bab 2 data dan analisa 2.1 sumber data -...

Download BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00030-ds 2.pdf · DKI Jakarta sesuai pasal 3-4 bab III Keputusan gubernur No. 118 tahun

If you can't read please download the document

Upload: vuongliem

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • BAB 2

    DATA DAN ANALISA

    2.1 Sumber Data

    Data-data yang diperoleh dalam bab ini didapat melalui beberapa metode seperti yang dijabarkan sebagai berikut :

    1. Data Sumatif : Berasal dari survey dan artikel internet 2. Data Formatif : Berasal dari literatur seperti buku, internet dan wawancara langsung

    dengan narasumber. Seperti dengan pengurus Planetarium dan Observatorium Jakarta Bapak Syamsudin, Bapak Widya selaku narrator pertunjukan dan dari beberapa pengunjung.

    2.2 Data Umum

    2.2.1 Definisi Planetarium

    Planetarium adalah gedung teater untuk memperagakan simulasi susunan bintang dan benda-benda langit. Atap gedung biasanya berbentuk kubah setengah lingkaran. Di planetarium, penonton bisa belajar mengenai pergerakan benda-benda langit di malam hari dari berbagai tempat di bumi dan sejarah alam semesta. Planetarium berbeda dari observatorium. Kubah planetarium tidak bisa dibuka untuk meneropong bintang.

    Di dalam ruang pertunjukan terdapat sumber gambar berupa proyektor planetarium yang umumnya diletakkan di tengah ruangan. Proyektor dapat memperagakan pergerakan benda-benda langit sesuai dengan waktu dan lokasi.

    Pertunjukan berlangsung dengan narasi yang diiringi musik. Kursi memiliki sandaran bisa direbahkan agar penonton bisa melihat ke layar di bagian dalam langit-langit kubah. Layar berbentuk setengah bola, dan biasanya disusun dari panel aluminum. Materi pertunjukan bisa berbeda-beda bergantung kepada judul pertunjukan dan jadwal.

    2.3 Profil Planetarium Jakarta

    Planetarium Jakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sesuai pasal 3-4 bab III Keputusan gubernur No. 118 tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknik di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Planetarium Jakarta melaksanakan penyebarluasan Ilmu Pengetahuan Astronomi & keantariksaan kepada siswa, sekaligus inovasi teknologi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa kepada siswa/peserta didik dan masyarakat umum.

  • Planetarium Jakarta selain sebagai sarana pendidikan dan wisata ilmiah juga sebagai pengayaan mata pelajaran yang ada di sekolah yang merupakan bagian terpadu proses pendidikan/pembelajaran untuk merangsang minat pelajar/peserta didik dan masyarakat umum mendalami bidang sains & teknologi keastronomi-an. Planetarium berfungsi antara lain:

    1. Menyelenggarakan pertunjukan teater bintang (simulasi penampakan benda-benda dan peristiwa langit) dengan menggunakan starball. (Proyektot Bintang),

    2. Melaksanakan pameran gambar dan model tentang Bumi, benda-benda langit, wahana antariksa dan peralatan astronomi.

    3. Melaksanakan peneropongan benda langit untuk umum. 4. Melaksanakan rekaman berbagai peristiwa astronomis dan mendokumentasikannya. 5. Menyelenggarakan penyuluhan dan bimbingan mengenai Ilmu Pengetahuan Bumi dan

    Antariksa kepada guru, siswa dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. 6. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga sejenis, lembaga astronomi dan lembaga terkait

    lainnya. 7. Menyebarluaskan informasi pengetahuan tentang astronomi, promosi, dan publikasi.

    Pertunjukan di Planetarium tidak hanya memperlihatkan keadaan langit pada satu tempat di Bumi saja, tetapi keadaan langit juga dapat diubah menurut waktu, sehingga alat/proyektor dapat menunjukan masa yang telah lampau maupun masa yang dapat menetapkan waktu dan tempat pada simulasi langit. Simulasi pertunjukan Planetarium juga sangat efektif membantu tercapainya maksud dan tujuan pembelajaran ilmu Astronomi, baik untuk tingkat dasar maupun tingkat menengah.

    Dalam kiprahnya Planetarium Jakarta menyelenggarakan acara pertunjukan untuk rombongan siswa sekolah maupun masyarakat umum. Untuk acara siswa sekolah dikemas sedemikian rupa yang dikaitkan dengan pelajaran geografi, fisika, meteorologi dan astronomi sesuai dengan kurikulum di sekolah. Oleh karena itu Planetarium Jakarta mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencapaian pemahaman ilmu tersebut, sekaligus melaksanakan praktek melihat simulasi alam semesta. Dan semua ini karena Planetarium memiliki alat visualisasi kejadian di langit yang tidak mungkin dilakukan guru-guru di ruang kelas saja.

    Materi pertunjukan untuk siswa tingkat Dasar dan Sekolah Menengah Pertama hampir sama yaitu meliputi pengenalan benda-benda langit, perubahan fase Bulan, gerhana Matahari dan gerhana Bulan, gerak semu Matahari, planet-planet, Bumi sebagai planet, Tata Surya, bintang, galaksi Bima Sakti dan galaksi lainnya.

    Selain siswa Sekolah Dasar dan Lanjutan, banyak juga Sekolah Menengah Atas, bahkan mahasiswa dari seluruh wilayah di Indonesia ingin berkunjung dan belajar Astronomi di Planetarium Jakarta. Sedangkan materi yang disampaikan disesuaikan dengan jurusan dan mata kuliah mahasiswa yang bersangkutan.

    2.4 Data Planetarium Jakarta

    Planetarium dan Observatorium Jakarta adalah satu dari tiga wahana simulasi langit di Indonesia selain di Kutai, Kalimantan Timur, dan Surabaya, Jawa Timur. Planetarium tertua ini

  • letaknya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Planetarium Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menyajikan pertunjukan / peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit. Pengunjung diajak mengembara di jagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta melalui acara demi acara.

    Planetarium Jakarta berdiri tahun 1964 diprakarsai Presiden Soekarno dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda- benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori.

    Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan. Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium Jakarta juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain.

    Planetarium dan Observatorium Jakarta menyajikan 9 judul film yang diputar secara bergantian. Setiap pertunjukkan berlangsung selama kurang lebih 60 menit dengan narasi yang disampaikan secara langsung dan diiringi suara musik. Berikut adalah judul film yang disajikan di Planetarium:

    1. Tata Surya : Berisi pengenalan tentang Tata Surya dan perkembangan pemahaman manusia tentang alam semesta.

    2. Penjelajah Kecil di Tatasurya : Membahas tentang komet, asteroid, materi antarplanet dan benda-benda lain yang sering disebut sebagai penjelajah kecil di tatasurya.

    3. Pembentukan Tata Surya : Membahas tentang berbagai teori pencerahan yang dilakukan untuk menyingkap tabir permukaan Tata Surya.

    4. Planet Biru Bumi : Membahas tentang bumi dan asal-usulnya. 5. Dari Ekuator Sampai ke Kutub : Berisi tentang penampakkan dan gerak harian

    benda langit yang terlihat dari bumi.

    6. Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan : Membahas tentang gerhana, Termasuk mitos-mitos yang menyertainya.

    7. Galaksi Kita Bima Sakti : Membahas tentang galaksi Bima Sakti 8. Riwayat Hidup Bintang : Membahas tentang proses kelahiran, perkembangan, dan

    kematian sebuah bintang.

    9. Bintang Ganda dan Bintang Variabel : Membahas tentang sistem Bintang

    2.4.1 Jadwal Pertunjukan Bintang

    Dalam satu minggu, Pertunjukan Planetarium di Teater Bintang berlangsung selama enam hari, mulai dari hari Selasa sampai dengan Minggu. Pada hari Senin ditutup, untuk mengistirahatkan dan merawat mesin/peralatan. Namun demikian kegiatan perkantoran tetap

  • berjalan sebagaimana biasanya. Pertunjukan pada hari kerja yaitu dari hari Selasa sampai dengan Jumat pada pagi dan siang hari diperuntukkan bagi sekolah khususnya rombongan pelajar ataupun masyarakat yang berkunjung secara rombongan. Bagi pengunjung perorangan disediakan waktu pada hari kerja sore hari, dan hari Sabtu dan Minggu mulai pagi sampai dengan sore hari.Berikut ini adalah jadwal pertunjukan Teater Bintang untuk rombongan dan perorangan:

    Ketentuan untuk Rombongan

    Dari segi biaya, harga karcis kunjungan dalam bentuk rombongan lebih murah dari pada untuk pengunjung perorangan. Peminat dalam bentuk rombongan harus memenuhi ketentuan yang berlaku, diantaranya adalah : rombongan terlebih dahulu mendaftar pada waktu jam kerja kantor dan jumlah anggota rombongan minimum 100 orang.

    Rombongan yang bukan siswa sekolah, surat permohonannya dari organisasi atau lembaganya yang bersangkutan. Untuk pendaftaran rombongan disediakan souvenir berupa poster, peta bulan, peta bintang, buku panduan, stiker, dll, selama persediaan masih ada.

    Gambar 2.1: Jadwal Pertunjukan Planetarium Jakarta

    2.4.2 Sejarah

    Planetarium Jakarta dibangun dan dihadiahkan kepada rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Jakarta, oleh Pemerintah Indonesia atas gagasan Presiden Soekarno. Dasar filosofis

  • pendiriannya ialah agar ilmu pengetahuan bangsa Indonesia bertambah, khususnya tentang Jagad Raya (astronomi) dan sedikit demi sedikit menghilangkan tahyul. Presiden berharap Planetarium dapat menjadi salah satu sarana untuk mengejawantahkan program Nation Building.

    Berkat sumbangan dana Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) dan lembaga pemerintah, Planetarium dibangun di tempat bekas Kebun Binatang Taman Raden Saleh (Cikini Jakarta Pusat, yang kini di lokasi Taman Ismail Marzuki - TIM). Peralatan berupa proyektor dengan segala kelengkapannya termasuk teleskop (teropong bintang) guna pembangunan observatorium, dibeli dari perusahaan optik Carl Zeiss - Jena (Jerman). Sedangkan arsitekturnya adalah karya putra Indonesia.

    Saat pemancangan batu pertama (9 September 1964), Bung Karno di akhir pidato berkata, "Lapangan politik kita kejar, lapangan ilmu pengetahuan kita kejar, agar supaya kita benar-benar dalam waktu yang singkat bisa bernama bangsa Indonesia yang besar!". Dalam sambutannya (17 Agustus 1965), Santoso Nitisastro dari Observatorium Bosscha Lembang pun mengatakan, "Semoga Planetarium Jakarta ini dapat merupakan alat yang ampuh bagi revolusi rakyat Indonesia dalam perjuangannya mengemban amanat penderitaan rakyatnya!".

    Sayang pembangunannya terhenti saat pecah peristiwa G30S/PKI, tetapi akhir 1967 dilanjutkan lagi dan selesai 20 November 1968. Pengelolaannya diserahkan kepada Gubernur Jakarta yang saat itu dijabat oleh Bang Ali. Direkturnya ditunjuk oleh Presiden yang akhirnya terpilih Santoso Nitisastro. Beliau bisa dianggap sebagai direktur pertama Planetarium Jakarta yang mulai dibuka untuk umum pada tanggal 1 Maret 1969 (dianggap sebagai hari ulang tahun Planetarium Jakarta).

    2.4.3 Logo Planetarium Jakarta

    Gambar 2.2: Logo Planetarium Jakarta

    Arti Logo yang digunakan Planetarium Jakarta adalah perpaduan antara jalur ekliptika dan ekuator langit dari ibu kota Jakarta. Sebagaimana maksud dari jalur ekliptika dan ekuator langit adalah:

    Ekliptika adalah jalur yang dilalui oleh suatu benda dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem koordinat tertentu. Ekliptika pada benda langit merupakan suatu bidang edar berupa garis

  • khayal yang menjadi jalur lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem tata surya.

    Seandainya bumi dijadikan sebagai titik pusat sistem koordinat, maka ekliptika merupakan bidang edar yang dilalui oleh benda-benda langit seperti planet dan matahari untuk mengelilingi bumi. Dan bila matahari dijadikan sebagai titik pusat sistem koordinat, maka ekliptika merupakan bidang yang terbentuk sebagai lintasan orbit bumi yang berbentuk elips dengan matahari berada pada titik pusat elips tersebut.

    Sedangkan ekuator langit adalah suatu lingkaran besar semu, yang dapat dibuat dengan membesarkan ekuator Bumi sampai berpotongan dengan bola langit. Ekuator langit mempunyai inklinasi sebesar ~23.5, terhadap bidang ekliptika; sebagai hasil dari kemiringan sumbu.

    2.4.4 Visi

    Terwujudnya Planetarium & Observatorium Jakarta sebagai sarana pengayaan sains dan teknologi dunia antariksa, sekaligus obyek wisata ilmiah (edutainment) yang menarik, menakjubkan, dan mencerdaskan.

    2.4.5 Misi

    1. Peningkatan kualitas SDM pengelola. 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pertunjukan & observatorium. 3. Peningkatan kualitas & kuantitas materi pertunjukan. 4. Peningkatan kualitas pengamatan benda langit dan pendokumentasian. 5. Peningkatan kualitas layanan pendidikan astronomi kepada guru, pelajar, dan masyarakat

    umum.

    2.4.6 Foto-foto Bangunan Eksterior Planetarium Jakarta

  • Gambar 2.3: Gedung Planetarium Jakarta tampak depan & papan penunjuk arah

    Gambar 2.4: Patung Ismail Marzuki & bus Planetarium Jakarta

    Gambar 2.5: Gedung Planetarium Jakarta tampak samping

    2.4.7 Foto-foto Bangunan Interior Planetarium Jakarta

  • Gambar 2.6: Ruang tungggu pengunjung

    Gambar 2.7: Tempat pembelian sovenir & pintu masuk pertunjukan planetarium

    Gambar 2.8: Ruang pertunjukan planetarium & tempat kerja operator

    2.4.8 Fasilitas

    Dalam gedung pertunjukan utama (planetarium) berkapasitas sekitar 300 kursi, penonton

  • dapat melihat peragaan/simulasi langit baik langit siang maupun malam hari. Wajah langit tiruan ini diproyeksikan ke kubah setengah bola bergaris tengah 22 meter di atas penonton melalui proyektor Universarium Model IX.

    Gambar 2.9: Universarium Model IX

    Sebagai penunjang pertunjukan planetarium, terdapat ruang pameran dimana disajikan materi dalam ujud lukisan, foto, film video, miniatur benda langit ataupun wahana antariksa, dsb.

    Bagi pengunjung juga disediakan perpustakaan dengan materi yang tentunya berkaitan erat dengan masalah astronomi. Namun, hanya dibuka pada jam kerja kantor: - Senin s.d Kamis : pukul 07.30 WIB - 15.30 WIB - Jum'at : pukul 07.30 WIB - 16.00 WIB - Sabtu dan Minggu tutup.

    Mulai tahun 1998 direncanakan menambah fasilitas pertunjukan alternatif yaitu slide-show yang menggunakan fasilitas multimedia di dalam gedung pertunjukan baru. Animasi dinamika alam semesta ditampilkan dengan suasana mirip bioskop. Namun untuk masa mendatang bukan hanya slide-show saja, melainkan digabung dengan video film, laser disk, dan CD-ROM.

    Planetarium Jakarta juga memiliki fasilitas kelas untuk menjalin interaksi lebih aktif antara pengunjung dan staf dalam penyebarluasan astronomi secara populer. Fasilitas kelas ini pula yang memungkinkan planetarium menyelenggarakan kegiatan lain seperti seminar dan penataran astronomi.

    Adanya 3 teleskop memungkinkan mengadakan kegiatan pengamatan benda langit sebagai fungsi ke-observatorium-annya. Baik dalam bentuk penelitian (observasi ilmiah skala kecil), kegiatan khusus untuk masyarakat umum/awam (peneropongan umum), maupun gabungan keduanya sebagai partisipasi aktif untuk memupuk minat masyarakat. Dalam hal ini, fungsi BP Planetarium & Observatorium adalah sebagai tempat wisata ilmiah (edutainment : pendidikan dan hiburan).

  • Lainnya adalah bimbingan karya tulis, membina kerja sama dengan instansi lain seperti Jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung, Observatorium Bosscha Lembang, LAPAN, Departemen Agama, institut terkait dari manca negara; serta tidak lupa untuk membina organisasi amatir astronomi dimana siapapun dapat bergabung didalamnya (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta/HAAJ).

    2.4.8.1 Ruang Pameran

    Ruang pameran Planetarium dan Observatorium Jakarta memuat gambar-gambar astronomi dan model-model miniatur wahana antariksa yang dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan mengenai benda-benda langit.

    Jarak pemisah yang amat jauh dan luasnya alam semesta ini serta keterbatasan mata memandang, membuat kita tidak tahu banyak tentang benda langit yang sebenarnya. Oleh karena itu gambar-gambar yang dipotret atau dideteksi oleh peralatan astronomi baik yang dilakukan di Bumi maupun yang berada di luar angkasa dan model-model miniatur wahana antariksa tersebut dapat membantu menjelaskan rupa, bentuk, dan dimensi benda-benda langit.

    Ruang pameran dapat dikunjungi oleh masyarakat sebelum pertunjukan di Teater Bintang berlangsung, tanpa dipungut biaya.

    2.4.8.2 Peneropongan Umum

    Jadwal peneropongan umum biasanya disusun bersamaan dengan jadwal pertunjukan malam hari dan tentu saja dengan mempertimbangkan kondisi cuaca (idealnya cerah, tak berawan). Setiap bulan diadakan 2 kali dan tidak dipungut biaya apapun. Namun, tidak menutup kemungkinan mengadakan kegiatan ini di luar jadwal yang telah ada - semisal ada peristiwa astronomis yang menarik seperti gerhana Matahari/Bulan, penampakan komet, dsb.

    2.4.8.3 Pertunjukan Citra Ganda

    Kegiatan pertunjukan di Planetarium dan Observatorium Jakarta sejak tahun 1997 bertambah lagi dengan diadakannya pertunjukan citra ganda (slide show). Citra atau gambar itu berasal dari slide yang diproyeksikan pada layar datar, seperti layar bioskop pada umumnya dengan menggunakan 6 buah proyektor dan gambar yang disajikan dalam format animasi, agar dapat lebih menarik. Pertunjukannya diiringi narasi dan musik yang semuanya disajikan dari hasil rekaman. Hal ini berbeda dengan pertunjukan di teater bintang.

    Bagi Planetarium dan Observatorium Jakarta upaya memulai hal itu merupakan jawaban terhadap tantangan kekosongan ketika dilaksanakan renovasi ruang pertunjukan Teater Bintang dan pemutakhiran proyektor pertunjukan yang memakan waktu sekitar dua tahun.

    Dengan kapasitas tempat duduk 150 buah, pertunjukan ini berlangsung lebih kurang 40

  • menit. Secara periodik, materi yang disajikan meliputi : Tata Surya, Penjelajah Kecil di Tata Surya, dan Gerhana Matahari & Gerhana Bulan.

    2.5 Target Audience

    2.5.1 Target Premier

    Demografi

    - Jenis kelamin : Pria dan wanita

    - Usia : 6 11 tahun

    - Status Ekonomi : Menengah bawah

    - Pendidikan : Anak-anak SD

    - Kewarganegaraan : WNI

    - Geografi : Sekolah-sekolah di Ibu kota Jakarta

    - Psikografi : Senang dengan dunia sains, semangat tinggi

    2.5.2 Target Sekunder

    Demografi

    - Jenis kelamin : Pria dan wanita

    - Usia : 12 Tahun Keatas

    - Status Ekonomi : Menengah bawah

    - Pekerjaan : Siswa, guru, pekerja, mahasiswa

    - Kewarganegaraan : WNI

    - Geografi : Ibu kota Jakarta

    - Psikografi : Meminati dunia astronomi, senang mengikuti perkembangan teknologi dan sains

  • 2.6 SWOT

    Strength (Kekuatan)

    Makna logo sangat erat dengan dunia astronomi. Bentuk logo bermakna dalam. Bentuk logo simple dan mudah diingat.

    Weakness (Kelemahan)

    Bentuk logo masih terlalu abstrak dan sulit dimengerti. Pengaplikasian logo terhadap media, belum konsisten. Desain logo tidak sesuai dengan target audience utama Planetarium Jakarta.

    Opportunity (Peluang)

    Banyak masyarakat yang belum mengetahui logo Planetarium Jakarta secara pasti. Belum adanya logo di semua Planetarium di Indonesia.

    Threat (Ancaman)

    Banyak tempat wisata lain dengan logo yang lebih menarik yang dapat meyakinkan masyarakat untuk datang.

    Banyak landmark lain yang menawarkan excitement yang lebih dapat diterima oleh masyarakat umum.

    2.7 Data Pengunjung Planetarium Tahun 2001 - 2009

  • Gambar 2.10: Diagram Batang Data Pengunjung

    Gambar 2.11: Tabel Data Pengunjung

    2.8 Data Kompetitor

  • 2.8.1 Planetarium Jagad Raya Tenggarong

    Gambar 2.12: Gedung Planetarium Jagad Raya Tenggarong

    Planetarium, tempat dimana kita bisa menyaksikan susunan tata surya dan alam semesta ternyata tidak hanya ada di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Di kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, terdapat planetarium dengan peralatan yang tidak kalah canggih.

    Planetarium merupakan teater bintang atau alam semesta. Disebut demikian karena planetarium memperlihatkan isi alam semesta dan susunan tata surya.

    Planetarium Tenggarong dibangun sejak tahun 2000 dan diresmikan tanggal 16 April 2003 oleh Wakil Presiden saat itu Hamzah Haz. Oleh Bupati Kutai Kartanegara Syaukani HR , planetarium ini kemudian diberi nama Planetarium Jagat Raya Tenggarong.

    Planetarium Jagad Raya terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, di sebelah kiri bangunan Museum Mulawarman. Tempat ini merupakan sarana wisata ilmu pengetahuan untuk menikmati keindahan alam semesta berupa bintang-bintang, planet dan segala sesuatu di angkasa luar. Planetarium Angkatan laut di surabaya yang berfungsi sebagai sarana pendidikan astronomi bagi publik.

    Planetarium ini merupakan tempat Teater Bintang atau teater alam, karena dapat memperlihatkan isi alam semesta serta susunannya.

    Planetarium Tenggarong dibangun menggunakan dana anggaran pembangunan daerah Kutai Kartenegara senilai 18 miliar. Didalam planetarium ini terdapat alat peraga berupa proyektor Skymaster ZKP 3 buatan Jerman dan dilengkapi lebih dari 100 lensa untuk memproyeksikan berbagai bentuk benda langit.

    Alat peraga yang digunakan berupa Proyektor Skymaster ZKP 3 buatan perusahaan Carl Zeiss Jerman, dengan tinggi maksimum 2750 mm dan berat mencapai 250 kg, lensa yang

  • dimilikinya adalah 100 lensa. Memproyeksikan gambar matahari, bulan, komet, meteor, bintang, rasi, galaksi dan lain-lain. Selain proyektor utama, pada Skymaster ZKP 3 juga terdapat pendukung lainnya berupa proyektor effect dan 8 buah proyektor slide yang berfungsi untuk memproyeksikan gambar.

    Ruang yang di gunakan sebagai ruang peragaan memuat 92 kursi yang ditempatkan melingkari proyektor dan saat pertunjukan dimulai, ruangan tertutup rapat sehingga tidak ada cahaya yang masuk dan sirkulasi udara di atur dengan pendingin ruangan.

    Tarif masuk : - Dewasa : Rp.7.500,- - Anak- anak : Rp.5.000,-

    2.8.2 Clark Planetarium

    Gambar 2.13: Gedung Planetarium Clark, Utah Amerika

    Planetarium Clark adalah salah satu pusat terkemuka di dunia untuk ruang agkasa dan pendidikan sains. Misinya adalah untuk membuat dan menyajikan informasi pencerahan yang menginspirasi keajaiban dalam mempelajari ruang angkasa dan ilmu pengetahuan.

    Planetarium Clark terletak dalam Kabupaten Gateway di persimpangan 400 dan 100 Barat Selatan di pusat kota Salt Lake City , Utah , USA . Planetarium Clark dibuka pada bulan April 2003, menggantikan planetarium sebelumnya yaitu Planetarium Hansen di bawah hibah dari Yayasan Clark yang bekerja sama dengan Salt Lake.

    Planetarium Clark memiliki ruangan yang bertema tentang eksplorasi. Mempunyai fasilitas-fasilitas yang unik dan luas areanya mampu menghibur hingga 800 tamu. Fasilitasnya antara lain; Pertunjukan teater menggunakan teknologi IMAX 3D the ATK, memiliki banyak ruangan kelas untuk yang ingin lebih mempelajari astronomi secara dalam dan ruangan pameran yang luasnya 10.000 meter persegi.

  • Harga reguler untuk tiket pertunjukan adalah sebagai berikut: $ 8,00 untuk orang dewasa / remaja / senior $ 6,00 untuk anak-anak umur 12 tahun kebawah