mem-follow up informasi gangguan secara manual.
3. Bagaimana kinerja posko dalam menangani gangguan ?
Kurang efektif, karena posko harus memberikan surat perintah kerja secara
manual kepada regu kerja dan serta pemilihan regu kerja yang tidak teratur.
38
4. Bagaimana kinerja pihak manajemen ?
Pihak manajemen menerima laporan manual dari posko dan agent call center
untuk mengevaluasi kinerja. Tetapi sering terjadi hambatan dan keterlambatan
dalam pengiriman dokumen.
5. Solusi yang diharapkan dalam pemecahan masalah yang ada ?
Diharapkan adanya suatu sarana intranet yang berisi fasilitas-fasilitas untuk
memecahkan masalah-masalah tersebut, sehingga tingkat mutu pelayanan
pelanggan menjadi lebih baik dan efisien
3.2.3 Identifikasi Permasalahan
Setelah mengevaluasi Proses berjalan dan analisis wawancara, dapat
diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :
a. Pada Proses Pelaporan Gangguan data yang dikumpulkan oleh Operator
Posko kurang lengkap sehingga penanganan menjadi terhambat dan kurang
terorganisir.
b. Kurangnya organisasi data maupun dokumen, sehingga pelanggan tidak
dapat mengetahui situasi terkini.
c. Sistem penanganan gangguan menjadi terhambat karena belum adanya
sistem yang terintegrasi antar tiap Posko.
d. Belum adanya jaringan intranet sehingga Supervisor tidak dapat langsung
mengevaluasi hasil kerja dari tiap Posko dikarenakan tidak dapat langsung
mengakses data dari tiap Posko dan menunggu kumpulan laporan hasil
kerja dari tiap Kepala Posko.
39
3.2.4 Usulan Pemecahan Masalah
Setelah menganalisis dan mengidentifikasikan masalah – masalah yang
ada, dan berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa calon pengguna sistem,
kami mengajukan usulan pemecahan masalah sebagai berikut :
a. Dibangun sistem baru untuk mengatasi gangguan yang berpusat pada satu
call center, sehingga data gangguan akan bisa lebih terorganisir. Hal ini
sekaligus bisa mengatasi adanya penumpukan laporan gangguan pada dua
lokasi yang berdekatan.
b. Sistem akan berbasiskan web, dikhususkan pada jaringan intranet, sehingga
data – data dari laporan gangguan akan lebih cepat sampai ke Posko –
Posko yang dituju.
c. Menambah kelengkapan informasi yang dikumpulkan pada saat Pelanggan
melaporkan adanya gangguan secara lebih detail, mencakup jenis
gangguan, status padam, informasi tetangga. Ini bisa mencegah
pengulangan laporan gangguan
d. Pembuatan modul atau fungsi search untuk status padam dan status
pengerjaan. Hal ini diharapkan bisa menambah kecepatan akses informasi
yang akan sangat berguna baik untuk agent call center maupun pelanggan.
e. Terintegrasinya data yang berasal dari tiap Posko pada satu basis data,
sehingga memudahkan akses data dari semua Posko. Hal ini akan sangat
membantu Supervisor dalam mengevaluasi kinerja dari tiap Posko, karena
Supervisor tidak perlu menunggu data dari tiap Kepala Posko, tetapi dapat
langsung mengakses Laporan Kinerja dari Posko yang bersangkutan.
40
Pada dasarnya usulan pemecahan masalah yang kami ajukan intinya
membuat sistem yang berbasiskan web, intranet khususnya, dan bertujuan untuk:
a. Pencatatan pengaduan Gangguan dari Pelanggan oleh agent call center
secara mendetail, sehingga penanganannya diharapkan terlaksana dengan
cepat dan akurat. Secara tidak langsung ini ditujukan untuk menambah
kepuasan Pelanggan.
b. Pelanggan dapat mengetahui informasi – informasi berupa daftar area
padam dan detail informasi pelanggan.
c. Mempermudah Posko dalam mengatur Regu Kerja sehingga kinerja regu
kerja juga ikut bertambah.
d. Memudahkan agen call center, posko maupun regu kerja dalam
memperoleh laporan transaksi yang telah ataupun sedang dikerjakan.
e. Mempermudah kinerja dari pihak manajemen, terutama supervisor, dalam
mengorganisir laporan sehingga akan lebih mudah menganalisis kinerja
pegawai dan juga meningkatkan mutu pelayanan.
3.3 Perancangan
3.3.1 Perancangan Sistem
Sistem yang akan dibuat adalah sistem Management Gangguan Terpadu
dimana merupakan sistem yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari
bagian agent call center, Posko, Regu Kerja, Supervisor, sampai manajer –
manajer yang diatasnya.
Secara sederhana alur kerja sistem ini terlihat pada gambar di bawah:
41
Gambar 3.6 Simple Flow
Pada sistem ini aktor yang berhubungan langsung dengan sistem ada tiga,
terdiri dari Agent Call Center, Agent Posko, dan Supervisor.
Pada tabel dibawah ini terdapat proses yang diusulkan sebagai
pemecahan masalah terutama pada bagian penanganan ganguan. Tabel tersebut
berisi nama proses, aktor yang terlibat di dalamnya, dan data atau dokumen yang
terdapat dalam tiap proses.
42
Tabel 3.3 Tabel Proses Berjalan yang diusulkan
Untuk memperjelas alur proses dari tabel diatas maka akan digambarkan
diagram aliran dokumen dari masing-masing proses bisnis berikut:
No. Nama Proses Aktor Dokumen Pelanggan 1. Proses Pelaporan
Gangguan Call Center
Data Gangguan
Pelanggan 2. Proses Permintaan Informasi Pelanggan Call Center
Detail Informasi Pelanggan
Kepala Posko 3. Proses Penanganan Gangguan
Regu Kerja
Surat Perintah Kerja dan Laporan Hasil Kerja
4. Proses Evaluasi Kinerja
Supervisor Kumpulan Laporan Hasil Kerja dan Laporan Evaluasi Kerja
43
Gambar 3.7 DAD Proses Pelaporan Gangguan
44
Proses Permintaan Informasi Pelanggan
PelangganCall Center
mulai
Meminta informasi Pelanggan
Mencari Informasi Pelanggan
Informasi Pelanggan
Mendapatkan Informasi
Selesai
Gambar 3.8 DAD Proses Permintaan Informasi Pelanggan
45
Gambar 3.9 DAD Proses Penanganan Gangguan
46
Gambar 3.10 DAD Proses Evaluasi Kinerja
47
3.3.2 Perancangan Menu
3.3.2.1 Perancangan Menu Call Center
Gambar 3.11 Gambar Menu Call Center
48
3.3.2.2 Perancangan Menu Posko
Gambar 3.12 Gambar Menu Posko
49
3.3.2.3 Perancangan Menu Supervisor
Login
Read More
Laporan Per Posko
Laporan Total Gangguan
Laporan Call center
Laporan Regu
Online Operator
Home
Logout
Cetak Laporan Per Posko
Cetak Laporan All Posko
Cetak Laporan Call Center
History Regu
Gambar 3.13 Gambar Menu Supervisor
50
3.3.3 Perancangan Layar
3.3.3.1 Perancangan Layar Call Center
Gambar 3.14 Gambar Rancangan Layar Home
Gambar 3.15 Gambar Rancangan Layar Form Gangguan
51
Gambar 3.16 Gambar Rancangan Layar View Gangguan
Gambar 3.17 Gambar Rancangan Layar Form Ganti Password
52
Gambar 3.18 Gambar Rancangan Layar View Operator
Gambar 3.19 Gambar Rancangan Layar Informasi
53
3.3.3.2 Perancangan Layar Posko
Gambar 3.20 Gambar Rancangan Layar Home
Gambar 3.21 Gambar Rancangan Layar Form Ganti Password
54
Gambar 3.22 Gambar Rancangan Layar View Gangguan
Gambar 3.23 Gambar Rancangan Layar Online Operator
55
Gambar 3.24 Gambar Rancangan Layar Histori Transaksi
Gambar 3.25 Gambar Rancangan Layar View Regu Kerja
56
3.3.3.3 Perancangan Layar Supervisor
Gambar 3.26 Gambar Rancangan Layar Home
Gambar 3.27 Gambar Rancangan Layar Form Ganti Password
57
Gambar 3.28 Gambar Rancangan Layar Laporan Per Posko
Gambar 3.29 Gambar Rancangan Layar View Online Operator
58
Gambar 3.30 Gambar Rancangan Layar Laporan Total Gangguan
Gambar 3.31 Gambar Rancangan Layar Laporan Call Center
59
3.3.4 Perancangan STD (State Tansition Diagram)
Pembuatan State Transition Diagram (Diagram Perubahan Status)
dilakukan setelah membuat perancangan menu dan perancangan layar. Tujuan
pembuatan diagram ini adalah untuk merancang dan menggambarkan proses
perpindahan layar (state) yang terjadi pada aplikasi. State Transition Diagram
yang digunakan untuk menggambarkan perpindahan state terbagi menjadi
beberapa bagian, bagian call center, bagian Posko, dan bagian supervisor.
Berikut ini adalah state transition diagram dari masing – masing bagian :
3.3.4.1 Perancangan STD call center
Gambar 3.32 Gambar Rancangan STD Login
60
Gambar 3.33 Gambar Rancangan STD Home
61
Gambar 3.34 Gambar Rancangan STD Gangguan
62
Gambar 3.35 Gambar Rancangan STD Ganti Password
63
Gambar 3.36 Gambar Rancangan STD Info Pelanggan
Gambar 3.37 Gambar Rancangan STD Online Operator
64
Gambar 3.38 Gambar Rancangan STD Histori Transaksi
Gambar 3.39 Gambar Rancangan STD Read More
65
3.3.4.2 Perancangan STD Posko
Gambar 3.40 Gambar Rancangan STD Login
Gambar 3.41 Gambar Rancangan STD Home
66
Gambar 3.42 Gambar Rancangan STD Gangguan
67
Gambar 3.43 Gambar Rancangan STD Ganti Password
68
Gambar 3.44 Gambar Rancangan STD View Regu
Gambar 3.45 Gambar Rancangan STD Online Operator
69
Gambar 3.46 Gambar Rancangan STD Histori Transaksi
Gambar 3.47 Gambar Rancangan STD Read More
70
3.3.4.3 Perancangan STD Supervisor
Gambar 3.48 Gambar Rancangan STD Login
Masukkan NIP & Password
Tampilkan halaman Home
Tampilkan halaman Laporan Per Posko
Tampilkan halaman Laporan Total Gangguan
Tampilkan halaman Laporan Call Center
Tampilkan halaman Laporan Regu
Tampilkan halaman Online Operator
Tampilkan halaman Read More
Tampilkan halaman Login
Home
Laporan Per Posko
Laporan Total Gangguan
Laporan Call Center
Laporan Regu
Online Operator
Read More
LoginKlik “Logout”
Klik “Read More”
Klik “Online Operator”
Klik “Laporan Regu”
Klik “Laporan Call Center”
Klik “Laporan Total Gangguan”
Klik “Laporan Per Posko”
Klik “Home”
Jika Valid tampilkan halaman Home
Ganti PasswordTampilkan halaman Ganti Password
Klik “Ganti Password”
Gambar 3.49 Gambar Rancangan STD Home
71
Gambar 3.50 Gambar Rancangan STD Laporan Per Posko
72
Gambar 3.51 Gambar Rancangan STD Laporan Total Gangguan
73
Gambar 3.52 Gambar Rancangan STD Laporan Call Center
74
Gambar 3.53 Gambar Rancangan STD Laporan Regu
75
Gambar 3.54 Gambar Rancangan STD Online Operator
76
Gambar 3.55 Gambar Rancangan STD Ganti Password
77
Gambar 3.56 Gambar Rancangan STD Read More
3.3.5 Perancangan Basis Data
Berdasarkan dari fungsi pada proses bisnis baru, data entry dan informasi
yang akan ditampilkan pada rancangan proses bisnis baru dan layar aplikasi
diusulkan, maka pada tahapan ini akan dirancang basis data yang akan digunakan
pada aplikasi.
Keluaran dari tahapan ini adalah rancangan tabel-tabel beserta field-field
yang akan digunakan. Tabel ini secara keseluruhan akan dirangkum dalam
diagram Entity Relationship Diagram (ERD).
Rancangan table pada aplikasi ini akan diimplementasikan dengan
menggunakan database engine Microsoft SQL Server 2000.
78
Berikut ini merupakan definisi dari tabel-tabel yang akan digunakan pada
aplikasi yang diusulkan. Perancangan database ini terdiri dari 8 tabel, yaitu :
Filename : msPelapor
Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data pelapor
gangguan.
Primary Key : noPelapor
Tabel 3.4 tabel msPelapor
Nama Field Tipe Data Keterangan noPelapor varchar (10) PK, 1, Id dari msPelapor Alamat varchar (10) Alamat pelapor Telp varchar (15) No telp pelapor Ext varchar (5) Ekstension telp pelapor Hp varchar (15) No ponsel pelapor Email varchar (15) Email pelapor
Filename : msPelanggan
Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data pelanggan
yang mengalami gangguan.
Primary Key : noKontrak
Tabel 3.5 tabel msPelanggan Nama Field Tipe Data Keterangan noKontrak varchar (10) PK, 2, Id dari msPelanggan Telp varchar (10) Telp pelanggan Alamat Text Alamat pelanggan kdArea varchar (5) Kode area pelanggan Posko varchar (15) Posko terdekat pelanggan Daya varchar (15) Jumlah daya listrik
pelanggan kdGardu varchar (15) Kode Gardu terdekat
pelanggan tarifGolongan varchar (5) Golongan tarif pelanggan
79
Filename : msPosko
Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data posko
Primary Key : posko
Tabel 3.6 tabel msPosko
Nama Field Tipe Data Keterangan Posko varchar (10) PK, 3, Id dari msPosko Telp varchar (15) No telp pelapor Alamat Text Ekstension telp pelapor
Filename : msRegu
Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data regu kerja
Primary Key : kdRegu
Tabel 3.7 tabel msRegu
Nama Field Tipe Data Keterangan kdRegu varchar (10) PK, 4, Id dari msRegu Posko varchar (10) Nama posko namaRegu varchar (15) Nama kelompok regu kerja daerahKerja Text Daerah kerja regu Keterangan Text Keterangan regu kerja Status varchar (10) Status regu kerja
Filename : msAnggotaRegu
Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data anggota regu
kerja
Primary Key : kdAnggota
80
Tabel 3.8 tabel msAnggotaRegu
Nama Field Tipe Data Keterangan kdAnggota varchar (10) PK, 5, Id dari
msAnggotaRegu kdRegu varchar (10) Kode Regu Nama varchar (15) Nama anggota regu Fungsi varchar (5) Fungsi anggota Keahlian text Keahlian khusus yang
dimiliki anggota
Filename : msOperator
Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data operator
Primary Key : kdOperator
Tabel 3.9 tabel msOperator Nama Field Tipe Data Keterangan kdOperator varchar (10) PK, 6, Id dari msOperator Posko varchar (10) Alamat pelapor Nama varchar (15) No telp pelapor Password char (10) Ekstension telp pelapor Foto Text No ponsel pelapor Status varchar (10) Email pelapor
Filename : trGangguan
Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data transaksi
gangguan
Primary Key : IdGangguan
81
Tabel 3.10 tabel trGangguan
Nama Field Tipe Data Keterangan idGangguan varchar (10) PK, 7, Id dari trGangguan noPelapor varchar (10) Alamat pelapor kdOperator varchar (15) Kode operator yang mencatat
gangguan noKontrak varchar (5) No kontrak pelanggan yang
terkena gangguan tglPadam Datetime Waktu gangguan terjadi Status Varchar (15) Status gangguan alamatPadam text Alamat kejadian padam ketLokasiPadam Text Keterangan letak lokasi
padam Posko Varchar (10) Posko daerah padam masalahPadam Text Masalah padam jalanBesar Text Jalan besar terdekat lokasi
padam tglNyala Datetime Waktu gangguan selesai
Filename : trWorkorder
Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data transaksi penanganan
gangguan
Primary Key : kdWorkorder
Tabel 3.11 tabel trWorkorder Nama Field Tipe Data Keterangan kdWorkorder varchar (10) PK, 8, Id dari trWorkorder kdRegu varchar (10) Id regu yang mengerjakan
gangguan IdGangguan varchar (10) Id gangguan yang dikerjakan waktuTugas Datetime Waktu penugasan regu kerja Posko varchar (10) Posko yang menangani
gangguan
82
Gambar 3.57 Gambar Rancangan ERD
83
3.3.6 Perancangan DFD pada solusi
3.3.6.1 Diagram Konteks
Gambar 3.58 Gambar DFD Konteks
84
3.3.6.2 Diagram level 0
Pencatatan Gangguan
Penanganan Gangguan
Evaluasi Kinerja
Agen Call Center
Supervisor
Posko
Informasi Gangguan
Data Pelanggan
Data Gangguan
Data Regu
Workorder
Info pelanggan
DataGangguan
Data gangguan
Ubah status
Status gangguan
Waktu
Laporan evaluasi
Gambar 3.59 Gambar DFD level 0
85
3.3.6.3Diagram Pencatatan Gangguan (Level 1)
Gambar 3.60 Gambar DFD level 1
86
3.3.6.4Diagram Informasi Gangguan (Level 1)
Data pelanggan
Data Gangguan
Info detail pelanggan
Info status pelanggan
Agen Call Center
Gambar 3.61 Gambar DFD level 1
87
3.3.6.5 Diagram Penanganan Gangguan(Level 1)
Gambar 3.62 Gambar DFD level 1
88
3.3.6.6Diagram Evaluasi Kinerja (Level 1)
Evaluasi Kinerja Call
Center
Evaluasi Kinerja Posko
Evaluasi Kinerja Regu
Data Gangguan Workorder
Supervisor
Data Gangguan Data Posko Data Regu
Laporan Evaluasi
Gambar 3.63 Gambar DFD level 1
89
3.3.6.7 Diagram View Detail Gangguan (Level 2)
Posko
GangguanStatusPadam
GangguanStatus
Dikerjakan
Sort Gangguan
Data Gangguan
Data Regu
Statusgangguan
Status regutersedia
Status Gangguannyala
Status Gangguanpadam Status Gangguan
dikerjakan
View gangguan
Pilih regu kerja
Gambar 3.64 Gambar DFD level 2