bab 2 tinjauan pustaka - perpustakaan digital · pdf fileinding bejana erdasarka rp-g101 d...

12
5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Analisis Risk (Resiko) dan Risk Assessment Risk (resiko) tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Sebagai contoh apabila seseorang ingin melakukan suatu kegiatan pasti akan menimbang segala akibat bagi dirinya baik itu menguntungkan maupun merugikan bagi dirinya. Tetapi metode penilaian resiko yang seperti ini bergantung kepada intelegensia setiap orang sehingga hasilnya akan berbeda-beda untuk satu kasus yang sama. Maka dari itu banyak penelitian dilakukan untuk merumuskan dan menetapkan standar dari resiko suatu kasus secara spesifik. Definisi dari risk itu sendiri adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya suatu kejadian (probability of event) dan konsekuensi jika kejadian tersebut terjadi (consequence of event). Secara matematis, definisi risk adalah sebagai berikut: Risk = Consequence of event x Probability of event (2.1) Interpretasi yang dapat diturunkan dari definisi risk tersebut adalah, bahwa risk berkaitan dengan suatu peristiwa yang belum terjadi namun dapat diperkirakan akibat dari peristiwa tersebut jika terjadi dan seberapa besar kemungkinan peristiwa tersebut dapat terjadi. Salah satu contoh kasus yang sering ditemui adalah peristiwa kecelakaan antara motor dan mobil. Kejadian ini dapat berdampak berbeda terhadap pengendara motor dan mobil, karena sistem perlindungan keduanya berbeda. Sedangkan kemungkinan terjadinya kecelakaan tersebut memiliki suatu nilai tertentu yang dinyatakan dalam frekuensi kecelakaan motor dan mobil. Risk menurut DNV-RP-G101 adalah ukuran dari kemungkinan kerugian atau cedera dan dinyatakan sebagai produk dari probability suatu kejadian dan consequence-nya. Beberapa komponen mungkin mempunyai tingkatan risk

Upload: trinhthuan

Post on 08-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

5  

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Analisis Risk (Resiko) dan Risk Assessment

Risk (resiko) tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia.

Sebagai contoh apabila seseorang ingin melakukan suatu kegiatan pasti akan

menimbang segala akibat bagi dirinya baik itu menguntungkan maupun

merugikan bagi dirinya. Tetapi metode penilaian resiko yang seperti ini

bergantung kepada intelegensia setiap orang sehingga hasilnya akan berbeda-beda

untuk satu kasus yang sama. Maka dari itu banyak penelitian dilakukan untuk

merumuskan dan menetapkan standar dari resiko suatu kasus secara spesifik.

Definisi dari risk itu sendiri adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya

suatu kejadian (probability of event) dan konsekuensi jika kejadian tersebut terjadi

(consequence of event). Secara matematis, definisi risk adalah sebagai berikut:

Risk = Consequence of event x Probability of event (2.1)

Interpretasi yang dapat diturunkan dari definisi risk tersebut adalah, bahwa

risk berkaitan dengan suatu peristiwa yang belum terjadi namun dapat

diperkirakan akibat dari peristiwa tersebut jika terjadi dan seberapa besar

kemungkinan peristiwa tersebut dapat terjadi. Salah satu contoh kasus yang sering

ditemui adalah peristiwa kecelakaan antara motor dan mobil. Kejadian ini dapat

berdampak berbeda terhadap pengendara motor dan mobil, karena sistem

perlindungan keduanya berbeda. Sedangkan kemungkinan terjadinya kecelakaan

tersebut memiliki suatu nilai tertentu yang dinyatakan dalam frekuensi kecelakaan

motor dan mobil.

Risk menurut DNV-RP-G101 adalah ukuran dari kemungkinan kerugian

atau cedera dan dinyatakan sebagai produk dari probability suatu kejadian dan

consequence-nya. Beberapa komponen mungkin mempunyai tingkatan risk

Page 2: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

 

bergantun

probability

Sem

risk dari

assessmen

2.2 Lin

Ris

inspeksi u

yang term

- Si

- B

- P

- H

- U

- V

- P

- C

Peralatan

- B

- Se

- K

- In

ng kepada p

ty dari kegag

mentara itu

equipment

nt ini akan d

Gam

ngkup Ker

sk Assessme

untuk offsho

masuk adalah

istem perpip

Bejana tekan

Pig launcher

Heat exchang

Unfire reboil

Valve

Pump casing

Compressor

n yang tidak

Benda-benda

eal, gasket,

Kegagalan pa

nstrumentas

perbedaan

galan yang

u, Risk Asse

yang hend

dibahas pada

mbar 2.1 Kega

rja Risk As

ent berdasar

ore topside

h:

paan

n dan tangki

r dan receiv

ger

ler

g

casing

k termasuk d

a struktural

dan sambu

ada kompon

si.

dari conseq

terjadi.

essment ada

ak dianalis

a subbab-su

agalan pada D

ssessment B

rkan DNV-

e static mec

i atmosferik

ver

dalam ruang

seperti supp

ungan flange

nen internal

quence of f

alah suatu k

is. Langkah

ubbab maup

Dinding Bejana

Berdasarka

-RP-G101 d

chanical pr

k

g lingkup D

port, skirt d

e.

l dan fitting

failure dan

kegiatan unt

h-langkah p

pun bab-bab

a Tekan [13]

an DNV-RP

ditujukan un

ressure syst

DNV-RP-G1

dan saddle.

g.

n perbedaan

tuk mencari

pelaksanaan

b selanjutny

P-G101

ntuk merenc

tems. Komp

01 adalah:

n dari

i nilai

n risk

ya.

cakan

ponen

Page 3: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

7  

2.3 Inspeksi Berbasis Resiko / Risk Based Inspection (RBI)

Ada berbagai metode inspeksi dalam dunia migas mulai dari yang

berteknologi tinggi hingga yang sederhana. Pemilihan metode inspeksi yang tepat

untuk equipment yang berbeda-beda dan juga pemilihan rentang waktu antar

inspeksi yang tepat adalah hal penting karena berpengaruh secara langsung pada

proses produksi industri tersebut yang berarti turut berpengaruh pendapatan dari

perusahaan.

Pendekatan perencanaan inspeksi berdasarkan risk adalah suatu metode

yang cukup baru dan populer dalam dunia industri proses terutama pada industri

migas. Perencanaan inspeksi (inspection planning) yang didasarkan risk akan

memprioritaskan nilai-nilai risk yang lebih tinggi dibanding dengan yang lebih

rendah.

2.4 Quantitative Risk Assessment berdasarkan DNV-RP-G101

Ada tiga jenis utama risk assessment, yaitu: kualitatif, semi-kuantitatif, dan

kuantitatif. Secara kualitatif, risk assessment dilaksanakan dengan cukup

sederhana dan hanya membutuhkan data yang relatif sedikit dibanding dengan dua

jenis lainnya. Sedangkan secara semi-kuantitatif, risk assessment dilaksanakan

dengan lebih teliti lagi dan membutuhkan data yang lebih banyak dan analisis

yang lebih mendalam dibandingkan dengan jenis kualitatif. Jenis ketiga, yang

dilaksanakan dalam tugas akhir ini, adalah jenis yang paling mendetail dan yang

paling rumit dibandingkan dengan dua jenis sebelumnya. Data yang diperlukan

lebih banyak lagi dan analisis yang dilakukan lebih mendalam dibanding kedua

jenis sebelumnya.

Di dalam Quantitative Risk Assessment, dasar penghitungan nilai risk tetap

sama yakni perkalian antara COF dan POF. Hanya saja, nilai COF dan POF

didapat dari analisis yang berbeda dan lebih mendetail.

2.5 Consequence of Failure

Kata consequence yang diterjemahkan sebagai konsekuensi ke dalam

Bahasa Indonesia memiliki makna akibat atau hasil yang ditimbulkan jika suatu

Page 4: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

 

kejadian t

akibat ata

(kebocora

setiap tipe

peralatan

DNV-RP-

enviromen

Na

yang telah

apakah itu

2.5.1 Ign

Ign

dilepaskan

ledakan, b

Perhitunga

ukuran lub

ini untuk

dari keboc

terjadi. Di

au hasil ya

an, keretaka

e consequen

dan mekani

-G101 yak

ntal consequ

amun sebelu

h disebutkan

u ignited co

nited Conse

nited conseq

n kepada p

biaya yang

an ini dida

bang keboc

memastika

coran yang s

Gamb

dalam DNV

ang ditimbu

an, dsb.). S

nce untuk m

isme kegag

kni safety

uence.

um dapat m

n sebelumny

onsequence

equence

quence mem

personal, bi

dipengaruh

asarkan kep

coran yang

an bahwa pe

sebenarnya

bar 2.2 Platfo

V-RP-G101

ulkan jika

edangkan c

menfasilitas

alannya. Ad

conseque

melakukan an

ya, sebaikny

atau unigni

mperhatikan

iaya dari k

hi oleh pro

pada tingk

merupakan

erhitungan

.

orm Adriatic I

1, conseque

kegagalan

consequence

si perhitung

da tiga jenis

ence, econ

nalisis ketig

ya dilakuka

ited consequ

n efek dari i

kerusakan p

oduksi, dan

kat kebocor

n hasil dari

consequenc

IV yang Terba

ence yang d

pressure b

e of failure

gan spesifik

s utama con

nomic con

ga jenis con

an analisis k

uence.

ignited gas

pada instala

akibat kep

ran yang d

mekanisme

ce merupak

akar. Lokasi: M

dimaksud a

boundary te

e dihitung u

k risk dari s

nsequence d

nsequence,

nsequence se

kepada sistem

atau liquid

asi oleh ap

pada lingku

dipengaruhi

e degradasi

kan pencerm

Mesir [4]

adalah

erjadi

untuk

setiap

dalam

dan

eperti

mnya

d yang

i dan

ungan.

oleh

i. Hal

minan

Page 5: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

9  

2.5.1.1 Safety Consequence

Probability of ignition atau explosion dapat dihitung berdasarkan

kebocoran di setiap kemungkinannya. Kemungkinan dari ukuran yang

menyebabkan api digunakan bersama kerapatan populasi pada suatu modul untuk

mengestimasikan kehilangan nyawa dari setiap personal. Dalam kasus ledakan,

ledakan over pressure dapat digunakan untuk memperkirakanan hal yang dapat

menyebabkan kehilangan nyawa dari setiap personal.

2.5.1.2 Economic Consequence

Kerusakan pada instalasi dapat dibatasi pada setiap modul atau bila api

atau ledakan dengan besar yang sesuai, modul tambahan atau seluruh instalasi

dapat mengalami kerusakan atau kerugian. Berikut beberapa kasus dan deskripsi

kerusakan:

- Dalam kasus jet fire, dapat diperkirakan bahwa setiap peralatan yang

berada pada radius api tersebut mungkin rusak atau hancur.

- Dalam kasus pool fire, semua peralatan yang berada pada pool dapat

diperkirakan rusak atau hancur.

- Dimana peralatan yang menjadi subyek mengandung jumlah hydrocarbon

yang besar, efek dari pembebanan api dan durasinya sebaiknya digunakan

untuk memperkirakan efek knock-on. Dalam kasus ini perlidungan api

yang positif dan aktif dapat menjadi faktor mitigasinya.

- Kemampuan blow down, contohnya mengurangi tekanan dan volume yang

tersedia untuk menyalakan api, sebaiknya dipertimbangkan untuk

kebocoran peralatan dan peralatan lain yang mengalami pembebanan api.

Efek dari api tersebut harus dapat disesuaikan sebagaimana mestinya.

- Faktor mitigasi lainnya seperti pendeteksi api dan gas, deluge dan

sprinkler, harus disertakan dalam perhitungan.

Page 6: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

10  

2.5.1.3 Enviromental Consequence

Dalam kasus kebocoran yang menyala (ignited), dapat diperkirakan bahwa

tidak ada liquid dalam jumlah yang besar yang menumpuk di laut selama

kebakaran. Meskipun begitu kondisi instalasi saat terjadinya ledakan atau

kebakaran kecil akan menyebabkan well atau tangki penyimpanan akan bocor.

Sebagai tambahan jumlah yang besar dari asap yang ditimbulkan oleh

kebakaran harus diperhatikan. Meskipun sekarang tidak ada kriteria atau metode

perhitungan unutuk memperkirakan konsekuensinya, hal ini akan diterapkan

secara kualitatif. Kerugian dalam bentuk keuangan mungkin akan diterapkan

dalam kasus ini. Lebih jauh lagi kemungkinan akan adanya elemen politis pada

perhitungan environmental consequence, saat hal ini terungkap oleh mediamasa.

Perhatian sebaiknya diberikan terhadap menurunnnya reputasi dan nilai dari

saham.

2.5.2 Unignited Consequence

Unignited consequence memperhatikan kepada efek dari keluarnya racun

atau pada personal, biaya untuk tertundanya produksi dan perbaikan, dan

environmental consequence dari tumpahan liquid ke laut.

2.5.2.1 Safety Consequence

Hal ini memerlukan perkiraan dari laju dari built-up toxic level of gas pada

suatu modul dan perhatian kepada penyelamatan kepada personal yang bekerja

pada modul. Faktor mitigasi seperti detektor gas beracun dan sistem blow-down

harus diperhatikan. Hal ini harus digaris bawahi bahwa gas beracun terbesar pada

offshore adalah H2S yang juga memiliki rentang batas ledakan lebih besar

dibandingkan methane.

Lepasnya gas asphyxiant harus diperhatikan pula. Gas ini dapat dihasilkan

dari plant nitrogen cair yang berlokasi pada instalasi yang dapat menyebabkan

tingkat oksigen yang rendah dan tidak terdeteksi yang menyebabkan asphyxiation

pada personal di sekitarnya.

Page 7: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

11  

2.5.2.2 Economic Consequence

Nilai dari produksi yang tertunda dihitung sebagai nilai dari produksi per

jam yang dikalikan oleh jumlah jam saat laju produksinya berkurang. Hal ini

dapat diekpresikan sebagai net present value menggunakan laju yang sesuai atau

sebagai fixed currency sum. Jumlah dari produksi yang tertunda tergantung

kepada desain dari sistem instalasi proses dan interaksi antarnya. Sistem produksi

dengan adanya beberapa train parallel dapat dioperasikan dengan satu isolated

train jadi instalasinya dapat memproduksi pada laju yang berkurang sampai train

yang rusak diperbaiki dan dipersiapkan kembali. Nilai dari produksi yang tertunda

akan lebih kecil dari pada instalasi train tunggal dimana kebocoran akan

membutuhkan produksi yang berhenti sepenuhnya selama perbaikan sisanya.

Profil waktu dari produksi yang tertunda untuk setiap bagian dari sistem

bertekanan sebaiknya di definisikan sehingga dapat diaplikasikan untuk semua

bagian dari sistem atau part-system. Profil tersebut sebaiknya dalam bentuk waktu

perbaikan dan individual proses dan karakteristik untuk mengembalikan produksi

dari berhenti atau produksi sebagian.

Biaya dari perbaikan dari produksi yang tertunda harus termasuk dalam

profil dari kerugian produksi, pastikan bahwa metode perbaikan yang spesifik

diterapkan dimana memiliki efek pada waktu perbaikan. Sebagai tambahan biaya

material, man-time, mobilisasi personal dan dan instalasi peralatan, pengawasan

dari service spesialis, pembersihan dari area kerja dan sebaiknya diperkirakan

dalam bentuk finansial dan ditambahkan ke biaya dari produksi yang tertunda.

2.5.2.3 Enviromental Consequence

Pada kasus dimana environmental consequence diukur dalam volume

liquid yang terbuang ke laut, maka penting memperkirakan hal ini untuk setiap

sistem dan segmen yang sesuai. Hal tersebut akan penting untuk memperkirakan

jumlah dari liquid yang terbuang ke laut dan yang tidak terkandung ke dalam

bunding atau oleh platted decks dan drains. Hal ini bergantung kepada desain dari

Page 8: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

12  

instalasi seperti posisi bagian yang bocor, tekanan dari sistem, peralatan

monitoring, dan volume yang dapat hilang.

Pendekatan kasar yang dapat digunakan adalah asumsi bahwa liquid yang

dikandung dalam sistem atau segmen, keluar oleh bocor yang menyebabkan

sejumlah volume yang sama dari liquid seperti yang dikandung dalam sistem atau

segmen. Sebuah perkiraan dari kapasitas dari drain untuk mengendalikan volume

tersebut tanpa adanya bagian yang tumpah ke laut harus dibuat jika bagian deck-

nya datar. Dimana deck-nya dibuat dari grating, maka volume tumpahnya

sebaiknya diasumsikan terbuang, jika deck datarnya berada diantaranya maka

kapasitas drainnya diperkirakan seperti sebelumnya.

Saat perkiraan volume dari liquidnya mencapai laut tidak dapat diterima

maka perkiraan yang lebih detail dapat dibuat dengan dasar ukuran dan lokasi

kebocoran yang diperkirakan. Hal ini akan mempengaruhi perkiraan consequence

dan mekanisme degradasinya untuk ukuran dan lokasi bocornya, dan dapat

dihitung untuk laju lubang yang rendah dibandingkan dengan yang digunakan

dalam pendekatan sebelumnya.

Page 9: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

 

2.6 An

Tu

apakah m

probability

mengevalu

Tujuan ha

mengindik

diperbahar

Ba

Me

kepada ko

lingkunga

nalisis Prob

ujuan dari p

ekanisme d

ty of failure

uasi dari pe

al ini adalah

kasikan int

rui interval

atas PoF dap

ekanisme d

ombinasi da

an disekitar

bability of F

permodelan

degradasiny

e untuk seti

erkembanga

h untuk men

terval wak

dari inspek

pat dievalua

Tabel 2.1 Ba

degradasi ya

ari material

bagian ter

13

Failure

probability

a ditemuka

iap mekani

an kerusaka

nentukan ba

ktu dimana

ksi dan mon

asi dengan p

atas dari PoF

ang mempe

l konstruks

rsebut kond

y of failure

an dalam se

sme degrad

an dan mene

atasan dari

a inspeksi

itoring data

persamaan b

dan deskripsin

engaruhi ba

inya, kandu

disi operasi

e adalah un

tiap bagian

dasi yang b

entukan PoF

PoF yang d

sebaiknya

anya.

berikut :

nya [1]

agian peral

ungan dari

inya dan pe

ntuk menent

n, penentuan

berhubungan

F dengan w

digunakan u

dilakukan

latan bergan

bagian ters

erlindungan

tukan

n dari

n dan

waktu.

untuk

n dan

ntung

sebut,

n dari

Page 10: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

14  

bagian peralatan tersebut. Penjelasan atas produk service beserta mekanisme

degradasi yang memungkinkan dan material yang berhubungan akan disertakan

dalam Bab Tiga .

Mekanisme degradasi setiap bagian peralatan serta alasan pemilihan

mekanisme degradasinya dijelaskan dibawah ini.

2.6.1 Internal Damage

Mekanisme diterapkan berdasarkan kelompok dari sistem ini yang

mendefinisikan produk keseluruhan atau media dalam sistem ini. Konsep ini

penting untuk memilih dari mekanisme yang sesuai untuk dilakukan analisa.

Tujuannya adalah untuk menentukan mekanisme degradasi yang memungkinkan

untuk setiap material yang diperkirakan digunakan untuk proses yang dilakukan.

Hal ini adalah penaksiran yang berdasarkan pengalaman dan pengetahuan tentang

material dan proses. Hasilnya adalah daftar dari produk / material / mekanisme

degradasi yang mungkin, yang dalam pelaksanaannya akan melibatkan lebih

banyak mekanisme disbanding yang diharapkan dalam analisis spesifiknya.

2.6.2 External Damage

External damage hanya dihubungkan oleh lingkungan luar dan kondisi

dari proteksi permukaannya. Kerusakannya dapat berupa tipe “rate” atau

“susceptibility” yang akan dijelaskan selanjutnya.

2.6.3 Mechanical Damage

Mechanical damage disebabkan oleh getaran, pergerakan dari kapal /

platform, efek dari arus, atau sumber lainnya yang dapat menyebabkan retakan

fatigue tumbuh dan patah. Untuk sistem perpipaan kerusakan sering terjadi di

lokasi titik panas, seperti sambungan las, percabangan, clamp, atau nozzle dari

bejana tekan, dimana pada desainnya memberikan konsentrasi tegangan yang

besar yang membesar saat menerima pembebanan.

Fatigue pada sistem perpipaan disebabkan oleh getaran frekuensi tinggi

yang diperkirakan menyebar secara cepat dan berubah menjadi kegagalan saat

Page 11: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

15  

timbulnya retakan dan tidak dapat dideteksi dan dikontrol oleh pemeriksa. Dalam

beberapa situasi disarankan bahwa amplitudo getaran lokal dan tegangan lokal

diukur dibandingkan dengan perhitungan pertumbuhan retakan. Sumber dari

getaran frekuensi rendah biasanya adalah pergerakan kapal, maka pemeriksa dapat

mengukur perkembangan dari kerusakannya.

2.6.4 Permodelan PoF

Model degradasi mendeskripsikan kerusakan yang terjadi oleh komponen.

Permodelan umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu Rate model, Suceptibility model,

dan Insignificant model. Berikut penjelasan masing-masing model tersebut.

Gambar 2.3 Skema dari model degradasi [1]

2.6.4.1 Insignificant Model

Insignificant model berdasarkan kepada ekspetasi bahwa tidak adanya

kerusakan yang akan terjadi. Model ini memiliki nilai PoF yang tetap dan tidak

tergantung pada waktu, nilainya adalah PoF = 10-5 per tahun. Inspeksi tidak

relevan untuk model ini untuk pemeriksaan yang akan menghasilkan hasil yang

sama.

Page 12: Bab 2 Tinjauan Pustaka - Perpustakaan Digital · PDF fileinding Bejana erdasarka RP-G101 d hanical pr lingkup D ort, skirt d. dan fitting ailure dan egiatan unt-langkah p un bab-bab

 

16  

2.6.4.2 Susceptibility Model

Susceptibility model memberikan nilai untuk PoF berdasarkan kepada

faktor yang berhubungan dengan kondisi operasinya. Untuk kondisi yang konstan

sepanjang waktu PoF juga konstan terhadap waktu. Hal ini menjelaskan bahwa

perkembangan dari kerusakan tidak terbaca dengan baik oleh pemeriksa. Tetapi

tindakan dapat dihubungkan untuk memonitor parameter kunci proses, seperti

perubahan kondisi yang dapat digunakan untuk mengadakan inspeksi. Jika PoF >

PoF Limit, Type maka tindakan yang dapat diambil merupakan salah satu kombinasi

dari:

- Taksir dan perbaiki kerusakan.

- Perubahan kandungan fluidanya maka akan mengurangi kerusakan.

- Kurangi temperature operasinya.

- Isolasi dari lingkungan yang merusak (seperti coating, lining, dll).

- Ubah tipe materialnya.

2.6.4.3 Rate Model

Rate model mengasumsikan bahwa kerusakan meningkat sebagai fungsi

dari dari waktu dan maka itu PoF meningkat seiring dengan waktu. Hal ini

menunjukan bahwa perkembangan dari degradasi dapat diukur dengan inspeksi

dan hasil dari inspeksi dapat digunakan untuk mengatur rate model sesuai dengan

kondisi sebenarnya. Hasil dari kerusakan biasanya penipisan dinding baik lokal

maupun umum pada komponen. Kemungkinan kegagalan meningkat seiring

waktu seperti dinding menipis dan tergantung kepada pembebanan kepada

material. Faktor yang mengontrolnya adalah :

- Laju kerusakan.

- Tebal dinding.

- Ukuran kerusakan.

- Sifat material.

- Tekanan operasi.