bab 2 sistem integumen

14
 BAB II SISTEM INTEGUMEN Sistem Integumen terdiri dari kulit yang sebenarnya dan deri vat-d er ivat nya. Gi gi pada ikan hiu, scute, keel dan beberapa tulang tengkorak pada ikan merupakan modifikasi dari sisik. Sistem inte gumen pa da ikan, memiliki beberapa fungsi, antara lain: pelindung terhadap gangguan mekanis, fisis, organis atau penyesua ian di ri terhadap faktor -f ak tor yang mempengaruhi kehidupannya, termasuk pelindung terhadap hewan lain yang merupa kan musuhn ya ; kul it jug a di guna ka n sebaga i ala t ek skr es i da n osmoregu la si da n sebagai al at pernapasan pada beberapa jeni s ikan tertentu. A. KULIT Pa da phyl um chor data di ke nal dua tip e dasar dari integumen, yaitu tipe invertebrata dan tipe verte brat a. Tipe verte brata ada s ekal ian hewan vertebrata terdiri dari beberapa lapisan, dengan dua lapisan utama, yaitu la pisan luar yang disebut epidermis dan la pisan dalam yang disebut dermis (Gambar 1) Lapisan epidermis pada ikan selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel yang berbentuk piala yang terdapat di seluruh per mukaan tubuhn ya. Epi dermis mer upa kan bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan. 16

Upload: vian-azco-d-hosztu

Post on 09-Jul-2015

305 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 1/14

 

BAB II SISTEM INTEGUMEN

Sistem Integumen terdiri dari kulit yangsebenarnya dan derivat-derivatnya. Gigi padaikan hiu, scute, keel dan beberapa tulangtengkorak pada ikan merupakan modifikasi darisisik. Sistem integumen pada ikan, memilikibeberapa fungsi, antara lain: pelindung terhadapgangguan mekanis, fisis, organis ataupenyesuaian diri terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi kehidupannya, termasukpelindung terhadap hewan lain yangmerupakan musuhnya; kulit juga digunakansebagai alat ekskresi dan osmoregulasi dansebagai alat pernapasan pada beberapa jenisikan tertentu.

A. KULIT

Pada phylum chordata dikenal dua tipe dasardari integumen, yaitu tipe invertebrata dan tipevertebrata. Tipe vertebrata ada sekalian hewanvertebrata terdiri dari beberapa lapisan, dengandua lapisan utama, yaitu lapisan luar yangdisebut epidermis dan lapisan dalam yang

disebut dermis (Gambar 1)

Lapisan epidermis pada ikan selalu basah karenaadanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel yangberbentuk piala yang terdapat di seluruhpermukaan tubuhnya. Epidermis merupakanbagian tubuh yang berhubungan langsungdengan lingkungan.

16

Page 2: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 2/14

 

Gambar 1. Struktur kulit ikan (Walker andLiem, 1994)

Integumen pada hewan merupakan lapisanprotektif yang menjaga lalulintas air dan zat-zatyang terlarut di dalamnya secara bebas.Epidermis bagian dalam terdapat lapisan sel

yang disebut stratum germinativum (lapisanmalphigi).

Lapisan ini sangat giat dalam melakukanpembelahan untuk menggantikan sel-sel bagianluar yang lepas dan untuk persediaanpengembangan tubuh. Dermis yang di dalamnyaterkandung pembuluh darah, syaraf dan jaringan

pengikat memiliki struktur yang lebih tebal dansel-sel yang susunannya lebih kompak dari padaepidermis. Derivat-derivat kulit juga dibentukdalam lapisan ini. Lapisan dermis berperandalam pembentukan sisik pada ikan yangbersisik, dan derivat-derivat kulit lainnya.

17

Page 3: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 3/14

 

B. LENDIRUmumnya ikan yang tidak bersisik memproduksi

lendir yang lebih banyak dan tebal dibandingdengan ikan yang bersisik. Ketebalan lendiryang meliputi kulit ikan dipengaruhi olehkegiatan sel kelenjar yang berbentuk piala yangterletak di dalam epidermis. Kelenjar ini akanmemproduksi lendir lebih banyak pada saattertentu, misalnya pada saat ikan berusahamelepaskan diri dari bahaya/ genting dibanding

pada saat atau keadaan normal.

Lendir berguna untuk mengurangi gesekandengan air supaya ia dapat berenang denganlebih cepat, mencegah infeksi dan menutup luka,berperan dalam osmoregulasi sebagai lapisansemi-permiable yang mencegah keluarmasuknya air melalui kulit. Pada beberapa ikan

tertentu menggunakan lendir sebagai alatperlindungan pada saat terjadi kekeringan,misalnya ikan paru-paru (Protopterus) yangmenanamkan diri pada lumpur selama musimpanas dengan membungkus tubuhnya denganlendir hingga musim penghujan tiba. Beberapaikan yang menggunakan lendirnya untukmelindungi telur dari gangguan luar, misalnyaanggota dari genus Trichogaster.

C. SISIK Bentuk, ukuran dan jumlah sisik ikan dapatmemberikan gambaran bagaimana kehidupanikan tersebut. Sisik ikan mempunyai bentuk danukuran yang beraneka macam, yaitu sisik ganoidmerupakan sisik besar dan kasar, sisik cycloiddan ctenoid merupakan sisik yang kecil, tipis

18

Page 4: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 4/14

 

atau ringan hingga sisik placoid merupakan sisikyang lembut.

Umumnya tipe ikan perenang cepat atau secaraterus menerus bergerak pada perairan berarusderas mempunyai tipe sisik yang lembut,sedangkan ikan-ikan yang hidup di perairan yangtenang dan tidak berenang secara terus meneruspada kecepatan tinggi umumnya mempunyaitipe sisik yang kasar. Sisik scycloid berbentuk

bulat, pinggiran sisik halus dan rata sementarasisik ctenoid mempunyai bentuk seperti sikloidtetapi mempunyai pinggiran yang kasar.

Ikan yang bersisik keras biasanya ditemukanpada golongan ikan primitive, sedangkan padaikan modern, kekerasan sisiknya sudah fleksibel.Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis bahan

yang dikandungnya. Sisik dibuat di dalamdermis sehingga sering diistilahkan sebagairangka dermis.

Ada beberapa jenis ikan yang hanya ditemukansisik pada bagian tubuh tertentu saja. Seperti“paddle fish”, ikan yang hanya ditemukan sisikpada bagian operculum dan ekor. Dan adapulayang hanya ditemukan sepanjang linea lateralis.Ikan sidat (Anguilla) yang terlihat seperti tidakbersisik, sebenarnya bersisik tetapi sisiknya kecildan dilapisi lendir yang tebal.

Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandungdi dalamnya, sisik ikan dapat dibedakan menjadilima jenis, yaitu Placoid, Cosmoid, Ganoid,Cycloid dan Ctenoid.

19

Page 5: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 5/14

 

Sisik Placoid

  Jenis sisik ini karakteristik bagi golongan ikanbertulang rawan (Chondrichthyes). Bentuk sisiktersebut menyerupai bunga mawar dengan dasaryang bulat atau bujur sangkar. Sisik macam initerdiri dari keping basal yang letaknya terbenamdi bagian dermis kulit, dan suatu bagian yangmenonjol berupa duri keluar dari permukaanepidermis. Sisik tersebut merupakan struktur

exoskeleton yang primitive yang mempunyai titikperkembangan menuju ke lembaran sisik yangbiasa terdapat pada osteichthyes yang terdiriatas lempeng dasar, tangkai sentral dan duri.Bagian yang lunak dari sisik ini (pulp) berisikanpembuluh darah dan saraf yang berasal daridermis.

Sisik placoid dibangunkan oleh dentine sehinggasering disebut dermal dentine yang di dalamnyaterdapat rongga pulpa. Pertumbuhan dari sisikplacoid menyerupai pertumbuhan gigi, yaitudimulai dengan adanya pengelompokan dari sel-sel dermis yang seterusnya akan tumbuhmenjadi lebih nyata membentuk papila dermisyang mendesak epidermis yang ada di sebelahpermukaan.

20

Page 6: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 6/14

 

Gambar 2 Type sisik placoid dan pada ikan hiu

Sisik CosmoidSisik ini hanya ditemukan pada ikan fosil danikan primitive yang sudah punah dari kelompokCrossopterygii  dan Dipnoi . Sisik ikan ini terdiridari beberapa lapisan, yang berturut-turut dariluar adalah vitrodentine, yang dilapisi semacamenamel, kemudian cosmine yang merupakan

lapisan terkuat dan noncellular, terakhirisopedine yang materialnya terdiri dari substansitulang. Pertumbuhan sisik ini hanya pada bagianbawah, sedangkan pada bagian atas tidakterdapat sel-sel hidup yang menutup permukaan.

 Tipe sisik ini ditemukan pada jenis ikan Latimeria chalumnae .

21

Page 7: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 7/14

 

Gambar 3 Type sisik ganoid pada familyLatimeriidae (lobefins)

Sisik Ganoid  Jenis sisik ini dimiliki oleh ikan-ikan Lepidosteus(Holostei) dan Scaphyrynchus (Chondrostei).Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan yaknilapisan terluar disebut ganoine yang materialnyaberupa garam-garam an-organik, kemudianlapisan berikutnya dalah cosmine, dan lapisan

yang paling dalam adalah isopedine.Pertumbuhan sisik ini dari bagian bawah danbagian atas. Ikan bersisik type ini adalah antaralain, Polypterus, Lepisostidae, Acipenceridae danPolyodontidae .

Gambar 4 Type sisik ganoid pada familyAcipenseridae (sturgeons)

Sisik Cycloid dan CtenoidSisik ini ditemukan pada golongan ikan teleostei,yang masing-masing terdapat pada golonganikan berjari-jari lemah (Malacoptrerygii) dangolongan ikan berjari-jari keras (Acanthopterygii).Perbedaan antara sisik cycloid dengan ctenoidhanya meliputi adanya sejumlah duri-duri halus

22

Page 8: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 8/14

 

yang disebut ctenii beberapa baris di bagianposteriornya.

Pertumbuhan pada tipe sisik ini adalah bagianatas dan bawah, tidak mengandung dentine atauenamel dan kepipihannya sudah tereduksimenjadi lebih tipis, fleksibel dan transparan.Penempelannya secara tertanam ke dalamsebuah kantung kecil di dalam dermis dengansusunan seperti genting yang dapat mengurangi

gesekan dengan air sehingga dapat berenanglebih cepat. Sisik yang terlihat adalah bagianbelakang (posterior) yang berwarna lebih gelapdaripada bagian depan (anterior) karena bagianposteriornya mengandung butir-butir pigmen(chromatophore).Bagian anterior (terutama pada bagian tubuh)transparan dan tidak berwarna. Perbedaan

antara tipe sisik cycloid dengan ctenoid adalahpada bagian posterior sisik ctenoid dilengkapidengan ctenii (gerigi kecil). Focus merupakantitik awal perkembangan sisik dan biasanyaberkedudukan di tengah-tengah sisik.

Gambar 5 Type sisik ctenoid

23

Page 9: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 9/14

 

Gambar 6 Type sisik cycloid

D. PEWARNAAN

Sel khusus yang memberikn warna pada ikanada dua macam yaitu Iridocyte (leucophore danguanophore) dan Chromatophora. Iridocytedinamakan juga sel cermin karena mengandungbahan yang dapat memantulkan warna di luartubuh ikan.

Warna pada ikan sangat dipengaruhi olehschemachrome (konfigurasi fisik) dan biochrome(pigmen pembawa warna). Schemachromewarna putih ditemukan pada rangka, gelembungrenang, sisik dan testes; biru dan ungu pada irismata; warna pelangi pada sisik, mata danmembrane anus. Sedangkan tergolong ke dalam

biochrome adalah: Carotenoid (kuning, merahdan corak lainnya); chromolipoid (kuning sampaicoklat); indigoid (biru, merah dan hijau); melanin(hitam dan coklat); flavin (fluoresensi kehijau-hijauan); purin (putih atau keperak-perakan);pterin (putih, kuning, merah dan jingga).

24

Page 10: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 10/14

 

Ikan-ikan yang hidup di perairan bebasmempunyai warna tubuh yang sederhana,

bertingkat dari keputih-putihan pada bagianperut, keperak-perakan pada sisi tubuh bagianbawah sampai warna kebiru-biruan atau kehijau-hijauan pada sisi atas dan kehitam-hitaman padabagian punggungnya. Ikan yang hidup di daerahdasar, bagian dasar perutnya berwarna pucatdan bagian punggungya berwarna gelap.Misalnya pada kelompok ikan pari dan ikan

sebelah. Ikan-ikan yang hidupnya di sekitarkarang memiliki warna yang cerah dancemerlang misalnya ikan-ikan familyChaetodontidae, Achanturidae, Apogonidae  dansebagainya.

Pemiripan warna secara umum antara ikan danlatar belakangnya baik secara perlahan maupun

cepat merupakan karakteristik dasar ikan untukmenyamai lingkungan atau habitat merekaberada. Ikan laut memiliki warna tubuh yangbertingkat, di bagian dorsal berwarna biru,bagian sisi keperak-perakan, dan putih di bagianperut. Perubahan warna sering terjadiberhubungan dengan kondisi lingkungan sepertisiang dan malam, musim dan keadaan habitat.Perubahan warna tersebut diatur oleh intraksisaraf dan hormon.Pewarnaan terpecah merupakan suatu upayaikan untuk mengaburkan pandangan terhadaptubuh ikan. Bila tubuh permukaan ikanmempunyai garis-garis warna atau corak kontrasyang tidak teratur, maka garis-garis tersebutakan cenderung mengaburkan pandangan hewanlain. Pada ikan kupu-kupu (Forcipinger 

25

Page 11: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 11/14

 

longirostris ) yang hidup di daerah karang mampumemcahkan warna tubuhnya menjadi bentuk

organ tubuh, warna demikian dipergunakanuntuk memecah bentuk atau mengaburkanbentuk asli ikan.

Selain fungsinya sebagai penyamaran danpenyembunyian, pada beberapa ikan bentukpewarnaannya justru cenderung sebagaipemberitahuan. Sejumlah anggota famili

Percidae yang terdapat di air tawar dan sejumlahfamili yang ditemukan di laut memiliki corakwarna yang terang dan cemerlang sebagaipengenalan seksual.

E. ORGAN CAHAYACahaya yang dihasilkan ikan memiliki fungsi

sebagai tanda pengenal individu yang sejenis,untuk mengikat mangsa, menerangi lingkungan,dan penciri ikan beracun. Umumnya ikan-ikanyang memiliki organ cahaya hidupnya padadaerah laut dalam (antara 300 – 1000 m )dengan warna biru atau biru kehijau-hijauanyang biasa dikenal dengan bioluminescens .Namun telah ditemukan pula ikan laut yanghidup di perairan dangkal memiliki organ cahayaseperti, ikan leweri batu (Photoblepharon palpebratus ) dan ikan leweri air (Anomalops katopron ). Cahaya yang dikeluarkan berkedap-kedip secara teratur yang dikendalikan olehorgan cahaya yang keluar masuk suatu kantongpigmen hitam di bawah mata.

26

Page 12: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 12/14

 

  Terdapat dua kelompok ikan berdasarkansumber cahaya yang dikeluarkannya yaitu,

kelompok ikan yang cahaya dikeluarkan oleh selpada kulit ikan itu sendiri (photophore =potocyt) misalnya pada golongan elasmobranchii(Etmopterus, Benthobatis dan Spinax) dan padagolongan ikan teleostei (Batrachoididae  danStomiatidae ). Kelompok kedua adalah ikan yangmengeluarkan cahaya dari bakteri yangbersimbiose dengannya, misalnya pada ikan-ikan

family Monocentridae, Gadidae, Leognathidae,Serranidae dan Macroridae . Bakteri yang dapatmengeluarkan cahaya terdapat di dalam kantungkelenjar epidermis. Pemantulan cahaya yangdikeluarkan bakteri tersebut diatur oleh jaringanyang berfungsi sebagai lensa. Pada bagian yangberlawanan dengan lensa terdapat banyakpigmen yang berfungsi sebagai pemantul.

Pemancaran cahaya yang dikeluarkan olehbakteri diatur oleh kontraksi pigmen yangberfungsi sebagai iris mata.

Pada ikan-ikan yang hidup di laut dalam,pengeluaran cahayanya mempunyai peranandalam pemijahan. Pada musim pemijahan, ikan

  jantan berusaha membimbing betina untukmencari tempat yang baik untuk memijah.Cahaya yang dikeluarkan memiliki kekuatanpanjang gelombang 400-600 mµ yang dapatmenerangi sejauh 10 meter. Anglerfishes(Linophyrin brevibarbis ) yang terdapat di lautdalam mempunyai tentakel yang bercahaya.Diduga pada tentakelnya mempunyai kulturbakteri yang terdapat pada kulitnya. Tentakelyang ujungnya mempunyai jaringan jaringan

27

Page 13: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 13/14

 

yang membesar itu digosokkan di atas kulturbakteri tersebut, sehingga bakteri yang

bercahaya terbawa oleh tentakel untuk menarikperhatian mangsanya.

E. KELENJAR BERACUNKelenjar beracun pada ikan merupakan derivatedari kulit yang merupakan modifikasi kelenjaryang mengeluarkan lendir. Ikan-ikan yangkelenjar integumennya mengandung racun

umumnya dipergunakan ikan untukmempertahankan diri, menyerang dan mencarimakanan.

Pada ikan lepu (Synanceia verrucosa dan Pterois volitans ) memiliki alat beracun pada daerah jari-

  jari keras sirip punggung, sirip dubur dan siripperut. Umumnya ikan lepu ini tinggal di dasar

perairan yang dangkal berpasir atau berkarangdan pada daerah terdapat vegetasi lamun.Gerakannya lamban dengan warna permukaantubuh yang mirip dengan dasar perairanmenyebabkan ikan ini sulit untuk dilihat.Beberapa jenis dari ikan memiliki racun yangdapat mematikan manusia, misalnya jenisSynanceia horrida .

Pada ikan pari (Dasyatis) kelenjar racunnyaterdapat pada duri di ekornya. Duri ini tersusundari bahan yang disebut vasodentine.Sepanjang kedua sisi duri tersebut terdapatgerigi yang bengkok ke belakang. Duri tersebutditandai oleh adanya sejumlah alur dangkal yangsepanjang tepi alur terdiri celah berupa jaringankelabu “spongi”, lembut meluas sepanjang celah

28

Page 14: Bab 2 Sistem Integumen

5/10/2018 Bab 2 Sistem Integumen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-sistem-integumen 14/14

 

panjang yang berfungsi sebagai jaringan tempatdihasilkannya racun. Ikan baronang (Siganus)

memiliki kelenjar beracun yang terdapat pada 13 jari-jari keras sirip punggung, 4 jari-jari keras siripperut da 7 jari-jari keras sirip dubur.

Ikan-ikan yang system integumennyamengandung kelenjar beracun antara lain ikanlele dan sebangsanya (Siluroidea ) dan golonganElasmobranchii (Chimaeridae, Myliobathidae  dan

Dasyatidae ). Beberapa jenis ikan buntal(Tetraodontidae ) juga dikenal beracun, tetapiracunnya bukan berasal dari systemintegumennya, melainkan dari kelenjar empedu.

Studi tentang racun ikan dikenal denganichthyotoxisme. Ilmu ini mempelajari tentangracun yang dikeluarkan oleh ikan serta gejala

keracunan dengan aspek- aspeknya.Ichthyotoxisme meliputi Ichthyosarcotoxismeyang mempelajari berbagai macam keracunanakibat makan ikan beracun danIchthyoacanthotoxisme yang mempelajarisengatan ikan berbisa. 

29