bab 2 tinjauan pustaka -...

13
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup, mulai dari binatang primitif sampai manusia. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai pembawa oksigen, mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan mekanisme hemostasis. 7 Pembentukan sel darah (Hemopoesis/Hematopoiesis) Hemopoesis atau hematopoiesis ialah proses pembentukan darah. Tempat hemopoesis pada manusia berpindah-pindah sesuai dengan umur : a) Janin : umur 0-2 bulan (kantung kuning telur) umur 2-7 bulan (hati, limpa) umur 5-9 bulan (sumsum tulang) b) Bayi : Sumsum tulang c) Dewasa. : vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sacrum dan pelvis, ujung proksimal femur. 8 Pada orang dewasa dalam keadaan fisiologik semua hemopoesis terjadi pada sumsum tulang. Untuk kelangsungan hemopoesis diperlukan : 1. Sel induk hemopoetik (hematopoietic stem cell) Sel induk hemopoetik ialah sel-sel yang akan berkembang menjadi sel-sel darah, termasuk eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga beberapa sel dalam sumsum tulang seperti fibroblast. Sel induk yang paling primitif sebagai pluripotent (totipotent) stem cell. Sel induk pluripotent mempunyai sifat : Universitas Sumatera Utara

Upload: dokiet

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup, mulai dari binatang

primitif sampai manusia. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu berada dalam

pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai pembawa

oksigen, mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan mekanisme

hemostasis.7

Pembentukan sel darah (Hemopoesis/Hematopoiesis)

Hemopoesis atau hematopoiesis ialah proses pembentukan darah. Tempat

hemopoesis pada manusia berpindah-pindah sesuai dengan umur :

a) Janin : umur 0-2 bulan (kantung kuning telur)

umur 2-7 bulan (hati, limpa)

umur 5-9 bulan (sumsum tulang)

b) Bayi : Sumsum tulang

c) Dewasa. : vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sacrum

dan pelvis, ujung proksimal femur.8

Pada orang dewasa dalam keadaan fisiologik semua hemopoesis terjadi pada

sumsum tulang. Untuk kelangsungan hemopoesis diperlukan :

1. Sel induk hemopoetik (hematopoietic stem cell)

Sel induk hemopoetik ialah sel-sel yang akan berkembang menjadi sel-sel

darah, termasuk eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga beberapa sel dalam

sumsum tulang seperti fibroblast. Sel induk yang paling primitif sebagai

pluripotent (totipotent) stem cell.

Sel induk pluripotent mempunyai sifat :

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

a. Self renewal : kemampuan memperbarui diri sendiri sehingga tidak

akan pernah habis meskipun terus membelah;

b. Proliferative : kemampuan membelah atau memperbanyak diri;

c. Diferensiatif : kemampuan untuk mematangkan diri menjadi sel-sel

dengan fungsi-fungsi tertentu.9

Menurut sifat kemampuan diferensiasinya maka sel induk hemopoetik

dapat dibagi menjadi :

a. Pluripotent (totipotent)stem cell : sel induk yang mempunyai yang

mempunyai kemampuan untuk menurunkan seluruh jenis sel-sel

darah.

b. Committeed stem cell : sel induk yang mempunyai komitmet untuk

berdiferensiasi melalui salah satu garis turunan sel (cell line). Sel

induk yang termasuk golongan ini ialah sel induk myeloid dan sel

induk limfoid.

c. Oligopotent stem cell : sel induk yang dapat berdiferensiasi

menjadi hanya beberapa jenis sel. Misalnya CFU-GM (colony

forming unit-granulocytelmonocyte) yang dapat berkembang hanya

menjadi sel-sel granulosit dan sel-sel monosit.

d. Unipotent stem cell : sel induk yang hanya mampu berkembang

menjadi satu jenis sel saja. Contoh CFU-E (colony forming unit-

erythrocyte) hanya dapat menjadi eritrosit, CFU-G (colony forming

unit-granulocyte) hanya mampu berkembang menjadi granulosit.

2. Lingkungan mikro (microenvirontment) sumsum tulang

Lingkungan mikro sumsum tulang adalah substansi yang memungkinkan

sel induk tumbuh secara kondusif. Komponen lingkungan mikro ini

meliputi :

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

a) Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang

b) Sel-sel stroma :

i. Sel endotel

ii. Sel lemak

iii. Fibroblast

iv. Makrofag

v. Sel reticulum

c) Matriks ekstraseluler : fibronektin, haemonektin, laminin, kolagen,

dan proteoglikan.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

Gbr 1. Fisiologi dan Patologi Haemopoesis (Haematology at a Glance, oleh Victor Hoffbrand,

edisi ke-2, London 2005, hal 8)

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

Lingkungn mikro sangat penting dalam hemopoesis karena berfungsi

untuk :

a. Menyediakan nutrisi dan bahan hemopoesis yang dibawa oleh

peredaran darah mikro dalam sumsum tulang.

b. Komunikasi antar sel (cell to cell communication), terutama

ditentukan oleh adanya adhesion molecule.

c. Menghasilkan zat yang mengatur hemopoesis : hematopoietic

growth factor, cytokine, dan lain-lain.

3. Bahan-bahan pembentuk darah

Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembentukan darah adalah :

1. Asam folat dan vitamin B12 : merupakan bahan pokok pembentuk inti

sel.

2. Besi : sangat diperlukan dalam pembentukan hemoglobin.

3. Cobalt, magnesium, Cu, Zn.

4. Asam amino.

5. Vitamin lain : vitamin C. vitamin B kompleks dan lain-lain10

4. Mekanisme regulasi

Mekanisme regulasi sangat penting untuk mengatur arah dan kuantitas

pertumbuhan sel dan pelepasan sel darah yang matang dari sumsum tulang

ke darah tepi sehingga sumsum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh

dengan tepat. Produksi komponen darah yang berlebihan ataupun

kekurangan (defisiensi) sama-sama menimbulkan penyakit. Zat-zat yang

berpengaruh dalam mekanisme regulasi ini adalah :

a. Faktor pertumbuhan hemopoesis (hematopoietic growth factor) :

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

i. Granulocyte-macrophage colony stimulating factor (GM-CSF)

ii. Granulocyte colony stimulating factor (G-CSF)

iii. Macrophage-colony stimulating factor (M-CSF)

iv. Thrombopoietin

v. Burst promoting activity (BPA)

vi. Stem cell factor (kit ligand)

b. Sitokon (Cytokine) seperti misalnya IL-3 (interleukin-3), IL-4, IL-5, IL-7,

IL-8, IL-9, IL-9, IL-10.

Growth factor dan sitokin sebagian besar dibentuk oleh sel-sel darah

sendiri, seperti limfosit, monosit, atau makrofag, serta sebagian oleh sel-

sel penunjang, seperti fibroblast dan endotil. Sitokin ada yang merangsang

pertumbuhan sel induk (stimulatory cytokine), sebagian lagi menekan

pertumbuhan sel induk (inhibitory cytokine). Keseimbangan kedua jenis

sitokin ini sangat menentukan proses hemopoesis normal.

c. Hormon hemopoetik spesifik yaitu Erythrpoietin : merupakan hormon

yang dibentuk diginjal khusus merangsang precursor eritroid.

d. Hormon nonspesifik

Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah kecil untuk hemopoesis,

seperti :

i. Androgen : berfungsi menstimulasi eritropoesis.

ii. Estrogen : menimbulkan inhibisi eritropoesis.

iii. Glukokortikoid.

iv. Growth hormon

v. Hormone tiroid

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

Dalam regulasi hemopoesis normal terdapat feed back mechanism :

suatu mekanisme umpan balik yang dapat merangsang hemopoesisjika

tubuh kekurangan komponen darah (positive loop) atau menekan

hemapoesis jika tubuh kelebihan komponen darah tertentu (negative

loop).11

Gbr 2. Diagram tabung yang berisi darah dengan plasma darah (A Beginner’s Guide to Blood Cells, oleh Barbara J Bain, 2nd Edition, by

Blackwell Publishing Ltd, 2004, halaman 2)

ERITROSIT

Eritrosit membawa hemoglobin didalam sirkulasi. Ia merupakan cakram

bikonkaf yang dibentuk dalam sumsum tulang. Pada mamalia, ia kehilangan

intinya sebelum memasuki sirkulasi. Untuk mengangkut hemoglobin agar

berkontak erat dengan jaringan dan agar pertukaran gas berhasil, eritrosit yang

berdiameter 8 µm harus dapat secara berulang melalui mikrosirkulasi yang

diameter minimumnya 3,5 µm, untuk mempertahankan hemoglobin dalam

keadaan tereduksi (ferro) dan untuk mempertahankan keseimbangan osmotik

walaupun konsentrasi protein (hemoglobin) tinggi dalam sel. Perjalanan secara

keseluruhan selama masa hidupnya yang 120 hari diperkirakan sepanjang 480 km

(300 mil). Untuk memenuhi fungsi ini, eritrosit adalah cakram bikonkaf yang

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

fleksibel dengan kemampuan menghasilkan energy sebagai adenosin trifosfat

(ATP) melalui jalur glikolisis anaerob (Embden-meyerhof) dan menghasilkan

kekuatan pereduksi sebagai NADH melalui jalur ini serta sebagai nikotinamida

adenine dinukleotida fosfat tereduksi (NADPH) melalui jalur pintas heksosa

monofosfat.12

Gbr.3 gambar eritrosit normal (A Beginner’s Guide to Blood Cells, oleh Barbara J Bain, 2nd Edition, by

Blackwell Publishing Ltd, 2004, halaman 3)

Eritropoiesis

Pembentukan eritrosit (eritropoiesis) merupakan suatu mekanisme umpan

balik. Ia dihambat oleh peningkatan kadar eritrosir bersirkulasi dan dirangsang

oleh anemia. Ia juga dirangsang oleh hipoksia dan peningkan aklimatisasi ke

tempat tinggi. Eritropoiesis dikendalikan oleh suatu hormon glikoprotein

bersirkulasi yang dinamai eritropoietin yang terutama disekresikan oleh ginjal.13

Setiap orang memproduksi sekitar 1012 eritrosit baru tiap hari melalui

proses eritropoiesis yang kompleks dan teratur dengan baik. Eritropoiesis berjalan

dari sel induk menjadi prekursor eritrosit yang dapat dikenali pertama kali di

sumsum tulang, yaitu pronormoblas. Pronormoblas adalah sel besar dengan

sitoplasma biru tua, dengan inti ditengah dan nucleoli, serta kromatin yang sedikit

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

menggumpal. Pronormoblas menyebabkan terbentuknya suatu rangkaian

normoblas yang makin kecil melalui sejumlah pembelahan sel. Normoblas ini

juga mengandung sejunlah hemoglobin yang makin banyak (yang berwarna merah

muda) dalam sitoplasma, warna sitoplasma makin biru pucat sejalan dengan

hilangnya RNA dan apparatus yang mensintesis protein, sedangkan kromatin inti

menjadi makin padat. Inti akhirnya dikeluarkan dari normoblas lanjut didalam

sumsum tulang dan menghasilkan stadium retikulosit yang masih mengandung

sedikit RNA ribosom dan masih mampu mensintesis hemoglobin.14

Gbr. 4. Gambar sel-sel darah dalam hematopoiesis (Colour Atlas of Hematology, Practical Microscopic and Clinical Diagnosis, oleh Harald

Theml,M.D.Professor,Newyork 2004, hal 2-3)

Sel ini sedikit lebih besar daripada eritrosit matur, berada selama 1-2 hari

dalam sumsum tulang dan juga beredar di darah tepi selama 1-2 hari sebelum

menjadi matur, terutama berada di limpa, saat RNA hilang seluruhnya. Eritrosit

matur berwarna merah muda seluruhnya, adlah cakram bikonkaf tak berinti. Satu

pronormoblas biasanya menghasilkan 16 eritrosit matur. Sel darah merah berinti

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

(normoblas) tampak dalam darah apabila eritropoiesis terjadi diluar sumsum

tulang (eritropoiesis ekstramedular) dan juga terdapat pada beberapa penyakit

sumsum tulang. Normoblas tidak ditemukan dalam darah tepi manusia yang

normal.15

Membran Eritrosit

Membran eritrosit terdiri atas lipid dua lapis (lipid bilayer), protein

membran integral, dan suatu rangka membrane. Sekitar 50% membran adalah

protein, 40% lemak, dan 10 % karbohidrat. Karbohidrat hanya terdapat pada

permukaan luar sedangkan protein dapat diperifer atau integral, menembus lipid

dua lapis.15

HEMOGLOBIN

Pigmen merah pembawa oksigen didalam eritrosit vertebrata merupakan

hemoglobin, suatu protein dengan berat molekul 64.450. Hemoglobin suatu

molekul globin yang dibentuk 4 subunit. Tiap subunit mengandung suatu gugus

hem yang dikonjugasi ke suatu poplipeptida. Hem merupakan turunan porfirin

yang mengandung besi. Polipeptida dinamai secara bersama-sama sebagai bagian

globin dari molekul hemoglobin. Ada 2 pasangan polipeptida dalam tiap molekul

hemoglobin, 2 subunit mengandung satu jenis polipeptida dan 2 mengandung

lainnya. Pada hemoglobin manusia dewasa normal (hemoglobin A), 2 jenis

polipeptida dinamai rantai α, masing-masingnya mengandung 141 gugusan asam

amino dan rantai β, yang masing-masingnya mengandung 146 gugusan asam

amino. Sehingga hemoglobin A dinamai α2β2. Tidak semua hemoglobin dalam

darah dewasa normal merupakan hemoglobin A. sekitar 2,5% hemoglobin

merupakan hemoglobin A2, tempat rantai β digantikan oleh δ (α2δ2). Rantai δ

juga mengandung 146 gugusan asam amino, tetapi 10 gugusan tersendiri berbeda

dari yang dalam rantai β.16

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

Ada sejumlah kecil dari rantai 3 turunan hemoglobin A yang berhubungan

erat dengan hemoglobin A yang diglikolisasi. Salah satu dari ini, hemoglobin A1c

(HbA1c), mempunyai suatu glukosa yang dilekatkan ke valin terminal dalam tiap

rantai β dan mempunyai minat khusus karena jumlah dalam darah meningkat

didalam diabetes mellitus terkontrol buruk.17

Hemoglobin mengikat O2 untuk membentuk oksihemoglobin, O2 yang

melekat ke Fe2+ didalam hem. Afinitas hemoglobin bagi O2 dipengaruhi oleh pH,

suhu, dan dan konsentrasi 2,3-difosfogliserat (2,3-DPG). 2,3-DPG dan H+

bersaing denganO2 dalam pengikatan ke hemoglobin di deoksigenasi, yang

menurunkan afinitas hemoglobin bagi O2 dengan memindahkan posisi 4 rantai

polipeptida (struktur kuatener).18

Bila darah terpapar ke berbagai obat dan zat pengoksidasi lain in vitro atau

in vivo, maka besi fero (Fe2+) dalam molekul diubah ke ion feri (Fe3+), yang

membentuk methemoglobin. Methemoglobin berwarna gelap dan bila ia ada

didalam jumlah besar didalam sirkulasi, maka ia akan menyebabkan pewarnaan

kulit berwarna kehitaman yang menyerupai sianosis. Normalnya timbul sejumlah

oksidasi hemoglobin ke methemoglobin, tetapi system enzim didalam eritrosit,

system NADH-methemoglobin reduktase, mengubah methemoglobin kembali ke

hemoglobin.19

Gbr. 5. Hemoglobin dewasa normal. (Haematology at a Glance, oleh Victor Hoffbrand, edisi ke-2, London 2005, hal 10)

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin membentuk

karbonmonoksi hemoglobim (karboksihemoglobin). Afinitas hemoglobin bagi O2

jauh lebih rendah dibandingkan afinitasnya bagi karbon monoksida, yang

akibatnya menggeser O2 dari hemoglobin, yang mengurangi kapasitas darah

membawa oksigen.20

Sintesis Hemoglobin

Kandungan hemoglobin normal rata-rata 16 g/dl pada pria dan 14 g/dl

pada wanita, yang semuanya terdapat dalam eritrosit. Didalam badan pria 70 kg

ada sekitar 900 g hemoglobin serta 0,3 g hemoglobin dirusak dan 0,3 g disintesis

setiap jam. Bagian hem dari molekul hemoglobin disintesis dari glisin dan

suksinil-KoA.21

Katabolisme Hemoglobin

Bila eritrosit tua dirusak di dalam system retikuloendotel, maka bagian

globin molekul hemoglobin dipecah dan hem diubah ke biliverdin. Pada manusia,

kebanyakan biliverdin diubah ke bilirubin dan diekskresikan ke dalam empedu.

Besi dari hem digunakan kembali untuk sintesis hemoglobin; jika darah hilang

dari badan dan defisiensi besi tidak dikoreksi, maka timbul anemia defisiensi

besi.22

Struktur 3-dimensi hemoglobin

(Haematology at a Glance,

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter II.pdf · Hormon nonspesifik . Beberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah

oleh Victor Hoffbrand, edisi ke-2, London 2005, hal 11)

Pemberi warna merah pada darah

Protein heme berfungsi dalam pengikatan dan pengangkutan O2, serta

fotosintesis. Gugus prostetik heme merupakan senyawa tetrapirol siklik, yang

jejaring ekstensifnya terdiri atas ikatan rangkap terkonjugasi, yang menyerap

cahaya pada ujung bawah spektrum visibel sehingga membuatnya berwarna

merah gelap. Senyawa tetrapirol terdiri atas 4 molekul pirol yang dihubungkan

dalam cincin planar oleh 4 jembatan metilen-α. Substituen β menentukan bentuk

sebagai heme atau senyawa lain. Terdapat 1 atom besi fero (Fe2+) pada pusat

cincin planar, yang bila teroksidasi, akan menghancurkan aktivitas biologik.22

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Universitas Sumatera Utara