bab 2 landasan teori 2.1 analisis dan perancangan...
TRANSCRIPT
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Analisis dan Perancangan Sistem
2.1.1 Pengertian Analisis
Menurut McLeod (1995, p234), Analisis sistem adalah meneliti
sistem yang sudah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau
diperbaharui.
Menurut Laudon (1998, p400), Analisis sistem adalah memeriksa
masalah yang ada dan akan diselesaikan oleh perusahaan dengan
menggunakan sistem informasi.
2.1.2 Pengertian Perancangan
Menurut Laudon (1998, p400), Perancangan sistem adalah cara
bagaimana sebuah sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi yang telah
ditentukan oleh analisa sistem.
2.2 Pengantar Sistem Informasi
Sistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering.
Database merupakan kerangka dasar Sistem Informasi.
2.2.1 Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (1995, p1) terdapat dua kelompok pendekatan di
dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan
yang menekankan pada komponen atau elemennya.
10
Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan
sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang
merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan operasi
dalam sistem. Menurut Richard F. Neuschel, prosedur adalah suatu urutan
operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam
satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan
yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Bodnar (2000, p1) sistem adalah kumpulan sumber daya
yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut McLeod (2001, p11) sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Mulyadi (2000, p2) suatu sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Wilkinson (1993, p3) sistem merupakan kerangka kerja
terpadu yang terdiri dari dua atau lebih elemen-elemen yang saling terkait
dan mempunyai sasaran yang akan dicapai, dengan mengkoordinasikan
sumber daya manusia untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
11
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), sistem adalah
seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk
suatu totalitas.
2.1.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,
yaitu :
- Komponen-komponen (components)
- Batas Sistem (boundary)
- Lingkungan luar sistem (environments)
- Penghubung (Interface)
- Masukan (input)
- Keluaran (output)
- Pengolah (process)
- Sasaran (objectives)
- Tujuan (goal)
2.2.2 Pengertian Informasi
Informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang
kurang informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
12
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak
dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-
kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam
dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan
dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah
transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang
dagang. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu objek nyata
seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Connolly, Sistem Informasi (Information System) adalah
sumberdaya yang memungkinkan pengumpulan (collection), pengaturan
(management), pengawasan (control) dan penyebaran (dissemination)
informasi keseluruh organisasi.
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe, Sistem Informasi adalah
suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan yang
diperlukan.
2.3 Pengantar Database
Database saat ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Database adalah kumpulan data yang berelasi dan DBMS adalah software untuk
13
mengatur dan mengontrol akses ke database. Sebuah Aplikasi Database adalah
program yang berinteraksi dengan database. Dan Sistem Basis Data adalah
kumpulan program aplikasi yang berinteraksi dengan database. Contoh aplikasi
database, misalnya berbelanja di supermaket dengan menggunakan bar code
untuk mencari harga barang yang terdapat di database barang.
2.3.1 Pengantar File-Based Approach
Memahami masalah yang terjadi pada File-Based Systems akan
mencegah pengulangan kesalahan pada Sistem Basis Data. Bila ingin
mengkonversi File-Based Systems menjadi Sistem Basis Data, maka perlu
memahami cara kerja sistem file terlebih dahulu.
2.3.1.1 Pengertian File-Based System
File-Based System adalah kumpulan program aplikasi yang
melayani end users (contoh : laporan). Setiap program mendefinisi dan
mengatur masing-masing datanya sendiri.
2.3.1.2 Keterbatasan File-Based Systems
1. Data saling terpisah dan terisolasi, maksudnya :
- Setiap program mengurus kumpulan datanya sendiri.
- Tidak menyadari bahwa sebuah program sebenarnya dapat
berguna bagi program lain.
2. Duplikasi data, maksudnya :
- Data yang sama terdapat pada program lain.
14
- Tempat tidak efisien dan memungkinkan adanya format nilai yang
berbeda bagi item yang sama.
3. Ketergantungan Data
- Suatu perubahan yang terjadi pada satu program, menyebabkan
diperlukan penyesuaian oleh program lain dan penyesuaian
tersebut harus dilakukan satu persatu.
4. Format file yang tidak kompatibel
- Program ditulis dengan bahasa yang berbeda-beda, dan tidak
mudah mengakses file lain.
5. Query/Ukuran aplikasi program tetap
- Program ditulis dengan suatu fungsi yang tertentu.
- Setiap kebutuhan yang baru diperlukan sebuah program yang baru
pula.
2.3.2 Pengantar Database Approach
Database Approach terbentuk karena diperlukan data yang dapat
saling terkait dan dapat digunakan secara bersama-sama, dan memerlukan
kemudahan dalam pengendalian terhadap akses dan manipulasi data.
Hasil dari permasalahan diatas, maka dibuatlah Database yang
dikontrol oleh Database Management System (DBMS).
15
2.3.2.1 Pengertian Database
Database adalah Kumpulan data yang berelasi secara logika,
didesain untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebuah
organisasi, sebagai sistem katalog (data dictionary atau metadata) yang
mampu mendeskripsikan dirinya sebagai kumpulan record-record yang
terintegrasi, data yang berelasi secara logika terdiri dari entities,
attributes, dan relationships yang mana ketiga gabungan tersebut
merepresentasikan informasi perusahaan.
2.3.2.2 Database Management System (DBMS)
Database Management System adalah sebuah software system
yang memungkinkan user mendefinisi, membentuk dan mengatur
database dan yang mengendalikan akses ke database. DBMS berinteraksi
dengan pengguna aplikasi program dan database.
DBMS menyediakan fasilitas :
1. Data definition language (DDL), yang berguna untuk
menspesifikasikan tipe data, struktur dan constraint data. Semua
spesifikasi di simpan dalam database.
2. Data manipulation language (DML), yang berguna untuk
memberikan fasilitas query data.
3. Pengendalian akses database, antara lain mengontrol :
- Keamanan sistem : mencegah user yang tidak memiliki hak akses
untuk mengakses database.
16
- Integritas sistem : menjaga konsistensi data.
- Pengendalian share data.
- Backup dan Recovery sistem .
- Katalog deskripsi data dalam database.
4. Mekanisme View, yang berfungsi untuk menyediakan data yang
hanya diinginkan dan diperlukan user.
2.3.2.2.1 Komponen DBMS
1. Hardware , yaitu berupa PC hingga jaringan komputer-komputer.
2. Software , yaitu DBMS, sistem operasi, software jaringan (bila
diperlukan) dan juga aplikasi program.
3. Data digunakan organisasi dan deskripsi dari data disebut schema.
4. Prosedur , yaitu instruksi dan aturan yang harus ada pada desain
dan kegunaan dari database dan DBMS.
5. People, antara lain :
- Data Administration
DA lebih memperhatikan tahapan awal dari lifecycle. DA
mengatur sumberdaya data, meliputi: perencanaan database,
pengembangan dan pemeliharaan standar, kebijakan,
prosedur, dan desain database logikal dan konseptual.
- Database Administration
DBA mengatur realisasi fisik dari aplikasi database yang
meliputi desain fisik database dan implementasi, pengaturan
17
keamanan dan kontrol integritas, pengawasan performa sistem
dan pengaturan ulang database.
- Desainer Database (Logikal dan Fisikal)
- Programmer Aplikasi
- End Users
• Naïve : User yang tidak perlu tahu mengenai DB dan
DBMS. Hanya menggunakan program aplikasi.
• Sophisticated : User familiar dengan struktur Database dan
DBMS
2.3.2.2.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS
Keuntungan DBMS :
- Mengontrol redundansi data
- Konsistensi data
- Lebih banyak informasi dari jumlah data yang sama
- Share data
- Meningkatkan integritas data
- Meningkatkan sekuriti
- Standard pelaksanaan (format data, penamaan, prosedur update)
- Economy of scale (Data operasional perusahaan dijadikan satu,
kemudian aplikasi dibuat dengan menggunakan data source yang
tunggal tersebut. Sehingga akan menghemat biaya.)
18
- Keseimbangan konflik kebutuhan (Database untuk berbagai
kepentingan)
- Meningkatkan aksesibilitas data dan responsiveness
- Meningkatkan produktivitas
- Meningkatkan maintenance melalui data independence (Data
menjadi global)
- Meningkatkan konkurensi (mengurangi loss informasi dan loss
integrasi)
- Meningkatkan layanan backup dan recovery
Kerugian dari DBMS :
- Kompleksitas
- Ukuran
- Biaya DBMS
- Biaya penambahan hardware
- Biaya konversi (biaya training, biaya staff spesialis)
- Performance (tidak bisa running secepat yang diinginkan)
2.4 Database Planning, Design, and Administration
2.4.1 Database Application Lifecycle
Database merupakan komponen mendasar suatu sistem informasi,
dimana pengembangan/pemakaiannya harus dilihat dari perspektif yang lebih
luas berdasarkan kebutuhan organisasi.
19
Gambar 2.1 Tahapan Database Aplication Lifecycle
20
2.4.2 Tahapan Database Application Lifecycle
Tahapan Database Application Lifecycle, ada sebelas yaitu :
2.4.2.1 Perencanaan Database (Database planning)
Merupakan aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan
dari database application lifecycle direalisasikan se-efektif dan se-efisien
mungkin. Perencanaan database harus terintegrasi dengan keseluruhan
strategi sistem informasi dari organisasi. Terdapat 3 hal pokok yang
berkaitan dengan strategi sistem informasi, yaitu :
- Identifikasi rencana dan sasaran (goals) dari enterprise termasuk
mengenai sistem informasi yang dibutuhkan.
- Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki.
- Penaksiran kesempatan IT yang mungkin memberikan keuntungan
kompetitif.
Metodologi untuk mengatasi hal tersebut diatas yaitu :
a. Menetapkan Mission Statement:
Mission statement untuk database project mendefinisikan
tujuan utama dari aplikasi database. Mengarahkan database project,
biasanya mendefinisikan perintah tugas (mission statement). Mission
statement membantu menjelaskan kegunaan dari database project dan
menyediakan alur yang lebih jelas untuk mencapai efektifitas dan
efisiensi penciptaan dari suatu aplikasi database yang diinginkan.
21
b. Menetapkan Mission Objectives:
Ketika mission statement telah didefinisikan, maka mission
objectives didefinisikan. Setiap objective (tujuan) harus
mengidentifikasikan tugas khusus yang harus didukung oleh database.
Dapat juga disertai dengan beberapa informasi tambahan yang
menspesifikasikan pekerjaan yang harus diselesaikan, sumberdaya
yang digunakan dan biaya untuk membayar kesemuanya itu.
2.4.2.2 Definisi Sistem (System definition)
Menjelaskan batasan-batasan dan cakupan dari aplikasi database
dan sudut pandang user (user view) yang utama. User view
mendefinisikan apa yang diwajibkan dari suatu aplikasi database dari
perspektif aturan kerja khusus (seperti Manager atau Supervisor) atau
area aplikasi enterprise ( seperti Marketing, Personnel, atau Stock
Control). Aplikasi database dapat memiliki satu atau lebih user view.
Identifikasi user view, membantu memastikan bahwa tidak ada user
utama dari suatu database yang terlupakan ketika pembuatan aplikasi
baru yang dibutuhkan. User views juga membantu dalam pengembangan
aplikasi database yang rumit/kompleks memungkinkan permintaan-
permintaan dipecah kedalam bagian-bagian yang lebih simple.
22
2.4.2.3 Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan (Requirements collection and
analysis)
Suatu proses pengumpulan dan analisa informasi mengenai bagian
organisasi yang didukung oleh aplikasi database, dan menggunakan
informasi tersebut untuk identifikasi kebutuhan user akan sistem yang
baru. Informasi dikumpulkan untuk setiap user view utama meliputi :
- Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan
- Detil mengenai bagaimana data digunakan/dihasilkan
- Beberapa kebutuhan tambahan untuk aplikasi database yang baru
2.4.2.4 Database Design
Merupakan suatu Proses pembuatan sebuah desain database yang
akan mendukung tujuan dan operasi suatu enterprise. Tujuan utamanya
adalah :
- Merepresentasikan data dan relationship antar data yang dibutuhkan
oleh seluruh area aplikasi utama dan user group.
- Menyediakan model data yang mendukung segala transaksi yang
diperlukan pada data.
- Menspesifikasikan desain minimal yang secara tepat disusun untuk
memenuhi kebutuhan performa yang ditetapkan pada sistem (misal :
waktu respon).
23
Data modeling
Ada dua kegunaan utama dari data modelling yaitu :
- Untuk membantu dalam memahami arti (semantik) dari data.
- Untuk memfasilitasi komunikasi mengenai informasi yang
dibutuhkan.
Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal :
- Validitas Struktural (Structural Validity), harus konsisten dengan
definisi enterprise dan informasi organisasi.
- Kesederhanaan (Simplicity), mudah dimengerti baik oleh profesional
sistem informasi maupun pengguna non-teknik.
- Ketepatan (Expressibility), kemampuan untuk membedakan antara
data yang berlainan, relationship antar data dan batasan-batasan.
- Tidak rangkap (Nonredundancy), pengeluaran informasi yang tidak
berhubungan, dengan kata lain, representasi setiap bagian informasi
hanya satu kali.
- Digunakan bersama (Shareability), tidak ditentukan untuk aplikasi
atau teknologi tertentu dan dapat digunakan oleh banyak pengguna.
- Perluasan Penggunaan (Extensibility), kemampuan untuk menyusun
dan mendukung kebutuhan baru dengan akibat sampingan yang
minimal terhadap user yang sudah ada.
24
- Integritas (Integrity), konsistensi dengan cara yang digunakan
enterprise dan pengaturan informasi.
- Representasi Diagram (Diagrammatic Representation), kemampuan
untuk merepresentasikan model menggunakan notasi diagram yang
mudah dimengerti.
Tiga fase database design :
a. Conceptual database design
Suatu proses pembentukan model dari informasi yang
digunakan dalam enterprise, independen dari keseluruhan aspek fisik.
Model data dibangun dengan menggunakan informasi dalam
spesifikasi kebutuhan user. Model data konseptual merupakan sumber
informasi untuk fase desain logical.
• Langkah 1 Buatlah data model local yang konseptual untuk
setiap user view.
1. Identifikasikan tipe-tipe entity.
2. Identifikasikan tipe-tipe relationship
3. Identifikasi dan hubungkan atribut-atribut dengan tipe entity
atau relationship.
4. Tentukan domain atribut.
5. Tentukan atribut kandidat dan primary key.
6. Pertimbangkan penggunaan konsep pemodelan yang tinggi /
enhanced modelling (step optional).
25
7. Periksa model untuk redundansi.
8. Validasikan model local konseptual terhadap transaksi user.
9. Tinjau kembali data model local yang konseptual dengan user.
b. Logical database design
Suatu proses pembentukan model dari informasi yang
digunakan dalam enterprise berdasarkan model data tertentu ( misal :
relasional), tetapi independen terhadap DBMS tertentu dan aspek fisik
lainnya. Model data konseptual yang telah dibuat sebelumnya,
diperbaiki dan dipetakan kedalam model data logical.
• Langkah 2 Buat dan validasikan data model local yang logical
untuk setiap view.
1. Remove fitur-fitur yang tidak kompatibel dengan model
relational (step optional).
2. Derive relation untuk logical data model.
3. Validasikan hubungan menggunakan normalisasi.
4. Validasikan hubungan terhadap transaksi user.
5. Tentukan batasan integrity.
6. Tinjau kembali model data logical lokal dengan user.
• Langkah 3 Buat dan validasikan model data logical global
1. Gabungkan model data logical local menjadi model global.
2. Validasikan model data logical global.
26
3. Periksa untuk pengembangan mendatang.
4. Tinjau kembali model data logical global dengan user.
c. Physical database design.
Suatu proses yang menghasilkan deskripsi implementasi
database pada penyimpanan sekunder. Menggambarkan struktur
penyimpanan dan metode akses yang digunakan untuk mencapai
akses yang efisien terhadap data. Dapat dikatakan juga, desain fisikal
merupakan cara pembuatan menuju sistem DBMS tertentu
• Langkah 4 Terjemahkan model data logical global target
DBMS
1. Desain base relation.
2. Desain representasi dari derived data.
3. Desain batasan-batasan perusahaan.
• Langkah 5 Desain reprensentasi fisikal
1. Analisa transaksi-transaksi.
2. Pilih organisasi file.
3. Pilih indeks-indeks.
4. Perkirakan kebutuhan tempat penyimpanan (disk space).
• Langkah 6 Desain user view
• Langkah 7 Desain mekanisme keamanan
27
• Langkah 8 Pertimbangkan pengenalan dari redundansi
terkontrol
• Langkah 9 Awasi dan atur sistem operasional
2.4.2.5 DBMS selection (optional)
Pemilihan DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi database.
Dapat dilakukan kapanpun sebelum menuju desain logical asalkan
terdapat cukup informasi mengenai kebutuhan sistem. Tahap-tahap
utama untuk memilih DBMS:
- Mendefinisikan terminologi studi referensi.
- Mendaftar dua atau tiga produk.
- Evaluasi produk.
- Rekomendasi pilihan dan laporan produk.
2.4.2.6 Desain Aplikasi (Application design)
Desain interface user dan program aplikasi yang menggunakan
dan memproses database. Desain database dan aplikasi merupakan
aktifitas paralel yang meliputi dua aktifitas penting, yaitu :
a. Transaction design
Transaksi adalah satu aksi atau serangkaian aksi yang
dilakukan oleh user tunggal atau program aplikasi, yang mengakses
atau merubah isi dari database. Kegunaan dari desain transaksi adalah
28
untuk menetapkan dan keterangan karakteristik high-level dari suatu
transaksi yang dibutuhkan pada database, diantaranya :
o Data yang akan digunakan oleh transaksi.
o Karakteristik fungsional dari suatu transaksi.
o Output transaksi
o Keuntungannya bagi user.
o Tingkat kegunaan yang diharapkan.
Terdapat tiga tipe transaksi, yaitu :
o retrieval transaction, digunakan untuk pemanggilan (retrieve)
data untuk ditampilkan di layar atau menghasilkan suatu laporan.
o update transaction, digunakan untuk menambahkan record baru,
menghapus record lama, atau memodifikasi record yang sudah
ada didalam database.
o mixed transaction, meliputi pemanggilan dan perubahan data.
b. User interface design
Beberapa aturan pokok dalam pembuatan user interface :
- Meaningful title, diusahakan pemberian nama suatu form cukup
jelas menerangkan kegunaan dari suatu form/report.
- Comprehensible instructions, penggunaan terminologi yang
familiar untuk menyampaikan instruksi ke user dan jika informasi
tambahan dibutuhkan, maka harus disediakan helpscreen
29
- Logical grouping and sequencing of fields, field yang saling
berhubungan ditempatkan pada form/report yang sama. Urutan
field harus logis dan konsisten.
- Visually appealing layout of the form/report, tampilan
form/report harus menarik, dan sesuai dengan hardcopy agar
konsisten.
- Familiar field labels, penggunaan label yang familiar.
- Consistent terminology and abbreviation, terminology dan
singkatan yang digunakan harus konsisten.
- Consistent use of color.
- Visible space and boundaries for data-entry fields, jumlah tempat
yang disediakan untuk data entry harus diketahui oleh user.
- Convinient cursor movement, user dapat dengan mudah
menjalankan operasi yang diinginkan dengan menggerakkan
cursor pada form/report.
- Error correction for individual characters and entire fields, user
dapat dengan mudah menjalankan operasi yang diinginkan dan
melakukan perubahan terhadap nilai field.
- Error messages for unacceptable values, memberikan pesan
kesalahan terhadap nilai yang salah.
- Optional fields marked clearly, field optional teridentifikasi
dengan jelas.
30
- Explanatory messages for fields, ketika user meletakkan cursor
pada suatu field, maka keterangan mengenai field tersebut harus
dapat dilihat.
- Completion signal, indikator yang menjelaskan bahwa suatu
proses telah selesai dilaksanakan.
2.4.2.7 Prototyping (optional)
Membuat model kerja suatu aplikasi database. Tujuan utama dari
pembuatan prototyping adalah :
- Untuk mengidentifikasi feature dari sistem yang berjalan dengan baik
atau tidak.
- Untuk memberikan perbaikan-perbaikan atau penambahan feature
baru .
- Untuk klarifikasi kebutuhan user.
- Untuk evaluasi feasibilitas (kemungkinan yang akan terjadi) dari
desain sistem khusus.
2.4.2.8 Implementation
Merupakan realisasi fisik dari database dan desain aplikasi.
Implementasi database dicapai dengan menggunakan :
- DDL untuk membuat skema database dan file database kosong.
- DDL untuk membuat user view yang diinginkan.
31
- 3GL dan 4GL untuk membuat program aplikasi. Termasuk transaksi
database disertakan dengan menggunakan DML, atau ditambahkan
pada bahasa pemrograman.
2.4.2.9 Data conversion and loading
Pemindahan data yang ada kedalam database baru dan
mengkonversikan aplikasi yang ada agar dapat digunakan pada database
yang baru. Tahapan ini dibutuhkan ketika sistem database baru
menggantikan sistem yang lama. DBMS biasanya memiliki utilitas yang
memanggil ulang file yang sudah ada kedalam database baru.
Dapat juga mengkoversi dan menggunakan program aplikasi dari
sistem yang lama untuk digunakan oleh sistem yang baru.
2.4.2.10 Testing
Suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk
menemukan kesalahan. Dengan menggunakan strategi tes yang
direncanakan dan data yang sesungguhnya. Pengujian hanya akan terlihat
jika terjadi kesalahan software. Mendemostrasikan database dan program
aplikasi terlihat berjalan seperti yang diharapkan.
2.4.2.11 Operational maintenance.
Suatu proses pengawasan dan pemeliharaan sistem setelah
instalasi, meliputi :
32
- Pengawasan performa sistem, jika performa menurun maka
memerlukan perbaikan atau pengaturan ulang database.
- Pemeliharaan dan pembaharuan aplikasi database (jika dibutuhkan).
- Penggabungan kebutuhan baru kedalam aplikasi database.
2.5 Entity-Relationship Modeling
2.5.1 Entity types
Konsep dasar dari Model ER adalah Entity Types, yaitu kumpulan
dari objek-objek dengan sifat (property) yang sama, yang di identifikasi oleh
enterprise mempunyai eksistensi yang independen. Keberadaannya dapat
berupa fisik maupun abstrak.
Entity occurrence, yaitu pengidentifikasian object yang unik dari
sebuah type entity. Setiap entitas di identifikasikan dan disertakan property-
nya.
2.5.2 Relationship types
Kumpulan keterhubungan yang mempunyai arti (meaningful
associations) antara type entitas yang ada.
Relationship occurrence, yaitu keterhubungan yang diidentifikasi
secara unik yang meliputi keberadaan tiap type entitas yang berpartisipasi.
Contoh :
33
2.5.3 Derajat Relationship
Yaitu jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship.
Derajat relationship terdiri dari :
• Binary relationship, keterhubungan antar dua tipe entitas. Contoh binary
relationship antara PrivateOwner dengan PropertyForRent yang disebut
POwns.
• Ternary relationship, keterhubungan antar tiga tipe entitas. Contoh
Ternary Relationship yang dinamakan Registers. . Relasi ini melibatkan
tiga tipe entiti yaitu Staff, Branch dan Client. Relationship ini
menggambarkan staff mendaftarkan client pada branch.
34
• Quaternary relationship, keterhubungan antar empat tipe entitas. Contoh
Quaternary Relationship yang dinamakan Arranges. Relasi ini
melibatkan 4 entity yaitu Buyer, Solicitor, Financial Intstuttion dan Bid.
Relasi ini menggambarkan buyer, diberi masukan oleh Solicitor, dan
didukung oleh Financial Institution, melakukan penawaran (bid).
• Unary relationship, keterhubungan antar satu tipe entitas, dimana tipe
entitas tersebut berpartisipasi lebih dari satu kali dengan peran yang
berbeda. Kadang disebut juga recursive relationship. Relationship dapat
diberikan role names untuk meng-identifikasikan keterkaitan tipe entitas
dalam relationship. Contoh entitas Staff yang berperan menjadi
supervisor dan staff yang di-supervisor-i.
35
2.5.4 Attributes
Merupakan sifat-sifat (property) dari sebuah entity atau relationship
type. Contohnya: sebuah entity Staff digambarkan oleh attribut staffNo, name,
position dan salary.
Attribute Domain adalah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk
satu atau lebih atribut. Macam-macam atribut :
• Simple Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal
dengan keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi menjadi
bagian yang lebih kecil lagi. Dikenal juga dengan nama Atomic Attribute.
• Composite Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari beberapa komponen,
dimana masing-masing komponen memiliki keberadaan yang
independen. Misalkan atribut Address dapat terdiri dari Street, City,
PostCode.
• Single-valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk
setiap kejadian. Misalnya entitas Branch memiliki satu nilai untuk atribut
branchNo pada setiap kejadian.
36
• Multi-valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai beberapa nilai
untuk setiap kejadian. Misal entitas Branch memiliki beberapa nilai untuk
atribut telpNo pada setiap kejadian.
• Derived Attribute, yaitu atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari
satu atau beberapa atribut lainnya, dan tidak harus berasal dari satu
entitas.
Terminologi Alternatif untuk model relational :
2.5.5 Keys
• Super Key : Atribut unik yang mengidentifikasikan row.
• Candidate Key : Atribut unik yang mengidentifikasikan table. Jumlah
minimal atribut-atribut yang dapat meng-identifikasikan setiap
kejadian/record secara unik.
• Primary Key : Atribut unik yang mengidentifikasikan setiap row dalam
table. Candidate key yang dipilih untuk meng-identifikasikan setiap
kejadian/record dari suatu entitas secara unik.
• Alternate Key : Candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key.
• Composite Key, yaitu Candidate key yang terdiri dari dua atau lebih
atribut.
37
• Foreign Key : Atribut sebuah tabel yang menggabungkan diri ke tabel
lain.
2.5.6 Strong and Weak Entity Types
Strong Entity Type, yaitu entitas yang keberadaannya tidak
bergantung pada entitas lain sedangkan Weak Entity Type, adalah entitas
yang keberadaannya bergantung pada entitas lain. Strong Entity Type
terkadang disebut dengan parent, owner dominant dan Weak Entity Type
disebut child, dependent, subordinate.
2.5.7 Structural Constraints
Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah
(atau range) dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang
terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan melalui suatu
relationship.
Relationship yang paling umum adalah binary relationship. Macam-
macam binary relationship yaitu :
• one-to-one (1:1)
38
• one-to-many (1 : *)
• many-to-many (* : *)
Summary of Multiplicity Constraints
2.6 Normalisasi
2.6.1 Pengertian Normalisasi
Tujuan utama dalam pengembangan model data logical pada sistem
database relasional adalah menciptakan representasi akurat suatu data,
relationship antar data dan batasan-batasannya. Untuk mencapai tujuan ini,
maka harus ditetapkan sekumpulan relasi.
Empat bentuk normal yang biasa digunakan yaitu, first normal form
(1NF), second normal form (2NF) dan third normal form (3NF), dan Boyce–
Codd normal form (BCNF). Konsep utamanya terkait dengan functional
dependencies, dimana menerangkan hubungan antar atribut yang ada. Sebuah
relasi dapat dinormalisasi kedalam bentuk tertentu untuk mengatasi
kemungkinan terjadinya pengulangan dari update yang tidak baik.
39
Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan sekumpulan
relasi dengan sifat-sifat (properties) yang diinginkan, memenuhi kebutuhan
data pada enterprise.
2.6.2 Data Redundancy
Tujuan utama dari desain database relasional adalah untuk
mengelompokkan atribut-atribut kedalam relasi-relasi sehingga
meminimalisasi redundansi data dan mengurangi penggunaan tempat
penyimpanan yang dibutuhkan untuh sebuah relasi dasar.
2.6.3 Proses Normalisasi
- Suatu teknik formal untuk menganalisa relasi berdasarkan primary key
dan functional dependencies antar atribut.
- Dieksekusi dalam beberapa langkah. Setiap langkah mengacu ke bentuk
normal tertentu, sesuai dengan sifat yang dimilikinya.
- Setelah normalisasi diproses, relasi menjadi secara bertahap lebih
terbatas/kuat bentuk formatnya dan juga mengurangi tindakan update
yang anomali.
2.6.4 Relationship Between Normal Forms
40
2.6.4.1 Unnormalized Form (UNF)
• Merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih group yang
berulang.
• Membuat tabel unnormalized yaitu dengan memindahkan data dari
sumber informasi kedalam format tabel dengan baris dan kolom.
2.6.4.2 First Normal Form (1NF)
• Merupakan sebuah relasi dimana setiap irisan antara baris dan kolom
berisikan satu dan hanya satu nilai.
• UNF ke 1NF
Tunjuk satu atau sekumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel
unnormalized.
Identifikasikan group yang berulang dalam tabel unnormalized
yang berulang untuk kunci atribut.
Hapus group yang berulang dengan cara :
1. Masukkan data yang semestinya kedalam kolom yang kosong
pada baris yang berisikan data yang berulang (flattening the
table), atau dengan cara
2. Menggantikan data yang ada dengan copy dari kunci atribut
yang sesungguhnya kedalam relasi terpisah.
41
2.6.4.3 Second Normal Form (2NF)
• Berdasarkan pada konsep full functional dependency, yaitu A dan B
merupakan atribut dari sebuah relasi, B dikatakan fully dependent
terhadap A jika B functionally dependent pada A tetapi tidak pada
proper subset dari A.
• 2NF – merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan setiap atribut non-
primary-key bersifat fully functionally dependent pada primary key.
• 1NF ke 2 NF
Identifikasikan primary key untuk relasi 1NF.
Identifikasikan functional dependencies dalam relasi.
Jika terdapat partial dependencies terhadap primary key, maka
hapus dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama
dengan salinan determinan-nya.
2.6.4.4 Third Normal Form (3NF)
• Berdasarkan pada konsep transitive dependency, yaitu suatu kondisi
dimana A, B dan C merupakan atribut dari sebuah relasi, maka jika A
B dan B C, maka C transitively dependent pada A melalui B.
(Jika A tidak functionally dependent pada B atau C).
• 3NF – Adalah sebuah relasi dalam 1NF dan 2NF dan dimana tidak
terdapat atribut non-primary-key attribute yang bersifat transitively
dependent pada primary key.
• 2NF ke 3NF
42
Identifikasikan primary key dalam relasi 2NF.
Identifikasikan functional dependencies dalam relasi.
Jika terdapat transitive dependencies terhadap primary key, hapus
dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama dengan
salinan determinan-nya.
2.7 SQL
2.7.1 Tujuan dari SQL
Idealnya, database language dapat memungkinkan user untuk:
– Membuat struktur relasi dan database;
– Melakukan operasi penyisipan (insertion), perubahan (modification)
dan penghapusan (deletion) data dari relasi;
– Melakukan query simple dan kompleks.
Database language harus melaksanakan operasi-operasi tersebut dengan
usaha minimal yang dilakukan user dan sintaks/struktur instruksi harus
mudah dipahami/dipelajari.
Harus portable sehingga memungkinkan untuk pindah dari satu DBMS
ke DBMS lainnya.
SQL merupakan transform-oriented language dengan 2 komponen
utama:
– DDL untuk definisi struktur database.
– DML untuk pengambilan (retrieving) dan perubahan (updating) data.
43
2.7.2 Integrity Enhancement Feature (IEF)
Terdapat 5 tipe batasan integritas :
- Data yang dibutuhkan (Required data)
Beberapa kolom/field harus memiliki nilai yang pasti (tidak
diperkenankan bernilai NULL). NULL digunakan untuk
merepresentasikan data yang tidak ada/tidak tersedia, hilang atau
tidak disertakan. Standar ISO menetapkan keyword NOT NULL
untuk mengatasi hal tersebut.
- Batasan domain (Domain constraints)
Setiap kolom mempunyai domain, atau dengan kata lain himpunan
dari nilai-nilai yang benar.
- Integritas entitas (Entity integrity)
Primary key dari suatu tabel harus berisi nilai yang unik dan non-null
untuk setiap barisnya.
- Integritas referensial (Referential integrity)
Foreign Key adalah kolom atau himpunan kolom yang
menghubungkan setiap baris dalam child table yang berisi
Foreign Key dengan parent table yang berisi Primary Key yang
sesuai/cocok.
Integritas referensial berarti, jika foreign key berisi suatu nilai,
maka nilai itu harus mengacu ke suatu baris dalam parent table.
- Batasan enterprise (Enterprise constraints)
44
Standar ISO memungkinkan untuk menetapkan pendefinisian
enterprise constraint dengan menggunakan clause CHECK dan
UNIQUE pada statemen CREATE dan ALTER TABLE dan statemen
CREATE ASSERTTION.
2.7.3 Data Manipulation
1. SELECT Statement untuk ambil data dari basis data.
Syntax
SELECT [DISTINCT | ALL]
{* | [columnExpression [AS newName]] [,...] }
FROM TableName [alias] [, ...]
[WHERE condition]
[GROUP BY columnList] [HAVING condition]
[ORDER BY columnList]
2. INSERT Statement
Syntax
INSERT INTO TableName [ (columnList) ]
VALUES (dataValueList)
3. UPDATE Statement
Syntax
UPDATE TableName
SET columnName1 = dataValue1
45
[, columnName2 = dataValue2...]
[WHERE searchCondition]
4. DELETE Statement
Syntax
DELETE FROM TableName
[WHERE searchCondition]
2.7.4 Data Definition
SQL DDL memungkinkan objek database seperti skema, domain, tabel,
view, dan index untuk dibuat dan dihapuskan.
Statemen SQL-DDL yang utama :
- CREATE SCHEMA
- DROP SCHEMA
- CREATE/ALTER DOMAIN
- DROP DOMAIN
- CREATE/ALTER TABLE
- DROP TABLE
- CREATE VIEW
- DROP VIEW
Beberapa DBMS juga menyediakan :
- CREATE INDEX
- DROP INDEX
46
1. Membuat Table (CREATE TABLE)
Untuk membuat tabel dasar dalam database, dengan format sbb :
CREATE TABLE TableName
{(colName dataType [NOT NULL] [UNIQUE]
[DEFAULT defaultOption] [CHECK searchCondition] [,...]}
[PRIMARY KEY (listOfColumns),]
{[UNIQUE (listOfColumns),] […,]}
{[FOREIGN KEY (listOfFKColumns)
REFERENCES ParentTableName [(listOfCKColumns)],
[MATCH { PARTIAL | FULL }
[ON UPDATE referentialAction]
[ON DELETE referentialAction ]] [,…]}
{[CHECK (searchCondition)] [,…] })
2. Merubah Definisi Tabel (ALTER TABLE)
Menambah kolom pada tabel
Menghapus kolom dari tabel
Menambah batasan kolom
Menghapus batasan kolom
Menentukan Default untuk kolom
Menghapus Default dari kolom
47
Contoh - ALTER TABLE
Merubah tabel staff dengan menghapus default dari ‘Assistant’ untuk
kolom position dan menentukan default untuk kolom sex menjadi female
(‘F’).
ALTER TABLE Staff
ALTER position DROP DEFAULT;
ALTER TABLE Staff
ALTER sex SET DEFAULT ‘F’;
3. Menghapus Tabel (DROP TABLE)
Format :
DROP TABLE TableName [RESTRICT | CASCADE]
2.7.5 Kontrol Akses
Privileges
Dapat membatasi INSERT/UPDATE/REFERENCES untuk kolom yang
ditentukan.
Pemilik tabel harus memberikan wewenang kepada user lain hak-hak
yang dianggap perlu dengan menggunakan statemen GRANT.
Untuk membuat view, user harus mempunyai hak SELECT pada seluruh
tabel yang digunakan untuk membuat view dan hak REFERENCE pada
kolom tertentu.
1. GRANT
Format penulisan GRANT :
48
GRANT {PrivilegeList | ALL PRIVILEGES}
ON ObjectName
TO {AuthorizationIdList | PUBLIC}
[WITH GRANT OPTION]
2. REVOKE
REVOKE, mengambil kembali hak yang diberikan oleh statemen
GRANT, format penulisan REVOKE sbb :
REVOKE [GRANT OPTION FOR]
{PrivilegeList | ALL PRIVILEGES}
ON ObjectName
FROM {AuthorizationIdList| PUBLIC}
[RESTRICT | CASCADE]
49
2.8 Pengantar Pemodelan Proses
Membahas tentang cara menggambar diagram aliran data sebuah model
proses yang berguna untuk mendokumentasikan proses sistem dan aliran data.
Pemodelan data sebagai alat analisis sistem.
Mode sistem memainkan peranan penting dalam pengembangan sistem.
Banyak masalah-masalah yang tidak terstruktur, salah satu cara untuk menyusun
persoalan tersebut adalah dengan menggambar model. Model adalah representasi
kenyataan atau gambar yang melukiskan banyak kata. Model sistem adalah
representasi bergambar mengenai kenyataan. Model berguna untuk memahami
sistem dengan lebih baik, mendokumentasikan persyaratan bisnis atau desain
teknis. Terdapat dua macam model, yaitu model logika dan fisik.
2.8.1 Model Fisik
Model Fisik tidak hanya menunjukkan apa sebenarnya sistem tersebut
atau apa yang dilakukannya, tetapi juga bagaimana sistem tersebut
diimplementasikan secara fisik dan teknis. Model tersebut implementation-
dependent karena merefleksikan pilihan teknologi dan batasan pilihan
teknologi. Sinonimnya adalah model implementasi dan model teknik.
2.8.2 Model Logika
Model logika menunjukkan apa sebenarnya sistem tersebut dan apa
yang dilakukan. Model tersebut implementation-independent; yaitu memberi
gambaran tentang sistem terlepas dari implementasi teknis. Dengan demikian
50
model logika menggambarkan implementasi teknis. Sinonim yang populer
adalah model essensial, model konseptual, dan model bisnis.
Model sistem logika berguna untuk menggambarkan persyaratan
bisnis dan model sistem fisik untuk menggambarkan desain teknisnya.
Kegiatan analisis sistem cenderung fokus pada model sistem logika karena :
- Model logika meningkatkan kreativitas.
- Model logika memisahkan antara apa yang seharusnya dikerjakan sistem
dari bagaimana sistem akan mengerjakannya, kita menjadi menganalisa
dengan lebih baik dalam hal kelengkapan, keakuratan dan konsistensi.
- Model logika memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan pengguna
akhir dalam bahasa teknis maupun non-teknis.
2.8.3 Pemodelan Proses
Pemodelan proses adalah teknik mengelola dan mendokumentasi
struktur dan aliran data melalui PROSES sistem dan/atau logika, kebijakan,
prosedur yang akan diimplementasikan oleh PROSES sistem.
Model proses logika digunakan untuk mendokumentasikan fokus
PROSES sistem informasi dari sudut pandang pengguna dan pemilik sistem.
Model proses terdapat tipe khusus yang disebut diagram konteks, yang
menggambarkan fokus komunikasi dari sudut pandang pemilik dan pengguna
sistem, atau model proses yang menggambarkan secara aktual antar muka
sistem ke bisnis, dunia luar, dan termasuk sistem informasi lain. Berbagai
51
tipe model proses misalnya bagan struktur program, flowchart logika, model
proses analisis sistem, diagram aliran data (data flow diagram).
2.8.4 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram atau Diagram aliran data adalah alat yang
menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang
dilakukan oleh sistem tersebut. Sinonimnya disebut bagan buble, grafik
transformasi, dan model proses.
Beda DFD dengan Flow Chart, antara lain :
- Proses dalam dfd dapat beroperasi secara paralel. Artinya beberapa
proses dapat dilaksanakan atau dikerjakan secara serempak. Sebaliknya,
proses pada flowchart hanya satu proses dalam satu waktu.
- DFD menunjukkan data flow melalui sistem. Sebaliknya, flowchart
menunjukkan rangkaian proses dalam algoritma atau program.
- DFD tunggal dapat menyertakan proses setiap jam, secara harian,
mingguan, tahunan, dan sesuai permintaan. Hal ini tidak terjadi pada
flowchart.
52
2.8.4.1 Simbol DFD
DFD (menurut Whitten, Bentley, Dittman) terdapat tiga simbol
dan satu koneksi :
- Persegi empat tumpul, lingkaran atau lonjong menyatakan proses atau
bagaimana tugas dikerjakan. (PROSES)
- Persegi empat menyatakan agen eksternal – batasan sistem tersebut.
(INTERFACE)
- Kotak dengan ujung terbuka menyatakan data store, atau disebut file
atau database. (DATA)
- Panah menyatakan aliran data, atau input dan output, ke dan dari
proses tersebut.
PROSES PROSES PROSES
EKSTERNAL
DATA STORE
DATA FLOW
53
2.8.4.2 Aliran data Ilegal (salah) dan legal (benar), yaitu:
2.8.5 DFD Konteks
Pertama perlu mendokumentasikan lingkup proyek awal. Semua
proyek memiliki lingkup. Lingkup proyek mendefinisikan aspek bisnis yang
harus didukung oleh sistem atau aplikasi dan bagaimana sistem yang
dimodelkan berinteraksi dengan sistem lain dan bisnis secara
keseluruhan.Context data flow diagram adalah model proses untuk
mendokumentasikan lingkup sistem. Disebut juga model lingkungan. DFD
konteks berisi satu dan hanya satu proses.
E1 E2 E1 B1
E1
DS1 E1
DS1 DS2
Prose mengubah aliran data di antara
agen eksternal
E1 Prose
memperbaharui atau
pakai data store DS1
DS1
E1 Prose
menyajikan data dari data store
DS1
Prose memindahkan dari data
store ke data store
lain
DS1 DS2
Aliran data ILEGAL Aliran data TERKOREKSI
54
2.8.6 State Transisition Diagram
State Transisition Diagram adalah alat yang dugunakan untuk
menggambarkan urutan dan variasi screen yang dapat terjadi selama satu sesi
pengguna.
2.9 Teori Pendukung Pemesanan, Penjualan, Pembelian dan Produksi
2.9.1 Teori Penjualan
Terdapat enam langkah dalam transaksi penjualan, yaitu :
- Mencatat Pesanan Penjualan (Order Penjualan)
- Mencatat Pengiriman Penjualan (Faktur Penjualan dan Surat Jalan)
- Mencatat Pesanan Penjualan yang belum terkirim
- Mencatat Retur Penjualan
- Menghitung Piutang
- Mencatat Pembayaran atas Penjualan
2.9.1.1 Order Penjualan
Order Penjualan adalah pemesanan barang yang dilakukan oleh
customer. Data yang diperlukan, yaitu : nomor order penjualan yang unik,
Tanggal order penjualan, data Staff yang melakukan transaksi order
penjualan, data Customer yang memesan barang, data Barang, dan
Jumlah Barang yang dipesan.
55
2.9.1.2 Faktur Penjualan
Faktur Penjualan adalah surat tagihan atau bon kepada Customer
atas barang yang telah dikirim kepadanya. Data yang diperlukan, yaitu :
nomor faktur penjualan yang unik, Tanggal pembuatan faktur penjualan,
Kode order penjualan yang mendasari pembuatan faktur penjualan,
Tanggal jatuh tempo pembayaran penjualan, data Customer yang
menerima faktur penjualan, data Barang, Jumlah Barang, Total penjualan
untuk setiap kode barang, subtotal penjualan keseluruhan belum termasuk
diskon dan ppn, Diskon penjualan, PPN penjualan, Grandtotal penjualan
setelah dikurangi diskon dan ditambah ppn.
2.9.1.3 Surat Jalan
Surat Jalan adalah surat izin jalan untuk melakukan pengiriman
penjualan. Data yang diperlukan, yaitu : nomor surat jalan penjualan yang
unik, Tanggal surat jalan penjualan, Nomor faktur penjualan, data Staff,
data Customer, data Barang yang dikirim, Jumlah barang, Kode
kendaraan yang mengantar barang pesanan ke Customer.
2.9.1.4 Retur Penjualan
Retur Penjualan adalah pengembalian Barang oleh Customer.
Data yang diperlukan, yaitu : nomor retur penjualan yang unik, Tanggal
retur penjualan, data Customer, Kode faktur penjualan, data barang,
Jumlah barang yang dikembalikan, Total retur penjualan untuk setiap
56
barang, subtotal retur penjualan keseluruhan, Grandtotal retur penjualan
dikurangi diskon saat penjualan dan ditambah ppn saat penjualan.
2.9.1.5 Piutang
Piutang adalah hutang Customer atas pembelian Barang yang
pembayarannya belum lunas. Data yang diperlukan, yaitu : nomor
piutang yang unik, nomor faktur penjualan, Total piutang perusahaan.
2.9.1.6 Pembayaran Penjualan
Pembayaran Penjualan adalah pembayaran oleh Customer kepada
perusahaan. Pembayaran Penjualan dapat dilakukan 1 / lebih kali dan
berdasarkan Faktur_Penjualan. Data yang diperlukan, yaitu : nomor
pembayaran penjualan yang unik, Tanggal pembayaran penjualan, Kode
faktur penjualan, data Customer, Total pembayaran yang dilakukan
Customer.
2.9.2 Teori Pembelian
Terdapat lima langkah dalam transaksi pembelian, yaitu :
- Mencatat Pesanan Pembelian (Order Pembelian)
- Mencatat Pengiriman Pembelian
- Mencatat Retur Pembelian
- Menghitung Hutang
- Mencatat Pembayaran atas Pembelian
57
2.9.2.1 Order Pembelian
Order Pembelian adalah pemesanan Bahan Baku ke Supplier.
Data yang diperlukan, yaitu : nomor order pembelian yang unik, Tanggal
order pembelian, data Staff, data Supplier, data Bahan Baku, Jumlah
bahan baku yang dipesan.
2.9.2.2 Pengiriman Pembelian
Pengiriman Pembelian adalah pengiriman bahan baku yang
diterima Staff dari supplier. Pengiriman Pembelian terdapat Bahan Baku,
Faktur Pembelian, dan Surat Jalan Pembelian dari Supplier. Data yang
diperlukan, yaitu : nomor pengiriman pembelian yang unik, Tanggal
pengiriman pembelian, Kode order pembelian, Nomor surat jalan
pembelian dari Supplier, Nomor faktur pembelian, Tanggal jatuh tempo
pembayaran pembelian yang harus ditaati perusahaan, data Bahan Baku
yang dikirim, Jumlah bahan yang dikirim, Total pembelian untuk setiap
bahan baku, subtotal pembelian keseluruhan belum termasuk diskon dan
ppn, Diskon pembelian, PPN pembelian, Grandtotal pembelian setelah
dikurangi diskon dan ditambah ppn.
2.9.2.3 Retur Pembelian
Retur Pembelian adalah pengembalian Bahan Baku kepada
Supplier. Data yang diperlukan, yaitu : nomor retur pembelian yang unik,
Tanggal retur pembelian, data Supplier, Kode pengiriman pembelian,
data Bahan Baku, Jumlah Bahan Baku yang dikembalikan, Total retur
58
pembelian untuk setiap Bahan Baku, subtotal retur pembelian
keseluruhan belum termasuk diskon dan ppn, grandtotal retur pembelian
setelah dikurangi diskon saat pembelian dan ditambah ppn saat penjualan.
2.9.2.4 Hutang
Hutang adalah hutang perusahaan karena pembelian Bahan Baku
yang Pembayaran Pembeliannya belum lunas. Data yang diperlukan,
yaitu : nomor hutang yang unik, nomor pengiriman pembelian, Total
Hutang perusahaan.
2.9.2.5 Pembayaran Pembelian
Pembayaran Pembelian adalah Pembayaran kepada Suplier atas
Bahan Baku yang dibeli. Pembayaran Pembelian dilakukan berdasarkan
Faktur Pembelian yang bisa dicek di tabel Pengiriman Pembelian. Data
yang diperlukan, yaitu : nomor pembayaran pembelian yang unik,
Tanggal pembayaran pembelian, Kode faktur pembelian, data Supplier,
Total pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada Supplier.
2.9.3 Teori Produksi
Terdapat dua langkah dalam transaksi produksi, yaitu :
- Mencatat Surat Perintah Kerja (SPK)
- Mencatat hasil Produksi
59
2.9.3.1 SPK
SPK adalah surat untuk memproduksi barang. SPK mendasari
Produksi Barang. Data yang diperlukan, yaitu : nomor surat perintah
kerja yang unik, Tanggal surat perintah kerja, data barang, Jumlah barang
untuk diproduksi.
2.9.3.2 Produksi
Produksi adalah mencatat hasil produksi Barang dan mencatat
bahan Baku yang digunakan dalam produksi. Produksi dikerjakan
berdasarkan SPK yang turun. Data yang diperlukan, yaitu : nomor kode
produksi yang unik, Tanggal produksi, data barang, Jumlah barang hasil
produksi, data bahan, Jumlah bahan yang digunakan untuk produksi.