bab 2 landasan teori dalam penyusunan tugas akhir ini...

14
3 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini penulis membutuhkan data sebagai sumber penelitian, penelitian tersebut berfungsi sebagai dasar dalam merancang novel grafis yang sesuai dengan sasaran. Konsep buku cerita fantasi yang memperlihatkan ilustrasi visual diolah dan disesuaikan dengan budaya lokal. 2.1.1 Sumber Data a. Survei Penulis melakukan pencarian ide cerita berdasar pada hal-hal sederhana yang ada di sekitar. Cerita berbau fantasi menjadi pilihan, dan penulis melakukan pencarian referensi, antara lain buku-buku cerita bergambar dengan berbagai tema cerita. selain itu penulis melakukan interview pada seorang sastrawan sekaligus budayawan Raka Mahendra yang membantu penulis dalam merencanakan sebuah buku cerita. b. Literatur Penulis membaca beberapa artikel yang terdapat di dalam website, mengenai beberapa masalah dalam hal mebaca buku, selain itu mencari sumber cerita yang dapat diangkat. Lalu buku-buku penunjang ilmu Desain Komunikasi Visual juga dijadikan landasan teori yang dapat digunakan dalam perancangan buku. 2.1.2 Pengertian Novel Grafis Novel grafis merupakan karya novel yang terdiri dari unsur cerita dengan ilustrasi bergambar, menurut para ahli masih banyak kesimpang siuran mengenai makna Novel Grafis. Penulis mencari beberapa pendapat ahli mengenai makna tersebut. Diantaranya Menurut R.C. Harvey, ketika istilah ini pertama kali digunakan oleh Richard Kyle, pada 1964. Novel Grafis adalah : A long form of comic book (Buku komik berformat

Upload: vumien

Post on 03-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

3

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini penulis membutuhkan data sebagai

sumber penelitian, penelitian tersebut berfungsi sebagai dasar dalam merancang

novel grafis yang sesuai dengan sasaran. Konsep buku cerita fantasi yang

memperlihatkan ilustrasi visual diolah dan disesuaikan dengan budaya lokal.

2.1.1 Sumber Data

a. Survei

Penulis melakukan pencarian ide cerita berdasar pada hal-hal sederhana

yang ada di sekitar. Cerita berbau fantasi menjadi pilihan, dan penulis

melakukan pencarian referensi, antara lain buku-buku cerita bergambar

dengan berbagai tema cerita. selain itu penulis melakukan interview

pada seorang sastrawan sekaligus budayawan Raka Mahendra yang

membantu penulis dalam merencanakan sebuah buku cerita.

b. Literatur

Penulis membaca beberapa artikel yang terdapat di dalam website,

mengenai beberapa masalah dalam hal mebaca buku, selain itu mencari

sumber cerita yang dapat diangkat. Lalu buku-buku penunjang ilmu

Desain Komunikasi Visual juga dijadikan landasan teori yang dapat

digunakan dalam perancangan buku.

2.1.2 Pengertian Novel Grafis

Novel grafis merupakan karya novel yang terdiri dari unsur cerita

dengan ilustrasi bergambar, menurut para ahli masih banyak kesimpang

siuran mengenai makna Novel Grafis. Penulis mencari beberapa pendapat

ahli mengenai makna tersebut. Diantaranya Menurut R.C. Harvey, ketika

istilah ini pertama kali digunakan oleh Richard Kyle, pada 1964. Novel

Grafis adalah : A long form of comic book (Buku komik berformat

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

4

panjang). kata “panjang” di sini merujuk pada jumlah halaman yang tebal,

dan bukan ukuran fisik komik tersebut.

Definisi lain adalah dari Stephen Weiner, yang mengartikan novel

grafis sebagai: book-length comic books that are meant to be read as one

story (Buku-buku komik yang setebal buku, yang dimaksudkan untuk

dibaca sebagai sebuah cerita). Dalam definisi ini, Weiner menyertakan

pengertian awal novel grafis yang berhubungan dengan panjang cerita atau

tebal halaman. Lagi-lagi sebuah ukuran yang tak pasti digunakan, yakni

“setebal buku”. Keistimewaan definisi Weiner sendiri terletak pada

pengimbuhan batasan “dimaksudkan untuk dibaca sebagai sebuah cerita”.

Ini tentu berhubungan dengan kata “novel” dalam istilah novel grafis.

Pengertian novel dalam ilmu sastra memang lebih dari sekadar “cerita

panjang” atau bukan “cerita pendek”.

2.1.3 Hasil Survei

Penikmat sekaligus pembaca novel cenderung menurun, hal itu

disebabkan oleh banyaknya media baru yang lebih memudahkan seseorang

untuk mengaksesnya. Penulis mengawali proyek ini dengan melakukan

sebuah riset, salah satunya dengan melakukan penyebaran kuisioner dan

interview.

Penulis melakukan interview pada seorang sastrawan sekaligus

penikmat seni Raka Mahendra mengakatakan. penikmat novel hanyalah

kalangan tertentu, hal itu disebabkan kebiasaan membaca seseorang sejak

kecil, selain itu media tulisan sangatlah menjenuhkan dan perlu adanya

sebuah inovasi baru dalam penulisan sebuah novel.

Hasil survei yang dilakukan UNESCO menunjukkan fakta yang

tidak menggembirakan yaitu minat baca masyarakat Indonesia merupakan

yang paling rendah di ASEAN. Sedangkan survei yang dilakukan terhadap

39 negara di dunia, ratio antara konsumsi satu surat kabar dengan jumlah

pembaca, negara Indonesia menduduki urutan ke-38. Berdasarkan rasio

penduduk, idealnya satu surat kabar dibaca oleh 10 orang (1:10).

Sedangkan di Indonesia, satu surat kabar dikonsumsi oleh 45 orang (1:45).

Indonesia sudah tertinggal jauh dengan negara-negara lain, bahkan negara

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

5

tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara belum maju sudah 1:38

dan Filipina 1:30.

Dapat terlihat, minat baca pada masyarakat Indonesia masih sangat

rendah, cara masyarakat untuk memanfaatkan buku sebagai media yang

menyenangkan masih terbilang sulit, karna dari itu butuh inovasi dalam

memberikan suguhan media cetak, melalui Novel Grafis sebagai cara

untuk meningkatkan minat membaca. Sekaligus membuka pikiran untuk

berimajinasi dan wujud kreatifitas yang dapat terlihat jelas pada karya

tersebut.

2.1.4 Hasil Data Kuisioner

Selain melakukan interview penulis juga melakukan penyebaran

kuisioner melalui Google Forms, Ada 50 responden yang mengisi

kuisioner ini yaitu 29 laki-laki dan 31 perempuan, dengan stratus profesi,

46 orang mahasiswa, 9 orang pelajar SMA, dan 5 orang pekerja. Para

responden berkisar umur 15 sampai 25 tahun. Kuisioner itu meliputi

beberapa pertanyaan, antara lain pengetahuan mengenai novel grafis,

minat membaca buku cerita, minat buku cerita bergambar, jenis buku

cerita, dan target. Berikut beberapa pertanyaan yang diberikan:

1. Minat membaca.

2. Minat membaca buku novel.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

6

3. Minat membaca buku cerita bergambar.

4. Pengetahuan mengenai Novel Grafis.

5. Genre cerita yang disukai.

6. Komposisi isi buku cerita.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

7

7. Adaptasi cerita.

8. Target pembaca

9. Jenis cerita yang disukai.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

8

2.1.5 Analisis Projek Terdahulu

Penulis melakukan analisa mengenaik buku novel grafis yang sudah

terbit dan dijual di berbagai toko buku, buku-buku ini dapat menjadi

referensi penulis dalam penyusun konten buku, berikut buku yang

dipelajari penulis:

gambar 1: Novel grafis karya Brian Selznick

Buku tersebut adalah salah satu contoh karya novel grafis buatan

seorang penulis sekaligus illustrator asal Amerika. Menyajikan ilustrasi

realis yang sangat baik dan detail, narasi cerita disertakan membantu

pembaca memahami alur cerita. Kelemahan pada buku ini terlihat pada

dimensi buku yan cukup tebal, yakni hingga 650 halaman. Serta wujud

buku yang tidak nampak banyak berbeda dengan buku cerita novel yang

banyak ditemui. Sehingga pembaca tidak mengetahui buku novel grafis itu

memiliki gaya penulisan dan konten yang sangat menarik.

2.1.6 Definisi Buku Cerita Bergambar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka, Buku adalah

lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Buku dapat berisi

banyak hal yang mengandung informasi atau pengetahuan yang luas

tentang sesuatu. Novel grafis termasuk dalam jenis buku cerita bergambar,

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

9

buku dilengkapi dengan gambar yang didukung oleh cerita. Gambar-

gambar tersebut berkaitan dengan cerita yang ditulis. Biasanya gambar

yang menjadi fokus utama, namun tulisan juga bisa menjadi bahan

pelengkap.

2.2 Tinjauan Khusus

Dalam proses merancang sebuah novel grafis, penulis menggunakan

beberapa teori. Hal itu memudahkan penulis dalam membuat konsep buku novel

grafis, selain itu metode SWOT digunakan sebagai cara untuk menganalisa

proyek Tugas Akhir ini.

2.2.1 Teori

Berdasarkan pada tinjauan umum yang dijelaskan maka proses

pembuatan novel grafis ini akan menggunakan beberapa teori.

2.2.1.1 Menulis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian menulis

adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang,

membuat surat) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan isi

hati si penulis ke dalam bentuk tulisan, sehingga maksud hati

penulis bisa diketahui banyak orang orang melalui tulisan yang

dituliskan. Kemampuan seseorang dalam menuangkan isi hatinya

ke dalam sebuah tulisan sangatlah berbeda, dipengaruhi oleh latar

belakang penulis. Dengan demikian, mutu atau kualitas tulisan

setiap penulis berbeda pula satu sama lain. Sehingga dalam

pembuatan novel grafis ini penulis dituntut untuk dapat

menggunakan kemampuannya untk menciptakan sebuah tulisan

sebagai isi dari cerita dan di kembangkan menjadi sebuah ilustrasi

gambar.

2.2.1.2 Sejarah

Menurut Roeslan Abdulgani, Ilmu sejarah adalah salah satu

cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara

sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

10

kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan

maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil

penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan

pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah

proses masa depan.

Penulis membuat sebuah cerita dalam novel grafis

menggunakan beberapa unsur sejarah atau hal-hal yang mendasar

dalam suatu budaya sebagai latar belakang cerita, walaupun narasi

cerita dijadikan sebagai cerita fiksi dan fantasi, penulis tetap

menggunakan sejarah sebagai acuan dalam cerita.

2.2.1.3 Gambar Ilustrasi

Prof. Wilbur Schram menyebutkan bahwa "We can not

communication”. Komunikasi adalah kebutuhan yang sangat

fundamental bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

Faktor untuk mempertahankan kelangsungan hidup adalah hal yang

mendorong manusia untuk berkomunikasi. Gambar ilustrasi

merupakan sebuah cara komunikasi antara komunikasi seseorang

dengan orang lain, sekalipun di dalam masyarakat primitif yang

berusaha mengungkapkan isi cerita melalui gambar.

Dalam novel grafis, ilustrasi sangat dikedepankan. ilustrasi

gambar sebagai bagian penting untk mewujudkan buku cerita yang

imajinatif dan komunikatif. Ilustrasi gambar merupakan perangkat

pelajaran yang sangat menarik minat banyak orang. Ilustrasi

gambar membantu orang dalam penafsiran dan mengingat isi

materi teks yang menyertainya. Pada umumnya anak-anak hingga

dewasa muda lebih menyukai setengah atau sehalaman penuh

bergambar disertai beberapa petunjuk yang jelas. Ilustrasi gambar

hendaknya ditata sedemikian rupa agak pesan yang disampaikan

penulis dapat dimengerti oleh pembaca.

Peter Hunt seorang penulis sekaligus ilustrator menyatakan

bahwa buku ilustrasi adalah buku yang di dalamnya terdapat

kombinasi antara teks lisan dan gambar ilustrasi yang memberikan

asumsi bahwa gambar berkomunikasi lebih langsung daripada kata-

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

11

kata, dimana gambar memudahkan pembaca memahami isi bacaan

serta memberikan daya imajinasi.

Sebuah ilustrasi di dalam buku harus mendekati gambar realis

dimana objek yang digambarkan harus sesuai prespektifnya, sesuai

dengan pandangan mata, dimana benda jauh digambarkan kecil,

benda dekat digambar besar, sedangkan bentuk harus mendekati

proposional sesuai dengan objek yang digambarkan. Hal ini

memudahkan pembaca memahami ilustrasi serta mengembangkan

imajinasinya saat melihat ilustrasi tersebut.

2.2.1.4 Tipografi

Menurut Lizard Wijayanto dalam artikelnya “Tipografi sebuah

ilmu tentang huruf” Tipografi merupakan suatu ilmu dalam

memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada

ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu,

sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan

kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni

tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan

huruf sebagai elemen utama. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan

dalam tipografi adalah:

a. Legibility : Huruf yang dipilih jelas bentuknya

b. Readability : Huruf yang dipilih mudah dibaca.

c. Visibility : Huruf yang dipilih mudah terlihat

d. Clearity : Huruf harus memperlilhatkan kejelasannya

Dalam buku Radical Modernism oleh Dan Friedman, pada

bab berjudul "Mental Furniture," "Wild Design," dan "Customized

Eclecticism." Victor Margolin mengutip mengenai buku tersebut,

yaitu isi tentang diskusi teori tipografi dan apa yang dia sebut

"Reasonably Coherent Systems." Teori ini dalam kategori bagian

dari sifat dialektis Friedman yang ia terus berusaha untuk

menyatukan melalui berbagai kombinasi akal dan keliaran.

Dalam hal ini Friedman menceritakan mengenai kemampuan

untuk membangun dan mengeksplorasi tipografi. Kehidupan

pribadinya menjadi inspirasi dan sebagai desainer yang paling

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

12

penting adalah kemampuan untuk berpikir secara mandiri dan

kreatif.

2.2.1.5 Warna

Warna merupakan elemen yang sangat penting dalam seni

lukis, karena warna sebagai efek cahaya yang memberi kesan

pada mata, sehingga dapat menghadirkan karakter dari suatu

bentuk yang secara psikologis mempengaruhi perasaan.

Sebagai mana yang diungkapkan oleh Darmaprawira bahwa:

Warna dapat mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat atau dapat

mempengaruhi emosi manusia. Warna dapat pula menggambarkan

suasana hati. Keluarbiasaan warna terletak dalam hal

kesederhanaan dan kesenangan emosional, bukan perenungan

rasional, kenyataan, dan fakta- fakta yang disederhanakan,

dikebiri atau dihilangkan sama sekali.

Dalam hal ini dapat dikatakan, bahwa warna sebagai elemen

dalam seni lukis untuk membangun kesan yang dapat

mempengaruhi suasana perasaan, di mana kehadiran warna

sangat penting untuk menambah nilai estetik dan artistik dalam

satu kesatuan karya yang diciptakan. Apabila diperhatikan setiap

individu memiliki emosi yang berbeda-beda, hal tersebut sangat

tergantung terhadap sensitivitas seseorang terhadap warna. Maka

pilihan-pilihan selera warna yang berbeda-beda merupakan wujud

dari ekspresi dan karakter. Pemilihan warna dalam pembuatan

novel grafis merupakan salahsatu masalah yang harus

diperhitungkan dalam proses penciptaan. Dalam proses

perwujudan novel grafis, penulis memanfaatkan unsur-unsur

warna sebagai simbol perbedaan karena dalam hal ini warna

mempunyai peranan untuk menampilkan karakter yang

diharapkan, sehingga dapat mewakili pesan.

2.2.1.6 Layout

Buku Layout, Dasar & Penerapannya, karya Surianto Rustan,

Gramedia, Agustus 2008, merupakan sebuah buku yang banyak

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

13

membantu terutama pengetahuan praktis layout. Dalam buku

tersebut layout diartikan sebagai: “tataletak elemen-elemen desain

terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung

konsep/pesan yang dibawanya. Definisi layout dalam

perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan

definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan me-

layout itu sama dengan mendesain”.

Prinsip layout:

a. Hierarki

Istilah lainnya adalah urutan-urutan perhatian, atau disebut

juga dengan istilah Sequence, flow atau alur. Merupakan

urutan prioritas dari elemen-elemen yang harus dilihat

pertama sampai yang terakhir. Hierarki diperlukan karena

bila semua iformasi ditampilkan dengan sama kuatnya,

pembaca akan kesulitan menangkap pesannya.

b. Emphasis

Emphasis dapat diciptakan melalui beberapa cara, yaitu :

Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan

elemen lainnya. Warna yang kontras/berbeda sendiri

dengan latar belakang. Peletakkan pada posisi yang

menarik perhatian. Menggunakan bentuk atau style yang

berbeda dengan yang lain.

c. Balance

Merupakan pembagian kolom yang merata pada suatu

bidang layout. Hal ini juga berkaitan erat dengan sistem

grid, yatu sistem pengkotakan atau membuat garis bayang

sebagai patokan dalam menyatukan sebuah narasi maupun

ilustrasi gambar.

d. Unity

Merupakan prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam

layout. Tidak hanya dalam hal penampilan, tetapi juda

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

14

mencangkup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara

fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya.

2.2.2 SWOT

Analisa yang penulis gunakan yaitu metode SWOT, metode ini di

rasa perlu oleh penulis sebagai cara mudah dalam menganalisa proyek

Tugas Akhir ini. Berikut penjelasan mengenai metode tersebut:

a. Strength

Kekuatan yang dimiliki Novel grafis ini terlihat dari

pengambilan tema dan genre yang terbentuk. Novel Grafis

yang memperlihatkan sisi imajinasi dan cara berpikir kreatif.

Memperlihatkan alur cerita yang menarik dengan suguhan

Ilustrasi Visual yang mudah terbaca dan nyata, sehingga

memudahkan orang untuk membayangkan isi cerita sesuai

dengan kejadian didalamnya.

b. Weakness

Kelemahan yang dimiliki Novel Grafis ini terdapat

pada publikasinya, masih banyak masyarakat yang belum

mengetahui karya Novel Grafis, lebih banyak orang mengetahui

istilah komik yang cenderung memiliki cerita kekanakan dan

kurangnya detail cerita. Minat membaca yang kurang nampak

terlihat dari pemahaman yang mengatakan buku sangat

menjenuhkan karena dimensi ketebalan dan metode

penulisannya yang membosankan. Selain itu detail cerita yang

kompleks membuat orang malas untuk menganalisis dan

memperhatikan detail cerita.

c. Opportunity

Kesempatan Novel Grafis untuk berkembang sangatlah

besar, penulis pernah melakukan sebuah survey kecil terhadap

minat membaca buku. Sekian banyaknya orang lebih menyukai

sebuah buku cerita yang memiliki ilustrasi bergambar. Selain

beberapa faktor kemalasan membaca buku, masih banyak orang

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

15

menyukai sebuah buku dari cover, isi sinopsis, dan memudahan

dalam membaca.

d. Threat

Penulisan Novel Grafis terbilang masih sangat jarang

di Indonesia, penikmatnya juga terbilang sedikit. Pemahaman

terhadap karya Novel Grafis tebilang sangat kurang, bentuk

kesalah pahaman mengenai perbedaan Novel Grafis dengan

Komik masih banyak perdebatan. Minat membaca yang belum

terdorong dengan semestinya juga belum terasa sukses bagi

instansi pendidikan.

2.2.3 Sumber Referensi

Sumber referensi yang akan penulis lakukan berdasarkan pada

pencarian bahan teori yang ditemukan dari beberapa hal. Diantaranya

Literatur, Internet, Tempat, Narasumber terpercaya dan Film. Berikut

sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal

dari:

a. Literatur :

a.1 Raffles, Thomas Stamford. The History of Java, Penyunting:

Hamonangan Simanjuntak dan Revianto B. Santosa-cet. 3-

Yogyakarta: Penerbit Narasi, 2014

a.2 Abimanyu, Soedjipto (2013). Babad Tanah Jawi. Yogyakarta:

Penerbit Laksana.

a.3 Selznick, Brian. The Invention of Hugo Cabret (2007).

Penerjemah: Marcalais Fransisca. Yogyakarta: Penerbit Mizan

Fantasi. 2012

a.4 Selznick, Brian. Wonder Struck (2011). Penerjemah: Marcalais

Fransisca. Yogyakarta: Penerbit Mizan Fantasi. 2013

a.5 Kosasih, Tatang (1993). Cerita Rakyat Tokoh Utama Mitologis.

a.6 Perpustakaan Nasional. Tarian Topeng Penduduk Krotodilan.

a.7 Krisna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad (2014). Geger Bumi

Majapahit. Yogyakarta: Penerbit Araska.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-01178-DS Bab2001.pdf · tetangga seperti Srilangka yang tergolong negara

16

a.8 Perpustakaan Nasional. Rumah Topeng di Pulau Bismar.

a.9 Perpustakaan Nasional. Lelaki Dari Long Wahou.

b. Internet :

b.1 Wikipedia. Topeng. From http://id.wikipedia.org/wiki/Topeng,

2 Oktober 2014

b.2 ISI Denpasar. Topeng Menyingkap Karakter Manusia Dan

Sejarah Masyarakat. From http://www.isi-

dps.ac.id/berita/topeng-menyingkap-karakter-manusia-dan-

sejarah-masyarakat, 2 Oktober 2014

b.3 Blog, Murtadha Kurniawan. Pinus-pinus Bristlecon. From

http://www.p2kp.org/wartaarsipdetil.asp?mid=4212&catid=2&

, 2 Oktober 2014

b.4 Bimba AIUEO. Fakta Minat Baca Masyarakat Indonesia

Lemah. From http://www.bimba-aiueo.com/fakta-minat-baca-

masyarakat-indonesia-rendah/, 6 Oktober 2014

c. Tempat dan Narasumber :

c.1 Perpustakaan Nasional, Jl. Salemba Raya 28A Jakarta Pusat

10430.

c.2 Museum Nasional, Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta

Pusat, DKI Jakarta 10110

c.3 Museum Wayang, Jl. Pintu Besar Utara No. 27 Jakarta Barat

11110

d.4 Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat

c.5 Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat

c.6 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur

c.7 Raka Mahendra, Sastrawan dan Budayawan

d. Film :

d.1 Extremely Loud and Incredibly Close (2011)

d.2 Hugo (2011)

d.3 The Chronicles of Narnia (film series)

d.4 Harry Potter (film series)