bab 2 landasan teori dan kerangka pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfmelalui...

31
5 Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran 2.1. Analisis dan Perancangan Analisis sistem menurut Mulyadi (2001, p40) adalah sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut. Didalam bukunya juga Mulyadi (2001, p51) menyatakan bahwa perancangan sistem adalah proses penerjemahan hubungan pemakai informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. 2.2 E-Business E-Business mendeskripsikan akan penggunaan perangkat elektronik dan program perusahaan dalam menjalankan semua kegiatan bisnis perusahaan (Kotler, 2004, p74). Menurut Turban (2006, p4) e-business merujuk ke definisi yang lebih luas dari e- commerce, tidak hanya sekedar membeli dan menjual barang dan jasa saja, tetapi juga melayani pelanggan, kolaborasi dengan rekan bisnis, dan membawakan transaksi secara elektonik di dalam sebuah organisasi. Sedangkan Kalakota (2001,p7) mengatakan, e-business bukan saja mengenai transaksi jual beli melalui internet melainkan strategi keseluruhan memperbaiki model bisnis lama dengan dukungan teknologi untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan keuntungan. Jadi dapat disimpulkan e-business adalah serangkaian aktivitas bisini perusahaan yang melibatkan teknologi, tidak hanya mencakup penjualan dan pembelian, tetapi juga memberikan pelayanan kepada konsumen, bekerja sama dengan rekan bisnis.

Upload: lykhanh

Post on 29-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

5

Bab 2

Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran

2.1. Analisis dan Perancangan

Analisis sistem menurut Mulyadi (2001, p40) adalah sebuah tahapan dalam

pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana

pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut.

Didalam bukunya juga Mulyadi (2001, p51) menyatakan bahwa perancangan sistem

adalah proses penerjemahan hubungan pemakai informasi yang diajukan kepada pemakai

informasi untuk dipertimbangkan.

2.2 E-Business

E-Business mendeskripsikan akan penggunaan perangkat elektronik dan program

perusahaan dalam menjalankan semua kegiatan bisnis perusahaan (Kotler, 2004, p74).

Menurut Turban (2006, p4) e-business merujuk ke definisi yang lebih luas dari e-

commerce, tidak hanya sekedar membeli dan menjual barang dan jasa saja, tetapi juga

melayani pelanggan, kolaborasi dengan rekan bisnis, dan membawakan transaksi secara

elektonik di dalam sebuah organisasi.

Sedangkan Kalakota (2001,p7) mengatakan, e-business bukan saja mengenai

transaksi jual beli melalui internet melainkan strategi keseluruhan memperbaiki model bisnis

lama dengan dukungan teknologi untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan keuntungan.

Jadi dapat disimpulkan e-business adalah serangkaian aktivitas bisini perusahaan

yang melibatkan teknologi, tidak hanya mencakup penjualan dan pembelian, tetapi juga

memberikan pelayanan kepada konsumen, bekerja sama dengan rekan bisnis.

Page 2: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

6  

2.3 E-Commerce

E-Commerce adalah sebuah konsep baru yang mendeskripsikan proses dari

pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi jaringan computer,

termasuk internet (Turban, 2006, p4).

E-Commerce menurut Kalakota dan Robinson (2001, p4), merupakan transaksi

membeli dan menjual lewat media digital. Titik beratnya adalah pada arus pesanan dan laba

kotor. Sebagian besar adalah mempertemukan pembeli dan penjual yang sebelumnya tidak

pernah bertemu dan sebagian kecil dari itu adalah secara sederhana melakukan transaksi

yang tadinya dilakukan melalui surat pemesanan.

Jadi dapat disimpulkan e-commerce adalah sebuah proses bisnis yang mencakup

transaksi jual dan beli menggunakan teknologi internet yang menghubungkan perusahaan,

konsumen, dan komunitas.

2.3.1 Klasifikasi E-Commerce

Adapun klasifikasi e-commerce berdasarkan sifat transaksi menurut Turban (2000,

p11) sebagai berikut :

1. Business to Business (B2B)

Merupakan jenis e-commerce yang terbanyak untuk saat ini, yang meliputi transaksi

bisnis secara elektronis antara organisasi (bisnis) yang satu dengan yang lainnya.

B2B berfungsi dalam proses memperpendek rantai penyediaan, memperlancar

proses distribudi, mempercepat penyampaian produk ke pasar, mengurangi biaya

stok dan lainnya.

2. Business to Costumer (B2C)

Merupakan transaksi penjualan secara eceran antara organisasi sengan konsumen

secara langsung. E-Commerce jenis ini melakukan bisnis secara online atau menjual

dan membeli produk dan jasa di took situs web yang merupakan suatu bisnis retail

Page 3: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

7  

yang menjual barang langsung kepada pemakai. Produk tersebut berupa produk fisik

atau jasa.

3. Customer to Customer (C2C)

Merupakan jenis e-commerce dimana seorang konsumen menjual secara langsung

kepada konsumen lainnya (transaksi antara konsumen).

4. Customer to Business (C2B)

Merupakan jenis e-commerce yang meliputi transaksi yang dilakukan oleh individu

(perseorangan) yang menjual produk atau jasa kepada orang, dimana individu

tersebut mencari sendiri pihak penjual, berinteraksi dengan mereka dan

menghasilkan suatu transaksi.

2.3.2 Keuntungan E-Commerce

2.3.2.1 Keuntungan bagi Perusahaan

Keuntungan e-commerce bagi perusahaan menurut Nugroho (2006, p20) :

• Memperpendek jarak

Perusahaan-perusahaan memberikan kemudahaan kepada konsumen untuk

mengunjungi situs-situs perusahaan dimana pun mereka berada hanya dengan

sekali klik.

• Memperluas pasar

Jangkauan pemasaran menjadi semakin luas dan tidak terbatas oleh area

geografis dimana perusahaan berada.

• Perluasan jaringan mitra bisnis

Dengan adanya e-commerce maka akan lebih mempermudah perusahaan dalam

menjalin hubungan dengan mitra bisnis yang berada di negara-negara lain.

Page 4: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

8  

• Efisien

Melalui e-commerce maka perusahaan dapat lebih mengefisienkan peralatan-

peralatan kantor dalam pencatatan transaksi, dan waktu yang digunakan lebih

efisien, serta pencarian informasi produk dan jasa dapat dilakukan lebih cepat

dan akurat.

2.3.2.2 Keuntungan bagi Konsumen

Adapun keuntungan e-commerce bagi konsumen adalah konsumen dapat

memperoleh barang dan jasa dengan biaya yang lebih murah karena mereka dapat

berbelanja ataupun melakukan transaksi kapan saja, dari situs mana saja, serta melakukan

perbandingan dengan lebih cepat. Konsumen dapat langsung menerima informasi yang

relevan dan detail dalam waktu yang cepat. E-commerce memungkinkan konsumen untuk

dapat saling berhubungan dan langsung menukar ide untuk membandingkan pengalaman.

2.3.3 Keterbatasan E-Commerce

Dikemukakan juga oleh Nugroho (2006, p22) adapun keterbatasan dari e-commerce

antara lain :

• Meningkatkan Individualisme

Pada e-commerce, transaksi dilakukan tanpa harus bertatap muka dengan

siapa pun. Ini membuat membuat beberapa orang menjadi berpusat pada

dirinya sendiri dan merasa dirinya tidak memerlukan bantuan orang lain.

• Terkadang menimbulkan kekecewaan

Apa yang dilihat di layar monitor computer kadang berbeda dengan apa yang

dilihat secara kasat mata.

Page 5: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

9  

• Tidak manusiawi

Melalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs

tersebut namun kita tidak dapat menrasakan seyum ramah maupun jabat

tangannya.

2.4 Pemasaran (Marketing)

2.4.1 Definisi Pemasaran (Marketing)

Pemasaran menurut American Marketing Associates (Kotler et al., 2008, p6), adalah

fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasi, dan menyampaikan

nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga

memberikan manfaat bagi organisasi dan para stakeholder-nya.

Definisi pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2004, p5) adalah suatu proses

sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan

atau butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan individu atau

kelompok lain. Kotler dan Armstrong menekankan bahwa pemasaran bukanlah hanya

sekedar mengumumkan dan menjual saja melainkan juga mengenai bagaimana caranya

untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen.

2.4.2 Tujuan Pemasaran

Menurut Kotler (2005, p10) Tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak

trlalu penting lagi, untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga

produk dan jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya

sendiri. Idealnya pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli, yang

dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk dan jasa itu.

Page 6: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

10  

2.4.3 Konsep Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p8-17), konsep pemasaran inti terdiri dari :

1. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan

Kebutuhan manusia (needs) adalah pernyataan dari perasaan kekurangan. Keinginan

(wants) adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian

seseorang. Ketika didukung oleh daya beli, keinginan berubah menjadi permintaan

(demands).

2. Produk dan jasa

Produk (products) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

memuaskan kebutuhan atau keinginan pelanggan. Selain barang nyata, produk

meliputi jasa, yang merupakan aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual,

yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak berakibat pada kepemilikan apapun.

3. Nilai kepuasan dan manajemen mutu

Nilai pelanggan (customer value) merupakan selisih antara nilai yang diperoleh

pelanggan dengan memiliki dan menggunakan suatu produk, dengan biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut. Kepuasan pelanggan (customer

satisfaction) bergantung pada perkiraan kinerja produk dalam memberikan nilai,

relatif pada terhadap harapan pembeli. Kepuasan pelanggan berkaitan dengan

kualitas.

Manajemen mutu total (total quality management) adalah suatu program yang

dirancang untuk memperbaiki mutu produk, jasa, dan proses pemasaran secara

terus-menerus.

4. Pertukaran, transaksi, dan hubungan pemasaran

Pertukaran (exchange) adalah suatu tindakan untuk memperoleh obyek yang

diharapkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai pengganti.

Page 7: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

11  

Transaksi (transaction) adalah suatu perdagangan yang melibatkan paling sedikit

dua bentuk nilai, persetujuan mengenai kondisi, persetujuan mengenai waktu dan

persetujuan mengenai tempat. Transaksi pemasaran merupakan bagian dari gagasan

yang lebih besar mengenai hubungan pemasaran (relationship management).

Hubungan pemasaran yaitu proses menciptakan, memelihara, dan meningkatkan

hubungan timbal balik dengan pelanggan dan pihak lain yang bekepentingan.

5. Pasar

Pasar (markets) adalah orang-orang atau pihak yang mempunyai keinginan untuk

memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.

6. Pemasaran

Pemasaran (marketing) berarti mengelola pasar untuk menghasilkan pertukaran dan

hubungan dengan tujuan menciptakan nilai dan memuaskan kebutuhan akan

kegiatan.

2.4.4 Unsur-unsur Pemasaran

Unsur-unsur utama dalam pemasaran menurut Rangkuti (2004, p48-51) dibedakan

menjadi :

• Unsur Strategi Persaingan

− Segmenting adalah suatu tindakan mengidentifikasi dan membentuk

kelompok pembeli atau konsumen yang terpisah (khusus). Masing-masing

konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan, dan bauran pemasaran yang

terpisah.

− Targetting adalah tindakan untuk memilih satu atau lebih segmen pasar

yang dituju.

Page 8: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

12  

− Positioning adalah penetapan posisi pasar, tujuannya untuk membangun dan

mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke

dalam benak konsumen.

• Unsur Taktik Pemasaran

− Diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti

untuk membedakan penawaran perusahaan dengan penawaran pesaing.

− Marketing mix (Bauran pemasaran), berkaitan dengan kegiatan mengenai

produk, harga, promosi, dan tempat.

• Unsur Nilai Pemasaran

− Brand atau merk yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang

dimiliki atau melekat pada persahaan.

− Service adalah nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa layanan kepada

konsumen.

− Proses adalah nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk

membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam

proses memuaskan konsumen baik secara langsung ataupun tidak langsung.

2.4.5 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Salah satu dari konsep pemasaran adalah strategi yang menggunakan bauran

pemasaran yang terdiri dari beberapa komponen (4P), yaitu (Kotler dan Armdtrong, 2004,

p56) :

1. Product

Kombinasi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada target pasarnya.

2. Price

Besarnya uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk

atau jasa.

Page 9: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

13  

3. Place

Aktivitas perusahaan yang membuat produk bisa tersedia bagi target konsumen.

4. Promotion

Aktivitas yang dilakukan untuk mengkomunikasikan keunggulan dan suatu produk

dan mempengaruhi target konsumen untuk membeli produk tersebut.

2.5 Internet Marketing (E-Marketing)

Menurut Mohammed et.al (2003, p4) Internet Marketing adalah suatu proses

membangun dan menjaga hubungan dengan pelanggan melalui kegiatan on-line untuk

memfasilitasi terjadinya pertukaran ide, produk, dan juga jasa untuk memenuhi keinginan

kedua belah pihak.

E-Marketing adalah gambaran usaha-usaha perusahaan untuk menginformasikan,

berkomunikasi, mempromosikan, dan memasarkan produk dan jasanya melalui internet

(Kotler dan Armstrong, 2004, p74).

Jadi e-marketing adalah proses penggunaan internet untuk melakukan kegiatab on-

line yang bertujuan untuk memasarkan produk dan jasa perusahaan serta membagun dan

memelihara hubungan dengan pelanggan sehingga kedua belah pihak dapat memperoleh

kepuasan.

2.6 Internet

2.6.1 Definisi Internet

Menurut Courtland L. Bovee dan John V Thill (2003, p369) mengemukakan bahwa

internet adalah jaringan; satu kelompok komputer yang saling dihubungkan sehingga

semuanya dapat berbagi informasi. Kadang-kadang jaringan terletak dalam satu gedung atau

tempat tertentu (disebut local area network, atau LAN); jaringan yang lain menghubungkan

komputer yang berada di tempat jauh (disebut wide area network, atau WAN). Internet

Page 10: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

14  

kebetulan adalah jaringan terbesar di dunia dari banyak komputer yang saling terhubungkan

secara elektronik (juga dikenal sebagai server).

2.6.2 Kriteria Situs Web yang Baik

Menurut Suyanto (2009, p61-69) suatu situs web yang baik memiliki kriteria sebagai

berikut :

• Usability

Usability adalah sebagai suatu pengalaman pengguna dalam berinteraksi

dengan aplikasi atau situs web sampai pengguna dapat mengoperasikannya

dengan mudah dan cepat.

Situs web harus memenuhi lima syarat untuk mencapai tingkat usability yang

ideal, antara lain :

- Mudah untuk dipelajari

- Efisien dalam penggunaan

- Mudah untuk diingat

- Tingkat kesalahan rendah

- Kepuasan pengguna

• Sistem Navigasi (Struktur)

Kemudahan bernavigasi dalam situs web melibatkan sistem navigasi situs web

secara keseluruhan dan desain interface situs web tersebut. Navigasi

membantu pengunjung untuk menemukan jalan yang mudah ketika

menjelajahi situs web memberitahu dimana mereka berada, kemana mereka

bisa pergi. Dengan demikian mereka dapat menemukan apa yang mereka cari

dengan cepat dan mudah.

Syarat navigasi yang baik :

- Mudah dipelajari

Page 11: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

15  

- Tetap konsisten

- Memungkinkan feedback

- Muncul dalam konteks

- Menawarkan alternatif lain

- Memerlukan perhitungan waktu dan tindakan

- Menyediakan pesan visual yang jelas

- Menggunakan label yang jelas dan mudah dipahami

- Mendukung tujuan dan perilaku user

• Graphic Design (Desain Visual)

Desain yang baik sebaiknya memiliki komposisi warna yang baik dan

konsisten, layout grafik yang konsisten, teks yang mudah dibaca, penggunaan

grafik yang memperkuat isi teks, penggunaan animasi pada tempat yang

tepat, isi animasi yang memperkuat isi teks, dan secara keseluruhan

membentuk suatu pola yang harmonis.

• Contents

Sebaik apapun situs web secara desain grafis, tanpa konten yang berguna dan

bermanfaat maka akan kurang berarti. Konten yang baik akan menarik,

relevan, dan sesuai untuk target audien situs web tersebut. Gaya penulisan

dan bahasa yang diperlukan harus sesuai dengan web dan target audiens.

Hindari kesalahan dalam penulisan, termasuk tata bahasa dan tanda baca, di

tiap halaman, header, dan judulnya. Buat daftar penjelasan untuk istilah-istilah

khusus.

• Compatibility

Situs web harus kompatibel dengan berbagai perangkat tampilannya

(browser), harus memberikan alternatif bagi browser yang tidak dapat melihat

situsnya.

Page 12: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

16  

• Loading Time

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Zona Research (April 1999)

menyatakan bahwa 80% pengunjung akan menutup browser bila halaman

web yang ia buka tidak tampil dalam 7-8 detik. Penelitian Jupiter Media Metrix

(September 2001 – Amerika Serikat) mengatakan bahwa 40% pengunjung

akan kembali mengunjungi situs web yang tampil lebih cepat.

• Functionality

Seberapa baik sebuah situs web bekerja dari aspek teknologinya, dalam hal ini

dapat melibatkan programmer dengan script-nya, misalnya HTML, PHP, ASP,

ColdFusion, CGI, SSI, dan lain-lain.

• Accesibility

Halaman web harus dapat dipakai oleh setiap orang, baik anak-anak, orang

tua dan muda, termasuk orang cacat. Ada berbagai hambatan yang ditemui

dari sisi pengguna untuk bisa menikmati halaman web itu. Desainer setidaknya

harus memeprtimbangkan masalah ini dan memberikan solusinya, terutama

yang berhubungan dengan tugasnya sebagai desainer.

• Interactivity

Interaktivitas adalah apa yang melibatkan pengguna situs web sebagai user

experience dengan situs web itu sendiri. Dasar dari interaktivitas adalah

hyperlinks dan mekanisme feedback.

2.7 Analisis Lima Kekuatan Persaingan Porter

Menurut Porter, alamiah kompetisi pada sebuah industri dapat dipandang sebagai

sebuah gabungan dari lima kekuatan :

Page 13: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

17  

1. Ancaman Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri akan membuka kapasitas yang baru untuk

mendapatkan pangsa pasar dan sumberdaya yang berkualitas. Karena alasan

itulah, mereka dianggap sebagai ancaman oleh pemain lama. Anacaman dari

pendatang baru akan tergantung juga pada hambatan masuk dan reaksi dari

pesaing. Beberapa kemungkinan hambatan masuk yang akan ditemui adalah :

• Skala ekonomi

• Diferensiasi produk

• Kebutuhan modal

• Biaya untuk mengganti

• Akses ke saluran distribusi

• Peraturan pemerintah

2. Persaingan diantara Pemain yang Ada

Menurut Porter, persaingan ketat dapat dihubungkan dengan adanya faktor-

faktor berikut :

• Jumlah pesaing

Bila jumlah pesaing sedikit dan memiliki kekuatan yang berimbang,

maka mereka akan saling mengawasi dan memastikan bahwa mereka

dapat melakukan serangan balik yang sepadan bila lawannya melakukan

suatu gerakan.

• Karakteristik servis atau produk

Suatu produk dapat dikatakan unik dengan banyak kualitas yang

membedakannya dengan produk lainnya. Suatu produk dapat juga

disebut sebagai komoditas, apabila produk tersebut akan memiliki

Page 14: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

18  

kualitas yang sama dan tidak tergantung dari sapa yang

menghasilkannya.

• Penghalang keluar

Penghalang yang menghalangi perusahaan untuk keluar dari suatu

industri. Pesaing yang memiliki ide yang berbeda dapat saling berselisih

jalan yang tanpa disadari dapat menyebabkan persaingan.

3. Ancaman dari Produk dan Jasa Pengganti

Produk pengganti adalah produk yang tampak berbeda tapi dapat memenuhi

kebutuhan yang sama akan produk lainnya.Suatu industri juga akan menjadi

tidak menarik jikalau tidak terdapat beberapa produk pengganti yang aktual

ataupun potensial. Dengan adanya barang substitusi ini kekuatan pembeli

menjadi meningkat, dan untuk mengatasinya perusahaan dapat memilih

pembeli yang mempunyai kekuatan bernegosiasi dan jumlah pemasok

pengganti yang rendah.

4. Kekuatan Tawar-Menawar dari Pembeli

Pembeli dapat mempengaruhi industri melalui kemampuaannya untuk

menekan harga, meminta kualitas yang tinggi dan tambahan jasa. Pembeli

dapat dikatakan memiliki kekuatan apabila memenuhi faktor-faktor berikut :

• Pembeli membeli produk atau jasa dalam jumlah besar.

• Pembeli memiliki potensi untuk menghasilkan produk tersendiri.

• Alternatif pemasok yang sangat banyak. Hal ini dikarenakan produk

tersebut memiliki suatu standar yang sama.

• Biaya untuk beralih pada pemasok lain rendah.

Page 15: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

19  

• Produk yang dibeli merupakan penyumbang tertinggi dalam

pengeluaran pembeli, sehingga mendorong niat untuk membeli produk

dengan harga yang lebih rendah.

• Pembeli mendaatkan keuntungan yang lebih rendah sehingga lebih

sensitif terhadap biaya dan diferensiasi jasa.

5. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok

Kekuatan tawar-menawar dari pemasok mempengaruhi intensitas kompetisi di

dalam sebuah industri, khusus jika terdapat banyak pemasok, jika hanya

terdapat sedikit bahan baku pengganti yang baik, atau jika biaya untuk

berpindah bahan baku tinggi. Seringkali pemasok dan produsen berusaha

mencapai kesepakatan untuk mendukung satu sama lain dengan harga yang

masuk akal, kualitas yang ditingkatkan, pengembangan layanan baru,

pengiriman just-in-time, dan penurunan biaya-biaya persediaan, serta

meningkatkan keuntungan jangka panjang masing-masing pihak.

2.8 Analisis SWOT

Menurut Kotler, Keller (2009, p89), Evaluasi keseluruhan dari kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman disebut juga dengan istilah Analisis SWOT (Strength, Weakness,

Opportunities, Threat) :

1. Strength (Kekuatan)

Yaitu merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan

perusahaan lainnya.

2. Weakness (Kelemahan)

Yaitu masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan dibandingkan dengan

perusahaan lain, sehingga ini menjadi nilai minus/kelemahan bagi perusahaan.

Page 16: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

20  

3. Opportunities (Peluang)

Yaitu merupakan suatu kesempatan dimana perusahaan dapat melakukan

operasi dalam menghadapinya untuk menjadikan kesempatan itu menjadi

keuntungan.

4. Threat (Ancaman)

Yaitu merupakan suatu bahaya yang biasanya dikarenakan perkembangan

yang kurang menguntungkan, dimana akan memberikan dampak seperti

pengurangan laba dan penjualan jika tidak dilakukan tindakan untuk bertahan.

Manfaat dari analisis SWOT adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

organisasi sehingga mampu menganalisis apa yang menjadi kekuatan, kelemahan,

kesempatan, dan ancaman dalam organisasi untuk mendapatkan strategi yang tepat dengan

menggunakan kekuatan dan kesempatan yang ada untuk mengatasi segala ancaman dan

dan mengurangi kelemahan yang ada sehingga organisasi dapat bertahan dan mampu untuk

berkembang.

2.9 Tahap Masukan

2.9.1 Matrix Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Menurut David (2009, p125b), Matrix Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), membuat

perencanaan strategi dapat meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya,

demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hokum, teknologi dan persaingan.

Adapun lima langkah dalam pengembangan matriks EFE adalah :

1. Buat daftar faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Cari

nama 10 dan 20 faktor, termasuk peluang-peluang dan ancaman yang

mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar peluang dahulu kemudian

ancaman. Usahakan sespesifik mungkin, gunakan selalu persentase, rasio dan angka

perbandingan jika dimungkinkan.

Page 17: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

21  

2. Beri bobot pada setiap faktor dari 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (amat penting).

Bobot menunjukkan kepentingan relative dari faktor tersebut agar berhasil dalam

industri tersebut. Peluang sering mendapat bobot lebih besar ketimbang ancaman.

Tetapi ancaman juga menerima bobot tinggi jika berat atau sangat mengancam.

Bobot yang wajar dapat ditentukan dengan membandingkan pesaing yang sukses

dan yang gagal atau dengan mendiskusikan faktor tersebut dan mencapai consensus

kelompok. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada faktor diatas harus sama

dengan 1.0.

3. Berikan peringkat 1 sampai 4 kepada masing-masing faktor eksternal kunci untuk

menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat itu merespon faktor

tersebut, dengan catatan 4 = respon luar biasa, 3 = respon diatas rata-rata, 2 =

respon rata-rata, 1 = respon buruk. Peringkat didasarkan atas keadaan perusahaan,

sedangkan bobot dalam langkah 2 didasarkan pada industry. Penting untuk

diperhatikan bahwa baik peluang maupun ancaman dapat memperoleh peringkat

1,2,3, atau 4.

4. Kalikan setiap bobot dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot.

5. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variable untuk menentukan nilai bobot

total bagi organisasi.

Berapapun jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan dalam matriks

EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4.0 dan yang terendah

adalah 1.0. rata-rata nilai yang dibobot adalah 2.5. Jumlah nilai yang dibobot sama dengan

4.0 menunjukkan bahwa suatu organisasi member respon yang sangat bagus terhadap

peluang-peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dengan kata lain, strategi

perusahaan secara efektif memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan potensi

pengaruh negatif dari ancaman eksternal. Jumlah nilai yang dibobot sama dengan 1.0

Page 18: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

22  

menunjukkan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau menghindari

ancaman eksternal.

Gambar 2.1 : Matrix Evaluasi Faktor Eksternal

Sumber : David (2006, p146)

2.9.2 Matrix Evaluasi Faktor Internal (EFI)

Matrix Evaluasi Faktor Internal atau EFI adalah alat perumusan strategi yang

meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang

fungsional dalam suatu usaha. Matrix ini juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi hubungan di antara bidang-bidang ini. Matriks EFI dapat dikembangjan dalam

lima langkah sebagi berikut (David, 2009, pp166-168) :

1. Tulislah faktor-faktor internal utama sebagaimana teridentifikasi dalam proses audit

internal. Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting, termasuk kekuatan

maupun kelemahannya. Tuliskan kekuatan lebih dulu dan kemudian kelemahannya.

2. Berikan bobot dengan kisaran 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (terpenting) pada

setiap faktor. Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukkan seberapa

Page 19: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

23  

penting faktor itu menunjang keberhasilan perusahaan dalam industry yang

digelutinya. Tanpa memperdulikan apakah faktor kunci adalah kekuatan atau

kelemahan internal, faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh besar

terhadap kinerja organisasi diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot harus

sama dengan 1.0.

3. Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk menunjukkan apakah faktor

itu merupakan kelemahan besar = 1, kelemahan kecil = 2, kekuatan kecil = 3,

kekuatan besar = 4. Ingatlah bahwa peringkat 4 atau 3 hanya untuk kekuatan,

sedangkan 1 atau 2 hanya untuk kelemahan. Peringkat diberikan berdasarkan

keadaan perusahaan, sedangkan bobot dalam langkah 2 berdasarkan keadaan

industry.

4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot

untuk setiap variable.

5. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variable untuk menentukan total nilai

yang dibobot untuk organisasi.

Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam matriks EFI, jumlah nilai yang

dibobot dapat berkisar 1.0 yang rendah sampai 4.0 yang tinggi, dengan rata-rata 2.5. Total

nilai yang dibobot jauh dibawah 2.5 merupakan ciri organisasi yang lemah secara internal.

Sedangkan jumlah yang jauh diatas 2.5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Seperti

matriks EFE, matriks EFI harus memuat antara 10 sampai 20 faktor. Jumlah faktor tidak

berpengaruh terhadap rentang jumlah nilai yang dibobot karena bobot selalu berjumlah 1.0.

Page 20: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

24  

Gambar 2.2 : Matrix Evaluasi Faktor Internal

Sumber : David (2006, p207)

2.10 Tahap Pencocokan

2.10.1 Matrix SWOT

David (2009, p224) Matriks Kekuatan – Kelemahan – Peluang – Ancaman

(Matriks SWOT) Matriks SWOT adalah alat untuk mencocokkan kepentingan yang membantu

manager mengembangkan empat tipe strategi : SO (kekuatan – peluang ), WO (kelemahan

– peluang ), ST (kekuatan – ancaman), dan WT (kelemahan – ancaman). Mencocokkan

faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam megembangkan

matriks SWOT.

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan unuk memanfaatkan

peluang eksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalankan strategi WO,ST , dan WT

agar dapat mencapai situasi di mana mereka dapatmenerapkan strategi SO. Ketika suatu

perusahaan memiliki kelemahan utama, ia akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya

Page 21: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

25  

kekuatan. Ketika suatu organisasi menghadapi ancaman utama , ia akan berusaha

menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat peluang eksternal tetapi

perusahaan mempunyai kelemahan internal yang menghambatnya untuk mengeksploitasi

peluang tersebut.

Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi

pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat harus selalu

menghadapi ancaman di lingkungan eksternalnya secara langsung.

Matriks SWOT terdiri dari sembilan sel. Terdapat empat sel faktor kunci, empat sel

strategi, dan satu sel dibiarkan kosong (sel kiri atas). Empat sel strategi dengan label SO,

WO, ST, dan WT. dikembangkan setelah menyelesaikan empat sel faktor kunci, berlabel

S,W,O,T. Delapan langkah ini diperlukan untuk menyusun matriks SWOT.

1. Tulis peluang kunci perusahaan

2. Tulis ancaman eksternal kunci perusahaan

3. Tulis kekuatan internal kunci perusahaan

4. Tulis kelemahan internal kunci perusahaan

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catatlah strategi SO

dalam sel yang sudah ditentukan

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catatlah strategi WO

dalam sel yang sudah ditentukan

7. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catatlah strategi ST

dalam sel yang sudah ditentukan

8. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catatlah strategi WT

dalam sel yang sudah ditentukan

Page 22: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

26  

Tujuan dari masing-masing alat pencocokan adalah untuk menghasilkan alternatif

strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Tidak semua strategi

yang dikembangkan dalam matriks SWOT akan dipilih untuk implementasi.

Selalu dibiarkan kosong Strengths (S)

Tentukan daftar yang

merupakan kekuatan

internal perusahaan

Weakness (W)

Tentukan daftar yang

merupakan kelemahan

internal perusahaan

Opportunities (O)

Tentukan daftar peluang

eksternal

Strategi SO

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

perusahaan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi WO

Menciptakan strategi untuk

mengatasi kelemahan

dengan memanfaatkan

peluang yang ada

Threats (T)

Tentukan daftar ancaman

eksternal

Strategi ST

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

yang ada

Strategi WT

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman

yang ada

Gambar 2.3 : Matrix SWOT

Sumber : David (2006, p287)

2.10.2 Matriks IE (Internal-Eksternal)

Menurut David (2009, p234) , matriks Internal – Eksternal memposisikan berbagai

divisi organisasi dalam tampilan 9 sel. Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama

yang memiliki implikasi strategi berbeda.

Page 23: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

27  

• Rekomendasi untuk divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat

digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan. Strategi intensif ( penetrasi

pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk ) atau integratif (

integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) dapat

menjadi paling sesuai untuk divisi – divisi ini.

• Divisi yang masuk dalam sel III, V, dan VII dapat dikelola dengan cara terbaik

dengan strategi jaga dan pertahankan. Penetrasi pasar dan pengembangan

produk adalah dua strategi yang paling umum digunakan untuk divisi ini.

• Rekomendasi yang umum diberikan untuk divisi yang masuk dalam sel VI,

VIII, dan IX adalah tuai atau divestasi.

Gambar 2.4 : Matrix Internal-Eksternal

Sumber : David (2009, p235)

Page 24: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

28  

2.11 Tahap Keputusan

2.11.1 Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)

Menurut David (2009, pp240-242), matriks ini menunjukkan strategi alternatif yang

paling baik dengan menggunakan masukan dari analisis tahap 1 dan hasil-hasil pencocokan

dari analisis tahap 2. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai

strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal

dimanfaatkan atau diperbaiki.

Langkah-langkah dalam membuat matriks QSPM, yaitu :

1. Buatlah daftar peluang / ancaman eksternal kunci dan kekuatan / kelemahan internal

kunci dari perusahaan dikolom kiri QSPM. Informasi tersebut harus diambil secara

langsung dari matriks EFE dan IFE. Minimum sepuluh faktor keberhasilan kunci

eksternal dan internal harus dimasukkan dalam QSPM.

2. Berikan bobot pada setiap faktor eksternal dan internal kunci. Bobot-bobot tersebut

sama dengan yang ada pada matriks IFE dan EFE.

3. Periksalah matriks-matriks pencocokan di tahap 2, dan identifikasikan strategistrategi

yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diterapkan.

4. Tentukanlah nilai daya tarik (AS), yang didefinisikan sebagai angka yang

menunjukkan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu rangkaian

alternatif tertentu. AS ditentukan dengan memeriksa masing-masing faktor eksternal

dan internal satu-persatu sambil mengajukan pertanyaan : “Apakah faktor ini

mempengaruhi strategi yang dibuat?” Jika “ya”, maka strategi tersebut harus

dibandingkan secara relatif dengan faktor kunci. Intinya, TAS harus diberikan pada

masing-masing strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif suatu strategi terhadap

yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Cakupan nilai daya tarik

adalah :

Page 25: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

29  

1 = tidak menarik 3 = cukup menarik

2 = agak menarik 4 = sangat menarik

Jika “ tidak “ , hal tersebut menunjukkan bahwa masing-masing faktor kunci tidak

mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat. Oleh karena itu jangan beri

nilai daya tarik pada strategi dalam rangkaian tersebut. Gunakan minus (-) untuk

menunjukkan faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang

dibuat. Perhatikanlah : jika suatu strategi menerima minus (-), maka semua strategi

yang lain dalam satu baris juga harus menerima minus (-).

5. Hitung total nilai daya tarik (TAS), yang didefinisikan sebagai produk dari pengalian

bobot (langkah 2) dengan nilai daya tarik (langkah 4) dalam masingmasing baris.

Total nilai daya tarik mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing alternatif

strategi, dengan hanya mempertimbangkan pengaruh faktor keberhasilan kunci

internal dan eksternal. Semakin tinggi total nilai daya tarik , semakin menarik strategi

alternatif tersebut.

6. Hitunglah jumlah total nilai daya tarik. Jumlahkan total nilai daya tarik masing-

masing kolom strategi QSPM. Jumlah TAS mengungkapkan strategi yang paling

menarik dalam masing-masing rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya

menunjukkan semakin menarik strategi tersebut, dengan mempertimbangkan semua

faktor kritis eksternal dan internal yang berkaitan yang dapat mempengaruhi

keputusan-keputusan strategis.

Page 26: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

30  

Gambar 2.5 : Matrix QSPM

Sumber : David (2009, p240)

2.12 Jenis-jenis Strategi

Strategi alternatif yang dapat diambil oleh perusahaan dapat dikelompokkan menjadi

13 tindakan, yaitu integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, penetrasi

pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi konsentrik, diversifikasi

konglomerat, diversifikasi horizontal, joint venture, rasionalisasi biaya, divestasi dan likuidasi

David, (2009, pp178-192).

2.12.1 Strategi Integrasi

1. Integrasi Vertikal

• Integrasi ke depan

Strategi yang berupaya memiliki atau meningkatkan kendali atas distributor atau

pengecer.

• Integrasi ke belakang

Strategi yang berupaya memiliki atau meningkatkan kendali atas perusahaan

pemasok.

Page 27: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

31  

2. Integrasi Horizontal

Strategi yang mencoba memiliki atau meningkatkan kendali atas pesaing. Misal

dengan cara mengakuisisi pesaing dari perusahaan tersebut.

2.12.2 Strategi Intensif

Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan Pengembangan Produk disebut sebagai

Strategi Intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan

perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

• Penetrasi Pasar

Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk

atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha pemasaran yang gencar.

• Pengembangan Pasar

Pengembangan pasar merupakan upaya memperkenalkan produk atau jasa

yang ada ke wilayah geografis baru.

• Pengembangan Produk

Pengembangan produk adalah strategi yang berupaya meningkatkan penjualan

dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa pelayanan yang sudah

ada.

2.12.3 Strategi Difensif

Strategi Difensif bisa dikatakan suatu strategi yang digunakan untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

• Rasionalisasi Biaya

Rasionalisasi biaya terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi

melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan

dan laba yang sedang menurun.

Page 28: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

32  

• Divestasi

Adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering

digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk

akuisisi atau investasi yang lebih lanjut.

• Likuidasi

Adalah menjual semua aset perusahaan secara bertahap.

2.13 Competitive Force

Turban , Leidner, McLean, Wetherbe (2008, p521) model kekuatan kompetitif :

Salah satu cara untuk menganalisis potensi strategik sistem informasi adalah

mempertimbangkan pengaruh mereka pada satu atau lebih dari lima kekuatan Porter,

disajikan pada model kekuatan kompetitif, misalnya, dampak strategis dari inisiatif internet.

Porter (2001) dan Harmon (2001) menyarankan beberapa cara pengaruh internet dalam lima

faktor persaingan:

1. Ancaman pendatang baru. Bagi kebanyakan perusahaan internet meningkatkan

ancaman pesaing baru. Pertama internet hambatan tradisional, seperti kebutuhan

untuk armada penjualan atau toko fisik untuk menjual barang dan jasa. Yang

diperlukan oleh kesemua pesaing adalah membuat sebuah situs web. Ancaman ini

terjadi terutama di industri yang akut dalam menjalankan peran intermediasi serta

industri di mana produk atau jasa utama digital. Kedua jangkauan geografis

memungkinkan pesaing jauh untuk membawa persaingan ke pasar lokal, atau

bahkan pesaing tidak langsung untuk bersaing secara lebih langsung dengan bentuk

yang sudah ada.

2. Daya tawar pemasok. Dampak internet pada pemasok dicampur. Di satu sisi pembeli

dapat mencari alternatif pemasok dan membandingkan harga lebih mudah.

Mengurangi daya tawar pemasok. Di lain pihak, seperti perusahaan menggunakan

Page 29: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

33  

internet untuk mengintegrasikan rantai suplai mereka dan bergabung pertukaran

digital, berpartisipasi pemasok akan berhasil dengan cara mengunci pelanggan dan

peningkatan biaya switching.

3. Daya tawar pelanggan (pembeli). Web pembeli sangat meningkatkan akses terhadap

informasi tentang produk dan pemasok. Teknologi internet dapat mengurangi biaya

switching pelanggan, dan pembeli dapat lebih mudah membeli dari pemasok hilir.

Faktor-faktor ini berarti bahwa internet sangat meningkatkan pelanggan 'daya tawar.

4. Ancaman produk pengganti atau layanan. Industri berbasis informasi terbesar berada

dalam bahaya di sini. Setiap industri di mana informasi digital dapat menggantikan

barang-barang (misal : musik, buku, perangkat lunak) harus melihat internet sebagai

ancaman.

5. Persaingan di antara perusahaan yang ada di industri. Visibilitas aplikasi internet di

web sistem proprieraty membuat lebih sulit untuk menjaga rahasia, mengurangi

perbedaan di antara pesaing. Dalam kebanyakan industri, kecenderungan untuk

internet untuk menurunkan biaya variabel relatif terhadap biaya tetap mendorong

harga diskon pada waktu yang sama yang bermigrasi persaingan harga. Keduanya

adalah kekuatan yang mendorong harga yang merusak persaingan di industri.

Porter menyimpulkan bahwa dampak keseluruhan dari internet adalah untuk

meningkatkan kompetisi, yang dampak negatif profitabilitas. Paradoks besar dari internet

adalah manfaat yang sangat luas, membuat informasi tersedia: mengurangi kesulitan

pembelian, pemasaran, dan distribusi: memungkinkan pembeli dan penjual untuk mencari

dan bertransaksi bisnis dengan satu sama lain

Page 30: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

34  

2.14 Eight Golden rules

Menurut Shneiderman, Plaisant (2005, p74) ada 8 aturan emas dalam perancangan

user interface, antara lain yaitu :

1. Konsisten

Tahapan dalam web harus konsisten, sama seperti warna, layout, huruf besar, dll

2. Memudahkan user untuk menggunakan jalan pintas

Karena frekuensi penggunaan meningkat, keinginan user untuk mengurangi interaksi

3. Menawarkan umpan balik informasi

Untuk setiap tindakan user harus ada umpan balik dari sistem

4. Membuat dialog untuk mendekatkan diri dengan user

Tahapan kegiatan seharusnya disusun mulai dari tahapan awal, tengah, dan akhir

5. Menawarkan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan kecil

Jika user membuat kesalahan, sistem seharusnya mengetahui kesalahan dan

menawarkan instruksi yang mudah dan spesifik

6. Mudah untuk kembali ke tindakan awal

Sebisa mungkin, setiap kegiatan dapat dibalikkan

7. Mendukung internal locus of control

Tindakan sistem yang baru, tahapan yang acak dari entry data, kesusahan dalam

mencari informasi yang dibutuhkan kecemasan dan ketidakpuasan

8. Mengurangi memori jangka pendek

Keterbatasan proses informasi manusia dalam memory jangka pendek membutuhkan

persyaratan bahwa tampilan seharusnya simpel, terkonsolidasi

Page 31: Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Pemikiranthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00510-mn 2.pdfMelalui e-commerce kita dapat melakukan chatting dengan operator situs tersebut namun kita

35  

2.15 Kerangka Pikiran

Gambar 2.6 : Kerangka Pikir

Sumber : Penulis