bab 2 tinjauan pustaka - pustaka.stipap.ac.id filemesin dan peralatan produksi yang ada dalam...

20
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemeliharaan Pemeliharaan mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang (Soemarno, 2008). Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, et, all, 1992). Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam proses produksi.Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya merawat, menjaga dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Untuk Pengertian Pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik dengan memperbaharui umur masa pakai dan kegagalan/kerusakan mesin. (Setiawan F.D, 2008). Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya “operations Management” pemeliharaan adalah : “all activities involved in keeping a system’s equipment in working order”. Artinya: pemeliharaan adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah untuk menjaga sistem peralatan agar berjalan dengan baik. Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya “Production Management” pemeliharaan (maintenance) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang

Upload: ngonga

Post on 03-May-2019

265 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pemeliharaan

Pemeliharaan mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara

bagian pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian pemeliharaan

dianggap yang memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa yang

merusakkan tetapi juga yang membuat uang (Soemarno, 2008).

Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang

tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan

melakukan perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, et, all,

1992).

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi

kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam proses

produksi.Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya

merawat, menjaga dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari

berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau

memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.

Untuk Pengertian Pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin

atau peralatan pabrik dengan memperbaharui umur masa pakai dan

kegagalan/kerusakan mesin. (Setiawan F.D, 2008).

Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya “operations

Management” pemeliharaan adalah : “all activities involved in keeping a

system’s equipment in working order”. Artinya: pemeliharaan adalah segala

kegiatan yang di dalamnya adalah untuk menjaga sistem peralatan agar

berjalan dengan baik.

Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya “Production

Management” pemeliharaan (maintenance) adalah sebuah pekerjaan yang

dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

6

ada sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan

kualitas).

Menurut Sofyan Assauri (2004) pemeliharaan adalah kegiatan untuk

memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan

perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan supaya terdapat

suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang

direncanakan.

Dari beberapa pendapat di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa kegiatan

pemeliharaan dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan

perusahaan agar dapat melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien

sesuai dengan pesanan yang telah direncanakan dengan hasil produk yang

berkualitas.

2.2 Tujuan Pemeliharaan

Suatu kalimat yang perlu diketahui oleh orang pemeliharaan dan bagian

lainnya bagi suatu pabrik adalah pemeliharaan (maintenance) murah

sedangkan perbaikan (repair) mahal. (Setiawan F.D, 2008).

Menurut Daryus A, (2007) dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin

Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:

1. Untuk memperpanjang kegunaan asset,

2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk

produksi dan mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin,

3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang

diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu,

4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

Sedangkan Menurut Sofyan Assauri, 2004, tujuan pemeliharaan yaitu :

1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana

produksi,

2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang

dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak

terganggu,

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

7

3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar

batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut,

4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan

melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,

5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan

keselamatan para pekerja.

6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama

lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama

perusahaan yaitu tingkat keuntungan (return on investment) yang sebaik

mungkin dan total biaya yang terendah.

2.3 Fungsi Pemeliharaan

Menurut pendapat Agus Ahyari, (2002) fungsi pemeliharaan adalah agar dapat

memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada

serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam

keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi.

Keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya pemeliharaan

yang baik terhadap mesin, adalah sebagai berikut :

1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang

bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang,

2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan

berjalan dengan lancar,

3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin

terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan

peralatan produksi selama proses produksi berjalan,

4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka

proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik

pula,

5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan

produksi yang digunakan,

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

8

6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka

penyerapan bahan baku dapat berjalan normal,

7. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi

dalam perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang

ada semakin baik.

2.4 Kegiatan-Kegiatan Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan dalam suatu perusahaan menurut Manahan

P.Tampubolon, (2004) meliputi berbagi kegiatan sebagai berikut:

2.4.1 Inspeksi (inspection)

Kegiatan inpeksi melipuiti kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara

berkala dimana maksud kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah

perusahaan selalu mempunyai peralatan atau fasilitas produksi yang baik

untuk menjamin kelancaran proses produksi. Sehingga jika terjadinya

kerusakan, maka segera diadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan

sesuai dengan laporan hasil inspeksi dan berusaha untuk mencegah

sebab-sebab timbulnya kerusakan dengan melihat sebab-sebab

kerusakan yang diperoleh dari hasil inspeksi.

2.4.2 Kegiatan Teknik

Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli,

dan. kegiatan-kegiatan pengembangan peralatan yang perlu diganti, serta

melakukan penelitian-penelitian terhadap kemungkinan pengembangan

tersebut. Dalam kegiatan inilah dilihat kemampuan untuk mengadakan

perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan bagi perluasan dan

kemajuan dari fasilitas atau peralatan perusahaan. Oleh karena itu

kegiatan teknik ini sangat diperlukan terutama apabila dalam perbaikan

mesin-mesin yang rusak tidak didapatkan atau diperoleh komponen yang

sama dengan yang dibutuhkan.

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

9

2.5 Jenis-Jenis Maintenance

2.5.1 Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencena)

Planned maintenance (pemeliharaan terencana) adalah pemeliharaan

yang diorganisasi dan dilakukan dengan pemikiran ke masa

depan,pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu, program maintenance yang

akan dilakukan harus dinamis dan memerlukan pengawasan dan

pengendalian secara aktif dari bagian maintenance melalui informasi

dari catatan riwayat mesin/peralatan. Pada umumnya sebuah produk

yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak mungkin rusak,

tetapi usia penggunaaan dapat diperpanjang dengan melakukan

perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan ( Corder, Antony, K Hadi

1992 )

Konsep planned maintenance ditujukan untuk dapat mengatasi masalah

yang dihadapi manajer dengan pelaksanaan kegiatan maintenance.

Komunikasi dapat diperbaiki dengan informasi yang dapat member data

yang lengkap untuk pengambilan keputusan. Adapun data yang penting

dalam kegiatan maintenance antara lain laporan permintaan

pemeliharaan, laporan pemeriksaan, laporan perbaikan, dan lain-lain.

Suatu kalimat yang perlu diketahui oleh orang pemeliharaan dan bagian

lainnya bagi suatu pabrik adalah pemeliharaan (maintenance) murah

sedangkan perbaikan ( repair ) mahal ( Setiawan F.D 2008 ).

Keuntungan dari Planed Maintenance adalah sebagai berikut:

1. Kerja mesin dapat optimal

2. Pengurangan waktu yang yerbuang

3. Meningkatkan ketersediaan waktu untuk produksi

4. Pengurangan pergantian suku cadang

5. Memberikan informasi untuk mempertimbangkan penggantian

peralatan.

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

10

Pemeliharaan terencana (planned maintenance) teridri dari 3 bentuk

pelaksanaan yaitu :

2.5.2. Preventive Maintenance (Pemeliharaan Pencegahan)

Preventive Maintenance (pemeliharaan pencegahan) adalah tindakan-

tindakan maintenance yang dilakukan ketika dan selama mesin/peralatan

sedang beroperasi dengan baik, sebelum mesin/peralatan tersebut rusak

yang bertujuan untuk menjaga agar mesin/peralatan tidak rusak dan

mendeteksi gejala akan terjadinya kerusakan dini, sehingga dapat

bertindak untuk mengadakan perbaikan sebelum mesin/peralatan

mengalami breakdown.

Menurut Assauri (2004) Prenventive maintenance yang dilakukan suatu

pabrik dapat dibedakan menjadi routine maintenance dan priodic

maintenance. Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan berdasarkan lamanya jam kerja mesin sebagai

jadwal kegiatan, misalnya seratus jam sekali, dan seterusnya. Kegiatan

periodic maintenance lebih berat daripada Routine maintenance.

Dengan demikian semua fasilitas produksi yang dikenai preventive

maintenance akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan

dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi

atau proses produksi pada setiap saat sehingga dapatlah dimungkinkan

pembuatan suatu rencanadan jadwal pemeliharaan dan perawatan yang

sangat cermat dan rencana produksi yang lebih tepat. Perawatan

pencegahan meliputi beberapa aspek yaitu, pemeriksaan secara priodik

atau berkala, dan penyetelan dan perbaikan selagi kerusakan kecil.

perawatan pencegahan dapat digunakan secara terjadwal, tidak terjadwal

dan perawatan yang disesuaikan dengan kondisi, menurut waktunya,

perawatan terjadwal dapat dibagi atas perawatan harian yang dilakukan

setiap hari, perawatan mingguan dengan melakukan dihari libur,

perawatn bulanan setiap sebulan sekali, dan perawatan tahunan.

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

11

2.5.3. Corrective Maintenance (Pemeliharaan Perbaikan).

Perawatan perbaikan adalah bentuk perawatan yang dilakukan untuk

pengembalian kondisi peralatan atau mesin pada standart yang

diperlukan. Pemeliharaan perbaikan adalah peralatan yang dilaksanakan

karena adanya hasil produksi yang tidak sesuai dengan rencana.

Kegiatan ini dimaksudkan agar fasilitas/peralatan tersebut dapat

digunakan kembali dalam operasi, sehingga proses produksi dapat

berjalan lancar kembali (Prawirosentono 2000).

Perawatan perbaikan bisa juga diartikan sebagai suatu tindakan

perawatan yang dilakukan untuk mengoreksi agar keadaan peralatan

menjadi lebih baik, misalnya dengan cara-cara yang dilakukan adalah:

1. Merubah proses produksi, sehingga semua sistem produksi berubah

2. Mengganti desain atau konstruksi atau material dari komponen yang

mengalami kerusakan

3. Mengganti komponen yang sudah rusak dengan komponen sejenis

dengan desain konstruksi yang lebih baik

4. Memperbaiki prosedur preventive maintenance (misalnya jadwal

pelumasan)

5. Mempertimbangkan atau mengganti prosedur operasi (misalnya

training operator)

6. Mengurangi beban pada unit yang bersangkutan

7. Memperbaiki lingkungan atau kebiasaan kerja peralatan

8. Memperbaiki perancangan atau modifikasi

9. Mengganti secara keseluruhan dengan yang baru jika tidak

menguntungkan jika dpertahankan terus.

2.5.4 Predictive Maintenance (Pemeliharaan Prediksi).

Merupakan strategi perawatan yang didasarkan atasa kondisi aktual

mesin jika pemantauan menunjukan gejala kerusakan seperti pada waktu

pemantauan terlihat suhu yang melebihi batas maksimal, maupun terjadi

bunyi atau getaran lain. Tindakan perawatan dan perbaikan ini (ringan)

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

12

bersifat harus segera dilakukan secara bersamaan dengan perawatan

berkala serta memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil yang dijumpai

selama pemeriksaan.

2.5.5 Unplanned Maintenance (Pemeliharaan Tidak Terencana).

Perawatan tidak terencana adalah perawatan darurat atau dalam

keaadaan mendesak yang dilakukan untuk mencegah akibat yang serius,

misalnya hilangnya atau berhentinya proses produksi, kerusakan yang

lebih besar pada mesin dan peralatan, untuk keselamatan kerja yang

berakibat fatal dan hal-hal yang tidak diinginakan. Jenis perawatan yang

termasuk dalam perawatan yang tidak terencana adalah Emergency

maintenance yang merupakan perawatan yang dilakukan dengan

tindakan yaitu dengan penggantian komponen yang telah rusak, tindakan

ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan- kerusakan yang

total atau keseluruhan. Akltifitas-aktifitas utama yang berhungan

perawatan perbaikan adalah sebagai penjadwalan yang meliputi

pembersihan pada alat dan mesin, melakukan inpeksi, menagalisa

terjadinya kerusakan dan melakukan pencatatan pada hasil analisa,

mempersipakan suku cadang, suvervisi yang rutin, melakukan pelatihan

pada staf, serta kontrol pada sistem manajemen.

2.6 Konsep Kehandalan (Reliability).

Keandalan adalah suatu penerapan perancangan pada komponen sehingga

komponen dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, tanpa kegagalan,

sesuai rancangan atau proses yang dibuat. Keandalan merupakan probabilitas

bahwa suatu sistem mempunyai performansi sesuai dengan fungsi yang

diharapkan dalam selang waktu dan kondisi operasi tertentu. Secara umum

keandalan merupakan ukuran kemampuan suatu komponen beroperasi secara

terus menerus tanpa adanya kerusakan, tindakan perawatan pencegahan yang

dilakukan dapat meningkatkan keandalan sistem.

Menurut Sekaran (2006) reliability atau keandalan suatu pengukuran

menunjukan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas dari

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

13

kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu

dan lintas beragam item dalam instrument. Dengan kata lain, keandalan suatu

pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana

instrument mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah

pengukuran.

1. Peluang sebuah komponen atau sistem akan dapat beroperasi sesuai fungsi

yang diinginkan untuk suatu periode waktu tertentu ketika digunakan

dibawah kondisi operasi yang telah di tetapkan.( Ebeling, (1997, p5) )

2. Peluang sebuah komponen, sub-sistem atau sistem melakukan fungsinya

dengan baik, seperti yang dipersyaratkan, dalam kurun waktu tertentu dan

dalam kondisi operasi tertentu pula. (Ahmad Taufik)

Faktor–faktor yang mempengaruhi Analisa Keandalan (Reliability) adalah

sebagai berikut:

Lama pemakain sebuah sistem maupun mesin.

Cara pengoperasian atau penggunaan mesin.

Korosi yang di akibatkan lama pakai atau cara pengoperasian.

Rumus Reliability

2.7 Konsep Availability (Ketersediaan)

Menurut Ebeling (1997, p6) ketersediaan (availability) adalah probabilitas

suatu komponen atau sistem menunjukkan kemampuan yang diharapkan pada

suatu waktu tertentu ketika dioperasikan dalam kondisi operasional tertentu.

Ketersediaan juga dapat dinyatakan sebagai persentase waktu operasional

sebuah komponen atau sistem dapat beroperasi dengan baik selama interval

waktu tertentu. Besarnya probabilitas availability dapat menunjukkan

besarnya kemampuan komponen untuk melakukan fungsinya setelah

memperoleh perawatan. Semakin tinggi nilai dari availabilityberarti

menunjukkan semakin baiknya kemampuan dari suatu komponen, apabila

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

14

nilai availability semakin mendekati satu maka semakin tinggi kemampuan

dari mesin tersebut untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Ketersediaan adalah

probabilitas komponen berada dalam kondisi tidak mengalami kerusakan

meskipun sebelumnya komponen tersebut telah mengalami kerusakan dan

diperbaiki kembali pada kondisi operasi normalnya.

Rumus Availability = 1- Proporsi Down Time

2.8 Konsep Maintainaibility (Keterawatan)

Menurut Ebeling (1997, p6), maintainability adalah probabilitas bahwa suatu

komponen atau sistem yang rusak akan diperbaiki dalam jangka waktu

tertentu yang dilakukan sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang telah

ditentukan.

Menurut Dhillon (1997), maintainability didefinisikan sebagai probabilitas

suatu sistem atau komponen akankembali pada keadaan yang memuaskan dan

dalam kondisi operasi mampu mencapai waktu downtime minimum.

Prosedur perawatan meliputi perbaikan, ketersediaan sumber daya perawatan

(tenaga kerja, suku cadang, peralatan, dan lain-lain), program atau 47 rencana

perawatan pengecegahan, keahlian tenaga kerja, dan jumlah orang yang

termasuk didalam bagian perawatan tersebut (Djunaidi, 2007, p36).

Rumus Maintainability

2.9 Stasiun Pengolahan Biji

Pengolahan Inti Kelapa Sawit Stasiun biji pada PKS merupakan stasiun akhir

untuk memperoleh inti sawit. Biji yang didapat dari pemisahan biji dan ampas

(depericarper) dikirim ke stasiun ini untuk diperam, dipecah, dipisahkan

antara inti dan cangkang. Inti dikeringkan sampai batas yang ditentukan, dan

cangkang dikirim ke pusat pembangkit tenaga sebagai bahan bakar.

(Naibaho,1998).

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

15

Proses pengeringan inti pada Pabrik Kelapa Sawit merupakan suatu proses

yang sangat berpengaruh pada kualitas kernel yang diproduksi. Proses

pengolahan inti di PKS dapat dilihat pada gambar .

Gambar 2.1 Proses Pengolahan Inti di Station Kernel

1. Depericarper

2. Polishing Drum

3. Destoner

4. Nut Silo

5. Ripple Mill

6. LTDS I & II

7 Hidrocyclone

8. Kernel Dryer

9. Shell Bin

10. Kernel Bunker

2.10 Pengertian Mesin Ripple Mill

Alat yang berfungsi untuk memecahkan nut (biji sawit) sehingga akan

dihasilkan inti/kernel. dalam proses pemecahan ini dilakukan dengan putaran

roda yang terbuat dari besi yang mempunyai jarak antara satu dengan yang

lainnya. ripple mill terdiri dari ripple plate yang menempel didinding dan roda

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

16

steel yang berputar. hasil dari ripple mill akan jatuh ke cracked mixture

elevator.

Gambar 2.2 Mesin Ripple Mill

Adapun berbagai keuntungan dengan menggunakan mesin ripple mill seperti:

1. Dapat langsung memecahkan biji basah dari nut polishing drum tanpa

proses pengeringan melalui nut silo, heater, dan fan sehingga konsumsi

listrik dan biaya perawatan untuk peralatan tambahan dapat diperkecil,

begitu juga dengan penghematan uap yang mana bisa digunakan untuk

stasiun yang memerlukan seperti stasiun perebusan buah dan lain lain.

2. Efisiensi pemecahan biji mencapai 98% sehingga kerugian akibat banyak

terbuangnya biji yang dipecahkan dalam pross claybath atau hydro ciclone

dapat dihemat.

3. Persentase biji yang hancur karena biji yang terlampau keringmenjadi

lebih sedikit. Abu dan kotoran berkurang karena cangkang dan inti yang

hancur lebih sedikit.

4. Kapasitas mesin bisa mencapai 3-5 ton per jam.

5. Sangat cocok digunakan untuk memecah segala jenis ukuran biji sawit,

terutama untuk biji berkulit tebal atau jenis dura.

6. Konstruksi yang sederhana mempermudah bongkar pasang dan

mengurangi masa stagnasi.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

17

7. Mesin yang konstruksi sederhana dapat dipasang dimana saja tanpa

melakukan perombakan besar besran pada konstruksi pabrik yang sudah

ada.

2.11 Prinsip Kerja Ripple Mill

Biji dari nut silo masuk ke ripple mill untuk dipecahkan sehinggah inti

terpisah dari cangkang . Biji yang masuk melalui rotor akan mengalami gaya

sentrifugal sehingga biji keluar dari rotor dan terbanting dengan kuat yang

menyebabkan cangkang pecah, setelah dipecah inti yang masi bercampur

kotoran kotoran dibawa claybath.

Alat ini dapat memecahkan biji tanpa proses pemeraman dalam nut silo

asalkan pada saat proses perebusan buah dilakukan dengan sempurna yaitu

dengan tekanan rebusan 3kg/cm2.

2.11.1 Komponen Komponen Utama Ripple Mill

Bagian yang tidak bergerak antara lain:

2.11.2 Bagian Yang Tidak Begerak

Bagian yang tidak bergerak antara lain:

1. Ripple plat

Ripple plate berfungsi sebagai bagian yang berfungsi untuk

menahan biji sawit agar biji tersebut terjepit antara ripple plate dan

rotor rod. Didalam ripple plate terdapat square bar yang disusun

sekeliling riplle plate yang berjumlah 30 batang yang berbentuk

bulat persegi panjang. Berikut gambar dari ripple plate.

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

18

Gambar 2.3 Ripple Plate

2 Casing

Casing adalah bagian paling luar dari riplle mill yang berfunsi

sebagai pelindung elemen yang berputar dari ripple mill.

Gambar 2.4 casing Ripple Mill

2.11.3 Bagian Yang Bergerak

Bagian yang bergerak

1. Poros

Berfungsi sebagai kedudukan rotor rod yang digunakan sebagai

penjepit biji sawit antara rotor dan ripple plate.

2. Plate Rotor

Plate rotor berfungsi sebagai pemegang stell rod. Plate rotor terletak

ditengah stell rod agar tidak terlepas yang diakibatkan oleh beban

dan putaran.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

19

3. Stell Rod

Stell rod berbentuk seperti batang besi yang bulat dan berdiameter

25,3 serta panjang 59 mm sebanyak 48 buah.

4. Rotor Rod

Rotor rod adalah bagian yang berputar yang terdiri dari plate rotor

dan stell rod, rotor rod adalah bagian kesekuruhan yang digunakan

sebagai penggilas biji sawit. Berikut gambar dari rotor rod:

Gambar 2.5 Rotor Rod

5. Bantalan ( Bearing)

Bantalan adalah bagian yang penting pada mesin atau peralatan,

demi untuk kelancaran operasi mesin secara berkesinambungan, dan

terus menerus sesuai yang dikehendaki. Bantalan adalah bagian dari

komponen yang bergerak yang berfungsi untuk mendukung poros

yang berputar serta bebannya, sehingga kerugian gesekan yang

terjadi dapat diperkecil, disamping itu bantalan juga berguna untuk

mengantisipasi timbulnya gaya-gaya unbalance selama mesin

beropasi. Berikut ini adalah gambar dari bantalan.

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

20

Gambar 2.6 Bantalan

6. V- belt

V- belt adalah suatu komponen yang terbuat dari bahan karet khusus.

V- belt pada ripple mill berfungsi sebagai penerus putaran yang

menghubungkan putran motor dengan ripple mill. Berikut gambar V-

belt.

Gambar 2.7 V- belt

7. Pulley

Pulley adalah suatu alat yang terpasang pada poros sebagai

kedudukan pulley V-belt. Berikut gambar pulley.

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

21

Gambar 2.8 Pulley

2.12 Faktor-Faktor Proses Efisiensi Pemecahan Pada Mesin Ripple Mill

Adapun efisiensi proses pemecahan biji sawit pada ripple mill dipengaruhi

oleh:

Kondisi mesin ripple mill tersebut, yaitu keandalan apabila plate yang

bergerigi tumpul dan rotor rod yang bengkok akan menyebabkan

pemecahan tidak efektif.

Jarak rotor dan plate bergerigi, yaitu jarak yang terlalu rapat akan

menyebabkan persentase kerugian akibat biji yang pecah atau remuk cukup

tinggi, dan sebaliknya, jarak yang terlalu renggang maka akan

mengakibatkan proses pemecahan tidak sempurna.

Putaran rotor, yaitu putaran yang terlalu cepat maka akan menyebabkan inti

ikut pecah.

2.13 Proses Simulasi Monte Carlo.

Simulasi Monte Carlo dikenal juga dengan istilah Sampling Simulation atau

Monte Carlo Samplimg Techique.Simulasi Monte Carlo merupakan metode

analisis numeric yang melibatkan pengambilan sampel eksperimen bilangan

acak (Tersine,1994).Model simulasi Monte Carlo merupakan bentuk simulasi

probabilistic dimana solusi dari suatu masalah diberikan proses randomisasi

(acak).Bilangan acak dingunakan untuk menjelaskan kejadian acak setiap

waktu dari variable acak dan secara berurutan mengikuti perubahan-perubahan

yang terjadi dalam proses simulasi (Djati,2007).

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

22

2.13.1 Konsep Simulasi

Simulasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang dapat digunakan

untuk memecahkan atau menguraikan persoalan-persoalan dalam

kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian dengan tidak atau

menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan pada

penakainan komputer untuk mendapatkan solusinya. (Thomas j.

Kakiay, 2003, pl)

simulasi merupakan alat yang cukup fleksibel untuk memecahkan

masalah yang sulit untuk dipecahkan dengan model matematis biasa,

model simulasi sangat efektif digunakan untuk sistem yang relatif

kompleks untuk pemecahan analisis dari model tersebut Penggunaan

simulasi akan memberikan wawasan yang lebih luas pada pihak

manajemen dalam menyelesaikan suatu masalah, oleh karena itu

manfaat yang didapatkan dengan menggunakan simulasi adalah

sebagai alat bagi perancang sistem atau membuat keputusan, dalam hal

ini manager menciptakan sistem dengan kinerja tertentu baik dalam

tahap perancangan sistem maupun tahap operasional. (Erma Suryani

2006, p4)

Metode evaluasi secara analitis sangat dimungkinkan untuk sistem

dengan konfigurasi yang sederhana. Untuk sistem yang

kompleks,Bridges (1974) menyarankan untuk menggunakan teknik

simulasi yang dikenal dengan simulasi Monte Carlo.Simulasi Monte

Carlo terdiri dari sebuah model matematis yang di set di dalam

program computer dan menggunakan random sampling dari distribusi

kegagalan dan distribusi reparasi dari masing masing komponen yang

ada di dalam sistem, reliability dan availability dari sistem yang di

prediksi.Random sampling merupakan hasil dari random number

generator.Random sampling ini kemudian dimanfaatkan untuk

melakukan penilaian reliability dan availability atau parameter lain

yang di kehendaki.

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

23

2.13.2 Keuntungan dan Kekurangan Teknik Simulasi.

Adapun keuntungan dan kekurangan teknik simulasi jika dibandingkan

dengan teknik lain adalah sebagai berikut.

Waktu yang diperlukan untuk solusi secara analitis umumnya relatif

lebih singkat sedangkan untuk simulasi relatif lama.Hal ini tidak

menjadi masalah untuk simulasi yang dilakukan dengan computer

yang mempunyai kecepatan dan memori yang lebih besar.

Pemodelan secara analitis akan selalu memberikan hasil numeric

yang sama untuk siitem,model, dan satu set data yang

sama,sedangkan hasl dari simulasi tergantung dari random number

generator yang dipakai dan jumlah simulasi yang dilakukan.Hasil

dari pendekatan secara analitis yang konsisten membangkitkan

keyakinan bagi user tetapi mungkin juga menjadi tidak realistic.

Model yang digunakan untuk pendekatan secara analitis biasanya

merupakan penyederhanaan dari sebuah sistem ,dan terkadang terlalu

di sederhanakan sehingga menjadi tidak realistic.Sedangkan teknik

simulasi dapat melibatkan dan menyimulasikan semua karakteristik

sistem yang diketahui.

Teknik simulasi dapat memberikan output parameter dengan range

yang sangat luas termasuk semua momen dan probability density

function yang lengkap,sedangkan metode analitis biasanya terbatas

hanya pada expected value.

2.13.3 Random Number Generator

Random number merupakan hal terpenting untuk semua teknik

simulasi.Sebuah random number yang uniform mempunyai niali yang

dapat terdistribusi secara uniform pada interval (0,1), yaitu variable

dapat bernilai sembarang antara 0 dan 1 dengan kemungkian yang

sama.Random number dapat diciptakan dengan sebuah computer

digital menggunakan algotima deterministic yang dikenal dengan

Random Number Generator.Karena random number dihasilakan

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - pustaka.stipap.ac.id fileMesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang, 2. Pelaksanaan

24

mengikuti algoritma matematis tertentu,maka random number tersebut

tidaklah benar-benar number dan oleh karena itu disebut dengan

pseudo-random number. Random number generator harus memenuhi

persyaratan minimal untuk dapat dipakai untuk menghasilakan random

number.

Berikut ini beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh random

number generator :

Random number yang dihasilkan harus terdistribusi secara uniform

dan acak.

Harus memiliki periode yang panjang sebelum urutan random

number yang dihasilkan terulang kembali.

Harus memiliki kemampuan reproduksi sehingga sequence yang

sama dapat diulangi.

Harus memulilki efisiensi dalam metode perhitungan.

Algoritma popular yang sering dipakai untuk menghasilkan random

number adalah congruebtial generator dimana random number yang

baru Xi=1 dalam satu urutan dihitung dari random number terdahulu Xi

dengan mengunakan persamaan sebagai berikut :

Xi+1 = ( AX1 + C )(mod B)

Dengan,

A = Pengali (multiplier)

B = Modulus

C = Pertambahan