bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2014-2-00853-si...

32
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem Menurut pendapat Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 6) adalah, “Rangkaian komponen-komponen yang saling berhubungan yang memiliki fungsi sama untuk mencapai suatu hasil.” 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut Rainer, Prince, & G., (2010: 10), “Informasi merupakan data yang sudah terorganisir sehingga data tersebut memiliki makna serta nilai bagi penggunanya .” 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut pendapat Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 6) merupakan, “Kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai keluaran informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis.’’ Berdasarkan pengertian sistem informasi merupakan cara kita memanfaatkan sumber daya dan mengolah suatu data menjadi informasi, agar informasi tersebut dapat digunakan dan berguna. 2.1.4 Pengertian Internet Menurut Rayport & Jaworski (2003: 30) pada jurnal Rudy, George, Ryan (2010: 2), “Internet adalah sebuah konsorsium dari jaringan-jaringan yang menghubungkan jutaan komputer dan ribuan jaringan di seluruh dunia.” 2.1.5 WWW (World Wide Web) Menurut B. Shneiderman (2010: 2) World Wide Web (WWW) merupakan, “Sebuah bagian dari komputer di internet dan tujuannya untuk mengorganisasikan sumber-sumber secara luas untuk membuat kemudahan yang diakses oleh pengguna.”

Upload: doantuyen

Post on 27-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

5

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem Menurut pendapat Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 6) adalah,

“Rangkaian komponen-komponen yang saling berhubungan yang memiliki fungsi

sama untuk mencapai suatu hasil.”

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Rainer, Prince, & G., (2010: 10), “Informasi merupakan data yang

sudah terorganisir sehingga data tersebut memiliki makna serta nilai bagi

penggunanya .”

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut pendapat Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 6)

merupakan, “Kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan yang

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai keluaran

informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis.’’

Berdasarkan pengertian sistem informasi merupakan cara kita memanfaatkan sumber

daya dan mengolah suatu data menjadi informasi, agar informasi tersebut dapat

digunakan dan berguna.

2.1.4 Pengertian Internet

Menurut Rayport & Jaworski (2003: 30) pada jurnal Rudy, George, Ryan

(2010: 2), “Internet adalah sebuah konsorsium dari jaringan-jaringan yang

menghubungkan jutaan komputer dan ribuan jaringan di seluruh dunia.”

2.1.5 WWW (World Wide Web)

Menurut B. Shneiderman (2010: 2) World Wide Web (WWW) merupakan,

“Sebuah bagian dari komputer di internet dan tujuannya untuk mengorganisasikan

sumber-sumber secara luas untuk membuat kemudahan yang diakses oleh

pengguna.”

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

6

2.1.5.1 Static Web Page

Merupakan halaman website statis yang hanya menyediakan konten

yang bersifat tetap dalam kata lain isi dan kontennya tidak dapat diubah oleh

pengguna website, apa yang ditampilkan dalam website sesuai yang tersimpan

pada server. Contoh dari Static Web Page adalah Website yang bersifat seperti

pemberi informasi katalog contoh profil perusahaan beserta produk yang

dijualnya.

2.1.5.2 Dynamic Web Page

Merupakan halaman website yang memungkinkan pengguna website

untuk dapat mengakses informasi serta mengurangi dan menambahkan

informasi yang ada pada website tersebut, dalam kata lain web jenis ini

termasuk web komunikasi yang bersifat dua arah. Contoh dari Dynamic Web

Page adalah Website yang membutuhkan registrasi informasi seperti website

facebook.com

2.2. Teori Khusus

2.2.1. E-Commerce

Menurut Turban (2002: 3) pada jurnal Rudy, Anita, & Anita (2011: 3), “E-

Commerce adalah kegiatan untuk membeli, menjual atau menukarkan barang-barang,

jasa dan informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet.”

Pengertian E-Commerce atau (Perdagangan Elektronik) menurut Jony Wong

(2010: 33) ialah, “Pembelian, penjualan, dan pemasaran barang serta jasa melalui

sistem elektronik. Seperti televisi, radio dan jaringan komputer atau internet.’’

Klasifikasi E-Commerce:

• Business to Business (B2B)

Pelakunya transaksinya merupakan antara perusahaan ataupun organisasi.

• Business to Customer (B2C)

Pelaku transaksinya merupakan perorangan yaitu antara perusahaan dengan

end user.

• Business to Business to Customer (B2B2C)

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

7

Perusahaan menyediakan produk kepada pembeli dari perusahaannya, agar

perusahaan tersebut dapat menjualnya ke pelanggannya sendiri.

• Customer to Business (C2B)

Individu yang menjual produknya ke perusahaan.

• Customer to Customer (C2C)

Transaksinya meliputi individu yang menjual produknya kepada individu

yang lain.

• Peer to Peer (P2P)

Teknologi untuk berbagi atau bertukar data dan proses antara pengguna

jaringan komputer, melalui jaringan yang sama secara langsung.

• Mobile Commerce (M-Commerce)

Kegiatan transaksi e-commerce menggunakan perangkat wireless seperti

smartphone.

Dimensi e-commerce menurut Turban et al (2010: 48), “Dapat dikelompokan

menjadi 3.” yaitu:

• Brick and Mortar

Organisasi yang melakukan bisnis secara offline, menjual produk fisik dengan

cara membuka toko fisik.

• Virtual

Organisasi yang melakukan aktifitas bisnis secara online.

• Click and Mortar

Organisasi yang melakukan aktivitas e-commerce biasanya hanya di jadikan

jalur pemasaran tambahan.

2.2.2. Analisis dan Perancangan E-Commerce

Menurut Rayport & Jaworski (2003: 11), “Dalam analisa dan perancangan E-

Commerce terdapat enam tahapan yang dapat digunakan.” yaitu :

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

8

Gambar 2.1 Strategi E-Commerce

Sumber: Rayport & Jaworski(2003: 11)

2.2.2.1 Framing The Market Oppurtunity

Pada tahap ini bertujuan untuk melakukan analisis peluang pasar,

dengan kata lain mengidentifikasi dan memperkirakan ketertarikan dari

kesempatan. Tahap ini menurut Rayport & Jaworski (2003: 83) ialah,

“Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan sebagai

investigasi awal dari tahapan perancangan dalam membuat ide.” Termasuk di

dalamnya 7 tahapan seperti pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Framework for Market Oppurtunity

Sumber: Rayport & Jaworski(2003: 83)

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

9

1. Identify the Unmet and / or Undeserved Customer Need

Gambar 2.3 Consumer Buying Process Tree

Sumber: Rayport & Jaworski(2003: 83)

Pada tahapan ini adalah tahap untuk menentukan bagaimana proses

pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pelanggan ketika melakukan

pembelian, agar mengetahui kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan.

Untuk Identifikasi keputusan ini dilakukan buying tree process dibagi

menjadi tiga tahapan, yaitu:

� Prepurchase

Tahapan Pelanggan dalam menentukan dan mempertimbangkan untuk

membeli suatu barang atau jasa.

� Purchase

Tahapan pelanggan saat membeli suatu barang atau jasa.

� Postpurchase

Tahapan pelanggan saat setelah membeli suatu barang atau jasa, apakah

pelanggan mendapatkan kepuasaan setelah membelinya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

10

2. Identify the Specific Customer a Company Will Pursue

Gambar 2.4 Pendekatan Segmentasi

Sumber: Rayport & Jaworski(2003: 84)

Pada tahap ini membahas tentang segmentasi pelanggan, perusahaan perlu

mengetahui siapa target pasar nya, siapa yang perlu fokus untuk dikejar, dan

yang mana yang tidak perlu di kejar, dan penawaran apa yang diberikan pada

segmen yang telah dipilih untuk dijadikan target pemasaran, dalam peng-

aplikasiannya terdapat beberapa acuan yaitu :

� Geographic

Membagi segmentasi pasar berdasarkan letak unit geografis seperti

Negara, Daerah, Kota.

� Demographic

Membagi segmentasi pasar berdasarkan demografis seperti umur, jenis

kelamin, status, pendapatan, penghasilan.

� Firmographic

Membagi segmentasi pasar berdasarkan variable spesifik Firmographic

dari perusahaan seperti jumlah pegawai maupun ukuran perusahaannya.

� Behavioral

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

11

Membagi segmentasi pasar berdasarkan perilaku pelanggan dalam

membeli serta menggunakan produk.

� Occasion

Membagi segmentasi pasar berdasarkan situasi penyebab suatu produk

dibutuhkan.

� Psychographic

Segmentasi pasar berdasarkan Gaya hidup ataupun kepribadian.

� Benefit

Segmentasi pasar berdasarkan keuntungan atau kualitas dari produk yang

dijual.

3. Asses Advantage Relative to Competition

Gambar 2.5 Analisis Kompetitor

Sumber :Rayport & Jaworski(2003: 85)

Pada tahap ini membahas bagaimana cara perusahaan dalam menghadapi

kontes persaingan dalam tingkat industri dan pesaing dalam tingkat

perusahaan terdapat 2 Jenis Pesaing, yaitu :

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

12

� Direct Competitor

Merupakan Pesaing yang memiliki segmentasi pasar yang sama dengan

segmentasi pasar perusahaan sehingga dapat mengancam eksistensi

perusahaan.

� Indirect Competitor

Merupakan Pesaing yang memiliki segmentasi pasar yang berbeda

dengan segmentasi pasar perusahaan, namun produk yang dijual sama,

sehingga tidak terlalu mengancam eksistensi perusahaan.

4. Assess The Company Resources To Deliver The Offering

Pada tahap ini perusahaan harus dapat merencanakan kapabilitas dan

teknologi yang diperlukan untuk mendapatkan keuntungan, manajemen harus

dapat melakukan identifikasi pada perkiraan sumber daya yang dapat dibuat

ataupun diberikan melalui mitra bisnis perusahaan.

5. Assess Market Readiness Of Technology

Pada Tahap ini perusahaan menilai kesiapan pasar terhadap teknologi

yang dibutuhkan baik yang sudah dimiliki maupun harus dimiliki untuk

menunjang bisnis, hal-hal yang perlu dilakukan penilaian dibagi menjadi

3,yaitu:

� Technology Vulnerability

Diluar arena kompetisi dan pelanggan, perusahaan harus dapat membuat

pertimbangan untuk memanfaatkan kesempatan tersebut dengan tren

teknologi, baik dalam menetapkan teknologi maupun efek dalam

teknologi tersebut.

� Technology Adoption

Perusahaan harus mampu memberikan penilaian terhadap teknologi dan

tingkat adopsi dari teknologi yang berhubungan.

� Impact Of New Technology

Perusahaan harus mampu memanfaatkan teknologi baru yang dapat

memberikan dampak secara radikal dengan mengubah tingkat ekonomis

dari pengiriman penawaran ataupun membutuhkan penyesuaian.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

13

6. Specify Oppurtunity In Concrete Terms

Untuk mendefinikasikan keuntungan secara konkrit, diperlukan beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam membuat opportunity story, sebagai

rencana bisnis menggunakan business plan.

� Menjelaskan Segmentasi Target Yang dipilih.

� Mengartikulasi Nilai perencanaan pada tingkat tinggi.

� Menerapkan Elemen yang dapat memberikan keuntungan bagi pelanggan.

� Mengidentifikasikan kemampuan kritis dan sumberdaya yang dibutuhkan

dalam memberi keuntungan bagi pelanggan.

� Mendefinisikan alasan untuk mempercayai.

� Mengkategorikan bahwa kemampuan dan sumber daya yang dimiliki

dapat menjadi kekuatan yang menguntungkan di kompetisi.

� Menjelaskan bagaimana cara memaksimalkan peluang bagi perusahaan

� Menyediakan awal kesempatan finansial bagi perusahaan.

7. Assess Oppurtunity Attractiveness

Untuk mendefinisikan perkiraan keuntungan jangka panjang dalam

perusahaan, diperlukan penilaian apakah perusahaan tersebut dapat dikatakan

“maju ataupun tidak maju” dalam implementasi aplikasi E-Commerce,

dengan menggunakan delapan acuan faktor, yakni:

� Competitive Vulnerability

Faktor ini melihat kuantitas, berapa banyak pesaing yang telah

menerapkan E-Commerce semakin sedikit pesaingnya maka semakin

positif.

� Technical Vulnerability

Faktor ini melihat ketersediaan dan kemampuan sumber daya yang

dimiliki oleh pesaing baik sumber daya manusia maupun sumber daya

teknologi, semakin sedikit semakin positif.

� Magnitude Of Unmet Needs

Faktor Ini ditentukan dari Kemampuan E-Commerce dalam memberikan

kepuasan bagi para pelanggan yang tidak puas dengan gaya traditional

(offline), jika makin banyak pelanggan yang terbantu oleh E-Commerce

maka hasilnya semakin positif.

� Interaction Between Segments

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

14

Faktor Ini ditentukan berdasarkan interaksi segmen yang ada, semakin

banyak interaksi yang ada, maka semakin positif.

� Likely Rate Of Growth

Faktor ini ditentukan berdasarkan pertumbuhan perusahaan, semakin

besar pertumbuhannya maka semakin baik.

� Technology Vulnerability

Faktor ini dinilai berdasarkan perkembangan teknologi yang sudah ada

ataupun efek dari teknologi baru bagi perusahaan.

� Market Size

Faktor ini ditentukan ukuran pangsa pasar yang dimiliki perusahaan,

semakin besar pangsa nya semakin positif nilainya.

� Level Of Profitability

Faktor ini ditentukan berdasarkan tingkat keuntungan yang didapat

perusahaan setelah meng-aplikasikan e-commerce, jika semakin besar

keuntungannya maka semakin positif nilainya.

2.2.2.2 Business Model

Untuk sampai pada model bisnis online, manajemen senior harus menentukan

empat model komponen di dalam model bisnis yang terdapat 4 komponen,

yaitu :

1. Value Cluster

Perusahaan dapat bersaing dengan yang lain saat perusahaan offline lain

mendapatkan kesulitan bersaing dalam value cluster. Bagian online

mereka dapat bersaing pada salah satunya dengan proporsi nilai atau

kelompok nilai. Dalam membangun proporsi nilai terdapat 3 hal khusus,

yaitu:

� The choice of target customer segments (segmentasi target yang

dipilih)

� Choice of focal customer benefit (pemilihan keuntungan konsumen)

� Choice of unique and differentiating resources (pemilihan sumber

daya yang unik dan berbeda)

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

15

2. Online Offering

Langkah berikutnya adalah untuk membuat online produk, layanan, atau

penawaran informasi, terdapat 3 jenis, yaitu:

� Scope of the Offering

Merupakan suatu cara untuk mengidentifikasikan jangkauan dari

penawaran yang terdiri dari 2 bagian yaitu :

•Category Spesific dominance adalah berfokus pada penjualan satu

kategori produk.

•Cross- Category Dominance adalah menjual lebih dari satu kategori

produk.

� Identify the customer decision process

Merupakan suatu proses identifikasi proses keputusan konsumen.

Proses pengambilan keputusan ini dilakukan oleh pelanggan, terdiri

dari 3 tahapan yaitu: Prepurchase (sebelum pembelian), Purchase

(pembelian) dan PostPurchase (setelah pembelian).

� Map the offering to the customer decision process

Pada langkah ini adalah menampilkan penjelasan langkah–langkah

pengambilan keputusan oleh pelanggan dalam melakukan penawaran

secara online yang digambarkan dengan egg diagram.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

16

Gambar 2.6 Egg Diagram

Sumber :Rayport & Jaworski(2003: 119)

3. Resource System

Menurut Rayport & Jaworski (2003: 122), “Resource system menunjukan

bagaimana perusahaan harus memilih dan meluruskan sumber dayanya

untuk menghasilkan keuntungan dari value proportition atau value

cluster.”

Menurut Rayport & Jaworski (2003: 123), “Ada 4 langkah dalam

menspesifikasikan resource system.” yaitu :

� Langkah 1:Identify core benefits in the value cluster yaitu Keuntungan

inti di identifikasikan pada pembuatan value proportition.

� Langkah 2: Identify resource that relate to its benefit yaitu

Menghubungkan sumber daya yang diperlukan untuk memberikan

keuntungan kepada pelanggan tertentu tanpa memperhatikan

apakah perusahaan mempunyai sumber daya tersebut, dengan kata

lain hanya menghubungkan saja.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

17

� Langkah3: Identify to what degree the firm can deliver its benefit.

Mengidentifikasikan pada tingkat apa perusahaan dapat memberikan

tiap keuntungan . Melihat ke dalam perusahaan, apakah perusahaan

memiliki sumber daya atau harus outsourcing atau bekerja sama

dengan pihak luar.

� Langkah 4 :Identified partner who can complete resources

Mengidentifikasi pemain inti yang dapat melengkapi system sumber

daya. Menyesuaikan model sistem sumber daya untuk

menghubungkan aktifitas offline atau online dan asset dalam beberapa

kombinasi.

4. Revenue Model

Tujuan dari revenue model adalah penjelasan yang relatif, dan cara untuk

membuat biaya secara adil mengalir kedepan, dan terkadang sulit untuk

mengatur model pendapatan dengan penawaran dari perusahaan.

2.2.2.3 Customer Interface

Gambar 2.7 Map of 7C Framework

Sumber: Rayport & Jaworski (2003: 153)

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

18

Menurut Rayport & Jaworski (2003: 151) pada jurnal Rudy, Anita, & Anita

(2011: 3-4), “Terdapat 7C Framework dalam mendesain / merancang antarmuka

pelanggan.” yaitu :

1. Context

Tahap ini terbagi menjadi 8 bagian, yaitu:

� Function

Fungsi juga di pengaruhi oleh penampilan site yaitu kecepatan

dan keandalan.

� Section breakdown

Hal ini lebih mengacu kepada sub komponen dari website.

� Linking structure

Memudahkan dalam cara navigasi memindahkan halaman pada

website dan struktur ini menghindari kesalahan pengguna.

� Navigation Tools

Memfasilitasi bagaimana pengguna menggunakan website.

� Speed

Desain tampilan yang sederhana mengurangi waktu untuk

membuka sebuah halaman web/cepat diakses.

� Reliability

Seberapa sering sebuah website mati, rusak atau proses

maintenance mengurangi kehandalan sebuah website.

� Platform independence

Pengukuran bagaimana sebuah website dapat berjalan pada

berbagai macam platform termasuk web browser lama, ataupun

modem yang lambat.

� Timeliness mix

Menggambarkan pilihan website tersebut untuk peka terhadap

waktu akses agar dapat optimal.

2. Content

Konten meliputi semua informasi digital pada website, termasuk

suara, video, gambar, dan teks. Terdapat 4 cara untuk mengevaluasi

konten dengan :

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

19

� Offering mix

Sebuah website dapat menawarkan 3 tipe fitur konten yaitu

produk, informasi, dan servis.

� Appeal mix

Mengacu kepada pesan promosi perusahaan.

� Multimedia mix

Pemilihan bagaimana website mengkombinasikan teks, suara,

gambar, video dan grafik agar tampilan web menarik bagi

pelanggan dan menjadi web user friendly.

� Timeliness mix

Menggambarkan pilihan website tersebut untuk peka terhadap

waktu akses agar dapat optimal.

3. Community

Komunitas menciptakan sebuah organisasi melalui diskusi

ketertarikan yang sama dan keterlibatan anggota dari organisasi

tersebut baik interaksi individu maupun interaksi kelompok. Terdapat

3 klasifikasi dari komunitas, yaitu:

� Nonexistent

Web tidak mempunyai penawaran komunitas, tidak mempunyai

cara untuk pelanggan dapat berinteraksi satu dengan yang lain,

baik secara individu atau kelompok.

� Limited

Web yang menawarkan fitur seperti membaca, mengirim

informasi, cerita atau pendapat yang bersifat terbatas.

� Strong

Web yang menawarkan komunitas yang kuat, seperti fungsi

komunitas yang dapat berinteraksi satu sama lain seperti chat

room dan message board.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

20

4. Customization

Customization merupakan kemampuan website untuk menyesuaikan

diri dengan pengguna. Ketika customization diterima dan diatur oleh

perusahaan disebut tailoring. Ketika customization diterima dan diatur

oleh pengguna disebut personalization. Terdapat 3 klasifikasi dari

Customization, yaitu :

� Generic

Kemampuan yang rendah untuk melakukan customize.

� Moderately customized

Customize website yang memudahkan pelanggan untuk

melakukan transaksi di web tersebut.

� Highly customized

Customize website yang ekstrim dengan memberikan kesempatan

kepada user untuk membuat tampilan sendiri.

5. Communication

Komunikasi mengacu kepada dialog antara organisasi/website dengan

user. Terdapat 4 klasifikasi dalam komunikasi, yaitu:

� One-to-Many, Nonresponding User

Website mengirim komunikasi secara luas ke pendengar yang

telah ditentukan, biasanya melalui e-mail, pesan ini biasanya

bersifat informasi, tidak dimaksudkan bagi pelanggan untuk

membalas.

� One-to-Many, Responding User

Website mengirim pesan kepada pelanggan yang telah terdaftar

dan mengundang mereka untuk memberikan komentar dan

respon.

� One-to-One, Nonresponding User

Website mengirim pesan individu kepada pelanggan tertentu

untuk mengetahui ketertarikan dan kebutuhan pelanggan.

Biasanya berupa pesan pengingat.

� One-to-One, Responding User

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

21

Website mengirim informasi individu seperti pengingat, tetapi

pada kasus ini pelanggan dapat merespon, baik dengan cara

mengirim informasi melalui e-mail atau interaksi langsung.

Tujuannya untuk menawarkan perhatian individu yang sama

dengan apa yang didapatkan pelanggan dari pasar tradisional.

6. Connection

Terdapat 3 klasifikasi pada koneksi, yaitu :

� Destination site

Website sendiri dan link yang sedikit ke website lain.

� Hub Site

Kombinasi antara isi yang dapat dihasilkan sendiri dan link

dengan website yang sejenis.

� Portal Site

Terdiri dari hampir semua informasi dari luar dan link ke website

lain.

7. Commerce

Dalam e-commerce terdapat beberapa alat-alat fungsional, yaitu:

� Pendaftaran.

� Pemesanan.

� Keamanan.

� Persetujuan kartu kredit.

� One-click shopping.

� Pemesanan melalui penggabungan.

� Konfigurasi teknologi.

� Jalur pesanan.

� Pilihan pemesanan.

Klasifikasi commerce terbagi menjadi tiga, yaitu:

• Low

Website ini mempunyai kemampuan untuk memproses transaksi,

tetapi hanya mempunyai sedikit fitur commerce.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

22

• Medium

Website ini tidak mempunyai semua fitur commerce, transaksi

keuangan adalah fitur yang diperlukan tetapi bukanlah tujuan

utama mereka.

• High

Website ini dilengkapi dengan semua fitur commerce, biasanya

dimiliki oleh perusahaan offline yang besar atau perusahaan

online yang baru didirikan dengan jumlah penjualan yang banyak

dan rutin.

2.2.2.4 Market communication and branding

Branding adalah persepsi atau cara pandang pelanggan pada saat

melakukan penawaran, bagaimana itu ditunjukan, bagaimana itu terlihat,

bagaimana itu mempengaruhi perasaan pelanggan, dan pesan apa yang telah

disampaikan. Di dalam dunia offline, komunikasi mengarah kepada satu jalur,

dari perusahaan kepada pelanggan. Akan tetapi dalam dunia online,

komunikasi lebih banyak dan juga lebih interaktif dengan dua jalur.

Gambar 2.8 Marketing Communication

Sumber :Rayport & Jaworski (2003: 162)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

23

Strategi marketing dikelompokan menjadi 4 kategori, yaitu :

� Komunikasi online umum

Pada strategi ini merupakan pendekatan secara tidak langsung

yang perusahaan lakukan untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

Contohnya seperti :

• Iklan banner.

• E-mail.

• Transaksi online.

� Komunikasi online personal

Perusahaan online memiliki peluang untuk mengurangi biaya

marketing massal dan menambah tingkat respon dari

perseorangan dari masing-masing pelanggan. Dikategorikan

menjadi 5 format utama, yakni :

• E-mail personal.

• Rekomendasi personal.

• Iklan personal.

• Halaman web personal.

• Toko e-commerce personal.

� Pemasaran massal tradisional

Pada umum nya cara pemasaran ini yang paling banyak digunakan

oleh banyak perusahaan. Contohnya seperti: iklan televisi, iklan

radio, dan iklan koran.

� Komunikasi secara langsung

Komunikasi secara langsung dapat menggunakan banyak cara,

mulai dari sales atau penjualan secara tradisional, penjualan retail,

hingga menjual melalui telepon atau telemarketing.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

24

Berikut ini adalah 10 tahap untuk melakukan proses branding :

1. Clearly Define the Brand Audience

Adalah mendiskusikan dengan spesifik dari target pasar dari penawaran.

2. Understand the Target Customer

Mendeskripsikan pelanggan yang bisa membawa segmen target kepada

kehidupannya.

3. Identify Key Leverage Points in Customer Experience

Meneliti kesamaan karakteristik pada target pelanggan. Oleh karena itu

langkah ini memaksa perusahaan untuk mempertimbangkan hal-hal utama

dalam organisasi,seperti contohnya harga produk, tampilan layar.

4. Continually Monitor Competitor

Membangun sebuah brand juga harus dengan memperhatikan pesaing-

pesaing dari lingkungan online dan offline.

5. Design Compelling and Complete Brand Intent

Mendeskripsikan hubungan antar pelanggan dan bagaimana brand

seharusnya diterapkan dari sudut pandang pelanggan.

6. Execute with Integrity

Mengarah kepada kualitas dari pilihan yang ada dan dimana perusahaan

menyediakan sesuatu yang jelas, dan pesan yang terpercaya.

7. Be Consistent over Time

Brand yang kuat butuh waktu untuk dikembangkan dan membutuhkan

waktu dan proses yang lama. Oleh karena itu kuncinya adalah konsisten.

8. Establish Feedback Systems

Menyediakan alat yang dapat menanggapi dan memberikan reaksi

kepada pelanggan.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

25

9. Be Opportunistic

Peluang membangun brand adalah dengan menggunakan cara yang tidak

diduga dengan memanfaatkan peluang yang ada, dengan begitu proses

membangun brand dapat dilihat sebagai cara yang baru.

10. Invest and Be Patient

Brand perlu untuk di jaga dan di atur setiap waktu. Oleh karena itu harus

waspada terhadap investasi karena di butuhkan kesabaran, pencapaian

hasil jangka panjang dan kemampuan untuk terus fokus pada perjalanan

jangka panjang.

2.2.2.5 Implementation

Infrakstruktur perusahaan harus dibuat secara spesifik dan diatur untuk

mencapai tujuan perusahaan, Berikut ini ada beberapa cara untuk melakukan

implementasi atau mengatur sumber daya sistem dengan cara, yakni: Human

Assets, Process, Organizational Structure, System, Culture, Leadership and

Partnership.

� Human Assets

Di dalam human assets terdapat perekrutan, pemilihan,

pengembangan, dan usaha mempertahankan pekerja. Terdapat 4

bagian pada Human Assets, yakni:

1. Recruitment merupakan tugas untuk pencarian tenaga kerja yang

tepat.

2. Selection merupakan proses keputusan untuk merekrut pekerja

dan perekrutan kerja secara formal.

3. Development adalah tahap dimana setelah pekerja diterima,

maka pekerja akan diberi pelatihan untuk mengembangkan

kelebihannya dan mengurangi kelemahannya.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

26

4. Retention, adalah mempertahankan pekerja yang mempunyai

kemampuan tinggi untuk tetap setia pada perusahaan.

� System

Sistem adalah rutinitas atau prosedur yang dibangun untuk

organisasi dan dapat dihubungkan dengan berbagai aspek

dalam organisasi.

� Process

Proses merupakan pola dari interaksi, koordinasi, komunikasi, dan

pembuat keputusan yang digunakan pekerja sebagai patokan

bagaimana pekerjaan akan dilakukan.

Berikut adalah proses yang harus diterapkan perusahaan online

selama implementasi:

• Proses mengalokasikan sumber daya.

• Proses pengaturan sumber daya manusia.

• Proses penyaluran dan manufaktur.

• Proses pembayaran.

• Proses dukungan atau penanganan pelanggan.

� Culture

Budaya organisasi adalah konteks sosial yang menjelaskan

bagaimana sesuatu dilakukan dan cara orang bekerja di dalam

organisasi. Budaya mempengaruhi bagaimana keputusan dibuat

dan apa yang berharga. Dihubungkan dengan sistem, budaya

berperan sebagai pengatur pekerja yang tidak formal yang dapat

mengurangi kebutuhan birokrasi dan prosedur.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

27

� Leadership

Kepemimpinan mempengaruhi performa organisasi dalam segala

aspek. Disinilah sosok Pemimpin yang akan memainkan peranan

penting dalam menjalankan strategi organisasi, pemimpin harus

dapat memastikan strategi dapat diterjemahkan dalam rencana kerja

dan target performa. Pemimpin harus mempunyai pandangan ke

depan dan menyiapkan organisasi untuk menghadapi kesulitan dan

perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

� Partnership

Partnership adalah persetujuan antara dua atau lebih perusahaan

yang mendatangkan keuntungan untuk keduanya.

2.2.2.6 Metrics

Dalam perusahaan, manajer harus mempertimbangkan metrics karena

metrics dapat membantu mendefinisikan model bisnis, mengkomunikasikan

strategi perusahaan, menampilkan kinerja, meningkatkan kemampuan

menghitung, dan menyampaikan tujuan.

Perusahaan online yang baik dapat diwujudkan dengan cara

menggunakan Balanced Score card yang dapat menghasilkan bisnis yang

baik dapat dengan menggunakan 4 kategori metrics, yaitu : keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran, dan pertumbuhan. Ada 3

kelemahan Balanced Scorecard dalam bisnis online, yaitu: tidak

menyediakan definisi strategi, tidak menjelaskan kemampuan perusahaan,

dan tidak mengikut sertakan kerjasama.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

28

Dalam metrics terdapat pelaksanaan dashboard yang didalamnya

terdapat 5 langkah :

1. Menggambarkan strategi bisnis.

2. Mengambil tindakan untuk menjalankan strategi.

3. Memilih metrics.

4. Menentukan indikasi awal dan indikasi metrics dari metrics

yang dipilih.

5. Menghitung tingkatan pada saat ini dan tingkat target kinerja.

2.2.3 Analisa Dan Perancangan Sistem

2.2.3.1 UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010: 6), “UML (Unified Modeling Language)

merupakan bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang

berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya

digunakan untuk penyederhanaan segala permasalahan yang kompleks

sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah

bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan,

menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem

pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented

Programming).

2.2.3.2 Object Oriented Analysis And Design

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 388) Object Oriented

Analysis and Design adalah, “Sebuah proses dimana sekumpulan model

berbasiskan objek dibuat dan kemudian digunakan oleh programmer untuk

menghasilkan program untuk sistem yang baru. ”

Desain sistem merupakan jembatan penghubung antara kebutuhan

user dengan pembuatan sistem baru.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

29

2.2.3.3 Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 141), “Activity Diagram

adalah diagram alir yang menunjukkan aktivitas dari berbagai user (atau

sistem), orang yang melakukan masing-masing aktivitas, dan juga urutan dari

aktivitas-aktivitas yang ada. ”

Gambar 2.9 Activity Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 144)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

30

2.2.3.4 Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 404), “Class Diagram

menggambarkan sekumpulan kelas – kelas berbasiskan objek yang

dibutuhkan dalam pemrograman, hubungan antara kelas yang satu dengan

kelas yang lain, nama atribut, properties.” Tujuan utama dari class diagram

ialah untuk mendokumentasikan dan menggambarkan kelas-kelas yang akan

dibuat terhadap sistem baru.

Gambar 2.10 Class Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 188)

2.2.3.5 Use Case Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 244), “ Use Case

Diagram adalah sebuah model grafis yang menggambarkan informasi tentang

actor dan use cases.”

Gambar 2.11 Use Case Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 244)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

31

2.2.3.6 Use Case Description/ Fully Developed Description

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 171), “Use case

description adalah gambaran yang menjelaskan detail proses dari setiap use

case.” Fully Developed Description seperti pada Gambar 2.11 memberikan

pemahaman yang lebih dalam tentang proses bisnis dan bagaimana sistem

berperan dalam mendukung proses tersebut.

Gambar 2.12 Fully Developed Description

Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 175)

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

32

2.2.3.7 System Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 242), “System Sequence

Diagram adalah diagram yang menggambarkan input dan output serta urutan

interaksi antara user dan sistem pada use case.” Contoh gambar System

Sequence Diagram dapat dilihat pada gambar 2.13.

Gambar 2.13 System Sequence Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 253)

2.2.3.8 Three Layer System Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 322), “Three Layer

System Sequence Diagram menggunakan akses data dari table didalam table

relational database, dengan ditambahkan objek akses data terkait dengan

objek yang bersangkutan.”

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

33

Gambar 2.14 Three Layer System Sequence Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 323)

2.2.3.9 User Interface

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2011: 530), “User Interface

adalah bagian dari sebuah sistem informasi yang membutuhkan interaksi

pengguna untuk membuat input dan output.”

Sebagai contoh ketika customer service melakukan penyimpanan

pesanan telepon untuk RMO Customer, suatu waktu output dihasilkan setelah

terjadi interaksi dengan pengguna, seperti informasi yang ditampilkan

berdasarkan status dari sebuah pemesanan.

Dalam Sistem berbasis web, pelanggan dapat langsung berinteraksi dengan

sistem untuk meminta informasi, melakukan pemesanan, ataupun melihat

status dari pemesanan pelanggan tersebut.

Menurut B. Shneiderman, C. P. (2010: 606), “Dalam Perancangan

Sebuah System User Interface terdapat delapan aturan atau yang biasa disebut

Eight Golden Rules.” yaitu:

1. Berusaha untuk konsisten.

Dalam merancang User interface seperti pada tampilan menu, akses

bantuan, warna, tampilan layar, jenis huruf, dan fitur lain yang ada pada

user interface, seluruh komponen tersebut harus selalu konsisten tidak

berbeda satu sama lain.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

34

2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan jalan pintas.

Dalam Merancang User Interface diperlukan shortcut, untuk mengurangi

jumlah interaksi dan meningkatkan kecepatan interaksi bagi pengguna.

3. Memberikan umpan balik yang informatif.

Untuk setiap tindakan yang dilakukan pengguna, diharapkan sistem dapat

memberikan umpan balik sesuai dengan interaksi yang dilakukan oleh

pengguna.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir.

Urutan interaksi harus disusun dengan jelas, ada awal tengah dan akhir.

Sebaiknya dilakukan umpan balik yang memberikan informasi pada

pengguna di tiap akhir interaksi, untuk menunjukkan pada pengguna

bahwa interaksi atau pekerjaannya telah selesai.

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan sederhana.

Sebisa mungkin sistem melakukan proteksi terhadap kesalahan yang

ditimbulkan oleh pengguna, dan memberikan informasi yang dimengerti

bagi pengguna.

6. Memungkinkan pembatalan aksi secara mudah.

Jika terjadi kesalahan pada interaksi berupa sebuah aksi, harus dapat

dikembalikan ke keadaan yang semula.

7. Mendukung pusat kendali internal.

Memungkinkan pengguna untuk dapat menguasai sistem tersebut sehingga,

dalam melakukan suatu aksi tidak menyebabkan kesulitan bagi pengguna.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Karena keterbatasan manusia dalam menyimpan dan memproses informasi

pada ingatan jangka pendek sebaiknya baik tampilan maupun prosedur

dalam menggunakan sebuah user interface dirancang semudah mungkin.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

35

2.2.4 HTML

Menurut Sibero (2012: 19), “HTML (Hyper Text Markup Language) merupakan

bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran

dokumen web.”

2.2.5 CSS

Menurut Agustin, Agus, & Feni (2011: 27), “CSS adalah bahasa pemrograman

web yang di desain khusus untuk mengendalikan dan membangun berbagai

komponen dalam web sehingga tampilan web lebih rapi, terstruktur, dan seragam.”

2.2.6 PHP

Menurut Sibero (2012: 49) “PHP adalah pemograman (interpreter) ialah

proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer

secara langsung pada saat baris kode dijalankan.”

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00853-SI Bab2001.pdf · “Kerangka kerja dalam menganalisa kesempatan pasar, bisa diartikan

36