bab-2_air bersih

29
 Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari  II - 1 2. 1. GAMBAR AN U MUM KOTA K ENDARI 2.1.1 . Letak Ge ograf is dan Batas Wila yah Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari 2000-2010 disebutkan bahwa Kota Kend ari berf ungsi s ebagai P usat Ke giatan Nasio nal ( PKN) di Wi layah Sulawesi Tengg ara, s ebagai ibuk ota Propinsi Sulawesi Tenggara, sebagai pusat kegiatan perekonomian dan pintu gerbang perdagangan dan jasa, sebagai pusat pendidikan dan sebagai pusat pariwisata. Dalam rangk a menduku ng fungs i terseb ut diatas , maka pada saat ini Pemer intah Kot a Kendari melak sanaka n fungsi dan per anan sebaga i pusat pemerintahan (ibukota) Propinsi Sulawesi Tenggara dan sebagai pusat pendidikan. Karena itu perlu ada upaya untuk meningkatkan peran dan fungsi Kota Kendari untuk dapat memberi manfaat bukan hanya dalam kerangka pengembangan wilayah Sulawesi Tenggara, tetapi juga dalam konteks daerah hinterland dalam posisi Kota Kendari sebag ai “ Pus at Simp ul Jasa ”. Berdasarkan Kebijaksanaan dan Strategi Pembangunan berdasarkan Pola Dasar Pembangunan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari diarahkan sebagai “Growth-pole” (pusat pertumbuhan) yang menempati posisi paling tinggi dalam hirarki kota-kota di Sulawesi Tengg ara, d engan dasar penge mbanga n “Kota Dalam Taman”, sebagai wujud integrasi pertimbangan lingkungan dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan. Berdasarkan identifikasi data statistik menyebutkan bahwa potensi terbesar Kota Kendari adalah pada jumlah penduduk dan sektor-sektor pengembangan yaitu : Jasa perkotaan, industri, perdagangan, hotel dan

Upload: kamaluddin-mustafa

Post on 02-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Air Bersih Laporan

TRANSCRIPT

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 1

    2.1. GAMBARAN UMUM KOTA KENDARI

    2.1.1. Letak Geografis dan Batas WilayahDalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari 2000-2010disebutkan bahwa Kota Kendari berfungsi sebagai Pusat KegiatanNasional (PKN) di Wilayah Sulawesi Tenggara, sebagai ibukotaPropinsi Sulawesi Tenggara, sebagai pusat kegiatan perekonomian danpintu gerbang perdagangan dan jasa, sebagai pusat pendidikan dansebagai pusat pariwisata.Dalam rangka mendukung fungsi tersebut diatas, maka pada saat iniPemerintah Kota Kendari melaksanakan fungsi dan peranan sebagaipusat pemerintahan (ibukota) Propinsi Sulawesi Tenggara dan sebagaipusat pendidikan. Karena itu perlu ada upaya untuk meningkatkanperan dan fungsi Kota Kendari untuk dapat memberi manfaat bukanhanya dalam kerangka pengembangan wilayah Sulawesi Tenggara,tetapi juga dalam konteks daerah hinterland dalam posisi Kota Kendarisebagai Pusat Simpul Jasa .Berdasarkan Kebijaksanaan dan Strategi Pembangunan berdasarkanPola Dasar Pembangunan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara, KotaKendari diarahkan sebagai Growth-pole (pusat pertumbuhan) yangmenempati posisi paling tinggi dalam hirarki kota-kota di SulawesiTenggara, dengan dasar pengembangan Kota Dalam Taman, sebagaiwujud integrasi pertimbangan lingkungan dalam konseppembangunan yang berkelanjutan.Berdasarkan identifikasi data statistik menyebutkan bahwa potensiterbesar Kota Kendari adalah pada jumlah penduduk dan sektor-sektorpengembangan yaitu : Jasa perkotaan, industri, perdagangan, hotel dan

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 2

    restoran, pengangkutan dan komunikasi serta sektor keuangan.Berdasarkan data terakhir, disebutkan bahwa luas wilayah administrasiKota Kendari adalah 267,98 Km2, yang secara geografis terletak di selatankhatulistiwa yaitu berada diantara 30 .00 - 40 .25 lintang selatan dandiantara 1210 .73 - 1230 .15 Bujur Timur.Secara fisik Kota Kendari ini terletak di Teluk Kendari yang menghadaplangsung ke Laut Banda dan ketiga kecamatan serta satu PembantuKecamatan yang membentuknya masing-masing berada disepanjang tepiTeluk Kendari tersebut.Selain itu wilayah Kota Kendari secara keseluruhan dikelilingi olehkecamatan-kecamatan dari Kabupaten Kendari dan laut banda denganbatas sebagai berikut:

    Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia KabupatenKonawe;Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Konda danKecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan;Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sampara KabupatenKonawe;Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Moramo KabupatenKonawe Selatan dan Laut Banda.;

    Peta berikut memperlihatkan posisi Kota Kendari terhadap Kabupaten-Kabupaten lain di Sulawesi Tenggara.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 3

    Peta sultra

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 4

    Ditinjau dari segi daerah administrasi pemerintahan semula KotaKendari ini terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan, yaitu: Mandonga, Poasia danKendari. Namun sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan sertakebutuhan dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan terhadapmasyarakat, maka pemerintahan Kota Kendari telah dimekarkan menjadi10 (enam) kecamatan dengan dimekarkannya Kecamatan Mandongamenjadi Kecamatan Baruga, Kecamatan Kendari menjadi Kendari Barat,Kecamatan Poasia menjadi Kecamatan Abeli. Demikian juga pada tingkatkelurahan yang semula terdiri dari 48 kelurahan saat ini telahdimekarkan menjadi 51 kelurahan, selanjutnya dengan perkembanganyang begitu pesat dan cepat maka tahun 2007 kembali di mekarkanmenjadi 10 Kecamatan dan 64 Kelurahan.

    Tabel 2.1. Pembagian Daerah Administrasi Kota Kendari

    Kecamatan IbukotaJumlah

    Kode Desa Kelurahan Desa +Kelurahan1 2 3 4 5

    010 Mandonga Wawombalata - 6 6011 Baruga Watubangga - 4 4012 Puuwatu Puuwatu - 6 6013 Wua-Wua Wua-Wua - 4 4014 Kadia Kadia - 5 5020 Poasia Rahandouna - 4 4021 Abeli Abeli - 13 13022 Kambu Kambu - 4 4030 Kendari Kandai - 9 9031 Kendari Barat Benu-benua - 9 9

    Kota Kendari Kendari - 64 64Sumber: BPS Kota Kendari, 2009

    Secara umum, gambaran wilayah Kota Kendari dapat dilihat pada peta dibawah ini.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 5

    Peta Adm Kota Kendari

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 6

    2.1.2. Luas WilayahWilayah Kota Kendari terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi.Wilayah daratannya sebagian besar terdapat di daratan Pulau Sulawesiyang mengelilingi Teluk Kendari dan terdapat satu pulau yaitu PulauBungkutoko. Luas wilayah daratan Kota Kendari 295,89 Km2 atau 0,70per sen dari luas daratan Provinsi Sulewesi Tenggara.Terdapatnya pemekaran kecamatan ini, tidak menimbulkan pergeseranproporsi luas wilayah Kecamatan yang berarti. Dimana Kecamatan Kadiamerupakan kecamatan yang memiliki luas wilayah terkecil di KotaKendari dengan luas wilayah 8,30 km2 atau 2,81% dari luas Kota Kendarisecara keseluruhan, sedangkan Kecamatan Baruga merupakankecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu 51,56 km2 atau 17,43% dariluas willayah Kota Kendari.Luas wilayah Kota Kendari menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2009dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 2.2. Pembagian Luas Wilayah Kota Kendari menurut Kecamatan

    Kecamatan L U A SKode Km2 Persentase (%)1 2 3

    010 Mandonga 22,32 7,54011 Baruga 51, 56 17,43012 Puuwatu 46,80 15,82013 Wua-Wua 10,61 3,59014 Kadia 8,30 2,81020 Poasia 44,75 15,12021 Abeli 44,96 15,19022 Kambu 27,56 9,31030 Kendari 17,68 5,98031 Kendari Barat 21,35 7,22

    Kota Kendari 295,89 100,00Sumber: BPS Kota Kendari, 2009

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 7

    2.1.3. KependudukanBerdasarkan data BPS Kota Kendari tahun 2009, jumlah penduduk Kota KendariTahun 2006 adalah sebesar 244.586 jiwa dan pada tahun 2007 meningkat menjadi251.477 jiwa, sedangkan pada tahun 2008 meningkat menjadi 254.236 jiwa denganlaju pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu tahun 2006 2008 mencapai 1.97persen per tahun.Tabel 2.3. di bawah memperlihatkan jumlah penduduk tertinggi di Kota Kendaritahun 2008 berada di Kecamatan Kendari Barat dengan jumlah pendudukmencapai 43.360 jiwa atau sama dengan 17,06 % dari jumlah penduduk KotaKendari secara keseluruhan, sementara Kecamatan Baruga menjadi Kecamatandengan jumlah penduduk terkecil yaitu 13.126 jiwa atau sama dengan 5.16 % daritotal jumlah penduduk Kota Kendari pada tahun 2008.

    Tabel 2.3 Penduduk Kota Kendari Tahun 2006-2008 (Dalam Jiwa)

    Kode Kecamatan PendudukLaju

    Pertumbuhanper Tahun (%)

    2006 2007 2008 2006 - 2008010 Mandonga 35.442 36.443 36.828 1,96011 Baruga 12.630 13.126 13.126 1,96012 Puuwatu 22.567 23.450 23.450 1,96013 Wua-Wua 19.589 20.343 20.343 1,92014 Kadia 28.046 29.189 29.189 2,04020 Poasia 18.972 19.508 19.717 1,96021 Abeli 20.801 21.618 21.618 1,96022 Kambu 19.651 20.426 20.426 1,97030 Kendari 25.176 26.179 26.179 1,99031 Kendari Barat 41.712 42.887 43.360 1,98

    Kota Kendari 244.586 251.477 254.236 1,97

    Laju pertambahan penduduk Pertahun (LPP) Kota Kendari pada periode 1971 1980 sebesar 6,36%, pada periode 1980 1989 menurun menjadi 5,77% padaperiode 1998 1999 menurun lagi menjadi 2,20% dan pada akhir tahun 1998 1999 pertumbuhannya reletif kecil sekali, yaitu hanya sekitar 0,06%. Sedangkanuntuk laju pertumbuhan penduduk Kota Kendari Tahun 2006 2008 mencapai1,97 % per tahun.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 8

    Peta Kepadatan Penduduk Kota Kendari

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 9

    2.1.4. TopografiDilihat dari bentang alamnya, Kota Kendari merupakan perpaduanantara daerah perbukitan, datar dan pesisir pantai, dengan ketinggianantara 0 472 meter di atas permukaan laut (dpl). Pegunungan Nipa-Nipa dengan kemiringan lebih dari 40% dan ketinggian tertinggi 472mdpl, serta Teluk Kendari sebagai kawasan pesisir dengan kemiringan 0 3%, memberikan ciri yang menonjol bagi wilayah Kota Kendari.Berdasarkan factor kemiringan lahan, wilayah Kota Kendari terbagi atasklasifikasi kemiringan : Kemiringan 0 3 % mendominasi sebagian besar WIlayah Kota

    Kendari mulai dari Teluk Kendari. Klasifikasi kemiringan ini,dominant di Kecamatan Baruga dan terkecil di Kecamatan Kendari;

    Kemiringan 3 15 % merupakan kelompok kemiringan lahan keduaterluas di wilayah Kota Kendari, tersebar merata di 3 (tiga)Kecamatan yaitu Poasia, Baruga dan Mandonga, sedangkan diKecamatan Kendari hanya sedikit.

    Kemiringan 15 25 % merupakan kelompok kemiringan lahan ketigaterluas di wilayah Kota Kendari, penyebarannya dominant diKecamatan Kendari.

    Kemiringan 25 40 % penyebarannya terluas di Kecamatan Kendari,serta sekitar pegunungan Nipa-Nipa.

    Kemiringan > 40 % penyebarannya hanya terdapat pegununganNipa-Nipa atau kemiringan Poasia saja.

    Berdasarkan faktor kemiringan lahan di atas, dikaitkan dengan kriteriakemiringan lahan untuk pembangunan perumahan dan permukimanyang sebaiknya di lahan dengan kemiringan 0 15 %, menunjukkanbahwa sebagian besar wilayah Kota Kendari memiliki potensi yang baikuntuk pembangunan perumahan dan permukiman dengan pembiayaanpembangunan yang relatif murah.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 10

    Peta kemiringan lahan

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 11

    Kondisi Topografi wilayah Kota Kendari dapat dikategorikan sebagaidaerah yang bervariasi antara datar dan berbukit dengan ketinggian daripermukaan laut antara 0 500 meter (dpl). Wilayah Kota Kendari inidiapit oleh dua kawasan pegunungan, yaitu gunung Nipa-Nipa dibagian Utara yang membentang disepanjang wilayah KecamatanKendari sampai Kecamatan Mandonga dan Kawasan pegununganNanga-nanga yang membentang dari Tenggara ke Timur di bagianwilayah Kecamatan Poasia. Secara umum topografi wilayah KotaKendari melandai kearah Teluk Kendari, kondisi ini menyebabkanpotensi erosi terutama yang terbawa oleh sungai-sungai yang bermuarake Teluk Kendari. Kawasan lain di sekitar Kota Kendari, digambarkansebagai kawasan berbukit yang tersebar di sebelah barat (WilayahKecamatan Baruga dan sebahagian Mandonga).

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 12

    Peta Topografi

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 13

    2.1.5. HidrologiHidrologi air permukaan di wilayah Kota Kendari dipengaruhi oleh 6(enam) sungai besar dan kecil, antara lain Sungai Wanggu (Sungai Lepo-Lepo) dengan debit 7,487 ltr/dtk, Sungai Tipulu (0,140 ltr/dtk), SungaiMandonga (0,214 ltr/dtk), dan Sungai Sodohoa (0,198 ltr/dtk), yangkesemuanya bermuara ke Teluk kendari. Sungai-sungai tersebutberfungsi sebagai saluran pembuangan air hujan / drainase kota. Untukkebutuhan pengolahan air bersih, selama ini dilayani oleh PDAM yangmenggunakan air baku dari Kali Pohara.Menurut hasil penelitian, kualitas air Sungai Wanggu pada tahun 1994yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan PengairanDepartemen Pekerjaan Umum (Data Tahunan Kualitas Air 1993 1994),mengidentifikasikan adanya penurunan kualitas air. Selain itu, hamperpada semua bagian kota terjadi pendangkalan saluran dan sungai yangdiakibatkan muatan sediment pasir dari daerah hulu. Hal ini menjadipermasalahan tersendiri terhadap pendangkalan Teluk Kendari.Kondisi air tanah dangkal di wilayah Kota Kendari terdiri dari : Air tanah dangkal dengan kedalaman air tanah kurang dari 3 (tiga)

    meter dan potensi aquifer sedang ( > 5 ltr/detik), tersebar di 3 (tiga)kecamatan, yaitu di sekitar Teluk Kendari pada Kecamatan Poasiadan baruga, serta sebagian kecil di sebelah utara KecamatanMandonga;

    Air tanah dangkal dengan kedalaman air tanah 3 10 meter danpotensi aquifer sedang ( 3 5 ltr/detik), tersebar di semuakecamatan, yaitu di sekitar Teluk Kendari pada Kecamatan Kendari,sedangkan di Kecamatan Mandonga mulai dari sisi timur ataukelurahan Korumba hingga kea rah selatan Kelurahan Watulondo,untuk di Kecamatan Baruga mulai dari Kelurahan Kadia kearahselatan hingga sekitar Kelurahan Baruga dan di Kecamatan Poasiamenyebar sebelah uatara sebelum Teluk Kendari.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 14

    Untuk kondisi air tanah dalam di wilayah Kota Kendari terdiri dari : Air tanah dalam dengan potensi aquifer rendah setempat-tempatnya

    (< 1 ltr/detik), tersebar di semua kecamatan dengan penyebaranterluas di Kecamatan Poasia sekitar pegunungan Nipa-Nipa, serta disebelah barat Kecamatan Mandonga dan Baruga, sedangkan diKecamatan Kendari hanya bagian timur wilayah pesisir;

    Air tanah dalam dengan potensi aquifer rendah (1 3 ltr/detik),tersebar di semua kecamatan. Jenis air tanah ini, mendominasihampir seluruh wilayah Kecamatan kendari. Persebarannya diKecamatan Poasia pada pegunungan Nipa-Nipa.

    Secara umum dapat dikatakan bahwa gambaran umum kondisihidrologi Kota Kendari, sangat dipengaruhi oleh sumber air yangberasal dari keberadaan 2 (dua) pegunungan di sekitar Kota Kendari(Nanga-nanga dan Nipa-nipa). Pegunungan Nanga-Nanga banyakmenghasilkan sumber air yang beberapa diantaranya mengalir kesungai-sungai kecil sepanjang tahun, sedangkan pegunungan Nipa-nipa banyak memberi kontribusi bagi kebutuhan air bersih masyarakatsetempat. Potensi hidrologi yang lain adalah dengan adanya potensisungai Wanggu yang bermuara ke Teluk Kendari. Potensi hidrologiyang lain adalah potensi air tanah dengan kedalaman air berkisar 3 10 meter dan potensi Aqualiver < 1 5 liter perdetik. Secarakeseluruhan kondisi hidologi air tanah dan potensi Aqualiver (Q),meliputi air permukaan, air tanah dangkal, air tanah dalam dansumber mata air.Berdasarkan karakteristik morfologi dan vegetasi tanah, dimana dibagian hulu DAS tersebut telah mengalami kerusakan berat, sehinggadiperlukan penanganan secara terpadu untuk memperbaiki kerusakanlingkungan dan pemeliharaan kelestarian kawasan lindung yangmerupakan daerah tangkapan air yang sangat vital bagi Kota Kendari.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 15

    Peta Daerah Aliran Sungai

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 16

    Peta hidrologi

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 17

    2.1.6. Status LahanStatus tanah di Kota Kendari dapat dibedakan ke dalam tanah milik(adat) dan tanah Negara. Tanah adat adalah hak seseorang atas tanahyang sedang diusahakan atau yang sudah pernah diusahakan jika jenistanaman di atasnya merupakan tanaman tahunan seperti karet, kelapa,rotan dan sebagainya. Tanah adat dapat diwariskan kepadaketurunannya. Jika tanaman di atasnya merupakan tanaman semusim,maka hak milik (adat) tersebut hanya berlaku selama 3 7 tahun danselama jangka waktu sebelum itu tanah tersebut tidak digarap olehorang lain.Pada umumnya, tanah milik (adat) di Kota Kendari dipergunakan untukperkampungan, kebun campuran, perkebunan dan sawah. Tanah yangdimiliki penduduk ini, terletak di sepanjang pinggiran sungai atau disekitar perkampunganStatus kepemilikan tanah berdasarkan sebarannya di Kota Kendariadalah sebagai berikut :1. Tanah Hak Milik (adat), yang tersebar di sepanjang jalan utama

    Kota Kendari, terutama di kawasan pusat kota, meliputi sebagianKecamatan Mandonga, sebagian Kecamatan Baruga dan sebagianwilayah Kecamatan Poasia.

    2. Tanah Hak Guna Bangunan memiliki sebaran relative sedikit,terutama di Kelurahan Punggaloba, Kelurahan Sodohoa, KelurahanGunung Jati (Kecamatan Kendari), Kelurahan Puuwatu, KelurahanWatulondo (Kecamatan Mandonga), Kelurahan Anduonohu,Kelurahan Rahandouna, Kelurahan Kambu, Kelurahan ANggoeya(Kecamatan Poasia).

    3. Tanah Hak Pakai, terdapat di Kelurahan Punggolaka, KelurahanMandonga (pusat kota) di Kecamatan Mandonga, Kelurahan Bende,Kelurahan Kadia, Kelurahan Baruga (Kecamatan Baruga) danKelurahan Kambu di Kecamatan Poasia.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 18

    4. Tanah Negara, terdiri dari Tanah Negara di kuasai penduduk danbelum bersertifikat (Tnu) Tanah Negara diperuntukkan (TDP), TanahNegara dikuasai Departemen Kehutanan (KH) dan Tanah NegaraBebas (TN) tersebar di bagian wilayah lainnya, yaitu sebagai berikut :a. Status Tanah Tnu tersebar di Kecamatan Mandonga (Kelurahan

    Watulondo, Puuwatu, Punggolaka, Labibia, Wawombalata,Alolama, Tobuuha dan Anggilowu), Kecamatan Baruga(Kelurahan Wua-Wua, Kadia dan Baruga), Kecamatan Poasia danKecamatan Kendari.

    b. TDP tersebar di Kecamatan Poasia (Kel. Mokoau) dan sebagianKecamatan Mandonga (Kel. Puuwatu).

    c. KH tersebar di bagian Utara Kecamatan Kendari dan sebagianKecamatan Mandonga yang berbatasan dengan KecamatanSoropia serta Kecamatan Poasia.

    d. Lokasi TN terdapat di bagian Tenggara Kecamatan Poasiabersinggungan dengan KH, serta di bagian Tengah KecamatanKendari berbatasan dengan lokasi KH dan di bagian Baratsebagian Kecamatan Mandonga dan Kecamatan Baruga.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 19

    Peta penggunaan lahan eksisting

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 20

    2.1.7. Kegiatan PerekonomianKota Kendari secara umum adalah pusat perekonomian, pusat kegiatanindustri, perdagangan, jasa dan pendidikan serta pariwisata di ProvinsiSulawesi Tenggara.Tabel 2.4 dan table 2.5 di bawah memprlihatkan perkembangna PDRBKota Kendari dalam kurun waktu tahun 2003 2007, sekaligusmemperlihatkan perbandingan maupun peranan PDRB Kota Kendariterhadap pembentukan PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara.Tahun 2003 PDRB Kota Kendari atas dasar harga berlaku sebesar Rp.1.327,6 miliar atau memberikan sumbangan sebesar 14,90 % terhadappembentukan PDRB Sulawesi Tenggara yang mencapai Rp. 8.908,8miliar. Selanjutnya, pada tahun 2004 PDRB Kota Kendari naik menjadiRp. 1.575,4 miliar atau memberikan kontribusi terhadap pembentukanPDRB Sulawesi Tenggara sebesar 15,33 %. Demikian halnya untuk tahun2005 hingga tahun 2007, Kota Kendari menyumbang sekitar 15 %terhadap pembentukan PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara.Laju Pertumbuhan ekonomi Kota Kendari dalam kurun waktu yangsama (2003 2007) rata-rata sebesar 6,75 % per tahunnya, pertumbuhantertinggi terjadi pada tahun 2004 yang mencapai 9,37 %, sedangkanpertumbuhan ekonomi terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar 7,48 %.Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi ini masih lebih tinggi biladibandingkan dengan rata-rata laju pertumbuhan ekonomi ProvinsiSulawesi Tenggara dalam kurun waktu yang sama yaitu sebesar 6,09 %.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 2.4 dan 2.5 di bawah ini :

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 21

    Tabel 2.4. PDRB Menurut Harga Konstan Kota Kendari

    TahunKota Kendari

    Harga Berlaku Harga Konstan 2000Pertumbuhan

    Rp. 000,- Rp. 000,-2003 1.327.562,77 1.066.985,13 0.002004 1.575.4443,04 1.167.008,11 9,372005 1.987.216,54 1.269.262,37 8,762006 2.380.337,48 1.372.821,23 8,162007 2.849.294,79 1.475.506,96 7,48

    Rata-rata 2.023.970,92 1.270.316,76 6,75Sumber : BPS Kota Kendari, 2009

    Tabel 2.5. PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara

    TahunSulawesi Tenggara

    Harga Berlaku Harga Konstan 2000 PertumbuhanRp. 000,- Rp. 000,-

    2003 8.908.781,22 6.957.662,46 0.002004 10.271.033,75 7.490.831,73 7,662005 12.981.046,47 8.026.856,22 7,162006 15.270.350,75 8.643.330,06 7,682007 17.903.074,41 9.331.719,95 7,96

    Rata-rata 13.066.857,32 8.090.080,08 6,09Sumber : BPS Kota Kendari, 2009

    Perkembangan PDRB diatas menunjukkan bahwa sektor ekonomi diKota Kendari cukup menunjukkan perkembangan yang baik. Dari 9indikator PDRB yang dihitung, sektor yang memberikan kontribusiterbesar adalah dari sector pengangkutan dan komunikasi sebesar 25,68%, kemudian menyusul Sektor perdagangan, hotel dan restoran diperingkat kedua dengan persentase mencapai 19,67 %.Penyumbang tertinggi ketiga dari sector pertanian yang memberikankontribusi sebesar 17,18 %, selanjutnya sector jasa-jasa yang memberikankontribusi sebesar 10,71 %. Sementara sector-sektor lain memberikan

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 22

    kontribusi terhadap pembentukan PDRB Kota Kendari pada tahun 2007di bawah 10 %. Hal ini dapat dilihat pada table 2.6 di bawah ini :

    Tabel 2.6. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional BrutoKota Kendari menurut Lapangan Usaha Atas Dasar HargaBerlaku, 2004 - 2007

    Lapangan Usaha T A H U N2004 2005 2006 2007

    1. Pertanian1.1 Tanaman Pangan1.2 Tanaman perkebunan1.3 Peternakan dan Hasilnya1.4 Kehutanan1.5 Perikanan

    19,340,340,332,100,3216,26

    19,250,320,252,240,3416,11

    18,280,300,222,150,3315,28

    17,180,260,192,050,3014,39

    2. Pertambangan & Penggalian2.1. Pertambangan non Migas2.2. Penggalian

    0,180,000,18

    0,190,000,19

    0,180,000,18

    0,180,000,18

    3. Industri Pengolahan 7,57 6,96 6,47 6,674. Listrik dan Air Bersih

    4.1. Listrik4.2. Air Bersih

    3,563,420,13

    3,353,320,12

    3,183,050,13

    2,952,820,13

    5. Konstruksi/Bangunan 6,54 6,60 6,41 6,506. Perdagangan, Hotel dan Restoran

    6.1. Perdagangan Beras dan Eceran6.2. Hotel6.3. Restoran

    20,4319,860,080,50

    19,3718,830,080,46

    19,0718,540,080,45

    19,6718,540,080,46

    7. Pengangkutan dan Komunikasia. Pengangkutan

    a.1. Angkutan Jalan Rayaa.2. Angkutan Lauta.3. Angkutan Udaraa.4. Jasa Penunjang Angkutan

    b. Komunikasi

    22,0419,0417,210,630,001,203,00

    24,2221,1718,980,770,001,423,05

    24,5221,3219,240,750,001,333,20

    25,6822,4120,080,780,001,553,27

    8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan8.1. Bank8.2. Lembaga Keuangan tanpa Bank8.3. Sewa Bangunan8.4. Jasa Perusahaan

    8,764,481,031,651,60

    8,614,320,961,721,61

    10,586,281,061,701,54

    10,486,640,981,441,42

    9. Jasa-Jasa9.1. Pemerintahan Umum9.2. Swasta

    11,5810,421,15

    11,4410,191,25

    11,3110,081,23

    10,719,581,13

    Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 23

    2.1.8. Strategi Pengembangan Struktur Ruang Kota Kendari

    Untuk mewujudkan kebijakan pembentukan struktur ruang tersebut,maka arahan strategi pembentukan struktur ruang diatas adalahsebagai berikut:1. Pengembangan dan peningkatan sistem jaringan jalan untuk

    menghubungkan antar pusat primer, pusat primer dan sekunder.2. Pengembangan kawasan permukiman di sekitar pusat utama

    untuk mendukung masing-masing pusat kegiatan.3. Mendorong pengembangan infrastruktur pendukung pembentuk

    struktur ruang kota.4. Penyediaan dan pengembangan fasilitas pendukung sebagai unsur

    pengikat pada tiap-tiap pusat sekunder.5. Pengembangan sistem jaringan utilitas air bersih, energi listrik,

    pengolahan sampah dan limbah yang dapat memenuhi kebutuhanpengembangan.

    6. Penyiapan perangkat lunak dalam wujud perencanaan teknis yangdidukung dengan studi-studi terkait dengan pengembangan fungsikegiatan yang akan dikembangkan.

    Kebijakan dan strategi pola ruang diwujudkan denganmemperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,khususnya pada kawasan-kawasan pusat pertumbuhan baru yangdikembangkan dalam skala besar dan sangat sensitif terhadaplingkungan.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 24

    Peta RP Lahan

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 25

    2.1.9. DAERAH RAWAN BENCANABentang alam Wilayah Kota Kendari yang terdiri dari daerah pesisirpantai, muara daro 6 (enam) sungai besar dan kecil, serta daerahperbukitan, menyebabkan beberapa wilayah cukup rawan terhadapbencana abrasi, genangan/banjir dan tanah longsor. Jenis bencana ini,disebabkan oleh terganggunya keseimbangan alam akibat kegiatan yangberlangsung di Kota Kendari maupun di wilayah sekitarnya.Berdasarkan data potensi desa Kota Kendari Tahun 2000, kejadianbencana yang sering terjadi dan melanda sebagian besar kelurahan yangada adalah bencana genangan/banjir. Rata-rata genangan mencapaiketinggian < 7 meter, dan terjadi di 15 (lima belas) kelurahan (Tabel 2.4).Untuk daerah bencana tanah longsor, terjadi di 10 (sepuluh) kelurahan, 9(sembilan) kelurahan diantaranya berada di Kecamatan Kendari.Sedangkan daerah yang mengalami bencana abrasi hanya terjadi diKecamatan Kendari meliputi 7 (tujuh) kelurahan.Tabel di bawah memperlihatkan gambaran kejadian bencana di KotaKendri Tahun 2000.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 26

    Tabel 2.7. Kejadian Bencana di Kota Kendari Tahun 2000

    KECAMATAN NAMA DESA JUMLAHKEJADIANKEJADIAN BENCANA

    Kekeringan Kebakaran Banjir Tanahlongsor AbrasiBARUGA 1. BARUGA 3

    2. LEPO-LEPO 3 3. KADIA 2

    MANDONGA 1. KORUMBA 1 2. ALOLAMA 1 3. LABIBIA 2

    POASIA 1. ANDUONOHU 3 2. BENUA NIRAE 1 3. ABELI 2 4. POASIA 1

    KENDARI 1. KEMARAYA 2 2. WATU-WATU 4 3. TIPULU 2 4. BENU-BENUA 6 5. SODOHOA 10 6. SANUA 2 7. DAPU-DAPURA 4 8. KANDAI 1 9. GUNUNG JATI 1 10. KENDARI CADDI 3 11. KESSILAMPE 4 12. KAMPUNG SALO 3 13. MATA 4 14. PURIRANO 1

    Sumber : Potensi Desa Kota Kendari Tahun 2000

    Dari data di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar kelurahan atau 14(empat belas) dari 16 (enam belas) kelurahan di Kecamatan Kendarimerupakan daerah yang rawan terhadap bencana. Dari besarnya jumlahyang cukup memprihatinkan ini, perlu adanya penanganan danpengendalian kegiatan yang dapat mengeliminir terjadinya bencana.Oleh karena itu, dalam kegiatan pembangunan fisik bangunan,khususnya untuk perumahan sangat penting mempertimbangkan faktorkejadian bencana, agar dapat tercipta suatu perumahan yang bukan sajahanya layak huni juga layak lingkungan.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 27

    PETA DAERAH RAWAN BENCANA

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 28

    2.1.10. KARAKTERISTIK SOSIAL BUDAYAPenduduk asli Kota Kendari adalah Suku Tolaki, yang awalnyaterkonsentrasi di Kelurahan Kandai yang juga merupakan pelabuhanlaut di mulut Teluk Kendari. Namun seiring perkembangan wilayah ini,mulai masuk para migran dari Muna, Bugis, Makassar, Gorontalo,Manado, Maluku dan lainnya melalui pelabuhan laut tersebut. Lambatlaun para pedagang ini mendominasi penduduk Kota Kendari hinggasaat ini. Terlebih lagi, dengan adanya para transmigran dari Jawa danBali di Kabupaten Kendari, yang telah beralih pekerjaan dari sectorpertanian menjadi non pertanian berpindah tinggal di Kota Kendari.Suku-suku pendatang di atas, menjadikan Kota Kendari tumbuhmenjadi Kota dengan suku kehidupan sosial budaya yang heterogen.Sedangkan suku Tolaki, walaupun sudah tidak menonjol lagi di KotaKendari, namun adat-istiadatnya masih tetap dihormati oleh pendudukpendatang. Kegiatan yang masih terkait erat dengan adat-istiadatmasyarakat asli Kota Kendari ini berbentuk upacara-upacara adatperkawinan dan keagamaan. Dalam kaitannya dengan pembangunanperumahan dan permukiman, tidak terdapat kondisi sosial budaya yangmempengaruhi dalam pembangunan maupun pengembangan baikbentuk bangunan maupun struktur pemanfaatan ruangnya.Perlu dicermati, dalam kaitannya dengan kebiasaan masyarakat dalampengadaan perumahan, adalah di kawasan tempat hunian masyarakatnelayan. Sebaran konsentrasi masyarakat nelayan di wilayah KotaKendari terdapat di pesisir pantai Kelurahan Matta, Talia, Bungkutoko,dan Tondonggeu yang memiliki kondisi fisik dan nonfisik yang buruk.Untuk ke depan, perlu diperhatikan dalam pengembangan kawasanperumahan dan permukiman untuk masyarakat nelayan spesifik, karenaterdapatnya komponen ruang yang berbeda dengan kawasanpermukiman untuk masyarakat lainnya, seperti tempat penjemuranikan, sandaran / labuh kapal dan sebagainya.

  • Penyusunan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Kota Kendari II - 29

    Peta Sebaran perumahan