bab 2 kontrasepsi suntikan

15
Sumber : Manuaba, Ida Ayu C. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan KB. Jakarta: EGC. Affandi, Biran. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo BAB II BAHASAN 2.1 Kontrasepsi Hormonal Suntikan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal telah mempelajari bahwa estrogen dan progesterone memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi. Melalui hipotalamus dan hipofisis, estrogen dapat menghambat pengeluaran follicle stimulating hormone (FSH) sehingga perkembagan dan kematangan folikel de Graaf tidak terjadi. Di samping itu progesterone dapatmenghamabt pengeluaan hormone luteinizing (LH). Estrogen mempercepat peristaltic tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus – endometrium yang belum siap unutk menerima implantasi. Fungsi komponen progesterone: a. Rangsanganbalik ke hipotalamus dan hipofisis, sehingga pengeluaran LH tidak terjadi dan mengahambat ovulasi. b. Progesterone mengubah endometrium, sehingga kapasitas spermatozoa tidak berlangsung. c. Mengentalkan lender serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa. d. Menghambat peristaltic tuba, menyulitkan konsepsi.

Upload: friska-danastri

Post on 03-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kontrasepsi Suntikan Kontrasepsi Suntikan Kontrasepsi Suntikan

TRANSCRIPT

Sumber: Manuaba, Ida Ayu C. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan KB. Jakarta: EGC.Affandi, Biran. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

BAB IIBAHASAN

2.1 Kontrasepsi Hormonal SuntikanPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal telah mempelajari bahwa estrogen dan progesterone memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi. Melalui hipotalamus dan hipofisis, estrogen dapat menghambat pengeluaran follicle stimulating hormone (FSH) sehingga perkembagan dan kematangan folikel de Graaf tidak terjadi. Di samping itu progesterone dapatmenghamabt pengeluaan hormone luteinizing (LH). Estrogen mempercepat peristaltic tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus endometrium yang belum siap unutk menerima implantasi.Fungsi komponen progesterone:a. Rangsanganbalik ke hipotalamus dan hipofisis, sehingga pengeluaran LH tidak terjadi dan mengahambat ovulasi.b. Progesterone mengubah endometrium, sehingga kapasitas spermatozoa tidak berlangsung.c. Mengentalkan lender serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa.d. Menghambat peristaltic tuba, menyulitkan konsepsi.e. Menghindari implanntasi melalui perubahan struktur endometrium.Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tinginya minat pemakai suntikan KB oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pascapersalinan.Dua perusahaan farmasi menemukan suntikan KB hamper bersamaan yaitu Upjohn company (1958) yang meneukan Depo Provera yang mengandung medroxyprogesteron acetat 150 mg dan Cycloferm yang mengandung medroxyprogesteron acetat 50 mg dan komponen estrogen sedangkan Schering AG (1957) menemukan Norigest 200 mg yang merupakan derivate testosterone.Mekanisme kerja kmponen progesterone atau derivate testosterone adalah:a. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum.b. Mengentalkan lender serviks, sehingga sulit ditembus spermatozoa.c. Menganggu peristaltic tuba fallopi, sehingga konsepsi dihambat.d. Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.Waktu pemberian KB suntikan adalah pasca-persalinan (segera ketika masih di rumah sakit, jadwal suntikan berikutnya), pasca-abortus (segera setelah perawatan, jadwal waktu suntikan diperhitungkan), interval (hari kelima menstruasi, jadwal waktu diperhitungkan). Jadwal waktu suntikan berikutnya siperhitungkan dengan pedoman Depoprovera (interval 12 minggu), Norigest (interval 8 minggu), dan Cycloferm (interval 4 minggu).Dengan pedoman tersebut, peserta KB dapat memperhitungkan pemberian suntikan dengan tenggang waktu yang cukup jelas. Suntikan KB cycloferm merupakan suntikan KB masa depan, karena mempunyaikeuntungan tenggang waktu setiap 4 minggu, peserta suntikan Cycloferm dapat mengalami menstruasi, dan pemberian aman, efektif, dan relative mudah.

2.2 Kontrasepsi Suntikan Kombinasia. Kandungan Suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron, yang diberikan satu bulan sekali. jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali (Cyclovem), dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.b. Cara kerja Menekan ovulasi Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu. Menghambat transportasi gamet oleh tuba.c. EfektifitasSangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selam tahun pertama penggunaan.d. Keuntungan & Kerugian a) Keuntungan kontrasepsi Risiko kesehatan kecil Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri Periksa dalam tidak dibutuhkan pada saat pemeriksaan awal Klien tidak perlu menyimpan obat suntik Jangka panjang Sangat efektif walaupun klien terlambat suntik 1 minggu dari jadwal yang telah ditentukan Sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil lagi, tetapi belum bersedia untuk mengikuti sterilisasi (tubektomi). b) Keuntungan Nonkontrasepsi Mengurangi jumlah perdarahan Mengurangi nyeri saat haid Mencegah anemia Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium. Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium. Mencegah kehamilan ektopik. Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul. Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit tadang panggul. Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause.c) Kerugian KB suntik 1 bulan Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual, hepatitis B, atau infeksi HIV. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga. Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaaan dengan obat-obat epilepsi dan obat tuberklosis. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan. Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.e. Indikasi & kontraindikasi a) Indikasi KB suntik 1 bulan Usia reproduksi Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan Pascapersalinan dan tidak menyusui Anemia Nyeri haid hebat Haid teratur Riwayat kehamilan ektopik Sering menggunakan pil kontrasepsib) Kontraindikasi KB suntik 1 bulan Hamil atau diduga hamil Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Penyakit hati akut Usia lebih dari 35 tahun yang merokok Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (lebih dari 180/110 mmHg) Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis >20 tahun. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migraine Keganasan payudaraf. Waktu pemberian a) Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahanb) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari.c) Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.d) Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamile) Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan, asal saja dipastikan tidak hamil.f) Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan beri suntikan kombinasi.g) Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberi.h) Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu 7 hari.i) Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat diberikan tanpa perlu menunggu haidj) Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.k) Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat segera diberikan, asal saja diyakini ibu terseut tidak hamil, dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid.g. Cara penggunaanSuntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuskuler dalam. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.h. Instruksi untuk klien Klien harus kembali ke dokter/klinik untuk mendapatkan suntikan kembali setiap 4 minggu. Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke dokter/klinik untuk memastikan hamil/tidak. Jelaskan efek samping tersering yang didapat pada penyuntikan dan apa yang harus dilakukan bila hal tersebut terjadi. Bila klien mengeluh mual, sakit kepala, atau nyeri payudara, serta perdarahan, informasikan keluhan tersebut sering ditemukan, dan biasanya akan hilang pada suntikan ke-2 atau ke-3. Apabila klien sedang menggunakan obat-obat tuberculosis atau obat epilepsy, obat-obat tersebut , mengganggu efektivitas kontrasepsi yang sedang digunakan.i. Tanda-tanda yang harus diwaspadai Nyeri dada yang hebat atau napas pendek.kemungkinan adanya bekuan darah di paru, atau serangan jantung. Sakit kepala hebat atau gangguan penglihatan. Kemungkinan terjadi stroke, hipertensi, atau migraine. Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan terjadi sumbatan pembluh darah pada tungkai. Tidak terjadi perarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya, kemungkinan terjadi kehamilan.j. Manfaat kesehatan a) Menurunnya jumlah darah haid setiap bulan, menurunkan nyeri perutb) Mengurangi kemungkinan penyakit kurang darah akibat kekurangan zat besi.c) Mengurangi tanda atau gejala sindroma haidd) Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang panggul dan kanker indung telur karena progestin menyebabkan mukus serviks menebal, sehingga memepersulit penularan infeksi dari liang senggama atau serviks untuk mencapai saluran telur (penekanan ovulasi akan menyebabkan berkurangnya stimulasi dari sel epitel ovarium).e) Mencegah terjadinya kanker endomertriumf) Dapat digunakan pada wanita yang mempunyai penyakit darah sickle cell anemiag) Dapat meningkatkan jumlah ASI pada ibu yang menyusui.

2.3 Kontrasepsi Suntikan Progestina. Kandungan a) Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), mengandung 150mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di daerah bokong). Depo provera atau depo metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa progestin yang mempunyai efek seperti progesterone asli dari tubuh wanita. Obat ini dicoba pada tahun 1958 untuk mengobati abortus habitualis dan endometriosis ternyata pada pengobatan abortus habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depo provera sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalam pelayanan keluarga berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat menimbulkan kanker pada leher rahim atau payudara pada wanita yang mempergunakannya, belum didapat bukti-bukti yang cukup tegas, bahkan sebaliknya. b) Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat) yang mengandung 200mg noratin dion anontat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intra muskuler. Norigest adanah obat yang disuntikkan (secara Depot). 1 ampul Norigest berisi 200 mg Norethindore enenthate dalam larutan minyak. Larutannya merupakan campuran benzyl benzoate dan castor oil dalam perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lender cervix. Sesudah pengobatan dihentikan, keadaan fertilitas biasanya kembali dalam waktu beberapa minggu. Karena pada beberapa kasus mungkin akan terjadi perdarahan-perdarahan yang atypis, maka perlu diberitahukan terlebih dahulu kepada setiap calon akseptor akan kemungkinan hal ini.b. Cara kerja Mencegah ovulasi Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma Menjadikan selaput lendir rahim tipis Menghambat pengangkutan gamet oleh tubac. Efektifitas Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas yang sangat tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikan dilakukan sesuai jadwal dan secara teratur.d. Keuntungan & kerugian a) Keuntungan KB suntik 3 bulan Sangat efektif Pencegahan kehamilan jangka panjang Tidak berpengaruh terhadap hubungan seksual Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI Sedikit efek samping Klien tidak perlu menyimpan obat suntik Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik Menurunkan kajadian penyakit jinak payudara Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul Menurunkan krisis anemia bulan sabitb) Kerugian KB suntik 3 bulan Sering ditemukan gangguan haid Siklus haid yang memendek atau memanjang Perdarahan yang banayk atau sedikit Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak Tidak haid sama sekali Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densita). Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, jerawat.e. Indikasi & kontraindikasi a) Indikasi KB suntik 3 bulan Usia reproduksi Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektivitas tinggi Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai Setelah melahirkan dan tidak menyusui Setelah abortus atau keguguran Perokok Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia Menggunakan obat untuk epilepsi atau obat tuberklosis Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung esterogen Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi Anemia defisiensi besi Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.b) Kontraindikasi KB suntik 3 bulan Hamil atau dicurgai hamil Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara Diabetes mellitus disertai komplikasif. Waktu Pemberian Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil Mulai hari pertama sampai ke 7 siklus haid Pada ibu yang tidak haid, Injeksi pertama diberikan setiap saat asal tidak hamil, selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Suntikan pertama dapat segera diberikan tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang asal tidak hamil Bila Ibu yang sedang menggunakan jenis kontrasepsilain dan ingin menganti dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain. Dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntikan yang sebelumnya mengganti dengan hormonal suntikan pertama segera asal ibu tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya, bila ibu di suntikkan setelah hari ke tujuh haid, selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex Ibu ingin mengganti AKDR dengan klontrasepsi hormonal, suntukan pertama dapatr diberikan hari pertama sampai ke 7 siklus haid, asal tidak hamil Ibu tidak haid / ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan seksual.g. Cara penggunaanh. Informasi lain yang perlu disampaikani. Peringatan bagi pemakaij. Instruksi bagi klien