bab 2 landasan teori teori umum -...
TRANSCRIPT
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Teori Umum
Teori umum merupakan analisis terhadap hubungan yang menyatakan
tentang fakta-fakta yang bersifat universal atau menyeluruh. Teori umum
digunakan sebagai acuan dan model kerangkat berpikir dalam menyikapi
permasalahan yang ada. Dalam penyusunan skripsi ini, ada beberapa teori
dasar yang digunakan untuk menjadi acuan penulis dalam perancangan
sistem.
2.1.1. Pengertian Data
Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji dalam
masalah teknologi informasi. Penggunaan dan pemanfaatan data
sudah mencakup banyak aspek. Data bisa berwujud suatu keadaan,
gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-
simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat
lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data
diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang
berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.
Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations
System : Conceptual Foundations, Structures, and Development
menyebut data sebagai bahan mentah dari informasi, yang dirumuskan
sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak yang menunjukkan
jumlah atau tindakan atau hal-hal lain.
Connolly dan Begg (2010,p70) mendefinisikan data adalah
komponen yang paling penting dalam Database Management System
(DBMS), berasal dari sudut pandang end-user. Data dalam database
10
dapat diolah sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang
penting dan bermakna.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data
adalah bahan baku informasi yang didefinisikan sebagai kelompok
simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, dan sebagainya
yang dikumpulkan dan diolah dalam bentuk struktur data, struktur file,
dan basis data.
2.1.2. Basis Data
Basis Data merupakan salah satu komponen yang penting
dalam system informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan
informasi pada para pengguna atau user. Basis data tersimpan di
perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat
lunak. Basis Data atau yang sering disebut dengan database berasal
dari dua kata basis dan data. Adapun pengetian dari basis adalah
sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Sedangkan data telah dijelaskan sebelumnya adalah kumpulan dari
angka-angka maupun karakter-karakter yang tidak memiliki arti. Data
dapat diolah sehingga menghasilkan informasi.
Menurut Chendramata, database adalah sebuah perangkat
lunak yang dirancang dan diperuntukkan sebagai media untuk
menyimpan data-data transaksi yang dihasilkan pada sebuah proses
bisnis. Database minimal terdiri dari satu file yang cukup untuk
dimanipulasi oleh komputer sedemikian rupa.
Menurut Gottschalk dan Saether dalam jurnal (2010:41),
database adalah sekumpulan data yang terorganisir untuk mendukung
banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan
mengontrol data redundant.
Menurut Connolly dan Begg (2010:65), database adalah
sekumpulan data tersebar yang berhubungan secara logis, dan
11
penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari suatu organisasi.
Berdasarkan definisi-definisi yang dijabarkan oleh para ahli di
atas, maka dapat disimpulkan database adalah kumpulan dari data
yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang
diorganisasikan berdasarkan skema atau struktur tertentu untuk
memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
2.1.3. Database Management System ( DBMS )
DBMS memungkinkan seorang user dapat mendefinisikan,
membuat, dan memelihara serta menyediakan akses terkontrol
terhadap data. Contoh DBMS adalah Oracle, SQL server 2000/2003,
MS Access, MySQL dan sebagainya.
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2009, p488), Database
Management System (DBMS) adalah sistem perangkat lunak yang
mengelola dan mengontrol akses ke database.
Menurut Connolly (2010:16), DBMS adalah perangkat lunak
sistem yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,
membuat dan merawat basis data dan yang menyediakan akses
kendali kepada basis data tersebut.
Menurut Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p392),
Database Management System (DBMS) adalah sebuah kumpulan alat,
fitur, dan interface yangmemungkinkan pengguna untuk menambah,
memperbarui, mengelola, mengakses,dan menganalisis data dalam
database.
Jadi kesimpulan dari pengertian Database Management System
(DBMS) adalah sistem perangkat lunak yang digunakan untuk
mendefinisikan, menambah, memperbarui, mengelola, mengakses
dan menganalisis data dalam database.
12
2.1.4. Sistem Informasi
2.1.4.1. Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi
subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2009, p6), sistem
adalah kumpulan komponen yang saling terkait yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai beberapa hasilnya. Menurut
Shelly dan Rosenblatt (2011, p7), sistem adalah seperangkat
komponen – komponen yang berhubungan yang menghasilkan
hasil yang spesifik.
Jadi kesimpulan dari pengertian sistem adalah sekumpulan
komponan yang memiliki hubungan yang saling terkait satu
sama lain dimana memiliki fungsi untuk mencapai hasil yang
spesifik.
2.1.4.2. Informasi
Informasi sangatlah penting dalam suatu organisasi. Suatu
sistem yang kurang mendapatkan informasi tidak akan bisa
bekerja dengan baik, menjadi lemah danberakhir.
Menururt Oz (2009, p9), informasi adalah data yang telah
dimanipulasi melewati labulasi, analisis statistik atau operasi
lainnya yang mengarah untuk lebihmengerti dari sebuah
situasi.
Menurut Mokoginta (2010, p1), informasi dapat
didefinsikan sebagai berikut:
1. Data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan.
2. Pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman, atau instruksi.
13
3. Data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang
lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang
ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan,
baik masa sekarang atau yang akan datang. Jadi kesimpulan
dari pengertian informasi adalah data yang telah diproses
atau diolah dengan langkah – langkah tertentu yang
menjadikan ke bentuk yang lebih bernilai atau berguna
untuk dapat menunjang proses pengambilan keputusan
2.1.4.3. Sistem Informasi
Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi
pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model
dalam pemrosesan data dan hasil informasiakan ditangkap
kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga
membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem
informasi sebagai sistem khususdalam organisasi untuk
mengolah informasi tersebut.
Menurut Oz (2009, p13), sistem informasi (information
system) adalah sebuah sistem yang terdiri dari semua
komponen yang bekerja sama untuk memproses data dan
memproduksi informasi.
Menurut Gupta (2012, p18), sistem informasi (information
system) adalah gabungan dari pengorganisasian manusia,
hardware, software, jaringan komunikasi, sumber data,
kebijakan, dan prosedur yang meyimpan, mengambil,
mentransformasikan, dan menyebarluaskan ke dalam
informasi di dalam sebuah organisasi.
Jadi kesimpulan dari pengertian sistem informasi adalah
sistem yang terdiri dari semua komponen yang membantu
dalam memproses data menjadi informasi dimana informasi
14
tersebut dapat di simpan, diambil, ditransformasikan dan
disebarluaskan di dalam organisasi.
2.1.5. Pengertian OOAD
OOAD banyak digunakan dalam analisis dan desain suatu sistem
dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar
dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek yang merupakan
kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.
Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p727), Object-Oriented
Analysis and Design adalah sebuah metode yang digunakan untuk
membuat benda-benda yang disebut pelaku, yang mewakili pengguna
manusia yang akan berinteraksi dengan sistem.
Menurut Pandey, Singh dan Kansal (2011, p143), “Study of
Object Oriented Analysis and Design Apporach “Journal of
Computer Science 7 (2): 143-147, ObjectOriented Analysis and
Design (OOAD) adalah sebuah metode yang terdiri dari proses
(method describing “how to”), dan teknik (formalisms, models,
notation ).
Berdasarkan pengertian yang diutarakan oleh para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa object oriented analysis and design
(OOAD) adalah sekumpulan metode yang terdiri dari proses, teknik
dan alat yang digunakan untuk membuat benda – benda yang disebut
pelaku yang mewakili pengguna yang akan berinteraksi dengan
sistem.
15
2.1.6. Pengertian OOP
Object Oriented Programming adalah paradigm pemrograman
yang memandang perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang
saling berinteraksi di dalam suatu sistem (Azis, 2005, p. 2). Beberapa
objek berinteraksi dengan saling memberikan informasi satu terhadap
yang lainnya. Masing-masing objek harus berisikan informasi
mengenai dirinya sendiri (encapsulation) dan objek yang dapat
dikaitkan dengan inheritance (Febrian, 2004).
Dalam OOP, Class merupakan sekumpulan objek yang
memiliki atribut-atribut dan method (Lethbridge & Laganiere, 2002,
pp. 29-31). Class merupakan deskripsi dari satu atau lebih objek
yang memiliki kesamaan atribut, layanan, metode, hubungan, dan
semantik, termasuk deskripsi cara membuat objek baru dalam
class. Ada juga yang disebut dengan super class, sebuah class induk
yang nantinya mempunyai class-class yang terdiri dari class dan
subclass (Lethbridge & Laganiere, 2002, p. 50).
Objek dalam OOP adalah sebuah benda atau unit atau sifat
kerja yang memiliki atribut-atribut (Lethbridge & Laganiere, 2002,
p. 30). Objek adalah sebuah abstraksi dari sesuatu pada domain
masalah, menggambarkan kemampuan untuk menyimpan informasi
mengenai hal tersebut, berinteraksi dengan hal tersebut atau
keduanya. Abtraksi prosedural dalam OOP disebut dengan operasi,
yang menspesifikasi tipe dari perilaku dan terdiri dari fungsi-fungsi
(Lethbridge & Laganiere, 2002, p. 28).
Istilah lain terdapat encapsulation/ pengkapsulan, yang
merupakan pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang
diproses supaya data terlindungi oleh prosedur atau objek lain,
kecuali prosedur yang berada di objek itu sendiri (Lethbridge &
Laganiere, 2002, p. 50).
16
Polymorphism adalah konsep yang menyatakan bahwa sesuatu
yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku yang berbeda,
bahwa operasi yang sama mungkin memiliki perbedaan dalam
class yang berbeda (Lethbridge & Laganiere, 2002, p. 36). Pada
OOP, terdapat juga yang disebut dengan inheritance atau pewarisan,
yaitu kepemilikan yang bersifat implicit dari fitur subclass yang
didefinisikan dalam superclass. Fitur tersebut mencakup variables
dan method (Lethbridge & Laganiere, 2002, p. 37).
2.1.7. Modeling and The Requirement
2.1.7.1. Acrivity Diagram
Activity Digaram menggambarkan berbagai alir aktivitas
dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-
masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan
bagaimana mereka berakhir. Activity Digaram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada
beberapa eksekusi.
Menurut Satzinger (2009, p142), Activity Digaram adalah
sebuah tipe dari diagram alur kerja yang mendeskripsikan
berbagai aktivitas dari pengguna dan aliran sekuensial
kegiatannya.
Gambar 2.1.1 Activity Digaram Symbol
17
2.1.8. Use Case and Domain Classes
2.1.8.1. Use Case Diagram
Selama tahap desain, use-case diagram berperan untuk
menetapkan perilaku (behavior) sistem saat
diimplementasikan. Dalam sebuah model dapat terdapat satu
atau beberapa usecase diagram.
Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p151), Use Case
diagram adalah representasi visual yang mewakili interaksi
antara pengguna dan sistem informasi dalam UML.
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2009, p242), Use
Case diagram adalah diagram untuk menunjukkan peran dari
berbagai pengguna dan bagaimana peran dalam menggunakan
sistem.
Jadi kesimpulan dari pengertian yang disimpulkan oleh
para ahli di atas, maka Use Case diagram adalah diagram yang
merupakan representasi visual yang mewakili interaksi antara
pengguna dan sistem informasi unruk menunjukkan peran dari
pengguna dan bagaimana peran – peran menggunakan sistem.
2.1.8.2. Domain Class diagram
Class diagram digunakan untuk menunjukkan class dari
objek tertentu di dalam suatu sistem.
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2009, p184),
domain Class diagram adalah UML class yang
menggambarkan cara kerja problem domain classes,
associations, dan attributes.
Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p262), Class diagram
menunjukkan kelas kelas objek dan hubungan yang terlibat
dalam Use Case. Seperti DFD, Class diagram adalah model
18
logis yang berevolusi menjadi model fisik dan akhirnya
menjadi sebuah sistem informasi yang berguna.
Jadi kesimpulan dari pengertian yang disimpulkan oleh
para ahli di atas, maka Domain Class diagram adalah UML
class yang menggambarkan cara kerja problem domain
classes, associations, dan attributes, dimana diagram tersebut
juga menunjukkan kelas-kelas objek dan hubungan yang
terlibat dalam Use Case.
2.1.9. Event Table
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2009, p162), event Table
adalah sebuah katalog dari Use Case yang terdiri dari daftar kejadian
di baris dan proses kunci dari informasi mengenai setiap kejadian di
kolom.
Menurut Muhairat, Al-Qutaish, dan Abdelqader (2010, p253), “
UML Diagrams Generator : A New CASE Tool to Contruct the Use-
Case and Class diagram s from an Event Table ” Journal of
Computer Science Volume 6, Issue 3 Pages 253-260, event Table
adalah dokumentasi dari hasil analisa kejadian mengenali sekumpulan
proses dari kejadian tersebut.
Gambar 2.1.2Information About each event in event
table
19
Penjelasan bagian dari event Table antara lain sebagai berikut:
1. Event adalah sebuah katalog Use Case yang berisi daftar
peristiwa pada baris dan potongan kunci informasi tentang
setiap peristiwa dalam kolom.
2. Trigger adalah sinyal yang memberitahukan sistem bahwa
suatu peristiwa telah terjadi, baik kedatangan data yang
membutuhkan pengolahan atau titik waktu saat itu juga.
3. Source adalah agen eksternal atau aktor yang memasok data ke
dalam sistem.
4. Response adalah output yang dihasilkan oleh sistem, yang
menuju ke tempat tujuan.
5. Destination adalah agen eksternal atau aktor yang menerima
data dari sistem.
2.1.10. System Sequence Disgram ( SSD )
Sequence Diagram biasanya digunakan sebagai model yang
menjelaskan skenario kasus penggunaan. Dengan penciptaan suatu
diagram urutan dengan objek dan aktor dilibatkan di dalam kasus
penggunaan, kita mendapat model urutan langkah-langkah pemakai
dan sistem melakukan untuk melengkapi tugas yang diperlukan itu.
Menurut Satzinger (2009: 242), System Sequence Diagram adalah
sebuah diagram yang menunjukan rangkaian dari pesan-pesan antara
aktor eksternal dan sistem selama berjalanya Use Case atau sekenario.
20
Gambar 2.1 Contoh System Sequence Diagram
2.1.11. Clas Diagram
Class diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan
relasi antar class. Beberapa diagram akan menampilkan subset dari
kelas-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai
dengan yang diinginkan untuk mendapatkan gambaran lengkap
terhadap system yang dibangun.
Menurut Satzinger (2009: 60), Class diagram adalah suatu
penggunaan model grafis di dalam orientasi objek untuk menunjukan
kelas-kelas pada objek - objek di dalam sistem.
Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p262), Class diagram
adalah kumpulan objek yang menunjukan object class dan hubungan
yang terlibat di sebuah Use Case.
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Class diagram
adalah suatu penggunaan model grafis yang berisi kumpulan object
yang menunjukan objectclass dan hubungan yang terlibat di sebuah
Use Case.
21
2.1.12. My Sql
MySQL merupakan salah satu perangkat lunak untuk sistem
manajemen basis data (database management system) yang bersifat
open source dan paling popular saat ini. Sistem DatabaseMySQL
mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user, dan SQL
database management system (DBMS). Database ini dibuat untuk
keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan.
UlfMicheal Widenius adalah penemu awal versi pertama MySQL
yang kemudian pengembangan selanjutnya dilakukan oleh perusahaan
MySQL AB. MySQL AB yang merupakan sebuah perusahaan
komersial yang didirikan oleh para pengembang MySQL.
Adapun yang menyebabkan MySQL popular selain sifatnya yang
open source juga MySQL mempunyai kelebihan dan keunggulan yang
banyak diantaranya :
1. Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.
2. Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit.
3. Pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah.
4. MySQL merupakan program yang multithreaded, sehingga dapat
dipasang pada server yang memiliki multiCPU.
5. Didukung programprogram umum seperti C, C++, Java, Perl,
PHP, Python, dsb.
6. Bekerja pada berbagai platform (tersedia berbagai versi untuk
berbagai sistem operasi).
7. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan
konfigurasi sistem database.
8. Memiliki sistem pengamanan yang cukup baik dengan verifikasi
host.
9. Mendukung ODBC untuk sistem operasi Windows.
22
10. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap
atau panjang bervariasi.
2.1.13. Pengenalan PHP
PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor, yang
merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML.
Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl,
ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama
penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web
menulis halaman web dinamik dengan cepat.
Halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang
disimpan dalam sebuah file berekstensi .html. File HTML ini
dikirimkan oleh server atau file ke browser, kemudian browser
menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu
tampilan yang indah. Lain halnya dengan program PHP, program ini
harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan kode
HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Program ini
dapat berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode HTML
sehingga dapat langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode
HTML tersebut. Program PHP dapat ditambahkan dengan mengapit
program tersebut di antara tanda <?dan ?>. Tanda-tanda tersebut
biasanya disebut tanda untuk escaping dari kode HTML. File HTML
yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensi-nya menjadi
.php.
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang
programmer C. Semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah
pengunjung di dalam web-nya. Kemudian Rasmus Lerdroft
mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis.
Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995.Isinya adalah
sekumpulan script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman
web-nya menjadi dinamis.
23
Tahun 1996 Rasmus Lerdroft mengeluarkan PHP versi 2.0
yang kemampuannya telah dapat mengakses database dan dapat
terintegrasi dengan HTML. Pada tahun 1998 keluarlah PHP versi 3.0
yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok
pengembang software-nya. Versi terbaru, yaitu PHP 4.0 keluar pada
tahun 2000 merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan
dengan versi sebelumnya.
Kelebihan PHP adalah aplikasi dengan PHP cukup cepat
dibandingkan dengan aplikasi CGI dengan Perl atau Phyton bahkan
lebih cepat dibanding dengan ASP maupun Java dalam berbagai
aplikasi web. PHP tersedia baik di Windows maupun Linux, sintaks
mirip C dan mudah dipelajari.
2.1.14. Framework
Framework adalah kumpulan intruksi-intruksi yang di kumpulkan
dalam class dan function-function dengan fungsi masing-masing
untuk memudahkan developer dalam pemanggilannya tanpa harus
menuliskan syntax program yang sama berulang-ulang. hal ini
memiliki kegunaan untuk menghemat waktu dan mencegah penulisan
syntax secara berulang-ulang agar tercipta nya source code yang
bersih dan terstruktur
2.1.15. Codeigniter
Codeigniter adalah sebuah framework php yang bersifat open
source dan menggunakan metode MVC (Model, View,
Controller).Codeigniter bersifat free alias tidak berbayar jika anda
menggunakannya. Framework codeigniter di buat dengan tujuan
sama seperti framework lainnya yaitu untuk memudahkan developer
atau programmer dalam membangun sebuah aplikasi berbasis web
tanpa harus membuat nya dari awal.
24
MVC adalah teknik atau konsep yang memisahkan komponen
utama menjadi tiga komponen yaitu model, view dan controller.
1. Model merupakan bagian penanganan yang berhubungan dengan
pengolahan atau manipulasi database. seperti misalnya mengambil
data dari database, menginput dan pengolahan database lainnya.
semua intruksi yang berhubung dengan pengolahan database di
letakkan di dalam model.
2. View merupakan bagian yang menangani halaman user interface
atau halaman yang muncul pada user. Tampilan dari user interface di
kumpulkan pada view untuk memisahkannya dengan controller dan
model sehingga memudahkan web designer dalam melakukan
pengembangan tampilan halaman website.
3.Controller merupakan kumpulan intruksi aksi yang menghubungkan
model dan view, jadi user tidak akan berhubungan dengan model
secara langsung, intinya dari view kemudian controller yang
mengolah intruksi.
2.2. Teori Khusus
2.2.1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
2.2.1.1. Pengertian Sistem Pengambilan Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision
Support Systems (DSS) pertama kali diperkenalkan oleh
Michael S. Scott Morton pada awal tahun 1970-an, yang
selanjutnya dikenal dengan istilah Management Decision
Systems. Konsep SPK ditandai dengan sistem interaktif
berbasis komputer yang membantu pengambilan keputusan
dengan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan
masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur.
Pada proses pengambilan keputusan, pengolahan data dan
25
informasi yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan
berbagai alternatif keputusan yang dapat diambil. SPK yang
merupakan penerapan dari sistem informasi ditujukan hanya
sebagai alat bantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi
pengambil keputusan dalam membuat keputusan, melainkan
hanyalah sebagai alat bantu pengambil keputusan dalam
melaksanakan tugasnya. SPK dirancang untuk menghasilkan
berbagai alternatif yang ditawarkan kepada para pengambil
keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga dapat
dikatakan bahwa SPK memberikan manfaat bagi manajemen
dalam hal meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerjanya
terutama dalam proses pengambilan keputusan. Disamping itu,
SPK menyatukan kemampuan komputer dalam pelayanan
interaktif terhadap penggunanya dengan adanya proses
pengolahan atau pemanipulasian data yang memanfaatkan
model atau aturan yang tidak terstruktur sehingga
menghasilkan alternatif keputusan yang situasional. Istilah
sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada
tahun1971, yang diciptakan oleh G.Anthony Gorry dan
Michael S.Scoot Morton (Budi Sutedjo Darma Oetomo,
S.Kom, MM, 2002:177). Sistem pendukung keputusan
didefenisikan sebagai sistem yang digunakan untuk
mendukung dan membantu pihaak manajemen melakukan
pengambilan keputusan pasa semitersrtuktur dan tidak
terstruktur. Pada dasarnya konsep sistem pendukung
keputusan hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para
manajer melakukan penelitian serta menggantikanposisi serta
peran manajer. Sistem pendukung keputusan merupakan
system informasi interaktif yang menyediakan informasi,
pemodelan dan yang pemanipulasi data. Sistem ini digunakan
untuk membantu mengambil keputusan dalam situasi yang
26
semi terstruktur dan tak terstruktur, dimana tak seorang pun
tahu ssecara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
(Kusrini, 2007 hal 15), Sistem pendukung keputusan adalah
berbasis komputer sistem informasi yang mengandung bisnis
atau organisasi pengambilan keputusan kegiatan. Sistem
pendukung keputusan melayani manajemen,operasional, dan
tingkat perenanaan organisasi (manajemen biasanya
pertengahan dan lebih tinggi) dan membantu untuk membuat
keputusan, yang mungkin cepat berubah dan tidak mudah
ditentukan dimuka (unstructured dan masalah keputusan
semiterstruktur). Sistem pendukung keputusan dapat berupa
sepenuhnya terkmputerisasi, manusia atau keduanya.
Sementara secara akademis telah dianggap, sistem endukung
keputusan sebagai alat untuk mendukung prossess keputusan,
pengguna system pendukung keputusan melihat pengguna
system pendukung sebagai alat untuk memfasilitasi proses
organisasi.
2.2.1.2. Karakteristik dan Kemampuan SPK
Dibawah ini adalah karakteristik dan kemampuan ideal dari
suatu SPK :
1. SPK menyediakan dukungan pengambilan keputusan
utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak
terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia
dan informasi terkomputerisasi. Berbagai masalah tak
dapat diselesaikan ( atau tak dapat diselesaikan secara
memuaskan ) oleh sistem terkomputerisasi lain, seperti
EDP atau MIS, tidak juga dengan metode atau tool
kuantitatif standar.
27
2. Dukungan disediakan untuk pelbagai level manajerial
yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai
manajer lapangan.
3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi
group. Berbagai masalah organisasional melibatkan
pengambilan keputusan dari orang dalam group. Untuk
masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali
hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu
dari departemen dan level organisasi yang berbeda.
4. SPK menyediakan dukungan ke pelbagai keputusan
yang saling berurutan atau saling berkaitan.
5. SPK mendukung berbagai fase proses pengambilan
keputusan seperti intelligence, design, choice, dan
implementation.
6. SPK mendukung pelbagai proses pengambilan
keputusan dan style yang berbeda – beda, ada
kesesuaian diantara SPK dan atribut pengambil
keputusan individu , contohnya vocabulary dan gaya
keputusan.
7. SPK selalu bisa beradaptasi sepanjang masa.
Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi
perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk
membuat SPK selalu bisa menangani perubahan ini.
8. SPK mudah untuk digunakan. Pengguna harus merasa
nyaman dengan sistem ini.
9. SPK mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari
pengambilan keputusan ( akurasi, jangka waktu,
kualitas ) lebih daripada efisiensi yang bias diperoleh
( biaya membuat keputusan, termasuk biaya pengguna
computer).
10. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh
terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan
28
dalam menyelesaikan masalah. SPK secara khusus
ditujukan mendukung dan tak menggantikan
pengambil keputusan. Pengambil keputusan dapat
menindaklanjuti rekomendasi komputer sembarang
waktu dalam proses dengantambahan pendapat pribadi
atau pun tidak.
11. SPK mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah
pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang
mengarah pada pembelajaran tambahan, dan begitu
selanjutnya dalam proses pengembangan dan
peningkatan SPK secara berkelanjutan.
12. SPK dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan knowledge
yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif
dari berbagai masalah yang sulit diselesaikan.
2.2.2. Pengertian Analytic Hierarcy Process ( AHP )
Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh
Thomas L. Saaty pada tahun 70 – an ketika di Warston school.
Metode AHP merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
dalam sistem pengambilan keputusan dengan memperhatikan faktor –
faktor persepsi, preferensi, pengalaman dan intuisi. AHP
menggabungkan penilaian – penilaian dan nilai – nilai pribadi ke
dalam satu cara yang logis.
Analytic Hierarchy Process atau AHP dapat menyelesaikan
masalah multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Masalah
yang kompleks dapat diartikan bahwa kriteria dari suatu masalah yang
begitu banyak struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian
pendapat dari pengambil keputusan, pengambil keputusan lebih dari
satu orang, serta ketidakakuratan data yang tersedia.
Menurut Saaty dalam (sumiati, 2007) metode AHP
didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan
29
yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama
adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan
seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan
hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam
kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk
hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan
sistematis.
Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil
keputusan dengan efektif atas persoalan dengan menyederhanakan
dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan
memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian – bagiannya, menata
bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai
numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel
dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan
variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan
bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Metode ini
juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang
bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai
pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan
perkiraan sebagaimana yang dipersentasikan pada pertimbangan yang
telah dibuat.
Analytic Hierarchy Process(AHP) mempunyai landasan
aksiomatik yang terdiri dari :
1. Reciprocal Comparison, yang mengandung arti si pengambil
keputusan harus bisa membuat perbandingan dan menyatakan
preferensinya. Preferensinya itu sendiri harus memenuhi syarat
resiprokal yaitu kalau A lebih disukai dari B dengan skala x,
maka B lebih disukai dari A dengan skala .
2. Homogenity, yang mengandung arti preferensi seseorang harus
dapat dinyatakan dalam skala terbatas atau dengan kata lain
elemen-elemennya dapat dibandingkan satu sama lain. Kalau
aksioma ini tidak dapat dipenuhi maka elemen-elemen yang
30
dibandingkan tersebut tidak homogenous dan harus dibentuk
suatu’cluster’ (kelompok elemen - elemen) yang baru.
3. Independence, yang berarti preferensi dinyatakan dengan
mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh
alternatif - alternatif yang ada melainkan oleh objektif secara
keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa pola ketergantungan atau
pengaruh dalam model AHP adalah searah keatas, Artinya
perbandingan antara elemen-elemen dalam satu level
dipengaruhi atau tergantung oleh elemen-elemen dalam level
di atasnya.
4. Expectations, artinya untuk tujuan pengambilan keputusan,
struktur hirarki diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak
dipenuhi maka si pengambil keputusan tidak memakai seluruh
kriteria dan atau objektif yang tersedia atau diperlukan
sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap.
Gambar 2.4 Skala Dasar perbandingan berpasangan
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk penyelesaian
dengan menggunakan metode AHP, namun sebelumnya tentukan
dahulu tujuan atau goal permasalan kasus (langkah awal), tentukan
kriteria dan alternatif, selanjutnya perhitungannya di mulai dengan
langkah berikut ini:
31
1. Membuat matriks perbandingan kriteria dengan nilai yang telah di
inputkan.
2. Mencari bobot vektor prioritas, sebelum mencari nilai ini, anda
harus menjumlahkan setiap kolom sel pada kolom matriks di bagi
dengan jumlah kolom pada setiap selnya.
3. Mencari lambda ( ג)
4. Mencari Konsitensi Index (CI)
5. Mencari Konsistensi Rasio (CR), Tingkat konsistensi apabila nilai
CR<0.1
Gambar 2.5 Rumus Perhitungan AHP
Gambar 2.6 Tabel IR
32