bab 2 landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2006-2-00824-ka bab ii.pdf ·...

26
7 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar (2000, p6), sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Tetapi, istilah sistem informasi akuntansi lebih luas dari itu guna mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi dan pengembangan sistem informasi. Menurut Barry E.Cushing (1995, p17), sistem informasi akuntansi adalah suatu sub sistem dari sistem informasi manajemen di dalam suatu organisasi. Berdasarkan data diatas, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang dirancang atau di desain dalam sebuah perusahaan atau organisasi untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan atau organisasi tersebut. 2.1.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Marshall B. Romney (1997, p2), tujuan-tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas dan transaksi sehingga dengan demikian perusahaan dapat meninjau apa yang telah terjadi.

Upload: dangnhu

Post on 05-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

7

Bab 2

Landasan Teori

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut George H. Bodnar (2000, p6), sistem informasi akuntansi adalah

sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi

menjadi informasi. Tetapi, istilah sistem informasi akuntansi lebih luas dari itu

guna mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi

informasi dan pengembangan sistem informasi. Menurut Barry E.Cushing

(1995, p17), sistem informasi akuntansi adalah suatu sub sistem dari sistem

informasi manajemen di dalam suatu organisasi.

Berdasarkan data diatas, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Sistem

Informasi Akuntansi adalah sistem yang dirancang atau di desain dalam sebuah

perusahaan atau organisasi untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi

yang berguna bagi perusahaan atau organisasi tersebut.

2.1.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Marshall B. Romney (1997, p2), tujuan-tujuan dari sistem

informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas dan transaksi

sehingga dengan demikian perusahaan dapat meninjau apa yang telah terjadi.

Page 2: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

8

2. Memproses data menjadi informasi yang berguna untuk membuat

keputusan dimana memungkinkan manajemen untuk melakukan perencanaan,

mengeksekusi dan mengendalikan aktivitas.

3. Menyediakan pengendalian untuk menjaga asset perusahaan, termasuk

data untuk memastikan bahwa data tersedia jika dibutuhkan dan data tersebut

akurat.

2.1.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney (2000, p2) komponen-komponen suatu Sistem

Informasi Akuntansi adalah :

1. User

User adalah orang yang mengoperasikan system dan menampilkan fungsi

yang bervariasi.

2. Prosedur

Yang termasuk di dalam prosedur adalah mengumpulkan, memproses,

dan menyimpan data mengenai aktivitas perusahaan.

3. Data

Data mengenai proses bisnis perusahaan.

4. Software

Software digunakan untuk memproses data perusahaan infrastruktur.

5. Infrastruktur Teknologi Informasi

Didalamnya termasuk komputer dan peralatan komunikasi jaringan.

Page 3: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

9

Menurut Mulyadi (1997, p3) bahwa komponen-komponen Sistem

Akuntansi adalah:

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam adanya

transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan

formulir ini, peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam

(didokumentasikan) diatas secarik kertas.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data

lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir.

3. Buku Besar

Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk

meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-

unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

4. Buku Pembantu

Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi terakhir,

yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi

diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku

pembantu.

Page 4: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

10

5. Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa

neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan

harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok

penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar

saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi

yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

2.2 Flowchart

2.2.1 Pengertian Flowchart

Menurut Bodnar (2000,p37) flowchart adalah suatu diagram simbolik

yang menampilkan arus data dan sequence dari operasi dalam sebuah sistem.

2.2.2 Simbol-simbol Flowchart

Karena pentingnya flowchart sebagai suatu alat komunikasi yang

meningkat dengan pertumbuhan dan kompleksitas dari proses computer, suatu

kebutuhan untuk standardrisasi simbol dan usage conventions menjadi

apparent. Berikut ini adalah beberapa simbol dasar dari flowchart, yaitu :

Page 5: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

11

Catatan

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi

yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di

dalam dokumen atau formulir. Nama catatan akuntansi

dicantumkan di dalam simbol ini.

Proses Komputer On-Line

Menggambarkan pengolahan data dengan komputer secara online.

Nama program ditulis di dalam simbol ini.

Garis Alir

Menggambarkan arah proses pengolahan data. Anak panah tidak

digambarkan jika arus dokumen mengarah ke bawah dan ke

kanan.

Keterangan / Komentar

Simbol yang digunakan apabila ingin menambahkan keterangan

untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir.

Gambar 2.1 Simbol Dasar Flowchart

Page 6: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

12

Simbol Input / Output yang lebih Spesialisasi :

Dokumen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis

dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk

mencatat data transaksi yang terjadi.

Dokumen dan tembusannya

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan

tembusannya. Nomor lembar dokumen dicantumkan disudut

kanan atas.

Berbagai Dokumen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis

dokumen yang digabungkan bersama di dalam satu paket. Nama

dokumen di dalam masing-masing simbol dan nomor lembar

dokumen dicantumkan di sudut kanan atas simbol dokumen yang

bersangkutan.

Manual input

Simbol ini menggambarkan pemasukan data melalui komputer

melalui on-line terminal.

Page 7: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

13

Simbol Proses Spesialisasi :

Keputusan

Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam

proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis di dalam

simbol ini.

Arsip Sementara

Digunakan untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen,

dimana arsip tersebut akan diambil kembali pada suatu saat untuk

diproses lebih lanjut. Untuk menunjukkan urutan pengarsipan

dokumen digunakan simbol berikut ini :

A = menurut abjad

N = menurut nomor urut

T = menurut tanggal

Arsip Permanen

Menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat

penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi.

Kegiatan Manual

Simbol ini untuk menggambarkan kegiatan secara manual.

Gambar 2.2 Simbol Proses

Page 8: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

14

Simbol Tambahan :

Mulai/Berakhir (Terminal)

Simbol ini menggambarkan awal dan akhir dari suatu sistem

akuntansi.

Penghubung Halaman yang Sama

Keterbatasan halaman kertas untuk menggambar mengakibatkan

diperlukannya simbol penghubung untuk memungkinkan aliran

dokumen berhenti di suatu lokasi halaman tertentu dan kembali

berjalan di lokasi lain pada halaman yang sama.

Penghubung pada Halaman yang Berbeda

Sama seperti penghubung pada halaman yang sama, tetapi simbol

ini digunakan sebagai penghubung bila ada penggantian halaman.

Gambar 2.3 Simbol Tambahan

Page 9: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

15

2.3 Database

2.3.1 Pengertian Database

Database adalah suatu koleksi data computer yang terintegrasi,

diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan

pengambilan kembali (Mcleod,1998, p258). Dua tujuan utama dari konsep

database adalah meminimumkan pengulangan dan pencapaian indepensi data.

Menurut Connoly (2002, p15) pendekatan database ialah memisahkan

struktur data dari program aplikasi dan menyimpannya dalam database. Dalam

menganalisa kebutuhan informasi suatu organisasi, kita berusaha menentukan

entity, atribut dan relasi. Entity adalah objek dalam organisasi yang dapat

dibedakan yang digambarkan dalam database. Atribut adalah property yang

menggambarkan beberapa aspek suatu objek yang dikenal sebagai record.

Sedangkan relasi adalah hubungan antara beberapa entity. Database

menyajikan entity, atribut dan relasi yang logis antara entity.

2.3.2 Entity Relationship Modelling

Menurut Budiharto (2002, p4), mendesain basis data merupakan hal yang

sangat penting dalam membuat basis data. Kita menggunakan ER untuk

mendesainnya. ER merupakan sebuah permodelan untuk mendesain basis data

yang baik. Tanpa ER ini, bisa dipastikan proses pembuatan basis data berjalan

lama dan tidak teratur. Pada saat mendesain basis data yang perlu diperhatikan

ialah membuat relasi–relasi yang benar diantara tabel. Proses desain basis data

cukup menghabiskan waktu yang lama jika basis datanya besar.

Page 10: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

16

Pendokumentasian desain basis data mutlak harus dilakukan dengan baik agar

mudah didalam pengembangan dan perbaikan nantinya.

2.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi berorientasi Object

Oriented

2.4.1 Pengertian Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut McLeod (2001, p192) Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Menurut

Mulyadi (1997,p51) perancangan atau desain Sistem Informasi adalah proses

penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan

sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk

dipertimbangkan.

Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu

proses penerjemahan kebutuhan user untuk dijadikan spesifikasi yang lebih

rinci untuk mempertimbangkan pembuatan metode pengembangan sistem baru.

2.4.2 Pengertian Object-Oriented

Menurut McLeod (2001, p330) awalnya masih banyak perusahaan yang

menggunakan alat-alat pembuatan model proses dengan Flowchart, dan Data

Flow Diagram (DFD). Kemudian berubah dengan menggunakan Entity

Relationship Diagram (ERD). Dan akhirnya sekarang berubah dengan

mengkombinasikan proses dan data menjadi object, dimana object oriented

dapat menyediakan informasi yang jelas mengenai konteks dari sistem.

Page 11: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

17

2.4.2.1 Object Oriented Analysis

Menurut Booch (1995,p15), object oriented analysis adalah sebuah

metode analisis yang menguji permintaan dari perspektif class dan object

yang ditemukan pada problem domain. Menurut Whitten et al (2001,

p170) Object Oriented Analysis diartikan sebagai suatu metode untuk

menganalisis kebutuhan-kebutuhan dengan cara mengintegrasikan data dan

proses ke dalam suatu bentuk dan disebut objects.

2.4.2.2 Object Oriented Design

Menurut Booch (1995,p15) object oriented design adalah sebuah

metode design yang meliputi proses dari object oriented yang kurang baik

dari sebuah catatan yang menggambarkan secara logika dan fisik menjadi

sama baiknya seperti model dan dinamik atas sistem.

2.4.2.3 Object Oriented Analysis & Design

Menurut Whitten (2001, p97), OOA&D berusaha untuk

menggabungkan data dan proses menjadi suatu gagasan tunggal yang

disebut objects. OOA&D memperkenalkan object diagram yang

mendokumentasikan sistem yang dipandang dari segi object dan

interaksinya. Menurut Larman (1998, p6) intisari dari OOA&D adalah

penekanan pada pertimbangan problem domain dan solusi logis dari

persepsi objects. Menurut Mathiassen et al (2000, p14-15) terdapat 4

aktivitas utama dalam OOA&D yaitu Problem Domain Analysis,

Page 12: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

18

Application Domain Analysis, Architectural Design dan Component

Design.

Jadi Object Oriented Analysis & Design dapat diartikan sebagai suatu

proses analysis dan design yang menggabungkan data dan proses menjadi

satu yang digambarkan atau dilihat dari segi objectnya.

2.4.2.4 Konsep Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek

Menurut Mathiassen et al (2000, p14-15) terdapat empat aktivitas

utama dalam OOA&D yaitu problem domain analysis, application domain

analysis, architectural design, dan component design.

2.4.3 Problem Domain Analysis

Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian informasi – informasi yang

harus ada pada suatu sistem untuk menghasilkan sebuah model sistem.

Problem domain merupakan bagian dari keadaan yang akan diatur, dipantau

dan dikontrol oleh sistem (Mathiassen et al, 2000, p6). Sumber dari aktivitas

ini adalah sistem terkomputerisasi dengan menggunakan bahasa alami.

Mathiassen (2000, pp46- 47) didalam bukunya menulis bahwa terdapat 3

subaktivitas dalam problem domain analysis yaitu:

1. Classes

2. Structure

3. Behavior

Page 13: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

19

2.4.3.1 Classes

Merupakan tahapan dilakukannya pemilihan class dan event dari

system definition untuk menghasilkan event table. Class adalah deskripsi

dari kumpulan object yang mempunyai structure, behavioural pattern dan

attributes yang sama. Object adalah suatu entitas yang memiliki identity,

state, dan behaviour ( Mathiassen et al, 2000, p51). Menurut Mathiassen et

al( 2000, pp53- 55) untuk menjalankan aktivitas classes dapat dimulai

dengan mengidentifikasikan kandidat / calon yang mungkin untuk classes

dan events dalam model problem domain.

2.4.3.2 Structure

Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan hubungan struktural antara

class dan object. Sumber dari tahap ini adalah event table yang dihasilkan

dari tahap sebelumnya, sedangkan hasil akhirnya adalah membuat class

diagram, yaitu diagram yang menyediakan gambaran iktisar problem

domain yang bertalian secara logis dengan menggambarkan hubungan

stuktural antara classes dan objects didalam model (Mathiassen et al, 2000,

pp69- 70).

Menurut Mathiassen et al( 2000, pp72- 79) terdapat 2 tipe structure

dalam Object Oriented yaitu:

1. Class structure

Mengekspresikan hubungan konseptual yang statis antar class.

Hubungan statis ini tidak akan berubah, kecuali terjadi perubahan

pada deskripsinya. Class structure dibagi menjadi 2 yaitu:

Page 14: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

20

a. Generalization structure, merupakan hubungan antara 2 atau lebih

subclass dengan 1 atau lebih superclass (Mathiassen et al, 2000,

p72). Sebuah class yang umum (superclass) mendeskripsikan

properti umum kepada grup dari special class (subclass).

b. Cluster, merupakan kumpulan dari class yang berhubungan

(Mathiassen et al 2000, p74). Cluster digambarkan dengan notasi

file folder yang melingkupi class – class yang saling berhubungan

didalamnya. Class-class dalam satu cluster biasanya memiliki

hubungan berupa generalization atau aggregation. Sedangkan

hubungan class dengan cluster yang berbeda biasanya berupa

association structure.

2. Object structure

Mengekspresikan hubungan dinamis dan konkret antar object.

Hubungan ini dapat berubah secara dinamis tanpa mempengaruhi

perubahan pada deskripsinya. Ada 2 macam object structure yaitu:

a. Aggregation structure, mendefinisikan hubungan antara dua atau

lebih object. Menurut Mathiassen et al (2000, p79), terdapat 3 tipe

aggregation structure yaitu:

• Whole-part, dimana whole merupakan jumlah dari parts,

sehingga jika salah satu parts dihilangkan maka secara tidak

langsung telah mengubah whole.

• Container-content, dimana whole adalah container (tempat

tampung) dari parts-nya, sehingga bila terdapat penambahan

Page 15: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

21

atau pengurangan terhadap isinya (parts), tidak akan

mengubah pengertian dari whole.

• Union-member, dimana whole merupakan union atau

gabungan yang terorganisir dari anggotanya (parts), sehingga

jika terdapat penambahan atau pengurangan anggota, tidak

akan mengubah union-nya. Terdapat batasan jumlah anggota

terendah, karena tidak mungkin sebuah union tanpa anggota.

b. Association structure, mendefinisikan hubungan antara dua atau

lebih object, tetapi berbeda dengan aggregation (Mathiassen et al,

2000, p76). Hubungan antar class pada aggregation mempunyai

pertalian yang kuat sedangkan pada association tidak kuat.

2.4.3.3 Behavior

Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk memodelkan keadaan problem

domain yang dinamis dengan memperluas definisi class yang terdapat

dalam class diagram, yaitu dengan menambahkan behavioural patterns dan

attributes untuk setiap class. Sumber dari tahap ini adalah event table dan

class diagram yang telah dihasilkan dari tahap–tahap sebelumnya.

Sedangkan hasil akhirnya adalah behavioral patterns yang diekspresikan

secara grafis dalam Statechart Diagram (Mathiassen et al, 2000, p89- 90).

Dalam class activity, behavior dipandang sebagai kumpulan event

yang tidak berurutan yang meliputi suatu object. Sedangkan dalam

behavior activity, behavior secara lebih tepat dideskripsikan dengan

menambahkan waktu terjadinya events.

Page 16: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

22

Object behavior di-identifikasikan dengan event trace yaitu

serangkaian events yang berurutan yang meliputi suatu object. Event trace

antara satu object mungkin berbeda dengan object lain meskipun kedua

object tersebut berada dalam class yang sama. Hal ini disebabkan karena

sifat event trace yang unik untuk object tertentu. Deskripsi dari event trace

yang mungkin untuk seluruh object dalam sebuah class disebut behavioral

pattern (Mathiassen et al, 2000,p90).

Dalam memodelkan problem domain, dilakukan pengidentifikasian

requirements untuk data-data yang akan disimpan oleh sistem. Untuk

menspesifikasikan data tersebut digunakan attribute, yaitu deskripsi

properti dari class atau event (Mathiassen et al, 2000, p92).

Menurut Mathiassen et al(2000, p93) behavioral pattern memiliki

struktur pengendalian sebagai berikut:

• Sequence adalah suatu set events yang akan terjadi satu persatu

(secara berurutan).

• Selection adalah satu event yang terjadi dari satu set event.

• Iteration adalah satu event yang terjadi berulang- ulang kali.

2.4.4 Application Domain Analysis

Tahap ini mendefinisikan requirements dari suatu sistem. Application

Domain merupakan bagian yang mengatur, memantau, atau mengontrol

problem domain (Mathiassen et al, 2000, p6). Prinsip dari application domain

analysis adalah bekerjasama dengan user untuk menentukan usage, function

Page 17: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

23

dan interface. Sumber dari aktivitas ini adalah system definition dan model dari

tahap sebelumnya.

Menurut Mathiassen et al (2000, p117) terdapat tiga subaktivitas dalam

application domain analysis, yaitu:

1. Usage

Hasil akhir dari aktivitas ini adalah membuat deskripsi dari actors dan

use case, dimana relasinya diekspresikan dengan menggunakan actor table

atau use case diagram. Actor merupakan abstraksi dari user atau sistem lain

yang berinteraksi dengan sistem (Mathiassen et al,2000, p119). Sedangkan

usecase adalah pola interaksi antara sistem dengan actors dalam application

domain (Mathiassen et al, 2000,p120). Hubungan antara actor dan usecase

adalah association.

Menurut Armour dan Miller (2001,p7) untuk mendokumentasikan actors

dapat menggunakan actor specifications yang berisi informasi mengenai nama

actor. Abstract actor menggambarkan behavior yang sama antara dua actor

atau lebih. Adanya usecase description dapat mempermudah pemahaman

mengenai interaksi antar actors dan sistem serta tanggung jawab dan behavior

sistem dalam responsnya terhadap interaksi tersebut (Armour dan Miller, 2001,

p90). Usecase description berisi informasi mengenai nama usecase, usecase 10,

actor yang terlibat dan description (menjelaskan garis besar dari usecase

tersebut). Deskripsi usecase harus dapat memungkinkan para developer untuk

mengidentifikasi kebutuhan elemen function dan interface.

Page 18: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

24

2. Function

Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menentukan kemampuan

pemrosesan dari suatu sistem sehingga menghasilkan suatu function list beserta

spesifikasi untuk function yang kompleks. Function memfokuskan pada apa

yang bisa dilakukan oleh sistem untuk membantu actor. Dengan kata lain,

function merupakan fasilitas untuk membuat sebuah model berguna bagi actor

(Mathiassen et al, 2000, p138).

Menurut Mathiassen et al (2000, p 138) terdapat 4 tipe utama dari

function, dimana masing-masing tipe mengekspresikan hubungan antara model

dan konteks sistem ke empat tipe tersebut antara lain update function, signal

function, read function, dan compute function.

3. Interface

Tujuan dari aktivitas ini adalah menentukan antar muka (interface) dr

system yang sedang dikembangkan. Interface adalah fasilitas yang membuat

model sistem dan function tersedia bagi actor (Mathiassen et al, 2000, p151).

Adanya interface memungkinkan actor untuk berinteraksi dengan sistem.

Sumber berasal dari class diagram,uses cases,dan function list.

Menurut Mathiassen et al (2000, p152), terdapat dua macam interface:

1. User Interface, menghubungkan manusia dengan sistem. Dalam

merancang user interface dibutuhkan feedback dari user.

2. System Interface, menghubungkan system actor (sistem lain) dengan

sistem yang sedang di-develop. Sistem lain bisa berupa: External

Device (sensor,switch dll).

Page 19: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

25

2.5 Teori Pendukung

2.5.1 Pengertian Persediaan

Menurut Noori (1997, p424), persediaan adalah sejumlah komoditas di

dalam pengendalian suatu perusahaan yang disimpan untuk waktu tertentu

guna memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Menurut Niswonger dan

Fess Warren(1996, p431), perusahaan umumnya mempunyai 3 jenis

persediaan, yaitu bahan baku, barang dalam proses (barang setengah jadi) dan

barang jadi. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh perkiraan

produksi, sifat dan musiman produksi, dapat diandalkan pihak

pemasok(supplier) serta tingkat efisiensi penjadwalan pembelian dan kegiatan

produksi. Menurut Handoko(2001, p333) persediaan adalah suatu istilah umum

yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya- sumber daya organisasi

yang disimpan dalam antipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Permintaan

akan sumber daya mungkin internal maupun eksternal. Ini meliputi persediaan

bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan

bahan pembantu atau pelengkap, dan komponen-komponen lain yg menjadi

bagian keluaran produk perusahaan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah barang-

barang yang dibeli untuk diproduksi, serta dijual kembali dan habis dipakai

oleh perusahaan. Karena pentingnya peranan persediaan barang bagi

perusahaan, kekayaan tersebut haruslah berada pada pengendalian dan

pengawasan ketat.

Page 20: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

26

2.5.2 Istilah dalam Persediaan

Beberapa istilah persediaan yang sering digunakan, menurut Sugiana

(2003, p24) adalah :

1. Stock Card

Stock card adalah catatan untuk stock harian dimana masukan berupa

jumlah dari sistem pembelian yang merupakan penambahan terhadap stok

barang sedangkan dari sistem penjualan merupakan pengurangan.

2. Stock Opname

Stock opname adalah pemeriksaan stok fisik yang tersedia (digudang)

dan membandingkannya dengan stok yamg tercatat (pada computer).

Biasanya dilakukan pada periode tertentu, misalnya sebulan sekali, enam

bulan, bahkan ada yang setahun sekali. Pemeriksaan ini tergantung pada

banyaknya jenis barang. Apabila terlalu banyak, maka bisa memerlukan

waktu yang cukup lama. Berdasarkan hasil perbandingan stok fisik dan

stok tercatat, apabila terdapat selisih antara stok fisik dan stok yang

tercatat maka akan dilakukan adjustment stock, dimana jika terdapat

kekurangan pada stok fisik maka kekurangan ini akan menjadi biaya.

Setelah pencatatan terkumpul semuanya, sistem stok berperan kembali

untuk memperbaharui catatan stok terakhir pada tabel barang.

3. Adjustment Stock

Setelah dilakukan stock opname, bila ada barang yang rusak, hilang

dan sebagainya, maka akan dilakukan penyesuaian terhadap stok fisik

yang tercatat.

Page 21: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

27

2.5.3 Jenis-jenis Persediaan

Menurut Rangkuti (1995, p14), persediaan dapat dibedakan menjadi :

1. Persediaan bahan baku yaitu persediaan bahan barang berwujud, seperti

besi, kayu serta komponen- komponen lainnya yang digunakan dalam

proses produksi.

2. Persediaan bagian produk / komponen yang dibeli, yaitu persediaan

barang- barang yang terdiri dr komponen- komponen yang diperoleh dari

perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu

produk.

3. Persediaan bahan-bahan pembantu / penolong, yaitu persediaan barang-

barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan

bagian atau komponen barang jadi.

4. Persediaan barang setengah jadi / barang dalam proses, yaitu persediaan

barang- barang yang merupakan keluaran dari tiap- tiap bagian dalam

proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih

perlu diproses lebih lanjut untuk menjadi barang jadi.

5. Persediaan barang jadi, yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai

diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim

kepada konsumen.

2.5.4 Pengertian Sistem Informasi Persediaan

Persediaan merupakan faktor yang sangat penting bagi setiap perusahaan.

Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa

Page 22: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

28

perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan

pelanggannya.

Menurut Mulyadi (1997, p555), sistem informasi persediaan adalah suatu

sistem yang menyediakan informasi atau laporan-laporan yang dibutuhkan oleh

pihak manajemen yang berhubungan dengan operasi pemesanan, penyimpanan

dan persediaan bahan baku.

2.5.5 Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan

Menurut Mulyadi (1997, p558), ada dua macam metode pencatatan

persediaan yaitu sebagai berikut :

1. Metode Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory Method)

Dalam metode ini, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu

persediaan. Metode ini cocok digunakan dalam penentuan biaya bahan

baku dalam perusahaan yang berharga pokok produknya dikumpulkan

dengan metode harga pokok pesanan.

Ada 3 metode yang biasa digunakan untuk menilai persediaan

dengan metode perpetual, yaitu sebagai berikut :

1. Metode First In First Out (FIFO)

Untuk menetapkan harga pokok persediaan didasarkan atas

asumsi bahwa harga pokok harus dibebankan pada pendapatan

sesuai dengan urutan pembelian barang tersebut. Jadi, persediaan

yang masih ada dianggap berasal dari barang pembelian terakhir

(Fess, terjemahan Ruswinarto, 1997, p396).

Page 23: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

29

2. Metode Last In First Out (LIFO)

Didasarkan atas anggapan bahwa harga pokok barang dari

pembelian terakhir harus dibebankan kependapatan. Jadi,

persediaan yang ada dianggap berasal dari harga pokok paling

awal ( Fess, terjemahan Ruswinarto, 1997, pp397).

3. Metode Harga Pokok Rata-Rata (Average)

Terkadang disebut juga metode rata- rata tertimbang (weighted

average method), didasarkan atas asumsi bahwa harga pokok

harus dibebankan kependapatan menurut harga rata- rata

tertimbang perunit dengan barang yang dijual ( Fess, terjemahan

Ruswinarto, 1997, p398).

2. Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)

Dalam metode ini, hanya tambahan persediaan dari pembelian

saja yang tercatat, sedangkan mutasi berkurangnya karena pemakaian

tidak dicatat dalam kartu persediaan dan metode itu cocok digunakan

dalam penentuan biaya bahan baku dalam perusahaan yang harga pokok

produknya dikumpulkan dengan metode harga pokok proses.

Didasarkan atas anggapan bahwa harga pokok barang dari

pembelian terakhir harus dibebankan kependapatan. Jadi, persediaan yang

ada dianggap berasal dari harga pokok paling awal ( Fess, terjemahan

Ruswinarto, 1997, pp397).

Page 24: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

30

2.5.6 Pengendalian Internal Persediaan

Pengendalian internal atas persediaan merupakan hal yang sangat

penting karena persediaan adalah bagian yang amat penting dari suatu

perusahaan dagang.

Menurut Render dan Heizer (2001, p318), elemen yang harus ada

untuk mendukung pengendalian internal yang baik atas persediaan adalah:

1. Pemilihan karyawan, pelatihan dan disiplin yang baik.

2. Pengendalian yang ketat atas barang yang datang melalui sistem kode

barang (barcode).

3. Pengendalian yang efektif atas semua barang yang keluar dari fasilitas.

Setiap perusahaan perlu mengadakan pengawasan persediaan untuk

dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaannya. Oleh karena itu

perusahaan harus dapat mempertahankan suatu jumlah persediaan yang

optimum yang dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran kegiatan perusahaan

dalam jumlah dan mutu yang tepat serta dengan biaya yang serendah-

rendahnya.Persediaan yang terlalu berlebihan merugikan perusahaan karena

banyak uang atau modal yang tertanam. Sebaliknya suatu persediaan yang

terlalu kecil akan merugikan perusahaan karena kelancaran dari kegiatan

produksi dan distribusi perusahaan terganggu.

Tujuan pengawasan persediaan menurut Rangkuti (1995, p9) adalah :

a. Menjaga agar jangan sampai kehabisan persediaan.

b. Supaya pembentukan persediaan stabil

c. Menghindari pembelian yg kecil- kecil

d. Pemesanan yang lebih ekonomis

Page 25: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

31

2.5.7 Minimum Stock

Menurut Handoko (2001, p359) persediaan minimum merupakan batas

persediaan yang paling kecil yang harus ada untuk suatu jenis barang. Oleh

karena itu, persediaan minimum ini dimasukkan untuk menghindari

kemungkinan kurangnya persediaan, maksud persediaan umum merupakan

persediaan cadangan untuk menjamin keselamatan operasi atau kelancaran

produksi perusahaan yang karena itu persediaan ini sering disebut persediaan

pengaman. Jadi persediaan minimum dalam suatu perusahaan hendaknya sama

dengan besarnya persediaan pengaman.

2.5.8 Fungsi yang Terkait

Menurut Mulyadi (1997, p581), fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem

informasi persediaan adalah :

1. Panitia Perhitungan Fisik Persediaan

Bertanggung jawab untuk melaksanakan perhitungan fisik persediaan

dan menyerahkan hasil perhitungan fisik tersebut kepada bagian kartu

persediaan untuk digunakan sebagai dasar adjustment terhadap catatan

persediaan dalam kartu persediaan.

2. Fungsi Akuntansi

Bertanggung jawab untuk mencantumkan harga pokok satuan

persediaan yang dihitung ke dalam hasil perhitungan fisik, melakukan

adjustment terhadap kartu persediaan berdasar data hasil perhitungan

fisik, membuat bukti memorial untuk mencatat adjustment data

Page 26: Bab 2 Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00824-KA Bab II.pdf · Jadi, analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi adalah suatu proses penerjemahan

32

persediaan dalam jurnal umum berdasar hasil perhitungan fisik

persediaan.

3. Fungsi Gudang

Bertanggung jawab untuk melakukan adjustment data kuantitas

persediaan yang dicatat dalam kartu gudang berdasarkan hasil

perhitungan fisik persediaan.

2.5.9 Teori Sistem Informasi Akuntasi Persediaan

Jadi kesimpulan dari Sistem Informasi Akuntansi Persediaan adalah

suatu sistem berbasiskan komputer yang mengubah data akuntansi

menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan yang dapat

menyediakan informasi atau laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak

manajemen yang berhubungan dengan transaksi proses persediaan.