bab 2 tinjauan pustaka - · pdf file2. 1 konsep dasar ... solusi umum persamaan diatas adalah...

Download Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA - · PDF file2. 1 Konsep Dasar ... Solusi umum persamaan diatas adalah suatu fungsi periodik harmonis yang ... Formulasi persamaan gerak untuk sistem dengan

If you can't read please download the document

Upload: hanga

Post on 07-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Laporan Tugas Akhir

    Pemanfaatan Material Bambu sebagai Material II-1

    Bangunan Sederhana di Daerah Rawan Gempa

    Bab 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2. 1 Konsep Dasar Mekanisme Gempa Bumi

    Kerak bumi terdiri dari beberapa lapisan tektonik keras yang disebut lithosfir

    (lithosphere) yang mengapung di atas medium fluida yang lebih lunak yang disebut

    mantle, sehingga kerak bumi ini dapat bergerak. Teori yang dipakai untuk

    menerangkan terjadinya pergerakan-pergerakan kerak bumi tersebut adalah Teori

    Perekahan Dasar Laut (Sea Floor Spreading Theory) yang dikembangkan oleh F. V.

    Vine dan D. H. Mathews pada tahun 1963 (Irsyam, 2005). Massa batu atau pelat

    tersebut apabila retak membentuk garis patahan. Bersatunya massa batu atau pelat

    satu sama lain dicegah oleh gaya-gaya friksional. Namun demikian, apabila tahanan

    ultimit friksional tercapai karena adanya gerakan kontinu dari fluida di bawahnya

    akan ada dua pelat yang akan betumbukan satu sama lain menimbulkan gelombang

    seismik yang dapat menyebabkan pergerakan tanah vertikal dan tanah lateral yang

    besar dan biasa disebut sebagai gempa bumi.

    Teori ini kemudian berkembang menjadi Teori Pelat Tektonik (Plate Tectonics

    Theory). Teori ini menyebutkan bahwa permukaan bumi terdiri dari kurang lebih 12

    lempeng lithosfir yang terpisah-pisah dan mengambang di atas cairan asthenosfir.

    Pada perbatasan antarlempengan, terdapat tiga macam interaksi, yaitu

    1. Saling menjauh (divergent margins)

    a. Lempengan saling menjauh.

    b. Biasanya terjadi di dasar laut.

    c. Kekuatan gempa yang ditimbulkan relatif kecil.

    2. Saling mendekat (convergent margins)

    a. Lempengan saling mendekat.

    b. Kekuatan gempa yang ditimbulkan relatif besar, karena tekanan yang

    ditimbulkan besar, sehingga terjadi penumpukan tegangan yang besar

    sebelum batuan hancur.

    3. Saling melewati dengan menggeser (transform margins).

    a. Lempengan saling menggeser.

    b. Akibat pergerakan tersebut terjadi regangan yang cukup besar.

    c. Pusat gempa jenis ini biasanya dangkal dan oleh karenanya memiliki daya

    rusak yang besar.

  • Laporan Tugas Akhir

    Pemanfaatan Material Bambu sebagai Material II-2

    Bangunan Sederhana di Daerah Rawan Gempa

    Ketiga macam interaksi antarlempeng inilah yang menyebabkan terjadinya gempa

    bumi. Pergerakan antarlempeng menurut Teori Pelat Tektonik ini dapat dilihat pada

    Gambar 2.1 berikut :

    Gambar 2. 1 Pergerakan Antarlempeng Menurut Teori Pelat Tektonik

    (Hasil Rekaan Badan Ruang Angkasa AS-NASA)

    Gempa bumi dapat didefinisikan sebagai gerakan tiba-tiba atau suatu rentetan

    gerakan tiba-tiba dari tanah dan bersifat transien yang berasal dari suatu daerah

    terbatas dan menyebar dari titik tersebut ke segala arah (Irsyam, 2005). Gempa bumi

    yang menimbulkan kerusakan yang paling luas adalah gempa tektonik. Gempa bumi

    tektonik disebabkan oleh terjadinya pergeseran kulit bumi (litosphere) yang

    umumnya terjadi di daerah patahan kulit bumi. Deformasi yang disebabkan oleh

    terjadinya interaksi antarlempeng dapat berupa :

    1. Subduksi (subduction), terjadi apabila terjadi interaksi antarlempeng yang

    tebalnya hampir sama, dimana lempeng pertama tenggelam di bawah lempeng

    kedua. Subduksi biasanya terjadi si sepanjang busur pulau.

    2. Transkursi (transcursion), terjadi apabila terjadi interaksi antara dua lempeng,

    dimana keduanya dapat berupa lempeng laut atau antara lempeng laut dan

    lempeng benua yang bergerak horizontal satu terhadap lainnya.

    3. Ekstrusi (extrusion), terjadi apabila terjadi interaksi antara dua lempeng tipis

    yang bergerak saling menjauh.

  • Laporan Tugas Akhir

    Pemanfaatan Material Bambu sebagai Material II-3

    Bangunan Sederhana di Daerah Rawan Gempa

    2. 1.1 Parameter Dinamika Struktur

    Gerakan tanah yang diakibatkan oleh getaran gempa bumi meliputi percepatan,

    kecepatan, dan perpindahan. Ketiganya pada umumnya teramplifikasi sehingga

    menimbulkan gaya dan perpindahan yang dapat melebihi kapasitas yang dapat

    ditahan oleh struktur yang bersangkutan. Nilai maksimum besarnya gerakan tanah

    yaitu percepatan tanah puncak, kecepatan tanah puncak, dan perpindahan tanah

    puncak menjadi parameter-parameter utama didalam desain struktur tahan gempa.

    Dalam melakukan perencanaan gempa perlu diketahui beberapa parameter penting

    dinamika struktur, yaitu massa ( m ), kekakuan ( k ), redaman ( c ), dan waktu getar

    alami struktur (T ).

    a. Kekakuan (k)

    Kekakuan suatu struktur adalah gaya yang dapat disimpan oleh sistem struktur

    bila struktur itu diberi perpindahan baik itu perpanjangan, perpendekan,

    perputaran sudut, atau deformasi-deformasi lainnya. Kekakuan dari suatu sistem

    struktur adalah penjumlahan dari kekakuan masing-masing elemen pembentuk

    struktur tersebut, yang meliputi panjang ( L ), modulus elastisitas ( E ), momen

    inersia ( I ), momen inersia polar ( J ), modulus elastisitas geser (G ), dan luas

    penampang ( A ).

    Untuk struktur berderajat kebebasan banyak kekakuan struktur berupa matriks

    n n yang simetri, dengan n adalah jumlah derajat kebebasan (degree of

    freedom). Pada analisis pengaruh gempa pada struktur gedung, struktur gedung

    dianggap sebagai bangunan dengan kekakuan lantai (balok dan pelat) sangat

    besar jika dibanding kekakuan kolom, sehingga untuk pemodelan dua dimensi

    sistem portal satu lantai mempunyai satu derajat kebebasan yaitu perpindahan

    terhadap arah lateral. Sedangkan untuk pemodelan tiga dimensi sistem portal satu

    lantai mempunyai tiga derajat kebebasan yaitu dua arah perpindahan (sumbu x

    dan sumbu y ) dan rotasi dari lantai.

    b. Redaman ( c )

    Redaman pada suatu struktur yang bergetar menyatakan adanya fenomena

    disipasi energi atau penyerapan energi. Salah satu contoh bila struktur digetarkan

    semakin lama amplitudonya semakin kecil hingga akhirnya struktur itu diam.

    Redaman struktur dimodelkan sama dengan redaman viscous yaitu besarnya gaya

    redaman yang dialami oleh suatu struktur yang bergetar berbanding lurus dengan

    koefisien redaman serta kecepatan getaran struktur.

  • Laporan Tugas Akhir

    Pemanfaatan Material Bambu sebagai Material II-4

    Bangunan Sederhana di Daerah Rawan Gempa

    crc c (2- 1)

    Redaman kritis suatu struktur didefinisikan sebagai berikut:

    22 2cr n

    n

    kc m mk (2- 2)

    dengan :

    m = massa

    k = kekakuan

    n = frekuensi alami (radian/detik)

    = koefisien persentase redaman

    c. Waktu Getar Alami Struktur (T)

    Waktu getar alami adalah waktu yang dibutuhkan oleh struktur untuk bergetar

    satu kali bolak-balik tanpa adanya gaya luar. Besarnya waktu getar alami struktur

    perlu diketahui agar peristiwa resonansi pada struktur dapat dihindari. Peristiwa

    resonansi struktur adalah suatu keadaan dimana frekuensi alami pada struktur

    sama dengan frekuensi dari beban luar yang bekerja sehingga dapat menyebabkan

    keruntuhan pada struktur. Untuk sistem berderajat kebebasan tunggal tanpa

    redaman, waktu getar alami dapat dihitung dari persamaan getaran bebas berikut

    ini:

    0my ky (untuk kasus tidak terdapat redaman) (2- 3)

    Solusi umum persamaan diatas adalah suatu fungsi periodik harmonis yang dapat

    dianggap sebagai fungsi sinusoidal:

    )()( Ttxtx (2- 4)

    tBtAtx sincos)( (2- 5)

    tBtAtx cossin)( (2- 6)

    )()sincos(coscos)( 2222 txtBtAtBtAtx (2- 7)

    Dimana , t dan T berturut turut adalah frekuensi, waktu dan waktu getar, yaitu

    waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu perioda getaran. A dan B adalah

  • Laporan Tugas Akhir

    Pemanfaatan Material Bambu sebagai Material II-5

    Bangunan Sederhana di Daerah Rawan Gempa

    amplitude getaran yang ditentukan oleh kondisi awal dari sistem. Hubungan

    antara waktu getar ( perioda T), dengan frekuensi dapat dinyatakan sebagai

    berikut :

    2T (detik) (2- 8)

    Subtitusi persamaan (2-7) kedalam persamaan (2-3), didapat :

    02 kxmx (2- 9)

    Sehingg

    a didapatkan :

    k

    m (2- 10)

    adalah frekuensi natural dari sistem tersebut dengan satuan rad/detik.

    22 f

    T(dari persamaan (2-8)) (2- 11)

    Dari persamaan (2-11) dan (2-10), diperoleh perioda struktur sebagai berikut:

    22

    n

    mT

    k (2- 12)

    2.1.2 Pemodelan Sistem Struktur

    Dalam dinamika struktur, jumlah koordinat bebas diperlukan untuk menetapkan

    susunan atau posisi sistem pada setiap saat, yang berhubungan dengan jumlah derajat

    kebebasan (degrees of freedom). Pada umumnya struktur berkesinambungan

    (continuous structure) mempunyai tak hingga derajat kebebasan. Namun dengan

    proses idealisasi atau seleksi, sebuah model yang tepat dapat mereduksi jumlah

    derajat kebebasan menjadi suatu jumlah diskrit.

    Dalam analisis dinamik, struktur berderajat kebebasan tunggal dapat dimodelkan

    sebagai sistem dengan koordinat perpindahan tunggal. Sistem berderajat kebebasan

    tunggal ini dapat dijelaskan secara tepat dengan model matematis pada gambar 2.15

    yang mempunyai elemen-elemen sebagai berikut :

  • Laporan Tugas Akhir

    Pemanfaatan Material Bambu sebagai Material II-6

    Bangunan Sederhana di Daerah Rawan Gempa

    a. Elemen massa, m , yang menyatakan massa dan sifat inersia dari struktur.

    b.