bab 2 landasan teori & kerangka...
TRANSCRIPT
5
BAB 2
LANDASAN TEORI & KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis
Banyaknya peluang dalam kegiatan dunia ekonomi dan usaha, maka diperlukan
penilaian sejauh mana suatu kegiatan itu dapat memberi keuntungan atau manfaat
(profit ) apabila dilaksanakan dalam suatu usaha maupun bisnis. Dan untuk
mengetahui sebesar apa profit yang akan diberikan jika menjalankan kegiatan, maka
diperlukan Studi kelayakan Bisnis.
Menurut Yacob Ibrahim (2003:1), studi kelayakan adalah sebagai berikut:
“Kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek.” Maksud dari layak atau tidak layak
tersebut adalah melakukan perkiraan bahwa bisnis bisa atau tidak bisa menghasilkan
keuntungan yang layak bila telah dioperasikan.
Menurut Iban Sofyan (2003:3), studi kelayakan bisnis merupakan suatu konsep
manajemen keuangan, terutama ditujukan dalam rangka mencari atau menemukan
inovasi baru dalam perusahaan.
Menurut Umar, Husein (2003:8), studi kelayakan merupakan penelitian tentang
layak atau tidak layaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu. Studi
kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya
menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan
secara ruitn dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan. Dengan demikian studi kelayakan juga sering disamakan
dengan Feasibility Study, karena merupakan suatu bahan dalam mempertimbangkan
dan mengambil suatu keputusan, apakah suatu gagasan usaha atau bisnis yang telah
6
direncanakan akan dilaksanakan atau ditolak. Pengertian dari layak adalah dimana
suatu bisnis, atau gagasan usaha dapat memberikan suatu manfaat. Aspek – aspek
yang umumnya perlu dinilai dalam penyusunan studi kelayakan antara lain aspek pasar
dan pemasaran, aspek teknik, aspek manajemen, aspek lingkungan hidup, aspek
keuangan, dan aspek hukum. Maka dengan proyek atau gagasan usaha yang
dinyatakan layak dari segi ekonomi, dalam pelaksanaan sangat langka mengalami
kegagalan kecuali disebabkan oleh faktor – faktor tak bisa dikendalikan seperti
kebakaran, gempa bumi, banjir dan serta berbagai bencana alam lainya yang tidak
bisa dikendalikan oleh manausia. Studi kelayakan ini merupakan suatu pedoman. Baik
dari memulai suatu perencanaan produksi, sampai dengan menentukan tenaga kejra
yang diperlukan. Layaknya gagasan usaha atau bisnis dalam sebuah studi kelayakan
hanya berlaku bila usaha yang dijalankan sesuai yang diatur dalam studi kelayakan dan
tidak ada jaminan kegiatan usaha akan bermanfaat bagi kegiatan usaha yang
dijalankan tidak sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah ditentukan dalam studi
kelayakan.
2.2 Pengertian Investasi
Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005:p3) investasi merupakan suatu aktiva yang
digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi
seperti bunga, deviden, royalti dan uang sewa. Dan dalam kata lain investasi adalah
suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk sumber-sumber yang diharapkan untuk
bisa membawakan keuntungan untuk masa depan.
Jenis investasi yang dapat diukur labanya ada 2, dimana antara lain adalah :
1. Pengenalan proyek baru atau perluasan usaha.
Dengan menilai dari proyek baru yang akan dijalankan maka diharapkan
memberikan laba terhadap dana yang telah diinvestasikan untuk proyek baru atau
perluasan usaha.
7
2. Pengantian mesin dan peralatan.
Investasi penggantian dan peralatan mesin ini untuk bisa mengoptimalkan
kemampuan mesin baru daripada mengunakan mesin lama yang bisa lebih
menghemat waktu serta menghemat masa operasional dan dana biaya yang
ditanamkan.
Strategi perluasan ( Ekspansi ), pada dasarnya prinsip ini mengunakan
penambahan / perluasan produk, pasar, dan fungsi didalam perusahaan tersebut
supaya aktivitas perusahaan meningkat.
Untuk bisa menjalankan suatu proyek maka diperlukan investasi yang harus
disiapkan. Oleh karena itu perlukan sebuah sistem laporan keuangan yang baik untuk
menunjukan arus dana dari investasi tersebut. Untuk merincikan serta mencatatkan
apa saja dan kemana saja semua uang itu akan di investasikan.
2.3 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
Berdasarkan pendapat Yacob Ibrahim (2003,p6) format studi kelayakan bisnis adalah:
1. Tahap penemuan ide atau perumusan gagasan.
Tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya, ide tersebut
kemudian di rumuskan dan di identifikasi.
2. Tahap memformulasikan tujuan.
Tahap perumusan visi dan misi, misalnya apa visi dan misi bisnis yang hendak di
emban setelah jenis bisnis tersebut di identifikasi.
3. Tahapan analisis.
Proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis
tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
8
4. Tahap keputusan.
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya meyakinkan, maka langkah
berikutnya adalah tahapan mengambil keputusan apakah bisnis layak di
laksanakan atau tidak.
2.4 Manfaat Dari Studi Kelayakan Bisnis
Tujuan dari studi kelayakan bisnis ini adalah untuk menghindari penanaman modal
yang besar untuk kegiatan yang kurang memberikan keuntungan. Untuk mempelajari
usulan suatu proyek dari segala sisi atau aspek secara professional agar pada akhirnya
bisa mencapai segala sesuatu yang direncanakan.
Seperti yang bisa ketahui, hasil dari suatu studi kelayakan adalah suatu laporan
tertulis. Isi laporan kelayakan menyatakan bahwa suatu rencana bisnis layak atau tidak
direalisasikan. Studi kelayakan bisa digunakan oleh pihak – pihak yang mengkaji ulang
untuk ikut serta dalam menyetujui atau menolak kelayakan laporan tadi sesuai dengan
kepentinganya. Kemungkinan terjadinya suatu studi kelayakan yang telah dinyatakan
layak ternyata pada akhirnya tak tercapai. Hal ini bisa disebabkan oleh pengambilan
keputusan akhir yang menolak karena adanya intervensi dari pihak lain merasa
beberapa dari kepentingan yang disertakan tidak terpenuhi.oleh karena itu perusahaan
harus sangat hati - hati dalam menyediakan analisis kelayakan, karena kelangsungan
suatu bisnis melibatkan banyak faktor sehingga perlukan penjabaran yang terperinci
dan dalam sehingga dapat memberi informasi yang mendukung keputusan akhir.
Banyak faktor yang dapat mengakibatkan suatu bisnis ternyata kemudian menjadi
tidak menguntungkan ataupun gagal karena terjadi berbagai kesalahan. Kesalahan
terjadi seperti ini: kesalahan dalam perencanaan, kesalahan dalam penafsiran pasar,
kesalahan dalam pengunaan teknologi, kesalahan dalam menentukan kontinuitas
bahan baku, maupun kesalahan dalam memperkirakan jumlah tenaga kerja. Selain itu,
ada juga disebabkan oleh faktor - faktor yang sering berubah seperti faktor ekonomi,
9
sosial, politik dan faktor lingkungan seperti bencana alam atau kebakaran pada lokasi
perencanaan.
Bisnis yang diteliti dalam studi kelayakan bisa berbentuk bisnis besar seperti
pengembangan bisnis atau hanya bisnis sederhana seperti membuka usaha servis
motor. Semakin besarnya bisnis yang dijalankan maka semakin besar resiko yang akan
dialami. Dampak yang terjadi dapat berupa dampak ekonomi ataupun dampak sosial.
Karena itu ada yang melengkapi studi kelayakan dengan cost and benefit analysis
termasuk didalamnya social cost and social benefit. Maka dengan demikian studi
kelayakan akan menyangkut :
1. Manfaat finansial, yaitu manfaat ekonomis bisnis tersebut bagi bisnis itu sendiri
yang berarti bisnis itu dipandang menguntungkan jika dibandingkan dengan resiko
dari bisnis itu sendiri.
2. Manfaat Sosial, yaitu manfaat sosial bisnis tersebut bagi masyarakat sekitar
proyek. Hal ini merupakan studi yang relatif kompleks dan sulit dilakukan.
3. Manfaat ekonomi nasional, yaitu manfaat ekonomis bisnis bagi negara tempat
bisnis tersebut dijalankan, yang menunjukkan manfaat bisnis tersebut bagi
ekonomi makro suatu negeri.
Adapun pihak – pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis itu dapat
dijelaskan dengan bahwa ini :
1. Pihak investor.
Apabila hasil studi kelayakan bisnis yang akan dikerjakan itu layak direalisasikan,
pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat dicari, dan pelaksanaan operasional
juga dapat dimulai. Melalui studi kelayakan pihak investor dapat melihat target –
target yang akan dicapai perusahaan di masa yang akan datang dan rencana
upaya – upaya yang dilakukan agar dapat mencapai target tersebut.
10
2. Pihak kreditor.
Permodalan bisnis dapat juga didapatkan dengan meminjam dari pihak Bank
sebagai kreditor.
Pihak bank sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman perlu mengkaji
ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi
lain, misalnya manajemen perusahaan yang baik dan tersedianya bangunan yang
dimiliki perusahaan. Cara ini tentunya akan membuat suatu perusahaan terikat
dengan bank dan akan terus mencoba memperkecil jumlah pinjaman kepada bank
dengan terus berusaha untuk dapatkan keuntungan dan seiring dengan itu maka
bunga bank juga terus bergerak.
3. Pihak manajemen.
Studi kelayakan dapat dibuat oleh pihak luar (eksternal) perusahaan maupun pihak
internal perusahaan (sendiri). Sebagai pihak yang menjadi project leader, sudah
tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya di
dalamnya hal pendanaan, berapa yang akan dialokasikan dari modal sendiri,
rencana pendanaan dari investor dari pihak kreditor.
4. Pihak pemerintah dan masyarakat.
Penyusun studi kelayakan harus perhatikan beberapa kebijakan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah karena secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan devisa Negara, penggalakan
ekspor non migas dan pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh bisnis
yang membantu kebijakan pemerintah inilah yang prioritas untuk dibantu,
misalnya dengan subsidi dan keringanan lain.
5. Bagi tujuan pembangunan ekonomi.
Dalam menyusunkan studi kelayakan perlukan analisa manfaat yang akan
didapatkan dan biaya yang akan ditimbulkan oleh bisnis terhadap perekonomian
11
nasional. Aspek – aspek yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat
tersebut antara lain ditinjau dari aspek rencana pembangunan nasional, distribusi
nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per-tenaga kerja, pengaruh
sosial, serta analisis manfaat dan beban sosial. Jadi jelas bahwa studi kelayakan
bisnis yang dibuat perlu dikaji demi tujuan – tujuan pembangunan ekonomi
nasional.
2.5 Aspek – Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan adalah merupakan suatu gambaran kegiatan usaha yang
direncanakan, sesuai dengan kondisi, peluang serta potensi yang tersedia dari
berbagai aspek. Dengan demikiam, dalam menyusun sebuah studi kelayakan meliputi
beberapa aspek yang diantaranya adalah sebagai berikut :
2.5.1 Aspek Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis
perusahaan berada. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam aspek lingkungan usaha
adalah :
1. Ancaman masuk pendatang baru.
2. Ancaman dari produk penganti.
3. Persaingan sesama perusahaan dalam bisnis.
4. Kekuatan tawar menawar pembeli.
5. Kekuatan tawar menawar pemasok.
2.5.2 Aspek Hukum
Aspek hukum menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan masalah legalisasi
perusahaan, kesepakatan, perizinan, status perusahaan dan lain-lain, sehubungan
dengan itu aspek hukum mempelajari tentang :
12
1. Penentuan dan informasi bentuk hukum perusahaan.
2. Tata prosedur untuk mengembangkan usaha dengan pihak ketiga dalam
pembiayaan dan kerjasama bisnis.
3. Tata prosedur penjaminan harta perusahaan dalam proses penarikan pinjaman.
4. Akte sertifikat dan izin.
2.5.3 Aspek Manajemen
Aspek manejemen merupakan proses untuk melakukan persiapan secara fisik dan
peralatan lainnya agar bisnis dapat beroperasi secara baik. Aspek manajemen
meliputi :
1. Struktur dan bentuk organisasi.
2. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan.
3. Biaya tenaga kerja yang dibutuhkan.
4. Uraian tugas dari masing-masing tenaga kerja.
2.5.4 Aspek Keuangan
Aspek ini membahas bagaimana menghitung kebutuhan dana, baik kebutuhan aktiva
tetap dan untuk modal kerja. Setelah diketahui jumlah dana yang diperlukan, lalu
dipelajari darimana kemungkinan dana tersebut diperoleh. Dalam aspek keuangan ,
hal hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Jumlah dana, baik modal tetap ataupun modal kerja.
2. Sumber pembiayaan yang meliputi modal sendiri, pinjaman serta kombinasi
keduanya.
3. Jadwal penarikan dan pengembalian kredit jika dana didapatkan dari pinjaman.
4. Evaluasi keuangan meliputi kewajiban pada pihak ketiga, kemampuan untuk
menghasilkan laba, kemampuan menghasilkan uang dari nilai waktunya yaitu
nilai proyek investasi pada saat ini atau Net Present Value (NPV), tingkat
pengembalian investasi atau Internal Rate of Return (IRR).
13
2.6 Penganggaran Modal
2.6.1 Definisi Penganggaran Modal
Maksud dari Capital budgeting bagi Gitman ( 2003:332 ) adalah : “ Is the
process of evaluating and selecting long-term investments consistent with the firm’s
goal of owner wealth maximization ”. Dan menurut Campbell R.Harvey (financial-
dictionary.thefreedictionary.com) mendefinisikan Capital budgeting sebagai :
“Corporate evaluation of long-term investment proposals, generally by means of
discounting estimated future cash flows.”
Dari beberapa definisi yang disebutkan di atas, maka kita bisa mengambil
beberapa kata kunci tentang capital budgeting, antara lain :
1. Merupakan suatu proses pemilihan atau pengambilan keputusan.
2. Proses tersebut meliputi pemilihan investasi atau usulan proyek yang paling
tepat.
2.6.2 Pentingnya Penganggaran Modal
Penganggaran modal sangat penting karena :
• Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang panjang. Jadi
perusahaan tidak memiliki fleksibilitas dalam mengambil keputusan ketika proyek
barang modal dijalankan. Contohnya: saat perusahaan berinvestasi pada aktiva
dengan umur ekonomi 5 tahun, maka aktiva tersebut akan memberi dampak
pada operasi perusahaan selama 5 tahun. Maka perusahaan “dikunci” oleh
keputusan pelanggan modalnya.
• Ekspansi akibat pada dasarnya terkait dengan penjualan masa depan yang
diharapkan. Keputusan untuk membeli sebuah aktiva tetap dengan umur
ekonomis 5 tahun berkaitan dengan prediksi penjualan selama 5 tahun.
• Kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi akan berakibat fatal /serius
terhadap masa depan perusahaan. Bila perusahaan terlalu banyak berinvestasi
14
pada aktiva – aktiva, maka akan timbul biaya – biaya besar yang seharusnya
tidak membeli aktiva tetap yang cukup, maka perusahaan akan mengalami
kerugian karena produksi tidak efisiensi dan kapasitasnya tidak bisa maksimal
sehingga kehilangan penjualan.
• Sulitnya mengatur dengan tepat persediaan barang modal sesuai dengan
permintaan yang tepat. Waktu adalah salah satu hal penting dalam
penganggaran modal yang modal. Aktiva barang modal (capital assets) harus
siap dipakai ketika mereka diperlukan, kalau tidak, kesempatan akan hilang
begitu saja. Misalnya : sebuah perusahaan yang tidak memiliki proses
penganggaran modal yang formal. Perusahanan ini berusaha ini berusaha
beroperasi dengan maksimal sesering mungkin. Pada suatu waktu, permintaan
untuk produk perusahaan itu begitu besar dan perusahaan tidak dapat lagi
memenuhi kebutuhan permintaan. Maka akan banyak sekali permintaan yang
ditolaknya. Untuk mencegah hal ini terjadi, perusahaan memutuskan untuk
memperluas kapasitasnya. Perusahaan memerlukan waktu setegah tahun untuk
siapkan kapasitas tambahan. Sehingga perusahaan mampu memenuhi semua
permintaan yang yang semakin besar. Akan tetapi pangsa pasar yang dulunya
sangat membludak telah dikuasai oleh perusahaan asing karena dalam 6 bulan
ini semua permintaan yang ditolak telah diambil oleh para pesaing.
• Akuisisi barang modal biasanya memerlukan dana yang besar. Sebelumnya
perusahaan dapat mengeluarkan dana untuk membeli barang modal,
perusahaan harus memikirkan jauh sebelumnya bagaimana caranya
mendapatkan dana tersebut karena dana yang besar tidak bisa didapatkan
dengan mudah.
• Melibatkan semua departemen (produksi, pemasaran, keuangan dan
sebagainya).
15
2.6.3 Proses Penganggaran Modal
Capital budgeting (penganggaran modal) sangat berpengaruh kepada
kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus dan wajib
mengikuti prosedur yang sudah ada. Dalam buku karangan Gitman menjelaskan
bahwa proses penganggaran modal sebagai berikut :
1. Membuat proposal.
Proposal yang dibuat harus akan dibahas dan selain itu proposal ini harus
bersangkutan dengan pengeluaran yang lebih besar akan diteliti bersama.
2. Pembahasan dan analisa.
Tujuan dari pembahasan Proposal :
• Untuk menilai kewajaran dan kesesuaian proposal dengan tujuan serta
rencana perusahaan secara keseluruhannya.
• Mengevaluasikan kebenaran secara ekonomi
Beberapa tahap penganalisaan proyek :
• Mengestimasikan Arus kas dari bisnis
• Arus kas diskonto ke nilai sekarangnya.
• Membandingkan present value dari arus kas masuk dengan present value
dari arus kas keluar. Jika angka masuk lebih besar dibanding yang keluar,
maka proyek bisa diterima karena bisa menambah nilai perusahaan.
• Mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan ditangan Board of directors.
• Implementasikan.
Setelah proposal disetujui, dan dana disiapkan, maka bisnis dan kebijakan
didalamnya bisa diimplementasikan. Pengendalian pengeluaran sangatlah
perlu diperhatikan supaya menghindar dari ketidaksesuaian prosedur.
16
• Follow – up.
Tindak lanjut ini meliputi pengawasan dari hasil implementasikan selama
bisnis sudah berjalan. Perbandingan biaya yang diperkirakan dengan biaya
yang digunakan sangat penting. Jika adanya perbedaan dari jumlah yang
besar maka perlukan peninjauan kembali dalam memeriksa dan bila perlu
menghentikan bisnis.
2.6.4 Teknik Penganggaran Modal
Berikut ini adalah beberapa metode dalam penilaian usulan investasi :
• Payback Period (PP) adalah jumlah tahunan untuk balik modal.
• Average Rate of Return (ARR) adalah pengukuran profitabilitas suatu investasi
dengan membagi Earning After Tax (EAT) dengan Initial Investment.
• Net present value (NPV) adalah nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan,
yang didiskontokan pada harga modal yang sesuai dikurangi harga investasi.
• Profitability index (PI) adalah tingkat keuntungan terhadap biaya.
• The Internal rate of return (IRR) adalah tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas dengan pengeluaran investasi.
2.6.4.1 Payback Period
“ The Amount of time required for the firm to recover its initial investment
in a project, as calculated from cash inflows “. berikut adalah pernyataan payback
period menurut Lawrence J. Gitman ( 2003 : 397 ).
Payback period dipakai sebagai pengevaluasi proposal investasi. Payback
period adalah jumlah waktu yang diperlukan perusahaan dalam mendapatkan
kembali investasi awalnya dalam bisnis, seperti yang dikalkulasikan dari arus kas.
Kegunaan payback period dalam pengambilan keputusan penganggaran modal
didasarkan pada konsep bahwa lebih baik untuk menutup biaya bisnis tersebut
17
secepatnya. Maka semakin pendek dan semakin cepatnya payback period akan
semakin baik.
Atau Payback = Investasi awal (Io)
Net cash flow tahunan
Kriteria keputusan :
• Apabila periode pengembalian lebih kecil dari maksimum periode pembayaran
kembali yang dapat diterima, maka usulan bisnis diterima
• Bila periode pengembalian lebih besar dari maksimum periode pembayaran
kembali yang ditentukan, maka usulan ditolak.
Keuntungannya :
• Mudah dalam menghitung dan dimengerti.
• Mengunakan arus kas, bukan laba akuntansi.
• Bisa digunakan sebagai alat penyeleksian awal. Maka ini sering digunakan
sebagai alat penyaringan kasar untuk menghilangkan bisnis-bisnis yang
pengembaliannya tak nyata hingga akhir tahun.
Kerugiannya :
• Mengacuhkan nilai waktu uang (time value of money) dengan cara
menetapkan beban yang sama pada arus kas di setiap tahun payback period.
• Seleksi pada payback period bersifat ramalan.
• Perusahaan yang perlukan masa waktu jangka panjang akan rencana yang
perlukan masa jangka panjang.
18
2.6.4.2 Average Rate Of Return
ARR mengukur profitabilitas suatu investasi dari segi akuntansi
konvensional dengan cara membagi Earning After Tax (EAT) dengan Initial
Investment, baik total investment maupun average investment.
Tujuan penggunaan ARR adalah :
• Mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu
investasi
• Angka yang digunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total
average investment.
• Angka ini diperbandingkan dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan,
apabila lebih besar daripada tingkat keuntungan yang diisyaratkan, maka
proyek dikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil daripada tingkat
keuntungan yang diisyaratkan maka proyek ditolak.
Kelemahan – kelemahan dalam metode ARR :
• Tidak memperhatikan nilai waktu uang.
• Tidak memperhatikan panjang pendeknya umur proyek.
ARR = Laba setelah Investasi : Nilai Investasi atau
ARR = Total EAT X 100%
Total/Average Io
19
2.6.4.3 Net Present Value
Cara perhitungan ini dianggap merupakan teknik penganggaran yang
cukup susah dan kompleks karena memberikan konsiderasi yang eksplisit pada
nilai waktu uang. Nilai bersih sekarang (NPV) didapatkan dengan mengurangi
investasi awal bisnis dari present value arus kas masuk, dengan tingkat bunga
yang sama dengan biaya modal perusahaan (cost of capital ).
NPV = Total present value of cash inflows – initial investment
CFt = arus kas tahunan bersih setelah pajak dalam periode t
K = discount rate yang sesuai
Io = pengeluaran tunai awal
N = perkiraan umur bisnis
Kritreia keputusan :
• Bila NPV lebih besar dari Rp. 0, maka usulan projek diterima.
• Bila NPV lebih kecil dari RP. 0, maka usulan ditolak.
Keuntungan:
• Mengunakan arus kas.
• Memperhitungkan nilai waktu uang.
• Konsisten dengan tujuan dari perusahaan.
Kerugian :
• Membutuhkan prediksi jangka panjang yang komplit mengenai pertambahan
keuntungan dan biaya.
20
2.6.4.4 Profitability Index ( PI)
Jika cara PI dilihat secara dalam, maka ini akan memberikan keputusan
tolak atau terima yang sama dengan NPV. Jika NPV arus kas lebih besar daripada
pengeluaran kas awalnya, maka NPV bisnis akan positif, dan menandakan bahwa
keputusan harus diterima. Jika begitu, PI bisnis juga akan lebih besar dari 1,
karena NPV arus kas lebih besar daripada pengeluaran awal. Pada dasarnya NPV
dan PI sama, mereka memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dibandingkan
dengan teknik capital budgeting lainya.
Metode PI menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas
bersih masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar
daripada 1 maka proyek tersebut bisa dikatakan menguntungkan. Tetapi jika
kurang dari 1 maka bisa dinyatakan proyek akan merugikan perusahaan.
Perhitungan PI adalah sebagai berikut :
PI = Total PV
Total Io
2.6.4.5 Internal Rate Of Return ( IRR )
Menurut Gitman ( 2003 : 382 ), internal rate of return ( IRR ) didefinisikan
sebagai berikut : “A Sophisticated capital budgeting technique : the discount rate
that equates the present value of cash inflows with the initial investment
associated with a project, there by causing NPV = $0; the compound annual rate
of return the firm will earn if it invest in the project and receives the given cash
flows.”
Bisa dikatakan metode IRR merupakan metode perhitungan untuk bunga
yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas
bersih untuk masa mendatang, jika tingkat bunga lebih besar dari pada bunga
21
relevan, maka investasi dinyatakan menguntungkan, jika jumlahnya lebih kecil
akan dinyatakan merugikan.
Io = cost of capital
CFt = arus kas tahunan bersih setelah pajak dalam priode t
K = discount rate yang sesuai
Io = pengeluaran uang tunai awal
N = perkiraan umur bisnis
Kriteria Keputusan :
• Bila IRR lebih besar dari Cost of capital, usulan proyek diterima karena
perusahaan mendapatkan tingkat pengembalian seperti yang disyaratkan
pemegang saham.
• Bila IRR lebih kecil dari Cost of capital, usulan proyek ditolak karena hal ini
akan menurunkan harga saham perusahaan.
Keuntungannya :
• Mengunakan Arus kas.
• Menghitung nilai waktu uang.
• Konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan
pemegang saham.
Kerugiannya :
• Membutuhkan Prediksi Jangka panjang yang komplit mengenai pertambahan
keuntungan dan biaya.
• Kemungkinan IRR berganda.
• Mengasumsikan bahwa arus kas sepanjang umur proyek akan diinvestasikan
kembali pada IRR.
22
Dilihat secara dasar NPV, PI, dan IRR adalah 3 tehnik yang menggunakan
arus kas yang diskontokan. Semua tehnik yang mengunakan arus kas yang
didiskontokan yang bersifat konsisten akan menghasilkan keputusan tolak atau
terima yang sama. Namun ini terjadi hanya pada bisnis yang independen. Pada
bisnis ini, jika NPV positif, maka IRR akan lebih besar dari Cost of capital, dan
usulan proyek akan diterima. Meskipun IRR dan NPV memberikan keputusan
terima – tolak yang sama, perusahaan tetap harus pertimbangkan metode mana
yang akan dipakai, karena NPV dan IRR mungkin mengurut usulan proyek dalam
urutan yang berbeda.
Pada proyek Mutually exclusive, terjadi suatu kondisi dimana profil NPV
saling berpotongan dan menimbulkan konflik antara NPV dan IRR. Hal ini
dikarenakan perbedaan asumsi mengenai tingkat pengembalian atau reinvestasi
yang terkandung pada kedua metode tersebut. Ketika terjadi konflik, metode yang
harus digunakan untuk pengambillan keputusan adalah metode NPV. Memang
metode NPV, PI dan IRR semuanya superior dalam mengukur profitabilitas untuk
pengembalian (payback), namun NPV adalah alat ukur profitabilitas yang terbaik
karena NPV menunjukkan seberapa besar usulan proyek dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
2.7 Etika Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Aspek moral dan etika dalam berbisnis khususnya lagi pada kegiatan studi
kelayakan bisnis telah menjadi suatu hal yang paling penting. Hasil studi kelayakan
bisnis yang berlandaskan analisis – analisis ilmiah bisa saja dimanipulasikan oleh
mereka yang berpikiran sempit dan pendek, sehingga tidak lagi objektif tetapi sudah
menjadi bom waktu yang suatu harinya akan meledak dan menghancurkan tidak
hanya orang yang terkait dengan bisnis itu, tetapi secara makro ekonomi akan
melemahkan ekonomi nasional dan membuat masyarkat luas menjadi menderita,
23
seperti yang telah dialami pada tahun 1997 yang telah berlalu. Maka Etika bisnis
tidak hanya perlu disadari dan diketahui, tetapi harus sudah sampai pada tahap
pelaksanaan.
Seperti aspek aspek lain dalam berbisnis, studi kelayakan juga mengharapkan
perilaku yang etis dari para pelakunya. Perilaku yang dimaksud tersebut adalah
perilaku yang mengacu kepada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dan
hubungan dengan orang lain agar terjamin bahwa tidak seorangpun yang akan
dirugikan. Jika seseorang terlalu ketat kepada etika maka itu akan menyulitkan,
karena terkadang dalam studi ini bermunculan hal-hal yang tak terduga sebelumnya,
sehingga diperlukan jalan tengah antara aturan-aturan yang ketat dengan
relativitisme etika, sehingga diharapkan munculnya konsensus berupa etika bagi
penilaian studi kelayakan bisnis yang akan dapat dijadikan sebagai pedoman antara
penilai dan kliennya. Dan sudah semestinya studi kelayakan bisnis harusnya mampu
mengantisipasi dilemma-dilema etika dan berusaha menyesuaikan metodologinya.
Studi kelayakan bisnis memerlukan integritas pribadi dari penilai/peneliti dengan
klientnya.
1. Etika peneliti pada responden.
Dalam pengumpulan data, lindungi hak-hak responden, misalnya responden
tidak akan dirugikan baik secara fisik maupun mental. Jika peneliti berhubungan
langsung dengan responden, jelaskanlah secara langsung tujuan dan manfaat-
manfaat yang akan dimanfaatkan dari studi inisehingga responden bisa maklum.
Adakalanya peneliti harus berbohong dengan secara terpaksa karena untuk
melindungi kerahasiaan pihak ketiga. Penipuan sebaiknya tidak digunakan untuk
menaikkan tingkat respons. Perlukan pernyataan tertulis yang merinci batasan-
batasan. Dengan menyampaikan hasil dari penelitian kepada responden akan
membuat responden memiliki rasa yang positif terhadap penelitian tersebut.
24
2. Etika peneliti kepada klien.
Dalam penelitian suatu bisnis, etika kepada klien juga perlu diperhatikan karena
klien mempunyai hak atas penelitian yang dilaksanakan secara etis. Klien
inginkan data informasinya dirahasiakan, misalnya dalam melakukan riset pasar
produk suatu produk baru atau klien yang akan masuk dalam pasar baru maka
identitasnya tidak ingin disadari oleh pesaingnya. Peneliti harus hargai itu dan
lakukan dengan baik serta menjaga identitas dari kliennya. Klien berhak
dapatkan hasil studi yang berkualitas. Tetapi kadang – kadang klien berpersepsi
lain tentang apa yang dimaksud dengan berkualitas itu.
3. Etika peneliti kepada asisten.
Peneliti biasanya dibantu oleh asisten peneliti. Tidak etis jika penugasan seorang
asisten untuk melakukan suatu, misalnya melakukan suatu wawancara di suatu
tempat yang kurang nyaman sehingga bisa terjadi ancaman secara fisik. Maka
dapat saja asisten melakukan pemalsuan data. smestinya peneliti menyediakan
fasilitas yang membuat asisten merasa aman. Asisten seharunya dia bawah
pengawasan dari peneliti, sehingga jika, asisten yang berbuat curang, maka
openangung jawabnya adalah peneliti., sehingga asisten selain diberi pelatihan
dan supervisi yang baik juga dibekali mental yang kuat untuk tidak melakukan
tindakan yang melanggar aturan.
4. Etika klien.
Dalam proses penelitian suatu masalah, bisa saja terjadi adanya permintaan dari
Klien untuk melakukan perubahan pada data, dengan mengartikan data ke segi
yang menguntungkan, menghilangkan bagian data yang dianggap merugikannya
dan sebagainya. Hal tersebut adalah contoh dari kelakuan yang tidak etis dari
Klien. Jika peneliti melakukan kehendak mereka, maka ini adalah pelanggaran
terhadap standar-standar etika.
25
Peneliti yang diminta oleh kliennya untuk melakukan kecurangan tersebut
seharusnya menolak bujukan itu dan memutuskan kontrak dengan klien seperti
ini selamanya. Karena ini adalah sebuah tindakan yang akan menghancurkan
tingkat kepercayaan dari klien kepada peneliti.
2.8 Metode Time Series
Metode perhitungan yang berdasarkan pada data dan keadaan masa lalu. Jika
pada masa lalu yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak banyak berbeda
dengan keadaan masa lampau. Metode ini dapat memberikan hasil peramalan yang
cukup akurat. Dalam keadaan masa yang akan dating terjadi banyak perubahan
dengan kondisi yang dilengkapi terjadinya permintaan pasar berbeda dengan masa
lalu dari data yang ada.
Dalam metode ini maka hanya dibahaskan metode trend, karena umunya metode
trend dapat digunakan untuk jangka waktu menengha dan panjang. Dan fungsi
persamaan dari metode ini adalah :
Metode trend linier
Y = a +bx
a = rata - rata permintaan masa lalu
b = koefisien yang menunjukkan perubahan setiap bulan
Y = nilai data hasil ramalan
n = jumlah data yang ada berdasarkan waktu
x = waktu tertentu yang telah diubah dalam bentuk kode
Koefisein a dan b dapat diperoleh dengan cara :
a = ∑Y : n
b = ∑XY : ∑X2
jika ∑X = 0
26
dimana :
Y = variabel permintaan
N = jumlah data
X = variabel tahun
2.9 Analisis Porter
Analisis Porter adalah pendekatan yang dilakukan secara luas untuk
mengembangkan strategi dalam banyak industri. Hakikat persaingan industri dapat
dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu :
1. Persaingan antar perusahaan sejenis.
2. Kemungkinan masuknya pesaing baru.
3. Potensi pengembangan produk subtitusi.
4. Kekuatan tawar – menawar pemasok.
5. Kekuatan tawar – menawar pembeli.
27
2.10 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
T.1 T. 2 T.3
T. 4
Strategi PT.Graha Kreasi Auto untuk membuka cabang.
Studi Kelayakan Bisnis
Pembahasan
Aspek Lingkungan Industri dan
Aspek Hukum
Aspek Manajemen
Aspek Keuangan
Layak/Tidak Layak/Tidak Layak/Tidak
Rekomendasi Pembukaan Cabang PT.Graha Kreasi Auto Cabang Cirendeu