bab 2 kajian referensi pada media sosial instagram ini...

24
BAB 2 KAJIAN REFERENSI 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art) Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai Personal Brand Pada Media Sosial Instagram ini menggunakan dan mengutip jurnal-jurnal serta penelitian sebelumnya yan berkaitan dengan fenomena yang dibahas. Berikut adalah jurnal jurnal referensi yang dijadikan bahan dalam pembuatan penelitian ini. Tabel 2. 1 Tabel State Of The Art No. Judul Jurnal / Penelitian Nama Penulis & Keterangan 1. Korelasi Media Sosial Instagram Dengan Presentasi Diri Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Riau Peneliti: Heny Gustina Tahun: 2015 Metode Penelitian: Kuantitatif Jurnal: Jom FISIP, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Riau. Volume 2 No.2 Halaman: 1-15 Hasil Dengan perkembangan teknologi masa kini, komunikasi tidak hanya dapat

Upload: lamliem

Post on 11-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

BAB 2

KAJIAN REFERENSI

2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art)

Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai Personal Brand

Pada Media Sosial Instagram ini menggunakan dan mengutip jurnal-jurnal serta

penelitian sebelumnya yan berkaitan dengan fenomena yang dibahas. Berikut adalah

jurnal jurnal referensi yang dijadikan bahan dalam pembuatan penelitian ini.

Tabel 2. 1 Tabel State Of The Art

No. Judul Jurnal / Penelitian Nama Penulis & Keterangan

1. Korelasi Media Sosial

Instagram Dengan Presentasi

Diri Mahasiswa Jurusan Ilmu

Komunikasi Universitas Riau

Peneliti:

Heny Gustina

Tahun: 2015

Metode Penelitian:

Kuantitatif

Jurnal:

Jom FISIP,

Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik,

Universitas Riau.

Volume 2 No.2

Halaman:

1-15

Hasil Dengan perkembangan teknologi masa kini, komunikasi tidak hanya dapat

Page 2: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

Penelitian

dan

Kaitan

Dengan

Penelitian

dilakukan dengan bertatap muka tapi juga dengan internet sebagai perantara.

Dengan menggunakan teori CMC atau Computer Mediated Communication

yang berfokus pada media sosial yang juga berkontribusi dalam pelaksanaan

proses komunikasi dan bagaimana sosial media memfasilitasi penggunanya

dalam mempresentasikan diri mereka.

Dengan melakukan pengumpulan data survey yang dibagikan kepada

mahasiswa Ilmu Komunkasi, Universitas Riau dengan total 155 repsonden

untuk menguji korelasi antara variabel, dapat dilihat bahwa adanya

presentasi diri yang dilakukan pengguna sosial media khususnya dalam

media sosial instagram. Mayoritas pengguna Instagram menguggah foto saat

mereka melakukan hal yang lucu atau konyol untuk membangun sosok yang

humoris dengan menggunakan strategi presentasi diri Ingratiation. Strategi

Ingratiation ini dilakukan dengan mengatakan hal-hal positif mengenai

seseorang demi menyatakan keakraban atau melakukan humor untuk

menciptakan kesan yang positif pada dirinya.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya korelasi antara media sosial

Instagram dengan presentasi diri mahasiswa jurusan ilmu komunikasi pada

Universitas Riau untuk mengatur kesan yang ingin didapat dari orang lain

melalui tulisan dan foto atau video yang diunggah pada media sosial

instagram.

Hubungan penelitian ini dengan penelitian yang sedang diteliti adalah

adanya persamaan platform media sosial yang digunakan dan juga

bagaimana mengkaitkannya dengan presentasi diri atau self presentation

yang juga merupakan unsur yang dibahas dalam penelitian ini. Selain itu,

penelitian ini juga dapat menjadi referensi penelitian dengan menggunakan

Page 3: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

metode yang berbeda sehingga dapat melengkapi pandangan dari sisi yang

berbeda. Terdapat sedikit perbedaan antara jurnal yang digunakan dan juga

penelitian yang sedang diteliti ini. Perbedaan itu terletak pada objek

penelitian yang menuju pada mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Riau,

dan juga metode yang digunakan dalam pembuatan penelitian merupakan

metode kuantiitatif. Perbedaan yang signifikan antara penelitian ini

merupakan analisa perilaku humblebrag pada post yang telah diunggah ke

media sosial.

2. Personal Branding Laudya

Cynthia Bella Melalui

Instagram (Studi Deskriptif

Kualitatif Pada Akun

Instagram @Bandungmakuta)

Peneliti: Iin Soraya

Tahun: 2017

Metode Penelitian:

Kualitatif

Jurnal:

Jurnal Komunikasi

Volume VIII No. 2,

September 2017,

Program Studi Periklanan /AKOM BSI

Jakarta

Halaman:

30-38

Hasil

Penelitian

dan

Kaitan

Dengan

Masa Kini, para artis di Indonesia mengepakan sayapnya menjadi

enterpreneur dalam usaha kue. Salah satunya yang mencoba dalam ranah

entrepreneur adalah Laudya Cynthia Bella dengan Bandung Makuta. Dalam

menjajalkan brand Bandung Makuta, Bella juga melakukan kegiatan

personal branding melalui media instagram @bandungmakuta. Melalui

Page 4: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

Penelitian fitur-fitur yang ada dalam Instagram, Bella melakukan 8 konsep personal

branding.

Bentuk personal branding Bella melalui 8 konsep yaitu secara Spesialisasi:

Bella merupakan asli dari sunda yaitu Bandung. Kepemimpinan: Bella

sebagai pemimpin yang baik dan humble. Kepribadian: Bella memiliki sifat

yang humble dan periang dan sederhana. Perbedan: Bella memiliki

diferensiasi yaitu jiwa sosialisme. Terlihat: Bella selalu berpartisipasi dan

terjun langsung memandu acara. Kesatuan: kepribadian yaitu baik, humble,

humoris dan santai. Keteguhan: Bella tipe yang mengikuti perkembangan

zaman. Nama Baik: citra yang positif dengan tidak membalas komentar

haters.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui personal branding dan

proses pembentuk Laudya Cynthia Bella melalui media sosial instagram.

Hasil penelitannya adalah Bella membentuk personal branding dengam

menggunakan fitur-fitur yang ada dalam Instagram. Bella melalui akun

instagram @bandungmakuta maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Laudya

Cynthia Bella membentuk personal branding melalui media sosial

Instagram dengan menggunakan fitur-fitur yang ada dalam instagram yaitu

Followers (Pengikut), Upload Foto (Mengunggah Foto), Kamera, Efek Foto,

Judul Foto, Arroba (@), Geotagging, Jejaring Sosial, Tanda Suka, serta

Popular (Explore)

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sedang dijalankan adalah

adanya persamaan dalam analisa hubungan personal branding dan media

sosial Instagram. Sedangkan perbedaanya terdapat dalam spesifikasi

perilaku humblebrag yang ada pada penelitian yang sedang dijalani, selain

itu perbedaan juga terdapat peda subjek penelitian. Penelitian ini terfokus

hanya pada @bandungmakuta, sedangkan penelitian yang sedang

dikembangkan memiliki cakupan subjek yang lebih luas yaitu pengguna

Page 5: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

instagram di wilayah DKI Jakarta.

3. A Study of Motives, Usage,

Self-presentation and Number

of Followers on Instagram

Peneliti: Cheung Ting Ting

Tahun: 2014

Metode Penelitian:

Kuantitatif

Jurnal:

Discovery - SS Student E-journal, Volume

3.

Halaman :

1-35

Hasil

Penelitian

dan

Kaitan

Dengan

Penelitian

Instagram merupakan sebuah situs jaringan sosial yang berkembang secara

pesat. Penelitian ini melakukan investigasi terhadap hubungan atas motif,

penggunaan, self-presentation dan jumlah followers pada instagram dengan

pengaplikasian teori uses and gratification dan juga pendekatan impression

management. Dengan 181 pelajar di City University of Hong Kong

memberikan hasil adanya korelasi antara jumlah follower dengan

penggunaan Instagram dan bagaimana seseorang melakukan self-

presentation melalui akun Instagram nya.

Penggunaan Instagram didefinisikan sebagai aktifitas seseorang pengguna

(user) yang ikut serta dalam aktivitas Instagram seperti meninggalkan

komentar pada unggahan teman, memberikan like, mengunggah foto atau

video, tag teman, pemberian tagar pada post, melihan profile teman atau

user lainnya dan masih banyak lagi. Motif dalam penggunaan instagram

bertujuan sebagai penyampaian diri (dalam hobi, kesukaan, ide dan

perasaan) dan bagaimana seseorang dapat kabur dari realita dan kesepian

Page 6: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

dan melupakan masalahnya dalam waktu yang temporer.

Pengguna Instagram dapat menunjukan bagaimana mereka ingin

menunjukan diri dalam Instagram dengan mengunggah foto atau video yang

berbeda dan menonjikan karakteristik spesifik dalam menjaga sisi positif

didepan orang-orang. hal ini berkaitan erat dengan self-presentation dan

impression management yang dilakukan pengguna Instagram.

Selain itu, adapula keterkaitan follower pada akun Instagram terhadap

bagaimana self-presentation seseorang pada akun Instagram dengan

melakukan impression management yang bertujuan untuk menarik

pengguna lainnya untuk follow pada akun Instagram. Tidak hanya itu,

banyaknya followers pada sebuah akun juga menunjukan jangkauan jaringan

sosial seseorang.

Persamaan yang ada pada penelitian ini adalah media sosial yang diteliti dan

juga bagaimana keterkaitan dalam konten foto, video atau tulisan yang

dibagikan dengan strategi self-presentation dan impression management

seseorang. Perbedannya adalah penelitian yang sedang diteliti ini

mengabungkan strategi self presentation dan personal branding dan

memiliki spesifikasi perilaku humblebrag. Selain itu, adanya perbedaan

pada subjek yang diteliti.

4. Personal Branding in Online

Platform

Peneliti:

Fahim Shaker, Reaz Hafiz

Tahun: 2014

Metode Penelitian:

Page 7: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

Studi Pustaka

Jurnal:

Global Disclosure of Economics and

Business,

Volume 3, No. 3

School of Business Studies, Southeast

University, Dhaka, Bangladesh

Halaman:

7-20

Hasil

Penelitian

dan

Kaitan

Dengan

Penelitian

Personal branding secara online telah menjadi salah satu cara untuk

seseorang dalam membedakan diri dari orang lainnya untuk mencapai tujuan

profesional maupun tidak. Tujuan dari penelitian ini sebagai eksplorasi dari

berbagai literatur dari disiplin ilmu yang berbeda untuk mengembangkan

makalah ini. Dengan personal branding dalam dunia online dengan skema

pembuatan profil atau media sosial yang berkaitan dengan self marketing,

orang-orang mencoba untuk memperlihatkan dan menonjolkan sisi positif

dari diri mereka untuk mendapatkan pengakuan dari orang-orang

sekitarnya.

Dengan menggabungkan personal branding dan online identity, penelitian

ini menunjukan bagaimana seseorang menggunakan online sebagai

pembangunan karakter. Personal branding dapat disalurkan melalui pesan

tulisan dan foto yang diunggah kedalam media sosial. Selain itu penggunaan

pesan tulisan dan foto juga dapat menjadi self presentation dan impression

management tactic dalam pembentukan personal branding dalam media

sosial.

Page 8: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah dalam pembentukan

personal branding secara online, seseorang akan menonjolkan sisi positif

yang mereka miliki untuk mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari

orang-orang disekeliling mereka. Dalam pembentukannya, personal

branding dalam platform online dapat berupa pesan tulisan, foto dan video

yang memberikan informasi detail mengenai karateristik personal yang

ingin ditunjukan.

Hubungan dengan penelitian yang sedang dikembangkan adalah bagaimana

penelitian ini menejadi referensi yang tepat untuk mengabungkan personal

branding dengan platform online. Penelitian ini memberikan gambaran lebih

detail mengenai personal branding pada platform online. Perbedaan yang

terdapat dalam penelitian ini dan penelitian yang sedang diteliti merupakan

metode analisa, spesifikasi media online yang dipilih sebagai objek analisa.

5. Humblebragging : A Distinct

–And Ineffective- Self-

Presentation Strategy

Peneliti: Ovul Sezer, Francesca Gino,

Michael I Norton.

Tahun: 2017

Metode Penelitian:

Jurnal: Journal of Personality and Social

Psychology

Halaman:

52-74

Hasil

Penelitian

dan

Humblebrag – kesombongan yang ditutupi oleh keluhan – adalah sesuatu

yang nyata dari munculnya dan berkembangnya media sosial, melahirkan

formasi dari strategi self-presentationi yang baru. Penelitian ini

Page 9: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

Kaitan

Dengan

Penelitian

memperlihatkan walaupun seseorang memilih untuk melakukan humblebrag

dalam membangun sebuah impression yang baik, humblebrag merupakan

sebuah strategi self-promotion yang tdak efektif.

Dalam kehidupan 5 studi yang memberikan korelasi dan bukti kausal,

Humblebrag memiliki 2 akibat, secara global - menurunkan rasa suka

terhadap individu tersebut dan bagaimana seseorang mengartikan ketulusan

– dan secara spesifik adalah sinyal yang tidak efektif dalam

mempromosikan diri. Orang-orang banyak yang mempercayai dengan

memadukan kesombongan diri dan keluhan akan memberikan keuntungan

yang baik dalam strategi self-promotion, tetapi nyatanya tidak.

Motivasi seseorang dalam melakukan humblebrag didorong dengan

keinginan selalu terlihat baik dan positif dimata masyarakat. Selain itu,

dengan berkembangnya media sosial, seseorang akan membangun image

yang baik melalui media sosialnya, humblebrag digunakan dengan tujuan

menunjukan kebolehan atau sisi positif yang dimiliki secara tidak langsung,

dan ditutupi dengan keluhan atau pertanyaan retorik.

Penelitian yang sedang dikembangkan ini merupakan penelitian lanjutan

dari Humblebragging : A Distinct –And Ineffective- Self-Presentation

Strategy. penelitian ini adalah satu-satunya penelitian mengenai hubungan

humblebrag dan self-presentation. Perbedaannya penelitian ini dengan

penelitian yang sedang diteliti berada pada subjek yang diteliti dan juga

adanya spesifikasi dan peranan media sosial yang dipilih.

Sumber : Diolah Peneliti, 2017

Penelitian-penelitian yang sudah disebutkan diatas memiliki keterkaitan yang

beragam sehingga dapat menjadi referensi dan memberikan gambaran lebih menyeluruh

Page 10: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

mengenai hubungan personal branding dan media online. selain itu perbedaan dari

penelitian sebelumnya adalah subjek yang diteliti dan juga media yang digunakan.

Dengan mengikuti perkembangan teknologi, penelitian ini akan menyempurnakan

penelitian sebelumnya. Keunikan dari penelitian ini juga terdapat pada bagaimana media

sosial turut berperan terhadap perilaku manusia dan juga bagaimana munculnya

fenomena baru, perilaku humblebrag yang sebelumnya belum pernah diteliti di

Indonesia. Minimnya pengetahuan masyarakat indonesia terhadap humblebrag

memberikan dorongan untuk mengulas dan mengembangkan lebih dalam lagi mengenai

perilaku humblebrag sebagai personal branding pada media sosial Instagram yang

dilakukan oleh remaja di wilayah DKI Jakarta.

2.2 Landasan Konseptual

Ada beberapa teori yang digunakan sebagai landasan teori untuk membangun

pemahaman dan membantu menganalisa fenomena lebih dalam pada penyusunan

penelitian ini.

2.2.1. Self-Concept & Self- Presentation

Menurut Riswandi dalam Widiarti (2017) konsep diri atau self-concept

merupakan pemahaman mengenai diri sendiri yang muncul akibat interaksi

dengan orang lain dan juga merupakan faktor penentu dalam komunikasi

terhadap orang lain. Selain itu self-concept dapat juga diartikan sebagai

bentuk kepercayan, perasaan dan penilaian yang dipercayai oleh seseorang

mengenai dirinya sendiri yang mempengaruhi proses interaksi dengan

lingkungan sekitarnya (Pambudi & Wijayanti, 2012). Self-concept akan

memperlihatkan internal image dari seseorang yang akan mempengaruhi

persepsi orang lain dan akan membentuk sebuah external image, karena itu

self concept mempengaruhi bagaimana seseorang berkomunikasi. (Alberts,

Nakayama, & Martin, 2012)

Self-concept dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu

academic self concept dan juga non academic self concept (Srivastava &

Joshi, 2014). Berikut adalah pengertian academic self concept dan non-

academic self-concept menurut Fin dan Ishak (2014):

Page 11: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

1. Academic Self-Concept

Academic self-concept merupakan konsep diri yang terfokus

pada kemampuan seseorang dalam pembelajaran di sekolah.

Academic self-concept dapat mendrong seseorang dalam hal

akademis.

2. Non-Academic Self-Concept

Non-academic self-concept lebih tertuju pada kegiatan non-

akademis seseorang yang dapat berupa sosial ,fisik, moral, dan

etika. Non-academic self-concept ini dapat berfungsi sebagai

pembentukan skill, karakter, cara bersosial, dan juga perilaku

seseorang bahkan dapat mendukung kegiatan akademis

seseorang.

Self memiliki keterkaitan erat dengan self-presentation seseorang.

Menurut Boyer dalam Gustina (2015) Self presentation atau presentasi diri

merupakan sebuah aktifitas atau tindakan menampilkan diri oleh individu

untuk mencapai sebuah citra yang diharapkan. Sedangkan menurut Mulyana

dalam Amalia (2015), self presentation merupakan sebuah upaya individu

untuk menumbuhkan kesan pada orang lain dengan melakukan penataan

perilaku dengan maksud membuat orang lain memaknai identitas dirinya

sesuai dengan keinginan. (Amalia, 2015).

Menurut Goffman dalam Aini (2014) presentasi diri merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memproduksi definisi situasi

dan identitas sosial yang memperngaruhi interaksi. Dalam memproduksi

sebuah identitas melewati perbandingan mengenai simbol dan atribut yang

akan dipakai sehingga mendukung identitas yang akan dibangun, menurut

Goffman, atribut ini dapat berupa pakaian yang dikenakan, tempat tinggal,

cara berjalan, cara menghabiskan waktu dan lainnya. Dengan mengelola

informasi yang diberikan kepada orang lain, seseorang dapat membangun

perspektif dan pandangan orang lain mengenai dirinya (Aini, 2014). Ada

Page 12: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

lima strategi dalam pencapaian self-presentation menurut Jones dan Pittman

(1982) kelima strategi tersebut ialah:

1. Self-Promotion – usaha yang dilakukan bertujuan untuk

meyakinkan orang lain atas kompetensi yang dimiliki.

2. Ingratiation – Usaha yang dilakukan agar orang lain menyukai

diri

3. Intimidation – Usaha yang dilakukan untuk membangun

pemikiran bahwa diri kita adalah seseorang yang berbaha dalam

pikiran orang lain

4. Exemplification – Usaha yang dilakukan untuk membangun

pemikiran bahwa diri kita adalah seseorang yang memiliki

moralitas yang tinggi dalam pikiran orang lain.

5. Supplication – Usaha yang dilakukan untuk membangun

pemikiran bahwa diri kita adalah seseorang yang lemah dan

membutuhkan mereka dalam pikiran orang lain

.

2.2.2. Personal Branding

Dewasa kini, orang-orang berusaha untuk memberikan sisi positif atas

dirinya kepada lingkungan dan masyarakat sekitarnya untuk mendapatkan

apresiasi didalam hidupnya (Shaker & Hafiz, 2014). Maka dari itu, pengguna

personal branding sudah mulai digunakan oleh masyrakat. Personal

branding merupakan merek yang dibangun diatas manusia yang memiliki

identitas. Ada pula personal branding adalah kegiatan mengontrol perspektif

dan persepsi orang lain mengenai seseorang atau dirinya sendiri, serta

mengontrol persepsi orang lain mengenai dirinya (Widiastuti, 2017).

Personal branding juga terasosiasi dengan proses dari bagaimana seseorang

membungkus dan meng-edit diri mereka yang melibatkan pembuatan

Page 13: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

keputusan dari informasi yang akan disertakan dan yang akan ditinggalkan

(Tussyadiah, 2016)

Konsep personal branding ini pertama kali diusung oleh Tom Peter

pada tahun 1997. Dalam bukunya yang berjudul The Brand Called You, Peter

menyatakan bahwa sebuah identitas terbentuk dari ketrampilan seseorang,

kepribadian, dan fitur lain yang membedakannya dengan orang lain. Peter

juga menjelaskan personal branding atau yang bisa disebut Brand YOU

adalah apa yang dilakukan-atau tidak dilakukan- mengkomunikasikan nilai

dan karakter dari brandnya masing masing individu (Peter, 1997).

Self-presentation dan personal branding memiliki kesamaan yaitu

melibatkan dan mengantisipasi interaksi yang akan terjadi dimasa depan

(Tussyadiah, 2016). Menurut Montoya, personal branding dapat mengatur

persepsi yang dimiliki seseorang terhadap orang lain dengan cara

menceritakan pengalam secara organik dan kebetulan sehingga orang lain

akan membangun persepsi tanpa disadari (Agustinna, Purnama, &

Abdurrahman, 2017). Personal branding merupakan pembuatan identitas

external bagaimana seseorang menjadi sebuah objek bisnis (Montoya, 2002).

Personal branding juga menjadi cara untuk meningkatkan nilai jual

seseorang dengan menunjukan dan memperlihaktan keahlian, karakteristik

dan kepribadian seseorang yang akan dibungkus dan membentuk sebuah

identitas. Identitas ini memberikan kekuatan seseorang untuk dibandingkan

dengan yang lain.

Dalam pembungkusan identitas ini, dalam self-presentation maupun

personal branding, seseorang akan menyaring informasi yang akan

ditampilkan, hal ini menunjukan bahwa impression management turut

berperan dalam aktifitas personal branding. Konsep impression management

pertama kali dicetuskan oleh Goffman. Menurut Goffman, Impression

management didasari dengan interaksi dan bagaimana seseorang memiliki

keterkaitan dalam strategi atau aksi membentuk dan menjaga sebuah image

yang ingin ditampilkan (Shaker & Hafiz, 2014). Impression management

Page 14: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

menurut Rosenberg dan Egbert pada Shaker dan Hafiz (2014) dapat

dideskripsikan sebagai usaha secara sadar untuk mengendalikan, mengatur

dan memanipulasi perilaku untuk menerapkan atau menujukan impression

yang ingin ditunjukan kepada target audiens.

Selain itu, Shaker dan hafiz (2014) juga menjelaskan 2 tujuan dari

Impression management. Dua tujuan tersebut ialah:

a.Primary Goals

Dalam primary goals atau dapat disebut sebagai tujuan untuk

mempengaruhi orang lain (influence goals) yang bertujuan untuk

mendemonstrasikan perubahan perilku pada seseorang dengan

menunjukan image yang ingin ditekankan atau ditonjolkan.

b.Secondary Goals

Secondary Goals merupakan lanjutan atau tambahan dari primary

goals dalam impression management yang dapat terbagi menjadi 4

tipe yaitu :

1) Interaction Oriented

Keinginan untuk menjaga atau meningkatkan perhatian, dukungan

emosianal atau keterlibatan dalam perbandingan sosial (Dillard, 1999

dalam Rosenberg et al, 2011, dalam Shaker dan Hafiz 2014).

2) Identitiy goals

Keinginan untuk mempertahankan atau menjaga self-image atau self

concept.

3) Personal resource goals

Keinginan secara materialistik kepemilikan, fisik, atau mental asset.

4) Arousal managemen goals

Page 15: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

Keinginan untuk dapat beroprasi dibawah zona nyaman dalam batas

yang ditentukan.

Dengan menggabungkan personal branding dan media online seperti

media sosial, terciptalah sebuah konsep online personal branding. Konsep

online personal branding ini mengkonotasikan cara berkomunikasikan

atribut yang menguntungkan dalam diri individu dalam platform online

(Shaker & Hafiz, 2014). Shepherds dalam Shaker dan Hafiz (2014)

menyatakan bahwa kepentingan dalam memiliki atau menjalankan personal

branding adalah untuk dikenali dikarenakan adanya peningkatan tekanan

globalisasi dan munculnya media sosial. Hal ini didukung dengan pernyataan

Labreccque, Markos dan Milne yang menyatakan bahwa vitrual space

memberikan platform bagi penggunanya untuk melakukan self-brand atau

personal branding dengan bantuan teknologi Web 2.0 (Shaker & Hafiz,

2014).

Impression management yang merupakan bagian dari personal

branding pun dapat terjadi atau terbentuk secara offline maupun online

(Shaker & Hafiz, 2014). Hal ini memicu terjadinya pembentukan sebuah

identitas dalam dunia maya atau online yang disebut online identitiy atau

identitas online. Identitas online (online identity) ini dapat diartikan sebagai

identitas yang dimiliki oleh seseorang dalam dunia maya atau online. Online

identity juga dapat diartikan dengan bagaimana seseorang dapat

mengkonstruksikan ulang identitas yang ia miliki dalam dunia nyata (offline)

menjadi sebuah identitas baru dalam dunia maya (online) melalui media

sosial. Pernyataan tersebut didukung dengan pernyataan yang dikemukakan

oleh Yurchisin (2005) yang mengatakan bahwa individu akan membuat ulang

personal brand identitiy mereka dalam platform online yang didasari oleh

self-presentation pada dunia nyata (offline) (Shaker & Hafiz, 2014).

Page 16: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

2.2.3. Humblebrag

Humblebrag merupakan paduan kata ’humble’ yang berarti ramah dan

‘brag’ yang berarti menyombongkan diri. Humblebrag pada awalnya di

populerkan oleh seorang komedian Harris Wittels melalui media sosial

Twitter. Dari Twitter, Wittels membuat akun dengan username @humblebrag

yang sering kali me-retweet tweet yang mengandung humblebrag. Selain

memiliki akun twitter humblebrag, Witels juga mempublikasikan bukunya

yang berjudul Humblebrag: The Art of False Modesty dan akhirnya pada

tahun 2014, kata humblebrag resmi masuk kedalam kamus bahasa inggris

Oxford.

Dalam Oxford Dictionary, humblebrag adalah pernyataan berpura-pura

sederhana atau melakukan self-deprecating dengan maksud dan tujuan

menarik perhatian kepada sesuatu yang dibanggakan (Oxford English

Dictionary, 2014). Seperti yang dijabarkan oleh Sezer, Gino & Norton (2015)

humblebrag merupakan kesombongan yang dibalut dengan keluhan atau

hinaan terhadap diri sendiri. Dalam bukunya, Wittels (2012) menyatakan

bahwa humblebrag merupakan spesifikasi kesombongan yang menutupi

tujuannya dengan kedok palsu. Kerendahan hati yang dikomunikasikan

memungkinkan pelaku humblebrag untuk membanggakan pencapaian tanpa

rasa malu dan bersalah. Secara alami, humblebrag merupakan sifat mencela

diri sendiri (Wittels, 2012).

Tidak hanya cuitan di Twitter, Wittels juga menjabarkan bagaimana

humblebrag telah dipakai oleh tokoh-tokoh terkenal terdahulu seperti

Genghis Khan, Napoleon Bonaparte, Albert Einstein, Adolf Hitler, hingga

Marilyn Monroe. Seperti salah satu kalimat yang dilontarkan Albert Einstein

yang berbunyi “ With fame, I became more and more stupid, which, of

course, is a very common phenomenon” dari perkataan ini dapat

disumpulkan Albert Einstein menunjukan kepopulerannya dan kepintarannya

dan dibalut dengan perasaan menjadi seseorang yang bodoh.

Page 17: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

Dalam penelitian Sezer, Gino & Norton (2015), humblebrag memiliki

faktor pendorong seperti keinginan seseorang untuk disukai (desires to be

liked) dan keinginan untuk dihormati (desire to be respected).

a) Desires To Be Liked

Pada dasarnya, seseorang perduli terhadap menjadi disukai.

Strategi yang digunakanpun beragam. Salah satunya adalah dengan

humility, merendahkan atau menghina diri sendiri. Untuk terlihat

rendah hati, seserorang dapat membanggakan pencapaiannya dan

memberikan penghargaan tersebut pada pihak lain atas keberuntungan

atau bantuan dari pihak laiinya. Hal ini meningkatkan kesukaan orang

terhadap individu tersebut dalam berlaku rendah hati.

Selain humility, strategi lain yang dapat dilakukan adalah

complaining atau mengeluh. Keuntungan yang didapat dari mengeluh

merupakan pengumpulan simpati dan mengkomunikasikan image

yang mudah disukai, seperti contoh seseorang dapat mengeluh

mengenai sakit, lelah, atau kebingungan untuk mendapatkan simpati

dan bantuan dari orang lain. Selain itu dengan melakukan keluhan,

seseorang dapat memberikan sinyal kedekatan hubungan dan

hubungan timbal balik yang akan meningkatkan kesukaan.

b) Desires To Be Respected

Selain menjadi disukai, individu juga memperhatikan bagaimana

orang lain melihat dirinya dengan tujuan meningkatkan rasa hormat

terhadap kompetensi atau keahlian dirinya. Strategi yang seringkali

digunakan adalah self-promotion. Dengan menunjukan sisi positif diri

untuk memperlihatkan kebisaan atau pencapaian seseorang. Sebagai

contoh, seseorang akan memperlihatkan kesombongan, kesuksesan,

karakteristik unik, dan akan memperlihatkan talenta, kekuatan dan

kualitas superior seseorang sebagai perhatian orang-orang,

Page 18: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

Ada banyak cara untuk seseorang memperlihatkan, menekankan,

dan membesar-besarkan sebuah kesuksesan. Dalam melakukan

bragging atau menyombongkan diri, seseorang mememberikan bukti

lain atas keberhasilan atau mengunakan strategi self presentation

entitlement dengan mengklaim sebuah pencapaian atau keberhasilan.

Dari bukunya, Wittels menyatakan bahwa kata ‘weird’ dan ‘awkward’

menjadi kata yang paling sering dijumpai pada kalimat humblebrag. Wittels

juga memberikan contoh perilaku humblebrag di media sosial Twitter yang

dapat dirangkum dan digolongkan menjadi beberapa golongan topik yaitu:

1. Attractiveness

Memperlihatkan keunggulan dalam bentuk fisik adalah salah satu

yang dapat ditonjolkan dalam perilaku humblebrag. Dalam

menunjukan keunggulan fisik, seseorang dapat memperlihatkan

bagaimana mereka terlihat cantik atau tampan dan memiliki bentuk

badan yang semampai tanpa adanya usaha untuk mempercantik diri.

Selain itu, dengan memberikan pernyataan bahwa seseorang

menganggapnya cantik, tampan atau menarik juga dapat menjadi cara

untuk menunjukan keunngulan fisik yang dimiliki. Keunggulan ini

diikuti dengan rasa tidak percaya tau pernyataan bahwa mereka tidak

merasa hal tersebut adalah benar. Hal ini dijelaskan oleh Wittels

dalam Bab ‘Being so hot can be annoying’, ‘People keep hitting on

me’ dan ‘I’m Too Skinny’

2. Wealth

Memiliki kekayaan yang berlebih juga dapat menjadi sebuah

keunggulan yang dimiliki seseorang. Topik kekayaan yang diolah

menjadi humblebrag dapat berupa bagaimana seseorang dapat

memerlihatkan seberapa kaya dirinya. Hal ini dapat di tunjukan

dengan memberikan gambaran kehidupannya, kendaraan yang

Page 19: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

dimiliki, perusahaan yang dimliki, dan masih banyak lagi. Hal ini

dipaparkan oleh Wittels pada Bab ‘I Hate Having All This Money’

3. Humble

Pada tipe humblebrag kali ini, seseorang dapat tetap memberlihatkan

kesombongannya yang ditutupi dengan menunjukan kebaikan yang

telah dilakukan seperti memberikan donsai kepada yang

membutuhkan atau adanya penyataan bahwa dirinya merupakan

seseorang yang ramah atau humble. Hal ini terlihat dalam tulisa

Wittels pada bab ‘It’s Hard Being So Charitable’ dan ‘I’m So

Humble’.

4. Asking

Dalam topik ini, seseorang dapat mengemukakan dan menunjukan

kelebihannya dan dibungkus dengan permintaan tolong atau

pertanyaan retorik. Hal ini ada pada bab ‘I’m “Genuinely” Asking!’

5.‘Weird’, ‘Awkward’ and ‘Surreal’

Dengan menggunakan kata ‘Weird! ‘Awkward!’ dan ‘Surreal!’

merupakan salah satu strategi humblebrag memberikan kesan

merendahkan diri karena tidak percaya akan sesuatu hal yang telah

terjadi.

6. Successful

Kesuksesan merupakan topik yang paling sering diangkat dalam

melakukan humblebrag. Kesuksesan yang diangkat dapat berupa

kesuksesan dalam karir, edukasi, pencapaian serta menunjkan

bagaimana sulitnya untuk menjadi seseorang yang sukses. Hal ini

diulas dalam Bab ‘I’m So Successful’, ‘I’m A Genius’, ‘It’s Hard To

Be An Author’, ‘It’s Tough To Be A Model’ dan ‘Academy Awards

Speech / Cant Belive Won An Award’.

Page 20: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

7. Famous

Menjadi terkenal juga dapat menjadi nilai tambah dan keunggulan

yang dimiliki seseorang. Topik ini dapat digunakan sebagai topik

humblebrag dengan menunjukan kepopuleran atau ketenaran yang

dibalut dengan rasa tidak percaya tau dengan keluhan atas

ketenanrannya tersebut. Hal ini diulas oleh Wittels dalam bab ‘I’m on

TV!’, ‘It’s So Wierd Getting Recognize’ , ‘I Hate people Wanting My

Picture and Autograph All The Time’, ‘I Know Famous People!’,

‘Can You Believe They Include Me On This List?’, ‘How’d I Get

Here? How Is This My Life?’, ‘I Can’t Believe I Was Mentioned Me

In This Thing!’ dan ‘I’m At An Exclusive event’

8. Traveling

Bagaimana seseorang menunjukan bahwa dirinya dapat berpergian

dari satu kota ke kota lainnya atau dari satu negara ke negara lainnya,

atau bagaimana mereka menunjukan bahwa mereka berpergian

dengan di dukung oleh maskapai penerbangan atau pelayaran yang

ekslusif dan bagus. Dengan membalutnya bersama pernyataan

berisikan keluhan atau rasa tidak percaya, hal tersebut akan terdengar

sebagai humblebrag. Wittels menjabarkannya dalam bab ‘I Travel

Too Much’ dan ‘Flying First Class Is So Ugh’

2.2.4. Instagram

Instagram merupakan situs media sosial global yang memberikan

sebuah platform online bagi para penggunanya untuk membagikan konten

foto atau video yang juga dapat digabungkan dengan tulisan dalam bentuk

caption. Instagram telah berdiri sejak 6 Oktober 2010 dan telah diakuisisi

oleh Facebook pada tahun 2012. Dengan lebih dari 800 juta pengguna tiap

bulannya (Instagram, 2017) dan lebih dari 40 biliar foto yang telah dibagikan

Page 21: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

di Instagram (Aslam, 2017), membuat situs dan aplikasi Instagram menjadi

salah satu media sosial yang diminati.

Pengguna Instagram didominasi oleh remaja dengan usia 18 hingga 29

tahun dengan persentase 59% dari total pengguna Instagram. data tersebut

menunjukan bahwa pengguna Instagram atau Instagram user didominasi oleh

remaja dan dewasa. Hal ini didukung dengan oleh 17% dari remaja yang

menyatakan bahwa Instagram merupakan media sosial yang sangat penting,

persentase ini mengalami peningkatan 5% sejak 2012 (Aslam, 2017).

Pada awalnya, Instagram merupakan sebuah aplikasi yang tersedia pada

Apple Store ataupun Google Play Store tanpa adanya biaya untuk

pengunduhan. Kini, Instagram juga dapat diakses dalam versi website

melalui ( www.Instagram.com). Instagram juga memberikan kemudahan

penggunanya untuk membagikan foto atau video dalam platform media sosial

lainnya sepe rti facebook, Twitter, Tumblr dan Flickr.

Penggunaan Instagram dapat didefinisikan sebagai aktifitas para

pengguna atau user ikut serta dalam aktivitas dalam Instagram seperti

meninggalkan komentar, memberikan like, mengunggah foto atau video, tag

teman, pemberian tagar pada post, melihan profile teman atau user (Ting,

2014), membagikan video atau foto dalam fitur Stories dan masih banyak

lagi. Tombol like dan comment terdapat tepat dibawah konten yang

dibagikan. Hal ini memberikan keleluasaan bagi para pengguna untuk

menunjukan ekspresi dan opini pada konten yang dibagikan oleh orang lain

(Ting, 2014).

Masa kini, pengguna Instagram tidak hanya akun pribadi tetapi juga

banyak toko online yang menjajalkan daganangannya melalui Instagram.

Tidak hanya berjualan, Instagram juga dapat menjadi sebuah medium untuk

melakukan branding bagi sebuah brand atau seseorang. National

Geographics, GoPro, Asos merupakan salah satu brand besar yang tetap

menjaga eksistensinya dalam Instagram. Brand-brand tersebut masuk

Page 22: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

kedalam 7 brand Instagram yang sukses dalam melakukan taktik media sosial

Instagram berdasarkan Forbes Entrepreneur.

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Sumber: Diolah Peneliti,2017

Kerangka pemikiran merupakan uraian atau pernyataan mengenai konsep

pemecahan masakah yang sudah diketahui dan dirumuskan sebelumnya. Dalam

kerangka penelitian akan menjelaskan bagaimana keterkaitan antara teori-teori yang

sudah dikemukakan sebelumnya. Keterkaitan antara konsep satu dan lainnya akan

dimulai dari self-concept. Self concept merupakan bagaimana seseorang melihat dan

menilai dirinya sendiri. Teori ini akan berfungsi bagaimana seseorang akan menilai dan

memproyeksikan apa yang ia lihat mengenai dirinya sendiri.

Setelah seseorang dapat menilai dan melihat dirinya sendiri, seseorang itu akan

memproyeksikannya kepada khalayak. Konsep yang digunakan adalah self-

presentation. Dalam teori self-presentation ini berkaitan dengan bagaimana ia

memperlihatkan dan memproyeksikan dirinya sesuai dengan keinginan bagaimana

orang lain ingin menilai dirinya. Konsep self-presentation ini memiliki kesamaan dan

kesinambungan dengan konsep personal branding

Page 23: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

Personal branding adalah kegiatan mengontrol perspektif dan persepsi orang lain

mengenai seseorang atau dirinya sendiri, serta mengontrol persepsi orang lain mengenai

dirinya serta memberikan sebuah nilai atau pembangunan sebuah merek dalam diri

seseorang dengan menunjukan potensi diri keunikan sifat, karateristik dan skill yang

dimiliki. personal branding juga didorong dengan impression management yang

membantu dalam menonjolkan sifat positif yang dimiliki seseorang dan mengasilkan

sebagian impression atau self-presentation yang baik didepan masyarakat atau target

audiens. Dengan memadukan personal branding dengan media sosial, pembentukan

personal branding pada media sosial melahirkan sebuah identitas baru dalam dunia

maya atau dunia online yang disebut online identity

Online identity adalah bagaimana seseorang mengkonstruksikan identitasnya

dalam lingkungan online maupun offline. Media sosial yang menggunakan sistem

pembuatan profil memberikan keleluasaan untuk mengatur informasi yang ingin

dibagikan. Dari sinilah bagaimana seseorang dapat mengatur persepsi orang-orang

seperti yang diinginkan. Salah satu media sosial pembuatan profile yang banyak

digunakan adalah Instagram. Dengan fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh

Instagram, seseorang dapat melakukan personal branding dalam media sosial dengan

perpaduan teks dan foto atau video yang dapat diunggah ke akun pengguna masing-

masing.

Dalam online personal branding yang terfokus pada persepsi seseorang terhadap

image, seseorang ingin menunjukan sisi positif yang ia miliki sehingga orang-orang

disekita akan memberikan perhatian dan rasa hormat, atau diakui oleh lingkungan

sekitar. Pembentukan ini memungkinkan adanya impression management dalam

pengolahan informasi yang akan dibagikan dan bagaimana seseorang dapat

menonjolkan sisi positif dan keunggulan diri melalui postingan pada akun

Instagramnya.

Dalam menunjukan kualitas dan sisi postitif diri tanpa terlihat menyombongkan

diri berlebihan, seseorang akan merendahkan dirinya atau menutupinya dengan

keluhan. Hal ini menimbulkan sebuah fenomena yang disebut humblebrag.

Humblebrag merupakan cara baru dalam self presentation dan personal branding untuk

Page 24: BAB 2 KAJIAN REFERENSI Pada Media Sosial Instagram ini ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_94_Bab2.pdf · Penelitian Analisa Pragmatis Perilaku Humblebrag Sebagai

menunjukan dan memperlihatkan keahlian, keunggulan dan sifat positif yanga da dalam

diri seseorang dan menutupinya dengan keluhan, pertanyaan retorik atau merendahkan

diri agar tidak terlihat sombong dan terdengar ramah.