bab 2 landasan teori 2.1 komunikasi massa …thesis.binus.ac.id/asli/bab2/2011-2-00545-mc...

33
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi (communication) berasal dari kata Latin yaitu communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan suatu efek tertentu. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan. Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini, dan lainnya. Sedangkan perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, keberanian, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati seseorang. Menurut Effendy (2004:50), komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa. Komunikasi Massa merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi yang melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televisi dan film. Isi komunikasi massa bersifat umum dan terbuka. Oleh karena itu, maka sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melainkan suatu organisasi formal dan sang pengirimnya seringkali merupakan komunikator professional. Komunikasi massa menekankan pada isi atau pesan dengan penggunaan media. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa atau mass communication merupakan suatu proses komunikasi dengan menggunakan media massa. Menurut Rakhmat (2004:65), komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui media

Upload: hatuong

Post on 05-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Komunikasi Massa

2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi (communication) berasal dari kata Latin yaitu communicatio, dan

bersumber dari kata communis yang berarti sama. Komunikasi merupakan suatu proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan suatu efek tertentu. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses

penyampaian pikiran atau perasaan. Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini, dan

lainnya. Sedangkan perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, keberanian, dan

sebagainya yang timbul dari lubuk hati seseorang.

Menurut Effendy (2004:50), komunikasi massa adalah komunikasi melalui

media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa. Komunikasi

Massa merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang komunikasi massa. Komunikasi

massa adalah komunikasi yang melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio,

televisi dan film. Isi komunikasi massa bersifat umum dan terbuka. Oleh karena itu,

maka sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melainkan suatu organisasi formal

dan sang pengirimnya seringkali merupakan komunikator professional. Komunikasi

massa menekankan pada isi atau pesan dengan penggunaan media. Dapat disimpulkan

bahwa komunikasi massa atau mass communication merupakan suatu proses komunikasi

dengan menggunakan media massa.

Menurut Rakhmat (2004:65), komunikasi massa diartikan sebagai jenis

komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui media

cetak, surat kabar, majalah, elektronik, radio dan televisi, sehingga pesan dapat diterima

secara serentak dan sesaat. Pesan yang disampaikan melalui media massa merupakan

produk dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, serta acuan simbolik yang

mempunyai nilai guna.

2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Karakteristik komunikasi massa dibatasi pada lima jenis media massa yang

dikenal sebagai The Big Five of Mass Media. Media massa ini terdiri dari koran,

majalah, radio, televisi, dan film. Karakteristik komunikasi massa secara konsepsional

adalah :

1. Komunikasi media massa diperuntukkan bagi khalayak luas, heterogen dan tersebar,

serta tidak mengenal batas geografis kultural.

2. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum.

3. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah.

4. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal,

dan terorganisasi.

5. Penyampaian pesan melalui media massa, dilakukan secara berkala, tidak bersifat

temporer.

6. Isi pesan yang disampaikan melalui media massa mencakup berbagai aspek

kehidupan manusia seperti sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lainnya yang

mencakup di sekitar lingkungan manusia.

2.1.3 Ciri-Ciri Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan suatu ilmu yang ditujukan kepada audien dengan

melalui media massa. Apabila dibandingkan dengan jenis-jenis komunikasi lainnya,

komunikasi massa mempunyai cirri-ciri khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat

komponennya. Menurut Effendy (2006:22), adapun ciri-ciri dari komunikasi massa

adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi massa berlangsung satu arah

Komunikasi massa berlangsung satu arah (one way communication) berarti tidak

terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Wartawan sebagai

komukator tidak mengetahui tanggapan dari para pembacanya terhadap pesan

dan berita yang disiarkan. Demikian pula terjadi pada penyiar televisi, radio, dan

sutradara film yang tidak mengetahu tanggapan dari para khalayak yang menjadi

sasarannya. Yang dimaksud dengan “tidak mengetahui” adalah tidak mengetahui

pada waktu proses komunikasi berlangsung. Konsekuensi dari situasi komunikasi

ini adalah komunikator pada komunikasi massa harus melakukan perencanaan

dan persiapan agar pesan yang disampaikan pada komunikan harus bersifat

komunikatif sehingga dengan mudah dapat dipahami.

2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni

suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya melembaga.

Komunikator tidak mempunyai kebebasan individual karena dalam

menyebarluaskan pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga, sejalan

dengan nama stasiun televisi yang diwakilinya. Konsekuensi dari sifat

komunikator yang melembaga adalah peranannya dalam proses komunikasi

ditunjang oleh orang lain. Kemunculannya dalam media komunikasi tidak

sendirian, tetapi bersama dengan orang lain.

3. Pesan komunikasi massa bersifat umum

Pesan yang disebarluaskan melalui media massa bersifat umum karena pesan

yang disampaikan atau disebarkan media massa bersifat umum (publik),

ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum, sehingga tidak

ditujukan kepada perseorangan atau sekelompok tertentu. Media massa tidak

akan menyiarkan suatu pesan yang tidak menyangkut kepentingan umum.

4. Media komunikasi massa menimbulkan kerempakan

Media massa mempunyai ciri mempunyai kemampuan yang dapat menimbulkan

keserempakan pada khalayak dalam menerima pesan – pesan yang disebarkan.

5. Komunikasi massa bersifat heterogen

Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang

terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator

bersifat heterogen. Dalam keberadaanya secara terpencar dimana satu sama

lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi, mempunya

perbedaan dalam berbagai hal seperti jenis kelamin, usia, agama, ideologi,

pekerjaan, pengalaman, kebudayaan, pandangan hidup dan sebagainya.

Heterogenitas khalayak seperti itu yang menjadi kesulitan seorang komunikator

dalam menyebarkan pesannya melalu media massa karena setiap individu dan

khalayak menghendaki keinginannya terpenuhi. Cara untuk mengatasi

heterogenitas adalah mengelompokkan menurut jenis kelamin, usia, agama, dan

lainnya berdasarkan perbedaan.

2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa yang merupakan suatu proses berkomunikasi melalui media

massa mempunyai dua fungsi yaitu fungsi komunikasi massa secara umum dan

komunikasi secara khusus. Fungsi pertama adalah fungsi umum, menurut Siti Karlinah

dan rekan (2007:18), fungsi komunikasi massa atau fungsi dari media massa dilihat dari

perspektif secara umum yang meliputi fungsi memberi informasi, memberi pendidikan

(to educated), memberi hiburan (to entertain) dan memengaruhi (to influence).

Fungsi kedua, fungsi komunikasi massa secara khusus, mempunyai fungsi yang

berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Fungsi komunikasi massa secara khusus

adalah sebagai berikut :

1. Fungsi untuk meyakinkan melalui pengukuhan atau memperkuat sikap atau nilai

seseorang, mengubah sikap, menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu

serta memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.

2. Fungsi menganugerahkan status, yaitu fungsi yang dapat menganugerahkan

status publik terhadap orang-orang tertentu, sedangkan fungsi membius,

merupakan fungsi yang sangat menarik karena khalayak seolah-olah tidak

berdaya dalam menerima pesan-pesan yang disampaikan oleh media.

3. Fungsi sebagai alat untuk menciptakan rasa kebersamaan, yaitu kemampuan

media massa membuat khalayak menjadi anggota suatu kelompok.

4. Fungsi privatisasi yaitu sebagai suatu kecenderungan bagi seseorang untuk

menarik diri dari kelompok sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunia sendiri.

2.2 Media Massa

2.2.1 Pengertian Media Massa

Menurut Cangara (2003:134), media adalah suatu alat atau sarana yang

digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan

Pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dari sumber ke khalayak (penerima) dengan menggunakan alat –

alat komunikasi mekanis, seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. Dari penjelasan

tersebut dapat disimpulkan bahwa media massa merupakan media yang digunakan

dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada khalayak yang berjumlah besar

secara serempak.

Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah

banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam

kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop,

yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain

penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan

media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu

pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk

menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap,

pendapat dan prilaku komunikasi (Effendy, 2000).

Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada

kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa

yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal

umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan

dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis

sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam

proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).

Media massa sangat berperan dalam perkembangan atau bahkan perubahan pola

tingkah laku dari suatu masyarakat, oleh karena itu kedudukan media massa dalam

masyarakat sangatlah penting. Dengan adanya media massa, masyarakat yang tadinya

dapat dikatakan tidak beradab dapat menjadi masyarakat yang beradab. Hal itu

disebabkan, oleh karena media massa mempunyai jaringan yang luas dan bersifat massal

sehingga masyarakat yang membaca tidak hanya orang-perorang tapi sudah mencakup

jumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan pembaca, sehingga pengaruh media massa akan

sangat terlihat di permukaan masyarakat.

2.2.2 Jenis Media Massa

Jenis media massa ada dua yaitu :

a. Media massa tradisional

Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki

organisasi yang jelas sebagai media massa dimana terdapat ciri-ciri seperti:

1. Informasi yang didapat dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan

didistribusikan.

2. Media massa menjadi perantara antara pengirim dan penerima untuk

mengirim informasinya melalui saluran tertentu.

3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat untuk

menyeleksi informasi yang mereka terima.

4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sangat sedikit.

Contoh – contoh dari media massa tradisional ialah, surat kabar, majalah,

radio, televisi, dan film.

b. Media massa modern

Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah

berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam

media massa seperti internet dan telepon selular.

Media massa yang lebih modern ini memiliki ciri-ciri seperti:

1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima,

seperti melalui SMS dan media Internet.

2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun

juga oleh individual atau perorangan.

3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu.

4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam.

5. Penerima yang menentukan waktu interaksi.

2.2.3 Fungsi Media Massa

Komunikasi dalam pelaksanaannya memiliki berbagai macam fungsi dalam

kehidupan manusia, seperti berikut ini :

1. Menyampaikan informasi (to inform)

2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence) (Effendy,2003:8)

2.3 Program Televisi

2.3.1 Pengertian Program Televisi

Kata program berasal dari bahasa Inggris, “programme” atau “program” yang

artinya acara atau rencana. Program diartikan sebagai segala hal yang ditampilkan

distasiun televisi untuk memenuhi kebutuhan audiensnya (Morrisan, 2008:199).

Setiap harinya, televisi menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya

sangat banyak dan jenisnya beragam. Pada sadarnya apa saja yang dapat dijadikan

sebagai program, yang terpenting adalah disukai oleh audiens, tidak bertentangan

dengan norma kesusilaan, hokum dan peraturan yang berlaku. Didunia pertelevisian,

program merupakan unsur yang sangat penting, karena program yang disiarkan memiliki

dampak yang luas terhadap masyarakat. Untuk itulah bagian program merupakan tulang

punggung dari suatu stasiun televisi yang mempunyai tugas harus merencanakan

program dengan matang, karena apapun yang disiarkan oleh bidang program ditujukan

oleh audiensnya, oleh sebab itu wajar bila disebutkan Broadcasting is Planning atau

Televisi is Planning, karena semua acara yang disiarkan oleh stasiun televise merupakan

acara yang telah direncanakan sebelumnya dan jarang sekali terjadi acara yang insidetil

atau tiba – tiba langsung dilakukan pembuatan acaranya.

Program televisi dapat diartikan juga sebagai hasil jasa atau hasil produksi dari

suatu perusahaan televisi. Menurut Pringle, Starr dan Mc. Cavitt (1991:18-19),

meskipun terdapat perbedaan – perbedaan program televisi yang diproduksi antara satu

stasiun televisi dengan stasiun televisi lainnya, program dari stasiun televisi tersebut

ditentukan oleh empat faktor yaitu:

1. The Audience

Audience atau pemirsa itu sendiri yang memilih atau mencari stasiun televisi

yang disenanginya untuk setiap programnya. Pemirsa atau penonton boleh

tebuka kepada isi acara atau iklan layanan masyarakat dan pengumuman

promosi, tetapi tujua utamanya adalah mengamati isi program yang memuaskan

kebutuhan pada waktu tertentu.

2. The Broadcaster

Mereka yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan keuntungan stasiun

televisi untuk kepentingan pemiliknya. Makin banyak audiensnya makin besar

keuntungan yang dapat direalisasikan.

3. The advertiser

Dimana pelaku tertarik untuk menggunakan jasa televisi untuk membawa suatu

produk atau atau jasa yang ditujukan untuk khalayak.

4. The Regulator

Pemerintah dan dan beberapa agen khususnya FCC (Federal Communication

Commision) seperti di Indonesia KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) atau yang

diatur dengan undang – undang penyiaran. Tujuannya adalah untuk meyakinkan

bahwa stasiun televisi yang dioperasikan adalah untuk melayani kepentingan

publik.

2.3.2 Jenis Program Televisi

Setiap harinya, televisi menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya

sangat banyak dan jenisnya beragam. Secara garis besar dapat dikelompokkan

berdasarkan jenisnya menjadi dua bagian, yaitu program informasi dan program hiburan.

Sementara itu jika dilihat dari sifatnya maka dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu

program faktual (meliputi program berita, reality show dan documenter) dan program

fiksi (fictional, meliputi komedi dan program drama) (Morrisan, 2008:208).

1. Program berita (informasi)

Program informasi adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk tambahan

pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Daya tarik program ini adalah

informasi, sehingga informasi inilah yang diberikan kepada audiensnya.

Program informasi dapat dipilah menjadi dua yaitu:

a. Berita keras (hard news) atau straight news, yaitu segala

informasi yang penting dan menarik harus segera disiarkan oleh

media penyiaran karena sifatnya harus segera diketahui khalayak.

b. Berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan

menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun

tidak bersifat harus segera ditayangkan.

1. Program Hiburan (Entertainment)

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur

audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang

termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game).

Berdasarkan jenis program televise diatas maka dapat diketahui bahwa salah satu

jenis program yang biasa disiarkan di televisi adalah program informasi, dimana

salah satunya berita.

2.4 Jurnalistik Televisi

2.4.1 Pengertian Jurnalistik Televisi

Jurnalistik dalam ilmu komunikasi adalah suatu bentuk komunikasi yang

menyiarkan berita atau ulasan berita tentang peristiwa sehari-hari yang umum dan aktual

dengan secepat-cepatnya. Menurut Baksin (2009:50), jurnalistik adalah proses

penulisan, dan penyebarluasan informasi berupa berita, feature, dan opini melalui media

massa. Jurnalistik memberikan informasi, opini, serta hiburan kepada publik melalui

suatu alat komunikasi, baik cetak maupun elektronik.

Jurnalistik televisi berarti penyebarluasan informasi melalui media elektronik

yang berupa televisi dan bersifat audiovisual. Jurnalistik televisi mampu memberikan

suatu informasi kepada masyarakat dengan mendekatkan peristiwa dan tempat kejadian.

Jurnalistik televisi memiliki tujuan agar isi informasi dapat diterima dan dimengerti

dengan baik oleh audience.

Media televisi memiliki daya tarik bagi pemirsa karena bersifat audiovisual yang

dapat disajikan secara dinamis dan variatif. Melalui media televisi dapat disajikan unsur

gerak pada gambar yang disajikan di layar kaca.

2.4.2 Karakteristik Jurnalistik Televisi

Jurnalistik elektronik atau televisi yang menyediakan informasi dengan format

audiovisual memiliki unsur dominan. Karakteristik jurnalistik televisi adalah :

a. Penampilan Anchor (Penyaji Berita)

Anchor adalah seseorang yang membawakan dan menyajikan suatu berita.

Seorang anchor akan mempengaruhi persepsi atau penerimaan masyarakat terhadap

informasi yang disajikan. Penampilan serta kemampuan anchor untuk menyajikan suatu

acara dengan komunikatif akan mendapatkan antusiasme dari para penonton.

Menurut Boyd dalam Baksin (2009:159), seorang penyiar berita (anchor) harus

memiliki :

1. Otoritas

2. Kredibilitas

3. Kejelasan dan kejernihan suara

4. Komunikatif

5. Kepribadian kuat

6. Profesionalitas yang tinggi

7. Penampilan dan volume suara yang prima

Anchor harus mampu memberikan informasi dengan baik, karena anchor

memiliki peranan penting dalam penyampaian suatu informasi yang jelas dan

komunikatif kepada audience. Dalam memberikan informasi, anchor mengucapkan

informasi yang mengandung nilai intelektualitas yang tinggi dan informasi yang belum

diketahui oleh masyarakat.

b. Narasumber

Jurnalistik televisi memberikan suatu kepuasan tersendiri pada masyarakat.

Kepuasan yang diperoleh apabila dapat melihat dan mendengar secara langsung dari

narasumber mengenai suatu kejadian yang disaksikan. Namun, peran reporter dalam

mengkombinasikan antara fakta, uraian pemdapat, dan penyajian yang relevan dari

narasumber sangat berpengaruh.

c. Bahasa

Bahasa merupakan sistem ungkapan melalui suara yang dihasilkan oleh pita

suara manusia yang bermakna, dengan satuan-satuan utamanya berupa kata-kata dan

kalimat-kalimat, yang masing-masing memiliki kaidah-kaidah pembentuknya. Tata

bahasa merupakan aturan yang digunakan untuk mendukung keabsahan suatu bahasa

sebagai alat komunikasi resmi. Aturan tersebut mengatur agar komunikasi dapat efektif

dan efisien.

2.4.3 Bahasa Jurnalistik Televisi

Media cetak atau media elektronik menggunakan bahasa yang sesuai dengan

standar EYD (ejaan yang disempurnakan) untuk menyampaikan suatu informasi kepada

masyarakat. Namun media cetak menekankan pada bahasa formal, sedangkan media

elektronik menggunakan bahasa informal. Jurnalistik televisi yang mempunyai sifat

intimacy (kedekatan) menggunakan bahasa informal agar audience tidak merasa jenuh

dengan penyajian informasi.

Menurut Baksin (2009:70), bahasa informal merupakan bahasa tutur yang

memungkinkan terjadinya kontak antara komunikator dalam hal ini news anchor dengan

komunikan (audience). Sifat media televisi adalah transitory yang berarti hanya

meneruskan isi pesan kepada masyarakat sehingga penyusunan naskah jurnalistik harus

tepat, ringkas, jelas, dan dapat dimengerti oleh masyarakat.

Reporter televisi menulis naskah cenderung menggunakan bahasa inforamal

dengan pemilihan kata yang sederhana. Reporter menggunakan bahasa tutur yang

bersifat bebas (informal), hal ini dilakukan agar lebih komunikatif dan mudah dipahami.

Penyajian dari reporter yang bersifat informal biasanya tidak diikuti oleh penyiar berita,

karena penyiar berita biasanya menggunakan struktur bahasa formal dalam memberikan

informasi kepada masyarakat.

2.4.4 Karya Televisi

Menurut Baksin (2009:79-81), pada umumnya penyelenggaraan siaran stasiun

televisi umum terbagi menjadi dua, yaitu :

2. Karya Artistik

Karya artistik merupakan produksi acara televisi yang menekankan pada aspek

artistik dan estetik, sehingga unsur keindahan menjadi unggulan dan daya tarik

acara semacam ini. Karya artistik lebih banyak dikerjakan oleh mitra stasiun

televisi, yakni para agency dan production house (PH).

Proses jual beli acara yang dianut oleh kalangan broadcasting yaitu :

1. Sistem jual lepas (brought buy).

Apabila sample program telah diterima dan telah disetujui oleh bagian

aquatition department (lokal) maka disepakati harga lepas dari setiap

episode acara tersebut.

2. Blocking time

Production house (PH) yang menawarkan paket acara harus membeli jam

tayang (air time) di stasiun televisi yang bersangkutan.

3. Profit sharing

Dalam sistem ini terjadi kesepakatan antara PH dan stasiun televisi untuk

bersama-sama menanggung untung dan resiko. Jika acara yang ditayangkan

memperoleh pemasukan iklan, maka kedua belah pihak akan melakukan bagi

hasil yang besarnya telah ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama.

2. Karya Jurnalistik

Karya jurnalistik diproduksi dengan pendekatan jurnalistik yang mengutamkan

kecepatan penyampaian, mengusung informasi dari sumber pendapat, realita, dan

peristiwa. Kategori karya jurnalistik dapat dikategorikan menjadi :

1. Berita aktual yang bersifat timeconcern.

2. Berita nonaktual yang bersifat timeless.

3. Penjelasan yang bersifat aktual.

2.5 Program Berita Televisi

2.5.1 Definisi Berita Televisi

Menurut Morissan (2008:8), berita adalah informasi yang penting dan menarik

bagi khalayak umum. Informasi yang disajikan dalam sebuah program berita harus

memenuhi dua aspek yaitu :

1. Aspek Penting

Suatu informasi dapat dikategorikan penting apabila informasi tersebut dapat

memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada para penonton. Ada beberapa

berita yang memiliki suatu informasi yang berdampak besar bagi penonton, yaitu :

a. Nyawa Manusia

Segala informasi yang menyangkut ancaman terhadap nyawa manusia, baik yang

telah terjadi maupun berpotensi untuk terjadi, baik secara langsung maupun tidak

langsung dapat menjadi berita penting. Peristiwa yang dapat menjadi informasi

penting yang menyangkut nyawa manusia seperti bencana alam, kerusuhan massa,

serta pemboman yang meresahkan masyarakat.

b. Uang

Berita yang memiliki pengaruh terhadap kondisi keuangan masyarakat adalah berita

yang penting. Berita yang berkaitan dengan keuangan seperti kenaikan harga BBM,

kenaikan harga sembako, dan segala sesuatu yang dapat memperlemah daya beli

masyarakat.

c. Gangguan

Berita yang akan mengganggu pikiran dan aktivitas masyarakat merupakan salah

satu berita yang penting. Berita semacam ini akan diikuti oleh penonton karena akan

membuat hidup mereka tidak nyaman atau mempengaruhi kelancaran kehidupan

mereka. Salah satu bentuk dalam berita ini adalah demonstrasi yang akan

mengganggu lalu lintas atau berita gangguan terhadap rasa keadilan yang sedang

marak terjadi yaitu koruptor yang tidak dihukum karena perbuatannya, kalaupun

dihukum hanya hukuman yang ringan.

2. Aspek Menarik

Menurut Morissan (2008:9), berita yang menarik adalah jika informasi yang

disampaikan itu mampu membangkitkan rasa kagum, lucu/humor, atau informasi

mengenai pilihan hidup dan informasi yang mengenai sesuatu atau seseorang yang

bersifat unik dan/atau aneh.

2.5.2 Sumber Berita Televisi

Program berita yang disajikan oleh stasiun televisi diperoleh melalui beberapa

sumber. Stasiun televisi harus mendapatkan berita yang akan mempertahankan

kredibilitas pada pemirsa televisi. Apabila liputan berita yang diperoleh tim atau kru

tidak baik atau gagal, akan menurunkan kredibilitas stasiun televisi tersebut.

Menurut Morissan (2008:10-15), sumber berita televisi terdiri dari :

1. Reporter

Reporter dan juru kamera merupakan sumber berita terpenting bagi stasiun

televisi karena bertugas untuk mencari informasi dan mengambil gambar di

lapangan. Reporter atau juru kamera dapat dikatakan sebagai sumber berita

apabila mereka melihat langsung kejadian atau menjadi saksi mata dalam suatu

peristiwa.

2. Pelayanan Darurat

Reporter diharapkan untuk proaktif terhadap peristiwa yang terjadi di dalam

masyarakat. Untuk itu, reporter harus mempunyai jaringan yang dapat

memberikan informasi awal yang dapat menjadi petunjuk dari suatu berita

penting yang terjadi di masyarakat. Stasiun televisi harus memiliki kontak

dengan unit pelayanan darurat seperti polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit,

pusat informasi dan cuaca, dan lain-lain.

3. Kontak Publik

Kontak publik adalah narasumber yang dapat dihubungi oleh semua orang

(publik) untuk dimintakan keterangan terkait dengan organisasi atau profesi

mereka. Narasumber dapat berasal dari organisasi pemerintah, non-pemerintah,

kelompok oposisi, kalangan perguruan tinggi, dan lain-lain. Staf hubungan

masyarakat atau juru bicara suatu organisasi atau lembaga merupakan orang

yang paling mudah dihubungi sebagai sumber berita. Pejabat pemerintah

merupakan sumber berita apabila memberikan pernyataan dan pendapat

mengenai persoalan yang sedang hangat dibicarakan.

4. Kontak Pribadi

Kontak pribadi adalah milik berharga seorang reporter. Kontak pribadi biasanya

terdiri dari para pejabat, tokoh masyarakat, atau orang yang bekerja di lembaga

pemerintahan dan non-pemerintahan. Kontak pribadi tidak dapat diakses oleh

masyarakat sebagaimana kontak publik.

5. Kantor Berita

Kantor berita dapat menjadi sumber berita dengan cara stasiun televisi membeli

berita pada kantor berita tersebut. Kantor berita terbesar di Indonesia adalah

Kantor Berita Antara yang memiliki reporter di seluruh Indonesia dimana stasiun

televisi mungkin tidak memiliki akses ke setiap propinsi. Beberapa kantor berita

juga menjual gambar untuk televisi Indonesia.

6. Siaran Pers

Siaran pers adalah informasi atau pernyataan (statement) yang dikirimkan ke

media massa dengan tujuan untuk dapat dipublikasikan. Siaran pers dikeluarkan

untuk mendapatkan citra yang baik atas suatu organisasi. Stasiun televisi harus

dapat memisahkan antara fakta dan opini dalam suatu siaran pers. Press release

yang dikirimkan dapat menjadi sumber berita yang berguna, namun stasiun

televisi harus berhati-hati agar tidak terkesan menyajikan publisitas atau promosi

gratis bagi suatu perusahaan atau lembaga tertentu.

7. Jumpa Pers

Jumpa pers mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan yang akan

menguntungkan lembaga yang mengadakan jumpa pers tersebut. Stasiun televisi

harus selektif dalam memilih konferensi pers yang akan diliput dan

mempertimbangkan bobot berita dan narasumber yang akan memberikan jumpa

pers.

8. Pemirsa

Pemirsa televisi terkadang menghubungi stasiun televisi untuk memberikan

informasi mengenai suatu peristiwa. Berdasarkan informasi dari pemirsa,

reporter dan juru kamera dapat segera berada di lokasi kejadian untuk segera

mendapatkan liputan yang aktual. Namun, informasi yang diberikan pemirsa

harus diperiksa terlebih dahulu.

9. Saksi Mata

Saksi mata dapat menjadi sumber informasi yang sangat baik sebab saksi mata

memberikan keterangan dengan cepat sehingga menambah kredibilitas berita

yang dibuat.

10. Media Lainnya

Siaran televisi dan radio dari berbagai pelosok daerah juga dapat menjadi sumber

berita bagi stasiun televisi. Tim kerja bagian pemberitaan sebaiknya memonitori

stasiun televisi saingan dalam mengambil berita yang lebih aktual dan lengkap

dari yang telah diliput oleh stasiun televisinya. Selain itu, media cetak juga dapat

menjadi sumber berita.

2.5.3 Jenis Berita Televisi

Jenis program televisi pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu program hiburan

dan program informasi. Program informasi di televisi memberikan banyak informasi

pada pemirsa terhadap segala sesuatu hal. Program informasi adalah suatu jenis program

yang mempunyai tujuan untuk menambah pengetahuan kepada pemirsa yang

menyaksikan program tersebut.

Menurut Morissan (2008:24-28), program informasi dapat dibagi menjadi dua

bagian, yaitu :

1. Berita Keras

Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan/atau menarik

yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera

ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Hard news disajikan

dalam beberapa durasi, mulai dari beberapa menit seperti breaking news, hingga

program berita yang berdurasi hingga satu jam. Berita keras dapat dibagi menjadi

beberapa bentuk berita yaitu :

a. Straight News

Merupakan suatu berita yang singkat atau tidak detail dengan hanya menyajikan

informasi yang penting dan mencakup 5W+1H (who, what, where, when, why, dan how)

terhadap suatu berita yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat dengan waktu

karena informasinya harus cepat sampai pada audien.

b. Feature

Feature adalah berita ringan namun menarik. Pada dasarnya berita feature dapat

dikatakan sebagai softnews karena tidak terlalu terkait dengan waktu penayangan,

namun karena durasinya singkat dan menjadi bagian dari program berita maka feature

masuk ke dalam kategori hard news. Namun ada kalanya feature terkait dengan suatu

peristiwa penting atau terikat dengan waktu, dan harus segera ditayangkan. Feature ini

disebut dengan news feature yaitu sisi lain dari straight news yang biasanya lebih

menekankan pada sisi human interest dari suatu berita.

c. Infotainment

Infotainment berasal dari dua kata yaitu information yang berarti informasi dan

entertainment yang berarti hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan

informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat dan bekerja pada

industri hiburan seperti pemain film dan penyanyi. Infotainment merupakan hard news

karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. Pada saat ini, infotainment

disajikan dalam program berita sendiri yang terpisah dan khusus menampilkan berita-

berita mengenai kehidupan selebritis.

2. Berita Lunak

Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik

yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.

Program yang termasuk dalam kategori soft news adalah :

a. Current Affair

Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terlait dengan

suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan

mendalam. Current affair cukup terikat dengan waktu, namun tidak seketat hard news,

batasan penayangan current affair adalah selama isu yang disiarkan masih mendapatkan

perhatian dari audien.

b. Magazine

Magazine adalah program yang menampilkan berita ringan namun mendalam

atau dengan kata lain merupakan feature yang berdurasi panjang. Topik yang diangkat

dalam magazine disajikan mirip dengan topik atau tema yang terdapat dalam suatu

majalah (magazine).

c. Dokumenter

Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan

pendidikan namun disajikan dengan menarik. Suatu program dokumenter terkadang

dibuat seperti sebuah film.

d. Talk Show

Program talk show adalah suatu program yang menampilkan satu atau beberapa

orang untuk membahas suatu topic tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara.

Mereka yang menjadi narasumber untuk acara talkshow adalah orang yang telah

berpengalaman langsung dengan peristiwa yang diperbincangkan atau mereka yang ahli

dalam masalah yang dibahas.

Program informasi dalam hard news dan soft news dapat dibedakan berdasarkan

sifatnya sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.1

Perbedaan Hard News dan Soft News

Hard News Soft News

Harus ada peristiwa terlebih dahulu Tidak perlu ada peristiwa terlebih dahulu

Peristiwa harus aktual Tidak harus aktual

Harus segera disiarkan Tidak bersifat segera (timeless)

Mengutamakan informasi terpenting saja Menekankan pada detail

Tidak menekankan sisi human interest Sengat menekankan pada sisi human

interest

Laporan tidak mendalam Laporan bersifat mendalam

Teknik penulisan piramida tegak Teknik penulisan piramida terbalik

Ditayangkan dalam program berita Ditayangkan dalam program lainnya

2.5.4 Ragam Berita Televisi

Stasiun televisi menyajikan menu berita yang beragam sehingga terjadi

percampuran antara berbagai jenis tipe dan jenis berita yang ditayangkan. Menurut

Morissan (2008:29-31), terdapat beberapa tipe atau jenis berita yang dapat disiarkan

dalam suatu program berita, yaitu :

1. Keadaan Darurat

Berita-berita yang dapat dikategorikan sebagai keadaan darurat adalah gempa

bumi, perang, kerusuhan, kejahatan, atau kecelakaan. Berita tipe ini akan

menimbulkan emosi dan keingintahuan penonton tentang para korban,

penyelamatan, dan hasilnya.

2. Pengadilan

Berita tipe ini merupakan peristiwa kriminal besar yang terus diikuti oleh stasiun

televisi sejak peristiwa tersebut terjadi hingga digelarnya sidnag pengadilan.

3. Pemerintahan

Berita tipe ini adalah berita yang terkait dengan keputusan pemerintah yang

dapat mempengaruhi hidup masyarakat. Namun dalam penyampaiannya, harus

dijelaskan bagaimana tepatnya keputusan itu dapat mempengaruhi mereka.

4. Ekonomi

Berita ekonomi terkait dengan krisis ekonomi yang memberikan implikasi yang

luas kepada masyarakat, dari mulai kenaikan biaya hidup hingga susahnya

mencari lowongan pekerjaan, bahkan kemampuan pemerintah untuk

menyediakan pelayanan dasar. Berita ini juga diperlukan apabila keadaan

ekonomi mulai membaik.

5. Pendidikan

Berita pendidikan terkait dengan tenaga pengajar dan biaya pendidikan yang

disampaikan oleh reporter.

6. Perayaan

Menampilkan pemberitaan yang terkait dengan perayaan khusus seperti Idul

Fitri, Natal, dan upacara keagamaan dan kebudayaan lainnya sangat penting bagi

suatu komunitas tertentu.

7. Kesehatan

Program berita televisi harus memperingatkan masyarakat terhadap penyakit

baru yang timbul disekitar mereka dan memberikan informasi terkait dengan

pengobatan yang dapat diberikan terhadap suatu penyakit.

8. Pemberitaan lain meliputi tren dan musim, cuaca, lingkungan, olahraga dan

berita ringan.

2.5.5 Format Berita Televisi

Dalam dunia televisi, dikenal sejumlah istilah yang terkait dnegan format yang

digunakan untuk menyajikan suatu berita. Format berita yang digunakan berbeda untuk

setiap jenis berita. Stasiun televisi harus mampu mengelola suatu program berita agar

dapat menyajikan berita dengan format terbaik. Format berita dipilih melalui sejumlah

kriteria atau persyaratan.

Menurut Morissan (2008:32-40), suatu berita dapat disajikan dengan beberapa

bentuk, yaitu:

1. Reader (RDR)

Reader merupakan format berita singkat yang disampaikan oleh presenter tanpa

didukung gambar (video). Format ini dilakukan apabila sebuah berita penting

terjadi pada saat berita masih “on air”. Gambar belum tersedia dikarenakan tim

liputan belum dikirim ke tempat kejadian tetapi informasi penting tersebut harus

segera disampaikan setidaknya pada fakta-fakta dasarnya saja.

Format reader mempunyai kriteria sebagai berikut :

Reporter di lapangan mendapatkan berita yang penting, namun gambar

belum dapat dikirimkan ke stasiun televisi.

Informasi penting yang berasal dari sumber lain tetapi telah dikonfirmasi

kebenarannya. Reporter dan juru kamera belum dikirim ke lokasi

peristiwa.

Berita penting yang tidak diliput namun ada kaitannya dengan berita yang

dilaporkan stasiun televisi bersangkutan.

Durasi reader maksimal adalah 30 detik.

2. Voice Over (VO)

Voice over merupakan format berita dengan video yang keseluruhan narasinya

mulai dari intro hingga kalimat terakhir dibacakan oleh presenter. Format ini

biasanya digunakan untuk menceritakan sebuah topic dalam waktu yang singkat.

Presenter tampil di depan kamera setelah itu muncul gambar berita namun suara

presenter tetap mengiringi gambar.

Voice over mempunyai kriteria sebagai berikut :

Berita yang sangat terbatas data dan videonya.

Berita yang diperoleh menjelang deadline karena mendekati waktu

tayang.

Berita yang karena pertimbangan waktu yang tersedia terpaksa dipotong

durasinya.

Durasi voice over antara 40 hingga 60 detik.

Voice over sebaiknya disertai dengan natural sound.

3. Reader Sound on Tape (RDR SOT)

Format Reader Sound on Tape (RDR SOT) merupakan suatu format yang terdiri

dari presenter yang muncul membacakan intro dan kemudian muncul soundbite

on tape (SOT) dari narasumber berita. SOT adalah cuplikan suara dari

narasumber atau cuplikan dari wawancara panjang dengan narasumber.

Kriteria untuk format RDR SOT adalah :

Keterangan narasumber sangat penting dan perlu diketahui masayarakat

secara utuh.

SOT dapat diedit, namun tidak boleh mempengaruhi makna SOT.

Pada akhir SOT dapat diberikan tag on-cam presenter mengenai latar

belakang atau perspektif dari hal-hal yang diungkapkan dalam SOT.

Durasi format SOT maksimal 60 detik.

Redaktur atau produser berhak menolak SOT yang mengandung

pernyataan tidak susila atau tanpa didasari fakta.

4. Voice over-Sound on Tape (VO/SOT)

Format ini merupakan gabungan antara format VO dan SOT yang mana VO

mengenai peristiwa yang relevan atau ada kaitannya dengan apa yang

diungkapkan dalam SOT. Sedangkan SOT adalah bagian dari pernyataan sumber

yang penting atau spesifik berkaitan dengan peristiwa (event) atau isu

bersangkutan.

Kriteria penentuan format VO-SOT adalah :

Gambar yang terbatas namun ada bagian pernyataan narasumber yang

dapat menambah kedalaman dan aktualitas berita.

Narasi yang terdapat dalam VO yang menjadi pengantar sebelum SOT

tidak boleh sama dengan SOT.

Sesudah SOT, sering diikuti tag oncam presenter untuk mengakhiri berita

tersebut.

Durasi VO-SOT maksimal 90 detik yang terdiri dari VO selama 50 detik

dan SOT selama 40 detik.

5. Reader-Grafis (RDR-GRF)

Format reader grafis biasanya digunakan jika sebuah berita penting baru terjadi

dan stasiun televisi belum mendapatkan akses untuk mengambil gambar dan

merekamnya dalam kaset video. Untuk menggantikan gambar video yang belum

ada maka digunakan ilustrasi berupa grafis. Dalam format grafis, pertama

muncul presenter untuk membacakan intro dan kemudian muncul gambar grafis

sementara suara presenter terdengar membacakan kelanjutan berita tersebut.

6. Paket (Package/PKG)

Format berita paket adalah format berita yang komprehensif dengan intro

dibacakan presenter sedangkan naskah paket dibacakan atau dinarasikan sendiri

oleh reporter atau pengisi suara. Paket adalah laporan berita lengkap dengan

narasi yang direkam ke dalam pita kaset. Dalam sebuah paket biasanya

mengandung gambar, narasi, suara alami, kutipan langsung narasumber, grafis,

dan laporan reporter di depan kamera.

Format paket mempunyai kriteria sebagai berikut :

Tersedia banyak data yang berbobot serta gambar yang variatif dan

menarik.

Intro paket terdiri dari tiga kalimat.

Paket biasanya terdiri dari bagian-bagian seperti natural sound, SOT,

grafik, dan stand up yang kesemuanya merupakan suatu rangkaian yang

utuh.

Durasi paket maksimal 2 menit 30 detik.

7. Laporan Langsung (Live)

Format laporan langsung digunakan apabila suatu peristiwa yang mengandung

nilai berita masih berlangsung sementara program berita masih “on air”, maka

stasiun televisi dapat menyampaikan berita. Laporan langsung dapat dilakukan

melalui hubungan satelit atau microwave. Dalam format ini presenter dapat

berbicara langsung dengan reporter yang berada pada lokasi kejadian atau secara

visual. Jika stasiun televisi tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan

laporan langsung secara visual, maka dapat dilakukan melalui telepon yang

dikenal dengan live by phone. Durasi bagi laporan langsung tidak terbatas

tergantung peristiwa itu sendiri.

8. Breaking News

Breaking News merupakan suatu berita yang sangat penting dan harus segera

disiarkan. Breaking news adalah berita yang tidak terjadwal karena dapat terjadi

kapan saja seperti bencana alam yang tidak dapat terdeteksi sebelumnya.

Breaking news berdurasi mulai dari dua menit hingga tidak terbatas.

9. Laporan Khusus

Laporan khusus merupakan berita dengan format paket, lengkap dengan narasi

dan soundbite dan sejumlah narasumber yang memberikan pendapat dan

analisisnya. Laporan khusus biasa memuat laporan panjang yang kamprehensif

mengenai berbagai peristiwa atau isu politik, kriminal, hukum, dan bencana.

2.6 Produksi Program Televisi

Dalam memproduksi suatu program televisi dibutuhkan tahap – tahap yang harus

dilaksanakan untuk mendapatkan keberhasilan dalam pembuatan produksi program,

menurut Wibowo (2008:38-44) tahapan dalam produksi program televisi terbagi atas

tiga macam, yaitu:

1. Pra Produksi (ide, perencanaan, dan persiapan)

Tahapan ini sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan

baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah selesai. Tahap –

tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut ini.

a. Penemuan Ide

Tahap ini dimulai dalam suatu rapat redaksi, ketika seorang produser

menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau

meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah

sesudah riset.

b. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),

penyempurnaan naskah, pemilihan crew – crew yang bertugas, lokasi dan

peralatan.

c. Persiapan

Tahap ini meliputi melengkapi peralatan yang diperlukan, perijinan dan

surat – menyurat dalam melakukan proses peliputan nantinya. Semua

persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time

schedule) yang sudah ditetapkan.

2. Produksi

Setelah proses pra produksi yang meliputi perencanaan dan persiapan

telah selesai dilakukan dengan baik dan benar, maka apa dalam tahapan

ini adalah merealisasikan apa yang telah direncakana dalam proses pra

produksi. Crew – crew yang bertugas akan diarahkan oleh produser yang

bertugas untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam peliputan, dan

eksekutif produser akan memantau terus kinerja tim peliputan yang

mencari materi berita agar sesua dengan wishlist – wishlist yang

ditentukan apda proses pra produksi. Reporter akan bekerja sama dengan

cameraman untuk mendapatkan hasil peliputan yang baik dan gambar

yang layak untuk ditayangkan nantinya.

3. Pasca Produksi

Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing

online, dan mixing. Berikut penjabarannya.

a. Editing Offline

Proses editing ini merupakan proses memadukan antara gambar satu

dengan gambar yang lain serta pemotongan dan memperpadukan gambar

agar menjadi satu kesatuan gambar yang bercerita, sehingga hasilnya

nanti akan dapat dimengerti dan dinikmati oleh pemirsanya.

b. Editing Online

Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli.

Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat

berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian pula

sound asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna.

Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.

c. Mixing

Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam,

dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk

atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara

sound effect, suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian

rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah

proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam pasca

produksi sudah selesai.

Sedangkan teknik pengeditan yang sering dilakukan untuk mengedit

suatu berita terdapat dua macam teknik editing yaitu:

a. Editing Linear (Analog).

Proses pengeditan gambar satu persatu secara berurutan dari awal hingga

akhir. Sehingga seandainya terjadi kesalahan dalam menyusun gambar

maka kita harus mengulang kembali dari awal. Contoh: menggunakan

dua buah VTR satu sebagai master shot dan satu lagi sebagai perekam.

b. Editing Non Linear (Digital).

Adalah proses peneditan gambar secara acak (tidak berurutan). Pada

proses ini kita tidak harus memulai dari awal berurutan hingga akhir. Kita

bisa memulainya dari mana saja tergantung materinya mana yang sudah

siap. Contoh: Pinnacle, Adobe Premiere,Avid, Final Cut dan lain – lain.