bab 2 tinjauan pustaka 2.1 kajian teori 2.1 · 2020. 10. 21. · menurut teori edgar edwards...
TRANSCRIPT
6
6 Universitas Muhammadiyah Riau
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Teori Pengangguran
Pengangguran adalah seseorang yang sudah tergolong dalam angkatan
kerja karena sudah mencapai umur kerja dan aktif mencari pekerjaan pada suatu
tingkat upah tertentu, tetapi tidak mendapat pekerjaan yang diinginkannya.
Dengan demikian ibu rumah tangga, mahasiswa, dan orang dewasa yang tidak
bekerja, tidak dapat dikatakan penganggur jika mereka tidak aktif mencari
pekerjaan (Zakarya, 2009).
Menurut Sukirno (2010) pengangguran adalah suatu keadaan dimana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya.Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak
secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur.
Pengangguran adalah masalah makro ekonomi yang mempengaruhi
manusia secara langsung dan merupakan yang paling berat. Bagi kebanyakan
orang, kehilangan pekerjaan berarti penurunan standart kehidupan dan tekanan
psikologis ( mankiw, 2006 ).
Kata pengangguran sudah tidak asing lagi kita dengar, banyak terjadi
pengangguran di mana-mana.sebuah lembaga pendidikan tidak dapat menjamin
berkurangnya pengangguran,bahkan banyak lulusan sarjana yang menganggur.
Jadi dafat dikatakan bahwa pendidikan yang tinggi tidak dapat menjamin
seseorang mendapat pekerjaan.
Pengangguran ( unemployment) adalah suatu keadaan dimana seseorang
yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara
aktif sedang mencari pekerjaan.
A. Jenis Pengagguran
Adapun jenis-jenis pengangguran di Negara sedang berkembang adalah :
1. Pengangguran terselubung (disguised unemployment) yang terjadi akibat
di dalam perekonomian adanya kelebihan tenaga kerja sehingga sering
disebut pengangguran tak kentara
7
7 Universitas Muhammadiyah Riau
2. Pengangguran musiman (season unemployment) yaitu pengangguran yang
terjadi pada waktu-waktu tertentu pada satu tahun.
3. Setengah menganggur (under unemployment) yaitu pengangguran yang
terjadi akibat kelebihan penduduk disektor-sektor tertentu pada Negara
sedang berkembang sehingga banyak penduduknya yang kurang mendapat
pekerjaan dan bekerja diwaktu-waktu tertentu seperti
harian,mingguan,atau musiman.
Menurut teori Edgar Edwards jenis-jenis pengangguran khususnya
dinegara sedang berkembang, sebagai berikut:
1. Pengangguran terbuka ( open unemployment ) yaitu mereka yang bener-
benar tidak bekerja baik secara sukarela maupun karena terpaksa.
2. Setengah pengangguran ( underemployment) yaitu para pekerja yang
jumlah jam kerjanya lebih sesdikit dari yang sebenarnya mereka inginkan.
3. Mereka yang Nampak aktif bekerja tetapi sebenarnya kurang produktif
adalah mereka yang tergolong dalam pengangguran terselubung, namun
bekerja di bawah standart produktivitas optimal.
4. Mereka yang memang tidak mampu bekerja secara penuh karna cacat atau
sebagainya yang sebenarnya mereka ingin bekerja tetapi hasrat terbentur
pada kondisi tubuh yang tidak memungkinkan.
5. Mereka tidak produktif yaitu mereka yang sesungguhnya memiliki
kemampuan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan produktif akan tetapi
mereka tidak memiliki sumber daya komplemen yang memadai untuk
menghasilkan output yang mereka miliki hanya tenaga, sehingga meskipun
mereka sudah bekerja keras hasilnya tetap saja tidak memadai.
B. Cara Mengatasi Pengangguran
Cara mengatasi pengangguran, antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu pendidikan
2. Meningkatkan latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan keterampilan
sesuai tuntutan industri modern
3. Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
4. Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha informal
5. Meningkatkan pembangunan dengan sistem padat karya
8
8 Universitas Muhammadiyah Riau
C. Dampak Pengagguran
Pengangguran memiliki dampak sebagai berikut:
1. Pengangguran secara tidak langsung berkaitan dengan pendapatan
nasional. Tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan turunnya
produk domestik bruto (PDB), sehingga pendapatan nasional pun akan
mengalami penurunan.
2. Pengangguran akan menghambat investasi, karena jumlah tabungan
masyarakat ikut menurun.
3. Pengangguran akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat,
sehingga akan mengakibatkan kelesuan dalam berusaha.
D. Dampak Pengangguran Terhadap Mayarakat
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan
tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa
menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih
rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena
itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. adanya
pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga
permintaan terhadap barang- barang hasil produksi akan berkurang. keadaan
demikian tidak merangsang kalangan investor (pengusaha) untuk melakukan
perluasan atau pendirian industri baru. dengan demikian tingkat investasi
menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
E. Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi pengguran antara lain, yaitu:
1. Pemerrintah harus menyediakan lapangan kerja atau memperluas
kesempatan kerja dengan mengembangkan industry seperti industry padat
karya
2. Menurunkan jumlah angkatan kerja, seperti adanya program keluargan
berencana, wajib pendidikan dan pembatasan usia kerja minimum\
3. Meningkatakan kualitas tenaga kerja yang sudah ada
9
9 Universitas Muhammadiyah Riau
2.1.2 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu ukuran kuantitatif yang
menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu
apabila dibandingkan dengan tahun sebelunya. Perkembangan tersebut dinyatakan
dalam bentuk persentase perubahan pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu
dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Sukirno,2006).
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang sangat penting
dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu
Negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sajauh mana aktifitas perekonomian
akan menghasilkan tambahan pendapat masyarakat pada suatu periode tertentu.
Karena pada dasar nya aktifitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada
gilirannya akan menghasilkan satu aliran balas jasa terhadap faktor produksi dan
dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan
pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut
meningkat.
Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan ekonomi dari waktu
ke waktu dan menyebabkan pendapatan nasional riil berubah. Tingkat
pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase kenaikan pendapatan nasional riil
pada satu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada tahun
sebelumnya (Mankiw, 2012; Nafziger, 2012).
2.1.2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang
sudah lama dibahas oleh ahli-ahli ekonomi diantaranya:
1. Teori pertumbuhan klasik
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu: jumlah penduduk, jumlah
stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat
teknologi yang digunakan. Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan
ekonomi tergantung pada banyak faktor, ahli-ahli ekonomi klasik terutama
menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk
kepada pertumbuhan ekonomi.
10
10 Universitas Muhammadiyah Riau
2. Teori Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di
dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi.dalam teori itu ditunjukkan
bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus
membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi
3. Teori harrod-domar
Dalam menganalisis mengenai masalah pertumbuhan ekonomi, teori
harrod-domar bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi
supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau
steady growth dalam jangka panjang. Analisis harrod-domar menggunakan
pemisahan-pemisahan berikut: (1) barang modal telah mencapai kapasitas
penuh, (2) tabungan adalah proporsional dengan pendapatan nasional, (3)
rasio modal produksi (capital output ratio) tetap nilainya, dan (4)
perekonomian terdiri dari dua sektor.
4. Teori pertumbuhan neo-klasik
Sebagai suatu perluasan teori Keynes, teori harrod-domar melihat
persoalan pertumbuhan itu dari segi permintaan.Teori pertumbuhan neo-
klasik melihat dari sudut pandangan yang berbeda, yaitu dari segi
penawaran. Menurut teori ini, yang dikembangkan oleh abramovits dan
solow pertumbuhan ekonomi tergantung kepada perkembangan faktor-
faktor produksi (Sukirno, 2010).
2.1.3 Teori Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah menurut undang-undang no.20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat 1 menjelaskan pengertian
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Salah satu indicator penting tentang kualitas angkatan kerja adalah tingkat
pendidikan (formal) yang mereka capai jenjang pendidikan secara terinci
11
11 Universitas Muhammadiyah Riau
diklasifikasikan sebagai berikut : (1)Tidak tamat sekolah,(2)Tidak tamat sd ,
(3)Tamat sd, (4)Tidak tamat smp, (5)Tamat smp, (6)Tidak tamat sma, (7)Tamat
sma, (8)Tidak tamat perguruan tinggi, (9)Tamat perguruan tinggi.
Jenjang pendidikan dapat dikaitkan dengan indikator tingkat pendapatan
baik pedesaan maupun perkotaan, tingkat kemiskinan, tingkat produktivitas dan
lapangan usaha yang dimasuki. (Latumaerissa,2015).
2.1.4 Teori Upah
Berdasarkan UU No.13 Tahun 2003, Upah adalah hak pekerja/buruh yang
diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau
pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut
suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa
yang telah atau akan dilakukan.
Dalam teori ekonomi pengertian upah dilihat dari dua pihak.Pertama pihak
pengusaha, upah merupakan pembayaran atas jasa-jasa fisik atau mental yang
disediakan oleh tenaga kerja.Kedua pihak tenaga kerja, upah merupakan imbalan
jasa fisik atau mental yang diberikan pada pengusaha.dari pengertian tersebut
maka upah berperan penting dalam menentukan permintaan dan penawaran
tenaga kerja.
Upah tenaga kerja dibedakan atas dua jenis, yaitu upah uang dan upah rill.
Upah uang adalah jumlah uang yang diterima, uang yang diterima pekerja dari
para pengusaha sebagi pembayaran atas tenaga fisik/ mental pekerja yang
digunakan dalam proses produksi. Upah rill adalah tingkat upah pekerja yang di
ukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang atau jasa yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pekerja (Sukirno, 2010).Untuk itu upah
yang digunakan dalam penelitian ini adalah upah rill yang diterima oleh tenaga
kerja perbulan.
Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada
karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau dilakukan dan
dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu
persetujuan atau peraturan perundang-undangan serta dibayarkan atas dasar suatu
12
12 Universitas Muhammadiyah Riau
perjanjian kerja antara pengusaha dengan karyawan termasuk tunjangan, baik
untuk karyawan itu sendiri maupun untuk keluarganya.
Upah minimum sebagaimana yang telah diatur dalam PP No.8/1981
merupakan upah yang ditetapkan secara minimum regional, sektora regional
maupun subsektoral. Dalam hal ini upah minimum adalah upah pokok dan
tunjangan. Upah pokok minimum yang di atur secara minimal baik regional,
sektoral maupun subsektoral dalam peraturan pemerintah di atur secara jelas
hanya upah pkoknya saja dan tidak termasuk tunjangan (Sumarsono, 2009).
Upah minimum ditetapkan ditingkat Provinsi atau ditingkat
kabupaten/Kota, dimana gubernur menetapkan besaran upah minimum Propinsi
atau Upah minimum kabupaten/kota, berdasarkan usulan Dewan Pengupahan
Provinsi atau Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan kebutuhan hidup
pekerja, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kondisi pasar kerja dan lainnya.
Perbedaan tingkat upah terjadi, pertama-tama karena pada dasarnya pasar
kerja itu sendiri.Disatu pihak pekerjaan yang berbeda memerlukan tingkat
pendidikan dan keterampilan yang berbeda juga.Kedua, Pengamatan
menunjukkan bahwa tingkat upah disetiap perusahaan berbeda menurun
persentasi biaya karyawan terhadap seluruh biaya produksi.Ketiga, perbedaan
upah karyawan karena perbedaan proporsi keuntungan perusahaan terhadap
penjualannya.Keempat, perbedaan upah antar perusahaan karena perbedaan
peranan pengusaha yang bersangkutan dan menetapkan harga.
2.2 Peneliti terdahulu
Beberapa penelitian telah menjadikan variabel yang diteliti pada penelitian
ini sebagai objek . Berikut daftar sejumlah penelitian yag relevan tersebut :
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Nama
Peneliti
Sumber Judul
Penelitian
Variabel Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Aditya Barry
Kurniawan
(2014)
Jurnal Ilmiah Analisis
Pengaruh
Pertumbuhan
Ekonomi,
Upah
Minimum,
Dan Investasi
Terhadap
Y=
Pengangguran
X1=
Pertumbuhan
ekonomi
X2=Upah
Minimum
X3= Investasi
regresi
linier
berganda
Dari hasil
persamaan
regresi
tersebut
menunjukan
bahwa
pertumbuhan
ekonomi,
13
13 Universitas Muhammadiyah Riau
Tabel 2.2 Lanjutan
Nama
Peneliti
Sumber Judul Penelitian Variabel Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
Jumlah
Pengangguran
Di Kabupaten
Gresik
upah minimum,
investasi
mempunyai
pengaruh
terhadap
jumlah
pengangguran
di Kabupaten
Gresik.
M. As’ad
Firdaus
(2015)
Skripsi Analisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Tingkat
Pengangguran
Terbuka Di
Provinsi Jawa
Tengah
Y=Tingkat
Pengangguran
X1= PDRB
X2=Jumlah
Penduduk
X3=Upah
Minimum
X4=Tingkat
Inflasi
Regresi data
panel
Hasil analisis
menunjukkan
bahwa variabel
PDRB
berhubungan
negatif dan
signifikan
terhadap
tingkat
pengangguran
terbuka,jumlah
penduduk
berhubungan
positif dan
signifikan
terhadaf tingkat
pengangguran
terbuka.
Rosyda Nur
Fauziyah
(2015)
Jurnal Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Tingkat
Pengangguran
Terbuka Di
Pulau Jawa
Y=Tingkat
Pengangguran
Terbuka
X1=Tingkat
Inflasi
X2=
Pertumbuhan
Ekonomi
X3=Upah
Minimum
Provinsi
X4=
Penanaman
Modal Dalam
Negeri
Regresi
Data panel
Dari hasil
penelitian ini
ditemukan
bahwa variabel
Inflasi,
Pertumbuhan
Ekonomi, Upah
Minimum
Provinsi (UMP)
dan Penanaman
Modal Dalam
Negeri
(PMDN)
berpengaruh
signifikan
terhadap
tingkat
pengangguran
terbuka.
Sumber . Berbagai Olahan Skripsi dan Jurnal
14
14 Universitas Muhammadiyah Riau
Tabel 2.2 Lanjutan
Nama
Peneliti
Sumber Judul
Penelitian
Variabel Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
Syahnur
at al
(2015)
Jurnal
Vol.3
No.1
Analisis
Faktor-
Faktor Yang
Mempengaru
hi Tingkat
Penganggura
n Di Aceh
Y= Tingkat
Pengangguran
X1= tingkat
pertumbuhan
angkatan kerja
yang bekerja,
X2= tingkat
partisipasi
angkatan kerja
laki-laki,
X3= tingkat
partisipasi
angkatan kerja
perempuan
Data
panel
Penelitian ini
menggunakan Random
Effect Model dan
hasilnya menunjukkan
bahwa tingkat
pertumbuhan angkatan
kerja yang bekerja,
tingkat partisipasi
angkatan kerja laki-
laki, tingkat partisipasi
angkatan kerja
perempuan
berpengaruh negatif
dan signifikan
terhadap tingkat
pengangguran.
Sebaliknya, tingkat
pertumbuhan angkatan
kerja dan share
angkatan kerja usia
15-24 tahun
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap tingkat
pengangguran.
Sedangkan share
angkatan kerja usia di
atas 60 tahun dan
tingkat pertumbuhan
ekonomi tidak
signifikan. Diperlukan
kebijakan pemerintah
untuk menurunkan
tingkat pengangguran
antara lain dengan
kebijakan jangka
panjang yaitu
pengendalian
pertumbuhan
penduduk dan
kebijakan jangka
pendek dengan
meningkatkan
investasi dan
pertumbuhan lapangan
kerja.
Sumber . Berbagai Olahan Skripsi dan Jurnal
15
15 Universitas Muhammadiyah Riau
Tabel 2.2 Lanjutan
Nama
Peneliti
Sumber Judul
Penelitian
Variabel Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
RENI
WIDIYATI
(2016)
Naskah
publikasi
Analisis
Faktor-
Faktor Yang
Mempengaru
hi Tingkat
Penganggura
n Terbuka Di
Kota-Kota
Provinsi
Jawa Tengah
Y1= tingkat
penganggura
n
X1=
pertumbuhan
ekonomi
X2= beban /
tanggungan
penduduk
X3= upah
minimum
X4= inflasi
Data panel Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Random Effect
Model (REM) adalah
model yang paling
tepat. Berdasarkan
uji F variabel PDRB,
beban/tanggungan
penduduk, upah
minimum kota dan
inflasi secara
silmutan atau
bersama-sama
berpengaruh
terhadap tingkat
pengangguran
terbuka. Berdasarkan
uji validitas pengaruh
atau uji t, PDRB
berpengaruh positif
tidak signifikan,
beban/tanggungan
penduduk
berpengaruh positif
signifikan, upah
minimum kota
berpengaruh negatif
signifikan dan inflasi
berpengaruh negatif
tidak signifikan
terhadap tingkat
pengangguran
terbuka di kota-kota
Provinsi Jawa
Tengah
Wijaya et
al (2017)
Jurnal
inovasi
Vol.13
no.1
Faktor-faktor
yang
mempengaru
hi tingkat
penganggura
n dan
kemiskinan
di kota
samarinda
Y1=Tingkat
Penganggura
n
Y2=Tingkat
Kemiskinan
X1=
Pertumbuhan
Ekonomi
X2=Upah
analisis
jalur (path
analysis)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
dalam
mempengaruhi
tingkat
pengangguran,
pertumbuhan
ekonomiberpengaruh
langsung dan
Sumber . Berbagai Olahan Skripsi dan Jurnal
16
16 Universitas Muhammadiyah Riau
Tabel 2.2 Lanjutan
Nama
Peneliti
Sumber Judul
Penelitian
Variabel Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
Minimum
Kota
X3=Tingkat
Pendidikan
X4= Inflasi
tidak.signifikan
dengan nilai
pengaruh 0,269
dan signifikansi
0,177> 0,10,
upah minimum
kotaberpengaruh
langsung dan
signifikan
dengan nilai
pengaruh -1,269
dan signifikansi
0,032 <0,10,
tingkpendidikan
berpengaruh
langsung dan
tidak signifikan
dengan nilai
pengaruh 0,554
dan signifikansi
0,255> 0,10,
tingkat
pendidikan
berpengaruh
langsung dan
tidak signifikan
dengan nilai
pengaruh 0,554
dan signifikansi
0,255>0,10,
sertainflasi
berpengaruh
langsung dan
tidak signifikan
dengan nilai
pengaruh 0,184
dan signifikansi
0,352>0,10
Sumber . Berbagai Olahan Skripsi dan Jurnal
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan konsep untuk menjelaskan keterkaitan
antar variabel yang akan diteliti, berdasarkan permasalahan maupun antar
variabel-variabel yang akan diteliti. Berpijak pada teori yang dikemukakan pada
bab sebelumnya. Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka diatas maka
17
17 Universitas Muhammadiyah Riau
dapat dibuat kerangka pemikiran untuk memudahkan alur dalam penelitian
mengenai masalah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran
terbuka di kabupaten Kampar.
Tenaga kerja yang menetapkan tingkat upah minimumnya pada tingkat
upah tertentu, jika seluruh upah yang ditawarkan besarnya di bawah tingkat upah
tersebut, seseorang pekerja akan menolak mendapatkan upah tersebut dan
akibatnya menyebabkan pengangguran. Jika upah yang ditetapkan suatu daerah
terlalu rendah, maka akan berakibat pada tingginya jumlah pengangguran yang
terjadi pada daerah tersebut. Namun dari sisi pengusaha, jika upah meningkat dan
biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, maka akan mengurangi efesiensi
pengeluaran, sehingga pengusaha akan mengambil kebijakan pengurangan tenaga
kerja guna mengurangi biaya produksi. Hal ini akan berakibat peningkatan
pengangguran.
Berdasarkan pada teori tentang Analisis Tingkat pengangguran dan
pertumbuhan ekonomi maka dapat digambarkan kerangka penelitiannya sebagai
berikut. Pada analisis tahap pertama, tingkat pendidikan (X2) merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi Tingkat pengangguran.Penentuan upah minimum
akan mempengaruhi besar kecilnya tingkat pengangguran, karena adanya
kecenderungan disaat Upah minimum tinggi maka Tingkat pengangguran akan
menurun. Tingkat pendidikan (X2) juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi , karena upah minimum berhubungan positif dengan pertumbuhan
ekonomi yang artinya semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka semakin tinggi
pula upah yang di terima oleh tenaga kerja.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi secara teori setiap adanya
peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan dapat menyerap
tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.Pertumbuhan
ekonomi di Indonesia dapat diukur melalui peningkatan atau penurunan GDP
yang dihasilkan suatu Negara, karena indikator yang berhubungan dengan jumlah
pengangguran GDP.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang
berbeda, hubungan pertumbuhan ekonomi dan jumlah pengangguran bersifat
positif dan negative. Pertumbuhan ekonomi melalui GDP yang bersifat positif
18
18 Universitas Muhammadiyah Riau
karenakan pertumbuhan ekonomi tidak diberangi oleh peningkatan kapasitas
produksi, sehingga pengangguran tetap meningkat seiring dengan pertumbuhan
ekonomi.Pertumbuhan ekonomi yang meningkat ini berorientasi pada padat
modal, dimana kegiatan produksi untuk memacu output dan menghasilkan
pendapatan yang meningkat lebih diutamakan ketimbang pertumbuhan ekonomi
yang berorientasi pada padat karya.
Penelitian lain yang menyatakan hubungan negatif antara pertumbuhan
ekonomi dan jumlah pengangguran berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi
yang meningkat di Indonesia memberikan peluang kerja baru ataupun
memberikan kesempatan kerja dan berorientasi pada padat karya, sehingga
pertumbuhan ekonomi mengurangi jumlah pengangguran.
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang
diteliti.Hipotesis juga merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang
menjadi objek penelitiaan. Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan
masalah diatas maka untuk keperluan penelitian dibuat hipotesis sebagai berikut :
Pengangguran
Terbuka(Y)
Pertumbuhan Ekonomi
X1
Tingkat Pendidikan
X2
Upah Minimum
X3
19
19 Universitas Muhammadiyah Riau
1. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara Pertumuhan Ekonomi
terhadap pengangguran terbuka di Kabupaten Kampar
2. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara upah minimum terhadap
pengangguran terbuka di Kabupaten Kampar
3. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara Tingkat pendidikan
terhadap pengangguran terbuka di Kabupaten Kampar
4. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara pertmbuhan ekonomi
,upah minimum dan Tingkat pendidikan terhadap pengangguran terbuka
di Kabupaten Kampar