bab 2 landasan teorithesis.binus.ac.id/doc/bab2/2007-2-00323-ka-bab 2.pdf · someone who uses the...

48
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Efektivitas Menurut www.damandiri.or.id , mengatakan pada dasarnya pengertian efektivitas yang umum menunjukkan pada taraf tercapainya hasil dengan kata lain efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai. Taraf berarti suatu tingkat yang menjadi tolak ukur dari kegiatan itu sendiri. Tercapai berarti apa yang menjadi tujuan kita dapat terpenuhi Menurut Prawirosentono (1999,p.27), menjelaskan bahwa bila suatu tujuan tertentu akhirnya dapat dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan itu adalah efektif. Tujuan tertentu berarti hasil yang diinginkan setelah melakukan usaha-usaha tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu tingkat yang menjadi tolak ukuran atas kegiatan-kegiatan apabila tujuan yang diinginkan tercapai. Tujuan yang dimaksud adalah apakah hasil yang ingin dicapai sesuai dengan apa yang diinginkan oleh user KPKD dalam menggunakan sistem informasi ini. 2.1.2 Sistem Menurut McLeod (2001,p11), sistem adalah sekelompok elemen- elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

Upload: haanh

Post on 09-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Efektivitas

Menurut www.damandiri.or.id, mengatakan pada dasarnya

pengertian efektivitas yang umum menunjukkan pada taraf tercapainya

hasil dengan kata lain efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai.

Taraf berarti suatu tingkat yang menjadi tolak ukur dari kegiatan itu

sendiri. Tercapai berarti apa yang menjadi tujuan kita dapat terpenuhi

Menurut Prawirosentono (1999,p.27), menjelaskan bahwa bila

suatu tujuan tertentu akhirnya dapat dicapai, kita boleh mengatakan

bahwa kegiatan itu adalah efektif. Tujuan tertentu berarti hasil yang

diinginkan setelah melakukan usaha-usaha tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu tingkat

yang menjadi tolak ukuran atas kegiatan-kegiatan apabila tujuan yang

diinginkan tercapai. Tujuan yang dimaksud adalah apakah hasil yang

ingin dicapai sesuai dengan apa yang diinginkan oleh user KPKD dalam

menggunakan sistem informasi ini.

2.1.2 Sistem

Menurut McLeod (2001,p11), sistem adalah sekelompok elemen-

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

10

suatu tujuan. Elemen terintegrasi berarti bagian-bagian yang penting

yang berbeda sama sekali yang disatukan menjadi suatu kebulatan atau

totalitas.

Menurut Hall (2001,p5), menyatakan sistem adalah sekelompok

dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter related)

atau subsitem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama

(common purpose). Komponen berkaitan berarti bagian-bagian dari

sesuatu hal yang ada saling berhubungan.

Menurut James A. O’Brien (2003,p8), sistem secara di definisikan

secara sederhana sebagai grup dari komponen-komponen yang berkait

dan membentuk satu kesatuan. Sistem sendiri memiliki 3 komponen yang

terkait yaitu : Input, Proces dan Output.

Input berarti semua masukan elemen-elemen yang ditangkap dan

dikumpulkan untuk kemudian diolah menjadi suatu keluaran misalnya

user memasukkan data keuangan. Yang dimaksud dengan Proces adalah

suatu peristiwa yang merubah suatu input menjadi output yang berarti

user menggunakan menu-menu yang tersedia untuk mengolah data-data

keuangan. Output berarti tujuan yang merupakan hasil akhir dari suatu

proces perubahan contohnya saja user di KPKD menggunakan aplikasi

untuk mencetak laporan penerimaan kas

Jadi dapat disimpulkan sistem adalah suatu bagian-bagian berbeda

yang saling berhubungan dan menjadi suatu kebulatan atau totalitas,

dimulai dari ketika user pada KPKD memberikan masukkan berupa data-

data mulai dari data jumlah penerimaan kas kemudian diproses lebih

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

11

lanjut oleh sistem informasi keuangan untuk menghasilkan suatu keluaran

akhir yang menjadi tujuan bersama yaitu laporan atas pencatatan

peneriman keuangan.

2.1.3 Informasi

Menurut Turban (2000, p17), informasi adalah suatu kumpulan

fakta (data) terorganisasi dengan cara sama sehingga mempunyai arti bagi

penerima. Fakta berarti data yang dikumpulkan adalah data yang

sebenarnya tanpa ada penambahan ataupun pengurangan. Terorganisasi

berarti data yang dihasilkan tersusun secara sistematis, sistematis berarti

data disusun menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Mcloed (2001,p15) menyatakan bahwa informasi adalah data

yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Proses berarti bila suatu

data mengalami peristiwa perubahan sehingga data itu menjadi bernilai.

Laudon (2002,p7), informasi adalah kumpulan data yang telah

diubah ke dalam bentuk yang berarti dan berguna bagi manusia.

Dikatakan berarti dan berguna apabila data yang telah dirubah itu

bermanfaat bagi pemakai.

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan dari

data-data yang sebenarnya, misalnya data penerimaan kas dari pajak dan

dari sumber lainnya yang mengalami suatu perubahan dan disusun secara

sistematis dan terstruktur sehingga memberikan manfaat bagi KPKD

untuk mengolah penerimaan keuangan dalam Kotamadya Jakarta Pusat.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

12

2.1.4 Sistem Informasi

Menurut http://ilmukomputer.com/berseri/teguhcbis/index.php,

(dikutip dari artikel Computer Based Information System oleh Teguh

Wahyuno bab 2; 2004,p2), sistem informasi yang baik sangat dipengaruhi

atau ditentukan oleh 3 hal pokok, yaitu relevancy, accuracy dan

timelinness.

a. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.

Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan

“how is the message used for problem solving (decision masking)?”

Relevan adalah Informasi yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Informasi yang ada harus berguna bagi KPKD dan relevan. Berguna

artinya sistem informasi keuangan harus dapat memberikan informasi

yang mendukung kegiatan keuangan.

b. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut

tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus

jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat

terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau

kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

13

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah

informasi antara lain adalah :

• Kelengkapan (completeness) informasi.

“Are necessary message items present ?” Informasi yang

komplit, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan oleh

user harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi

yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi

dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara

keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya

untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

• Kebenaran (correctness) informasi.

“Are message items correct ?” Informasi keuangan yang

dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar berarti

sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses

tersebut. Misalnya saja, jika sebuah informasi keuangan

menunjukkan total penerimaan kas dalam periode tertentu

haruslah sudah sesuai dengan perhitungan-perhitungan matematis

yang ada di dalam prosesnya seperti perhitungan penerimaan dari

pajak bumi dan bangunan, perhitungan penerimaan dari retribusi.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

14

• Keamanan (security) informasi.

Suatu sistem informasi haruslah aman. Aman berarti

informasi yang dihasilkan oleh KPKD mengenai laporan

penerimaan kas hanya dapat dicapai oleh user yang berhubungan

dengan sistem.

c. Tepat waktu (timeliness)

“How quickly is input transformed to correct output?” Bahwa

informasi mengenai laporan penerimaan yang dihasilkan dari suatu

proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang).

Informasi yang dihasilkan harus dapat menyediakan laporan keuangan

secara tepat waktu yang berarti informasi tidak boleh terlambat, sehingga

jika digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan tidak dapat

menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil. Kebutuhan

akan tepat waktunya sebuah informasi itulah yang pada akhirnya akan

menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi. Hal itu dapat dipahami

karena kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan

informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru.

2.1.5 Keuangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004,p1115), keuangan

adalah sesuatu yang berhubungan dengan uang. Uang adalah alat

pembayaran yang sah .

Menurut www.wikipedia.org, keuangan adalah mempelajari

bagaimana individu, bisnis dan organisasi meningkatkan, mengalokasi,

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

15

dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu dan juga

menghitung resika dalam menjalankan projek mereka. Istilah keuangan

dapat berarti: sumber daya moneter. Meningkatkan berarti membuat lebih

baik lagi. Mengalokasikan berarti menempatkan sesuati sesuai dengan

fungsinya. Sumber daya adalah segala sesuatu yang berdaya guna yang

menjadi inti. Moneter berarti uang.

Jadi dapat disimpulkan keuangan adalah kegiatan di KPKD

Kotamadya Jakarta Pusat untuk meningkatkan, menempatkan dan

memanfaatkan segala sesuatu yang berdaya guna sebagai alat

pembayaran yang sah (uang).

2.1.6 Sintesis

Berdasarkan analisis teori –teori tersebut diatas, yang dimaksud

dengan Efektivitas Sistem Informasi Keuangan adalah tingkat ukur atas

kegiatan input, proses, output dari suatu data mengenai sumber daya

moneter yang telah dirubah sedemikian rupa untuk mencapai tujuan akhir

user dengan meliputi indikator tujuan, input, proses, output dan juga

meliputi dimensi 1.Relevant dengan indikator berguna, 2. Accuracy

(akurat) dengan indikator lengkap, benar dan aman, 3. Timely (tepat

waktu) dengan indikator tepat waktu.

2.1.7 Konstruk

Berdasarkan sintesis dari teori–teori tersebut diatas, yang

dimaksud dengan Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dalam

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

16

penelitian ini adalah suatu tingkat ukur atas kegiatan–kegiatan yang

terjadi KPKD Kotamadya Jakarta Pusat yang meliputi penerimaan,

pencatatan dan penyajian data–data yang digunakan untuk mencapai

suatu hasil berupa laporan penerimaan kas yang meliputi indikator

tujuan, input, proces, output dan meliputi dimensi 1. Relevant dengan

indikator berguna, 2.Accuracy (akurat) dengan indikator lengkap, benar

dan aman, 3. Timely (tepat waktu) dengan indikator tepat waktu.

2.1.8 Kepuasan

Menurut Kotler(1997, p40), kepuasan adalah suatu perasaan

senang atau kecewa yang dihasilkan dari kemampuan suatu produk jika

dibandingkan dengan harapan konsumen dari produk tersebut.

Kemampuan berarti kesanggupan suatu produk dalam memberikan

manfaat bagi penggunanya. Produk adalah barang atau jasa yang

ditawarkan. Harapan berarti keinginan yang menjadi suatu kenyataan.

J. Supranto (1997, p233) menyatakan bahwa kepuasan adalah

tingkat perasaan orang setelah membandingkan kinerja/hasil yang

dirasakan dengan harapannya. Tingkat perasaan adalah suatu ukuran

mengenai pendapat atau pertimbangan seseorang ketika menghadapi

sesuatu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004,p770 ), kepuasaan

adalah perihal atau perasaan senang, kelegaan, kesenangan dsb.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasaan adalah suatu tingkat

perasaan user dalam menerima dan menghayati proses serta hasil kerja

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

17

dari sistem informasi keuangan KPKD dimana hasil kerja sistem tersebut

dapat dimanfaatkan user untuk membantu pembuatan laporan penerimaan

kas Kotamadya Jakarta Pusat.

2.1.9 User

Menurut Larry Long dan Nancy Long (2002, p24), “User is

someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang

yang menggunakan komputer. Menggunakan disini berarti mendaya

gunakan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan

James A. Senn (1998,p16), mengatakan “User or end- user is

people who use Information Technology in their jobs or personal lives”

yang artinya user atau pengguna akhir adalah orang yang mengunakan

teknologi informasi dalam perkerjaan mereka atau dalam kehidupannya.

Menggunakan teknologi informasi adalah semua karyawan KPKD

yang berinteraksi secara langsung dengan sistem informasi keuangan

melalui suatu media tertentu dan memanfaatkan sistem tersebut

membantu penyelesaian pekerjaannya.

2.1.10 Kepuasan User

Menurut Remenyi, Money dan Smith (2002, p.153), kepuasan

informasi user atau pemakai (KIP) secara umum dianggap sebagai hasil

perbandingan antara pengharapan atau kebutuhan user atas sistem

informasi dengan kinerja sistem informasi yang diterima. Hasil

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

18

perbandingan disini dapat berupa pendapat baik itu negatif maupun

positif atau dapat juga dinyatakan dalam perasaan senang ataupun tidak.

Http://busman.elec.qmul.ac.uk/deliverables/busman_d61.pdf,

(dikutip dari karya ilmiah Bringing User Satisfaction to Media Access

Network oleh Pedro Concejero Cerezo; Carlos Gónzalez de Herrero;

Daniel Pérez Uriol; Alyson Evans; Goetz Schmidt-Bossert; Roland Buß;

Richard Blyth; Abigail Turner; et al, 2003, p38) mengatakan kriteria

kepuasan user meliputi dimensi :

1. Meeting user expectations (memenuhi harapan user).

2. Esthetic Appearance (estetika tampilan).

3. Intuitiveness and ease of learning, comfort and confidence in the long

term (intuisi dan mengurangi waktu pembelajaran, memberikan

kenyamanan dan percaya diri dalam jangka waktu yang panjang).

Meeting user expectation berarti sistem informasi keuangan yang

dipakai oleh KPKD harus sesuai dengan harapan dari user yaitu user

dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang diinginkan.

Esthetic appearance berarti tampilan yang dihasilkan oleh sistem

informasi keuangan harus menarik dan didisain sedemikian rupa sehingga

membuat user di KPKD Kotamadya Jakarta Pusat merasa puas dalam

menggunakan sistem informasi keuangan.

Intuitiveness and ease of learning, comfort and confidence in the

long term maksudnya sistem informasi keuangan yang diaplikasikan di

KPKD harus mudah dimengerti berarti user tidak sulit menggunakan

sistem informasi keuangan sehingga user merasa nyaman yang berarti

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

19

user merasa mampu beradaptasi sehingga terbiasa dalam menjalankan

sistem informasi keuangan.

Berdasarkan uraian dari kepuasan dan user diatas, maka dapat

disimpulkan Kepuasan User di KPKD berarti suatu ukuran mengenai

pendapat atau pertimbangan user baik itu positif maupun negatif yang

meliputi dimensi meeting user expextations, esthetic appearance dan

intuitives and ease of learning, comfort and confidence in the long term

terhadap kesanggupan sistem informasi keuangan pada KPKD dalam

memberikan informasi yang bermanfaat sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh user yang menggunakan sistem tersebut.

2.1.11 Sintesis

Berdasarkan analisis teori–teori tersebut diatas, yang dimaksud

dengan Kepuasan User adalah suatu ukuran mengenai pendapat atau

pertimbangan user baik itu positif maupun negatif yang dapat dilihat dari

apakah sistem informasi dapat memenuhi harapan, dan bagaimanakah

estetika penampilan dan apakah mudah dipelajari yang meliputi dimensi:

1. Memenuhi Harapan dengan indikator harapan, 2. Estetika Tampilan

dengan indikator tampilan, 3. Intuisi dan mengurangi waktu

pembelajaran, memberikan keyamanan dan percaya diri dalam jangka

panjang dengan indikator kenyamanan dan mudah.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

20

2.1.12 Konstruk

Berdasarkan sintesis dari teori–teori tersebut diatas, yang

dimaksud dengan Kepuasan User adalah suatu ukuran mengenai

pendapat atau pertimbangan user di KPKD baik itu positif maupun

negatif yang dapat diukur berdasarkan dimensi 1. Memenuhi Harapan

dengan indikator harapan, 2. Estetika Tampilan dengan indikator

tampilan, 3. Intuisi dan mengurangi waktu pembelajaran, memberikan

keyamanan dan percaya diri dalam jangka panjang dengan indikator

kenyamanan dan kemudahan terhadap kesanggupan sistem informasi

keuangan pada KPKD dalam memberikan informasi keuangan yang

bermanfaat bagi penyelesaian rutinitas kerja sehari-hari.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

21

2.1.13 Tabel kisi-kisi variabel, dimensi, indikator penelitian

Tabel 2.1

Kisi-kisi Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian

Variable Dimensi Indikator Penelitian

Tujuan

Relevansi Berguna

Kelengkapan

Kebenaran Akurasi

Keamanan

Tepat Waktu Tepat Waktu

Input

Output

Efektivitas Sistem Informasi Keuangan

Proses

Memenuhi Harapan Harapan

Estetika Tampilan Tampilan

Kemudahan Kepuasan User

Intuisi Pembelajaran Kenyamanan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

22

2.1.14 Kerangka Berpikir

Pengertian Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dalam

penelitian ini adalah suatu tingkat ukur atas kegiatan–kegiatan yang

terjadi KPKD Kotamadya Jakarta Pusat yang meliputi penerimaan,

pencatatan dan penyajian data–data yang digunakan untuk mencapai

suatu hasil berupa laporan penerimaan kas yang meliputi indikator

tujuan, input, proses, output dan meliputi dimensi 1. Relevant dengan

indikator berguna 2. Accuracy (akurat) dengan indikator lengkap, benar

dan aman .Timely (tepat waktu) dengan indikator tepat waktu.

Pengertian dari Kepuasan User dalam penelitian ini adalah suatu

ukuran mengenai pendapat atau pertimbangan user di KPKD baik itu

positif maupun negatif yang dapat diukur berdasarkan dimensi 1.

Memenuhi Harapan dengan indikator Harapan, 2. Estetika Tampilan

dengan indikator Tampilan, 3. Intuisi dan mengurangi waktu

pembelajaran, memberikan keyamanan dan percaya diri dalam jangka

panjang dengan indikator kenyamanan dan kemudahan terhadap

kesanggupan sistem informasi keuangan pada KPKD dalam memberikan

informasi keuangan yang bermanfaat bagi penyelesaian rutinitas kerja

sehari–hari.

Berdasarkan dua pengertian diatas terdapat keterkaitan antara

Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dengan Kepuasan User. Dimana

semakin tinggi Efektivitas Sistem Informasi Keuangan yang diterapkan

dalam memenuhi kebutuhan user dan harapan user atas sistem informasi

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

23

maka akan berpengaruh terhadap Kepuasan User pada perusahaan

tersebut, maka diduga terdapat hubungan antara Efektivitas Sistem

Informasi Keuangan dengan Kepuasan User pada KPKD Kotamadya

Jakarta Pusat.

2.1.15 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, pernyataan hipotesisnya

dapat dirumukan sebagai berikut : ”Terdapat hubungan antara

Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dengan Kepuasan User ”

Dari pertanyaan statistik dapat dirumuskan dengan sebagai berikut

:

H0 : θ = 0, Tidak terdapat hubungan antara Efektivitas Sistem

Informasi Keuangan dengan Kepuasan User

H1 : θ > 0, Terdapat hubungan antara Efektivitas Sistem Informasi

Keuangan dengan Kepuasan User

Sumber : Ronald E. Walpole, Pengantar Statistika (1997, p 298)

Keterangan :

H0 = Hipotesis Nol

H1 = Hipotesis Alternatif

θ = Nilai Korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

24

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Metodologi Penelitian

Menurut Sugiyono (2004, p1), metodologi penelitian adalah cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu bedasarkan pada ciri-ciri

keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara–

cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.

Empiris berarti cara–cara yang dilakukan dapat diamati oleh

indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui

cara – cara yang digunakan. Data yang diperoleh melalui penelitian itu

adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu

valid. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang

sesungguhnya pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti.

Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian

menggunakan langkah–langkah tertentu yang bersifat logis.

Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo menyatakan

bahwa metode–metode penelitian merupakan salah satu dari 3 faktor

yang merupakan karakteristik dari penelitian yaitu (1) Tujuan Penelitian,

(2) Metode-metode Penelitian, (3) Hubungan penelitian dengan ilmu,

dimana metodologi penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji

ketentuan– ketentuan mengenai metode–metode yang digunakan dalam

penelitian.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

25

2.2.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2004,p32), variabel Penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi variabel

independen dan variabel dependen. Variabel independen sering disebut

juga sebagai variabel bebas merupakan varibale yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen.

Variabel dependen yang sering juga disebut variabel terikat adalah

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibatnya, karena adanya

variabel bebas.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002, p96), variabel adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas

atau independent variabel (X) sedangkan variabel akibat disebut variabel

tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel

(Y).

Menurut Nur Indiriantoro dan Bambang Supomo ( 1999,p61),

variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai.

Tipe–tipe variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi

variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu :

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

26

Variabel Independen dan Variabel Dependen

Variabel independen adalah tipe variabel yang

menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain.

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen.

Bentuk hubungan antara variabel–variabel independen dengan

variabel dependen dapat berupa hubungan korelasional dan

hubungan sebab akibat. Sesuai dengan fenomena sosial yang

dijelaskan, bentuk hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen dapat bersifat positif atau negatif.

Variabel dependen dinamakan pula dengan variabel yang

diduga sebagi sebab (Presumed Cause Variabel) dari variabel

independen, yaitu variabel yang diduga sebagai sebab akibat

(Presumed Effect Variabel)

Variabel Moderating

Hubungan langsung antara variabel–variabel independen

dengan variabel–variabel dependen kemungkinan dipengaruhi

oleh variabel–variabel lain. Salah satu diantaranya adalah

variabel moderating, yaitu tipe – tipe variabel – variabel yang

memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara

variabel independen dengan variabel dependen.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

27

Variabel moderating merupakan tipe variabel yang

mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar

variabel. Oleh karena itu variabel moderating disebut juga

variabel contingency.

Variabel Intervening

Variabel intervening adalah tipe–tipe variabel yang

mempengaruhi hubungan antara variabel–variabel independen

dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak

langsung. Variabel intervening merupakan variabel yang

terletak diantara variabel–variabel independen dengan

variabel–variabel dependen, sehingga variabel independen

tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel

dependen

Variabel Aktif dan Variabel Atribut

Variabel–variabel penelitian dapat dikalsifikasikan

berdasarkan perlakuan peneliti terhadap suatu variabel, yaitu

variabel aktif (active variable) dan variabel atribut (attribute

variable).

Variabel aktif adalah variabel penelitian yang dimanipulasi

untuk keperluan penelitian eksperimen. Tidak semua variabel

penelitian dapat dimanipulasi, misalnya variabel yang

berkaitan dengan karakteristik manusia : intelegensia, sikap,

jenis kelamin, status sosial-ekonomi.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

28

2.2.3 Populasi

Menurut Sugiyono (2004,p72), Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda–

benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik

atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002,p108), populasi adalah

keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Dilihat dari jumlahnya, maka populasi

dapat terbagi:

♦ Jumlah terhingga (terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu) seperti

contoh nomor 1, 2 dan 3 diatas

♦ Jumlah tak hingga (terdiri dari elemen yang sukar sekali dicari

batasannya)

Menurut Nur Indiriantoro dan Bambang Supomo (1999,p115),

populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang

mempunyai karakteristik tertenti. Anggota populasi disebut dengan

elemen populasi.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

29

2.2.4 Sampel

Menurut Sugiyono (2004,p72), sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi

besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga, maka peneliti

dapat menggunalan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu

sampel yang diambil harus betul–betul representatif (mewakili)

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk

menggenarilisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan

menggenarilisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai

sesuatu yang berlaku bagi populasi.

Menurut Uma Sekaran (2000, p53), sampling acak adalah

sampling dimana setiap elemen populasi mempunyai kesempatan yang

sama untuk dipilih sebagai subjek.

Berdasarkan pendapat Supranto (2000, p55), sampling acak

(random sampling) ialah sampling dimana elemen-elemen sampelnya

ditentukan atau dipilih berdasarkan nilai probabilitas dan pemilihannya

secara acak.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik

sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu

• Probability Sampling adalah teknik sampling atau teknik

pengambilan sampling yang memberikan peluang yang sama bagi

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

30

setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel. Cara ini juga sering disebut dengan random sampling.

• Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.

Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan

generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel

menjauhi populasi, maka semakin besar kesalahan generalisasi

(diberlakukan umum). Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari

populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut .

λ².N.P.Q

S = ־־־־־־־־־־־־־־־־־־־־־־

d² (N-1) + λ².P.Q

Sumber : Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis,2004,p79

Dimana :

λ² dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%

P = Q = 0,5

d = 0,05

S = jumlah sampel

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

31

Selain itu jumlah sampel dari populasi juga dapat dilihat dari tabel

penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan Isaac

dan Michael, untuk tingkat kesalahan sebesar 1%, 5% dan 10% ( lihat

tabel 2.2 )

Tabel 2.2 Tabel Sampel

Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu dengan Taraf Kesalahan : 1, 5 dan 10%

S S S N

1% 5% 10%N

1% 5% 10% N

1% 5% 10% 10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247 15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248 20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251 25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254 30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255 35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257 40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259 45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261 50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263 55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263 60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263 65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266 70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267 75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268 80 71 65 62 600 315 221 187 40000 563 345 269 85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269 90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270 95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270

100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270 110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270 120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270 130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270 140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270 150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270 160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270 170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270 180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270 190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270 200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270 210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

32

220 165 135 122 1800 485 292 235 750000 663 348 270 230 172 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271 240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271 250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271

∞ 664 349 272

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta, Bandung, 2004), p81

2.2.5 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2004,p84), skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut

bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002, p97) menyatakan

bahwa skala pengukuran terdiri dari berbagai macam–macam, yaitu :

- Skala nominal (Nominal Scale)

Adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori,

kelompok atau klasifikasi dari construct yang diukur dalam

bentuk variabel. Skala nominal disamping menyatakan bentuk

kategori variabel yang saling meniadakan, juga menyatakan

kategori lain yang bersifat collectively exhaustive, yaitu tidak ada

kategori yang lain.

Skala nominal merupakan skala yang paling sederhana.

Angka atau atribut yang digunakan dalam pengukuran hanya

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

33

merupakan suatu nama untuk menyebutkan kategori atau

kelompok variabel. Oleh karena itu, Skala nominal juga

dinamakan dengan skala kategoris. Nilai variabel dengan skala

nominal hanya menjelaskan kategori, tetapi tidak menjelaskan

nilai peringkat, jarak atau perbandingan.

- Skala Ordinal (Ordinal Scale)

Adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan

kategori tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur.

Peringkat nilai menunjukkan sesuatu urutan penilaian atau tingkat

preferensi.

- Skala Interval (Interval Scale)

Merupakan skala pengkuran yang menyatakan kategori,

peringkat dan jarak construct yang diukur. Skala interval dengan

kata lain, tidak hanya mengukur perbedaan subyek atau obyek

secara kualitatif melalui kategorisasi dan menyatakan urutan

preferensi, tetapi juga mengukur jarak antara pilihan yang satu

dengan pilihan yang lain. Skala Interval, dengan demikian,

merupakan skala pengukuran yang lebih baik dibandingkan

dengan skala nominal dan skala ordinal.

- Skala Rasio (Ratio Scale)

Merupakan skala pengukuran yang menunjukkan kategori,

peringkat, jarak dan pebandingan construct yang diukur. Skala

Ratio menggunakan nilai yang absolut, sehingga memperbaiki

kelemahan skala interval yang menggunakan nilai relatif.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

34

Berbagai tipe skala yang dapat digunakan untuk penelitian antara

lain adalah :

1. Skala Likert

Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik

oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item–item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala

Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang

dapat berupa kata–kata antara lain :

1. Sangat Setuju (SS)

2. Setuju (S)

3. Ragu – Ragu (RR)

4. Tidak Setuju (TS)

5. Sangat Tidak Setuju (STS)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

35

Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat

diberi skor, misalnya :

1 Setuju/Selalu/Sangat positif diberi skor 5

2 Setuju/sering/positif diberi skor 4

3 Ragu – ragu/kadang - kadang / netral diberi skor 3

4 Tidak setuju/Hampir tidak pernah / negatif diberi skor 2

5 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Sangat Negatif diberi skor 1

2. Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban

yang tegas yaitu “ya–tidak”; “benar–salah”; “pernah–tidak

pernah”; “positif–negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh

dapat berupa data inerval atau dikhotomi (dua alternatif).

Penelitian menggunakan skala Guttman bila ingin mendapatkan

jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang

ditanyakan. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk

pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban

dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol.

3. Semantic Deferential

Skala pengukuran yang berbentuk semantic deferential

dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk

mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun

checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang

jawabannya sangat positif terletak di bagian kanan garis dan

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

36

jawaban sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau

sebaliknya.

4. Rating Scale

Dari ketiga skala pengukuran seperti yang telah

dikemukakan, data yang diperoleh semuanya adalah data

kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating-

scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian

ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

Dalam skala model rating scale, responden tidak akan

menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang disediakan

tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah

disediakan Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak

terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur

persepsi responden terhadap fenomena lainnya.

Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating

scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan

pada alternatif jawaban pada setiap instrumen.

2.2.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2004,p129), pengumpulan data dapat

dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara.

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview

(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan

dari ketiganya.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

37

Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan

sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.

2.2.6.1 Kuesioner

Menurut Sugiyono (2004,p135), kuesioner merupakan

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Menurut Moh. Nazir (2005, p203), kuesioner adalah alat untuk

mengumpulkan data berupa daftar–daftar pertanyaan. Pertanyaan–

pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, daftar pertanyaan tersebut

cukup terperinci dan lengkap.

Tujuan dari kuesioner adalah :

a.) Memperoleh informasi yang akurat dari responden

b.) Memberikan struktur pada wawancara sehingga dapat berjalan lancar

dan urut

c.) Memberikan format standar pencatatan fakta, komentar dan sikap

d.) Memudahkan pengolahan data

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

38

2.2.6.1.1 Komponen Kuesioner

Dalam bukunya, Umar (2003a, p78) mengutip Emory-Cooper

yang menyatakan bahwa paling tidak terdapat 4 komponen inti dari

sebuah kuesioner. Keempat komponen itu adalah :

1. Subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan

riset

2. Ajakan, yaitu permohonan dari periset kepada responden

untuk turut serta mengisi kuesioner secara aktif dan

obyektif.

3. Petunjuk pengisian kuesioner yang mudah dimengerti dan

tidak biasa.

4. Pertanyaan atau pernyataan beserta tempat mengisi

jawaban, baik secara tertutup, semi tertutup, ataupun

terbuka. Dalam kuesioner jangan dilupakan isian untuk

identitas responden.

2.2.6.1.2 Isi dari Kuesioner

Kuesioner harus mempunyai center perhatian, yaitu masalah

yang ingin dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari

hipotesis yang ingin diuji. Maka secara umum isi dari kuesioner berupa :

1.) Pertanyaan tentang fakta;

2.) Pertanyaan tentang pendapat;

3.) Pertanyaan tentang persepsi diri;

4.) Pertanyaan tentang fakta;

5.) Pertanyaan tentang pendapat;

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

39

6.) Pertanyaan tentang persepsi diri;

2.2.6.1.3 Cara mengungkapkan pertanyaan

Walaupun sukar untuk menentukan suatu aturan yang dapat

berlaku umum tentang cara mengungkapkan pertanyaan, beberapa

petunjuk penting berkenaan dengan hal diatas perlu diketahui, antara lain

:

1.) Jangan gunakan perkataan – perkataan sulit

2.) Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum

3.) Hindarkan pertanyaan yang mendua arti (ambiguous)

4.) Jangan gunakan kata – kata yang samar.

5.) Hindakan pertanyaan yang mengandung sugesti

6.) Hindarkan pertanyaan yanng berdasarkan presumasi

7.) Jangan membuat pertanyaan yang menyinggung

responden

8.) Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan.

2.2.6.1.4 Jenis Pertanyaan

Dalam hubungannya dengan leluasa tidaknya responden

memberikan jawaban terhadap pertanyaan–pertanyaan yang diajukan,

pertanyaan dapat dibagi dalam dua jenis yaitu

1.) Pertanyaan Berstruktur Pertanyaan yang dibuat

sedimikian rupa sehingga responden dibatasi dalam

memberi jawaban kepada beberapa alternatif saja ataupun

kepada jawaban saja.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

40

2.) Pertanyaan Terbuka atau pertanyaan tidak berstruktur

adalah pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa dan

jawabannya serta cara pengungkapannya dapat

bermacam–macam. Dalam menjawab pertanyaan terbuka

ini, responden tidak terikat pada alternatif–alternatif

jawaban.

2.2.6.1.5 Hubungan Pertanyaan dengan Masalah Pokok

Dalam menyusun pertanyaan, sekurang–kurangnya dua hal

perlu dipikirkan, yaitu isi dari tiap item pertanyaan dan hubungan antara

item dengan item pada keseluruhan kuesioner. Selain itu isi dari masing-

masing item pertanyaan itu sendiri harus cocok dan relevan dengan

masalah pokok.

Nur Indiriantoro dan Bambang Supomo (2002, p154)

membagi kuesioner menjadi 2 jenis yaitu

1. Kuesioner secara Personel (Personally Administered

Questionnaires )

Penggunaan teknik kuesioner yang disampaikan dan

dikumpulkan langsung peneliti. Peneliti dapat berhubungan

langsung dengn responden dan memberikan penjelasan

seperlunya dan kuesioner dapat langsung dikirimkan setelah

selesai dijawab oleh responden. Teknik ini, biayanya relatif mahal

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

41

jika jumlah responden relatif banyak dan letak geografisnya

terpencar.

2. Kuesioner lewat pos (Mail Questionnaires)

Kuesioner yang diajukan kepada responden dan jawaban

responden dikirim melalui pos. Teknik ini memungkinkan peneliti

memperoleh jawaban dari responden yang letak geografisnya

terpencar. Kelemahan utama teknik kuesioner yang dikirim lewat

pos, responden sering menolak untuk menjawab dengan tidak

mengirimkan kembali kuesioner kepada peneliti. Teknik ini

memiki tingkat tanggapan (response rate) yang paling rendah.

2.2.7 Uji Validitas Butir

Menurut Sugiyono (2004, p109), instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

begitu pula sebaliknya. Uji validitas ini bertujuan untuk mengukur tingkat

komunikatif dari tiap butir pertanyaan. Yang artinya uji validitas ini digunakan

untuk mengukur seberapa tinggi tingkat pemahaman atas butir–butir yang ada

dalam instrumen oleh para responden.

Menurut Umar (2003b, p179), validitas menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002, p144), validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat–tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

42

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Ada 2 macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu valditas

eksternal dan validitas internal

a. Validitas eksternal

Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari

instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai

variabel penelitian yang dimaksud.

Untuk menguji hipotesis asosiatif (hubungan) digunakan teknik

korelasi. Salah satu dari teknik korelasi yaitu korelasi product moment (r)

Rumus : dengan angka kasar

Sumber : Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 2002, p146

dimana :

X = Skor rata – rata dari X

Y = Skor rata – rata dari Y

rxy menunjukkan korelasi antara dua variabel yang

dikorelasikan.

rxy =

N∑XY – (∑X) (∑Y)

{N∑X² −(∑X²)} {N∑Y² −(∑Y²) }

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

43

Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna, yaitu : (1) Ada

tidaknya korelasi, (2) Arah korelasi, (3) Besarnya korelasi.

1. Ada tidaknya korelasi ditunjukkan oleh besarnya angka

yang terdapat di belakang koma. Jika angka tersebut terlalu

kecil sampai empat angka dibelakang koma, misalnya 0,0002,

maka dapat dianggap bahwa antara variabel X dengan variabel

Y, karena kalo toh ada, angkanya terlalu kecil, lalu diabaikan.

2. Arah Korelasi yaitu arah yang menunjukkan kesejajaran

antara nilai variabel X dengan nilai variabel Y. Arah dari

korelasi ini ditunjukkan oleh tanda hitung yang ada di depan

indeks. Jika tandanya plus (+), maka arah korelasinya positif,

sedang kalau minus (-) maka arah korelasinya negatif.

3. Besarnya Korelasi yaitu besarnya angka yang menunjukan

kuat dan tidaknya atau mantap tidaknya kesejajaran antara dua

variabel yang diukur korelasinya. Dalam hal yang menentukan

besarnya korelasi ini kita tidak perlu memperhatikan tanda

hitung yang terdapat di depan indeks.

Dikatakan setelah penggunaan rumus, setelah diperoleh nilai r,

lalu dikonsultasikan ke Tabel r–Product- Moment (lihat tabel 2.3)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

44

Tabel 2.3 NILAI – NILAI r PRODUCT MOMENT

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004), hal 317

Taraf Signif Taraf Signif Taraf Signif N

5% 1% N

5% 1% N

5% 1%

3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345

4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330

5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306

7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296

8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286

9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278

10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 35 0,344 0,430 95 0,202 0,263

12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256

13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230

14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210

15 0,514 0,614 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181

17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148

18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128

19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115

20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105

21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097

22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091

23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086

24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 1000 0,081

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

45

Jika diketahui :

r hitung > r tabel = valid

r hitung < r tabel = tidak valid

Menurut Suharsimi Arikunto (2002, p245) ada cara lain

yang lebih sederhana dan mudah tetapi kuno yaitu menggunakan

interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh atau nilai r

(tabel 2.4)

Tabel 2.4

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199

0.20 – 0.399

0.40 – 0.599

0.60 – 0.799

0.80 – 1.000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta, Bandung 2004),p 183

b. Validitas Internal

Dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian–bagian

instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata

lain sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal

apabila setiap bagian instrumen mendukung “missi” instrumen

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

46

secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel yang

dimaksud.

2.2.8 Uji Reliabilitas Butir

Menurut Moh. Nazir (2005,p133), pengertian reliabilitas dapat lebih

mudah dipikirkan jika pertanyaan berikut dijawab :

1. Jika set objek yang sama diukur berkali–kali dengan alat ukur yang

sama, apakah kita akan memperoleh hasil yang sama ?

2. Apakah ukuran yang diperoleh dengan menggunakan alat ukuran

tertentu adalah ukuran sebenarnya dari objek tersebut ?

3. Berapa besar error yang kita peroleh dengan menggunakan ukuran

tersebut terhadap objek ?

Jawaban terhadap pernyataan tersebut tidak lain dari 3 aspek

pengertian tentang reliabilitas. Suatu alat ukur disebut mempunyai

reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam

pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan

(dependability) dan dapat diramalkan (predictability).

Pertanyaan kedua memberi aspek ketepatan atau akurasi. Suatu

pertanyaan atau ukuran yang akurat adalah ukuran yang cocok dengan

yang ingin diukur. Jika kedua aspek diatas yaitu aspek stabilitas dan

aspek akurasi digabungkan, maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur

tersebut mantap dan dapat mengukur secara cermat dan tepat.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

47

Dari aspek–aspek reliabilitas diatas, dapat disimpulkan bahwa

reliabilitas adalah ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat

pengukur.

Menurut Umar (2003b, p132), reliabilitas adalah suatu angka

indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam

mengukur gejala yang sama.

Dari ketiga teori diatas, dapat disimpulkan bahwa sebuah

instrumen dapat dikatakan reliabel apabila digunakan untuk mengukur

objek yang sama beberapa kali akan menghasilkan data yang sama pula

atau selalu konsistensi, artinya instrumen tersebut telah siap digunakan

dalam penelitan

Reliabilitas dapat dicari dengan menggunakan rumus Alpha

Cronbach yang paling sesuai untuk mencari realibitas instrumen yang

skor bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian dan skala

bertingkat.

Rumus Alpha adalah sebagai berikut :

Sumber : Prof. Dr. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, 2002,p17

sumber : Sudjana, Metode Statistika (Tarsito, Bandung 2002), hal 94

k ∑σb

2

R11 = --------- 1 - ----------- k-1 σt

2

n∑xi2 - ( ∑xi )2

S2 = n ( n – 1 )

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

48

keterangan : R11 = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = jumlah varians butir

σt2 = varians total

n = jumlah sampel

∑x = jumlah variabel yang dipakai

Tabel 2.5

Analisa Reliabilitas

Nilai Hubungan

R11< 0.20 Hubungan sangat kecil dan bisa diabaikan

0.20< R11 < 0.40 Hubungan kecil ( tidak erat )

0.40 < R11< 0.70 Hubungan yang cukup erat

0.70 < R11 < 0.90 Hubungan yang erat ( reliabel )

0.90 < R11< 1.00 Hubungan yang sangat erat ( sangat reliabel )

R11 = 1.00 Hubungan yang sempurna

Sumber : http:\\ olahdata.com\analisis validitas &reliabilitas \

2.2.9 Statistik

Menurut Prof. Dr. Sudjana (2001,p2), kata Statistik telah dipakai

untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang

disusun dalam tabel atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan

suatu persoalan. Selain itu kata statistik juga masih mengandung

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

49

pengertian lain yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil

dari kumpulan data mengenai suatu hal.

Menurut Sugiyono (2004,p142) menyatakan bahwa teknik analis

data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua

macam satistik yang digunakan untuk analisa data dalam penelitian yaitu

:

a.) Statistik Deskriptif dan Inferensial

Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

atau generalisasi. Statistik deskriptif digunakan bila peneliti hanya

ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat

kesimpulan. Termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian

data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,

perhitungan moduse, median, mean (pengukuran tendensi sentral),

perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data

melaului perhitungan rata–rata dan standar deviasi, perhitungan

prosentase. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukam

mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis

korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat

perbandingan dengan membandingkan rata–rata data sampel atau

populasi. Yang perlu diketahui bahwa dalam statistik deskriptif

tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

50

peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak

ada kesalahan generalisasi.

Statistik Inferensial (sering juga disebut statistik induktif

atau statistik probabilitas), adalah teknik statustik yang digunakan

untuk menganalisa data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk

populasi. Statistik ini cocok digunakan bila sampel diambil dari

populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dilakukan

secara random.

b.) Statistik Parametris dan Statistic Nonparametris

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti

menggunakan statistik parametris, hal ini dikarenakan

sampel diambil dari populasi. Statistik parametris digunakan

untuk menguji parameter populasi melalui statistik (yang

dimaksud dengan statistik disini adalah data yang diperoleh

dari sampel) atau menguji ukuran populasi melalui data

sampel. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik

(data sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistik.

Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik

adalah penelitian yang menggunakan sampel. Dalam statistik

hipotesisi yang diuji adalah hipotesis nol, karena tidak

dikehendaki perbedaan antara populasi dan statistik sebagai

contoh : dimisalkan suatu tingkat kepuasan user yang populasinya

berjumlah 50, rata–ratanya adalah 8.0, selanjutnya dari 50 user itu

diambil sampel sebanyak 6 user dan setelah diuji ternyata nilai

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

51

rata–rata yang didapat adalah 8.0. Hal ini berarti tidak ada

perbedaan antara parameter (data populasi) dengan statistik (data

sampel). Hanya dalam kenyataan nilai parameter jarang diketahui.

Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk

menganalisis data interval dan rasio, selain itu statistik

parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi

yang utama adalah data yang akan dianalisis harus

berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah

satu test mengharuskan data homogen, dalam regresi harus

terpenuhi asumsi linieritas dan signifikansi.

Statistik Nonparametris tidak menguji parameter populasi,

tetapi menguji distribusi. Statistik non-parametris tidak menuntut

terpenuhi banyak asumsi. Oleh karena itu, statistik non-parametris

sering disebut “distribusi free” (bebas distribusi). Statistik non-

parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data

nominal dan ordinal.

Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung

pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis.

2.2.10 Pengujian Persyaratan Analisis

Menurut Sudjana (2002, p291), asumsi bahwa populasi

berdistribusi normal, asumsi normalitas perlu dicek keberlakuan agar

langkah-langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

52

Menurut Sudjana (2002, p466), metode statistika non-parametrik

pengujian kenormalan digunakan dengan uji Lilliefors. Sedangkan

menurut Sudjana (2002, p261), pengujian homogenitas yang dilakukan

menggunakan uji Bartlett.

2.2.11 Analisis Regresi Linear Sederhana

Persamaan regresi adalah persamaan matematik yang

memungkinkan kita meramal nilai-nilai suatu peubah tak bebas dari nilai-

nilai satu atau lebih peubah bebas. Kita gunakan analisis regresi bila kita

ingin mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan

melalui variabel independen. Dampak dari penggunaan analisis regresi

dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya

variabel dependen dengan menaikkan dan menurunkan variabel

independen dan sebaliknya. Arti yang didapatkan dari persamaan regresi

yang ada adalah bahwa setiap terjadi peningkatan satu satuan skor

variabel independen akan terjadi peningkatan variabel dependen sebesar

b dan konstanta sebesar a.

Bentuk dari persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:

Ŷ = a + bX

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

53

Nilai a dan b pada persamaan regresi dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

sumber : Sudjana, Metode Stastistika, ( Tarsito: Bandung 1996 ), hal 315

Keterangan : a = intersep atau perpotongan dengan sumbu

tegak

b = kemiringan atau gradiennya

X = nilai tertentu dari variabel tak bebas

Ŷ = nilai yang diukur pada variabel tak bebas

Xi = variabel bebas x yang ke-i

Yi = variabel bebas y yang ke-i

2.2.12 Analisis Korelasi Sederhana

Menurut Sudjana (2003, p45), korelasi digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya konstribusi peubah indikator terhadap terjadinya

respon dan jika ada seberapa besar dan apakah berarti (signifikan).

Menurut Sudjana (2003, p47), koefisien dapat dicari menggu-

nakan metode-metode korelasi Product Moment.

( ΣYi ) (ΣYi2) – (ΣXi) (ΣXiYi)

a = nΣX i

2 - (ΣXi) 2

n ΣXiYi - (ΣXi) (ΣYi) b = nΣX i

2 - (ΣXi) 2

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

54

Dengan rumus sebagai berikut :

sumber : Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis,

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004), hal 182

Keterangan : r = r hitung menunjukkan koefisien X dan Y

Xi = skor butir ke i

Yi = skor total butir

n = jumlah sampel

2.2.13 Uji Hipotesis

Menurut Sudjana (2002, p219), hipotesis merupakan asumsi atau

dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang

sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Setiap hipotesis bisa

benar atau tidak benar oleh karena itu perlu diadakan penelitian sebelum

hipotesis itu diterima atau ditolak. Langkah atau prosedur untuk

menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis disebut pengujian

hipotesis.

Menurut Sugiyono (2004, p156), hipotesis diartikan sebagai

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Secara statistik

hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi

(parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang

diperoleh dari sampel penelitian (statistik). Jadi maksudnya adalah

n Σ Xi Yi - (Σ Xi) (Σ Yi) r = √ { n ΣXi

2 - (Σ Xi) 2 }{ n ΣY i 2 - (Σ Yi) 2 }

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

55

taksiran terhadap keadaan populasi melalui data sampel yang diambil dari

populasi. Oleh karena itu dalam statistik, yang diuji adalah hipotesis nol.

Jadi hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara

parameter dengan statistik (data sampel). Lawan dari hipotesis nol adalah

hipotesis alternatif, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan

statistik. Hipotesis nol diberi notasi H0, dan hipotesis alternatif diberi

notasi H1.

Konsep dasar pengujian hipotesis terdiri dari :

1. Taraf kesalahan

Pada dasarnya menguji hipotesis itu adalah menaksir parameter

populasi berdasarkan data sampel. Terdapat dua cara menaksir yaitu,

a point estimate dan interval estimate. A point estimate (titik taksiran)

adalah suau taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai dari

rata-rata data sampel. Sedangkan interval estimate (taksiran interval)

adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval

rata-rata data sampel. Makin besar interval taksirannya maka akan

semakin kecil kesalahannya.

2. Dua kesalahan dalam menguji hipotesis

Dalam menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel,

kemungkinan akan terdapat dua kesalahan, yaitu :

a. Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis

nol (H0) yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat

kesalahan dinyatakan dengan α (baca alpha).

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORIthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00323-KA-Bab 2.pdf · someone who uses the computer”, yang artinya user adalah seseorang ... mengatakan “User or end- user

56

b. Kesalahan tipe II adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang

salah (seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk dinyatakan

dengan β (baca betha).

Berdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara keputusan

menolak atau menerima hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Keputusan menerima hipotesis nol yang benar, berarti tidak

membuat kesalahan.

2. Keputusan menerima hipotesis nol yang salah, berarti terjadi

kesalahan tipe II (β).

3. Membuat keputusan menolak hipotesis nol yang benar, berarti

terjadi kesalahan tipe I (α).

4. Keputusan menolak hipotesis nol yang salah, berarti tidak

membuat kesalahan.