bab 2 tinjauan pustaka 21 dasar teori
TRANSCRIPT
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Mulai dari tahap perencanaan, percobaan hingga sampai tahan analisa,
percobaan dilakukan berdasarkan sumber-sumber yang terkait dengan topik yang
dipilih, yaitu mengenai tentang “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan
Keadaan Lalu Lintas Di kecamataan Pulau Rakyat Berbasis Web”.
2.1.1 Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis sudah berkembang dari ragam aplikasi dan
juga media. Pengembangan aplikasi SIG akan berpengaruh pada aplikasi web
yang dikenal web SIG. Pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah
menunjukan potensi besar terkait dengan informasi geografis. SIG berbasis web
yaitu aplikasi SIG yang dapat dijalankan pada suatu web browser. SIG bisa
menghubungkan data-data untuk suatu titik tertentu di bumi, menganalisa, dan
memetakan hasilnya (Saputra & Patombongi, 2017).
Sistem Informasi Geografis merupakan bidang pembelajaran ilmu
pengtahuan teknologi, digunakan berbagai bidang ilmu, dan berkembang dengan
cepat. Diagram sistem informasi geografis terdiri dari data input, data manajemen
dan data output (Tri et al., 2015).
9
Gambar 2.1 Subsistem SIG
2.1.1.1 Komponen Sistem Informasi Geografis
Untuk pengoprasian SIG dibutuhkan komponen-komponen SIG yaitu
hardware, software, data, aplikasi dan brainware (Ardiansyah & Kardono, 2017).
Komponen-komponen SIG dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.2 Komponen-komponen GIS
10
Keterangan :
1) Orang
Orang yang menjalankan sistem serta mengoperasikan dan mengembangkan
sistem memperoleh manfaat dari sistem.
2) Aplikasi
Aplikasi adalah kumpulan prosedur-prosedur digunakan untuk mengolah
data menjadi informasi.
3) Data
Data dalam SIG dapat berupa data spasial ialah representasi fenomena
permukaan bumi yang berupa peta, foto udara dan satelit.
4) Software
Software SIG merupakan program komputer yang dibuat khusus untuk
pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis serta penayangan data spasial.
5) Hardware
Hardware berupa seperangkat komputer yang dapat mengoprasikan
perangkat lunak yang dipergunakan.
2.1.1.2 Sumber Data
Salah satu syarat SIG (Ardiansyah & Kardono, 2017) adalah data spasial,
yang dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain:
1) Peta Analog
Peta analog merupakan peta dalam bentuk cetak. Teknik kartografi, peta
analog juga memiliki referensi spasial seperti titik koordinat, skala, dan arah mata
angin.
11
2) Data Sistem Penginderaan Jauh
Data penginderaan jauh adalah sumber data yang terpenting bagi SIG karena
ketersediannya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan begitu kita
bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit dari beragam satelit diluar angkasa
untuk beragam tujuan pemakaian.
Data hasil pengukuran lapangan
Data hasil pengukuran lapangan merupakan sumber data atribut, yang
memiliki batas administrasi, kepemilikan lahan, persil, hak pengusahaan hutan
dan lain-lainny adalah contohnya.
2.1.2 Website
Website (Wijaya et al., 2018) adalah keseluruhan halaman -halaman yang
berisikan informasi berupa gambar, tulisan, suara, animasi baik dinamis maupun
statis yang terdapat dalam sebuah rangkaian jaringan halamam (link)
menggunakan protocol http dan diakses menggunakan web browser. Perangkat
lunak bantu yang digunakan untuk mendesain web adalah Macromedia, ialah
editor HTML, aplikasi desain untuk pengembangan web yang menyediakan kode
editor yang memiliki fitur standar seperti code completion dan code collapsing,
yang didukung oleh fitur lebih canggih yaitu real-time syntax check ing dan code
introspection. Website terbagi dalam 2 tipe yaitu:
1. Website Statis
Website statis merupakan website yang dibuat menggunakan bahasa
pemrograman web HyperText Markup Language atau HTML yang memiliki isi
halaman web yang relatif sama. Pemilik website statis diharuskan melakukan
12
penyetingan manual jika ingin mengubah isi halaman web mereka.
2. Website Dinamis
Website dinamis adalah website yang memiliki isi halaman web yang
dapat diubah sesuai keinginan pemilik website secara realtime yang sedang
online. Browser mendukung berbagai macam format tambahan di HTML seperti
format gambar JPEG, PNG dan GIF image formats, yang dapat
dikembangkan dukungannya kepada SVG dengan menggunakan plugin.
Berikut ini tampilan Web Browser dengan menggunakan Mozila Firefox:
Gambar 2.3 Halaman Mozila Firefox
2.1.3 Google Map API
Google Maps merupakan aplikasi yang yang menampilkan pemetaan
berbasis web service, yang sudah diberikan oleh Google Maps API. Merupakan
suatu pustaka yang berbentuk java script digunakan sebagai memodifikasi peta
13
yang ada di google maps. Aplikasi yang memanfaatkan Google Maps di dekstop
dan mobile device dapat gigunakan untuk membangun aplikasi yang menggunkan
google maps java script API v3 yang mempunyai kelebihan lebih cepat dari versi
sebelumnya (Febrian, dalam Husaini dan Dwi, 2017:51)
2.1.4 Sublime Text
Sublime Text merupakan aplikasi editor teks yang berfungsi merancang
serta mengolah potongan kode, plugin, dan markup. Sublime Text juga digunakan
untuk menulis artikel dan mengetik di prosa normal. Keunggulan Sublime Text
ialah kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya (Tri et al., 2015).
2.1.5 HTML, CSS, PHP, dan JQuery
Bahasa pemrograman HTML (HyperText Markup Language) adalah
basaha pemrograman yang membuatan halaman web. Adapun tampilan yang
bagus dari bahasa pemrograman pada teks di dokumen HTML dikenal dengan
bahasa CSS (cascading stylesheet). PHP adalah basaha pemrograman yang
berjalan di sebuah web-server (server side). Bersifat open source merupakan
pustaka javascript yang menekankan pada interaksi antara javascript dan HTML
(Tri et al., 2015).
2.1.6 Lalu Lintas
Dalam undang-undang No 22 tahun 2009 Lalu lintas merupakan gerak
Kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan. Dimaksud ruang lalu lintas jalan
ialah kegiatan gerak pindah barang atau orang yang memiliki fasilitas pendukung.
14
2.1.7 Peta
Salah satu bagian penting dalam pembuatan (Wijaya et al., 2018) Sistem
Informasi Georafis adalah tersedianya peta sebagai media sosial dari karakteristik
dipermukaan bumi, peta juga menjadi sumber dari data spasial. Representasi
simbolik merupakan Pemahaman tentang peta dari suatu tempat yang di
gambarkan sebagai suatu permukaan datar.
Tabel 2.1 Lokasi Balap Liar di Kecamatan Pulau Rakyat
No Nama Ruas Jalan Alamat Keterangan
1 Simpang Tunggul Desa Tunggul 45 Keadaan jalan yang lurus
2 Simpang S Kampung Tempel Keadaan jalan yang lurus
3 Simpang Naga Bolon Desa Mekar Sari Keadaan jalan yang lurus
Sumber : Kantor Polisi Sektor Pulau Raja
Tabel 2.2 Pemetaan Rawan Kecelakaan di Kecamatan Pulau Rakyat
No Nama Ruas Jalan Alamat Keterangan
1 Simpang Pulau Raja Desa Orika Pertigaan Jalan dan
pemberhentian halte bus
2 Simpang Tunggul Desa Tunggul 45 Jalan lurus dan
bergelombang
3 Simpang Mesjid Raya
S.Piring
Pulau Rakyat Tua Persimpangan jalan danbany
ak anak sekolah melintas
4 Simpang Puskesmas S
.Piring
Pulau Rakyat Tua Pertigaan jalan dan banyak a
nak sekolah melintas
5 Simpang Gang Duda Mekar sari Persimpangan jalan dan
jalan yang lurus
6 Rel Pulau Rakyat Pulau Rakyat Tua Tidak ada palang pintu
7 Simpang S Kampung Tempel Persimpangan jalan
8 Sibayak Desa Mekar Sari Turunan yang curam dan
berbelok
9 Kebun Sayur Desa Orika Tikungan tajam
10 Simpang Naga Bolon Desa Mekar Sari Pertigaan jalan dan jalan
yang lurus
11 Simpang Golden Desa Mekar Sari Persimpangan jalan
Sumber : Kantor Polisi Sektor Pulau Raja
15
2.1.8 Perancangan Sistem
Perencanaan, penggambaran, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
elemen-elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang lengkap dan berfungsi
disebut sebagai perancangan sistem. Menentukan bagaimana suatu sistem akan
menyelesaikan apa yang harus diselesaikan juga sebagai kegiatan perancangan
sistem.
2.1.8.1 Flowchart
Flowchart berfungsi untuk diagram, maka simbol yang digunakan adalah
simbol grafis yang menampilkan hasil dari simbol dalam bentuk kotak, yang
terhubung menggunakan tanda panah. Diagram ini akan memberi solusi step by
step untuk menyelesaikan sebuah masalah yang ada dalam proses tersebut (Ilyas
et al., 2018: 70).Berikut ini adalah simbol-simbol dari flowchart:
Tabel 2.3 Simbol Flowchart
Simbol Nama Deskripsi
Terminator
Permulaan atau akhir dari program.
GarisAlir
(Flow Line)
Arah aliran program.
Preparation
Proses inisialisasi atau pemberian harga awal.
Proses
Proses perhitungan atau proses pengolahan
data.
16
Sumber: Rosyidi et al., (2019: 104)
2.1.8.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan diagram yang digunakan
untuk merancang tabel-tabel yang nantinya akan diimplementasikan pada basis
data (Sulianta, 2017: 158). Berikut ini adalah simbol-simbol dari ERD:
Tabel 2.4 Simbol Entity Relationship Diagram
Simbol Nama Deskripsi
Entitas
Suatu objek yang dapat diidentifikasikan ke
dalam lingkungan pemakai.
Atribut
Mendeskripsikan karakter atribut, fungsinya primary key diberi garis bawah.
Relasi
Menunjukkan adanya relasi atau hubungan
antar sejumlah entitias yang berbeda.
Garis Relasi
Penghubung antara relasi dengan entitas, relasi
dan entitias dengan atribut.
Sumber: Purwanto et al., (2019:416)
Input / Output
Data
Proses input atau output data, parameter
maupun informasi.
Predefined
Process (Sub
Program)
Peramalan sub program atau proses
menjalankan sub program.
Decision Keputusan Dalam Program
One Page
Connector
Penghubung bagian-bagian flowchart yang
berada di halaman.
Off Page
Connector
Penghubung yang berada pada halaman
berbeda.
17
2.1.8.3 Unified Modeling Language (UML)
UML merupakan bahasa pemodelan untuk software berorientasi objek.
Pemodelan berfungsi untuk menyederhanakan permasalahan yang ada agar dapat
lebih mudah dipelajari dan dipahami. Munculnya UML dikarenakan adanya
kebutuhan bagi peneliti untuk menggambarkan, membangun, merincikan, dan
dokumentasi dari software. UML hanya berfungsi sebagai pemodelan,
penggunaaan UML tidak mempumyai batasan pada metodologi tertentu.
Walaupun, kenyataannya UML sangat sering digunakan pada metodologi
berorientasi objek (Saputra & Patombongi, 2017).
1. Use Case Diagram
Use case diagram adalah pemodelan untuk kelakukan sistem informasi
yang akan dibuat. Use case berfungsi untuk berinteraksi antara satu atau banyak
aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Dan use case berfungsi untuk
mengetahui siapa yang bertanggung jawab untuk menggunakan fungsi-fungsi
tersebut. Simbol- simbol yang digunakan dalam use case diagram ialah :
Tabel 2.5 Simbol Use Case Diagram
No Simbol Keterangan
1
Use case berfungsi sebagai sistem yang bertukar pesan
antar unit dengan aktor.
18
2
Aktor merupakan gambaran dari orang atau sistem lain
yang memiliki peran atau hak, Aktor bisa digunakan
dalam beberapa peran. Perlu dicatat bahwa aktor
berhubungan dengan use case, tapi tidak memiliki
batasan terhadap use case.
3
Asosiasi antara aktor dan use case, digambar
menggunakan garis tanpa panah untuk berinteraksi.
4
>
Asosiasi antara aktor dan use case yang dapat
digambarkan dengan menggunakan panah terbuka
untuk aktor yang pasif yang akan berinteraksi pada
sistem.
5
Include adalah didalam use case lain use case oleh use
case lain.
6
<
Extend adalah perluasan dari use case lain jika kondisi
terpenuhi.
Sumber: Urva et al., 2015
3. Class Diagram
Class diagram adalah kelas antar kelas yang berhubungan secara
terperinci dalam model pada desain dari suatu sistem, Class diagram juga
menampilkan atribut-atribut dan control dari kelas yang terhubung dengan objek
yang terkoneksi. Khas dari class diagram ialah Kelas (Class), Atribut (Attributes),
Relasi, Associations, Generalization dan Aggregation, Operasi (Operations/
Method), Visibility, tingkat akses objek luar kepada suatu atribut.
19
Tabel 2.6 Simbol-simbol Class Diagram
No Simbol Keterangan
1 Class
Nama Kelas
+ Attribute
+ Operation 1 ( )
Kelas pada struktur system.
2 Antarmuka/ Interface
interface dalam pemrograman
berorientasi objek.
3
Asosiasi/ association
Kelas dengan kelas yang makna umum,
asosiasi juga multiplicity.
4 Directed association
Asosiasi Berarah
Relasi antar kelas bermakna bahwa kelas
yang satu berhubungan kelas yang lain.
5
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan generalisasi
dan spesialisasi (umum – khusus).
6 Kebergantungan/Dependency
----------------->
Relasi antar kelas dengan makna yang
bergantungan dengan kelas.
7 Agregasi/ aggregation
Relasi antar kelas dengan makna semua-
bagian (whole-part).
Sumber: Urva et al., 2015
3. Activity Diagram
Activity Diagram adalah suatu kegiatan sistem dan proses bisnis. Simbol-
simbol activity diagram yang digunakan adalah:
20
Tabel 2.7 Simbol-Simbol Activity Diagram
No Simbol Keterangan
1
Start point, diletakkan pada pojok kiri atas
dan merupan awal aktifitas.
End point, akhit aktifitas.
2
Activites yang menggambarkan suatu
proses/ kegiatan bisnis.
3
Fork (percabangan) digunakan untuk
kegiatan yang dilakukan secara paralel
atau penggabungan paralel menjadi satu
4
Join (penggabungan) adalah rake, yang
digunakan untuk menunjukkan adanya
dekomposisi.
5
Decision Point, yaitu penggambaran
pilihan untuk pengambilan keputusan,
yaitu: true dan false.
6
Swimlane adalah bagian activity diagram
untuk menunjukkan siapa melakukan apa.
Sumber: Urva et al., 2015
4. Sequence Diagram
Sequence diagram berfungsi untuk mengetahui alur dari interaksi antar
objek. Isi dari sequence diagram harus sama dengan use case diagram dan class
diagram. Satu use case diagram tunggal akan digambarkan dengan satu sequence
diagram (Sulianta, 2017: 221). Berikut adalah simbol-simbol sequence diagram:
21
Tabel 2.8 Simbol Sequence Diagram
Sumber: Sulianta (2017:222)
5. Deployment Diagram
Deployment diagram berfungsi sebagai penunjuk tata letak sebuah system
secara fisik. Diagram ini akan menampilkan bagian software yang berjalan pada
bagian hardware, yang akan digunakan untuk menerapkan sebuah sistem yang
berhungan dengan komponen hardware tersebut (Putri dan Putra, 2018: 51-52).
Tabel 2.9 Simbol Deployment Diagram
Sumber: Putra dan Putri (2018:52)
Simbol Nama Keterangan
Objek/Aktor Sebuah objek yang berasal dari kelas. Atau
dapat dinamai dengan kelasnya saja. Aktor
termasuk objek. Garis putus-putus berfungsi
untuk menunjukkan garis hidup suatu objek.
Aktivasi Menunjukkan masa hidup dari objek.
Pesan
Interaksi antara satu objek dengan objek
lainnya. Objek dapat mengirimkan pesan ke
objek lain. Interaksi antar objek ditunjukkan
pada bagian operasi diagram kelas.
Return
Pesan kembalian dari komunikasi antar objek.
Simbol Nama Keterangan
Komponen Node merupakan sumber daya fisik yang
berfungsi untuk menjalankan kode
komponen.
Asosiasi Asosiasi merupakan koneksi fisik antara
node, seperti ethernet.
Komponen
dan Nodes
Komponen yang ada di dalam node yang
menyebarkan mereka.
22
2.2 Tinjauan Penelitian
Adapun beberapa penelitan yang pernah dilakukan terkait dengan Sistem
Informasi Geografis sebagai berikut :
1. Penelitian sebelumnya terkait Sistem Informasi Geografis (GIS) pernah
dilakukan oleh Saputra et al., 2018, “Sistem Informasi Geografis Titik
Rawan Kecelakaan Daerah Sumatera Barat Berbasis Web”. Jumlah titik
waran kecelakaan di Sumatera Barat terdapat 48 titik. Maka dengan ini
dibutuhkan sebuah Sistem Informasi Geografis daerah rawan
kecelakaan berbasis web untuk menggambarkan peta lokasi rawan
kecelakaan. Hasil akhir dari penelitian ialah membangun aplikasi SIG
berbasis web lokasi daerah rawan kecelakaan di Sumatera Barat.
2. Penelitian sebelumnya terkait Sistem Informasi Geografis (GIS) pernah
dilakukan oleh Kentjana et al., 2016, “Pemetaan Pergerakan Kendaraan
Di Kelurahan Kukusan Kota Depok”. Pergerakan penduduk dari tempat
satu ke tempat yang lainnya sejalan dengan pergerakan kendaraan dan
Pergerakan penduduk dari Depok ke Jakarta, seperti di Kelurahan
Kukusan. Tujuan penelitian ialah mengetahui pemetaan pergerakan lalu
lintas kendaraan di Kelurahan Kukusan. Hasil penelitia mengarah pada
segmen jalan dengan jumlah Point of Interest (POI) terbanyak memiliki
derajat kejenuhan yang lebih tinggi.
3. Penelitian sebelumnya terkait Sistem Informasi Geografis (GIS) pernah
dilakukan oleh Sukamto, 2017 “Sistem Informasi Geografis Pemetaan
Kantor Polisi Wilayah Kota Pekanbaru Provinsi Riau”. SIG ini
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai lokasi dan
23
jenisnya Kantor Polisi yang ada di Kota Pekanbaru, sehinggga
masyarakat akan lebih mudah mencari Kantor Polisi untuk mengurus
keperluan dikantor Polisi tersebut. Sistem informasi ini menggunakan
bahasa pemograman HTML, CSS, JQuery, PHP, XML, dan Google
Maps, serta MySQL sebagai database. Perancangan sistemnya
menggunakan Flowchart System, Data Flow Diagram.
4. Penelitian sebelumnya terkait Sistem Informasi Geografis (GIS) pernah
dilakukan oleh Yaqin et al., 2017 “Penerapan Sistem Informasi
Geografis Untuk Pemetaan Dan Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas di
Kabupaten Mojokerto”. Kecelakaan lalu lintas semakin banyak di jalan
raya. Kondisi saat ini, banyak masyarakat yang tidak tertib berlalu
lintas sehingga sering terjadinya kecelakaaan. Berdasarkan data setelah
mewawancarai di Satlantas Polres Mojokerto, pada tahun 2017 terjadi
322 kasus kecelakaan di wilayah Mojokerto. Adapun hasil penelitian ini
ialah terciptanya Sistem Informasi Geografis yang aktual dalam
penentuan lokasi kecelakaan lalu lintas dengan memanfaatkan Global
Position System (GPS) dan Google Maps sebagai media perantara dan
kemudian diimplementasikan menjadi gambaran pemetaan daerah
rawan kecelakaan. Dengan adanya aplikasi ini pengelolaan data dan
pelaporan kecelakaan lalu lintas dapat berjalan dengan baik,
menghasilkan laporan yang akurat dan tersedianya informasi daerah
rawan kecelakaan yang dibutuhkan.
5. Penelitian sebelumnya terkait Sistem Informasi Geografis (GIS)
pernah dilakukan oleh Rozzaqiyah et al., 2017, “Web GIS Pemetaan
24
Lokasi Kejadian Kecelakaan di Kota Bengkulu”. Kecelakaan lalu lintas
adalah suatu kejadia di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja yang
mengakibatkan korban dan kerugian harta benda. Tujuan utama dari
penelitian adalah membangun Sistem Informasi Geografis yang aktual
untuk menentukan titik-titik lokasi kecelakaan. Dengan metode
Location Based Service (LBS) dengan memanfaatkan Global Position
System (GPS) dan Google Maps sebagai media perantara dan kemudian
diimplementasikan menjadi gambaran pemetaan daerah rawan
kecelakaan.
2.3 Kerangka Pemikiran
Persebaran pemetaan keadaan lalu lintas di Kecamatan Pulau Rakyat
sangat penting, karena melalui peta tersebut masyarakat dapat melihat dan
mengetahui keadaan lalu lintas yang ada di Kecamatan Pulau Rakyat. Berdasarkan
hal tersebut masyarakat dapat menurunkan kecepatan berkendaraannya dalam
melewati rute tersebut.
Pemetaan keadaan lalu lintas disajikan dalam bentuk informasi.
Menampilkan data-data alamat lokasi balap liar, alamat lokasi rawan kecelakaan,
di Kecamatan Pulau Rakyat.
25
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran
2.4 Tinjauan Umum Perusahaan
2.4.1 Sejarah POLSEK ( Polisi Sektor ) Pulau Raja
Polsek Pulau Raja diresmikan pada tanggal 25 Januari 1972, terletak di
Jalan Lintas Sumatera Perintis Kemerdekaan KM 202 – 203 Kab. Asahan, diatas
tanah milik Pemerintahan Kec. Pulau Rakyat. Luas Tanah Polsek Pulau Raja
10.000 Meter Persegi. Pada Tahun 2015 diresmikan pembangunan Mushola pada
Polsek Pulau Raja dan parkiran mobil Dinas Patroli.
Berdasarkan pembangunan ini bahwa Polri selalu berusaha untuk meningkatkan
pelayanan terhadap masyarakat khususnya dibidang keamanan dan ketertiban
Mulai
Perncanaan Analisa
Uji Coba
Perancangan
Penerapan
Selesai
- Studi Pendahuluan
- BatasanMasalah
- Tujuan Penelitian
- Pengumpulan Data
- Bahasa Pemrograman Menggunakan
PHP dan MySQL - Aplikasi GIS Pemetaan Keadaan Lalu
Lintas di Kecamatan Pulau Rakyat
- Merancang Sistem Informasi
Geografis Menggunakan Editor
Google Maps API. -
- Pengujian dilakkukan dengan
Menjalankan program
26
masyarakat, untuk mewujudkan ini semua Polri khususnya Polres Asahan
mengidentifikasi wilayah hukumnya untuk membentuk Pospol (Pos Polisi) dan
menjadi Polsek sesuai kebutuhan, tugas pokok Polri dalam rangka memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum dan pemberian
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas–tugas
Polri lain di wilayah hukumnya, sesuai ketentuan hukum dan peraturan/kebijakan
yang berlaku dalam organisasi Polri sehingga memudahkan pelayanan Polri
terhadap masyarakat karena wilayah tugas yang jauh untuk dijangkau dari Polres
demi tetap terpeliharanya keamanan dan ketertiban di tengah–tengah masyarakat.
2.4.2 Struktur Organisasi POLSEK (Polisi Sektor) Pulau Raja
Organisasi berasal dari bahasa Yunani “orgonom” dan istilah latin “orgonum”
yang berarti alat bagian, anggota atau badan. Sehingga dapat didefenisikan
sebagai suatu wadah atau tempat sekelompok orang yang bekerja sama dengan
menggunakan dana, alat-alat dan teknologi serta mau terikat dengan peraturan dan
hubungan tertentu sehingga dapat mengarah kepada pencapaian tujuan yang
diinginkan. Organisasi juga diartikan sebagai suatu alat manajemen, sedangkan
manajemen adalah cara pengelolaan, peraturan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan oleh organisasi dengan menggunakan sumber daya yang ada.
27
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Polsek Pulau Raja
KANIT PROVOS
AIPTU GML.TOBING
KASI HUMAS
AIPTU M. PURBA
UR. TAHTI
PNS R.SAKTI
KASIUM
AIPTU IRWANSYAH
UR. TAUD
UR.
RENMIN
KSPKT 1. AIPTU KL. TORUAN
2. AIPTU M. LUBIS 3.AIPTUJ. SITANGGANG
UNIT INTEL 1. IPDAL. MANURUNG
2. PNS M. TAMBUNAN
UNIT RESKRIM 1. IPDA DOLI SILABAN, SH
2. PHL ELSE
UNIT BINMAS 1. AIPTU MS. SIREGAR
UNIT SAHBARA
1. IPDA AL. TOBING
UNIT LANTAS 1. AIPTU BERNANTI SINAGA
2.AIPDA DODI SURYA
3. AIPDA JUSDEN NAIBAHO
4. AIPDA SELAMAT SINAGA
5.BRIPKA IWAN HASIBUAN
POLISI SEKTOR
KAPOLSEK
AKP.RAMADANI, SH, MH
8
Dalam hal instansi mempunyai masing-masing bagian kerja, dimana
bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi dan wewenang masing-masing. Adapun
fungsi dan wewenang tersebut dinyatakan dalam susunan organisasi. Semua
susunan organisasi adalah alat bantu untuk mencapai tujuan atau dasar kerja sama
yang mempunyai bentuk dan bagian tugas tiap-tiap unsur serta menggambarkan
dan menjelaskan hubungan antara bagian yang lain dalam rangkaian hierarki.
Dari Struktur Organisasi di atas terdapat tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai
berikut:
1. Kepala Polisi Sektor
a. Mengajukan Pemikiran dan saran kepada kapolres, khususnya mengenai hal-
hal sehubungan dengan bidang tugasnya.
b. Menyusun rencana dan progiat polsek untuk penjabaran dari rencana dan
program kerja polres, serta memberikan arahan, mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaannya agar menjamin tercapainya sasaran.
c. Memimpin polsek untuk terjamin pelaksanaan fungsi–fungsi yang ada.
d. Disiplin, tata tertib dan kesadaran hukum dalam lingkungan polsek.
e. Memelihara dan meningkatkan kemampuan operasional polsek.
2. Tata Usaha dan Urusan Dalam (TAUD)
a. Melaksakan ketata usahaan, koresponden dokumentasi termasuk
pemeliharaan ketata laksanaan perkantoran.
b. Melaksanakan pelayanan dan keperluan personil yang berkenaan dengan
kepentingan dinas.
c. Taud polsek dan bintara tata urusan dalam yang bertanggung jawab kepada
kapolsek.
9
d. Menyelenggarkan pelayanan keuangan dan penerimaan/pengeluaran
perwabku.
3. Pengumpulan Bahan Keterangan (PULBAKET)
a. Mengadakan patroli di dalam kawasan hutan atau wilayah hukumnya.
b. Menerima laporan tentang telah terjadinya tindak pidana yang menyangkut
hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan.
c. Dalam hal tertangkap tangan, wajib menangkap tersangka untuk diserahkan
kepada yang berwenang.
4. Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK)
a. Pelayanan masyarakat seperti surat dan alat komunikasi yang di perlukan
masyarakat.
b. pesan singkat dan sosial media (internet).
c. Pelayanan informasi untuk masyarakat yang berkeperluan.
d. Penyiapan registrasi pelaporan bagi masyarakat.
5. Kanit Polri
a. Melaksanakan penyelidikan.
b. Koordinasi serta pengawasan terhadap Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS).
6. Kanit Reskrim
a. Mengamati gejala guan kamtibmas.
b. Amati dan catat setiap informasi.
c. Yang di terima dari masyarakat.
d. Penyelidikan terhadap orang yang dicurigakan, baik residivisi maupun
pendatang baru.
10
e. Aktifkan kring serse.
f. Tingkatkan jaringan informasi dari masyarakat di setiap desa.
7. Babin Kamtibmas
a. Melaksanakan silaturahmi dan tatap muka dengan tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh pemuda yang dilaksakan oleh kapolsek maupun oleh para
babinkamtibmas.
b. Mengadakan penyuluhan dan bimbingan terhadap pengemudi ojek, calo,
pengemudi angkot tentang masalah disiplin berlalu lintas di jalan.
c. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pembentukan FKPM
dan polmas.
2.5 Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis berfungi untuk memfokuskan pada suatu masalah,
mengidentifikasi data-data yang relavan untuk dikumpulkan, menunjukkan desain
penelitian, termasuk teknik analisis yang akan digunakan, menjelaskan gejala
sosial, mendapat kerangka penyimpulan, dan merangsang penelitian lebih lanjut.
Kesimpulan dari pembuktian dalam menguji rumusan jawaban sementara.
Pembuktian hipotesis atau hasil akhir penelitian adalah dengan adanya SIG
(Sistem Informasi Geografis) diharapkan dapat menggunakan aplikasi sistem
informasi geografis yang dapat memberikan informasi mengenai keadaan lalu
lintas di Kecamatan Pulau Rakyat dan dapat mempermudah masyarakat untuk
mendapatkan informasi pemetaan keadaan lalu lintas di Kecamatan Pulau Rakyat.